Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu
sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem
ini juga menoling stabilisasi suhu dan pH tubuh. Sistem kardiovaskular
terdiri dari organ penggerak yaitu jantung dan sistem saluran yang
terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari jantung, serta vena yang
mengalirkan darah menuju jantung.
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi
darah digunakan sebagai sistem transpor oksigen (O2), karbon
dioksida (CO2), serta hormon ke seluruh jaringan sesuai dengan
kebutuhan tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan
volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskular baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami
anatomi fisiologis pada jantung tersebut sehingga kita mampu
memahami problematika berkaitan dengan sistem kardiovaskuler yang
berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigen ke
seluruh bagian tubuh.
I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa dapat
menjelaskan tentang sistem peredaran darah serta sistem urine.
Serta memahami anatomi fisiologis jantung dan ginjal.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan kali ini adalah mengenal
bentuk anatomi sistem kardiovaskular dan ginjal dengan
mengamati torso jantung dan ginjal, mengetahui pengukuran
tekanan darah dengan berbagai metode, dan mampu melakukan
pengukuran denyut nadi pada manusia, serta mampu mengetahui
berbagai faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan denyut
nadi.
I.3. Prinsip Percobaan
Adapun prinsip percobaan pada kali ini adalah melakukan
proses pembedahan pada hewan coba (Mus musculus) untuk
mengetahui sistem kadiovaskular dan urinari dan pada manusia
(Homo sapiens) diberikan beberapa perlakuan sehingga dapat di
ketahui faktor yang mempengaruhi tekanan darah manusia dan
denyut nadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum


Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung
sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah
itu sendiri. Jantung manusia berongga dan terbagi menjadi 4 ruang
yaitu 2 ruang serambi (serambi kanan dan kiri) dan 2 ruang bilik (bilik
kanan dan bilik kiri). Pada dasarnya fungsi serambi adalah sebagai
tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik. Serambi kanan
berfungsi menerima darah kotor dari seluruh tubuh manusia melalui
vena cava atas dan bawah untuk dialirkan ke bilik kanan jantung.
Sedangkan serambi kiri berfungsi menerima darah bersih dari paru-
paru melalui vena paru-paru untuk dialirkan ke bilik kiri jantung
(Kurniawan. F.R; 2014).
Jantung letaknya didalam rongga dada yang dilindungi oleh
rongga mediastinum. Berat jantung manusia berkisar 255 gram untuk
laki-laki dan 340 gram untuk perempuan. Fungsi utama jantung ialah
menyebarkan darah ke seluruh tubuh. Jantung manusia memiliki
empat ruang, yang terdiri dari dua serambi (atrium), yaitu serambi
kanan dan serambi kiri dan dua bilik (ventrikel), yaitu bilik kanan dan
bilik kiri (Sarwadi; 2014).
Jantung dibungkus oleh 2 lapis selaput yang yang disebut
pericardium yang membungkus jantung seperti sebuah kantong.
Selaput bagian luar diliputi oleh pembuluh darah dan selaput ini
membungkus jantung mulai dari bagian dasar jantung (basal),
kemudian melekat ke tulang dada serta ke bawah di diafrgama.
Dibagian belakang melekat ke tulang belakang (spinal column),
selaput jantung (pericardium), bagian dalam melekat pada otot
jantung. Diantara kedua selaput itu berisi cairan yang memungkinkan
jantung berdenyut dengan leluasa, namun tetap berada pada
tempatnya (Sarpini; 2015).
Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena dan kapiler.
Arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, kecuali
arteri pulmonalis. Arteri mempunyai dinding yang kuat dan elastik,
yang tersusun dari tiga lapisan. Lapisan pertama yaitu tunika intim /
interna yaitu lapisan yang tipis, halus, dan pipih yang dilapisi jaringan
epitelium skuamosa. Lapisan kedua yaitu tunika media yang terdiri
atas otot polos dan sebagian jaringan fibrosa. Lapisan ketiga yaitu
tunika eksterna / adventisia yang terdiri atas jaringan fibrosa yang
melindungi pembuluh darah (Nurachman; 2011).
Katup jantung terdiri dari katup pulmonal dan aorta yang
mempunyai struktur yang hampir sama. Terdiri atas tiga lembar daun
katup bagaikan membran halus yang berwarna kekuningan. Katup
tricuspid dan mitral jauh lebih kompleks dan rumit, walaupun mereka
mempunyai kemiripan struktur dan juga mempunyai dua katup. Basis
dan daun katup tertanam dalam cincin yang membentuk tepi serambi
dan bilik (Irianto; 2014).
Sistem perkemihan terdiri dari sepasang ginjal, sepasang ureter,
satu kandung kemih, dan satu uretra, seluruh komponen ini
menjalankan fungsi sistem urine yaitu mengatur volume dan
komposisi cairan tubuh, memindahkan zat sisa dari darah, serta
membuang zat sisa dan kelebihan air dari tubuh dalam bentuk urine.
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang dengan panang 4-5
inci yang terletak di belakang rongga abdomen (diantara rongga perut
dan otot punggung) (Suarnianti; 2015).
Ginjal memiliki fungsi yaitu mengatur volume air yang berada
didalam tubuh, mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh,
mengatur keseimbangan osmotik dan keseimbangan ion,
mengekskresi sisa metabolisme dan mengeluarkan zat yang bersifat
racun, mengatur fungsi hormonal, dan membantu metabolisme
(Wiarto; 2014).
Ginjal diselubungi oleh tiga lapisan jaringan ikat yaitu fasia renal
yang meruapakan pembungkus terluar yang melabuhkan ginjal pada
struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ. Lemak
perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal.
Jaringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada
posisinya. Kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan
yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas
(Sloane; 2012).
II.2 Uraian Bahan
1. Extrajoss
Komposisi
Tiap sachet mengandung :
Taurine 1000 mg
Ekstra ginseng (panax ginseng C.A.Meyer) 35 mg
Setara dengan serbuk ginseng 350 mg
a. Vitamin B2 sedium phosphate 3 mg
b. Vitamin B3 16 mg
c. Vitamin B5 5 mg
d. Vitamin B6 1,5 mg
e. Vitamin B8 (Inositel) 10 mg
f. Vitamin B9 (Asam folat) 100 mcg
g. Vitamin B12 1 mcg
Royal jelly 2 mg
1, 3, 7 trimethylxanthine 50 mg

