Anda di halaman 1dari 15

Bidan

Askeb I
Askeb II
Askeb III
Askeb IV
Obstetri
Ginekologi
Gizi
KB
Kespro
Komunikasi & Konseling
Anatomi
Soal
UU & Hukum Kesehatan

HomeKembali ke Halaman Depan

AboutProfil Saya

Song for GazaDukungan untuk Gaza

Site MapPeta Situs


Search

RSS
Twitter
Facebook
Home > Askeb IV (Patologi), Ginekologi > Leukorea (Fluor Albus / White Discharge /
Keputihan)
Leukorea (Fluor Albus / White Discharge /
Keputihan)
Jan 27, 201223 Commentsby lusa
Pengertian Leukorea
Beberapa pengertian leukorea atau keputihan adalah sebagai berikut:
1. Leukorea (fluor albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang
bukan darah.
2. Leukorea atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar
dari saluran genetaliawanita, yang tidak berubah.
3. Leukorea atau keputihan adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun
rongga uterus (Kamus Kedokteran).
Leukorea atau keputihan yang terjadi pada wanita tidak
menyebabkan kematian tetapi kesakitan , karena cairan yang keluar selalu membasahi
bagian dalam dan terkadang menimbulkan iritasi, rasa gatal sehingga membuat
ketidaknyamanan. Leukorea merupakan gejala awal dari infeksi, keganasan
atau tumor jinak reproduksi.
Secara alamiah wanita mengeluarkan cairan dari alat kelaminnya yang berasal dari :
1. Transudat dinding vagina.
2. Lendir servik.
3. Lendir kelenjar bartholini dan skene.
Asal Leukorea
Leukorea atau keputihan berasal dari:
1. Vulva.
2. Vagina.
3. Servik uteri.
4. Korpus uteri.
5. Tuba.
Vulva
Sekret dalam vulva dihasilkan oleh kelenjar- kelenjar bartholini dan skene. Sekret ini
bertambah pada perangsangan, misalnya sewaktu koitus. Jika kelenjar- kelenjar
tersebut meradang, oleh karena infeksi maka sekret berubah jadi flour.
Vagina
Vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan lendir dari
servik. PH dalam vagina disebabkan oleh kegiatan hasil diderlein yang mengubah
glukogen (epitel vagina) menjadi acidum lacticium.
Servik uteri
Sekret servik yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis. Sekret ini
dipengaruhi hormon- hormon ovarium baik kuantitas atau kualitasnya. Sekret
bertambah pada infeksi (cervicitis) yang dipermudah kejadiannya oleh robekan servik
dan tumor servik.
Korpus uteri
Korpus uteri hanya menghasilkan sekret pada fase post ovulator. Sekret bertambah
pada endometritis akut, jika ada sisa plasenta polip mioma submucosa dan carcinoma.
Tuba
Tuba jarang mengeluarkan flour albus, kadang-kadang terjadi pada hydrosalpinx
profluens.
Klasifikasi Leukorea
Leukorea terbagi menjadi dua yaitu:
1. Leukorea fisiologis.
2. Leukorea patologis.
Leukorea fisiologis
Leukorea fisiologis terjadi mendekati ovulasi (karena rangsangan seksual), menjelang
dan sesudah menstruasi atau pengaruh hormone pada kehamilan. Terdiri dari cairan
yang kadang-kadang berupa mucus yang mengantongi banyak epitel
dengan leukosit yang jarang. Ciri-cirinya adalah: berwarna putih dan menjadi
kekuningan bila kontak dengan udara karena prosesokside; tidak gatal; tidak
mewarnai pakaian dalam dan tidak berbau.
Leukorea patologis
Leukorea patologis terjadi karena infeksi vaginal, infeksi trikomonas vaginalis, infeksi
jamur candida albicans, keganasan reproduksi ataupun adanya benda asing dalam
jalan lahir. Terdapat banyak leukosit. Ciri-ciri adalah: terjadi peningkatan volume
(membasahi celana dalam); terdapat bau yang khas; perubahan konsistensi dan
warna; penyebab infeksi Trikomoniasis, Kandidiasis dan Vaginosis bacterial.
Gejala Leukorea
Gejala klinis dari leukorea atau keputihan antara lain:
1. Gatal, berbau, dan berbuih.
2. Sekret vagina bertambah banyak.
3. Bergumpal, campur darah
4. Dispareunia / sakit pada waktu koitus.
5. Disuria / rasa panas saat kencing.
Penyebab Leukorea
