Anda di halaman 1dari 20

Petunjuk Operasional &

Kebijakan Umum

Perawatan Peralatan Lift

Keterangan Dokumen :

Tanggal diterbitkan

Nomor Dokumen

Disesuaikan untuk Property

Konseptor/Penulis

Revisi
IKHTISAR REVISI

No. Deskripsi Perubahan Tanggal


Revisi Penerbitan

00 Penerbitan Pertama Februari 2005

Direvisi oleh : Disetujui oleh : Diimplementasikan oleh :

Direview oleh : Didokumentasikan oleh

Halaman 2 dari 12
TUJUAN

Untuk memberikan suatu panduan terhadap proses pelaksanaan inspeksi dan perawatan rutin
peralatan-peralatan utama transportasi vertical (Lift ).
Note : Gambar-gambar yang terlampir diambil sebagai contoh saja yang kemungkinan tidak
sama dengan peralatan yang ada digedung anda.

PIHAK TERKAIT/TERLIBAT

1. CD : Center Director
2. TM : Technical Manager
3. EAS : Engineering Administration Staff

REFERENSI/ACUAN

1. QP-227-ENG-200-00 : Petunjuk Penyusunan Perawatan Rutin.


2. QP-227-ENG-300-00 : Operasionil Manajemen Engineering.
3. QP-227-ENG-400-00 : Sistim Penugasan (Work Order System).
4. QP-227-ENG-500-00 : Kebijakan Ruang Facility (Plant Rooms).
5. Factory Specification

KEBIJAKAN

Umum Sistim Transportasi Vertikal ( Lift )

Lift didalam suatu gedung komersil pada umumnya pelaksanaan perawatan


dikontrakkan ke Agen Tunggal.Jenis Contract Service biasanya ada dua pilihan
yaitu
a. Oil and Grease:
Suku Cadang tidak termasuk hanya oil and grease dan pemeriksaan kondisi
semua komponen lift setiap dua minggu. Jenis contract service ini yang
paling murah dimana lingkup kerjanya antara lain dapat dilihat pada
Lampiran No.1 (Contoh Contract Service).
b. Comphrensive:
Beberapa Suku Cadang sudah termasuk untuk pemakaian satu tahun.
Kerugian sistim ini adalah harga contract service jauh lebih mahal dan juga
suku cadang yang direncanakan/diprediksi akan diganti pada tahun yang
berjalan ternyata masih baik atau belum rusak, padahal pemilik gedung
sudah membayarnya dalan satu paket.

Komponen-2 Utama Sistim Transportasi Vertikal adalah sbb :

Halaman 3 dari 12
1.0.0 MACHINE ROOM (Ruang Mesin)

Ruang Lift disarankan diberi penyejuk udara (AC) agar peralatan-peralatan


electronic dapat bertahan dan berfungsi lebih lama.
Kapasitas AC yang diperlukan agar disesuaikan dengan beban panas yang
dikeluarkan oleh mesin lift.
Note : Beban panas ruang mesin lift maximum 1/3 x jumlah HP dimana 1 HP =
2500 Btu/hr.

Contoh perhitungan beban panas:


Cap.Lift = 1300 Kg, Speed = 3 meter/detik.
Formula : HP = ((0.75 X Cap.Lift ( Kg ) x Speed ( m/detik )) dibagi 75.
= ( 0.75 x 1300 x 3 ) / 75 = 39 HP.
Beban panas/lift = 1/3 x 39 x2500 Btu/hr = 26.227 Btu/hr atau 2.16 TR = 3 PK
(kira-kira ).
Kebijakan mengenai Ruang Mesin Lift agar melihat QP-227-ENG-500-00
(Facility Plant Room) bagian 6.0.

1.1.0 Panel Kontrol.


1.1.1 Zekering (Fuse)
Agar sering diperiksa kondisi zekering ini, termasuk zekering induknya.
Jangan sekali-kali mengganti zekering dengan kapasitas yang lebih
besar dari aslinya atau dengan menyambung zekering dengan kawat.
(Lihat Lampiran-1).

1.1.2 Cuicuit Breaker


Sama seperti zekering, fungsi dari circuit breaker untuk memutus arus
dan tegangan.
Perlakuannya juga sama dengan zekering, jangan mengganti breaker
dengan kapasitas yang lebih besar dari aslinya.

1.1.3 Kapasitor (Lihat gambar no.2C, Lampiran-2)


Kapasitor ini berfungsi disamping untuk memperbaiki cos juga untuk
menampung lonjakan tegangan maupun arus yg mendadak.

1.1.4 Tahanan Tabung (Lihat gambar No.2A, Lampiran-2)


Periksa terminal-terminal pada tahanan, kencangkan mur bautnya, jika
kelihatan kendor.
Hati-hati terhadap tahanan tabung ini karena pada saat operasi tahanan
ini akan panas.