2. Chloroformum ( Dirjen POM ;1979. P 151 )


Nama resmi : CHLOROFORMUM
Nama lain : Kloroform
Pemerian : Cairan, mudah meguap, tidak berwarna, bau
khas, rasa manis dan membakar
Indikasi : Anestetikum umum, pengawet, zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik bersumbat kaca,
terlindung dari cahaya.
3. Alkohol ( Dirjen POM; 1979. P 65 )
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak, bau khas,
rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P dan eter P
Indikasi : Zat tambahan dan antiseptik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, di tempat sejuk, jauh dari nyala api.
II.3 Uraian Hewan Uji Coba (Mencit)
II.3.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Radentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
II.3.2 Karakteristik
Pubertas : 35 hari
Masa beranak : Sepanjang tahun
Lama hamil : 19-20 hari
Jumlah anak : 4-12, biasanya 6-8
Lama hidup : 2-3 tqhun
Masa tumbuh : 6 bulan
Masa laktasi : 21 hari

II.4 Uraian Probandus


II.4.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Homonidae
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens

II.4.2 Karakteristik
1. Manusia termasuk bipedal, yaitu memiliki kemampuan untuk
berdiri tegak dan berjalan dengan kedua kaki
2. Manusia memiliki tengkorak yang besar dengan kapasitas
kranial yang sangat besar. Dalam berat yang sebenarnya,
ukuran otak manusia merupakan yang terberat di antara semua
mamalia yang ada.
3. Manusia memiliki pelvis yang melebar, yang memungkinkan
mereka untuk melahirkan anak dengan ukuran kepala yang
besar.
4. Manusia memiliki dagu yang menonjo, rahang yang lemah, dan
gigi-gigi yang kecil, jika dibandingkan dengan mamalia lainnya.
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
1. Stopwatch 11. Kandang mencit
2. Sphygnomanometer 12. Handphone
3. Stetoskop 13. Gelas
4. Pinset 14. Sendok
5. Papan bedah 15. Teko
6. Paku mading 16. Silet
7. Benang godam 17. Lap kasar
8. Toples 18. Lap halus
9. Cawan porselin 19. Kursi
10. Alat tulis 20. Meja
III.2.2 Bahan
1. Alkohol 6. Es batu
2. Extra joss 7. Kapas
3. Kloroform 8. Kertas putih
4. Mencit
5. Air
III.2 Cara Kerja
1. Pengukuran tekanan darah setelah berlari
a. OP duduk dengan tenang, sandarkan lengan pada meja
b. Rasakan denyutan yang terjadi, kemudian diukur tekanan
darahnya dengan menggunakan tensi sebelum berlari.
c. OP melakukan aktivitas dengan berlari dari lantai tiga kelantai
2-3 kali.
d. Ukur kembali denyut nadi setelah melakukan aktivitas.
2. Pengukuran tekanan darah saat saat minum extrajoss
a. OP duduk dengan tenang, sandarkan lengan pada meja
b. Ukur tekanan drah OP sebelum meminum ekstrajos
c. OP meminum extrajos dan tunggu beberapa menit
d. Ukur kembali tekanan darah OP.
3. Pengukuran tekanan darah saat tidak melakukan aktivitas
(berbaring)
a. OP berbaring kemudian di ukur tekanan darahnya.
b. Biarkan OP berbaring beberapa menit
c. Setelah beberapa menit ukur kembali tekanan darah OP
4. Pengukuran tekanan darah saat tidak melakukan aktivitas (duduk)
a. OP duduk kemudian di ukur tekanan darah.
b. Biarkan OP duduk beberapa menit.
c. Kemudian ukur kembali tekanan darahnya.
5. Pengamatan organ dalam pada hewan coba (mencit)
a. Disiapkan mencit dan diikat pada papan bedah.
b. Dibedah bagian perut mencit secara perlahan-lahan
menggunakan silet.
c. Diambil/dikeluarkan bagian organ dalam (jantung, paru-paru,
dan ginjal) mencit dengan menggunakan pinset.
d. Dimasukkan ke dalam cawan porselin yang sudah berisi
alkohol.
e. Diletakkan diatas kertas putih.
f. Diamati dan dibandingkan dengan literatur.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan


IV.1.2 Pengukuran Tekanan Darah
No. Nama perlakuan Tekanan darah Tekanan darah
sebelum aktifitas setelah
aktifitas