Penyebab keputihan atau leukorea dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Konstitusional.
2. Kelainan endokrin.
3. Infeksi.
4. Penyebab lain.
Konstitusional
Penyebab leukorea atau keputihan secara konstitusional ditemukan pada
keadaan anemia, nefritis dan pada bendungan umum (decompensatio cordis,
serosis, hepatitis).
Kelainan endokrin
Seperti pada fungsional bleeding (kadar estrogen tinggi). Pada kehamilan (karena
hidraemia dan pengaruh endokrin).
Infeksi
Penyebab leukorea atau keputihan oleh karena infeksi antara lain:
1. Vultasivulvo vaginitis.
2. Vaginitas (kolpitis).
3. Servivitis.
4. Salpingitis
Penyebab lain
Penyebab lain leukorea atau keputihan antara lain:
1. Corpus allienum : possarium, rambut kemaluan, rambut wol, kain atau kapas.
2. Alat- alat atau obat- obat kontrasepsi.
3. Fitula (Fistula vesicovaginalis, Fistula Fectovaginalis).(Manuaba, 2001).
Jenis Leukorea
1. Kandidiasis vulvovaginalis (KVV).
2. Trikomoniasis.
3. Vaginosis bacterial.
4. Infeksi genital non spesifik.
Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV)
Kandidiasis Vulvovaginalis (KVV) disebabkan oleh candida albicans atau kadang
oleh candida sp atau ragi lainnya. Gejala klinisnya antara lain: gatal pada vulva dan
vagina; vulva lecet; duh tubuh vagina dan dapat sampai dispareuni. Sedangkan gejala
lain yang mungkin timbul antara lain: eritema; dapat timbul fisura; edema; duh tubuh
vagina putih seperti susu mungkin bergumpal, tidak berbau dan terdapat lesi satelit.
Pemeriksaan penunjang dengan sediaan apus dari duh tubuh vafina dengan pewarnaan
garam ditemukan blastospora dan pseudohifa; sediaan basah dengan larutan KOH 10 %
ditemukan pseudohifa dan atau blastospora. Penatalaksanaan Kandidiasis
Vulvovaginalis (KVV) akut dengan pemberian Ketokonazole 200 mgr tablet 2 tab x 5
hari; Flukonazol 150 mgr tablet dosis tunggal; Intrakonazolel 100 mgr tablet 2 tab x 3
hari.
Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit ber Flagela
Trikomonas vaginalis. Gejala klinis antara lain: 10-50 % asimtomatik; duh tubuh vagina
berbau, dapat disertai gatal pada vagina; kadang-kadang terdapat rasa tidak enak
di perut bagian bawah. Sedangkan gejala lain antara lain: duh tubuh vagina dengan
konsistensi bermacam-macam dari sedikit banyak dan ecer bentuk kuning kehijauan
berbusa dapat terjadi pada 1030 % wanita; vuivitis dan vaginitis;
gambaran serviks strobery dapat ditemukan pada 2 % pasien; pada 515 % tidak
ditemukan kelainan pada pemeriksaan. Adapun pemeriksaan penunjang dengan cara
duh tubuh vagina dari forniks posterior dan dilakukan pemeriksaan sediaan basah
dengan larutan NaCl fisiologis. Terdapat Tricomonas Vaginalis dengan pergerakan
flagella yang khas. Penatalaksanaan dengan pemberian Metonidazole 2 gram oral dosis
tunggal atau Metronidazole 2 x 0,5 mg oral selama 7 hari.
Vaginosis bacterial
Vaginosis bacterial adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh pergantian
lactobacillus sp penghasil H2O2 yang normal di dalam vagina dengan sekelompok
bakteri aerob. Gejala klinis antara lain: duh tubuh vagina putih homogen, melekat
pada dinding vagina dan vestibulum; pH cairan vagina > 4,5; terciumnya bau amis
seperti ikan pada duh tubuh vagina yang diolesi dengan larutan KOH 10 %.
Pemeriksaan penunjang dengan sediaan apus dengan pewarnaan gram ditemukam clue
cell. Penatalaksanaan Non medikamentosa dengan cara: pasien dianjurkan untuk
menghindari vaginal douching atau bahan antiseptic; konseling. Sedangkan
penatalaksanaan Medikamentosa dengan pemberian obat pilihan yaitu Metronidazole 2
x 500 mg / hari selama 57 hari; Metronidazole 2 gram peroral dosis tunggal;
pemberian obat alternatif yaitu Klindamicin 2x 300 mg / hari peroral selama 7 hari.
Infeksi genital non spesifik
