Anda di halaman 1dari 3

IMUNISASI

A. Pendahuluan
Manusia dalam kehidupannya tidak akan luput dari paparan berbagai

penyakit. Agen-agen infeksi dan hal-hal yang dapat membahayakan

kehidupan, banyak sekali tersebar dalam lingkungan hidup manusia. Dalam

sejarah, sejak berabad-abad yang lalu, manusia telah berusaha menimbulkan

kekebalan tubuhnya terhadap penyakit atau ancaman dari luar. Imunisasi

merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit

dan dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, jika

suatu saat dia terkena penyakit yang sama maka tubuhnya sudah kebal

terhadap penyakit tersebut.


Laporan UNICEF yang dikeluarkan terakhir menyebutkan bahwa 27

juta anak balita dan 40 juta ibu hamil di seluruh dunia masih belum

mendapatkan layanan imunisasi rutin. Sehingga, penyakit yang dapat dicegah

oleh vaksin ini diperkirakan menyebabkan lebih dari dua juta kematian tiap

tahun. Angka ini mencakup 1,4 juta anak balita yang terenggut jiwanya. Rata-

rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72 persen. Artinya, angka di

beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2.400 anak di Indonesia

meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena sebab-sebab yang

seharusnya dapat dicegah. Misalnya tuberculosis, campak, pertussis, dipteri

dan tetanus.
Sejak diluncurkannya Program Pengembangan Imunisasi (EPI) pada

1974, imunisasi telah menyelamatkan lebih dari 20 juta jiwa pada dua
dasawarsa. Bahkan ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan dana

daripada bentuk-bentuk intervensi lainnya. Program ini merupakan intervensi

kesehatan dengan pembiayaan efektif. Tidak hanya jiwa yang terselamatkan

tapi juga memacu pembangunan yaitu dengan mengurangi beban biaya

kematian dan penyakit pada sebuah keluarga.

B. Definisi
Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan

vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibody (imunisasi

pasif). Imunisasi aktif menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi

dan respon imun seluler yang melawan agen penginfeksi. Sedangkan

imunisasi pasif menyediakan proteksi sementara melalui pemberian antibodi

yang diproduksi secara eksogen maupun transmisi transplasenta dari ibu ke

janin. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit

menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk

mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk

menurunkan angka kematian pada anak.

C. Tujuan imunisasi
1. Tujuan umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang

Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).


2. Tujuan khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu

cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di

seluruh desa/kelurahan pada tahun 2014.


b. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di

bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun

2013.
c. Global eradikasi polio pada tahun 2018.
d. Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian

penyakit rubella 2020.


e. Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan

limbah medis (safety injection practise and waste disposal

management).

D. Jenis jenis imunisasi


Imunisasi dasar

Anda mungkin juga menyukai