1 Lari 120/80 mmHg 140/60 mmHg

2 Duduk 110/90 mmHg 100/70 mmHg

3 Berbaring 100/80 mmHg 90/80 mmHg

4 Minum extrajoss 100/70 mmHg 100/80 mmHg

IV.1.2 Sistem Kardiovaskular dan Urinari Mencit


No. Organ mencit Keterangan

Jantung

Paru-paru
3

Ginjal kanan

Ginjal kiri

IV.2 Pembahasan
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan
vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yag berarti
pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler bertugas mengedarkan
darah keseluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan
nutrisi yang di perlukan sel/jaringan untuk metabolisme
(Irianto; 2014).
Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem transport
tertutup yang terdiri atas jantung yang berfungsi sebagai pemompa
untuk melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir
kejaringan, pembuluh darah berfungsi sebagai saluran yang
digunakan agar darah dapat didistribusikan keseluruh tubuh, darah
berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan
didistribusikan keseluruh tubuh (Irianto; 2014).
Sistem peredaran darah terbagi menjadi dua yaitu peredaran
darah kecil (sirkulasi paru-paru) dan peredaran darah besar (sirkulasi
sistemik). Pembuluh darah kecil yaitu darah dari pembuluh balik
(vena) masuk dalam serambi kanan (atrium) yang berkontraksi dan
memompanya kedalam arteri pulmonalis. Didalam paru-paru setiap
arteri membelah menjadi arteriola dan akhirnya menjadi kapiler
pulmonalis yang mengitari didalam jaringan paru-paru untuk
mengambil oksigen O2 dan membuang karbondioksida CO2.
Sedangkan peredaran darah besar yaitu darah meninggalkan
serambi kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh.
Aorta ini bercabang menjadi arteri kecil yang mengalirkan darah ke
berbagai bagian tubuh. Dinding kapiler sangat tipis sehinggadapat
berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan interstisial.
Kemudian bersatu menjadi pembuluh balik (vena), untuk
mengantarkan darah kembali kejantung. Darah ini melepaskan
oksigennya dan mengambil zat zat sisa seperti karbondioksida, urea
dan lain-lainnya (Irianto; 2014).
Adapun katup-katup jantung diantaranya di setiap sisi ada
hubungan aantara atrium dan vertikel memallui lubang atrio
ventrikuler dan pada setiap lubang tersebut terdapat katup yang
kanan bernama katup ( valvula) trikuspidalis dan yang kiri katup
mitral atau katup bikuspidalis. Katup atrio ventrikel, dan
menghindarkan darah mengalir kembali dari ventrikel ke atrium.
Katup trikuspidalis terdiri atas tiga kelopak atau kuspa, katup mitral
terdiri atas dua kelopak karena mirip topi seorang uskup atau mitre,
dari situlah nama itu diambil (Pearce ; 2013)
Adapun sistem konduksi pada jantung adalah jaringan serabut
saraf mengontrol kontraksi dan relaksasi dari otot jantung agar
denyut/pompa jantung efisien. Sinoartrial Node (SA node)
merupakan sumber listrik alam (pacemaker) dari jantung. Berfungsi
mengirimkan impuls listrik yang merupakan suatu rangsang setiap
denyut jantung. Impuls/rangsang ini disebar keseluruh atrium,
menyebarkan jaringan otot jantung kotraksi secara bergelombang
(Sarpini; 2015).
Adapun curah jantung afalah jumlah darah yang didorong keluar
jantung. Jumlah darah ang dikeluarkan setiap kontraksi ventikel
disebut isi sekuncup (stroke volume) dengan rumus liter permenit
(l/min) dan dihitung dengan mengalikan isi sekuncup dengan
frekuensi (denyut) jantung (diukur dalam jantung denyut per menit)
(Nurachmah; 2011).
Jantung terdiri atas tiga lapisan yaitu perikardium, miokardium,
dan endocardium. Pericardium memiliki dua sakus
(kantong/pembungkus). Sakus terluar terdiri atas jaringan fibrosa,
sedangkan sakus terdalam terdiri atas lapisan membran serosa
ganda. Miokarduium terdiri atas otot jantung, gerakan jantung
involunter. Setiap serat sel memiliki satu inti sel dan satu atau lebih
