Desain dibuat dengan asumsi bahwa struktur masih dalam kondisi elastik
akibat semua kombinasi beban yang ada.
Tegangan yang timbul akibat beban harus lebih kecil terhadap tegangan
ijin yaitu kekuatan material (tegangan ultimit atau tegangan leleh) dibagi
dengan suatu besaran yang disebut faktor keamanan
Jadi bedanya dengan ASD, terletak pada faktor yang diberikan pada
keduanya, yaitu pada beban dan materialnya.
Permanent Loads
DD Downdrag
DC Dead load of structural components and nonstructural attachments
DW Dead load of wearing surfaces and utilities
EH Horizontal earth pressure load
EL Accumulated locked-in force effects resulting from the construction
process, including the secondary forces from posttensioning
ES Earth surcharge load
EV Vertical pressure from dead load of earth fill
Permanent and transient
loads and forces
Permanent and transient
loads and forces
LOAD COMBINATION AND LOAD FACTOR
Load Factor
Load Factor
Strength Limit State
Extreme Event Limit State
Service Limit State
Service Limit State
Fatigue and Fracture Limit State
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
AASHO STANDARD SPECIFICATIONS for HIGHWAY BRIDGES
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
AASHO STANDARD SPECIFICATIONS for HIGHWAY BRIDGES
AKSI
Yang dimaksud dengan AKSI dalam peraturan ini meliputi
beban, perpindahan dan pengaruh lainnya.
FAKTOR BEBAN
TEKANAN TANAH
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
BEBAN LAJUR D
Beban terbagi rata ( BTR ) L 30 m; q 9.0 kN / m 2
15
L 30 m; q 9.0 0.5 kN / m 2
L
Beban garis (BGT) = 49 kN/m
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
BEBAN TRUK
Hanya ada satu kendaraan truk "T yang bisa ditempatkan pada satu lajur
lalu lintas rencana
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
PEDESTRIAN
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
GAYA REM
Gaya rem diambil sebesar 5% dari beban D. Beban D dalam hal ini
tidak perlu direduksi walaupun bentang > 30m. Gaya REM dianggap
ada pada semua jalur lalu lintas dan tidak dikalikan dengan FBD
1.80 m
GAYA SENTRIFUGAL
TEMPERATUR
Variasi temperatur
rata-rata untuk
menghitung besarnya
pergerakan pada
sambungan jembatan
(siar muai).
variasi perbedaan
temperatur di dalam
bangunan atas
jembatan atau
perbedaan temperatur
disebabkan oleh
pemanasan langsung
dari sinar matahari
diwaktu siang pada
bagian atas
permukaan lantai dan
pelepasan kembali
radiasi dari seluruh
permukaan jembatan
diwaktu malam.
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
PENURUNAN FONDASI
GEMPA
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
GEMPA
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
UMUR RENCANA
Faktor beban untuk keadaan batas ultimit didasarkan
kepada umur rencana jembatan 50 tahun. Untuk jembatan
dengan umur rencana yang berbeda, faktor beban ultimit
harus diubah dengan menggunakan faktor pengali seperti
yang diberikan dalam Tabel 38.
KOMBINASI PEMBEBANAN
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005
KOMBINASI PEMBEBANAN
BEBAN KENDARAAN PADA JEMBATAN
RSNI T02 2005