Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CEKUNGAN
1. CEKUNGAN FISIOGRAFIS/GEOMORFOLOGIS Merupakan permukaan bumi yang cekung
atau depresi atau rendahan, cekungan dapat pula berbentuk dataran diantara pegunungan yang
mengelilingi, biasanya merupakan pemusatan daerah aliran sungai. Cekungan depresi dapat pula
berasal dari depresi struktur geologi yang akhirnya menjadi cekungan sengendapan sedimen
1. CEKUNGAN STRUKTUR
Merupakan bentukan struktur geologi dimana pada bagian tengahnya berbentuk cekungan yang
disebabkan adanya penurunan di bagian tengah terhadap sekitarnya, sebagai contoh dalam hal ini
GRABEN atau SINKLINORIUM. Cekungan tektonik pada permukaannya dapat berbentuk
cekungan geomorfologis, tetapi dapat pula tidak, atau malah berbentuk Pegunungan.
3. CEKUNGAN SEDIMENTER
Bagian dari kerak bumi yang dapat sebagai tempat terakumulasinya sedimen yang relatif lebih
tebal dibanding sekitarnya.
1. Cekungan sedimen yang berbentuk lereng tetapi secara khas ditandai adanya penurunan
tektonik relatif terhadap sekitarnya
2. Tepi dari cekungan sedimen ditandai adanya lapisan-lapisan sedimen membaji terhadapnya,
umumnya cekungan sedimen merupakan gejala tektonik
3. Gejala penting pada cekungan sedimen adalah muka pengendapan (depositional interface) yang
dalam selang waktu tertentu dapat berada sebagian atau seluruhnya di atas maupun di bawah
permukaan laut.
4. Cekungan sedimen dapat sebagian atau seluruhnya mengalami gejala tektonik (lipatan/patahan,
pengangkatan menjadi rangkaian Pegunungan.
5. Geosinklin adalah konsep lama tentang salah satu bentuk cekungan yang memanjang dan
merupakan tempat terakumulasinya sedimen, secara berlebihan dapat ditakdirkan menjadi
rangkaian Pegunungan, istilah ini sudah ditinggalkan orang.
Pada umumnya suatu cekungan sedimen berbentuk pula cekungan Geomorfoligi dan berhimpitan dengan
Depresi Struktur Geologi
MEKANIKA PEMBENTUKAN CEKUNGAN
Cekungan terbentuk karena mekanism yang berhubungan dengan turunnya kerak Bumi ke dalam
Mantel, dalam waktu (skala waktu Geologi) seolah olah cair (Rheology). Dalam hal ini konsep
Tektonik Lempeng menjadi sangat penting, dimana suatu lempeng tektonik secara vertikal adalah
sama dengan Lithosfera yang terdiri dibagian atas Kerak Bumi (Benua atau Samudra) dan di
bagian bawah adalah Mantel bagian atas. Konsep Isostasy adalah penting untuk dipertimbangkan,
pada umumnya konsep Isostacy dari Airy yang diterima. Perbedaan berat jenis kerak Benua, kerak
Samodra dan Mantel menentukan ketinggian munculnya permukaannya dan adanya kedalaman
dimana konpensasi terjadi.
RIFTING (Retakan)
LENTURAN (Flexuring)
Daya lentur dari kerak Bumi berbeda-beda, tergantung dari jenis kerak, temperatur, ketebalan
serta umur. Kerak Benua lebih bersifat Rigid daripada kerak Samudra, hal yang lain kerak Benua
umumnya lebih tebal. Pelenturan terjadi karena terjadinya beban. Beban terjadi pada ujung suatu
lempeng yang putus, misalnya kerak Samudra yang dibebani kerak Benua pada suatu subduksi
dan ditekuk ke bawah akan mengalami pelenturan, sebaliknya kerak Samudra yang ditekuk ke atas
dalam suatu Obduksi akan menyebabkan kepelenturan dari kerak Benua dan membentuk
cekungan asimetris.
Cekungan sedimen terbentuk karena terjadinya penurunan kerakbumi yang disebabkan oleh interaksi antar
lempeng yang dapat bersifat:
1. Divergence (saling menjauhi)
2. Convergence (saling mendekati)
3. Transvergence (saling bergeseran)
INTRA-CRATONIC BASINS
ATAU
CONTINENTAL BASINS
Disisi lain Kerak Samudrapun dapat berada dalam keadaan stabil, dimana terlibat pula pertemuan
antara lempeng samudra yang sudah mati
Pada pinggiran yang pasif pada umumnya terbentuk lingkungan Delta dan Dataran Pantai (Coastal
plains) yang luas. Hal semacam itu sangat berpotensi untuk minyak dan gasbumi dengan
pelamparan yang luas. Selain itu pinggiran semacam itu dapat pula merupakan Paparan bawah laut
(Continental shelf), sehingga membentuk lingkungan karbonat dan tidak berpotensi untuk minyak
dan gasbumi.
Palung-palung laut dalam seperti Palung Sunda (Sunda Trench), Palung Filipina (Filipine Trench),
merupakan bagian dari cekungan pinggiran Benua dan sama sekali tidak berpotensi untuk
terdapatnya minyak dan gasbumi
Cekungan-cekungan sedimenter sangat umum berevolusi dari jenis satu menjadi jenis yang lain,
sehingga terjadi penumpukan satu jenis cekungan di atas jenis yang lain, sebagai gambaran
tentang evolusi pada umumnya adalah sebagai berikut: