Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem informasi pemasaran amat penting bagi perusahaan modern. Aktivitas itu
menyediakan informasi yang menghubungkan pemasaran dengan para pelanggannya, dan
menyediakan apa yang di perlukan untuk membuat keputusan dalam berbagai isu secara efektif.
Sistem informasi pemasaran yang mempunyai desain baik dimulai dan diakhiri dengan
pengguna. Tujuannya adalah menyediakan informasi yang di butuhkan dari tipe yang tepat dan
jumlah yang tepat kepada pemasar.

Pada makalah ini, kami akan menyuguhkan pengertian sistem informasi pemasaran, menilai
kebutuhan informasi pemasaran, mengembangkan informasi pelanggan, mengetahui definisi riset
pemasaran, menganalisa dan menggunakan informasi pemasaran dan mengetahui pertimbangan
informasi pemasaran lainnya.

Sistem ini biasanya secara lengkap diterapkan pada perusahaan yang besar. Proses pemasaran
dimulai dengan pemahaman penuh tentang pasar dan kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh
karena itu, perusahaan membutuhkan informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai
dan kepuasan yang tinggi bagi pelanggan. Perusahaan juga memerlukan informasi tentang
pesaing, penjual perantara, dan pelaku serta kekuatan lain di pasar. Semakin banyak pemasar
yang memandang informasi bukan hanya sekadar masukan untuk membuat keputusan yang lebih
baik tetapi juga sebagai aset strategi penting dan alat pemasaran.

1
1.2 TUJUAN PENULISAN
1.2.1 Untuk mengetahui Sistem Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan
1.2.2 Untuk mengetahui bagaimana Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran
1.2.3 Untuk dapat Mengembangkan Informasi Pemasaran
1.2.4 Untuk mengetahui Riset Pemasaran
1.2.5 Untuk dapat Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran
1.2.6 Untuk mengetahui Pertimbangan Informasi Pemasaran Lainnya

1.3 RUMUSAN MASALAH


1.3.1 Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan ?
1.3.2 Bagaimana maksud dari Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran ?
1.3.3 Bagaimana Mengembangkan Informasi Pemasaran ?
1.3.4 Apa yang dimaksud dengan Riset Pemasaran ?
1.3.5 Bagaimana Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran ?
1.3.6 Apa yang dimaksud dengan Pertimbangan Informasi Pemasaran Lainnya ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran dan Wawasan Pelanggan

Ada baiknya kita mengetauhi terlebih dahulu arti dari informasi. Informasi adalah
keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis, pertimbangan atau pandangan dari
yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan. Dalam informasi ini tercakup data atau fakta mengenai kondisi atau
keadaan yang berlaku, baik yang sedang atau yang telah terjadi. Jadi sistem informasi pemasaran
adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis, pertimbangan atau
pandangan dari yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang berkaitan dalam
pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran. Informasi pemasaran penting bagi manajer
pemasaran, karena manajer pemasaran menghadapi kebutuhan akan informasi pemasaran.

Dalam arti luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi
yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan
yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang atau jasa
dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini
merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan 4P, yaitu :

1.Product(Produk)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), Produk adalah setiap apa saja yang bisa
ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa
juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang dan jasa). Yang ditawarkan dari
produk : ragam, kualitas, gesain. fitur, nama merek, dan kemasan.

3
2.Price (Harga)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah, Jumlah uang (ditambah
beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka
perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut. Yang termasuk dalam harga : daftar
harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.

3.Place (Tempat)

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana produk
tersebut sampai kepada konsumen. Definisi dari Sumarni dan Soeprihanto (2010:288) tentang
saluran distribusi adalah, Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk
tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai. Sasaran meliputi : Lokasi,
saluran distribusi, persediaan, transportasi dan logistic.

4.Promotion (Promosi)

Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Yang termasuk promosi : Iklan dan promosi
penjualan.

Wawasan pelanggan (customer insight) adalah fondasi untuk memahami pelanggan.


Tentang apa yang memicu orang membuat keputusan dan apa yang dibalik pikiran serta perasaan
orang-orang terhadap suatu produk atau jasa Anda. Secara umum, dalam skala yang lebih besar,
wawasan pelanggan ini didapat dari analisis database dan segmentasi pelanggan. Pada beberapa
industri, ini bahkan diawali dengan membuat semacam profil persona pembeli (buyer persona).

4
2.1.2 Komponen Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi
secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol.
Namun disini, komponen komponen Sistem Informasi, sebagai berikut :
1. Komponen Input Pemasaran

Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran


perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan
perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran
menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.

2. Komponen Model Pemasaran

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan
kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input
menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk
menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk,
evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk
lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan
media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

3. Komponen Basis Data Pemasaran

Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam
data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area
fungsional lain.

4. Komponen Output Pemasaran

Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari
bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem

5
promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan
langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.

2.1.3 Subsistem Sistem Informasi Pemasaran

1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)

Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan


pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan. Manajer
pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis
informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan.
Dalam Subsistem ini tak luput dari Data primer dan sekunder. Data primer adalah data
yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan
oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah
wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder
harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk
memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia
diperpustakan.

2. Subsistem Intelijen Pemasaran

Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan


elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama
pada pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki
tanggung jawab pada pemerintah dan komunitas global.

3. Subsistem Produk

Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.

a. Siklus hidup produk

Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap
unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu

6
rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus
hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini
seperti arti namanya siklus hidup produk.

b. Model evaluasi produk baru

Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara


matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif.
Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu
prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat
keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

4. Subsistem Tempat

Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan


produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi
subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.

5. Subsistem Promosi

Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan


untuk meningkatkan penjualan.

6. Subsistem Harga

Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg


dihasilkan.
a. Penetuan harga berdasarkan biaya

Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan


menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika
perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas
Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.

7
b. Penentuan harga berdasarkan permintaan

Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan


permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen
terhadap produk.