Infeksi genital non spesifik adalah infeksi saluran genital yang disebabkan oleh
penyebab nonspesifik. Istilah ini meliputi berbagai keadaan yaitu uretritis non
spesifik, uretritis non gonore proktitis non spesifik dan infeksi spesifik pada wanita.
Keluhan pada wanita berupa duh tubuh vagina; perdarahan antar menstruasi;
perdarahan pasca koitus; disuria bila mengenai uretra; asimptomatik. Gejalanya duh
tubuh endoserviks mukopurulent; ektopia serviks disertai edema serviks
rapuh, mudah berdarah. Pemeriksaan penunjang dari duh tubuh genetalia.
Penatalaksanaan dengan pemberian Doksisiklin 2 x 100 mg / hr selama 7 hari;
Terasiklin 4 x 500 mg / hr selama 7 hari; Eratromicin 4 x 500 mg / hr selama 7 hari.
Diagnosis Lekhorea
Diagnosa sebab keputihan dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
1. Anamnase.
2. Kedaaan umum.
3. Pemeriksaan dalam.
4. Pemeriksaan mikrobiologis dan bakteriologis, meliputi: cairan seperti susu biasanya
berasal dari vagina; cairan yang liat muko purulen berasal dari servik; cairan yang
purulen biasanya disebabkan gonococcus; cairan yang membuih oleh trichomonas; zat
seperti keju oleh monilia biasanya gatal; cairan yang jernih terdapat pada asthenia;
flour bercampur darah terdapat pada endometritis senilis.
Penatalaksaan Lekhorea
Penatalaksanaan leukorea atau keputihan tergantung dari penyebab infeksi seperti
jamur, bakteri atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatan untuk mengatasi
keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan
yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya berasal dari
golongan flukonazol untuk mengatasi infeksi candida dan
golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit.
Pencegahan Leukhorea
Leukorea dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:
1. Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.
2. Menghindari pakaian ketat.
3. Seing mengganti pembalut saat datang haid.
4. Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik.
5. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.
Referensi
Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan
Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit I. Akbid Mambaul
Ulum Surakarta.
Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada
Organ Reproduksi Wanita.
Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC
Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-Ginekologi
Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.
Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi ketiga. Jakarta
: Media Aesculapius.
Misni. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. S Dengan Leukore Di
Puskesmas Banyudono. Akbid Mambaul Ulum Surakarta.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarata: Yayasan Bina Pustaka.
Prayetni, 2001. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Reproduksi. Jakarta:
Pusdiknas Depkes RI.
Thomas Rabe. 2002. Alih bahasa dr Ida Bagus Gde Manuaba, SPOG. Ilmu
Kandungan.Jakarta : Hipokrates
Yatim, F, 2005. Penyakit Kandungan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Kata Kunci
fluor albus, leukorea, flour albus, penatalaksanaan keputihan, askep keputihan,
diagnosa keputihan, keputihan, leukorea adalah, pengertian
leukorea, askeb keputihan, infeksi genital non spesifik, makalah flour albus, fluor
albus adalah, pengobatan fluor albus, diagnosis keputihan, metronidazole 500mg obat
apa, metronidazole 500 mg obat apa, Bahasa inggris keputihan, keputihan dalam
bahasa inggris, beberapa refrensi dari GSR dengan Leukhorea, sap keputihan pdf,
klindamicin dihasilkan oleh, ibu hamil trimester 3 mengalami keputihan terapi apa
yang bisa diberikan bidan untuk megatasi kasus tersebut, askeb patologi tentang
keputihan dalam kehamilan, leukorea patologis.
Askeb IV (Patologi), Ginekologi
LUSA.web.id | Share :

