Anda di halaman 1dari 104

I.

BIOLOGI UMUM
A. PENGERTIAN BIOLOGI

Pengertian biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan
makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam pengertian biologi tidak lain adalah yang
masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang
dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.

Pada hakekatnya pengertian biologi berdasarkan kata biologi sendiri yang terdiri dari dua
kata yaitu bio yang artinya makhluk hidup, dan logi atau logos yang artinya ilmu. Sebenarnya
pengertian biologi banyak diberikan oleh para ilmuan tergantung dari ruang lingkup penelitian
yang di lakukan.

Salah satu pengertian biologi atau ilmu hayat adalah suatu ilmu tentang kehidupan
Biologi membantu manusia mengenal dirinya sebagai organisme, mengenal lingkungannya dan
hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Tujuan pengajaran biologi antara lain adalah
mengembangkan cara berpikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan; mengembangkan
pengetahuan praktis dari metode biologi untuk memecahkan masalah kehidupan individu dan
sosial; merangsang studi lebih lanjut di bidang Biologi dan bidang lain yang berhubungan
dengan Biologi serta membangkitkan pengertian dan rasa sayang kepada makhluk hidup.

Biologi merupakan salah satu ilmu dasar yang ikut menentukan kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan belajar biologi kita akan
mempunyai kemampuan berpikir logis, sistematis dan kreatif dalam memecahkan masalah.

Pembelajaran biologi dapat dihadirkan dengan memanfaatkan teknologi komputer.


Pembelajaran dengan komputer akan dapat membantu memahami materi pengertian biologi,
karena dengan komputer memungkinkan untuk menghadirkan bentuk pembelajaran yang
menarik. Dengan komputer dapat disajikan media pembelajaran yang memuat materi
pembelajaran secara tekstual, audio maupun visual.
Pengertian biologi juga merupakan salah satu ilmu dasar yang ikut menentukan
kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan belajar Biologi kita
akan mempunyai kemampuan berpikir logis serta memperoleh keterampilan dalam berpikir
kritis, sistematis dan kreatif dalam memecahkan masalah.

BERIKUT PENGERTIAN BIOLOGI MENURUT PARA AHLI :


1. Fuad Izzudin & Tajudin Menurutnya Biologi adalah ilmu yang mempelajari sesuatu yang
hidup beserta masalah-masalah yang menyangkut hidupnya.
2. Nugroho & Sumardi Menurutnya Biologi merupakan ilmu pengetahuan (science) yang
mempelajari tentang perihal kehidupan sejak beberapa juta tahun yang lalu hingga sekarang
dengan segala perwujudan dan kompleksitasnya, dimulai dari subpartikel atom hingga interaksi
antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya.
3. Orman Karmana Menurutnya Biologi merupalam ilmu yang dapat menunjang ilmu-ilmu
lainnya dalam memecahkan permasalahan.
4. M. Widiyaningsih & S.H. Anwariningsih Menurutnya Biologi adalah ilmu yang mempelajari
segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan.
5. Bagod Sudjudi & Siti Laila Menurutnya Biologi adalah bagian dari sains yang mengkaji
tentang makhluk hidup dan lingkungannya.
6. Fiktor Ferdinand P dan Moekti Ariwibow Menurutnya Biologi ialah ilmu tentang makluk
hidup beserta lingkungannya. Deswaty Furqonita dan M. Biomed , biologi iyalah ilmu yang
mempelajari serta mengkaji segala sesuatu tentang makhlu hidup.
7. Maniam dan Ami S Menurutnya Biologi ialah ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas
sehingga untuk mempermudah mempelajarinya, Biologi dibagi ke dalam berbagai cabang ilmu
sesuai dengan objeknya.
8. Ralon Pahala Tamba ( Saya Selaku Penulis Blog ) Biologi Adalah Ilmu yang mempelajari
Kehidupan makhluk hidup yang ada diAlam semesta ini. Serta tidak akan habis habisnya untuk
mempelajari Biologi ini,, sebab Biologi memiliki cakupan Luas. bahkan menjadi salah satu Ilmu
yang mempunya cakupan paling banyak

1. CABANG CABANG DALAM BIOLOGI


1) Aerobiologi mempelajari tentang partikel organik yang ada di udara.
2) Agrikultur mempelajari tentang proses produksi dari hasil panen, serta lebih menekankan
terhadap penerapannya.
3) Anatomi mempelajari fungsi, dan bentuk tumbuhan, hewan, serta organisme yang lainnya
(terutama pada manusia).
4) Arachnologi mempelajari arachnida (kelas hewan yang termasuk invertebrata Arthropoda
yang masuk dalam subfilum Chelicerata).
5) Astrobiologi mempelajari tentang distribusi, evolusi, dan masa depan kehidupan alam
semesta, dapat disebut eksopaleontologi, eksobiologi, dan bioastronomi.
6) Bakteriologi - mempelajari tentang hal-hal mengenai bakteri.
7) Biofisika mempelajari tentang bagaimana proses biologis dalam kerangka fisika
8) Biogeografi mempelajari tentang persebaran spesies dalam konteks keruangan serta juga
waktu.
9) Bioinformatika penggunaan teknologi informasi guna meneliti, menyimpan, serta
mengumpulkan data genomik atau biologis yang lainnya.
10) Biokimia mempelajari tentang reaksi kimia yang diperlukan bagi kehidupan supaya dapat
tetap berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler.
11) Biologi bangunan mempelajari dan meneliti tentang lingkungan hidup pada dalam ruangan.
12) Biologi evolusioner mempelajari tentang asal usul serta nenek moyang suatu spesies.
13) Biologi integratif mempelajari tentang semua organisme di dunia.
14) Biologi kelautan (oseanografi biologis) mempelajari tentang ekosistem, hewan, flora, serta
kehidupan samudra yang lainnya.
15) Biologi konservasi mempelajari tentang pemulihan, perlindungan, dan pelestarian
lingkungan alam, vegetasi, margasatwa, ekosistem alam.
16) Biologi lingkungan mempelajari tentang semua dunia alam secara keseluruhan, terutama
mempelajari tentang dampak manusia terhadap alam tersebut.
17) Biomatematika mempelajari dan meneliti tentang proses biologis secara kuantitatif atau
secara matematis, serta juga lebih menekankan terhadap permodelan.
18) Biomekanika sering dianggap sebagai cabang kedokteran, biomekanika mempelajari
tentang mekanika kehidupan yang menekankan pada penerapan melalui ortotik atau prostetik.
19) Biomusikologi mempelajari tentang musik dari sudut pandang secara biologis.
20) Bioteknologi merupakan salah satu cabang biologi baru, mempelajari manipulasi materi
hidup.
21) Botani mempelajari atau meneliti tentang tumbuhan.
22) Ekologi mempelajari tentang interaksi antara organisme terhadap lingkungannya.
23) Embriologi mempelajari tentang perkembangan embrio.
24) Entomologi mempelajari tentang berbagai jenis serangga.
25) Epidemiologi merupakan komponen penting dalam penelitian tentang kesehatan, hal ini
karena epidemiologi mempelajari atau meneliti faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan suatu
populasi.
26) Epigenetik mempelajari tentang berbagai perubahan ekspresi gen yang diakibatkan karena
mekanisme selain dari perubahan rangkaian ADN.
27) Etologi mempelajari berbagai tingkah perilaku hewan.
28) Farmakologi mempelajari penggunaan, pengaruh, dan persiapan berbagai jenis obat-
obatan.
29) Fisiologi mempelajari bagaiamana cara kerja organisme hidup dan juga organnya.
30) Fitopatologi fitopatologi atau patologi tumbuhan mempelajari tentang macam-macam
penyakit pada tumbuhan.
31) Genetika mempelajari tentang pewarisan serta gen.
32) Hematologi mempelajari tentang darah serta organ-organ pembentuk darah tersebut.
33) Herpetologi mempelajari tentang berbagai jenis reptil serta amfibi.
34) Histologi mempelajari mengenai sel serta jaringan, cabang mikroskopik anatomi.
35) Iktiologi Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang ikan.
36) Kriobiologi mempelajari tentang bagaimana pengaruh suhu yang rendah pada kehidupan.
37) Limnologi mempelajari tentang perairan pada daratan.
38) Mamalogi mempelajari tentang mamalia.
39) Mikrologi mempelajari dan meneliti organisme yang berukuran mikroskopik
(mikroorganisme) serta interaksinya dengan kehidupan yang lainnya.
40) Mikologi mempelajari tentang fungi.
41) Neurobiologi mempelajari tentang sistem saraf.
42) Onkologi mempelajari tentang bagaimana proses kanker.
43) Ornitologi mempelajari berbagai jenis burung.
44) Paleontologi mempelajari tentang fosil serta berbagai bukti geografis pada kehidupan
prasejarah.
45) Patobiologi meneliti berbagai penyakit, seperti ciri, penyebab, perkembangannya, dan
proses.
46) Parasitologi mempelajari tentang parasit.
47) Penelitian biomedis meneliti tubuh manusia pada yang sehat dan juga yang sakit.
48) Psikobiologi mempelajari tentang dasar psikologi dengan cara biologis.
49) Sosiobiologi mempelajari tentang dasar sosiologi dengan cara biologis.
50) Virologi mempelajari virus.