2.1.4 Manfaat Sistem Informasi Pemasaran

Manfaat penggunaan sistem Informasi pemasaran adalah:


1. Menyediakan arus informasi yang lebih lengkap, lebih murah dan lebih cepat untuk
manajemen dalam mengambil keputusan.
2. Agar eksekutif dapat menerima laporan lebih sering dan lebih rinci.
3. Mampu menyimpan data dan memaparkannya kembali sehingga memungkinkan
terkumpulnya dan terpakainya beragam data yang lebih luas.
4. Memudahkan manajemen untuk memonitor dengan lebih rinci prestasi produk,
pasar, karyawan penjualan dan berbagai unit pemasaran lainnya.

2.2 Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran

Fokus utama sistem informasi pemasaran adalah melayani manajer pemasaran


perusahaan dan manajer lainnya. Namun, MIS (Marketing Information System atau Sistem
Informasi Pemasaran) juga memberikan informasi kepada mitra eksternaal, seperti pemasok,
penjual perantara, atau agen jasa pemasaran. Contohnya, Wal-Mart memberikan akses kepada
pemasok utama tentang informasi pola pembelian pelanggan dan tingkat persediaan. Dan Dell
menciptakan Premium Pages untuk pelanggan besar, memberi mereka akses ke desain produk,
status pesanan, dan informasi pendukung produk dan layanannya. Dalam merancang sistem
informasi, perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan semua pengguna ini.

Sistem informasi pemaasaran yang baik menyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki
pengguna terhadap informasi yang benar-benar mereka perlukan dan informasi yang layak
ditawarkan. Perusahaan mulai dengan mewawancarai para manajer untuk mengetahui informasi
apa yang mereka inginkan. Beberapa manajer akan menanyakan informasi apa pun yang didapat
tanpa berfikir secara mendalam tentang apa yang benar-benar mereka perlukan. Terlalu banyak

8
informasi sama berbahayanya dengan terlalu sedikit informasi.manajer lain mungkin mengakui
hal-hal yang harus mereka ketahui, atau mereka tidak tahu informasi apa yang harus mereka
miliki. Sebagai contoh, manajer mungkin ingin tahu tentang produk baru yang direncanakan
pesaing untuk diperkenalkan pada tahun berikutnya. Karena mereka tidak tahu tentang produk
baru, mereka tidak berpikir untuk bertanya tentang hal itu. MIS harus mengawasi lingkungan
pemasaran untuk memberikan informasi yang harus dimiliki oleh pengambil keputusan agar
membuat keputusan pemasaran kunci.

Kadang-kadang perusahaan tidak dapat memberikan informasi yang diperlukan, baik


karena informasi itu tidak tersedia maupun karena keterbatasan MIS. Sebagai contoh, seorang
manajer merek mungkin ingin tahu bagaimana para pesaing akan mengubah anggaran iklan
mereka tahun depan dan bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi pangsa pasar industri.
Informasi anggaran yang direncanakan mungkin tidak tersedia. Sekalipun ada, MIS perusahaan
mungkin tidak cukup canggih memperkirakan perubahan yang terjadi di pangsa pasar.

2.3 Mengembangkan Informasi Pemasaran

Pemasar dapat memperoleh informasi yan diperlukan dari data internal ,intelejen
pemasaran, dan riset pemasaran

2.3.1 Data internal

Banyak perusahaan membangun database internal (internal database) yang ekstensif,


kumpulan iformasi elektronik tentang konsumen dan pasar yang diperoleh dari sumber data di
dalam jaringan perusahaan. Manajer pemasaran dapat mengakses dan bekerja dengan iformasi di
dala database untuk mengenali peluang dan masalah pemasaran, merencanakan program dan
mengevaluasi kinerja. Informasi dalam database bias dating dari banyak sumber. Departemen
akuntansi menyiapkan laporan keuangan dan menyimpan catatan rinci tentang penjualan, biaya,
dan arus kas. departemen operasi melaporkan jadwal operasi. Departemen perusahaan
memeberikan informasi tentang informasi transaksi, pelanggan, demografi, psikografi, dan
perilaku membeli. Departemen pelayanan pelanggan atau masalah pelayanan. Wiraniaga
melaporkan reaksi penjual perantara dan kegiatan pesaing. Sementara mitra salurn pemasaran
memberikan data tentan transaksi di tempat. Mengolah informasi semacam itu dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang kuat.
9
Berikut ini adalah sebuah contoh tentang bagaimana sebuah perusahaan menggunakan
database internalnya untuk membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Database internalnya
biasanya dapat diakses lebih cepat dan murah ketimbang sumber informasi lain, tetapi database
intenalnya juga mempunyai sejumlah masalah. Karena informasi internal sering dikumpulkan
untuk tujuan lain, informasi ini mungkin sebagai contoh, data penjualan dan biaya yang
digunakan oleh departemen akutansi dalam menyiapkan laporan keuagan harus disesuaikan
dengan yang di gunakan dalam evaluasi nilai segmen pelanggan, wiraniaga, atau kinerja saluran
tertentu. Data juga menua dengan cepat, pembaruan database yang terus menerus memerlukan
usaha besar. Selain itu, perusahaan besar menghasilkan segunung informasi, yang harus
diintegrasikan dengan baik dan sip di akses sehingga manajer dapat menemukannya dengan
mudah dan menggunakannya secara efektif. Mengelola data sebanyak itu memerlukan perlatan
dan teknikyang sangat canggih.

2.3.2 Intelejen pemasaran

Intelejen pemasaran (marketing intelligence) adalah kumpulan dan analisis sitematis dari
informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaiang dan perkembangan di pasar. Tujuan
intelijen pemasaran adalah memperbaiki pengambilan keputusan strategis ,meniali dan melacak
tindakan pesaing, serta memberikan peringatan dini tentan peluang dan ancaman.