lusa
About the author
Pengajar dan pendidik aktif di perguruan tinggi di Yogyakarta dan Surakarta. Selain
itu, juga seorang praktisi kesehatan di Yogyakarta. Menghabiskan waktu luang
berkumpul bersama keluarga (suami & anak) serta menulis di lusa.web.id.

23 Responses to Leukorea (Fluor Albus / White Discharge


/ Keputihan)

1. Reply
ocik
28 January 2012 at 12:38 am
assmbak mw nanya apakah faktor mkanan juga bisa menyebabkan keputihan??dan
kalo iamkanan apakah itu???

o Reply
lusa
1 February 2012 at 5:28 am
Waalaikum salam wr.wb
Penyebab keputihan adalah dari pola/ perilaku hidup yang tidak sehat, diantaranya
pola makan.
Kebanyakan wanita yang mengalami keputihan disebabkan oleh infeksi dari jamur.
Konsumsi makanan berkadar gula tinggi menjadi faktor risiko keputihan. Sebagai
contoh: donat, permen, dan makanan manis lainnya yang dikonsumsi secara
berlebihan.

2. Reply
lidai
18 April 2012 at 10:05 am
ass,,,, mbak apa penyakit ini bisa disembuhkan ?,,
bagaimana caranya, penyembuhannya,,,,,,,,,,,,,,,,,,

o Reply
lusa
21 April 2012 at 5:14 am
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina. Keputihan bersifat normal/ fisiologis
dan tidak normal/ patologis.
Keputihan dapat disembuhkan. Keberhasilan pengobatan tentunya dilihat dari
pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Lebih BAIK mencegah daripada mengobati Adapun pencegahan terjadinya
keputihan dengan:
1.Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering;
2.Menghindari pakaian ketat;
3.Seing mengganti pembalut saat datang haid;
4.Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik, dan
5.Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.

3. Reply
nana
27 June 2012 at 10:05 am
Assalamualaikum wr.wb saya wanita usia 26th,sdh menikah 2th,blm mempunyai
keturunan.mbak lusa saya sering keputihan yang berwarna putih susu dan terkadang
ada yg menggumpal seperti keju.sudah dari bln januari 2012.sudah 2x periksa ke dsog
dikasi obat n antibiotic tp kl obtnya sdh habis pasti bulan berikutnya kumat lg
keputihannya mbak.. mohon sarannya, terimakasih

4. Reply
woro windarini
15 July 2012 at 7:10 pm
assalamualaikum wr.wb
mbk saya wanita usia 30 th. menikah dan punya 2 orang anak, saya sering sekali
mengalami keputihan mulai dari remaja sampai skrg . akhir2 ini keputihan saya mulai
sering rasanya gatal dan berbau. 3 bulan yg lalu saya bwa ke dr.spog setelah d usg
dinyatakan bhwa terdpt kista kecil uk. 2,4 di dlm rahim sya, setelah di beri obat
keputihan saya sembuh tapi sekarang kambuh lagi. yg mau sy tnyakan apakah kista yg
menyebabkan keputihan atau sebaliknya?, bagaimana caranya agar keputihan saya
tidak kambuh lagi? mohon jawaban dan sarannya mbk terimakasih

5. Reply
Majakani
21 August 2012 at 3:13 pm
Banyak orang yang mengalami keputihan tapi terkadang salah dalam penanganannya,
semoga artikel di atas bisa membantu kaum hawa untuk mengatasi msalah keputihan.
Makasih mbak Lusa mau berbagi

6. Reply
Iin Rasinamomi
7 December 2012 at 7:30 am
Assalamualaikum,mba sy sat ni sdh msuk uk 28 mggu, sy pny kluhan mslh
kputihan,seperti serbuk putih&byk kta suami,melihatya ngeri kataya, sy kdg sat
bhubungan krg nymn&ska brasa sakit sat sy ktoilet 1hri ssdh bhubungan,jdi kdg
slma sy hmil tdk tllu pny kiginan utk hal itu sprti kbanyakan org,kdg sy malu&kasihan
dg suami sy,krn sy tdk bsa melayani spenuhya jdi kdg hny 4-5hri skali, apakh ada yg
salah dri posi2 bhubungan krn kseringan posisi sy dbawah & kl sy slesai pipis ska
msh ada sisaya,jdi kl mau wudhu ska ngulang,yg ign sy tnyakn apakah wjr slma hml
trjdi keputihan,apa tdk mbahayakn bayi sy,krn sy ska brasa skit bagian vaginaya,mhn
solusiya apa yg hrs sy lakukan,apakh ada obat utk mhilangkan kputihan slama
hamil,obatya apa?dari pola mknn apa yg hrs sy hindari utk mhindari keputihan
terimaksh byk ats jwbnya Sukron katsir ya mba..

