Sesar Orde 1
Fase pertama adalah berupa perlipatan yang mengakibatkan terbentuknya lipatan sinklin
dan antiklin yang umumnya berarah Barat-Timur. Melihat arah sumbu lipatan yang
berarah Barat-Timur, maka dapat disimpulkan bahwa arah tegasannya adalah Utara-
Selatan.
Fase kedua adalah terbentuknya pensesaran.Hal tersebut di akibatkan karena batuan yang
awalnya mengalami proses perlipatan, telah melewati batas plastisitas dari batuan
tersebut. Sehingga dari awalnya batuan tersebut bersifat ductile lama-kelamaan berubah
menjadi bersifat brittle. Kemudian karena tegasan berarah Utara-Selatan terus bekerja,
maka batuan mengalami pergeseran yang menyebabkan terbentuknya sesar naik.
Fase ketiga adalah terjadinya pergeseran atau pensesaran kembali. Hal tersebut akibat
tegasan berarah Utara-Selatan yang bekerja secara terus menerus, sehingga terjadi
interaksi friksi atau sudut geser dalam batuan yang mengakibatkan terbentuknya sesar
mendatar yang berarah Baratlaut-Tenggara dan Timurlaut-Baratdaya.
Pada daerah yang ditunjukkan di atas, sesar yang terbentuk merupakan sesar orde
pertama. Kedua sesar ini memiliki arah masing-masing relatif Baratlaut-Tenggara dan Timurlaut-
Baratdaya. Dari kedua arah sesar yang berpasangan tersebut, dapat diketahui bahwa arah
tegasannya adalah Utara-Selatan.
Jika sesar-sesar yang terdapat di daerah penelitian merupakan sesar orde pertama pada
model Moody and Hills, maka terdapat sesar orde kedua dan ketiga yang kemungkinan berada
diluar daerah penelitian. Diperkirakan orde kedua memiliki arah tegasan yang relatif Baratlaut-
Tenggara atau Timurlaut-Baratdaya. Sedangkan orde ketiga diperkirakan memiliki arah tegasan
yang relatif Barat-Timur.
TUGAS ANALISIS GEOLOGI STRUKTUR
Oleh :
270110090015
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2012