cabang. Miokardium paling tebal pada bagian apeks dan paling tipis
dibagian basal. Endokardium melapisi bilik katup jantung. Lapisan ini
merupakan membran yang tampak mengilap, halus, dan tipis yang
memungkinkan aliran darah yang lancar kedalam jantung. Lapisan
ini terdiri atas sel epitelium gepeng dan berlanjut kepembuluh darah
yang melapisi endothelium (Nurachmah; 2011).
EKG (elektrokardiorgram) normal menunjukkan lima gelombang
yang di beri nama P,Q,R,S dan T. Gelombang P naik saat impuls
dari SA node menjalar ke atrium kompleks QRS menunjukkan
penyebaran impuls yang sangat cepat dari AV node melalui berkas
His dan serat purkinie serta aktivitas listrik otot ventrikel, sedangkan
gelombang T menunjukkan relaksasi otot ventrikel
(Nurachmah; 2011).
EKG menggambarkan irama jantung yang berasal dari SA node
dan dikenal sebagai iramaa sinus. Laju irama sinus adalah 60-100
denyut per menit. Frekuensi jantung yang cepat disebut takikardia
dan yang lebih lambat disebut bradikardia (Nurachmah; 2011).
Adapun letak jantung didalam rongga mediastinum dari rongga
dada (toraks), diatas paru-paru (Irianto; 2014).
Adapun potensi aksi ( impuls elektrik ) pada jantung berasal dari
sel otot jantung khusus yang disebut sel otoritmik. Sel-sel ini dapat
bergerak sendiri, dapat menghasikan potensi aksi tanppa
perangsangan sel saraf. Sel otoritmik berfungsi sebagai perintis
untuk memulai siklus jantung (siklus pemompaan jantung) dan
menyediakan sistem konduksi untuk mengoordinasi kontraksi sel-sel
otot keseluruh jantung (Philip; 2010).
Hubungan jantung dengan paru-paru sangatlah berkaitan
karena didalam paru-paru, oksigen masuk dan karbondioksida keluar
dari kapiler secara difusi. Darah teroksigen kembali dari paru-paru
menuju bagian kiri jantung (Philip; 2010).
Adapun hubungan jantung dengan ginjal adalah ditinjau dari
fungsi ginjal yaitu mengatur volume air di dalam tubuh sementara
jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh dan darah
mengandung air, jika ginjal tidak bekerja dengan baik maka volume
darah dalaam tubuh tidak stabil (Wianto; 2014).
Sementara alasan mengapa darah mengalir dari kiri kekanan
karena apabila darah mengalir dari kanan, darah tidak teroksigen
yang mana seharusnya darah yang mengalir keseluruh tubuh harus
mengandung oksigen (Philip; 2010).
Adapun penyakit kardiovaskular (jantung) yaitu jantung koroner
yang sering menyerang usia setengah baya dan usia lanjut. Penyakit
jantung koroner ditandai dengan pengerasan dan penyampilan
pembuluh darah coroner. Keadaan tersebut di sebut aterosklerosis.
Serangan jantung akut yaitu pembekuan darah secara mendadak,
akibatnya bagian tertentu dari otot jantung tidak mendapat aliran
darah sehinggga menyebabkan kerusakan otot jantung. Infark yaitu
penyakit jantung tidak hanya mencakup penyakit koroner atau
serangan jantung saja melainkan juga radang kantong jantung
(pericarditi), radang otot jantung ( miokarditis), radang selaput dalam
jantung ( endocarditis ) dan penyakit katup jantung atau penyakit
jantung rematik (Irianto; 2014).
Hipertensi/tekanan darah tinggi adalah meningkatnya tekanan
darah atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga dimana
darah itu berada. Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari
tergantung pada keadaan dan dipengaruhi oleh aktivitas seseorang.
Optimal darah dalam tubuh yaitu < 120 mmHg/<80 mmHg. Normal <
130 mmHg/85 mmHg,normal tinggi 130-139 mmHg/85-89 mmHg,
hipertensi ringan 140-159 mmHg/90-99 mmHg, hipertensi sedang
160-179 mmHg/100-109 mmHg dan hipertensi berat >180
mmHg/>110 mmHg (Sarwandi; 2011).
Sistem perkemihan ialah suatu sistem didalamnya terjadi
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipegunakan oleh tubuh. Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine dan zat yang