2. MANFAAT BIOLOGI
Pada abad yang sudah modern saat ini, biologi bukan hanya mempelajari sesuatu makhluk hdup
saja. Berbagai riset sudah pernah dilakukan serta terdapat berbagai penemuan yang dapat
mengangkat kualitas kehidupan manusia untuk menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti
masalah dalam hal makanan, energi, kesehatan, bahkan keamanan dunia juga bergantung pada
biologi. Biologi telah dikembangkan ke cabang-cabang biologi guna mencapai kesejahteraan
manusia.

Berbagai manfaat biologi sudah dirasakan hasilnya saat ini. Baik itu biologi sebagai ilmu dasar
atau ilmu terapan yang terkait dengan ilmu yang lainnya. Berikut manfaat biologi bagi
kehidupan:

1. Ilmu Murni

Biologi sudah dikembangkan menjadi ilmu dasar murni guna keperluan dalam bidang-bidang
terkait. Biologi sebagai dasar daripada ilmu pertanian dalam mengembangkan bibit unggul, ilmu
hewan, dan lain sebagainya. Biologi juga dapat dipakai sebagai analisa sel.

2. Pertanian

Perkembangan dunia pertanian tidak dapat dilepaskan dari adanya ilmu biologi. Saat ini dunia
ada pada situasi krisis kerawanan pangan karena ledakan penduduk serta menyusutnya lahan
pertananian. Teknik hibridisasi misalnya, yang sudah dikembangkan untuk memenuhi berbagai
jenis kebutuhan serealia dan kacang-kacangan, supaya tahan penyakit, mendapatkan varietas
unggul.
3. Proteksi Tanaman Pertanian

Ada juga manfaat biologi yang lainnya dibidang pertanian yaitu guna mendeteksi serta
melindungii tanaman dari hama dan berbagai macam penyakit. Pengendalian hama yang
dilakukan secara biologis merupakan pilihan lain, selain menggunakan pestisida yang lebih
banyak merugikannya, hal ini karena dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Cabang ilmu
biologi yaitu Entomologi, dapat digunakan guna mengetahui sifat serta macam-macam karakter
serangga yang berkaitan dengan pertanian.

4. Kesehatan

Ilmu biologi sangat berguna dalam dunia kesehatan seperti anatomi tubuh, jaringan, dan
sebagainya. Telah banyak riset serta berbagai macam penemuan salah satunya penemuan
antibiotik dan vaksin untuk mengatasi berbagai jenis penyakit.
5. Kedokteran

Adanya transplantasi organ tubuh manusia sudah mulai berkembang sejak abad ke 20. Teknologi
keberhasilan dalam implatansi bayi tabung dapat memudahkan penerusan keturunan yang dilalui
dengan cara in vitro atau dalam tabung. Masih banyak juga berbagai penangan penyakit yang
sebelumnya susah untuk diatasi seperti kanker, diabetes, dan sebagainya. Dan sekarang penyakit
itu dapat terbantu dengan adanya teknologi pada bidang farmasi dan kedokteran.

