Hubungan Antara Stres Dengan Pola Menstr PDF
Hubungan Antara Stres Dengan Pola Menstr PDF
Oleh:
DESTY NUR ISNAENI
R0106021
Disusun Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
Telah dipertahankan dan disetujui dihadapan Tim Validasi Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS
Pada hari Senin tanggal 9 Agustus 2010
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. H. Soetrisno, dr, Sp.OG (K) Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK
NIP. 19530331 198202 1 003 NIP. 19500913 198003 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi D IV Kebidanan FK UNS
iii
MOTTO
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya
tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"
(QS. Luqman: 27)
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya"
(QS. Al Israa':36)
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan (nasib) suatu kaum (seseorang) kecuali mereka
(mau berusaha) merubah keadaan yang ada pada (diri) mereka itu
(QS. Ar-Ra'ad: 11)
(QS. Al Insyirah: 6)
iv
PERSEMBAHAN
Allah SWT.. Tuhan langit dan bumi, Tuhan semesta alam.. Begitu banyak
limpahan nikmat dan kasih sayangMu yang tak dapat aku dustakan sedikitpun..
Berbagai ujian dariMu membuatku semakin tangguh dan semakin mengerti betapa
besarnya kuasaMu.. Thanks ya Rohiim.. Hanya kepada Engkaulah aku mengadu..
Semoga aku semakin mencintaiMu..
Bundaku tercinta.. Kasih sayang dan perhatian darimu sungguh tiada duanya yang
akan selalu ku nanti dan ku rindukan.. Luv U Mom..
Mba Ndung, mba Wien, Bebeb.. My beloved sisters.. Terima kasih untuk
semuanya.. Saat indah bersamamu takkan ku lupa..
Keluarga besarku dimanapun berada, terima kasih atas support dan doa restunya
Bedankt voor de prachtige delen van mijn ziel, blauwe hemel. Hoewel we
scheiden de ruimte en tijd, maar de steun, aanmoediging en uw liefde mij wijzer
kan maken door dit alles .. Ik mis je zo groot.. J
Anak2 kost Gracia Revala,, ipiN, budhe, bociL, keciL, Laras, aRi, buthuL, Nayla,
RimpeL, Ca-chan de el el,, terima kasih untuk ruang yang diberikan untukku..
Sahabat2ku.. mb aRva, zeNdy, mb diNa, chusNuL, ephRi, jenk shanty, jenk teri,
funzu, icuL, kk pertama, kk kedua, kk ketiga, kk keempat, indRi, kiss2, ie2, ami,
pupha, mz urang, praz, combro serta yang lainnya thanks banget ya..
v
ABSTRAK
Desty Nur Isnaeni, R0106021, 2006, Hubungan antara Stres dengan Pola
Menstruasi pada Mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Masa remaja merupakan masa sangat sensitif dan rawan terhadap stres yang
disebabkan proses pematangan fisiknya lebih cepat dari pematangan psikososial.
Stres melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar
peranannya dalam reproduksi wanita sehingga berpengaruh terhadap pola
menstruasi. Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi. Prevalensi
depresi pada wanita 2 kali lebih tinggi dibanding pria.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres
dengan pola menstruasi pada mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Analisis datanya dengan program SPSS for Windows versi 16.0 menggunakan uji
spearman rank correlation dengan taraf signifikansi () 0,05 atau tingkat
kepercayaan 95%. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai korelasi
spearman = 0,282 dan nilai p = 0,016. Hal ini berarti bahwa ada hubungan secara
positif antara stres dengan pola menstruasi pada mahasiswa D IV Kebidanan Jalur
Reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan kekuatan korelasi lemah.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, karunia dan kasih sayangNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul "Hubungan antara Stres dengan Pola
Menstruasi pada Mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler Universitas
Sebelas Maret Surakarta" dengan baik dan lancar.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk
mengikuti pendidikan Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan atas dukungan, bantuan dan
bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu perkenankanlah peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Syamsul Hadi, dr. SpKJ (K) selaku Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. H. A.A Subijanto, dr,M.S selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Sebelas Maret Surakarta.
3. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG (K) selaku Kepala Progran Studi D IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK selaku Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah.
5. Dra. Machmuroch, MS selaku pembimbing pertama yang baik hati dan selalu
meluangkan waktunya.