Pengumpulan intelijen kompetitif tumbuh secara dramatis ketika semakin banyak


perusahaan yang sibuk memata-matai pesaing mereka. Teknik intelijen mulai menanyai
karyawan perusaan sendiri dan mengukur standar produkpesaing hingga meriset via internet,
mengunjungi pameran dangan industry, dan bahkan mengais keranjang sampah pesaing.
Sebagian informasi intelijen dapatdikumpulkan dari orang-orang di dalam perusahaan-eksekufif,
insinyur dan ilmuan, agen pembelian, dan wiraniaga. Perusan juga dapat memperoleh informasi
intelijen penting dari pemasok, pejual perantara, dan mengawasi informasi yang bagus dengan
mengamati para pesaing dan mengawasi informasi yang dipublikasikan mereka. Perusahaan
dapat membeli dan menganalisis produk pesaing, mengamati penjualan mereka, memeriksa
paten baru, dan mempelajari berbagai bukti fisik. Fisik sebagai contoh, suatu perusahaan secara
teratur memeriksa tempat parker pesaing-tempat parkir yang penuh menunjukan banyak perjaan
dan kemakmuran, tempat parkir yang hanya terisi setengahnya mencerminkan saat-saat sulit.

10
Beberapa perusaan bahkan membongkar tempat sampah pesaing mereka, yang secara
hukum dianggap sebagai barang yang di buang setelah meninggalkan gedungnya. Didalam
sebuah insiden yang melibatkan pengorekan sampah, baru-baru ini aircanada tertangkap basah
seang mengais-ngais tempat sampah westjet, pesaingnya, untuk menemukan bukti bahwa westjet
menyadap computer aircanda secara illegal.

Pesaing sering mengungkapkan informasi intelijen melalui laporan tahunan mereka,


publikasi bisnis, pemeran dagang, konferensi pers, iklan, dan situs web. Internet terbukti menjadi
sumber informasi informasi baru yang luas tentang pesaing. Dengan menggunakan mesin pencari
internet, pemasar dapat mencari nama pesaing tertentu, acara, atau trend dan melihat apa yang
muncul. Apalagi sekarang banyak perusahaan menempatkan sejumlah informasi pada situs web
mereka, memeberikan gambaran detail untuk menarik pelanggan, mitra pemasok, investor ,atau
perawalaba. Situs pasar, produk baru, fsilitas, dan kejadian lain. Dan tidak menyadari berapa
banyak informasi yang dapa di peroleh hanya dengan menekan keyboard.

Permainan intelijen ini mengarah ke dua tujuan. Dalam menghadapi usaha intelijen
pemasaran yang di lakukan pesaing, sebagian besar perusahaan sekarang mengambil langkah
perlindungan informasi pribadi mereka. Sebagi contoh , unilever mengadakan pelatihan intelijen
konpetitif yang luas. Karyawan tidak hanya di ajarkantentang cara mengumpulkan informasi
intelijen tetapi juga melindungi informasi perusahaan dari para pesaing . menurut mantan staf
unulever. kami bahkan di peringatkan bahwa mata-mata pesaing mungkin menyamar sebagai
sopir minicab perusahaan yang kami pakai Unilever bahkan melakukan melakukn pemeriksaan
( pemeriksaan internal) , kami berada dalam kondisi yang telah diatur bahwa seorang mata-mata
di susupkan ke kelompok kami. Idenya adalah untuk melihat siapa yang berbicara kepada mata-
mata itu, beberapa banyak yang mereka ceritakan kepadanya , dan berapa lama waktu yang
diperlukan untuk menyadari bahwa tak seorang pun mengelnya .mata-mata itu berada di sana
dalam waktu yang cukup lama. Semakin banyaknya pengguna itelijen pemasararan
meningkatkan sejumlah isu etika. Meskipun sebagian besar teknik sebelumnya dianggap sah, dan
beberapa teknik dianggap bersaing secara sehat, sejumlah teknik lainnya melibatkan isu etika
yang patut dipertanyakan . jelas , perusahaan harus memanfatkan informasi yang tersedia secara
umum. namun , mereka tidak boleh menyusup untuk mecari-cari informasi. Dengan semua

11
sumber intelijen resmi yang tersedia saat ini, sebuah perusahaan tidak perlu melanggar hukum
atau kode etik untuk memperoleh informasi intelijen yang baik.

2.4 Riset Pemasaran

2.4.1 Pengertian dan Tujuan Riset Pemasaran

Riset pemasaran (marketing research) adalah desain, kumpulan, analisis, danlaporan


sistematis tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentuyang dihadapi
sebuah organisasi.Contohnya, riset pemasaran dapat membantupemasar memahami kepuasan
dan perilaku pembelian pelanggan. Riset pemasarandapat membantu pemasar menilai potensi
pasar dan pangsa pasar atau untukmengukur efektivitas penetapan harga, produk, distribusi, dan
kegiatan promosi. Sejumlah perusahaan besar mempunyai departemen riset sendiri yang
bekerjasama dengan manajer pemasaran dalam proyek riset pemasaran. Dengan Carainilah
Procter & Gamble, Kraft, Citigroup, dan banyak perusahaan raksasa lainnyamenangani riset
pemasaran.Selain itu, perusahaan ini-seperti perusahaan kecillainnya-sering mempekerjakan
spesialis riset dari luar untuk berkonsultasi denganpihak manajemen tentang masalah pemasaran
tertentu dan melakukan Studi riset.

Berikut merupakan tujuan dari riset pemasaran :

1) Tujuan riset eksplorasi(exploratory research) adalah mengumpulkan inforrnasi awal


yang akan mernbantu Inendefinlsikan masalaidan rnenyarankan hipotesis.
2) Tujuan riset deskriptif (descriptive research) adalah menggambarkan sesuatu, seperti
potensi pasar untuk sebuah produk atau dernograidan perilaku konsurnen yang rnembeli
produk.
3) Tujuan riset kausal (causal researchadalah menguji hipotesis tentang hubungan sebab
akibat. Sebagai contoh, apakaipenurunan uang masuk sebesar 10 persen pada suatu
perguruan tinggi swasi;rnenghasilkan peningkatan jumlah pendaftaran yang Cukup untuk
menyeimbangkan uang masuk yang berkurang? Manajer biasanya rnulai dengan riset
eksplorasi dan kemudian diikuti oleh riset deskriptif atau riset kausal.

12
2.4.2 Pendekatan Riset

Pendekatan riset untuk mengumpulkan data primer meliputi observasi, survei, dan
eksperimen. Di sini, kita membicarakan masing-masing pendekatan tersebut secara bergiliran.

