PEMBELAJARAN PRAKTIKUM :
Disusun oleh :
NIM : 13/346668/GE/7490/Z
FAKULTAS GEOGRAFI
YOGYAKARTA
2013
SKALA PETA DAN SISTEM KOORDINAT
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dapat mendefinisikan skala peta;
2. Dapat menentukan skala suatu peta;
3. Dapat menyajikan skala peta dalam berbagai versi;
4. Melakukan perubahan skala peta;
5. Memahami tentang istilah dan ukuran terkait bumi;
6. Dapat lebih memahami tentang sistem koordinat
Sistem Koordinat
Secara umum sistem koordinat dalam geografi dapat dibagi menjadi dua
yaitu sistem koordinat geografis dan koordinat planar. Koordinat geografi
menggunakan latitude dan longitude. Sistem ini pertama kali dikembangkan
oleh Hipparchus dan Rhodes. Sedangkan sistem koordinat planar digunakan
untuk meletakkan posisi pada bidang datar representasi peta dari permukaan
bumi yang lengkung. Koordinat yang terkenal pada sistem ini yaitu koordinat
kartesius dan rektangular. Kedua pasang absis dan ordinat pada sistem
kartesius membentu referensi grid. Nilai X mencerminkan easting, dan nilai Y
disebut sebagai northing. Pada referensi grid ini tidak ada nilai negatif.
IV. LANGKAH KERJA
Review tentang
skala, sistem
Mulai Pre-tes
koordinat dan
istilah kebumian
Mengubah skala
peta dengan 4 Menentukan
Selesai
metode skala peta
(kelompok)
V. HASIL PEMBELAJARAN
Pada pembelajaran praktikum ini, diperoleh hasil pembelajaran tentang
penyajian skala peta melalui 3 metode beserta konversinya, penghitungan skala
peta pada peta yang belum diketahui skalanya, pengubahan skala peta dengan 4
metode, keterangan jaring-jaring bumi, dan perbedaan karakteristik koordinat
geografis dengan grid.
Skala Skala
No. Skala Grafis
Angka Verbal
1:1.250 2 cm to 25
1.
(cm) m
Two inches
1:158.400
2. to five
(inch)
miles
1:143.425 7 cm to 10
3.
(cm) km
1:71.428,6 7 cm to 5
4.
(cm) km
1:190.080 3 miles to 1
5.
(inch) inch
1:316.800 4 miles to
6.
(inch) 0,8 inches
peta Provinsi Maluku, dimana salah satu peta tersebut tercantum skalanya
(selanjutnya disebut peta A), dan peta yang lain tidak tercantum skalanya
(selanjutnya disebut peta B). Kemudian praktikan mengukur jarak antara Adaut
dan Saumlaki pada kedua peta tersebut dengan penggaris. Setelah diukur, jarak
antara Adaut dan Saumlaki pada peta A adalah 0,8 cm, sedangkan pada peta B
1 :3.750 .000 0,8 cm
0,7 cm. Dari hasil pengukuran tersebut diperoleh data:
=
x 0,7 cm
sehingga diperoleh hasil x=1: 4.285 .714,3 . Jadi, skala pada peta B adalah
Evaluasi Pembelajaran
Skala terbentuk dari hasil perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak
di lapangan, sehingga semakin kecil jarak di lapangan yang akan dipetakan,
maka cakupan wilayah yang dipetakan semakin sempit namun dengan informasi
wilayah yang lebih detail. Begitu pula sebaliknya, bila semakin besar jarak di
lapangan yang akan dipetakan, maka cakupan wilayah yang dipetakan semakin
luas namun dengan informasi wilayah yang lebih terbatas, maka harus dilakukan
generalisasi untuk menjelaskan informasi kenampakan-kenampakan wilayah
tersebut.
Adapun istilah istilah yang sudah dipahami praktikan adalah:
Lintang : Garis khayal yang melingkari Bumi secara horizontal.
Bujur : Garis khayal yang membujur dan menghubungkan kutub utara dan
kutub selatan.
Latitude : Besarnya busur pada meridian tempat itu, yang diukur dalam
derajat antara tempat itu dengan ekuator.
Longitude : Besarnya busur paralel tempat itu yang diukur dalam derajat
antara tempat itu dengan meridian utama.
Meridian : Garis lengkung lurus yang menghubungkan antara titik kutub utara
dengan titik kutub selatan.
Paralel : Garis imajiner yang melingkari Bumi sejajar dengan khatulistiwa,
digunakan untuk menunjukkan lintang. Contoh, paralel ke 38
memiliki lintang 38 LU atau 38 LS.
Datum : Sistem model matematika yang membagi bumi dalam beberapa
zona dengan satuan nilai meter.
Sedangkan kelebihan dari sistem koordinat geografis adalah nilai derajat
suatu intang dan bujur digunakan untuk menempatkan atau meletakkan suatu
posisi secara tepat pada suatu permukaan bumi (globe). Namun kelemahannya
adalah tidak dapat digunakan untuk mengukur suatu jarak secara akurat. Hal ini
dikarenakan sistem referensi ini mengukur sudut dari pusat bumi, bukan jarak di
permukaan bumi. Selain itu, nilai derajat dalam jarak tidaklah seragam pada
suatu permukaan bumi yang datar, kecuali pada sepanjang garis equator,
dimana jarak yang direpresentasikan oleh satu derajat bujur sama dengan satu
derajat lintang. Kelebihan sistem UTM adalah tingkat ketelitian pengukuran lebih
tinggi dibandingkan sistem koordinat geografis. Pengukuran-pengukuran panjang,
sudut, maupun luasan relatif lebih konstan dan kesalahan yang disalahkan pun
menjadi lebih kecil. Namun kelemahan sistem koordinat ini terletak pada sistem
pembagian zona. Seringkali terjadi, suatu daerah terletak pada lebih dari satu
zona dalam sistem koordinat UTM. Hal semacam ini ustru menyebabkan
kesalahan pengukuran yang cukup besar.
VI. TUGAS
Proyeksi peta
Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan hubungan antara
posisi titik-titik di bumi dan di peta. Karena permukaan bumi secara fisik tidak
teratur, sehingga sulit untuk melakukan penghitungan-penghitungan dari
hasil pengukuran. Untuk itu dipilihlah suatu bidang yang teratur yang
mendekati bidang fisis bumi yaitu Elipsoida dengan besaran-besaran
tertentu.
Koordinat Geografis