6. Sri Mulyani, S.Kep.Ns, M.Kes selaku pembimbing kedua yang sabar,
pengertian dan penuh tanggung jawab.
7. Dr. H. Soetrisno, dr, SpOG (K) penguji yang banyak memberikan masukan
yang membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Seluruh Dosen dan karyawan Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
vii
9. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Program Studi D IV Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu bersama dalam suka
maupun duka menjalani pendidikan ini.
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu,
memberikan semangat dan mendoakan peneliti hingga terselesaikannya Karya
Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa tiada gading yang tak akan retak, begitu pula
Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari isi maupun tulisan.
Oleh sebab itu kritik dan saran dari pembaca sangat peneliti harapkan demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
1. Stres
a. Pengertian .................................................................... 5
ix
c. Tahapan Stres .............................................................. 7
2. Pola Menstruasi
a. Pengertian................................................................... 15
c. Dismenorea ............................................................... 20
C. Hipotesis ................................................................................ 27
A. Desain Penelitian.................................................................... 28
C. Populasi Penelitian................................................................. 28
H. Instrumentalisasi ................................................................... 31
x
1. Penatalaksanaan Uji Coba ... ............................................. 39
B. Penelitian .............................................................................. 40
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 53
B. Saran ...................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
2007, remaja adalah laki-laki dan perempuan yang belum kawin dengan
batasan usia meliputi 15-24 tahun (Wijaya;2009). Dalam periode ini terjadi
perubahan yang sangat pesat dalam dimensi fisik, mental dan sosial. Masa
perilaku. (IDAI;2008)
xii
dari kehidupan seseorang, menyebabkan stres mental, perubahan perilaku,
(Sriati;2008).
xiii
sebelumnya mengenai kecemasan hubungannya dengan siklus menstruasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Maret Surakarta
2. Tujuan Khusus
Maret Surakarta
xiv
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Aplikatif
pola menstruasi.
penatalaksanaan dismenorea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stres
a. Pengertian
xv
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial
(Sriati;2008).
xvi
lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat
berat, biasanya mereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan
berasal dari luar diri individu, seperti suara, polusi, radiasi, suhu
udara, makanan, zat kimia, trauma, dan latihan fisik yang terpaksa.
Pada stresor psikologis tekanan dari dalam diri individu biasanya yang
diri sendiri, serta rasa rendah diri, sedangkan stresor sosial yaitu
lain-lain.
xvii
2) Prediktabilitas: stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respons
stres yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat
diprediksi.
stres.
(Sriati;2008).
c. Tahapan Stres
berikut :
xviii
mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan
bisa santai.
xix
sukar kembali tidur (middle insomnia) atau bangun terlalu pagi atau
mengalami defisit.
penyebabnya.
xx
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam
xxi
d. Respon Terhadap Stresor
xxii
Secara umum orang yang mengalami stres mengalami
diare.
jerawat, dst.
cemburu, rasa kasihan pada diri sendiri, serta rasa rendah diri.
ketimbang seseorang
xxiii
c) Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga
2008, Chomaria;2009)
e. Penatalaksanaan Stres
yaitu dengan pengenalan diri lebih lanjut, penetapan tujuan hidup yang
lebih jelas, pengaturan waktu yang baik. Perbaikan diri secara fisik
dengan menjaga tubuh tetap sehat yaitu dengan memenuhi asupan gizi
yang baik, olahraga teratur, istirahat yang cukup. Perbaikan diri secara
xxiv
Dalam mengelola stres dapat dilakukan beberapa pendekatan
antara lain:
dipakai adalah obat anti cemas (axiolytic) dan anti depresi (anti
depressant).
dan waktu.
hipnoterapi.
2. Pola Menstruasi
a. Pengertian
xxv
Pola menstruasi merupakan serangkaian proses menstruasi yang
menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan
berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus
menstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 hari, ada yang 7-8 hari.