1.1.5 Rectifier (Lihat gambar No.2B, Lampiran-2)


Rectifier adalah sejenis perata arus dengan kapasitas cukup besar
sehingga harus menggunakan heat shink. Rectifier ini berfungsi untuk
meratakan arus bolak-balik.
Karena hampir semua komponen kontrol lift menggunakan arus searah.

1.1.6. Perawatan Control Panel.


Ada dua macam perawatan tabung kontrol:

a. Perawatan Mingguan

Halaman 4 dari 12
Hampir tidak ada yang dilakukan pada perawatan mingguan, hanya
inspeksi dan atau pengisian Check list. Memeriksa kondisi panel
apakah ada kelainan atau tidak, dan dilihat kebersihan dari panel,
bila kotor segera bersihkan
b. Perawatan Bulanan
Bersihkan debu-debu didalam panel dengan vacum cleaner, rapikan
kabel-kabel bila ada yang keluar dari raknya.
Sama seperti perawatan mingguan dengan pengisian checklist
sheet.

1.2.0 Motor Penggerak (Traction Motor) (Lihat Gambar No.3, Lampiran-2)

a. Periksa terminal-terminal sambungan kabel pada motor.


b. Periksa pelumasannya, tambah atau ganti jika perlu

1.2.1 Motor Brake (Rem Motor) (Lihat Gambar No.4A, Lampiran-2)


a. Periksa dan amati cara kerjanya, penyetelan yang baik akan sangat
menentukan usia pakai yg optimal pada peralatan rem.

b. Periksa sepatu rem (Brake Shoe), bila ketebalan dari sepatu rem telah
mencapai batas akhir dari ketebalannya, maka sepatu rem harus diganti
Sepatu rem tidak boleh terkena minyak maupun gemuk karena akan
mengganggu fungsi pengereman.

c. Periksa semua bagian yang bergerak pada perangkat rem (Braking


Mechanism) terutama pin-pin serta mur-bautnya.
Bila ada yang kendor dikencangkan dan beri pelumasan bila perlu.

1.2.2 Brake release (Alat Pembuka Rem)


Alat ini dipakai jika kemacetan lift bukan karena padamnya aliran listrik.
Untuk memberikan pertolongan jika hal ini terjadi.
Untuk melakukan pelepasan rem ini harus orang / teknisi yang benar-
benar telah trampil sehingga kereta dapat di turunkan tepat segaris
dengan lantai.
Cara tersebut diatas dilakukan bila lift tidak menggunakan alat yang
dinamakan ARD (Automatic Rescue Device).

1.2.3 Sheave / Traction Wheel (Roda Penggerak) (Lihat Gambar No.4B)


Periksa roda penggerak, terutama alur-alurnya apakah masih normal
cekungannya, bila dalamnya cekungan sudah melebihi batas maksimum
maka Traction wheelnya harus diganti.
Ausnya alur seling (wire rope), karena sangkar lift sering mendapat
beban lebih atau kondisi traction wheel tidak balance.

1.2.4 Governor
Berfungsi untuk mengontrol kecepatan dari naik maupun turunnya
sangkar lift, bila kecepatan sangkar lift melebihi dari yang seharusnya
maka Governor tersebut akan memutus aliran listrik ke motor, sehingga
motor berhenti.

1.2.5 Automatic Rescue Device (ARD) (Lihat Gambar No.5, Lampiran-2)


Alat ini dipasang tambahan, gunanya untuk melepaskan rem motor
dengan menggunakan tenaga batery /accu.

Halaman 5 dari 12
Alat ini bekerja pada saat aliran listrik padam kemudian membuka rem
perlahan lahan hingga kereta lift bergerak menuju lantai terdekat.
Gerakan ini bisa naik maupun turun, tergantung lantai mana yang
terdekat
Pemeriksaan untuk batery adalah penting, agar dapat dipastikan bahwa
accu dalam kondisi terisi penuh

1.3.0 Interphone (Alat Bantu komunikasi) (Lihat Gambar No. 1A, Lampiran-2)
a. Walaupun sering kurang mendapat perhatian, tetapi alat bantu
komunikasi sangat penting artinya, terutama pada saat keadaan darurat,
seperti:
Lift tiba-tiba berhenti dan ada orang didalamnya.
Sedang melaksanakan perawatan rutin

b. Interphone ini dihubungkan pada tiga lokasi:


Pertama di-kamar mesin.
Kedua didalam kereta
Ketiga ada diruang control

2.0.0. CAR LIFT (Kereta lift)


2.1.0. Emergency Exit
Berfungsi untuk penyelamatan penumpang pada saat mereka terjebak
didalam kereta dan pintu kereta tidak dapat dibuka.
Emergency exit ini letaknya ada di bagian atas kereta (plafon kereta dan
hanya bisa dibuka dari luar.
Untuk keamanan, maka pada saat emergency exit ini dibuka, kereta
otomatis tidak dapat dijalankan.

