PENDAHULUAN
Berbicara masalah kependudukan pastinya tidak akan terlepas dari berbagai macam
factor ang akan mempengaruhi keadaan dari suatu penduduk dalam satu wilayah. Oleh
karena itu berbagai macam teeori telah banyak di kembangkan dan dikeluarkan untuk
membahas masalah ini.
Secara harpiah Demografi berasal dari kata Yunani demos penduduk dan Grafien
tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan. Lebih jelasnya Demografi
merupakan Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia meliputi ukuran,
struktur, distribusi penduduk serta bagaimana penduduk berubah setiap waktu akibat
kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti
pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etensitas tertentu.
Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif.
Adapun faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk antara lain :
Fertilitas (kelahiran), Mortalitas, morbidilitas, migrasi dan angka harapan hidup. Dalam
pembahasan makalah ini penyusun hanya menjelaskan faktor migrasi sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
Migrasi merupakan salah satu dari ketiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan kematian. Peninjauan migrasi
secara regional sangat penting untuk di telaah secara khusus mengingat adanya densitas
(kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong
dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam
pembangunan, dilain pihak, komunikasi termasuk tranportasi semakin lancar. Menurut
Sensus 1971 ternyata dari kedua puluh enam provinsi di Indonesia tidak satu provinsi
pun yang tidak mengalami perpindahan penduduk baik perpindahan masuk maupun
perpindahan keluar.
1
Migrasi antarbangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam
menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di berapa negara
tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana, baik alam maupun
perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antar negara boleh dikatakan
berimbang saja jumlahnya. Peraturan-peraturan atau undang-undang yang dibuat oleh
banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi warga
negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain.
Barangkali di Indonesia hanya tahun 1959 yang patut dicatat dengan adanya migrasi
Internasional, yakni adanya exodus orang-orang Cina akibat dikenakan Peraturan
Pemerintah No. 10 tahun 1959, dengan tidak diakuinya adanya dua kewarganegaraan
bagi orang-orang Cina di Indonesia pergi pindah di negara Cina.
Penulisan yang merujuk pada beberapa masalah yang terangkum dalam rumusan
masalah :
1. Apa itu migrasi ?
2. Berapa jenis migrasi ?
3. Bagaimana ukuran-ukuran migrasi?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi?
5. Apa itu urbanisasi?
6. Apa itu transmigrasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat
ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian
dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif
permanen dari suatu daerah ke daerah lai. Ada dua dimensi penting yang perlu ditinjau
dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi
waktu, ukuran yang pasti tidak ada karena sulit menentukan beberapa lama seseorang
pindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migrasi, tetapi biasanya
digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus penduduk.
Contoh: sensus penduduk tahun 1961 batasan waktu bagi penentuan migran adalan
bulan. Sedangkan untuk sensus penduduk 1971 dan 1980 batasannya 6 bulan.
Untuk dimensi daerah secara garis besarnya dibedakan perpindahan antar negara yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut migrasi
internasional. Sedangkan perpindahan yang terjadi dalam suatu negara misalnya antar
provinsi, kota atau kesatuan administratif lainnya yang diekanal dengan migrasi intern.
Perpindahan lokal, yaitu perpindahan dari satu alamat ke alamat lain atau dari satu kota
ke kota lain tapi masih dalam batas bagian dalam suatu negara misalnya dalam suatu
provinsi. Batasan unit wilayah bagi migrasi di Indonesia menurut sensus 1961 dan sensus
1971 dan sensus 1980 adalah provinsi. Migrasi merupakan aktivitas pindahnya seseorang
sedangkan orangnya yang pindah tempat tinggalnya disebut migran.
PBB merumuskan : Migrasi penduduk sebagai suatu perpindahan tempat tinggal dari
satu unit administrasi ke unit administrasi lain. (united nations 1970,1). Konsep migrasi
menurut PBB ini sejalan dengan pendapat lee (1966,5a) yang membrikan rumusan
tentang migrasi adalah perubahan tempat tinggal secara permanen.
Sedang menurut Gould dan Prothero (1975,41) juga menekankan unsur perpindahan
tempat tinggal, namun menurut mereka walaupun seseorang telah secara resmi pindah
tempat, tetapi apabila ada niat sebelumnya untuk kembali ketempat semula maka harus
dianggap sebagai mobilitas sirkuler, bkan migrasi. Konsep migrasi yang digunakan pada
sensus penduduk 1971 sama dengan sensus 1980.
Disamping perpindahan lokal tersebut, ada jenis perpindahan yang batasan waktunya
lebih pendek dari migrasi dan sebenarnya tidak bermaksud untuk menetap selamanya
ditempat dia mendapat pekerjaan, yaitu dikenal sebagai migrasi sirkulat yang jangka
waktuya kurang dari 3 bulan (ada juga yang memberi batasan waktu 179 hari). Yang
termasuk dalam mobilitas horizontal adalah perpindahan pendudk secara teritorial,
spasial atau geografis, sedangkan mobiliras vertikal dikaitkan dengan perubahan status
sosial dengan melihat kedudukan generasi misalnya melihat status kedudukan ayah.
