Analisis Kasus Rangkap Jabatan Oleh Pres
Analisis Kasus Rangkap Jabatan Oleh Pres
Ditulis oleh
Kelas A 2012
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayatnya
kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
ANALISIS KASUS RANGKAP JABATAN OLEH PRESIDEN SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
menyelesaikan mata kuliah Pendidikan Pancasila di fakultas ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya pada:
1. Ibu
2. Keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan pada penulis,
serta
3. Rekan-rekan Pendidikan Akuntansi kelas A 2012 yang secara langsung maupun
tidak langsung membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis sangat berharap atas kritik dan saran dari pembaca atas makalah ini demi
sempurnanya makalah. Penulis juga berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca
dan mampu diimplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................2
C. TUJUAN.........................................................................................................................2
D. MANFAAT......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. PENGARUH RANGKAP JABATAN TERHADAP TUGAS DAN WEWENANG
PRESIDEN.............................................................................................................................3
B. PENGARUH RANGKAP JABATAN OLEH PRESIDEN SBY TERHADAP
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NEGARA................................................................................7
C. PENERAPAN UU RANGKAP JABATAN PADA MASA PEMERINTAHAN RIS
1959........................................................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................10
B. SARAN.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
3
pemerintahan negara serta mengatur kepentingan publik yang akan dirasakan
refleksitasnya oleh masyarakat.
Namun, beberapa waktu ini terdapat pemberitaan yang dipublikasikan oleh media
massa yang menyatakan bahwa rangkap jabatan yang dilakukan oleh presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dapat menyebabkan ketidak fokusannya terhadap tugas-tugas
negara. Seperti yang diberitakan oleh surat kabar harian online liputan6.com, bahwa
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang selalu menyerukan agar pejabat negara lebih
mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, telah mengingkari
pidatonya sendiri. Hal tersebut karena kini beliau menjabat sebagai Ketua Umum Partai
Demokrat, padahal Presiden SBY melarang para menteri untuk merangkap jabatan lain.
Meskipun rangkap jabatan belum diatur dalam undang-undang, beberapa pihak
menganggap bahwa SBY gagal memahami prinsip demokrasi yang ada di Indonesia.
Secara tidak langsung, Presiden SBY telah memperlihatkan sikap yang lebih memikirkan
kepentingan partai daripada kepentingan rakyat, karena mau menerima jabatan Ketua
Umum Partai Demokrat. bukan hanya menjabat dalam partai politik, SBY juga masih
menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan, Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan
Pembina. Karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang hasil penganalisaan kasus
rangkap jabatan oleh presiden SBY.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengaruh rangkap jabatan terhadap tugas dan wewenang yang diemban presiden
SBY sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan?
2. Bagaimana pengaruh rangkap jabatan oleh presiden terhadap kebijakan-kebijakan
negara?
3. Bagaimana penerapan UU Rangkap Jabatan pada pemerintahan RIS 1959?
C. TUJUAN
1. Memahami tugas dan wewenang presiden
2. Mengetahui pengaruh rangkap jabatan oleh presiden terhadap jabatan partai
politiknya
3. Mengetahui penerapan UU Rangkap Jabatan pada pemerintahan RIS 1959 serta
4
D. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada
pembaca atas penganalisisan kasus rangkap jabatan oleh presiden
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak dapat dipungkiri bahwa tugas dan wewenang presiden dalam mengatur
pemerintahan serta kebutuhan publik sangatlah berarti. Apalagi disini tugas seorang
presiden di dalam negara yang menganut sistem presidensil adalah menjadi kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Kepala negara dalam konteks ini mempunyai
tanggung jawab dan hak politis yang ditetapkan sesuai dengan konstitusi sebuah negara
dan kepala pemerintahan mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan segala tugas
pemerintahan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
5
Tugas dan wewenang presiden telah diatur dalam UUD 1945, yang disebutkan
bahwa pada:
6
2. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak
disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-
undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi
undang-undang dan wajib diundangkan (ayat 5)
l. Pasal 22 UUD 1945
1. Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan
peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
m. Pasal 23 UUD 1945
1. Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan
oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. (ayat 2)
n. Pasal 23 F UUD 1945
1. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat dan diresmikan
oleh Presiden
o. Pasal 24 A UUD 1945
1. Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat
untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung
oleh Presiden. (ayat 3)
p. Pasal 24 B UUD 1945
1. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (ayat 3)
q. Pasal 24 C UUD 1945
1. Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh
Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang
oleh Presiden. (ayat 3)
Selain semua tugas yang diemban oleh presiden diatas, presiden juga
berwewenang atas beberapa hal yang telah diatur dalam UUD 1945, diantaranya:
7
4. Kewenangan bersifat diplomatik yaitu kewenangan dalam menjalin hubungan
dengan negara lain atau subjek hukum internasional yang lainnya dalam konteks
hubungan luar negeri, baik dalam keadaan perang atau damai
5. Kewenangan bersifat administratif
Keadaan presiden SBY yang merangkap jabatan dengan menjadi pihak penting
dalam organisasi lain tersebut justru dapat menjadikannya tidak fokus pada tugas dan
wewenang tersebut. Padahal tugas dan wewenang tersebut dilakukan untuk kepentingan
pemerintahan dan publik. Hal ini bisa saja mengganggu stabilitas pemerintahan
Indonesia karena situasi kepala negara yang tidak dapat fokus terhadap permasalahan-
permasalahan publik.
