KOEFISIEN DEBIT (Cd) DENGAN UJI MODEL FISIK PADA PELIMPAH TIPE
GERGAJI
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 115
2. Perubahan tinggi muka air empangan 6. Biaya lebih kecil dibandingkan dengan
akibat fluktuasi debit relatif stabil. bendung menggunakan pintu gerak.
3. Berfungsi juga sebagai peredam energi (Puslitbang ; internet)
oleh benturan air. Atas dasar pemikiran diatas,
4. Tubuh pelimpah dibuat dari beton penelitian ini mencoba mengkaji pengaruh
sehingga lebih ramping/ringan dan variasi jumlah gigi gergaji terhadap
kebutuhan fondasi lebih ekonomis. koefisien debit (Cd) dan froude number
5. Pengawasan mutu lebih mudah dengan (Fr) pada pelimpah tipe gergaji yang
waktu pelaksanaan relatif lebih cepat. nantinya akan menentukan besarnya debit
air yang akan dialirkan
TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk Pelimpah lurus antara tembok pangkal dan pilar
Berdasarkan bentuknya, pelimpah pembilas bendung. Mengarah tegak
dapat dikategorikan antara lain sebagai lurus terhadap aliran utama sungai.
berikut (Mawardi,Erman;Memed,2002,hal Aliran sungai yang keluar dari bendung
36) : ke hilir akan merata dan tidak
1. Pelimpah tipe lurus terkonsentrasi pada satu bagian,
Pelimpah tipe lurus umumnya sehingga penggerusan setempat di hilir
banyak digunakan dan dikembangkan bendung tidak terpusat pada suatu
untuk bendung tetap. Dibangun tempat
melintang di palung sungai dan tegak
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 116
3. Pelimpah tipe U dari sisi lain, karena di udik bendung
Pelimpah tipe U ini dimaksudkan terdapat percabangan sungai.
agar dapat melimpahkan aliran sungai
4. Pelimpah tipe gergaji (pelimpah yang jauh lebih besar dan dapat
bergerigi) dikembangkan di daerah pedataran
Pelimpah tipe gergaji ini akan untuk mengurangi daerah genangan
memberikan kapasitas pelimpahan banjir di bagian udik bendung.
1 2
h
dh Hd V2
B
1 2
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 117
Besarnya koefisien limpahan (C) pada V = kecepatan aliran dihilir pelimpah
pelimpah biasanya dipengaruhi oleh (cm2/dt)
beberapa faktor, antara lain g = kecepatan gravitasi (981 cm/dt2)
(Suyono,1989,hal 181) : D = kedalaman hidraulis
1. Kedalaman air didalam saluran A luaspenampangbasah
= =
pengarah aliran. T lebarpermukaanbebas
2. Kemiringan lereng udik pelimpah.
3. Tinggi air diatas mercu pelimpah. Total Tinggi Tekan (H)
4. Perbedaan antara tinggi air rencana Konsep energi spesifik sangat
pada saluran pengatur aliran yang berguna dalam penyelesaian berbagai
bersangkutan. masalah dalam aliran saluran terbuka.
Berdasarkan konsep tersebut besarnya nilai
Froude number (Fr)
tinggi tekan total untuk saluran terbuka
Perbandingan gaya-gaya inersia
merupakan total energi (E) dalam kondisi
dengan gaya-gaya gravitasi (per satuan
volume) dikenal sebagai bilangan Froude kecepatan mendekati nol (V 0 ) dan total
dan dapat ditulis sebagai (Ranga energi mendekati nilai tinggi tekan total (E
Raju,1981,hal 4) : H ), untuk suatu harga E minimum pada
V H>0 kedalaman aliran menjadi suatu
F= kedalaman kritis (Hc). ( K.G Ranga
g .D
dimana : raju,1986,hal 107)
F = angka froude
Beff
Bd
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 118
METODE PENELITIAN
Langkah-Langkah Penelitian 3. Melakukan percobaan awal dengan
Dalam penelitian ini penempatan menetapkan debit (Q1) pada pelimpah
pelimpah pada posisi ditengah-tengah model 1.
saluran peraga, dengan kondisi pengaliran 4. Melakukan pengukuran tinggi muka air
sempurna. Tahapan penelitiannya sebagai dari dasar saluran (H), kecepatan aliran
berikut : (V) pada saluran.