6. Farmasi

Biologi mendukung ditemukannya berbagai jenis obat-obatan yang sangat diperlukan. Farmasi
dapat membantu dalam memahami reaksi manusia terhadap suatu bahan kimiawi tertentu yang
terdapat pada obat. Kemajuan farmasi sangat membantu dalam mempelajari adn meneliti
biological engineering guna produksi senyawa tertentu seperti insulin dan antibiotik.
7. Perikanan

Biologi sangat penting digunakan dalam upaya pelestarian hutan mangrove dan hutan bakau,
agar Indonesia dapat bersiap sebagai negara maritim. Termasuk juga peran dari adanya ilmu
biologi dalam pembuatan tambak, rumah ikan, dan lain sebagainya. Ilmu biologi sangat
bermanfaat bagi dunia perikanan salah satunya untuk riset budidaya ikan yang memiliki nilai gizi
yang tinggi serta ekonomis.

8. Industri

Banyak pabrik yang didirikan di Indonesia sangat berpengaruh dalam ilmu biologi. Industri
fermentasi seperti pembuatan kecap, tempe, yoghurt, roti, serta nata de coco. Termasuk makanan
serta minuman probikotik dan prebiotik berupa serat tumbuhan dan mikroorganisme yang ada
dalam tubuh.

9. Pengembangan Energi
Salah satu manfaat biologi adalah adanya biogas yang menggunakan kotoran hewan yang dapat
menjadi energi alternatif. Biogas tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Penemuan
bio-diesel serta minyak jarak juga bermanfaat bagi kehidupan.

10. Pertahanan Negara

Pada saat ini sudah banyak yang menggunakan senjata biologis pathogen, contohnya seperti
bakteri, virus, dan kuman. Bahkan dalam perkembangannya saat ini sudah tidak organisme
pathogen, tetapi juga menggunakan toksin berbahaya. Senjata biologis tersebut sudah dilarang
digunakan dalam perang.

3. KETERKAITAN BIOLOGI DENGAN FISIKA


Fisika dan biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada.
Penyatuan dua cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika, dan fisika medis. Biofisika
mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia
biologis (ilmu penyakit dan penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan radiasi gamma
dan emisi positron sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti
kanker. Selain itu, ilmu instrumentasi digunakan bagi membentuk gambar bagian tubuh yang
berpenyakit, baik secara 1-D, 2-D atau 3-D.
B. SEJARAH BIOLOGI
Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani
(ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad
renik). Perbedaan-perbedaan dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme
dipelajari dalam sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian tubuh dipelajari dalam
anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Perilaku hewan dipelajari
dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari
dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari
dalam biologi perkembangan. Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka
dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifatyang berguna dalam upaya menjaga
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidupdipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan berevolusinya makhluk
hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan adanya makhluk hidup di planet-planet
selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan
pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia,
yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan bahwa
organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan
universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan
Asal mula biologi
a. Aristoteles dan biologi
Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam terminologi
Aristoteles, filosofi alam adalah cabang filosofi yang meneliti fenomena alam, dan mencakupi
bidang yang kini disebut sebagai fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk
Sejarah Hewan, Generasi Hewan, dan Bagian Hewan, berisi beberapa observasi dan interpretasi,
dan juga terdapat mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia
memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari adalah bagian dari grup
yang ia sebut Selach (selachians).

b. Didirikannya biologi modern


Istilah biologi dalam pengertian modern kelihatannya diperkenalkan secara terpisah oleh
Gottfried Reinhold Treviranus (Biologie oder Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan Jean-
Baptiste Lamarck (Hydrogologie, 1802). Namun, istilah biologi sebenarnya telah dipakai pada
1800 oleh Karl Friedrich Burdach. Bahkan, sebelumnya, istilah itu juga telah muncul dalam
judul buku Michael Christoph Hanov jilid ke-3 yang terbit pada 1766, yaitu Philosophiae
Naturalis Sive Physicae Dogmaticae: Geologia, Biologia, Phytologia Generais et
Dendrologia.Daftar ilmu-ilmu hayati
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan
bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun,
pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman
(berdasarkan kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan),
dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).
c. Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme
Makhluk hidup atau organisme sangat beraneka ragam. Taksonomi mempelajari bagaimana
organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan perbedaan yang dimiliki.
Selanjutnya, berbagai kelompok itu dipelajari semua gatra kehidupannya, sehingga dikenallah
ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan
seterusnya.

D. Pembagian berdasarkan organisasi kehidupan


Kehidupan berlangsung dalam hirarki yang terorganisasi. Hirarki organisme, dari yang terkecil
hingga yang terbesar yang dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut:

1. sel;

2. jaringan;

3. organ;

4. sistem organ;

5. individu;

6. populasi;

7. komunitas atau masyarakat;

8. ekosistem; dan

9. bioma.

