Anda di halaman 1dari 9

II.

KAJIAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran

kegiatan serta urutan teknik pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan

yang harus dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan.

Membuat rencana produksi dan desain tambang dalam jangka waktu

tertentu untuk memenuhi target kegiatan penambangan, agar perencanaan

tambang dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Hasil dari proses eksplorasi yang didapakan, maka pembuatan laporan

mengenai eksplorasi sangat penting. Laporan exsplorasi akan memberikan

gambaran mengenai wilayah penambangan dan kemudian digunakan untuk

kegiatan pertambangan selanjutnya. Pada tahap ini dibuat rencana produksi,

rencana kemajuan tambang, metode penambangan, perencanaan peralatan dan

rencana investasi tambang.

Perancangan tambang dapat dijelaskan dengan membuat suatu rancangan

tambang untuk mencapai ultimate pit limit dalam jangka waktu tertentu secara

aman dan menguntungkan. Dimana didalamnya berisikan juga perancangan batas

akhir penambangan, tahapan, urutan penambangan, penjadwalan produksi,

sedangkan aspek perencanaan tambang lainnya meliputi perhitungan kebutuhan

alat dan tenaga kerja, perkiraan biaya modal, dan ongkos operasi (Hustrulid,

1995).

4
Perencanaan tambang berdasarkan urutan waktu dengan menggunakan

sasaran jadwal produksi yang dihasilkan berdasarkan gambar atau peta-peta

rencana penambangan dibuat untuk setiap periode waktu (biasanya per tahun).

B. Penentuan Kemajuan Tambang

Penentuan kemajuan tambang didasari dari persiapan yang menunjang

kegiatan penambangan. Persiapan setelah kegiatan penambangan dilanjutkan

ketahap selanjutnya yaitu pembangunan sarana dan prasarana.

Kegiatan ini pada Perusahaan Pertambangan besar biasanya dikerjakan

oleh Kontraktor dan surveyor. Tugas surveyor menentukan kemajuan yang

dilaksanakan sendiri maupun oleh kontraktor yang menyangkut pada besaran

pembayaran sesuai dengan hasil yang telah dicapai.

Pengecekan kemajuan tambang dilaksanakan oleh surveyor atau juru ukur yang

bertujuan untuk :

1) Menentukan Kuantitas pekerjaan.


a) Panjang saluran, jalan, pipa yang telah dipasang.
b) Luas daerah tambang yang di kupas (clearing).
c) Volume tanah penutup yang dipindahkan atau bahan galian yang telah

digali.

2) Menentukan kualitas pekerjaan

Kegiatan ini biasanya dilaksanakan oleh inspektur konstruksi.

a) Pengecekan kemajuan tambang biasanya dilakukan secara berkala yang

tergantung macam kegiatannya.


b) Interval pengecekan bisa perbulan, minggu atau harian.
c) Persyaratan kuantitas dan kualitas dituangkan dalam perjanjian antara

pemilik owner dan pelaksana kontraktor (Dollan, 2014).

5
C. Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang memiliki informasi tentang ketinggian

permukaan tanah pada suatu tempat terhadap permukaan laut, yang digambarkan

dengan garis-garis kontur. Informasi topografi yang terdapat pada peta topografi

dapat di gunakan untuk membuat model tiga dimensi dari permukaan tanah pada

peta tesebut (Silvia Rostianingsih, 2004).

D. Pengukuran KemajuanTambang

Kemajuan tambang adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada daerah

tambang setelah dilakukan kegiatan penambangan. Perubahan ini dimaksudkan

adalah perubahan bentuk permukaan pada proses kegiatan penambangan.

Perubahan ini diukur menggunakan alat ukur total station (Mahfudz Ade Kurnia,

2015).

E. Perhitungan Volume

a) Menggunakan metode Cross Section pada Microsoft Excel .

Perhitungan volume pada aplikasi dalam penggambarannya dan

menggunakan metode Cross Section serta Microsoft Excel dalam

perhitungannya, sehingga untuk perhitungan luas tidak perlu dilakukan

karena dari penggambaran menggunakan aplikasi luas area yang akan

dihitung dapat ketahui. Perhitungan volume kemajuan tambang menggunakan

L1+ L2
rumus: V= x jarak
2

Dimana : L1 & L2 = Luas sayatan

6
Jarak = Jarak segmen 1, 2, 3, 4, dst.

b) Menggunakan Cara Manual

Perhitungan volume secara manual sudah tidak dilakukan lagi pada

lokasi yang mengalami kemajuan tambang digunakan program aplikasi.

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan :

Rata-rata elevasi kemajuan tambang.


Z ratarata =Zrata rata atasZrata rata

Luas kemajuan tambang .

Luas daerah yang mengalami kemajuan dapat diperoleh dengan

menggunakan Alat Planimeter

Volume kemajuan tambang.