1. Mempersiapkan peralatan 5. Selanjutnya mengulangi langkah (2)
dilaboratorium termasuk membuat dengan Q2, Q3 dan Q4.
model fisik pelimpah. Melakukan pengamatan terhadap masing-
2. Kalibrasi alat ukur debit dan alat ukur masing model pelimpah dengan
kecepatan. mengulangi langkah ke (2), (3) dan (4).
[1] [2]
2,314 lt/dtk
4,073 lt/dtk
Model 1 (n = 1)
6,083 lt/dtk
8,303 lt/dtk
2,314 lt/dtk
4,073 lt/dtk
Model 2 (n = 2)
6,083 lt/dtk
8,303 lt/dtk
2,314 lt/dtk
4,073 lt/dtk
Model 3 (n = 3).
6,083 lt/dtk
8,303 lt/dtk
2,314 lt/dtk
4,073 lt/dtk
Model 4 (n = 4).
6,083 lt/dtk
8,303 lt/dtk
Keterangan :
[1] : Variasi model pelimpah tipe gergaji.
[2] : Variasi debit (Q).
PEMBAHASAN
Kalibrasi Alat Ukur debit yang keluar pada masing-masing
Kalibrasi alat ukur debit bejana adalah sama besar atau Q1=Q2=Q3
dilakukan dengan memanfaatkan dalil (Sosrodarsono 1983: 201).
bejana berhubungan. Prinsip tersebut Dengan Q1= debit rechbok, Q2=
adalah apabila tinggi muka air diketiga debit takar dan Q3= debit Thompson,Debit
bejana konstan maka dikatakan bahwa yang didapatkan dari hasil penakaran
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 119
dianggap yang paling benar dan dipakai terhadap masing-masing alat ukur yang
sebagai dasar dalam melakukan kalibrasi digunakan.
B
b
h
A
D
Detail A
Alat Ukur Rechbock
Tandon Tandon Alat Q1
penenang Ukur Rechbock
h
D
Detail B
Alat UkurThompson
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 120
Lg Lgo Lg
Qb
Bd
Bd
Q Hd (m) Beff
Model Cd
(m3/det) Kiri As Kanan Rata-rata (m)
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 121
Q2 0,004073 0,0198 0,0198 0,0198 0,0198 0,8068 1,812
Q3 0,006083 0,0267 0,0267 0,0267 0,0267 0,8068 1,728
Q4 0,008303 0,0358 0,0358 0,0358 0,0358 0,8068 1,522
Q1 0,002314 0,0110 0,0110 0,0110 0,0110 0,8472 2,367
Q2 0,004073 0,0180 0,0180 0,0180 0,0180 0,8472 1,991
4
Q3 0,006083 0,0277 0,0248 0,0238 0,0255 0,8472 1,767
Q4 0,008303 0,0331 0,0332 0,0332 0,0332 0,8472 1,624
Sumber : Hasil Perhitungan
0.01
0.01
0.01
0.01
model 1
0.01
model 2
Q 0.01
0.00 model 3
0.00
model 4
0.00
0.00
0.00
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10
Hd
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
Q y = 0.3217x 1.2786
0.01 ` model 1
R2 = 0.9999
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10
Hd
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 122
Grafik Hubungan debit (Q) dengan Hd
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
y = 0.4516x 1.2408
Q 0.01
R2 = 1 model 2
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10
Hd
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
y = 0.4309x 1.1829
Q 0.01
R2 = 0.9987 model 3
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10
Hd
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
y = 0.4263x 1.1571
Q 0.01
R2 = 1 model 4
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10
Hd
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 123
Grafik Hubungan debit (Q) dengan Cd
0.01
0.01
0.01
0.01
model 1
0.01
model 2
Q 0.01
0.00 model 3
0.00
model 4
0.00
0.00
0.00
1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 2.10 2.20 2.30 2.40 2.50
Cd
0.01
0.01
0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 2.10 2.20 2.30 2.40 2.50