Setiap hari ganti pembalut 2-5 kali. Panjangnya siklus menstruasi ini
dipengaruhi oleh usia, berat badan, aktivitas fisik, tingkat stres, genetik dan
Hormone dan estrogen. Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi
psikis sehingga bisa maju dan mundur. Masa subur ditandai oleh kenaikan
(pelepasan sel telur dari ovarium). Kenaikan LH akan mendorong sel telur
keluar dari ovarium menuju tuba falopii. Didalam tuba falopii ini bisa
terjadi pembuahan oleh sperma. Masa-masa inilah yang disebut masa subur,
yaitu bila sel telur ada dan siap untuk dibuahi. Sel telur berada dalam tuba
falopi selama kurang lebih 3-4 hari namun hanya sampai umur 2 hari masa
yang paling baik untuk dibuahi, setelah itu mati. LH surge yaitu kenaikan
LH secara tiba-tiba akan mendorong sel telur keluar dari ovarium. Sel telur
xxvi
biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan LH.
Beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada bagian perut bawah pada
lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap
tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya
banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode
kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap
hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Heffner; 2008).
tersebut adalah :
xxvii
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini
Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama
4 hari.
3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus
proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat
dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini
merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang
hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini
lama makin nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan
xxviii
kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu: Fase sekresi dini, pada fase ini
Apabila menstruasi tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini
yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja mendapatkan menstruasi dan
menstruasi.
1). Polimenorea
xxix
pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena
2). Oligomenorea
3). Amenorea
1). Hipomenorea
xxx
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan
mengganggu fertilitas.
normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab
c. Dismenorea
iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa
xxxi
Dismenorea terbagi menjadi dua, yaitu dismenorea primer dan
kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang
menyebar ke daerah pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat
dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya.
(Andaners;2010, Astika;2010).
xxxii
d. Penatalaksanaan Dismenorea
1). Obat-obatan
2). Rileksasi
xxxiii
3). Hipnoterapi
mata yang terpejam, sadari kondisi saat itu. Setelah benar-benar rileks
b) Tidur dan istirahat yang cukup, serta olah raga teratur (termasuk
xxxiv
c) Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat
masuk kuliah, bergabung dengan militer, atau memulai kerja baru mungkin
xxxv
penelitian menunjukkan satu hubungan baru meningkatkan kemungkinan
termasuk otak dan psikologis. Pengaruh otak dalam reaksi hormonal terjadi
mekanisme kontrol umpan balik. Pada keadaan stres terjadi aktivasi pada
GnRH, dimana melalui jalan ini maka stres menyebabkan gangguan siklus
xxxvi
bersifat sementara dan biasanya akan kembali normal apabila stres yang ada
keadaan stres adalah adanya reaksi yang muncul yaitu menegangnya otot
tubuh individu dipenuhi oleh hormon stres yang menyebabkan tekanan darah,
detak jantung, suhu tubuh, dan pernafasan meningkat. Disisi lain saat stres,
sehingga menyebabkan otot tubuh tegang termasuk otot rahim dan dapat
xxxvii
B. Kerangka Pemikiran
Stresor
Stres
Neuroendokrin
Diteliti
Tidak diteliti
C. Hipotesis
Terdapat hubungan antara stres dengan pola menstruasi pada Mahasiswa DIV
xxxviii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
sebab variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) diobservasi
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tanggal 1-4 Juni tahun
2010.
C. Populasi Penelitian
atau obyek yang diteliti bukan hanya jumlah obyek/subyek yang dipelajari
(Sugiyono; 2007).
xxxix
1. Populasi Target
2. Populasi Aktual
penelitian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel akan mewakili
UNS jalur reguler semester II dan IV yang memenuhi kriteria inklusi dan
xl
eksklusi. Teknik samplingnya menggunakan non probability/ non random
E. Besar Sampel
kurang dari 100, lebih baik semua anggota populasi diambil sebagai sampel
F. Kriteria Restriksi
1. Inklusi
xli
2. Eksklusi
a. Sudah menikah
b. Hamil
maupun perilaku terhadap stresor yang dialami. Tingkat stres ini diukur
ini pola menstruasi yang diteliti hanya mengenai siklus menstruasi dan
skala ordinal.
H. Instrumentalisasi
1. Alat ukur
xlii
a. Kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) yang telah
dimodifikasi
stres. Tes ini merupakan tes standar yang sudah diterima secara
terdapat dalam item nomor 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33,
xliii
3 tingkatan stres yaitu:
3). stres berat dengan skor >75 % dari skor total (Nursalam;2008).
pertanyaan B11
xliv
5). Siklus panjang (Oligomenorhea) apabila responden menjawab ya
pertanyaan B11
a. Uji Validitas
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
N xy - ( x )( y )
{N x }{ }
= rxy
- ( x ) N y 2 - ( y )
2 2 2
Keterangan :
skor pertanyaan : x
skor total : y
xlv
jumlah subyek : N
b. Uji Reliabilitas
xlvi
k sb
2
r11 = 1 -
k - 1 s
2
t
Keterangan:
s
2 :
b Jumlah varian butir pertanyaan
(Juliandi; 2007).