2.2.0 Ceiling lamp & emergency lamp


Periksa dan ganti lampu bila ada yang mati.
Setiap kereta harus dipasang lampu darurat yang secara otomatis akan
menyala selama 30 menit pada saal listrik padam.

2.3.0 Lampu indikator / lampu penunjuk lantai


a. Bila lampu indikator menggunakan LCD, maka bila lampu mati harus
diganti satu modul
b. Bila lampu indikator menggunakan lampu pijar kecil, maka bila lampu
mati cukup diganti lampunya saja
c. Pada saat melakukan reguler service setiap 2 minggu, periksa lampu-
lampu indikatornya, ganti bila lampunya mati

2.4.0 Car Operating Panel


a. Terdiri dari beberapa tombol yang dilengkapi dengan lampu, ada tombol
angka penunjuk lantai, ada tombol pembuka dan penutup pintu, dan ada
pula tombol untuk panggilan darurat.
b. Tombol angka penunjuk lantai, bila ditekan pada lantai tertentu, lampu
akan menyala dan sangkar akan bergerak menuju lantai yang dituju. Bila
tombol yang ditekan dengan lantai yang dituju tidak sesuai makan terjadi
kesalahan program, segera panggil kontraktor service untuk
memprogram ulang.
c. Bila akan melakukan perbaikan atau service rutin lift, maka panel dapat
dibuka dan didalamnya terdapat beberapa saklar yang fungsinya
bermacam-macam

Halaman 6 dari 12
2.5.0 Ventilation Fan.
Untuk menjaga kesegaran udara didalam kereta, maka kereta dilengkapi dengan
fan atau ac unit, yang berfungsi untuk sirkulasi udara, agar tidak pengap.
Bila memakai ac-unit maka harap mempergunakan tipe yang sesuai sehingga air
condensasi dapat otomatis diuapkan.

2.6.0. Pintu Kereta


2.6.1. Daun pintu (Lihat gambar No.7A, Lampiran-2)
Periksa baut-baut pengikat, roller-roller penggantung pintu dan door
guide shoe. Kencangkan baut-baut yang kendor dan lumasi bearing-
bearing yang perlu pelumasan.
Periksa pula pin atau tuas-2 pembuka pintu, lumasi bila perlu.

2.6.2 Photo cell


Berfungsi untuk mendeteksi apabila ada benda atau penumpang yang
melintas di pintu pada saat pintu sedang menutup, maka secara otomatis
pintu akan terbuka.
Periksa setiap 2 minggu bersamaan dengan service rutin dan bersihkan
dari debu agar sensornya tidak pertutup, karena apabila tertutup maka
pintu tidak dapat menutup.
Periksa fungsi photo cell setiap satu bulan bersamaan service rutin, bila
rusak segera diganti, karena pintu tidak akan dapat menutup bila photo
cell ini rusak.

2.6.3. Penggantung pintu (Door Hangers) (Lihat Gambar No.7B, Lampiran-2)


Penggantung ini berfungsi pula sebagai alat pembuka pintu, yang
dihubungkan dengan tuas/tangkai-tangkai sedemikian rupa sehingga
apabila motor pintu berputar, maka pintu akan mambuka ataupun
menutup
Periksa baut-baut pengikat, kencangkan jika ada yang kendor.
Setiap 2 minggu diadakan pemeriksaan rutin terhadap mekanisme
penggerak pintu (lihat form isian untuk perawatan rutin).

2.6.4. Saklar pengunci pintu (Door lock switch)


Untuk mencegah / menhindari pintu terbuka pada saat kereta bergerak
keatas maupun kebawah.
Kereta akan otomatis berhenti bila daun pintu terbuka atau dibuka secara
paksa
Periksa fungsi dari kontak saklar setiap dua minggu, bersihkan sekitar
saklar agar gerakan saklar tidak terganggu, ganti komponen-komponen
yang rusak /aus.

2.7.0 Atas Kereta

Halaman 7 dari 12
Yang dimaksud dengan atas kereta adalah bagian atas dari sangkar lift (seperti
contoh diatas ).
Harap diperhatikan bahwa contoh ini dilengkapi dengan safety railing untuk
melindungi petugas sewaktu naik
kebagian atas lift.

Note: Tidak semua merek lift


dilengkapi dengan safety railing ini.
Sewaktu petugas naik ketempat ini
maka Lift harus dipswitch ke posisi
Service yang maksudnya adalah
bahwa lift hanya bisa dijalankan
manual dari atas sangkar lift ini.
Petugas harus dilengkapi dengan
peralatan komunikasi dua arah
berupa Handy Talky atau yang lain
dan juga harus terdapat power outlet
untuk menghidupkan lampu
penerangan.

