suatu wilayah, baik itu di bidang Sudut, Jarak, Azimuth. Dalam dunia
Peta kemajuan tambang di ukur untuk melihat kemajuan tambang baik itu
material tertambang yang sesuai, dan juga kondisi geologi yang memungkinkan
Peta topografi adalah representasi garis dari permukaan bumi yang ditarik
skala, menggunakan warna, simbol dan label untuk mewakili fitur yang
data koordinat yang diperoleh dari surveyor PT.Wijaya Karya Bitumen, kemudian
langsung di lapangan adalah 200 mdpl dengan luas 6,706.45 m2, sedangkan
volume area awal penambangan sebesar 65,265.09 m3. Berikut ini gambar elevasi
4-1
Gambar.4.2 topografi Area yang akan tertambang periode 23 Februari 2017 - 23
Maret 2017
sedangkan target produksi perbulan sebesar 20.333 ton, dan target produksi dalam
Februari 2017 - 10 Maret 2017 telah mengalami perubahan topografi dan elevasi
4-2
dari ketinggian 200 mdpl 195 mdpl dengan luasan 1,507.41 m2 total volume
4-3
4.5 Kemajuan 2 Minggu Berikutnya Pada Periode 10 Maret 2017 - 23
Maret 2017.
Perubahan yang terjadi pada periode 10 Maret 2017 - 23 Maret 2017 telah
mengalami penurunan elevasi dari ketinggian 200 mdpl - 195 mdpl dengan luasan
dengan metode cross section dan dari hasil penggambaran tersebut langsung
diketahui permukan atau elevasi yang telah mengalami perubahan seperti pada
gambar 3 berikut.
4-4
4.3 Luasan awal dan sesudah penambangan
2017 10 Maret 2017, dan mengalami perubahan luasan kembali pada 2 minggu
Pengertian dari metode cross setion adalah profil melintang dimana profil
4-5
Cara mendapatkan nilai dari metode cross section adalah dengan menggunakan
alat ukur total station dengan metode pengukuran cross section sehingga dari
hasil metode pengukuran tersebut memperoleh nilai x,y,z dan luasan. Hingga dari
gambaran permukaan yang terjadi dan diketahui seberapa ketebalan yang telah
tertambang. Metode cross section selalu digunakan pada saat menghitung volume
material yang tertambang karena metode tersebut lebih detail dan akurat. Berikut
1. Cross 0
1 +2
= .....(1)
2
0 m2 + 180.537 m2
= 15 m....(2)
2
= 1,354.03 m3.............(3)
2. Cross 1
1 +2
= (4)
2
180.537 m2 + 116.612 m2
= 15 m..(5)
2
= 2,228.62 m3(6)
4-6
3. Cross 2
1 +2
= ..(7)
2
116.612 m2 + 201.458 m2
= 15 m.(8)
2
= 2,385.53m3.(9)
4. Cross 3
1 +2
= ....(10)
2
201.458 m2 + 130.685m2
= 15 m(11)
2
= 2,491.07m3..(12)
kemajuan penambangan Aspal PT. Wijaya karya bitumen pada kegiatan 2 minggu
dengan luasan 2,383.06 m2, sehingga volume tertambang selama 1 bulan kegiatan
adalah 3,582.65 m3, dimana dari hasil yang didapatkan di lapangan tidak sesuai
target produksi yang ditentukan oleh perusahaan untuk 2 minggu pertama, yakni
target produksi adalah 6,777.73 m3. Hasil yang didapatkan tidak maksimal karena
faktor cuaca yang tidak mendukung, sehingga kelancaran dalam proses kegiatan
4-7
minggu pertama dari tangal 10 maret 23 maret 2017, volume penambangan
aspal yang di peroleh selama 2 minggu kedua adalah 4,876.60 m3, dimana dari
hasil yang didapatkan di lapangan tidak sesuai target produksi yang ditentukan
oleh perusahaan untuk 2 minggu, yakni target produksi adalah 6,777.73 m3,
namun dari hasil penelitian selama 2 minggu kedua dapat dilihat bahwa kegiatan
tabel berikut :
Cross
No Luas m2 Jarak Volume m3
saction
1 CROSS 0 0
15 1,354.03
2 CROSS 1 180.537
15 2,228.62
3 CROSS 2 116.612
15 2,385.53
4 CROSS 3 201.458
15 2,491.07
5 CROSS 4 130.685
Keterangan :
Warna Merah, Kegiatan Selama 24 Februari 2017 -10 Maret 2017
4-8
4.4 Penampang Sebelum Dan Sesudah Penambangan dengan menggunakan
program Autocad LD 2009 dan Surfer11.
februari diperoleh hasil topografi dari pengukuran situasi menggunakan alat ukur
Total station dengan metode pengukuran Cross Section. Maka diperoleh nilai
land desktop 2009 dan menghasilkan gambaran topografi dan penampang dari
ketinggian 200 mdpl sampai dengan 195 mdpl. Target produksi 244.000 Ton
selama periode 1 tahun dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Elevasi awal
penambangan aspal dengan luas 6,706.45m2 dan elevasi 200 mdpl dapat dilihat
total volume yang tertambang 3,582.65 m3, 2017 dapat dilihat pada gambar 2
berikut :
4-9
Gambar 2. Penampang 3D Kemajuan 2 minggu 24 Februari 10 Maret 2017
penambangan dari ketinggian 200 mdpl 195 mdpl namun tidak memenuhui
dengan luasan 2,383.06 m2 dan total volume yang tertambang 4,876.60 m3, dapat
4-10
Proses penambangan aspal yang telah terjadi di PT. Wijaya Karya
Bitumen dari periode 24 Februari 23 Maret dengan perubahan elevasi 200 mdpl
195 mdpl dan total volume material yang tertambang adalah 8,459.24 m3, dapat
4-11
4-12