Kajian-kajian subindividu mencakup biologi sel, anatomi dan cabang-cabangnya (sitologi,


histologi dan organologi), dan fisiologi. Pembagian lebih rinci juga mungkin terjadi. Misalnya,
anatomi dapat dikhususkan pada setiap organ atau sistem (biasa terjadi dalam ilmu kedokteran):
pulmonologi, kardiologi, neurologi, dan sebagainya).Tingkat supraindividu dipelajari dalam
ekologi, yang juga memiliki pengkhususan tersendiri, seperti ekofisiologi atau fisiologi
lingkungan, fenologi, serta ilmu perilaku.

1. SEL
A. Sejarah Penemuan Sel

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal
dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan istilah
cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati.
Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (16321723) merancang sebuah
mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman
jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut
bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari
sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut.

a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (18041881) dan Theodor Schwan (18101882).
Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis
terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan
terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.


2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme lain yang tersusun lebih dari satu
sel disebut organisme bersel banyak.

b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Max Schultze (18251874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai
tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang
menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.

c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Rudolph Virchow (18211902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal
dari sel sebelumnya).

d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup


Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit penurunan sifat yang terdapat
dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa
sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.

Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut.


1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel
yang ia sebut nukleus.
2) Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang
sekarang disebut protoplasma.
3) Johanes Purkinye (17871869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk
menamai bahan embrional sel telur.

B. Komponen kimia sel

Seluruh kegiatan kehidupan sel merupakan akibat dari reaksi reaksi kimia yang
berlangsung dalam sel. Senyawa kimia penyusun sel disebut protoplasma, yang merupakan
subtansi kompleks. Protoplasma terdiri dari unsur- unsur kimia. Meskipun sebagian sebagian
besar protoplasma terdiri air, tetapi bahan yg memberi strukturnya ialah protein. Unsur-unsur
kimia penyusun protoplasma terdapat dalam senyawa kimia, baik senyawa organic maupun
anorganik. Senyawa organik dalam protoplasma berupa karbohidrat, lemak, protein, dan asam
nukleat.

1. Karbohidrat
Nama karbohidrat berasal dari bahasa Latin, carbo yang berarti arang kayu, dan dari bahasa
Yunani, hydratos yang berarti air. Karbohidrat adalah suatu mulekul yang memiliki banyak
gugus hidroksil. Adapun yang tergolong karbohidrat adalah monosakarida (gula tunggal),
disakarida (dua ikatan gula), dan polisakarida (banyak ikatan gula)

2. Lemak

Keseimbangan oksigen lemak lebih kecil daripada mulekul mulekul karbohidrat. Lemak
digunakan oleh hewan dan tumbuhan sebagai energi cadangan. Simpanan energy pada lemak
biasanya lebih efisien jika dibandingkan dengan energy yang disimpan dalam pati. Artinya
jumlah energi yang disimpan per gram lemak menghasilkan energi yang lebih besar daripada
yang dihasilkan pati. Hal ini dimungkinkan karena lemak tidak memerlukan banyak oksigen
untuk respirasinya.
3. Protein
Protein tersusun dari asam asam amino yang bergabung. Asam amino yang paling sederhana
adalaha glisin (NH2CH2COOH) . Semua asam amino memiliki struktur dasar yang sama, yaitu
terdiri atas sebuah ikatan karbon atom pusat, gugus karboksil (-COOH), dan gugus amino (-NH2).
Didalam protein mahluk hidup umumnya terdapat 20 jenis asam amino.

4. Asam Nukleat

Asam nukleat (asam inti) merupakan bentuk polimer nukleotida dengan fungsi sangat spesifik
didalam sel. Setiap nukleotida terdiri atas gula pentose, fosfat dan basa nitrogen. Secara umum,
dikenal dua tipe nukleotida, yaitu ribosanukleotida (mengandung gula ribosa ) dan deosiribosa
(mengandung gula deoksiribosa)
Bentuk rantai panjang dengan deoksiribosa nukleotida dikenal sbagai asam deoksiribonukleat
ADN . ADN ditemukan didalam kromosom mahluk hidup. Rantai dari ribose nukleotida disebut
asam ribonukleat ARN, yaitu suatu salinan ADN didalam inti sel . ARN berperan dalam
membawa kode genetika ADN kedalam sitoplasma sehingga terjadi proses pembentukan protein.