2.7.1 Motor Pintu (Door Motor) (Lihat gambar No.7C)


Letaknya berada diatas kereta, fungsinya untuk menggerakkan mekanis
pembuka pintu.
Lumasi setiap dua minggu, rantai penghubung roda.
Periksa tekanan rantai, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendor.

2.7.2 Guide roller / safety shoe (Lihat Gambar N0.8D)


Berfungsi untuk menjaga agar kereta tetap dalam keadaan stabil, baik
pada saat kereta naik, maupun pada saat kereta turun.
Sehingga kereta tidak menggesek pada rel vertikal. Karena bila kereta
bersinggungan atau menggesek rel vertikal, lama kelamaan rel akan
rusak dan jalannya kereta tidak mulus lagi
Lumasi rel setiap bulan bersamaan dengan service reguler.

2.7.3 Kabel Baja / Seling (Wire rope) (Lihat gambar No.8B)


Setiap kereta menggunakan kabel baja / seling sebanyak 7 jalur dengan
diameter . 12 mm untuk setiap kabelnya.
Setiap tahun kondisi kabel harus diperiksa, baik diameter kabel maupun
panjang kabel, bila panjang kabel sudah melebihi batas yang diijinkan dan
atau bandul (Counter weight) telah menyentuh dasar PIT, maka kabel
tersebut harus dipotong.
Pemotongan kabel hanya boleh dilakukan sekali saja, apabila pada suatu
saat kabel baja tersebut memanjang lagi, maka kabel tidak boleh dipotong
kembali melainkan harus diganti (hal ini demi keselamakan dan
keamanan)
Karena bila diameter kabel telah susut (akibat tarikan beban) lebih dari 10
% dari diameter standardnya, maka kabel harus diganti.
Lumasi kabel seperlunya, jangan sampai terlalu banyak, karena hal ini
akan menyebabkan selip, kemudian setiap bulan kabel-kabel baja ini dilap
agar debu yang menempel pada kabel baja tidak menumpuk.
Karena penumpukan debu akan menyebabkan kabel cepat aus.

2.7.4 Wire rope spring stoper (Lihat Gambar No.8C)


Pegas stoper kabel ini berfungsi untuk menahan hentakan pada saat
kereta naik maupun berhenti pada tiap-tiap lantai, sehingga gerakan dari
kereta akan terasa lembut.

Halaman 8 dari 12
Periksa setiap bulan, kondisi dari pegas-pegas dan pin-pin pengaman
tersebut, bila ada yang putus segera diganti.

2.7.5 Emergency stop switch


Fungsinya untuk menghentikan kereta dalam keadaan darurat atau pada
saat sedang diadakan perbaikan dan service.
Saklar ini diletakkan pada panel diatas kereta dan panel di ruang mesin
lift.

2.8.0 Bawah Kereta


2.8.1 Guide roller (Lihat Gambar No.9A)
Berfungsi untuk menjaga agar kereta tetap dalam keadaan stabil, baik
pada saat kereta naik, maupun pada saat kereta turun.
Sehingga kereta tidak menggesek pada rel vertikal. Karena bila kereta
bersinggungan atau menggesek rel vertikal, lama kelamaan rel akan
rusak dan jalannya kereta tidak mulus lagi
Lumasi rel setiap bulan bersamaan dengan service reguler.

2.8.2 Safety Shoe


Berfungsi untuk mendeteksi /mengindera apabila pada rel pintu terdapat
halangan /rintangan seperti pasir, tanah dsb.
Pintu akan terbuka kembali bila ada kotoran-kotoran tersebut.
Periksa setiap hari daerah safety shoe dan bersihkan setiap dua minggu,
agar pergerakan pintu tidak terganggu.
Lumasi bidang-bidang yang perlu dilumasi.

2.8.3 Weighing device


Weighing device ini adalah alat untuk menentukan daya angkut
maksimum dari kereta lift.
Apabila daya angkutnya telah melebihi batas yang di-ijinkan maka kereta
tidak akan jalan dan pintu kereta tidak akan menutup kemudian alarm
berbunyi, selama beban tidak dikurangi, maka kereta tidak akan jalan.
Periksa saklar /kontak pengaman, lakukan test setiap bulan bersamaan
service reguler, bila saklar kontaknya rusak segera diganti

3.0.0 HOISTWAY

3.1.0 Counter Weight EquiCDent (Bandul penyeimbang beban)

3.1.1 Wire rope stoper spring (Lihat Gambar No.10A)


Pegas stoper kabel ini berfungsi untuk menahan hentakan pada saat
kereta naik maupun berhenti pada tiap-tiap lantai, sehingga gerakan dari
kereta akan terasa lembut.
Periksa setiap bulan, kondisi dari pegas-pegas dan pin-pin pengaman
tersebut, bila ada yang putus segera diganti.