Cd
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
y = 0.0354x -4.7855 model 2
R2 = 0.9995
Q 0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 2.10 2.20 2.30 2.40 2.50
Cd
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 124
Grafik Hubungan debit (Q) dengan Cd
0.01
0.01
0.01
0.01
y = 0.0394x -3.6432 model 3
0.01
R2 = 0.9703
Q 0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 2.10 2.20 2.30 2.40 2.50
Cd
0.01
0.01
0.01
0.01
model 4
0.01
Q 0.01
y = 0.042x -3.3727
0.00
R2 = 0.9994
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 2.10 2.20 2.30 2.40 2.50
Cd
Kelas (Model)
Grup (debit) Total Grup Rata-rata Grup
X1 X2 X3 X4
1 2,478 1,767 2,182 2,367 8,795 2,1988
2 2,202 1,571 1,812 1,991 7,575 1,8938
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 125
3 2,069 1,451 1,687 1,767 6,973 1,7432
4 1,952 1,351 1,522 1,624 6,449 1,6124
Total Kelas 8,7008 6,1397 7,2032 7,7488 29,792
Rata-rata
2,1752 1,5349 1,8008 1,9372
Kelas
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 126
bagian kiri, tengah (as) dan kanan yang konstan. Pada kondisi ini kecepatan
kemudian dirata-rata. mendekati nol. Jadi pada penelitian ini
Hasil pengukuran jarak tinggi tekan diambil nilai Hd pada kondisi
pada setiap model pada tiap titik sejarak mendekati normal dan kecepatan
5 cm dan sejauh 50 cm di belakang mendekati nol.
pelimpah. Hubungan antara debit (Q) dengan nilai
Dari kutipan teori yang ada untuk tinggi tekan air (Hd) yang dihasilkan
penentuan tinggi tekan (H) kondisi 1 pada berbagai variasi model pelimpah
tidak tepat diatas pelimpah tetapi dari hasil penelitian, hasil regresinya
terletak dihulu pelimpah pada kondisi dapat dilihat pada tabel 4.
aliran yang terjadi berubah menjadi
tidak sejajar lagi dengan aliran air yang
Hubungan antara debit (Q) dengan nilai dari hasil penelitian, hasil regresinya
koefisien debit (Cd) yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel berikut :
pada berbagai variasi model pelimpah
Model Lebar efektif
Cd (m) Debit (Q) Persamaan Regresi
Pelimpah (m)
1 0,4854 x y y = 0,0296 x-5,745
2 0,7683 x y y = 0,0354 x-4,7855
3 0,8068 x y y = 0,0394 x-3,6432
4 0,8472 x y y = 0,0420 x-3,3727
Sumber : Hasil Perhitungan
Semakin besar lebar efektif pelimpah Pada pelimpah diatas pelimpah yang
(Beff) tersebut maka semakin kecil nilai mempunyai nilai tinggi muka air diatas
tinggi muka air diatas pelimpah (Hd) pelimpah (Hd) terkecil pada pengaliran
pada pelimpah ini. debit (Q1, Q2, Q3, dan Q4) yang sama
Semakin kecil nilai tinggi muka air adalah pelimpah model 4. sedangkan
diatas pelimpah (Hd) maka semakin pelimpah yang mempunyai Hd terbesar
besar niai koefisien debit (Cd) pada pada pengaliran debit (Q1, Q2, Q3, dan
pelimpah tersebut Q4) yang sama adalah pelimpah model
Semakin besar nilai debit yang dialirkan 1.
kesaluran tersebut maka semakin kecil Pada pelimpah diatas yang mempunyai
nilai kefisien debitnya (Cd). nilai Koefisien debit (Cd) terbesar pada
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 127
pengaliran debit (Q1, Q2, Q3, dan Q4) kelembaban udara, dan air yang
yang sama adalah pelimpah model 4. digunakan, serta mungkin juga peralatan
sedangkan pelimpah yang mempunyai yang digunakan kurang memadai.