1. Riset Observasi

Riset observasi (observational research) meliputi pengumpulan Data primer dengan


mengobservasi orang-orang, tindakan, dan situasi yang relevan. Sebagai contoh, sebuah bank
mungkin mengevaluasi lokasi cabang baru yang rnungkin denganmemeriksa pola lalu lintas,
kondisi lingkungan sekitar, dan lokasi cabang pesaing. Periset sering mengobservasi perilaku
konsumen untuk mendapatkan pandangan yang tidak dapat diperoleh hanya dengan mengajukan
pertanyaan kepada pelanggan.Sebagai contoh, Fisher-Price telah mendirikan laboratoriurn
observasi yang dapat mengobservasi reaksi anak terhadap mainan baru. Fisher-Price Play Lab
adalah ruangan terang penuh mainan di mana anak-anak yang terpilih bisa menguji prototipe
Fisher-Price, di bawah pengamatan mata perancang yang berharap bisa mempelajari apa yang
membuat anak-anak tertarik dan tergila-gila dengan mainan baru.

2. Riset Survei

Riset survei (survey research), metode yang paling banyak digunakanuntuk pengurnpulan
data primer, adalah pendekatan yang paling Cocok untuk mengurnpulkan informasi deskriptif
Perusahaan yang ingin tahu tentang pegetahuan,sikap, selera, atau perilaku mernbeli masyarakat
sering kali dapat meneniukan jawabannya dengan nienanyai mereka seoara langsung.Manfaat
utarna riset survei adalah tleksibilitasnya-riset ini dapat cligunakan untuk mendapatkan berbagai
jenis informasi yang berbeda dalam beragarn situasi.Narnun, riset survei juga rnenghadirkan
sejumlah rnasalah. Kadang-kadang orang tidak dapat menjawab pertanyaan survei karena
rnereka tidak ingat atau tidak pernah berpikir tentang apa yang rnereka lakukan dan rnengapa
rnereka inelakukan tindakan tersebut. Orang mungkin tidak bersedia rnerespons pewawancara
yang tidak dikenalnya atau tentang sesuatu yang rnereka anggap pribadi. Responden rnungkin
rnenjawab pertanyaan survei meskipun rnereka tidak tahu jawabannya agar tarnpak pintar atau
lebih tahu. Atau rnereka rnungkin berusaha mernbantu pewawanoara dengan rneniberikan
jawaban yang menyenangkan. Akhirnya, orang yang sibuk rnungkin tidak bersedia meluangkan
waktunya, atau merasa privasinya terganggu.

13
3. Riset Eksperimental

Observasi rnenjadi metode riset yang paling sesuai untuk riset eksplorasi dan survei
untuk riset deskriptif, sedangkan riset eksperimental (experimental research) adalah riset yang
paling sesuai untuk niengumpulkaninformasi kausal. Eksperimen inelibatkan pernilihan
kelompok subjek yang setara, mernberikan perlakuan yang berbeda kepada mereka,
rnengendalikan faktor-faktor yang tidak berhubungan, dan merneriksa perbedaan dalam respons
kelornpok. Oleh karena itu, riset eksperimental berusaha menjelaskan hubungan sebab
akibat.Sebagai Contoh, sebelum rnenambahkan sandwich baru ke dalam menunya, McDonalds
mungkin rnenggunakan eksperirnen untuk menguji darnpak penjualan dua jenis harga sandwich
yang berbeda. MCDonalds dapat mernperkenalkan sandwich baru pada satu harga di sebuah
kota dan harga lain di kota lainnya. Keduakota itu rnirip, dan jika sernua usaha pernasaran untuk
sandwich itu sarna, rnaka perbedaan dalam penjualan di dua kota tersebut mungkin berhubungan
dengan harga yang ditetapkan.

4. Riset Pemasaran Online

Kemajuan dalam teknoiogi komunikasi telah menghasilkan sejumlah metode hubungan


berteknoiogi tinggi. Teknoiogi terbaru untuk membidik riset pemasaran adalah Internet. Semakin
hanyak riset pemasaran yang mengumpulkan data primer melalui riset pemasaran online (online
marketing research)-surveiI internet, panel online, eksperimen, dan kelompok fokus online.
Sebenarnya,pada tahun 2006, perusahaan membeianjakan sekitar 30 persen anggaran
risetpemasarannya seoara online, membuat riset pemasaran online menjadi metode pengumpulan
data tunggai terbesar. Riset online mempunyai berbagai bentuk. Sebuah perusahaan dapat
memasukkan kuesioner ke situs Web-nya dan menawarkan insentif kepada orang yang mau
menyelesaikan kuesioner tersebut.

2.4.3 Lima Langkah Proses Riset Pemasaran

Suatu riset pemasaran yang efektif dibutuhkan 5 langkah agar diperoleh data yang sesuai
dengan tujuan pemasaran. Kelima langkah tersebut adalah :

Langkah pertama, mendefinisikan masalah dan tujuan riset. Dalam hal ini manager
pemasaran dan peneliti pemasaran untuk mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan

14
menentukan tujuan dari riset ini. Management harus mengarahkan agar jangan sampai
masalah menjadi luas atau terlalu sempit.
Langkah kedua, mengembangkan rencana riset. Periset pemasaran mengharuskan
pengembangan rencana yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang
diperlukan. Manajer pemasaran harus mengetahui biaya rencana riset, sumber data,
pendekatan riset dan lainnya sebelum menyetujui.
Langkah ketiga, mengumpulkan informasi. Pada tahapan ini umumnya merupakan tahap
yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan. Olehn karena itu diperlukan
ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan data informasi yang akurat.
Langkah keempat, menganalisa informasi. Semua informasi yang didapat perlu disaring
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari riset ini. Perhitungan dan analisa akan data yang
telah diperoleh akan menentukan langkah yang diambil selanjutnya.
Langkah kelima, menyajikan hasil temuan. Pada hasil temuan yang akan disajikan
sebaiknya jangan terlalu banyak angka-angka dan teknik statistik dimana nantinya akan
membingungkan para pengambil keputusan melainkan pada hal-hal yang bermanfaat
saja.