3.1.2 Counter weight (Lihat Gambar No.10B)


Bandul ini berfungsi untuk menyelaraskan beban kereta, sehingga
pergerakan kereta naik maupun turun tidak tersendat dan nyaman
Bila beban dari bandul dikurangi maka daya muat kereta akan berkurang
pula.
Lakukan Balancing bandul setiap tahun untuk memeriksa daya muat dari
lift tersebut.

Halaman 9 dari 12
3.1.3 Arrival gong
Alat ini diletakkan pada setiap lantai, fungsinya untuk memberi tanda
dengan bunyi bila kereta telah sampai tujuan.
Alat yang satu ini pada umumnya tidak dapat diperbaiki bila rusak, oleh
karena itu bila rusak segera diganti.
Periksa fungsi dari arrival gong ini setiap bulan sekali.

3.1.4 Limit switch upper / lower ( Lihat gambar No.9D)


Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melebihi batas baik pada lantai
teratas maupun lantai terbawah.
Sehingga kereta akan aman, karena tidak akan menyentuh langit-2
hoistway maupun menyentuh dasar PIT
Periksa fungsi saklar-2 ini setiap 2 minggu bersamaan service rutin, bila
kondisi meragukan atau harus segera diganti.

3.1.5 Hoistway Door (Pintu Hoistway) (Lihat gambar No.11 & 12)
Periksa roller dan roller guide pada pintu, beri pelumasan bila perlu.
Periksa pegas diatas pintu, jangan biarkan dia kendor atau putus, karena
bila hal itu terjadi maka pintu akan sulit bahkan tidak dapat dibuka (lihat
gambar).
Roller biasanya terbuat dari bahan teflon, jadi pada masa tertentu bila
lekuk dari roller telah aus, maka harus diganti.
Pemeriksaan kondisi ini setiap bulan sekali.
Pastikan bahwa kabel baja untuk mekanisme buka dan tutup pintu dalam
keadaan baik, ketegangan dari kabel agar diperhatikan, karena bila kabel
kendor maka pintu akan bunyi pada saat terbuka ataupun tertutup.

3.1.6. Travelling cable (Kabel traksi untuk kereta) (Lihat gambar No.13A)
Kabel ini adalah untuk keperluan peralatan didalam kereta, selalu dalam
bentuk pipih (persegi) dan berisi lebih dari 20 jalur kabel.
Periksa agar kabel tersebut senantiasa terbebas dari semua hambatan
yang dapat mempengruhi kabel, seperti, pipa, kayu ataupun besi-besi
yang menonjol.
Karena hambatan itu dapat mengakibatkan kabel terputus, apabila hal itu
terjadi otomatis kereta tidak dapat dioperasikan.

3.1.6 Rel Kereta dan Guide Rail Counter Weight


Setiap dua minggu agar diperiksa pelumasannya, agar jalannya kereta
mulus dan halus. Untuk kereta yang menggunakan guide shoe
Bila menggunakan roller guide maka dijaga agar rel tidak terkena
pelumas.
Periksa pula sambungan sambungan rel itu, bila ada sambungan yang
tidan rata agar diratakan

4.0.0 Lift Pit (Lekuk dasar)

4.1.0 Buffer Spring (pegas buffer) (Lihat gambar No.14, Lampiran-2)


Periksa buffer, apakas pegas dalam keadaan baik.
Fungsi buffer ini adalah untuk mengantisipasi bila suatu saat kabel baja
mengalami pemuluran hingga melebihi yang telah ditentukan
Sehingga buffer dapat menahan kereta maupun bandul penyeimbang agar tidak
menyentuk PIT dasar hoistway.
Buffer ada dua lokasi dalam satu PIT yaitu buffer untuk kereta dan buffer untuk
bandul penyeimbang.

Halaman 10 dari 12
Periksa baut-baut penahan pegas minimal setahun sekali, bila tampak berkarat
segera dilakukan pembersihan dan pengecatan kembali dengan anti karat.

4.2.0 Dasar PIT


Periksa dari ke mungkinan kebocoran air pada dasar PIT ini, karena kebocoran
akan menyebabkan pelatan yang berada di PIT akan mudah berkarat.
Bila ada kebocoran segera lakukan penambalan

Halaman 11 dari 12
DOKUMEN PENDUKUNG & PENCATATAN KUALITAS

No. Nomor Dokumen Keterangan

1. Lampiran-1 Contoh fuse yang baik dan salah, Lihat artikel No.1.1.1
2. Lampiran-2 Contoh gambar-gambar dari komponen Lift.
3. Lampiran-3 Contoh Contract Service Jenis Oil and Grease.