nilai Cd terkecil pada pengaliran debit Dari hasil analisa statistik pengujian
(Q1, Q2, Q3, dan Q4) yang sama adalah nilai koefisien debit, maka dari hasil
pelimpah model 1. hipotesis awal yang menyatakan bahwa
Nilai koefisien debit (Cd) dari hasil nilai koefisien debit (Cd) tersebut
penelitian dan teori memiliki nilai yang berbeda nyata terhadap setiap variasi
berbeda, perbedaan nilai Cd tersebut model pelimpah dan variasi besarnya
dapat disebabkan adanya perbedaan debit yang diberikan adalah benar.
model pelimpah. Perbedaan lain
mungkin karena temperatur,
KESIMPULAN
1. Nilai koefisien debit (Cd) yang jarak 5 cm dari ambang, untuk debit 1
dihasilkan pada pelimpah tipe gergaji (2.314 lt/dtk) adalah sebagai berikut :
pada debit 1 (2.314 lt/dtk) adalah model 1 = 0,294 model 2 = 0,195
sebagai berikut : model 1 (Cd = 1,567), model 3 = 0,235 dan model 4 = 0,254.
model 2 (Cd = 1,767), model 3 (Cd = Debit 2 (4.073 lt/dtk) adalah sebagai
2,182) dan model 4 (Cd = 2,367). berikut : model 1 = 0,313 model 2 =
Debit 2 (4.073 lt/dtk) adalah sebagai 0,302 model 3 = 0,398 dan model 4 =
berikut : model 1 (Cd = 1,400), model 0,393. Debit 3 (6.083 lt/dtk) adalah
2 (Cd = 1,571), model 3 (Cd = 1,812) sebagai berikut : model 1 = 0,340
dan model 4 (Cd = 1,991). Debit 3 model 2 = 0,424 model 3 = 0,587 dan
(6.083 lt/dtk) adalah sebagai berikut : model 4 = 0,480. Debit 4 (8.303 lt/dtk)
model 1 (Cd = 1,313), model 2 (Cd = adalah sebagai berikut : model 1 =
1,451), model 3 (Cd = 1,687) dan 0,511 model 2 = 0,490 model 3 =
model 4 (Cd = 1,767). Debit 4 (8.303 0,509 dan model 4 = 0,567.
lt/dtk) adalah sebagai berikut : model 1 3. Pelimpah yang memberikan harga
(Cd = 1,257), model 2 (Cd = 1,351), koefisien debit (Cd) terbesar apabila
model 3 (Cd = 1,522) dan model 4 (Cd dialirkan debit yang sama adalah
= 1,624). pelimpah model 4.
2. Nilai Froude Number (Fr) yang
dihasilkan pelimpah tipe gergaji pada
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini. 1996, Hidrolika Saluran Priyantoro, Dwi. 1987, Teknik
Terbuka, Penerbit Citra Media, Pengangkatan Sedimen. Edisi
Surabaya. Pertama, Penerbit HMP. FT. Uni
Chow, V.T. 1992, Hidrolika Saluran Braw, Malang.
Terbuka, Terjemahan E.V Nensi Raju, Ranga, K.G. 1981, Aliran Melalui
Rosalina, Penerbit Erlangga, Jakarta. Saluran Terbuka, Penerbit Erlangga,
Memed, Moch. 2003, Kaidah-Kaidah Jakarta.
Empirik untuk Desain dan Soewarno.1995, Hidrologi Aplikasi
Pengoperasian Bendungan, FT. Metode Statistik Untuk Analisa Data
Universitas Jendral Achmad Yani, Jilid 2, Penerbit Nova, Bandung.
Bandung.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 128
Sosrodarsono, Suyono. 1977, Bendungan Triatmojdo, Bambang. 1995, Hidraulika
Type Urugan, PT. Pradya Paramita, II, Penerbit Beta Offset , Yogyakarta.
Jakarta. Yuwono, N. 1979, Hidrolika I , PT.
Triatmojdo, Bambang. 1993, Hidraulika I, Hanindita, Yogyakarta.
Penerbit Beta Offset , Yogyakarta.
JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 2, No.2 2008 ISSN 1978 5658 129