diperlukan tubuh akan beredar kembali kedalam tubuh melalui
pembuluh darah kapiler dan selanjutnya beredar keseluruh tubuh
(Suarnianti ; 2016).
Sistem perkemihan terdiri dari sepasang ginjal, sepasang
ureter, satu kandung kemih dan satu uretra. Seluruh komponen ini
menjalankan fungsi sistem urine, yaitu mengatur volume dan
komposisi cairan tubuh, memindahkan at sisa dari darah, serta
membuang sisa dan kelebihan air dari tubuh melalui urin
(Suarmiati ; 2016)
Sedangkan letak ginjal terdapat pada dorsal kiri dan kanan
tulang belakang di daerah pinggang. Berat ginjal diperkirakan 0.5%
dari berat badan, dan p anjang kurang lebih 10 cm
(Kurniawan. F.R; 2014).
Adapun fungsi ginjal adalah menyaring dan membersihkan
darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh, mengekskresikan zat
yang jumlahnya berlebihan, reabsorbsi (penyerapan kembali)
elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal, menjaga
keseimbangan asam basa dalam tubuh manusia, dan menghasilkan
zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel
darah merah di sum sum tulang (Kurniawan; 2014).
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi
melalui serangkaian proses yaitu penyaringan, penyerapan kembali
dan augmentasi.Penyaringan (filtrasi) adalah proses pembentukan
urin diawali dengan pennyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus, sel sel kapiler glomerulus yang berpori-pori ( podosit ),
tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus
mempermudah proses penyaringan (Kurniawan; 2014).
Penyerapan kembali (reabsorbsi) meresapnya zat pada tubulus
ini melalui dua cara yaitu gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melaui peristiwa osmosis. Penyerpan
air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal
(Kurniawan; 2014).
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang
mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal,
urin menuju ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui
saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasaingin buang air
kecil.urin akankeluar melalui uretra (Kurniawan; 2014).
Lapisan ginjal terdiri atas tiga yaitu fasia renal adalah
pembungkus terluar.pembungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur
di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ, lemak perirenal
adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini
membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya, dan
kapsul fibrosa (ginjal ) adalah membran halus transparan yang
langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah melepas
(Sloane; 2012 ).
Adapun penyerapan kembali yang di sebut dengan reabsorbsi
adalah zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang terkandung dalam
urine primer. Zat-zat yang diserap kembali antara lain glukosa, asam
amino, dan air akan dikembalikan kedalam darah.penyerapan juga
terjadi di lengkung henle, yaitu penyerapan natrium, sedangkan
sisanya mejadi urine sekunder yang mengandung urea
(Sarwandi; 2011).
Adapun kelainan pada ginjal yaitu anuria adalah kegagalan
ginjal menghasilkan urine. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya
tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomerulus, sehingga
plasmadarah tidak bisa masuk kedalam glomerulus. Glikosuria
adalah ditemukannya glukosaa pada urine. Hal ini telah terjadi
kerusakan pada badan malphigi. Albuminaria adalah ditemukannya
protein albumin dalam urine. Keberadaan albumin yang berlebihan
dalam urine menunjukkan adanya kenaikan permeabilitas membran
glomerulus. Hematuria adalah keberadaan sel sel darah merah
didalam urin. Penyebabnya adalah radang organ organ system urine
karena penyakit atau iritasi ole batu ginjal. Bilirubinaria adalah
konsentrasi bilirubin dalam urine diatas normal. Batu ginjal
