Anda di halaman 1dari 4

ISU BEAUTY TRADE

Menganalisis Gender dalam Industri Kecantikan Global

Oleh Kelompok 3

Hilda Novianti - 1410521041


Cindy Hillary Joseph 1410521030

FAKULTAS : EKONOMI & ILMU-ILMU SOSIAL


JURUSAN : HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS FAJAR
2016
Melalui lensa produk kecantikan, praktek, dan ide-ide dari pemuda di Guadalajara,
Meksiko, The Trade Beauty bertujuan untuk menganalisis apakah dan bagaimana norma-
norma keindahan berubah dalam kaitannya dengan ekonomi keindahan yang mengglobal.

Perdagangan Kecantikan: Pemuda, Gender dan Globalisasi Fashiom. Angela BV


McCracken. Oxford University Press. Februari 2014.

Buku Angela McCracken adalah peneliti pandangan secara menyeluruh ke dalam


konsumsi, pemuda, dan keindahan di Meksiko. Pada saat peneliti muda dan globalisasi di
seluruh dunia yang mengajukan pertanyaan tentang lembaga orang muda, tentang
homogenisasi standar kecantikan dan pemuda, dan tentang bagaimana konsumsi fashion
membentuk subjektivitas perempuan muda dalam konteks sosio-politik yang berbeda . Buku
McCracken ini mengambil pandangan bernuansa dan multidimensi pada semua topik ini
karena berusaha untuk fokus pada aspek yang agak kurang dieksplorasi keindahan di
Amerika Latin: ekonomi politiknya.

Dimulai dengan kedatangan ritual usia, bab pertama membahas gagasan dewasa dan
remaja. Dua bab berikutnya meneliti praktek kecantikan dan fashion terhubung dengan aos
quince dan Quinceaera (perayaan ulang tahun kelima belas seorang gadis) dalam budaya
Meksiko sebagai melambangkan gagasan keindahan tradisional dan Meksiko feminitas dalam
waktu globalisasi, kontes kecantikan, dan marketisasi meningkatnya tubuh perempuan muda.
Fokus di sini pada makeover yang merupakan pusat debut wanita muda sebagai seseorang
yang telah melangkah keluar dari masa kanak-kanak, McCracken meneliti bagaimana wanita
muda yang tepat dan bentuk wacana global keindahan dan kewanitaan.

Memang, saat ia menunjukkan, mereka sering terlibat dalam reproduksi pemikiran


tradisional tentang feminitas dan kecantikan, seperti halnya Quinceaeras dan contoh-contoh
lain dari apa yang kita mengidentifikasi praktik kecantikan 'tradisional'.

Sneha Krishnan adalah mahasiswa doktoral membaca Pembangunan Internasional di


Wolfson College, Oxford. Penelitiannya saat meneliti praktik kesenangan dan konstitusi
subjektivitas perkotaan antara perempuan kuliah berlangsung di India Selatan. Dia juga
tertarik lebih luas di menginterogasi tema ruang muda, kelas, gender dan seksualitas dalam
Urban India. Sneha memiliki gelar sarjana sebelumnya di Area Studies juga dari Oxford dan
di Stella Maris College Chennai, India untuk gelar BA dalam Sejarah. Penelitian sebelumnya
telah diinterogasi narasi maskulinitas dalam nasionalisme pasca-kolonial dan
kewarganegaraan seksual.

Menjadi "Ratu Kecantikan" mulai dari "Ratu Kampung" sampai "Ratu Kecantikan
Universe" adalah impian sebagian besar perempuan di Amerika Latin. Sejak masih kecil
parade atau lomba "ratu kecantikan" sudah mulai dibuat entah dari tingkat kampung maupun
ke tingkat nasional atau dunia. Tidak mengherankan bahwa lomba "Ratu Kecantikan"
menjadi sebuah ajang yang bergengsi bagi para perempuan di kawasan ini. Disebut sebagai
"perempuan yang cantik" merupakan sebuah pujian yang sangat besar di kawasan ini. Karena
itu tidak mengherankan hampir di setiap sudut kampung di kawasan ini memiliki salon baik
bagi perempuan maupun bagi lelaki. Kalau Anda ke Amerika Latin sebaiknya jangan coba ke
salon hari Sabtu atau Minggu kalau Anda belum melakukan pesanan. Karena sangat mungkin
Anda akan tidak dilayani, karena begitu banyak orang antri di salon untuk "mempercantik
diri".