V =Z ratarata blok x luas blok

F. Teori dasar Pengukuran Kemajuan Tambang

1. Azimuth (sudut jurusan)

Tg AB X/Y Gambar 1. Azimuth (sudut jurusan)

7
X bX a
Tg AB=
Y bY a

X b X a
AB=Arc Tg
Y bY a

Y B

B
X
A

Gambar 2. diagram azimuth

2. Jarak Datar (d) Dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti pada

halaman berikut :
2
D=( BABB ) x 100 sin Z

Dimana :

D = Jarak Datar

BA = Benang Atas

BB = Benang Bawah

Z = Zenit atau sudut Vertikal

3. Sudut Vertikal (Zenith)

8
Gambar 3. Sudut Vertikal

Sudut antara P-A dan garis mendatar dinamakan sudut miring h dan sudut

antara P-A dan garis tegak lurus dinamakan sudut zenith z, karena garis tegak

lurus yang ditarik selalu melalui titik zenith. Hubungan antara sudut miring h dan

sudut zenith z adalah h + z = 90 0. Bila garis P-A terletak di bawah garis mendatar

maka sudut h akan diberi tanda negatif. Nilai h berada pada 0 900 dengan tanda

positif dan negatif, sedangkan sudut zenith selalu mempunyai tanda positif dengan

nilai 0 1800 (Wongsotjitro, S.1985).

4. Koordinat (x dan y)

X =X awal + D x sin

Y =Y awal + D x cos

Dimana :

X = Absis

Y = Ordinat

D = Jarak datar

= Sudut Jurusan (Azimuth)

5. Beda Tinggi (H)

Beda Tinggi dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :

9
H= ( BABB ) x 100 x cos Z +TABT

Dimana : H = beda tinggi

TA = tinggi alat theodolit

BT = benang tengah

Ketinggian = ketinggian titik + beda tinggi.

6. Pengeplotan / Penggambaran Peta

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap pengeplotan dan

penggambaran peta antara lain:

1. Skala peta, tentukan skala peta terlebih dahulu sebelum memplot data

pengukuran di atas kertas gambar. Besarnya skala ditentukan oleh kegunaan

peta yang akan digambar.


2. Berikutnya tentukan interval kontur dengan menggunakan rumus :

skala peta
IK=
2000

3. Mulailah memplot titik poligon pertama, diteruskan dengan titik polygon

berikutnya hingga terbentuk poligon tertutup.


4. Tariklah garis ketinggian ( kontur ) dengan menghubungkan titik-titik yang

mempunyai ketinggian yang sama (Walijatun, 1997).

G. Pemetaan kemajuan tambang

Dalam dunia pertambangan, data survei sangat vital yaitu sebagai data

utama untuk pembuatan peta kemajuan tambang. Peta kemajuan tambang dibuat

dalam kurun waktu tertentu, mingguan atau bulanan, peta kemajuan tambang

sebagai data untuk monitoring bentuk progress penambangan dan untuk dasar

10
perhitungan volume, baik volume lapisan tanah penutup (OB) maupun volume

cadangan. Mine design map dibuat menggunakan data geologi, geotek, drilling,

dan data survei (topografi).

Ilmu ukur tambang adalah salah satu aplikasi dari ilmu geodesi dan

rekayasa yang berhubungan dengan masalah pertambangan, tujuan ilmu ukur

tambang, menyajikan secara grafis (Rencana atau bagian dari rencana) bentuk dan

kejadian gambaran penyebaran bahan galian serta struktur yang ada dari

kenampakan permukaan bumi. Memecahkan berbagai permasalahan dalam ilmu

ukur tambang seperti eksplorasi, konstruksi dan eksploitasi.


Pengukuran yang dilakukan, diperlukan perencanaan dan persiapan

terlebih dahulu agar hasil yang diperoleh dapat digunakan secara efektif dengan

waktu, biaya dan tenaga pengukuran yang efisien.


Pengukuran survey adalah sebuah teknik pengambilan data yang

dapat memberikan nilai panjang, tinggi dan arah relatif dari sebuah obyek ke

obyek lainnya. Hasil penelitian geodesi dipakai sebagai dasar referensi

pengukuran, kemudian hasil pengolahan data pengukuran adalah dasar dari

pembuatan peta (Mahfudz Ade Kurnia, 2015).


Kegiatan pengukuran (survey) dilakukan dalam proses tahapan-tahapan

sebagai berikut :
1. Eksplorasi
2. Pengukuran Luasan Tambang
3. Studi Geoteknik dan Geohidrologi / Hidrologi
4. Studi Kelayakan
5. Perencanaan Tambang
6. Penambangan (Produksi - Eksploitasi Pengolahan - Pemurnian)
7. Pengangkutan dan Penjualan
8. Penutupan Tambang
Pada setiap tahap tersebut, peranan tenaga survey dan pemetaan sangat

diperlukan, khususnya dalam tahapan eksplorasi dan eksploitasi. Dalam tahapan

11
eksplorasi, peran tenaga survey dan pemetaan antara lain, penyediaan peta-peta

kerja geologi dan peta untuk perijinan penambangan, pengukuran topografi

original, dan penentuan posisi titik bor geologi. Dalam tahapan eksploitasi, peran

tenaga surveyor diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi insfrastruktur serta

aplikasi dari desain tambang dengan memasang patok - patok acuan desain,

Dalam mine design map, dimana volume dihitung menggunakan data

survey, data survey ini bisa diperoleh dengan cara pengukuran topografi

menggunakan Total Station, GPS ataupun laser scanning (Mahfudz Ade Kurnia,

2015).

12

Anda mungkin juga menyukai