merupakan benda keras yang sering didalam saluran ginjal,, pelvis
ginjal, maupun saluran urine.penyebab terbentuknya batu ginjal
adalah konsetrasi garam-garam mineral yang berlebihan, penurunan
jumlah air, kebasaan dan keasaman urin yang abnormal, atau
aktivitas kelenjar paratiroid yang berlebihan. Gagal ginjal dihasilkan
dari kondisi yang mengganggu fungsi ginjal, yaitu nefritis ginjal
parah, trauma ginjal, atautidak adanya jaringan ginjal karena tumor.
Dan kistitis adalah radang kantung kemih yang mmelibatkan lapisan
mukosa dan submukosa, kistitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri,
zat-zat kimia, atau luka mekanis (Kurniawan; 2014 ).
Nefron merupakan unit fungsional ginjal pada masing masing ginjal
terdiri 1-4 juta nefron. Nefron terdiri atas komponen vaskuler dan
tubuler. Komponen vaskuler atau pembuluh darah kapiler di
antaranya arteriole aferen, glomerulus,arteriole dan kapiler
peritubular. Sedangkan komponen tubuler merupakan penampung
hasil filtrasi dari glomerulus (Suarnianti; 2016 .)
Adapun ADH (antidiuretic hormone) adalah meningkatkan
permeabilitas tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul
terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya reabsorpsi dan
volume urine yang sedikit. (Sloane; 2012)
Adapun pada GFR ( glomerular filtration rate ) adalah jumlah
filtrat yang terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal.
Rumusnya Pada laki-laki laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180
L dalam 24 jam, pada perempuan, sekitar 110 ml/menit
(Sloane; 2012 ).
Adapun alasan kenapa setelah meminum minuman yang
berenergi (extra joss) jantung terasa berdebar karena minuman
berenergi ( extra joss) mengandung stimulan, pada umumnya
mengandung kafein,yag dipasarkan sebagai minuman yang dapat
memberikan stimulus mental pada fisik,selain kafein stimulus
lainnya seperti taurine juga biasanya terkandung dalam minuman
energy serta di tambahkan ginseng.makadari itu kandungan kafein
atau taurine yang terdapat pada minuman yang berenergi (extra
joss) jika di komsumsi secara berlebihan akan meningkatkan denyut
jantung (Widyarini; 2014).
Cuci darah dilakukan karena kerusakan pada ginjal akibat
infeksi bakteri. Sehingga menyebabkan kadar urea dalam tubuh
meningkat, dan dapat meracuni tubuh, sehingga dilakukan cuci
darah secara teratur untuk mengurangi kadar urea dalam tubuh.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler tersusun atas jantung, pembuluh darah,
dan darah itu sendiri. Jantung manusia berongga dan terbagi
menjadi empat ruang yaitu 2 ruang serambi (serambi kanan dan kiri),
dan 2 ruang bilik (bilik kanan, dan bilik kiri). Didalam jantung terdapat
pembuluh darah yaitu pembuluh darah arteri yang merupakan
pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh
tubuh, dan pembuluh vena merupakan pembuluh yang mengangkut
darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Ginjal adalah salah satu
organ pengeluaran (ekskresi) yang dimiliki oleh manusia. Ginjal
terdiri dari tiga bagian utama yaitu korteks (bagian luar), medulla
(sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga ginjal). Bentuk ginjal
seperti kacang merah, jumlahnya sepasang dan terletak di dorsal kiri
dan kanan tulang belakang di daerah pinggang. Pengukuran tekanan
darah dapat dilakukan degan dua metode yaitu metode auskultasi
dan metode palpasi, pengukuran denyut nadi pada manusia dapat
diukur dari berbagai titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada
pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis
pada leher, arteri popliteal pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis
pada kaki yang dapat dilakukan dengan bantuan mikroskop. Adapun
faktor yang mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi yaitu
umur, tidur dan olahraga, gravitasi, dan emosi dan stress.