3
2.2 Jenis - Jenis Migrasi
Didalam membicarakan perpindahan penduduk akans selalu terkait dengan tempat /
wilayah, waktu maupun yang keluar dan yang masuk. Dalam lingkup tempat mulai dari
lingkup administrasi terkecil (RT/RW, Desa) hingga perpindahan antar Negara.juga dari
segi waktu. Sehubungan dengan ha;l tersebut, maka migrasi bias dibedakan menjadi
beberapa jenis.
Migrasi keluar merupakan perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.
Migrasi neto merupakan silisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
5. Migrasi total
Adalah seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi
pulang.
Migrasi berdasarkan tempatb kelahiran, bagi mereka yang ketika lahir dan
disensus berada berbeda dengan daerahnya sekarang.
Adalah jumlah migran kke suatu daerah tujuan dari suatu daerah asal atau dari
daerah asal kedaerah tujuan.
Jumlah atau banyknya perpindahan yang terhjadi dari daerah asal ke daerah tujuan
dalam jangka waktu tertentu.
4
5
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
Pada dasarnya orang berpindah tempat akan senantiasa didukung oleh berbagai
alasan, alasan yang sifatnya pribadi, alasan lingkungan dan lain sebagainya. Menurut
Everett S. lee (mantra 1985:181) ada 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam studi
migrasi penduduk.
3. Rintangan antara
4. Faktor-faktor individu
6. Bencana alam baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kematau panjang atau
adanya wabah penyakit.
1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesmpatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok.
6
5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung.
Ada dua faktor yang selalu terdapat didaerah asal maupun tujuan yang slalu
terkait dengan perpindahan penduduk, yaitu faktor posstif dan negative yaitu faktor
yang menyebabkan seseorang meninggalkan daerah tersebut.
Jika dilihat dari urain diatas maka pendorong dari daerah asal identic dengan
faktor negative yang dimiliki daerah asalanya. Dan daerah tujuan identic dengan hal
postif yang menarik minat seseorang untuk melakukan migrasi.
Adapun faktor posstif yang membuat seseorang tidak mau minggalkan daerah
asal, menurut mantra 1985:176 berkitan dengan :
Angka mobilitas
Adalah rasio dari banyaknya penduduk yang pindah secara local (mover) dalm suatu
jengka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk.
Rumus :
M
m= .k
p
7
dimana:
m = angka mobilitas
M = jumlah mover
P = penduduk
k = 1000
Angka yang menunjukkan banyknya migran yang masuk per 1000 orang penduduk
daerah tujuan dalam waktu satu tahun.
Rumus :
I
.k
mi p
Dimana:
Angka yang menunjukkan banyknya migran yang keluar per 1000 penduduk daerah
asal dalam waktu satu tahun.
Rumus :
0
.k
mo p
Dimana:
8
Angka migrasi neto
Selisih banyknya migran masuk dan keluar ked an dari suatu daerah per 1000
penduduk dalam satu tahun.
Rumus :
IO
.k
mn P
Dimana:
9
Angka migrasi bruto
Angka yang menunjukkan banyknya kejadian perpindahan yaitu migrasi masuk dan
keluar dibagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan.
Rumus :
I o
.k
mg p 1 p 2
Dimana:
K = 1000
2.5. Urbanisasi
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media
massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
10
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang
pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan
dari pedesaaan ke perkotaan.
Faktor penarik
Faktor pendorong
Keuntungan urbanisasi
Akibat urbanisasi
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
2.6 Transmigrasi
11
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat
penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau belum ada
penduduknya sama sekali.
Transmigrasi di Indonesia biasanya diatur dan didanai oleh pemerintah kepada warga
yang umumnya golongan menengah ke bawah. Sesampainya di tempat transmigrasi para
transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah sederhana dan perangkat lain untuk
penunjang hidup di lokasi tempat tinggal yang baru.
1. Transmigrasi Umum
Transmigrasi umum adalah program transmigrasi yang disponsori dan
dibaiayai secara keseluruhan oleh pihak pemerintah melalui depnakertrans
(departemen tenaga kerja dan transmigrasi).
Dampak Transmigrasi
- Ekonomi
Dalam berbagai kasus, program ini gagal meningktkan taraf hidup migran. Tanah
dan iklim di daerah tujuan umumnya tidak sesubur tanah vulkanis di Jawa dan
12
Bali. Para pendatang biasanya merupakan orang-orang tanpa tanah yang tidak
punya keterampilan bertani sehingga kesuksesan mereka terancam
- Lingkungan
13
Tentang badan koordinasi penyelenggaraan transmigrasi
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari
suatu tempat ketempat lain melalui batas politik/Negara ataupun batasadministrasi / batas
bagian dari suatu Negara.
Daerah asal identic dengan faktor negative yang dimiliki daerah asalanya. Dan
daerah tujuan identic dengan hal postif yang menarik minat seseorang untuk melakukan
migrasi.
Saran
Dalam penyusunan makalah ini Kami sangat menyadari akan banyknya kekeliruan
dan kekurangan, maka dari itu kami selalu mengharapkan bimbingan dan saran dari
bapak dosen.
15
DAFTAR PUSTAKA
Lukas david. Pieter McDonald. Elspeth young. Christable Young. 1982. Pengantar
kependudukan. GajahMada University Press. Yogyakarta.
Sunarto. Hs. 1985. Penduduk Indonesia dalam Dinamika Migrasi 1971-1980. Dua dimensi.
Yogyakarta.
www.wikipedia.com/
16