Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4. 1 Prosedur
Dari kegiatan praktikum sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran
dengan judul Pemadam Api Tradisional yang telah dilakukan pada tanggal 8 maret
2017, diperoleh data berupa foto dokumentasi saat praktikum, diantaranya sebagai
berikut :

Gambar 4.1 Api Awal


(Sumber : Data Primer)

Ketika api awal terjadi maka dilakukan pemadaman sebelum api membesar
yaitu dengan cara pemadam api tradisional. Pemadaman api tradisional dapat
dilakukan dengan media karung goni basah, pasir maupun kain yang dibasahi.
Berikur merupakan langkah-langkah pemadaman api dengan media karung goni
yang dibasahi :
1. Ketika api awal muncul segera ambil karung goni kemudian basahi dengan
air.
Gambar 4.2 Karung goni yang di basahi
(Sumber : Data Primer)
2. Lindungi tangan dan tubuh dengan cara pemegangan karung goni dengan
benar seperti pada gambar dibawah ini. Lari menuju kebakaran terjadi
dengan memperhitungkan bahaya yang terjadi agar tidak terjadi kecelakaan.

Gambar 4.3 Cara memegang karung goni untuk melindungi tangan dan tubuh
(Sumber : Data Primer)
3. Tentukan arah angin. Ambil posisi yang searah dengan arah angin.
Gambar 4.4 Penentuan arah angin
(Sumber : Data Primer)
4. Lempar karung goni dengan memperhitungkan jarak. Sehingga api dapat
tertutup dengan penuh.

Gambar 4.5 Menutup Api dengan membatasi oksigen masuk


(Sumber : Data Primer)
5. Tunggu beberapa saat hingga api padam sepenuhnya.

Gambar 4.6 Pembatasan Oksigen agar tidak masuk


(Sumber : Data Primer)
6. Ambil karung goni dengan hati-hati dan perhitungkan agar tangan dan tubuh
tidak terkena api agar tidak terjadi kecelakaan.

Gambar 4.7 pengambilan karung goni


(Sumber : Data Primer)
4. 2 Identifikasi Bahaya
Setelah dilakukan praktikum pemadam api tradisional adanya bahaya dapat
terjadi apabila tidak memperhatikan hal-hal yang dapat menjadi kecelakaan saat
pratikum berikut adalah contoh dokumentasi yang membahayakan saat praktikum
pemadam api tradisional :
1. Saat karung goni tidak menutup sempurna ataupun karung goni masuk kedalam tong
ambilah karung goni dengan hati- hati. Tetap lindungi diri agar tidak terkena api dan
menimbulkan kecelakaan saat praktikum.

Gambar 4.8 karung goni masuk kedalam tong


(Sumber : Data Primer)

Gambar 4.9 pengambilan karung goni yang masuk kedalam tong


(Sumber : Data Primer)
2. Sebelum menghempaskan karung goni ke dalam tong pastikan posisi kita searah
dengan arah angin agar tidak terkena api. Jika kita salah menentukan arah angin
maka kemungkinan kecelakaan dapat terjadi. Dikarenakan saat kita didak searah
dengan arah angin maka api akan mengenai kita dan pada saat menghempaskan
karung goni posisi kita malah membahayakan tubuk kita.

Gambar 4.10 api yang tidak tertutup dengan sempurna


(Sumber : Data Primer)
3. Setelah karung goni di hempaskan jauhi sumber api karena ada kemungkinan terjadi
apabila tong tidak tertutup dengan sempurna maka api akan keluar dan
membahayakan kita.

Gambar 4.11 api tidak tertutup sempurna oleh karung goni


(Sumber : Data Primer)
4. Saat pengambilan karung goni pastikan tangan terlindungi oleh karung goni dan
segeralah berlari menjauhi api agar tidak mengenai tubuh kita. Berikut adalah contoh
gambar yang salah saat pengambilan karung goni karena tidak segera menjauhi
sumber api.
Gambar 4.12 pengambilan karung goni
(Sumber : Data Primer)