Halaman 12 dari 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
( Lampiran 1- 3 )
LAMPIRAN No.3
QP-227-ENG-600-04

PERJANJIAN PEMELIHARAAN
ANTARA
PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY
DENGAN
PT MITSUBSHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR

No. : /HKM/MJEE/I.1997

Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan April tahun Seribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh (01-04-
1997) dibawah ini :

1. PT PACIFIC INTI DWIPA REALTY, berkedudukan di Jl. Orpa 23-A, Roa Malaka-Jakarta, dalam
hal ini diwakili secara sah oleh Elsie Widjaya selaku Direktur dibawah PT PACIFIC INTIDWIPA
REALTY berdasarkan Akte Notaris Tjoek Ratriawan, SH No. 78 tanggal 15-9-1995, yang
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR berkedudukan di Jl. Johar No. 10


Jakarta Pusat dalam hal ini diwakili secara sah oleh Kunihiro Hattori dalam Jabatannya sebagai
Presiden Direktur, PT MITSUBSHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR berdasarkan Akta
Notaris Sutjipto, SH No. 38 tanggal 5 Oltober 1996, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Para pihak terlebih dahulu menyatakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengajukan kepada PIHAK PERTAMA penawaran harga untuk
pelaksanaan Pemeliharaan dan Perawatan 2 (dua) unti Mitsubishi lift.

2. Bahwa berdasarkan penawaran tersebut pada butir 1 di atas, PIHAK PERTAMA telah menunjuk
PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pemeliharaan dan Perawatan 2 (dua) unit Mitsubshi Lift di
Gedung BANK PELITA Jl. Wahid Hasyim No. 55 Jakarta Pusat dan PIHAK KEDUA telah
menerima penunjukan tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kedua belah pihak sepakat unutk menanda tangani Perjanjian ini
dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas
tersebut dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan Pekerjaan Pemeliharaan
dan perawatan 2 (dua) unit Mitsubshi lift di Gedung BANK PELITA Jl. Wahid Hasyim No. 55
Jakarta Pusat.

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan Pemeliharaan dan Perawatan yang termaksud dalam pasal 1 perjanjian ini adalah :

1. Memenuhi panggilan PIHAK PERTAMA pada jam kerja yang dianggap perlu agar Elevator dapat
berjalan dengan lancar baik melalui telepon atau melalui surat.

Halaman 1
2. Memelihara dan memeriksa sambungan-sambungan kabel listrik, bila perlu juga memperbaiki rel
dengan peluncurnya dan menyetel tegangan sling (steel wire rope).

3. Pemeliharaan dan Perawatan tersebut minyak pelumas, gemuk dan majun yang diperlukan untuk
pekerjaan tersebut diatas dan tidak memerlukan penggantian spare part serta dapat dikerjakan setempat.

4. PIHAK KEDUA melakukan kunjungan rutin 2 (dua) kali sebulan, diluar panggilan seperti dalam ayat 1
pasal ini.

5. Pelaksanaan pekerjaan/service dan pemeliharaan lift ini dilakukan PIHAK KEDUA dengan pengawasan
tehnisi dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 3
TIDAK TERMASUK LINGKUP PEKERJAAN

Tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA yaitu :

1. Penggantian atau perbaikan bagian-bagian elevator seperti :


a. Car Enclosure (dinding-dinding, pintu-pintu, langit-langit dan lantai).
b. Pintu-pintu luar berikut frame dan sill.
c. Peralatan kamar mesin seperti exhaust fan, lampu-lampu dan sakelar-sakelar, kecuali atas dasar
penawaran tersendiri yang disetujuioleh PIHAK PERTAMA.

2. Penggantian atau perbaikan peralatan-peralatan / bagian-bagian yang rusak karena kesalahan


pemakaian oleh PIHAK PERTAMA atau sebab-sebab lain di luar kemampuan/ kekuasaan PIHAK
KEDUA. Untuk penggantian atau perbaikan bagian-bagian elevator yang dimaksud dalam ayat 1 dan 2
pasal ini dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan pengajuan
penawaran oleh PIHAK KEDUA dan mendapat persetujuan oleh PIHAK PERTAMA.

3. PIHAK KEDUA bersedia menyelenggarakan testing tahunan atau pemasangan peralatan tambahan/baru
pada Elevator tersebut, apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA atas dasar penawaran tersendiri
dari PIHAK KEDUA yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Untuk hal tersebut maka PIHAK
PERTAMA akan menuangkannya secara tertulis dalam Addendum/Amandemen yang menjadi satu
kesatuan dari pada perjanjian ini.

4. PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan pengurusan pemeriksaan dan perpanjangan surat ijin
pemakaian lift kepada Departemen Tenaga Kerja R.I., apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA atas
dasar penawaran tersendiri dari PIHAK KEDUA yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA

Pasal 4
WAKTU PEMELIHARAAN

1. Waktu pemeliharaan PIHAK KEDUA di tetapkan sebagai berikut yaitu :

Hari Senin s/d Jumat : Pukul 08.30 s/d 16.30 WIB


Hari Sabtu : Pukul 08.30s/d 13.00 WIB

2. Bila diperlukan dan atas permintaan PIHAK PERTAMA, maka petugas service PIHAK KEDUA
dapat stand by guna keperluan-keperluan penting seperti rapat-rapat dinas dan sebagainya. Untuk
maksud tersebut PIHAK PERTAMA akan dikenakan biaya di luar biaya seperti tersebut pasal 5
perjanjian ini yaitu sebesar Rp. 3.227,- (tiga ribu rupiah) per jam per orang pada jam kerja yang

Halaman 2
dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dan sebesar Rp. 4.227,- (empat ribu rupiah) per jam per orang
diluar jam kerja yang ditetapkan pada ayat 1 pasal ini

Pasal 5
BIAYA PEMELIHARAAN

1. PIHAK PERTAMA sepakat untuk membayar kepada PIHAK KEDUA biaya pemeliharaan
elevator selama 1 (satu) tahun yaitu sebesar Rp. 4.200.227,- (empat juta dua ratus ribu
rupiah) termasuk PPN 10 % atau sejumlah Rp. 350.227,- (tiga ratus lilma puluh ribu
rupiah) tiap bulan.

2. Biaya seperti terebut dalam ayat 1 pasal ini belum termasuk biaya perbaikan atau penggantian suku
cadang elevator yang disebabkan oleh kesalahan pemakaian PIHAK PERTAMA.

3. Untuk kerusakan-kerusakan yang memerlukan penggantian spare part, maka untuk biaya
penggantian spare part tersebut akan diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
untuk mendapatkan persetujuan. Biaya atas penggantian spare part akan dibayarkan oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara sekaligus setelah pekerjaan penggantian spare part
selesai dilaksanakan.

4. Biaya pemeliharaan tersebut pada ayat 1 dalam pasal ini belum termasuk biaya yang termaksud
dalam pasal 3 ayat 1, 2, 3, 4 dalam perjanjian ini.

5. Biaya panggilan kemacetan lift pada hari kerja tetapi diluar jam kerja akan diperhitungkan sebesar
Rp. 3.227,-(tiga ribu rupiah) per jam per orang atau Rp. 4.227,- (empat ribu rupiah) per jam per
orang pada hari libur dan hari Minggu.

Pasal 6
CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran biaya Pemeliharaan dalam pasal 5 ayat 1 perjanjian ini dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada tiap-tiap bulan selama jangka waktu
perjanjian in yaitu dengan cara 1 (satu) bulan sekali setelah pemeliharaan Mitsubishi
Elevator pada bulan bersangkutan selesai dilaksanakan.

2. Untuk pembayaran-pembayaran diluar dari pemeliharaan rutin seperti tersebut pada


pasal 2 ayat 1, 2, 3, 4 dan pasal pasal 3 ayat 1, 2, 3, 4 dalam perjanjian ini dilakukan
setelah :
a.Pemeriksaan dan atau pemeliharaan lift telah dilaksanakan dan,
b.Pengurusan ijin pemakaian lift telah selesai.

Pasal 7
KENAIKAN HARGA

PIHAK KEDUA dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga apabila terjadi
tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter yang
diumumkan secara resmi dan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Halaman 3
Pasal 8
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Selama masa percobaan/perawatan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA tidak akan
mengijinkan atau memperbolejkan siapapun juga kecuali PIHAK KEDUA atau teknisi yang
ditugaskannya untuk melakukan apapun terhadap instalasi dan peralatannya atau bagian-
bagian dari unit-unit yang dipelihara dan dirawat PIHAK KEDUA tanpa ijin tertulis dari
PIHAK KEDUA.

2. PIHAK PERTAMA wajib menjaga Mitsubishi Elevator dari kerusakan-kerusakan dan harus
memakai Elevatoor tersebut dengan hati-hati dan menjaga terhadap :
Kerusakan debu,
Kesalahan pemakaian,
Gas gas yang berbahaya,
Kabel terkena gigitan tikus dan sambaran petir, serta
Lain-lain hal yang akan mengakibatkan rusaknya Mitsubshi Elevator tersebut.

3. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa selain service Engineer PIHAK KEDUA tidak ada pihak
lain yang melakukan pekerjaan pemeliharaan Mitsubishi Elevator tersebut, selama masih
dalam ikatan perjanjian pemeliharaan dengan PIHAK KEDUA

Pasal 9
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA berkewajiban memelihara dan merawat Mitsubishi Elevator seperti tersebut
pada pasal 1 perjanjian ini dengan baik dan PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala
kerusakan-kerusakan yang diakibatkan karena kesalahan atau kelalaian petugas service
PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga ahli, material dan peralatan yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut pada pasal 1 dan 2 perjanjian ini.