C. Macam Macam Sel

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti


a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam
sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
bakteri dan alga biru

b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik
dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
1. Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
2. Organel-organelnya tidak dibatasi membrane
3. Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
4. Diameter sel antara 1-10mm
5. Mengandung 4 subunit RNA polymerase
6. Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik

1. Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
2. Organel-organelnya dibatasi membrane
3. Membran selnya tersusun atas fosfolipid
4. Diameter selnya antara 10-100mm
5. Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
6. Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

D. Bagian -bagian Sel


Setiap sel mahluk hidup mempunyai tiga bagian pokok yaitu:
1. Membran Sel (Selaput Plasma)
Membran sel merupakan bagian terluas dari sel, bersifat semipermiabel, dan tersusun atas lipid
dan protein sehingga disebut selaput lipoprotein.
Fungsi membran sel, yaitu:
a. Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
b. Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksidasi dalam
respirasi
c. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormone dan bahan kimia
lainnya, baik zat yang berasal dari lingkungan luar sel maupun bagian lain dari dalam sel itu
sendiri
d. Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel
e. Mengontrol zat zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan
sitoplasma

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan antara selaput plasma dan inti sel
(nucleus). Sitoplasma merupakan system koloid yang amat dinamis, senantiasa bergerak, dan
tidak pernh diam
Pada sel tumbuhan, sitoplasma terdiri atas:
a. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang berbatasan dengan membrane sel
b. Endoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat dalam ektoplasma
Pada sel hewan , Ektoplasma adalah selaput plasma itu sendiri, sedangkan cairan disebelah
dalam ektoplasma merupakan Endoplasmanya. Ektoplasma tampak lebih jernih dan kompak
daripada Endoplasma
Sitoplasma tersusun atas bahan dasar cair yang disebut sitosol. Didalamsitosol terlarut
senyawa organic yg penting bagi kehidupan. Selain itu, juga terlarut ion ion gas, mulekul
mulekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotid, vitamin serta, mulekul
besar seperti protein dan RNA yang membentuk larutan koloid.

3. Organel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi organel. Organel merupakan bagian
isi didalam sitoplasma, meliputi: inti sel, mitokondria ribosom,lisosom, plastida, RE, badan
golgi, dan badan mikro
Organel Sel Hewan dan sel Tumbuhan

Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan dibentuk oleh badan golgi. Dinding sel primer
terbentuk pada waktu sel membelah, dan setelah mengalami penebalan dengan zat lignin, kutin
dan suberin (gabus) berubah menjadi dinding sekunder.
Fungsi dinding sel adalah sebagai berikut:
a. Melindungi bagian sel yg berada di sebelah dalamnya
b. Sebagai jalan masuk keluarnya air beserta materi terlarut
c. Memberi bentuk tertentu dan memperkukuh sel
d. Bersama sama vakuola berperan dalam menjaga turgiditas sel untuk menopang tubuh.
2. Vakuola
Vakuola adalah rongga yang berada dalam sel,berisi suatu cairan dan memiliki mambran. Sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki vakuola, hanya pada sel hewan vakuolanya kecil dan
jumlahnya sedikit dibandingkan dengan sel tumbuhan. Beberapan protista memiliki vakuola
yang berguna untuk mengkap makanan, dan vakuola kontraktil untuk mengeluarkan air dari
dalam sel. Tumbuhan mempunyai vakuola yang besar ditangah dikelilingi oleh membran yang
disebut tonoplas
Vakuola tengah pada sel tumbuhan antara lain berfungsi sebagai berikut:
a. Memasukjan air melalui tonoplas agar tekanan turgor dalam sel tetap baik.
pigmen/antosianin. Didalam vakuola pada sel sel makhota bunga terdapat pigmen merah kuning
biru atau yang lainnya.
b. Tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya amilum diakar ketela pohon, gula
dibatang tebu, dan protein pada biji kacang kedelai.
c. Menyimpan minyak atsiri, yaitu minyak yang mudah menguap. Misalnya minyak kayu
putih
d. Menyimpan sisa metabolisme, misalnya alkaloid dan Kristal asam oksalat
3. Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat didalam sitoplasma, dan merupakan hasil
perkembangan dari badan kecil yang dikenal dengan proplastida yang banyak terdapat didaerah
meristematik. Didalam plastid terdapat zat warna atau pigmen fotosintesis yang berperan
menyerap energy cahaya dan kemudian diubah menjadi energy kimia. Berdasarkan pigmen yg
dikandungnya, plastid dibedakan menjadi luekoplas, kromoplas,dan kroloplas.
a. Leukoplas
Leukoplas merupakan plastid yang tidak berwarna dan berfungsi untuk menyimpancadangan
makanan
Leukoplas dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum
2. Elaioplas berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak /lemak
3. Proteoplas berfumgsi untuk menyimpan protein
b. Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen fotosintesis
lainnya. Klorpas banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lain yang berwarna hijau, mengan
dng klorofil
Klorofil dibedaka menjadi:
1. Klorofil a, berwarna hijau bitu
2. Klorofil b, berwarna hijau kuning
3. Klorofil c, berwarna hijau coklat
4. Klorofil d, berwarna hijau merah
c. Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, seperti pigmen
merah, orange, kuning dll.
Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromopls , antara lain:
a. Karoten, plastida yang memerikan warna kuning, misal pada wortel
b. Xantofil, plastida yang memerikan warna coklat misal pada ganggang coklat
c. Fikosianin, plastida yang memerikan warna biru misal pada ganggang biru
d. Fikoeritrin, plastida yang memerikan warna merah misal pada ganggang merah