4. 3 Analisa Praktikum
Dalam praktikum ini, kami menganalisa mengenai hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan selama proses pemadaman api tradisional ini. Hal lain yang perlu
diperhatikan yaitu prinsip pemadaman api dan menganalisan kelebihan dan kekurangan
dari aktifitas pemadam.
1. Hal-hal yang harus diperhatikan selama proses pembakaran
a. Alat pelindung diri (APD)
Walaupun tujuannya hanya memadamkan api menggunakan bahan tradisional
tetapi harus diperhatikan keselamatan diri dari pemadam itu sendiri. Adapun alat
pelindung diri yang dipakai selama proses pemadaman yaitu helm, masker,
cattlepaek dan safety shoes.
b. Arah angin
Dalam memadamkan api , sebaiknya memadamkannya searah dengan arah
angin. Hal ini bertujuan agar saat pemadaman api tidak mengenai kita.
c. Jenis bahan yang terbakar
Sebelum kita memadamkan api kita harus tahu termasuk dalam kelas apa jenis
bahan yang terbakar. Dengan begitu kita dapat menentukan media apa yang
sesuai untuk memadamkannya seperti pada praktikum ini bahan yang terbakar
adalah solar kita dapat menggunakan media karung goni yang dibasahi.
d. Volume dan potensi bahan yang terbakar
Dengan mengetahui volume dan potensi bahan yang terbakar, kita dapat
menentukan seberapa besar karung goni yang digunakan untuk
memadamkannya. Namun dalam pemadaman akan lebih baik jika karung goni
yang digunakan dapat menutupi seluruh permukaan yang terbakar.
e. Letak dan situasi lingkungan
Apabila disekitar api terdapat bahan yang mudah terbakar kita dapat segera
memindahkannya agar api tidak meluas mengenai bahan yang mudah terbakar
tersebut.
2. Prinsip pemadaman api
karung goni sebenarnya mempunai prinsip memadamkan api yaitu
mengisolasi oksigen dari api. Saat terbakar api terus menyala karena ada
persediaan bahan bakar dan oksigen yang terus menerus dan juga adanya oksigen
mengakibatkan nyala api akan semakin besar. Saat sumber api diselimuti oleh
karung goni yang telah dibasahi, air di dalam karung goni memiliki fungsi mengisolasi
oksigen dan menurunkan suhu suber api.
3. Kelebihan dan kekurangan saat pemadam
Dapat dilihat pada gambar 4.11 bahwa karung goni tidak menutupi bagian yang
terbakar dengan sempurna, selain itu pada saat pengambilan karung goni tidak segera
menjauhi api terlihat seperti pada gambar 4.12. hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan saat praktikum dikarenakan kurang hati-hati dan kurang memperhitungkan
bahaya yang terjadi jika hal tersebut terjadi.
Namun pada saat menentukan arah angin dan pemegangan karung goni sudah
benar dikarenakan saat memegang karung goni tangan dan tubuh terlindungi dari api.
Sehingga pemadam akan terlindungi dari sumber api. Hal ini dapat di lihat pada gambar
4.3 dan gambar 4.4.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Metode yang digunakan dalam praktikum pemadam api tradisional adalah isolasi dan
pendinginan, tetapi yang dominan adalah isolasi karena saat praktek setelah karung goni
diangkat api kembali menyala

Media tradisional yang digunakan kali ini yaitu karung goni yang telah dibasahi lalu
diangkat, kemudian dibentangkan dengan memgang kedua ujung karung goni yang dililitkan
ke telapak tangan agar melingungi telapak tangan dari api.

Perlu diperhatikan pula arah angin agar saat melakukan pemadaman pandangan kita
tidak terkena asap dan api tidak ke arah kita. Pada saat posisi yang tepat kita hempaskan
langung ke arah sumber api. Tunggulah beberapa saat kemudian mengambil karung goni
dengan posisi badan membelakangi sumber api.

5.2 Saran

Berikut adalah saran agar praktikum dapat lebih baik lahi. Hal yang di perhatikan
adalah :

1. Mahasiswa wajib memakai alat pelindung diri (APD) yang telah disediakan seperti
safety shoes, helm dan masker.
2. Karung goni yang di gunakan ukurannya dapat menutupi seluruh permukaan sumber
api.
3. Sumber api harus memadai, sehingga tidak harus menunggu.

Anda mungkin juga menyukai