2. Cara pengukuran
kepada sampel. Pada saat itu juga, sampel menjawab pertanyaan yang
ada dalam kuesioner dan kuesioner dikembalikan pada hari itu juga.
sebagai berikut :
a. Editing
xlvii
Memeriksa data, memeriksa jawaban, mamperjelas serta melakukan
b. Coding
kuesioner.
c. Tabulating
(Budiarto;2002).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariate
karakteristik responden.
b. Analisis Bivariate
xlviii
Analisis data ini akan dilakukan melalui proses komputerisasi dengan
xlix
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
a. Uji Validitas
program SPSS for Windows versi 16.0. Dari 45 item pernyataan yang
pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 9, 13, 16, 23, 28, 30, 31, 41
dan 45.
b. Uji Reliabilitas
l
Setelah dilakukan uji reliabilitas pada 36 item pernyataan yang
selanjutnya adalah menyusun alat ukur untuk penelitian. Item yang tidak
valid tidak dipakai sebagai alat ukur dalam penelitian dan item yang valid
disusun dengan nomor urut yang baru, kemudian digunakan lagi untuk
B. Penelitian
84 kuesioner.
li
Berdasarkan data yang diperoleh, ada beberapa subyek penelitian yang
mengenai siklus menstruasi rata-rata tiap bulan yang tidak normal sebanyak 3
piatu), sudah menikah ada 2 responden. Jadi total responden yang masuk
Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan uji asumsi yaitu uji
normalitas. Hal ini dilakukan karena syarat menggunakan uji Spearman Rank
Test dengan taraf signifikansi () 0,05 melalui program SPSS versi 16.0.
dengan nilai sig 0,000 yang berarti data tentang stres tidak berdistribusi
normal (Ho ditolak karena nilai sig <0,05). Hasil uji normalitas tersebut dapat
Tabel 4.1
lii
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
stres
N 73
Normal Parameters a,b Mean 1,16
Std. Deviation ,409
Most Extreme Absolute ,506
Differences Positive ,506
Negative -,344
Kolmogorov-Smirnov Z 4,319
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
1. Analisis Univariat
remaja islam masjid, serta ada juga beberapa yang mengikuti latihan
a. Stres
diperoleh skor tertinggi 82 (75,93% dari skor total) dan skor terendah 4
liii
Tabel 4.2 Tingkat Stres Mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler UNS
mahasiswa semester IV. Dan tingkat stres yang paling sedikit adalah stres
mahasiswa semester IV. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram
dibawah ini.
liv
40
39
35
30
23
25
Stres Ringan
20
Stres Sedang
15
Stres Berat
10 7
3
5 0 1
0
Semester II Semester IV
b. Pola Menstruasi
Mahasiswa Mahasiswa
Pola Jumlah
No. Semester Semester Prosentase
Menstruasi Responden
II IV
1. Normal 16 27 43 orang 58,90 %
2. Normal
9 12 21 orang 28,77 %
Dismenorea
3. Polimenorea - 2 2 orang 2,74 %
4. Oligomenorea 3 - 3 orang 4,11 %
5. Oligomenorea 2 2 4 orang 5,48 %
lv
Dismenorea
(Sumber: Data Primer, Juni 2010)
30 27
25
20 16
15 12
9
10
2 3 2 2
5 0 0
0
Normal Polimenorea Oligomenorea Normal Oligomenorea
Dismenorea Dismenorea
Semester II Semester IV
2. Analisis Bivariat
Tabel 4.4 Hubungan antara Stres dengan Pola Menstruasi pada Mahasiswa
lvi
Tingkat Stres
Pola Menstruasi Ringan Sedang Berat Total
F % F % F % F %
Normal 40 54,79 3 4,11 0 0 43 58,90
Normal Dismenorea 15 20,55 5 6,85 1 1,37 21 28,77
Polimenorea 2 2,74 0 0 0 0 2 2,74
Polimenorea
0 0 0 0 0 0 0 0
Dismenorea
Oligomenorea 2 2,74 1 1,37 0 0 3 4,11
Oligomenorea
3 4,11 1 1,37 0 0 4 5,48
Dismenorea
Total 62 84,93 10 13,70 1 1,37 73 100
(Sumber: Data Primer, Juni 2010)
0,282 dan nilai p = 0,016. Hal ini berarti bahwa ada hubungan secara