2.4.4 Mengimplementasikan Rencana Riset

Salanjutnya periset menerapkan rencana riset pemasaran ke dalam tindakan


nyata.Penerapan ini meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi.
Pengumpulan data dapat dilaksanakan oleh staf riset pemasaran perusahaan atau perusahaan luar.
Fase pengumpulan data proses riset pemasaran biasanya merupakan fase tarmahal dan paling
sering terjadi kesalahan. Periset harus cermat mengamati agar rnernastikan bahwa rencana itu
diirnplernentasikan dengan benar.Mereka harus menjaga agar tidak terjadi rnasalah dengan
responden yang dihubungi,dengan responden yang menolak bekerja sama atau rnemberikan
jawaban yang bias,dan dengan pewawancara yang rnernbuat kesalahan atau rnengarnbil jalan
pintas.Periset juga harus rnernproses dan Inenganalisis data yang terkurnpul untuk Inengisolasi
informasi dan penernuan panting. Mereka harus memariksa datauntuk akurasi dan kelengkapan
Serta rnengkodekannya untuk analisis. Periset lalu rnentabulasikan hasilnya dan menghitung
ukuran statistik.

15
2.4.5 Menerjemahkan dan Melaporkan Penemuan

Sekarang periset pasar harus menerjemahkan penemuan, menenarik kesimpulan, dan


melaporkan penemuan tersebut kepada Manajernen. Periset tidak boleh berusaha melebih
lebihkan angka dan teknik statistik agar menyenangkan manajer. Tetapi,periset harus
menampilkan penemuan panting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapi
manajemen.

Namun, interpretasi tidak boleh menjadi tanggung jawab periset saja. Periset sering kali
adalah orang yang ahli dalam merancang riset dan statistik, tetapi manajer pemasaran tahu lebih
banyak tentang masalah dan keputusan yang harus dibuat.Riset terbaik tidak akan ada artinya
jika manajer menerima secara mentah-mentah kesalahan interpretasi dari periset. Manajer juga
bisa berlaku bias-mereka mungkin Cenderung menerima hasil riset yang menunjukkan apa yang
mereka harapkan dan menolak yang tidak mere-ka harapkan. Dalam banyak kasus, penemuan
dapat di interpretasikan dalam Cara yang berbeda, dan diskusi antara periset dan nanajer akan
membantu menunjukkan interpretasi terbaik. Oleh karena itu, manajer dan periset harus bekerja
sama secara erat ketika menginterpretasikan hasil riset, dan keduanya harus berbagi tanggung
jawab dalam proses riset dan keputusan yang dihasilkan.

2.5 Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran

2.5.1 Menganalisis Informasi Pemasaran

Informasi yang dikumpulkan dalam database internal dan melalui intelijen pemasaran serta
riset pemasaran biasanya memerlukan analisis lebih banyak.Dan manajer mungkin memerlukan
bantuan untuk menerapkan informasi pada keputusan pemasaran mereka.Bantuan ini bisa
meliputi analisis statistik yang lebih maju untuk lebih mempelajari tentang hubungan dalam
seperangkat data.Analisis semacam itu memungkinkan manajer melangkah melampaui rata-rata
dan deviasi standar dalam data serta menjawab pertanyaan tentang pasar, aktivitas pemasaran,
dan hasil.

Analisis informasi juga mungkin melibatkan sekumpulan model analisis yang akan
membantu pemasar membuat keputusan yang lebih baik. Masing-masing model mewakili
sejumlah sistem nyata, proses, atau hasil.Model-model ini bisa membantu menjawab pertanyaan

16
bagaimana jika dan mana yang terbaik. Ilmuwan pemasaran telah megembangkan berbagai
model untuk membantu manajer pemasaran membuat keputusan bauran pemasaran yang lebih
baik, merancang wilayah penjualandan rencana panggilan penjualan, memilih lokasi untuk gerai
eceran, mengembangkan bauran iklan yang optimal, dan memperkirakan penjualan produk baru.

1. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management-CRM)


Pertanyaan tentang cara terbaik untuk menganalisis dan menggunakan data
pelanggan perorangan menimbulkan beberapa masalah khusus. Sebagian besar
perusahaan dipenuhi oleh informasi tentang pelanggannya.Sebenarnya perusahaan yang
cerdik menangkap informasi pada semua titik sentuhpelanggan yang mungkin. Titik sentu
ini meliputi pembelian pelanggan, hubungan wiraniaga, layanan dan panggilan
pendukung, kunjungan situs Web, survey kepuasan, interaksi kredit dan pembayaran,
studi risert pasar. Semua hubungan antara pelanggan dan perusahaan.
Masalahnya adalah bahwa informasi ini biasanya tersebar luas di seluruh
organisasi.Informasi ini terkubur dalam-dalam di database dan catatan yang terpisah
dalam berbagai departemen perusahaan. Untuk mengatasi masalah seperti itu, sekarang
banyak perusahaan yang berpaling ke manajemen hubungan pelanggan (customer
relationship management-CRM) untuk mengelola informasi detail tentang pelanggan
peroangan dan secara hati-hati mengelola titik sentuh pelanggan agar memaksimalkan
loyalitas pelanggan.
CRM pertama kali menggebrak dunia pada awal tahun 2000. Banyak perusahaan
menyerbu, mengimplementasikn program CRM ambisius yang mengecewakan an
mnemui banyak keggalan. Namun, akhir-akhir ini, perusahaan bergerak maju dengan
lebih hati-hti dan mengimplementasika sistem CRM yang benr-benar berhasi.Studi yang
dilakukan Gartner Group akhir-akhir ini menemukan bahwa 60% bisnis yang disurvei
cederung menerapkan atau memperluas pemakaian CRM mereka selama 2 tahun
berikutnya.Pada tahun 2007, perusahaan AS menjalankan sekitar $73.8 miliar untuk
sistem CRM dari perusahaan-perusahaan seperti Oracle.Mikrosoft, dan SAS.
Analisis CRM mengembangkan gudang data dan menggunakan teknik
penggalian data yang canggih untuk mengumkap kekayaan yang terpendam dalam data
pelanggan.Gudang data adalah database elektronik perusahaan yang berisi rincian
informasi pelanggan yang perlu dipelajari agar mendapatkan sesuatu yang