Selama kurang lebih dua dasawarsa terakhir "kecantikan" berubah menjadi "industri
kecantikan" di wilayah ini. Kemajuan teknologi kedokteran yang bisa menyulap "wajah
alamiah" menjadi "wajah yang diinginkan" yakni "wajah yang cantik", membuat industri
kecantikan ini semakin digandrungi oleh kaum hawa di kawasan ini. Singkat kata, persiapan
untuk menjadi "Ratu Kecantikan" di Amerika Latin merupakan sebuah industri yang
mengesankan. Froilan Paez seorang ahli operasi plastik (wajah dan hidung) di Venezuela
mengatakan bahwa industri operasi plastik di Venezuela meningkat selama beberapa dekade
terakhir. Apalagi menjelang perlombaan "Ratu Kecantikan". Klinik operasi plastik ada di
mana-mana. Tidak hanya klinik operasi plastik tetapi juga salon-salon spa/massage, yoga
(meditasi) juga berkembang pesat. Singkat kata industri kecantikan di wilayah Venezuela dan
Amerika Selatan merupakan industri yang menggiurkan.

Lazimnya, perempuan biasanya ingin tampil cantik, dan senang dipuji kecantikannya.
Sementara laki-laki lazimnya senang memandang kecantikan perempuan. Keinginan naluriah
itu ada pada manusia. Dunia industri kapitalis yang tidak peduli halal-haram pun tak lupa
memanfaatkan (mengeksploitasi) tubuh perempuan agar menjadi daya tarik konsumen,
meskipun terkadang, tak ada hubungan antara produk dan tubuh perempuan. Misal,
ditampilkannya perempuan seksi untuk mengiklankan produk ban dan cat pengkilat mobil.
Tentu, perancang iklan itu paham betul, bahwa tampilnya perempuan cantik dengan pakaian
ala kadarnya bisa membangkitkan minat pembeli.
Dari Kacamata Gender :

Jika dilihat dari beberapa sisi, Pemilihan miss universe tersebut sangat digemari sebagian
oleh kaum wanita karena mereka memperebutkan siapa yang paling cantik,seksi,ideal dan
cerdas. Di Negara bagian Barat mereka kebanyakan senang dengan kontes tersebut karena
budaya mereka tidak asing lagi memakai baju yang terbuka bahkan tidak mengenakan
pakaian sama sekali. Tapi jika Pemilihan Ratu di bagian Negara yang mayoritas Islam,
pemilihan Miss Unviverse seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di
samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan.
Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu;
perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan
mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting
primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah.
Itulah sebenarnya tujuan utama kegiatan kontes kecantikan. Yakni, eksploitasi tubuh
perempuan untuk keuntungan bisnis tertentu. Ironisnya, kegiatan bisnis ini dikemas dengan
jargon-jargon sosial bahkan pendidikan. Seolah-olah, kontes kecantikan perempuan adalah
untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan. Padahal, menurut Daoed Joesoef, semua
itu adalah bohong belaka. Praktik kontes perempuan lebih merupakan bentuk eksploitasi
terhadap perempuan. Pakaian yang ala kadarnya biasanya berupa bikini dan sejenisnya
disyaratkan untuk dikenakan pada sesi tertentu agar tubuh kontestan dapat dilihat dan diukur
dengan jelas. Tentu saja orang bisa melihat pada sisi yang berbeda. Tergantung pada cara
pandangnya terhadap realitas (worldview). Seorang yang berpaham materialisme dan
sekulerisme tidak mempersoalkan masalah moral terhadap kontes semacam ini.

Anda mungkin juga menyukai