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, peneliti mengukur hubungan antara stres dengan pola
dipakai dalam penelitian ini telah sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria
lviii
Dari hasil penelitian diperoleh data seperti pada tabel 4.2 tentang tingkat
(58,90%) mengalami siklus menstruasi normal. Hal ini berarti bahwa mahasiswa
cukup banyak yaitu 30 responden (41,10%). Sedangkan menurut tabel 4.4 tentang
Jalur Reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta paling banyak mengalami stres
Dari analisis data dengan dengan SPSS for Windows versi 16.00
menggunakan uji spearman rank corelation dengan taraf signifikansi () 0,05 atau
tingkat kepercayaan 95%, diperoleh nilai p = 0,016 dan nilai korelasi spearman =
0,282. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan secara positif antara stres dengan
Korelasi antara stres dengan pola menstruasi dalam penelitian ini kekuatan
korelasinya lemah hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya
lix
sectional diperlukan subyek yang cukup besar (Arief; 2008). Kondisi responden
dari waktu ke waktu. Stres bersifat subyektif dan individual. Keadaan ini bermula
ketika mengamati satu situasi, seseorang, satu kejadian atau bahkan satu obyek
yang disebut sebagai stressor. Hal ini berarti bahwa otak tidak memberikan respon
secara buta tetapi respon yang terjadi merupakan hasil interpretasi subyektif.
Walaupun stres itu sendiri dapat diketahui dengan melihat atau merasakan
perubahan yang terjadi pada dirinya yang meliputi respon fisik, psikologis dan
perilaku namun masih ada yang tidak sadar bahwa pada saat itu terkena stres.
Oleh karena itu pengetahuan mengenai stres dan penanganannya perlu diketahui,
Hal ini sesuai dengan teori yang ada mengenai 4 variabel psikologik yang
respons stres yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat
diprediksi. 3) Persepsi: pandangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat
Dr. Hans Seyle, seorang ilmuwan yang terkenal dan pelopor dalam bidang
terhadap stres yang disebut dengan respon adaptasi umum terhadap stres. Konsep
lx
ini menggambarkan respon tubuh terhadap stres menjadi tiga tahapan dasar yaitu
tahapan ini tidak selalu terjadi pada setiap manusia yang mengalami stres karena
tergantung pada daya tahan mental setiap individu. Bagaimana melihat suatu
kejadian secara luas tergantung kepada konsep terhadap diri pribadi, kekuatan
Situasi yang sama dapat dilihat secara berbeda oleh dua individu. Yang satu dapat
memandang situasi yang ada sebagai tantangan yang menarik sementara individu
Perbedaan cara pandang dan reaksi terhadap suatu peristiwa yang sama pada saat
yang berbeda, tergantung pada keadaan perasaan dan fisik saat itu (Sriati;2008).
termasuk otak dan psikologis. Pengaruh otak dalam reaksi hormonal terjadi
mekanisme kontrol umpan balik. Pada keadaan stres terjadi aktivasi pada
amygdala pada sistem limbik. Sistem ini akan menstimulasi pelepasan hormon
dari hipotalamus yaitu corticotropic releasing hormone (CRH). Hormon ini secara
lxi
langsung akan menghambat sekresi GnRH hipotalamus dari tempat produksinya
merupakan opiat endogen yang peranannya terbukti dapat mengurangi rasa nyeri.
penurunan kadar GnRH, dimana melalui jalan ini maka stres menyebabkan
menjadi oligomenorea atau polimenorea. Gejala klinis yang timbul ini tergantung
sementara dan biasanya akan kembali normal apabila stres yang ada bisa diatasi
(http://digilib.unsri.ac.id; 2009).