17
berharga.Tujuan gudang data tidak hanya untuk mengumpulkan informasi, tetapi
mengumpulkannya dan menytukan data, perusahaan menggunkan teknik penggalian data
bertenaga tinggi untuk mempelajari tumpukan data itu dan menggali penemun menarik
tentang pelanggan.
Dengan menggunakan CRM untuk memahami pelanggan secara lebih baik,
perusahaan dapat memberikan tingkat pelayanan pelanggan yang lebih tinggi dan
mengembangkan hubungan yang lebih dalam.Mereka dapat menggunakan CRM untuk
menunjukkan pelanggan bernilai tinggi, menargetkan mereka secara lebih efektif,
menjual poduk perusahaan, dan menciptakan penwaran bagi kepentingan pelanggan
tertentu.Sebagao contoh, Harras Entertaiment, operator kasino terbesar di dunia,
menyimpan database pelanggan yang besar dan menggunakan sistem CRM-nya untuk
mengelolan hubungan harian dengan pelanggan penting di 43 kasinonya di seluruh dunia.
Manfaat CRM tidak datang tanpa biaya atau resiko, tidak hanya dalam
mengumpulkan data pelanggan asli tetapi juga dalam menyimpan dn menggalinya.
Kesalahan yang paling umum adalah memandang CRM hanya sebagai solusi teknologi
dan piranti lunak.Tetapi teknologi saja tidak dapat membangun hubungan pelanggan
yang menguntungkan.CRM bukn solusi teknologi.Anda tidak dapat mencapai hubungan
pelanggan yang lebih baik hanya dengn menerapkan sejumlah piranti lunak kata seornag
ahli CRM.Sebaliknya, CRM hanyalah satu bagian dari keseluruhan strategi manajemen
hubungan pelanggan yang efektif.

Jika berhasil, keuntungan CRM melebihi biaya dan risikonya. Berdasarkan studi yang dilakukan
SAP baru-baru ini, pelanggan yang menggunakan piranti lunak mySAP CRM melaporkan
peningkatan rata-rata 10% dalam retensi pelanggan dan peningkatan 30% dalam memperoleh
petunjuk penjualan. Secara keseluruha 90% perusahaan yang disurvei mengalami peningkatan
nilai dari penggunaan piranti lunak dan melapokan tingkat pengembalian investasi yang atraktif.
Kesimpulan studi itu adalah : Imbalan CRM sangat layak. Tidak diragukan lagi bahwa
perusahaan mendapatkan nilai yang besar dari CRM. kata seorang konsultan CRM.
Perusahaan sedang mencari cara menyatukan sumber-sumber informasi itu ke titik sentuh
pelanggan yang berbea, lalu sumber-sumber informasi itu ke titik sentuh pelanggan. Teknik
CRM baru yang kuat dapat mengungkap sejumlah besar informasi untuk membidik pelanggan
memenuhi kebutukan mereka

18
2.6 Pertimbangan Informasi Pemasaran Lainnya

Informasi pemasaran dalam dua konteks khusus yaitu riset pemasaran dalam bisnis kecil
dan organisasi nirlaba, serta riset pemasaran internasional.

2.6.1 Riset Pemasaran dalam Bisnis Kecil dan Organisasi Nirlaba

Seperti perusahaan besar, organisasi kecil juga membutuhkan informasi pasar. Bisnis
yang baru dimulai memerlukan informasi tentang industry mereka, pesaing, pelanggan potensial,
dan reaksi terhadap penawaran pasar baru. Bisnis kecil yang sudah ada harus melacak perubahan
dalam kebutuhan dan keinginan pelanggan, reaksi terhadap produk baru, dan perubahan dalam
lingkungan kompetitif.
Manajer bisnis kecil dan organisasi nirlaba sering berpikir bahwa riset pemasaran hanya
dapat dilakukan oleh para ahli di perusahaan besar dengan anggaran riset yang besar dimana
anggaran tersebut jauh melampaui anggaran sebagian besar bisnis kecil. Namun, ada beberapa
teknik riset yang dibicarakan dalam paper ini juga dapat digunakan oleh organisasi yang lebih
kecil dalam cara yang tidak terlalu formal dan sedikit atau bahkan tanpa biaya. Berikut ini adalah
beberapa cara yang dapat digunakan oleh bisnis kecil dan organisasi nirlaba dalam melakukan
riset pemasaran :
- Meneliti lingkungan sekitar bisnis mereka
- Melakukan survey tidak resmi dengan memakai sampel barang
- Melakukan eksperimen sederhana
- Mencari informasi di perpustakaan local maupun di internet

Ringkasnya, pengumpulan data sekunder, observasi, survey, dan eksperimen, semuanya dapat
digunakan secara efektif oleh organisasi kecil maupun organisasi besar dengan biaya yang
murah. Meskipun metode riset informal ini tidak terlalu kompleks dan murah, riset tersebut
masih harus dilakukan secara teliti. Manajer harus berpikir secara seksama tentang tujuan riset,
merumuskan pertanyaan dengan segera, mengenali bias yang dihasilkan sampel kecil dan periset
yang kurang terlatih, serta melakukan riset secara sistematis.

19
2.6.2 Riset Pemasaran Internasional

Periset pemasaran internasional mengikuti langkah-langkah yang sama dengan periset


domestic, dari mendefinisikan masalah riset dan mengembangkan rencana riset sampai
menerjemahkan dan melaporkan hasilnya. Namun, periset ini sering menghadapi berbagai
macam masalah yang lebih banyak jumlahnya. Periset domestic berhubungan dengan pasar yang
cukup homogen di dalam sebuah Negara, sedangkan periset internasional berhubungan dengan
pasar yang beragam di banyak negara yang berbeda. Pasar ini mempunyai tingkat perkembangan
ekonomi, budaya dan adat, serta pola pembelian yang sangat beragam.
Perbedaan budaya dari satu negara dengan negara lainnya menyebabkan masalah
tambahan bagi periset internasional. Bahasa adalah penghalang yang paling jelas. Sebagai contoh
kuesioner harus disiapkan dalam satu bahasa kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa masing-
masing negara yang diteliti. Respons yang didapat lalu diterjemahkan kembali ke dalam bahasa
asli untuk analisis dan interpretasi. Hal ini menambah biaya riset dan meningkatkan risiko
kesalahan.
Konsumen di berbagai negara juga memiliki beragam sikap terhadap riset pemasaran.
Masyarakat di sebuah negara mungkin sangat bersedia merespon, di negara lain, tidak ada respon
mungkin menjadi masalah utama. Adat di beberapa negara mungkin melarang orang berbicara
dengan orang asing. Dalam budaya tertentu, pertanyaan riset sering dianggap terlalu pribadi.
Contohnya, di banyak negara Amerika Latin, orang mungkin merasa malu berbicara dengan
periset tentang pilihan shampoo deodorant, atau produk perawatan tubuh lainnya.