o Reply
lusa
14 December 2012 at 2:12 am
Waalaikum salam wr.wb
Keputihan atau fluor albus adalah cairan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat
bersifat normal (fisiologis) dan abnormal (patologis).
Keputihan saat hamil terjadi karena perubahan hormonal yang dapat menyebabkan
jumlah produksi cairan meningkat dan keasaman vagina menurun serta terjadi pula
perubahan pada kondisi pencernaan.
Keputihan patologis disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, jamur,
bakteri, parasit, benda asing, menopause, neoplasma/keganasan pada alat genitalia,
dan erosi. Ciri-ciri keputihan patologis adalah: terjadi peningkatan volume
(membasahi celana dalam); terdapat bau yang khas dan gatal; perubahan konsistensi
dan warna. Penyebab umum keputihan pada ibu hamil adalah infeksi jamur Candida.
Pengaruh keputihan patologis saat hamil adalah kelahiran prematur, ketuban pecah
sebelum waktunya, berat badan bayi lahir rendah, dan endometritis setelah
kelahiran.
Pengobatan pada keputihan tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, sebaiknya
mbak Iin melakukan konsutasi ke spesialis untuk mendapatkan pemeriksaan lebih
lanjut.
Tips untuk mencegah atau mengurangi keputihan saat hamil :
1. Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.
2. Menghindari pakaian ketat.
3. Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan larutan antiseptik.
4. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.
5. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
6. Konsumsi makanan yang bergizi selama hamil.
Demikian, semoga penjelasannya dapat membantu.. Terima kasih.

7. Reply
riry
2 April 2013 at 6:49 am
ka saya riry , umur 19 tahun sudah mempunyai satu putra,saya ingin bertanya. satu
bulan ini saya selalu mengalami keputihan yang sangat banyak , berbau dan setiap
hari,
saya sangat tidak nyaman . sebenarnya apa yang terjadi dengan saya ini ? tolong
jawabannya. terimakasih

8. Reply
dhyta
3 December 2013 at 2:59 pm
Assalam mbak,
saya dhyta, 29 thn, saya sdng mengandung 4 bln bayi pertama saya, tapi smenjak
kehamilan saya mengalami keputihan yg menurut saya sdh berlebihan, sampai
akhirnya saya pergi k dokter kandungan n mnjalani sekret vagina, bagian sensitif saya
d brsihkan oleh dokter menggunakan cairan KOH 10% stlh tes lah ini hasilnya: GO:
tidak di temukan, ditemukan cocobacil negatif gram overgrowth, epitel +, lekosit +,
ditemukan blastopspora +, pseudohifs + . klo mbak tahu kira2 itu maksudnya apa ua
mbak? terima kasih bnyk sblmnya

9. Reply
ana
14 April 2014 at 12:05 pm
mbak maaf, ada referensi melakukan douche atau penggunaan antiseptik itu dapat
menyebabkan keputihan?trimakasi

10. Reply
yuniar
10 July 2014 at 11:45 am
Ass mbak saya yuniar umur 21 thn , saya mempunyai kendala slama kurang lbh 1 thn ,
sering merasakan gatal d dlm bagian vagina .,bukan d luar tp d dlam vagina nya , aga
keijoan . Tp tidak berbau , saya 3x d perksa k doktr kelamin yg berbeda beda tp hasil
nya masih tetap gatal , gima yah mba cara penyembuhannya , trima kash mba sblma
, sya harap mba bisa membalas keluhan saya , wss

