Subjektif
Anak laki-laki berusia18 bulan dating diantar orangtuanya dengan keluhan kejang
sebanyak 1 kali selama 2 menit.Sebelum kejang pasien sadar dan tidak ada
kelumpuhan,selama kejang pasien tidak sadar dan setelah kejang pasien sadar,
langsungmenangissertatidakadakelumpuhan. Sebelumnya didahului keluhan demam
dan batuk-pilek 2 hari SMRS.
Pasien tidak memiliki riwayat kejang saat demam,kejang tanpa demam m aupun
riwayat trauma pada kepala.
Objektif
Keadaan umum/kesadaran: Tampak sakit sedang, rewel/compos mentis
Tanda-tanda vital:Nadi : 140x/menit Suhu : 38,80 C
RR : 34 x/menit
Status gizi : BB 11 kg, TB 81 cm. BB ideal 11,4 kg
Menurut kurva BB ideal 96,49% Normal
Hidung: Sekret kental warna putih kekuningan.
Mulut:Faringhiperemis.
Pemeriksaan neurologis: Tanda rangsang meningeal (-), Reflek fisiologis (+/normal),
refleks patologis (-)
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Leukosit 11.600/L
Assesment
Padakasusini diagnosis kerjanyaa dalah kejang demam sederhana dan
ISPA.Diagnosis kejang demam sederhana pada pasien ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.Dari anamnesis didapatkan pasien ini
berusia 18bulan,dengan keluhan utama kejang 45 menit SMRS yang didahului demam
tinggi sampai pernah mencapai suhu 39oC sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
dimana demam terjadi mendadak, tanpa disertai menggigil dan mengigau. Ketika diukur
suhu tubuh pasien saat kejang adalah 38,8oC.Tidak ada penurunan kesadaran baik
sebelum maupun sesudah kejang menunjukkan kejang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranial.
Hal-hal diatas tersebut mendukung ditegakkannya diagnosis kejang demam sesuai
dengan Konsensus penatalaksanaan kejang demam tahun 2006 IDAI, yaitu dikatakan
definisi kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh(suhurektaldiatas 38C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial.
Kepustakaan lain juga mengatakan biasanya kejang demam terjadi pada usia 6 bulan 5
tahun.
Pada anamnesis juga didapatkan pasien menderita batuk dan pilek sejak 2 hari
SMRS, dimana batuk berdahak sulit dikeluarkan dan pilek agak kental warna putih
kekuningan.Pada pasien mengarah pada diagnosis Infeksi Saluran Napas Akut bagian
atas. ISPA yang diderita oleh pasien sebagai proses ektrakranial yang memicu terjadinya
kejang demam pada pasien ini.
Pasien mengalami kejang sebanyak 1 kali, selama 2 menit, kejang berhenti
sendiri,kejang bersifat umum tonik, dengan gambaran kejang diawali dengan mulut yang
mengatup rapat dan mulut tidak mengeluarkan busa, mata mendelik keatas,
keduatangantegang (mengepal) kemudian diikuti dengan kedua kaki dan kaku seluruh
badan.
Hal tersebut diatas mendukung ditegakkannya diagnosis kejang demam sederhana
sesuai dengan kepustakaan yang mengatakan bahwa kejang demam sederhana memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
Plan
Diagnosis : Kejang demam sederhana dan ISPA
Pengobatan :Penatalaksanaanawaldi Unit Gawat Darurat adalahmenghentikan kejang.
Dengan pemberian Diazepam suppositoria sebanyak 10 mg (BB pasien 11 kg)
kemudian disertai pemasangan oksigen dengan nasal kanul dan IV line.
Medikamentosa :
ASI-PASI dilanjutkan
IVFD D5 saline 500 cc/24 jam 15tetes/menit (makrotetes)
Ampicillin4x120 mg (IV)
Diazepam 3 x 1,1 mg (IV)
Paracetamol 3 x 1 cth(p.o.)
Ambroxol 3 x 5 mg (p.o)
Edukasi : Menjelaskan tentang penyakit kepada orang tua dan keluarga pasien,
pencegahan kekambuhan penyakit, menyarankan untuk menjaga daya tahan
tubuh agar tidak mudah terserang penyakit infeksi yang dapat memicu
kambuhnya penyakit.
Konsultasi : Menjelaskan pada pasien dan keluarga kemungkinan kekambuhan serta
penanganannya saat kambuh, serta kemungkinan komplikasi yang dapat
terjadi apabila penyakit tidak segera diatasi. Menjelaskan kapan
diperlukannya pengobatan jangka panjang serta efek samping pemakaian
obat tersebut.