Setelah masalah ini, pertumbuhan pemasaran internasional akhi-akhir ini telah menghasilkan
peningkatan pesat dalam pemanfaatan riset pemasaran internasional. Perusahaan global tidak
mempunyai pilihan lain selain mengadakan riset semacam itu. Meskipun biaya dan masalah yang
berhubungan dengan riset internasional mungkin tinggi, akan tetapi biaya akibat tidak melakukan
riset akan lebih tinggi lagi, peluang yang hilang dan kesalahan yang terjadi akan lebih banyak.
Setelah disadari, banyak masalah yang berhubungan dengan riset pemasaran internasional dapat
diatasi atau dihindari.

2.6.3 Kebijakan Publik dan Etika dalam Riset Pemasaran

20
Sebagian besar riset pemmasaran menguntungkan perusahaan sponsor dan konsumennya.
Melalui riset pemasaran, perusahaan mempelajari lebih banyak hal tentang kebutuhan konsumen,
menghasilkan produk dan jasa yang lebih memuaskan dan hubungan pelanggan yang lebih kuat.
Namun, penyalahgunaan riset pemasaran juga dapat membahayakan atau menggangu konsumen.
Kebijakan public utama dan masalah etika dalam riset pemasaran adalah pelanggaran terhadap
privasi konsumen.

1.Pelanggaran terhadap Privasi Konsumen

Banyak konsumen merasa positif tentang riset pemasaran dan yakin bahwa riset
pemasaran mempunyai tujuan yang berguna. Beberapa konsumen sebenarnya menikmati
wawancara dan memberikan pendapat mereka. Namun, konsumen lain memberikan penolakan
yang kuat atau bahkan tidak mempercayai riset pemasaran. Beberapa konsumen takut bahwa
periset akan menggunakan teknik canggih untuk menguak perasaan terdalam atau menyelidiki
dan kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk memanipulasi pembelian kita. Atau mereka
khawatir bahwa pemasar sedang membangun database raksasa yang penuh dengan informasi
pribadi tentang pelanggan.

Pendekatan yang terbaik untuk para periset adalah hanya menanyakan informasi yang mereka
perlukan saja, menggunakan informasi itu dengan bertanggung jawab untuk memberikan nilai
kepada pelanggan, dan tidak menyebarkan informasi tersebut tanpa persetujuan pelanggan.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Rangkuman

Informasi adalah keterangan baik berupa data atau fakta maupun hasil analisis,
pertimbangan atau pandangan dari yang menyampaikannya mengenai kondisi atau hal-hal yang
berkaitan dengan kebutuhan dalam pengambilan keputusan. Dalam arti luas, sistem informasi
pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang atau jasa dan gagasan. Sistem informasi
pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan
yang berkaitan dengan 4P, yaitu : Produk, Price, Place, Promotion.

Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi
secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol.
Subsistem Sistem Informasi Pemasaran dibagi menjadi 6 yaitu ; Subsistem Penelitian Pemasaran
(Riset Pemasaran), Subsistem Intelijen Pemasaran, Subsistem Produk, Subsistem Tempat,
Subsistem Promosi, Subsistem Harga.

Manfaat penggunaan sistem Informasi pemasaran adalah Menyediakan arus informasi


yang lebih lengkap, lebih murah dan lebih cepat untuk manajemen dalam mengambil keputusan,
Agar eksekutif dapat menerima laporan lebih sering dan lebih rinci

Fokus utama sistem informasi pemasaran adalah melayani manajer pemasaran


perusahaan dan manajer lainnya. Namun, MIS (Marketing Information System atau Sistem
Informasi Pemasaran) juga memberikan informasi kepada mitra eksternaal, seperti pemasok,
penjual perantara, atau agen jasa pemasaran.Sistem informasi pemaasaran yang baik
menyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki pengguna terhadap informasi yang benar-benar
mereka perlukan dan informasi yang layak ditawarkan. Perusahaan mulai dengan mewawancarai
para manajer untuk mengetahui informasi apa yang mereka inginkan.

22
Pemasar dapat memperoleh informasi yan diperlukan dari data internal ,intelejen
pemasaran, dan riset pemasaran.

Riset pemasaran (marketing research) adalah desain, kumpulan, analisis, dan laporan
sistematis tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
sebuah organisasi.Definisi riset pemasaran dari institusi, pakar, dan praktisi di bidang pemasaran :
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset pemasaran sebagai fungsi yang
menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat umum dengan pemasar melalui
informasi, Sedangkan menurut Philip Kotler (2000), salah satu guru pemasaran dunia,
mendefinisikannya sebagai perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan yang
sistematis dari data atau temuan yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
oleh perusahaan.

Mendefinisikan masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap tersulit dalam proses riset.
Manajer mungkin mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah, tanpa mengetahui penyebabnya.
Setelah masalah didefinisikan secara cermat, manajer dan periset harus menetapkan tujuan riset,
Sebuah proyek riset pemasaran mungkin mempunyai salah satu dari tiga macam tujuan yaitu :
Tujuan riset eksplorasi(exploratory research), Tujuan riset deskriptif (descriptive research),
Tujuan riset kausal (causal research).