V.2 Saran
Saran kami untuk praktikum selanjutnya ialah agar asisten
menjelaskan secara rinci tentang praktikum yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Arief, Raymond. 2016. Buku Praktis Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran


EGC; Jakarta. P 432
Dirjen, POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen
Kesehatan RI; Jakarta. P 65, 151
Irianto, Koes.. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Alfabeta; Bandung. P 180

Kurniawan. F.R. 2014. Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia. Vicosta


Publishing; Depok. P 105
Nurachman, Elly. 2011. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Salemba
Medika; Jakarta. P 39
Philip. 2010. Anatomi dan Fisiologi. Pakar Raya; New York. P 186
Sarpini, Rusbandi. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia Untuk
Paramedis. In Media; Bogor. P 7
Sarwadi. 2014. Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusia. Dunia Cerdas;
Jakarta. P 56
Sloane, Ethel. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. EGC; Jakarta.
P 320,329
Suarnianti. 2016. Anatomi dan Fisiologi Pada Tubuh Manusia.
Indomedia Pustaka; Yogyakarta. P 137
Tim Dosen Farmakologi. 2017. Modul Praktikum Anatomi dan Fisiologi
Manusia. Akademi Farmasi Kebangsaan; Makassar. P 11, 12
Wiarto, Giri. 2014. Mengenal Fungsi Tubuh Manusia. Gosyen Publishing;
Yogyakarta. P 58-59
LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM KARDIOVASKULAR DAN URINARI

Oleh :

Kelompok : I

Golongan : A1

ASISTEN : RAHMAD AKSA, S.Si.,M.Si.,Apt

FITRAH RAMADHANA (16. 026)

CINDY NIKITHA (16.057)

NUR INDAH (16. 058)

NURLELA (16. 059)

NURYANTI (16. 060)

RAHMAYANTI (16. 062)

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN

MAKASSAR

2017

Anda mungkin juga menyukai