8
lain dalam kancah dunia politik. Hal ini menyebabkan ketidak sinkronan kebijakan
pemerintahan karena pemihakan pada golongan tertentu yang menyebabkan
kecemburuan politik dari partai-partai lain.
Hal ini memperlihatkan bahwa pada masa pemerintahan RIS 1959 rangkap
jabatan ditentang tegas oleh pemerintahan tersebut. Hal tersebut karena pemerintahan
negara pusat menginginkan para presiden tiap negara bagian melakukan tugasnya secara
9
sungguh-sungguh untuk memajukan kesejahteraan Republik Indonesia Serikat. Meski
dalam konteks ini Indonesia dirugikan oleh adanya pemerintahan parlementer yang
dibangun oleh campur tangan negara asing, ketegasan tersebut memberikan artian positif
bagi para kepala negara bagian, yaitu untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
BAB III
PENUTUP
10
A. KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan presidensil
berasaskan demokrasi dimana seorang presiden mempunyai dua tanggung jawab, yaitu
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun, adanya rangkap jabatan oleh
presiden SBY menyebabkan presiden tidak dapat menerapkan demokrasi dengan baik
karena beliau mempunyai tugas dan wewenang pada organisasi intern lain. Hal tersebut
didukung dengan adanya penjelasan beberapa media massa yang menyebutkan bahwa
presiden SBY saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan, Ketua Majelis
Tinggi, Ketua Dewan Pembina, serta Ketua Umum Partai Demokrat ini menjadikan
beliau tidak dapat fokus pada tugas negara yang tidak lain adalah untuk mensejahterakan
kepentingan publik. Kepentingan partai politik yang dibebaninya kini dapat
mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintahan yang dipimpin oleh presiden SBY.
Undang-undang rangkap jabatan pernah ditetapkan pada masa pemerintahan RIS 1959
yang menyebutkan bahwa seorang pejabat negara tidak boleh merangkap jabatannya dan
hanya menjalankan tugasnya demi tercapainya kesejahteraan Republik Indonesia Serikat.
Hal positif ini perlu dianut oleh sistem pemerintahan demokrasi saat ini demi
ketercapaian tujuan negara yang tidak lain adalah untuk kesejahteraan publik.
B. SARAN
Sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia mendukung ditetapkannya
undang-undang rangkap jabatan ini agar pejabat pemerintahan dapat menjalankan
tugasnya dengan baik tanpa memberatkan pada urusan-urusan organisasi mikro yang
mungkin saat ini masih dijalani oleh pejabat pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
widji Ananta. (7 April 2013). Adnan buyung: sby ingkari pidato-pidatonya sendiri.
Liputan6.com [online] tersedia:http://news.liputan6.com/read/551893/adnan-buyung-
sby-ingkari-pidato-pidatonya-sendiri. (7 April 2013)
tri artining putri (3 April 2013) rangkap jabatan SBY cederai kedaulatan rakyat
http://www.tempo.co/read/news/2013/04/03/078470977/Rangkap-Jabatan-SBY-
Cederai-Kedaulatan-Rakyat (7 April 2013)
koordinasi perguruan tinggi swasta wilayah xii.(2012) kabinet Indonesia bersatu jilid
1-2 http://www.kopertis12.or.id/2012/12/20/kabinet-indonesia-bersatu-jilid-i-ii.html
(7 april 2013)
11
Konstitusi Republik Indonesia Serikat
http://id.wikisource.org/wiki/Konstitusi_Republik_Indonesia_Serikat
12