Anda di halaman 1dari 6

1.

Bidang potensial sering juga disebut sebagai bumi model fisik yang memiliki jumlah nilai
potensial tak terhingga dari permukaan bumi hingga luar angkasa. Suatu potensial yang
memiliki nilai yang sama mengacu pada suatu daerah dalam ruang dimana setiap titik
pada potensial yang sama. Setiap potensial yang ada tidak akan sama besarnya karena
adanya pengaruh massa jenis penyusun lapisan bumi yang berbeda.

2. Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan
gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang
berbeda-beda selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Hukum Newton I
Sering juga disebut hukum inersia (kelembaman) yaitu jika jumlah gaya (resultan
gaya) pada suatu benda sama dengan nol maka benda yang mula mula diam akan
terus diam sedangkan benda yang mula mula bergerak akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap.
Dirumuskan secara matematis menjadi:

Penerapannya:
Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm
mendadak.
Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik
secara cepat.
Ayunan bandul sederhana.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
b. Hukum Newton II
Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.
Rumus:
Keterangan:
F = Gaya (N)
M = Massa (Kg)
A = Percepatan (m/s2)
Penerapannya:
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding
dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut
c. Hukum Newton III
Hukum ini sering juga disebut hukum aksi-reaksi. Jika suatu benda menggerjakan
gaya pada benda lain makan benda yang dikenai gaya akan mengerjakan gaya yang
besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama tapi arahny
berlawanan.
Secara matematis, hukum ketiga ini berupa persamaan vektor satu dimensi, yang bisa
dituliskan sebagai berikut. Asumsikan benda A dan benda B memberikan gaya
terhadap satu sama lain.

Dengan
Fa,b adalah gaya-gaya yang bekerja pada A oleh B, dan
Fb,a adalah gaya-gaya yang bekerja pada B oleh A.
Penerapannya:
Adanya gaya gravitasi
Peristiwa gaya magnet
Gaya listrik

3. Hukum gravitasi Newton dirumuskan sebagai berikut:


Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang
menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian
kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa
titik tersebut.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan

g adalah percepatan gravitasi =

Nilai konstanta gravitasi G ditentukan dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Henry
Cavendish pada tahun 1798.

4. Gaya berat adalah gaya yang bekerja pada suatu massa dipermukaan bumi yang
merupakan resultan dari gaya gravitasi terhadap gaya sentrifugal. Massa benda besarnya
sama di mana pun pengukuran massa dilakukan, sedangkan berat benda berubah
tergantung letaknya sedangkan besar percepatan gravitasi di setiap tempat tidak sama,
tergantung jaraknya dari pusat bumi. Berat benda di daerah kutub akan lebih besar dari
pada berat benda di khatulistiwa. Jarak kutub lebih dekat ke pusat bumi bila
dibandingkan dengan khatulistiwa.
Z (+)

Greenwich P C

g
G Y (+)

Equator
X (+)
Keterangan :
G = Gaya gravitasi
C = Gaya sentrifugal
g = Gaya berat
Sehingga dapat dirumuskan:
g=G+C

5. Gravity meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan nilai gaya berat di suatu
titik dipermukaan bumi. Metode yang dapat digunakan dalam pengukuran gaya berat
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, cara absolut dan cara relatif. Pengukuran gaya
berat dengan cara absolut adalah pengukuran gaya berat yang dilakukan dengan alat
pengukur gaya berat absolut, sedangkan pengukuran gaya berat relatif adalah mengukur
beda gayaberat antara dua titik.

6. Geoid adalah bidang ekipotensial gaya berat Bumi yang menyinggung muka laut yang
tidak terganggu dan digunakanlah muka laut rata-rata (Mean Sea Level, MSL) sebagai
pendekatan dari geoid.

Geoid sering dinyatakan sebagai bentuk fisik Bumi yang sebenarnya. Tapi, geoid
bukanlah bentuk permukaan pada kerak Bumi. Geoid bisa saja terletak di atas atau di
bawahnya. Bentuk geoid tidak beraturan dan hanya bisa ditentukan melalui pengamatan
medan gaya berat. Karena merupakan bidang ekipotensial, gaya berat setiap titik pada
geoid selalu sama dan permukaan geoid selalu tegak lurus dengan medan gaya berat.

Perbedaan tinggi dari geoid dengan tinggi dari ellipsoid disebut undulasi geoid. Jika H
adalah tinggi ortometrik, h adalah tinggi geodetik, dan N adalah undulasi geoid, maka:
Jarak geoid terhadap ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak
sama di semua tempat, hal ini disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa
bumi.

Akurasi suatu model geopotensial terutama ditentukan oleh kualitas data gaya berat,
selain juga ditentukan oleh formulasi matematika yang digunakan ketika menurunkan
model tersebut.
TUGAS MATA KULIAH
GEODESI FISIS LANJUT
TUGAS 1

OLEH :
NURHADI BASHIT

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA TEKNIK GEOMATIKA


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013

Anda mungkin juga menyukai