Pendekatan riset untuk mengumpulkan data primer meliputi observasi, survei, dan
eksperimen. Di sini, kita membicarakan masing-masing pendekatan tersebut secara bergiliran.
Riset Observasi (Observational Research), Riset Survei (Survey Research), Riset Eksperimental,
Riset Pemasaran Online.

Salanjutnya periset menerapkan rencana riset pemasaran ke dalam tindakan


nyata.Penerapan ini meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi.
Pengumpulan data dapat dilaksanakan oleh staf riset pemasaran perusahaan atau perusahaan luar

Fase pengumpulan data proses riset pemasaran biasanya merupakan fase tarmahal dan paling
sering terjadi kesalahan.

Sekarang periset pasar harus menerjemahkan penemuan, menenarik kesimpulan, dan


melaporkan penemuan tersebut kepada Inanajernen. Periset tidak boleh berusaha melebih-

23
lebihkan angka dan teknik statistik agar menyenangkan manajer. Tetapi,periset harus
menampilkan penemuan panting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapi
manajemen.

Informasi yang dikumpulkan dalam database internal dan melalui intelijen pemasaran
serta riset pemasaran biasanya memerlukan analisis lebih banyak.Dan manajer mungkin
memerlukan bantuan untuk menerapkan informasi pada keputusan pemasaran mereka.Bantuan
ini bisa meliputi analisis statistik yang lebih maju untuk lebih mempelajari tentang hubungan
dalam seperangkat data.

Ilmuwan pemasaran telah megembangkan berbagai model untuk membantu manajer


pemasaran membuat keputusan bauran pemasaran yang lebih baik, merancang wilayah
penjualandan rencana panggilan penjualan, memilih lokasi untuk gerai eceran, mengembangkan
bauran iklan yang optimal, dan memperkirakan penjualan produk baru

Periset pemasaran internasional mengikuti langkah-langkah yang sama dengan periset


domestic, dari mendefinisikan masalah riset dan mengembangkan rencana riset sampai
menerjemahkan dan melaporkan hasilnya. Namun, periset ini sering menghadapi berbagai
macam masalah yang lebih banyak jumlahnya. Periset domestic berhubungan dengan pasar yang
cukup homogen di dalam sebuah Negara, sedangkan periset internasional berhubungan dengan
pasar yang beragam di banyak negara yang berbeda.

Sebagian besar riset pemasaran menguntungkan perusahaan sponsor dan konsumennya.


Melalui riset pemasaran, perusahaan mempelajari lebih banyak hal tentang kebutuhan konsumen,
menghasilkan produk dan jasa yang lebih memuaskan dan hubungan pelanggan yang lebih kuat.
Namun, penyalahgunaan riset pemasaran juga dapat membahayakan atau menggangu konsumen.
Kebijakan public utama dan masalah etika dalam riset pemasaran adalah pelanggaran terhadap
privasi konsumen.

Banyak konsumen merasa positif tentang riset pemasaran dan yakin bahwa riset
pemasaran mempunyai tujuan yang berguna. Beberapa konsumen sebenarnya menikmati
wawancara dan memberikan pendapat mereka. Namun, konsumen lain memberikan penolakan
yang kuat atau bahkan tidak mempercayai riset pemasaran. Beberapa konsumen takut bahwa
periset akan menggunakan teknik canggih untuk menguak perasaan terdalam atau menyelidiki

24
dan kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk memanipulasi pembelian kita. Atau mereka
khawatir bahwa pemasar sedang membangun database raksasa yang penuh dengan informasi
pribadi tentang pelanggan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Prinsip Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1.


Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo

Kotler, P. 1993. Manajemen Pemasaran (Analisis, perencanaan, implementasi, pengendalian).


Fak. Ekonomi UI, Jakarta.

Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran (Marketing Management). Indeks, Jakarta.

McLeod, R. Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Prenhallindo, Jakarta.

http://mulyajho.blogspot.co.id/2012/08/materi-sistem-informasi-pemasaran.html

https://yurindra.wordpress.com/analisis/sistem-informasi-pemasaran-2/

26
LAMPIRAN KASUS

Pembuatan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Mobil Baru atau


Bekas

Dealer mobil adalah suatu usaha yang bergerak dalam penjualan dan pembelian mobil,

baik itu mobil bekas maupun mobil baru. Sistem kerja dealer masih menggunakan system

manual sehingga sistem kerja dealer tidak maksimal. Sistem keja manual seringkali

menimbulkan masalah terutama dalam hal kecepatan dan ketelitian. Sistem kerja dealer

yang masih dilakukan secara manual akan membuat pelayanan terhadap customer akan

menjadi lambat. Oleh sebab itu dealer mobil membutuhkan sistem informasi yang dapat

menangani penjualan mobil baik secara tunai maupun secara kredit, pembelian mobil oleh

pihak dealer, pembayaran angsuran,. perhitungan kredit, perhitungan denda, perhitungan

pinalti dan pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan, serta system yang mampu

menanggulangi permasalahan pengolahan informasi yang lambat dan kurang akurat

tersebut. Pada aplikasi sistem informasi ini, silakukan analisisi proses-proses yang

dibutuhkan dalam sisitem kerja dealer mobil. Proses-proses tersebut meliputi proses

pembelian mobil oleh pihak dealer, proses penjualan mobil, proses pembayaran angsuran,

proses perhitungan kredit, proses perhitungan denda, proses perhitungan pinalti. Analisis

sistem ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dari pemakai sistem secara spesifik.

Hasil dari analisis ini digunakan untuk merancang aplikasi sistem informasi tersebut.

Kemudian hasil perancangan sistem aplikasi diimplementasikan kedalam bahasa

27
pemrogaman. Evaluasi terhadap aplikasi sistem informasi dilakukan dengan dua tahap.

Tahap pertama adalah ujicoba, yaitu dengan menguji aplikasi menggunakan skenario.

Tahap kedua adalah validasi, yaitu dengan melakukan wawancara dengan user. Hasil dari

evaluasi menyatakan bahwa aplikasi sistem informasi mampu menjalankan proses-proses

yang diinginkan oleh dealer. Progam aplikasi ini juga dapat menghsilkan laporan-laporan

yang dibutuhkan oleh pemilik dealer mobil.

28

Anda mungkin juga menyukai