Sel Hewan
Sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungai oleh selaput
membrane yag tipis yg tidak kuat. Akan tetapi, ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel
satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dank keras.
Pada bebrapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan
paramaecium terdapat dua macam vakuola, yaitu vakiola kontraktil, dan non kontraktil. Pada
hewan juga terdapat sentriol yaitu organel yg terdapat pada sitoplasma dekat inti sel, biasanya
berpasangan. Dalam keadaan demikian, sentriol disebut juga diplosom. Sentriol merupakan hasil
perkembangan dari sentrosom, berupa kumpulan dari mikrotubulus yg berperan sebagai kutub-
kutub pembelahan sel secara tidak langsung. Sentrosom berupa struktur silinder yang dibentuk
oleh tabung tabung halus dan berfungsi mengatur arah gerak kromosom pada saat membelah.

1. Nukleus (inti sel)


Nukleus merupakan organel terbesar dalam inti sel, terdapat dalam semua el eukariotik,
berbentuk bulat dan oval. Didalam nucleus, terdapat komponen-komponen berikut:
A. Selaput inti (karioteks), terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus
sekaligus sebagai pelindung inti.
b. Matriks (nukleoplasma),berbentuk gel yang kaya akan subtansi kimia, seperti ion ion,
protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin.
c. Nukleolus (anak inti) berfungsi dalam sintesis protein, banyak menandung RNA, dan
protein.
Fungsi nucleus antara lain:
a. Pengatur pembelah sel
b. Pembawa informasi genetic
c. Pengendalian seluruh kegiatan sel
d. Memasukan RNA dari unit ribosom kedalam sitoplasma
2. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan system membran yang kompleks, terdiri atas saluran-saluran
yang menghubungkan sitoplasma dengan nucleus. RE hanya dijumpai dalam sel eukariotik baik
pada tumbuhan maupun sel hewan.
RE dibedakan menjadi dua yaitu:
a. RE kasar/granuler yg banyak mengikat ribosom
b. RE halus /agranuler yg tidak mengikat ribosom
Fungsi RE antara lain:
a. Menampung protein yg disintesis oleh ribosom untuk disalurkan kebadan golgi da
akhirnya dikeluarkan dari RE kasar
b. Mesintesis lemak dan kolesterol
c. Menetralkan racun, misal RE yg ada dlam hati
d. Transportasi mulekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
3. Ribosom
Ribosom tersusun dari RNA ribosom (RNA-r) dan protein ribosom. Ribosom terdiri atas butiran
halus yang tersebar dalam sitoplsma dan ada yg melekat pd RE kasar. Ribosom merupakan
tempat sintesis protein yg dimulai dengan penggabungan mulekul asam amino dan membentuk
rantai polipeptida.