3. PIHAK KEDUA wajib menjaga keselamatan para pekerjanya ditempat pekerjaan dan
diwajibkan mencegah bahaya yang mungkin timbul atas diri pekerjanya apabila terjadi
kecelakaan.

4. PIHAK KEDUA wajib datang ke kantor PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pemeliharaan
dan perawatan pada Mitsubishi Elevator 2 (dua) kali dalam satu bulan.

5. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan peralatan Elevator
yang disebabkan oleh pemogokan, kebakaran, peledakan, bencana alam, perang,
pencurian dan perbuatan jahil pihak lain.

Pasal 10
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani perjanjian ini oleh kedua belah pihak dan
berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan atau perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 April
1997 sampai dengan tanggal 31 Maret 1998.

Halaman 4
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya yaitu :
apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA akan memberitahukan
kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian ini berakhir.

Pasal 11
FORCE MAJEURE (KEADAAN MEMAKSA)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah keadaan atau peristiwa yang terjadi
diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan para pihak yang mengakibatkan terhambatnya
pelaksanaan kewajiban salah satu atau para pihak sesuai dengan ketentuan perjanjian ini
seperti namun tidak terbatas pada :
a. Gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, kebakaran, ledakan
benda-benda angkasa, dan bencana alam lainnya.
b. Peperangan, huru-hara, terorisme, pemberontakan, sabotase, embargo dan
pemogokan umum.

2. Bila terjadi perubahan yang disebabkan oleh adanya Force Majeure maka biaya
pemeliharaan dan lain-lain dapat ditinjau kembali dan akan di musyawarahkan oleh kedua
belah pihak.

Pasal 12
DENDA

1. Jika PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan pembayaran sesuai dengan pasal 6 perjanjian
ini maka :

a. PIHAK PERTAMA dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu) per mil per hari dengan
jumlah maksimum 5 % dari biaya pemeliharaan.
b. PIHAK KEDUA akan menghentikan pekerjaan pemeliharaan untuk sementara apabila
dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh
tempo pembayaran PIHAK PERTAMA belum juga melaksanakan pembayaran untuk
biaya pemeliharaan dan denda.

2. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan pasal
2 perjanjian ini maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu) per mil
per hari dengan jumlah maksimum 5 % dari biaya pemeliharaan pada bulan berjalan.

Pasal 13
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata untuk pengakhiran perjanjian ini yang diatur
dalam pasal ini.

2. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri perjanjian ini secara sepihak dengan
memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA, dalam hal PIHAK
KEDUA :

Halaman 5
a. Menyerahkan pelaksanaan pemeliharaan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari
PIHAK PERTAMA, atau
b. Melalaikan tugasnya seperti tersebut dalam pasal 2 perjanjian ini.

3. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir dalam hal tidak dipenuhinya salah satu ketentuan
dalam perjanjian ini atau karena keadaan tidak memungkinkan untuk dapat
dilaksanakannya perjanjian ini.

Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat dalam pelaksanaan
perjanjian ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila dengan cara musyawarah tidak terdapat kara sepakat maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).

3. Putusan BANI merupakan putusan akhir yang mengikat kedua belah pihak dan kedua belah
pihak sepakat meniadakan hak mengajukan upaya hukum apapun ke pengadilan manapun
sehubungan dengan putusan tersebut.

4. Biaya untuk penyelesaian perselisihan dan pembebanannya akan ditentukan atas dasar
putusan arbiter dan peraturan prosedur BANI.

Pasal 15
LAIN LAIN

1. Jika terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam perjanjian ini, akan dibuat
perjanjian tambahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

2. Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak mengenai perjanjian pengadaan ini
dilakukan secara tertulis dan dianggap sekurang-kurangnya telah disampaikan
kepada yang bersangkutan dengan tanda terima tertulis.

a. Pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA dialamatkan kepada :


PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY
Jl. Wahid Hasyim No. 55 Jakarta Pusat
Telepon : (021) 3916266, 3147181
Fax. : (021) 3916288

b. Pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA dialamatkan kepada :


PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOOR
Jl. Johar No. 10 Jakarta Pusat
PO Box 3402/JKT
Telepon : (021) 2302323 ext. 4400, 4401, 4410, 4411, 4412
Fax. : (021) 334190

Halaman 6
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada tanggal, bulan dan tahun tersebut
pada awal perjanjian ini di atas kertas bermaterai cukup rangkap 2 (dua) yang masing- masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PT MITSUBISHI JAYA PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY
ELEVATOR AND ESCALATOR

Kunihiro Hattori Elsio Widjaya


Presiden Direktur Direktur

Halaman 7

Anda mungkin juga menyukai