o Reply
lusa
25 July 2014 at 2:25 am
Wss mbak Yuniar.
Sebelum menjawab pertanyaan mbak Yuniar, sebentar kita pahami kembali tentang
leukorea atau keputihan.
Leukorea (fluor albus) atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahir yang
bukan darah. Keputihan berasal dari vulva, vagina, mulut rahim, rongga rahim
maupun tuba. Keputihan terbagi menjadi dua, yaitu: keputihan fisiologis (normal) dan
keputihan patologis (tidak normal).
Keputihan normal dialami pada saat mendekati ovulasi, menjelang dan sesudah
menstruasi atau pengaruh dari hormon kehamilan. Ciri-ciri keputihan normal adalah
berwarna putih, tidak gatal, tidak berwarna dan tidak berbau.
Sedangkan keputihan tidak normal terjadi karena infeksi, adanya penyakit, kelainan
hormon maupun penyebab lain. Keputihan oleh karena infeksi dapat disebabkan oleh
bakteri, jamur maupun parasit. Keputihan akibat adanya penyakit seperti anemia,
radang pada ginjal dan penyakit lainnya. Keputihan akibat kelainan hormon
kehamilan. Sedangkan keputihan dikarenakan penyebab lain seperti adanya benda
asing di dalam jalan lahir.
Ciri-ciri keputihan tidak normal adalah terjadi peningkatan cairan, berbau khas,
perubahan konsistensi dan warna.
Gejala klinis keputihan antara lain: gatal, berbau, dan berbuih; cairan vagina
bertambah banyak; bergumpal, bercampur darah; nyeri saat berhubungan seksual dan
terasa panas saat kencing.
Nah, dapat kita simpulkan bahwa keputihan yang dialami mbak Yuniar termasuk
dalam keputihan tidak normal. Mengapa demikian? Karena gejala yang timbul adalah
cairan berwarna kehijauan dan gatal.
Jika mbak Yuniar datang ke pelayanan kesehatan, untuk mendiagnosis keputihan yang
dialami disebabkan oleh apa? Maka, terlebih dahulu dilakukan anamnesa atau
pengkajian data. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik, bilamana perlu periksa dalam
dan penting juga dilakukan pemeriksaan cairan.
Pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan penyebab keputihan. Misal keputihan
disebabkan oleh karena infeksi jamur, maka antibiotik yang diberikanpun adalah jenis
antibiotik untuk mengatasi infeksi jamur.
Cobalah kembali ke pelayanan kesehatan, dan sampaikan keluhan mbak Yuniar
selengkap-lengkapnya dan tindakan serta pengobatan apa saja yang telah dilakukan.
Agar keputihan yang dialami ditangani sesuai dengan penyebabnya. Sembari
melakukan pengobatan, personal hygiene yang baik pun tetap dilakukan. Seperti:
menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering; menghindari pakaian ketat; sering
mengganti pembalut saat datang haid; menghindari membilas vagina dengan larutan
antiseptik dan memcuci alat kelamin bagian luar dengan bersih.
Demikian jawaban yang bisa saya berikan, semoga bisa memberikan pencerahan dan
bermanfaat. Doa saya semoga lekas sembuh dan nyaman untuk melakukan aktivitas.

11. Reply
Zefa
26 September 2014 at 10:34 am
Saya menderita keputihan beberapa bulan terakhir ini, dan kata dokter ternyata
akibat terlalu sering membersihkan vagina dengan antiseptik (albotyl, betadine,
dettol), penggunaan tissue basah khusus daerah kewanitaan, dan sering menggunakan
pantyliners.

12. Reply
dewi
7 October 2014 at 9:53 am
Selamat pagi mbak, saya berumur 21thn beberapa bulan ini sering keputihan berbau
warna hijau kekuningan bahkan gatal, tidak nyaman di bagian perut bawah, kadang
nyeri di bagian pinggul
Saya sudah periksa namun tidak ada perubahan, menurut mbak apa yg harus saya
lakukan?

o Reply
lusa
8 October 2014 at 4:31 am
Keputihan yang berbau, warna hijau kekuningan bahkan gatal merupakan keputihan
yang tidak normal atau leukorea patologis.
Jenis leukorea antara lain:
1. Kandidiasis vulvovaginalis (KVV).
2. Trikomoniasis.
3. Vaginosis bacterial.
4. Infeksi genital non spesifik.
(lebih lanjut dapat dibaca)
Pengobatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyebab keputihan, apakah
karena jamur, bakteri, atau parasit. Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologis atau
mikrobiologis untuk mengetahui penyebab keputihan.
Sembari menunggu hasil pemeriksaan dan kesembuhan keputihan, menjaga kebersihan
genetalia dan perbaikan asupan makanan perlu dilakukan.
Semoga lekas sembuh, dan kembali nyaman beraktivitas.