rata-rata pada level stres ringan. Jenis aktifitas yang dilakukan oleh responden
laporan dan tugas-tugas kuliah, ikut dalam organisasi kampus maupun diluar
lxii
Pendidikan Al qur'an (TPA) dan menjadi remaja islam masjid, serta ada juga
Tubuh bereaksi saat mengalami stres. Faktor stres ini dapat menurunkan
ketahanan terhadap rasa nyeri. Tanda pertama yang menunjukan keadaan stres
adalah adanya reaksi yang muncul yaitu menegangnya otot tubuh individu
dipenuhi oleh hormon stres yang menyebabkan tekanan darah, detak jantung, suhu
tubuh, dan pernafasan meningkat. Disisi lain saat stres, tubuh akan memproduksi
secara berlebihan ini menyebabkan rasa nyeri. Selain itu hormon adrenalin juga
meningkat sehingga menyebabkan otot tubuh tegang termasuk otot rahim dan
dijumpai juga dikalangan yang berusia lanjut. Dismenorea yang paling sering
mengalaminya dan 10-15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat yang sampai
timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah haid pertama dan terjadi
pada umur kurang dari 20 tahun. Remaja yang mengalami dismenorea pada saat
lxiii
menstruasi mempunyai lebih banyak hari libur dan prestasinya kurang begitu baik
tersebut dianalisis secara deskriptif dan diuji menggunakan uji Chi Square
menstruasi normal, 23,1% polimenorea dan 7,7% amenorea. Dan sebagian besar
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
84,93%, tingkat stres sedang sejumlah 13,70% dan tingkat stres berat
sejumlah 1,37%.
lxiv
2. Pola menstruasi mahasiswa D IV Kebidanan Jalur Reguler Universitas
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
dengan penelitian ini masih kurang. Oleh karena itu diharapkan pihak
lxv
institusi dapat menambah jumlah referensi bukunya terutama yang
3. Bagi Masyarakat
penatalaksanaannya.
selanjutnya yang meneliti tentang stres baik itu kaitannya dengan pola
lxvi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Abdurrahman. 2009. Hubungan Antara Tingkat Stres Dan Status Sosial
Ekonomi Orang Tua Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja. Skripsi.
http://www.karya-ilmiah.um.ac.id Diunduh pada tanggal 7 Desember 2009
Chomaria Nurul. 2009. Tips Jitu dan Praktis Mengusir Stress. Jogjakarta: Diva
Press. Hal:49-168
Hidayat Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah
Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika. Hal:34
lxvii
http://digilib.unsri.ac.id. Stress & menstrual cycle. Di unduh pada tanggal 20
Oktober 2009
Lusa. 2010. Gangguan dan Masalah Haid dalam Sistem Reproduksi. http://situs
kebidanan.blogspot.com/ 2010/ 02/ gangguan dan masalah-haid-dalam - sistem.
html. Diunduh pada tanggal 18 Mei 2010
Mahbubah Atik. 2006. Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi pada Wanita
Usia 20-29 Tahun di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten
Pacitan. Skripsi. http://eprints.undip.ac.id Diunduh pada tanggal 16
Desember 2009
Nevid Jeffry, Rathus Spencer, Greene Beverly. 2005. Psikologi Abnormal Edisi
kelima Jilid 1 . Jakarta: Erlangga. Hal:241-61
Octaria Sherly. 2009. Siklus Haid, Sindrom Pra-Haid, Serta Gangguan Haid
Dalam Masa Reproduksi. http://bidan2009.blogspot.com/2009/02/siklus-
haid-sindrom-pra-haid-serta.html. Diunduh pada tanggal 20 Oktober 2009
lxviii
Rabe Thomas. 2003. Buku Saku Ilmu Kandungan. Jakarta: Hipokrates. Hal:118-
19
Robert dan David. 2004. Apa yang ingin diketahui remaja tentang seks. Jakarta :
Bumi Aksara
Santrock John. 2007. Perkembangan Anak Edisi ketujuh Jilid II. Jakarta:
Erlangga. Hal:22-28
Tim Karya Tulis Ilmiah. 2010. Panduan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta:D IV
Kebidanan UNS Surakarta. Hal 7-14
Wade Carole, Tavris Carol. 2007. Psikologi Edisi ke-9. Jakarta: Erlangga. Hal
285-313
Varney Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Vol 1. Jakarta;EGC.
Hal:338-51
Zulhita Ryanti. 2006. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Siklus Haid
Pada Mahasiswi D IV Kebidanan di Universitas Sebelas Maret. Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.
lxix
lxx
lxxi