13. Reply
dwi
23 October 2014 at 9:19 am
Saya dwi.. kenapa ya menstruasi saya tidak.menetes.. tetapi hanya mengentel di
dalam vagina? Saya takut terkena kanker serviks

o Reply
lusa
24 October 2014 at 8:26 pm
Dear mbak Dwi..
Apakah yang dimaksud darah haid yang mengental di dalam vagina adalah darah haid
menggumpal?
Ketidaknormalan darah haid yang keluar disebabkan karena:
1. Perubahan hormon estrogen dan progesteron dalam pembentukan selaput dinding
rahim;
2. Fibroid, sejenis tumor jinak dalam rahim;
3. Keguguran;
4. Mioma uteri;
5. Adenomiosis, perubahan pada otot rahim yang menyebabkan membesarnya rahim
dan kontraksi otot rahim;
6. Infeksi rahim; dan
7. Obstruksi atau penyumbatan.
Apabila darah haid tidak keluar dan menggumpal dan disertai keluhan lain, maka
segeralah ke spealis kandungan, akan ditindaklanjuti dengan penatalaksanaan sesuai
dengan penyebabnya.

14. Reply
Yeri Ariyani
12 November 2014 at 5:25 pm
Ass.. bu sya dengn yeeri.. 3hari terakhir ini sua mengalami gatal pada vagina.. trus
saya baru coba bersihkan pake albotl.. tpi pas tadi saya lihat mulut vagina saya ada
yng berwarna putih kapas apa itu bu?? Berbahaya ap tidak??

15. Reply
nurul
19 December 2014 at 1:17 pm
Ass. Mba lusa sya mau tanya.. sya pnya keluhan keputihan terasa gatal, bergumpal
sprti tepung basah berwarna putih dan agak berbau..mohon info untuk pengobatannya
dan lbh bagus pervaginam/peroral saja? Trima kasih

16. Reply
yayuk indrawati
27 February 2015 at 4:19 pm
Flour albus juga bisa dicegah dengan mengunakan rebusan daun sirih
Kemudian di saraan kan untuk memakai pakaian dalam berbahan katun

17. Reply
elcovo
12 April 2015 at 9:38 am
saya bejo..
mau nanya mba.
1. apakah semua cairan kecuali darah yang keluar dari vagina dinamakan keputihan ?
2.bagaimana mekanisme keputihan pada fisiologis dan patologis?
3. kalo penaruh estrogen yang meningkat itu menyebabkan keputihan fisiologis
kenapa saat menjelang menstruasi malah terjadi keputihan? bukanya estrugen
menurun pada saat itu?
Leave a Reply
Name (required)
Name
Mail (will not be published) (required)
E-Mail Adress
Website
http://w w w .lusa.w eb.id

Submit

Popular Posts
Menentukan Usia Kehamilan
Proses Komunikasi
Gangguan dan Masalah Haid dalam Sistem Reproduksi
Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas
Keterampilan Observasi
Manajemen Aktif Kala III
Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)
Perdarahan Post Partum (Perdarahan Pasca Persalinan)
Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) Pada Ibu Hamil
Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)
Popular Posts in Category
Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum)
Leukorea (Fluor Albus / White Discharge / Keputihan)

Recent Posts
Perawatan Bayi Baru Lahir
Amniotomy (Amniotomi atau Pecah Ketuban)
Hidrokel pada Bayi Baru Lahir (Hydroceles)
Random Posts
Metode Mukosa Serviks (Cervical Mucus Method Or Ovulasi Billings) Part 2
Siklus Reproduksi Wanita dan Pengamatan Vulva Perlu kita mengingat kembali tentang
anatomi reproduksi wanita. Bagian-bagian yang perlu diperhatikan antara lain: []
Sirkulasi Darah Fetus

Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai []

Tanda Bahaya Trimester I

Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam
keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3) Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan []

Latihan Soal Komunikasi dan Konseling Kebidanan Bagian I

Berikut adalah latihan soal Komunikasi dan Konseling Kebidanan. Soal-soal ini meliputi pokok
bahasan: Keterampilan Observasi Strategi Membantu Pengambilan Keputusan Klien []

Cara Minum Pil Progestin (Minipill or Progestin Only Contraceptive)


Waktu Mulai Menggunakan Mini Pil Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai
hari ke lima pada siklus haid []

Anda mungkin juga menyukai