4. Sentriol
Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung/silinder dan merupakan suatu kesatuan
yg disebut sentrosom. Sentriol berisi sekelompok mikrotubulus yg terdiri atas 9 triplet yg terletak
dekat nucleus. sentiol berparan besar dalam pembelahan sel.

5. Kompleks Golgi
Badan golgi merupakan kelompok komponen terbesar dan letaknya tersebar diseluruh
sitoplasma, serta stukturnya sangat bervariasi. Pada sel tumbuhan kompleks golgi
disebut diktiosom.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
a. Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
b. Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat lengket
c. Kadang kadang untuk transport lemak
d. Pembentukan lisosom
e. Membuat enzim pencernaan yg belum aktif
f. Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan.

6. Lisosom

Lisosom merupakan membrane yg berbentuk kantung kecil yg berisi enzim hidrolitik yg


berfungsi dalam pencernaan internal yaitu menguraikan mulekul mulekul yg masuk kedalam sel.
Enzim yg terkandung dalam lisosom misalnya protease, lipase, dan asam fosfatase. Lisosom
terdapat dalam sel eukariotik, baik pada tumbuhan maupun hewan, tetapi paling banyak pada sel
hewan. Pada sel tumbuhan vakuola tengah yg bertindak sebagai lisosom
Fungsi lisosom antara lain :
a. Mencerna materi zat yg diambil secara endositosis dengan pencernaan intrasel
b. Autofag, suatu proses penyingkiran struktur struktur yg tidak dikehendki didalam sel,
misalnya mnhancurkan organel organel yg tdk berfungsi lagi
c. Eksositosis, yaitu pengeluaran/pembesaran enzim diluar sel
d. Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan sis lisosom dalam sel.
Lisosom disebut juga sebagai saku pembunuh diri

7. Mitokondria

Mitokondia merupakan organel penghasil energy karena berguna untuk respirasi.


Mitokondria berbentuk oval dan dibatasi oleh membran rangkap. Didalam mitokondria terdapat
matriks subtansi dasar yg mengandung enzim ribosom, butir fosfat, dan DNA yg berbentuk
melingkar. Matriks adaah cairan yg berada didalam mitokondria yg bersifat gel dan tersusun oleh
air, protein, DNA, ion ion garam serta enzim pernafasan yg penting dalam pembentukan ATP.
Mitokondria terdapat didalam sel eukariotik aerob, sel hewan lebih banyka memiliki mitokondria
drpada sel tumbuhan, fungsi dr mitokondria adalah sbg tempat respirasi aerob untuk
pembentukan ATP dalam sel.

8. Badan mikro
Organel organel yg masuk kedalam badan mikro adalah glioksisom dan perioksisom. Disebut
badan mikro karna ukurannya sangat kecil yaitu antara 1-2 mm. glioksisom dan perioksisom
merupakan organel yg dibatasi membrane tunggal. Glioksisom terdapat pd jaringab yg
mengandung lemak,misalnya biji-bijian mengandung lemak. Glioksisom hanya terdapat pada
tumbuhan..
Fungsi badan mikro adalah untuk metabolism lemak, yaitu mengubah lemak manjasi karbohidrat
atau sebaliknya. Selain itu, juga menghasilkan enzim glioksilat, katalase, dan glikoliat oksidae.
Badan mikro mengandung enzim katalase yg bertindak sebagai katalisator dalam menguraikan
hydrogen peroksida (H2O2) yg bersifat racun.
Perioksisom merupakan organel yg mempunyai penampilan sangat mirip dengan glioksisom dan
menghasilkan enzim sejenis. Fungsi ini berkaitan dengan proses fotorespirasi.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel Hewan
1. tidak memiliki dinding sel
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit
Sel Tumbuhan
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Transpor pada membran

1. Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.


Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh
dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau
ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama
respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi
membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total
(dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif
karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi
dengan bantuan protein transpor.

2. Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan
bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel
protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps.
Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter.
Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan
antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan
suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri.
Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin

2. METABOLISME
Pengertian Metabolisme :
metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi
segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup,
tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan
energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk
makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.

Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme

Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil. Misalnya


pembentukan senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada
peristiwa anabolisme memerlukan masukan energi.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil, dan
prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi, yaitu proses oksidasi gula menjadi H2O dan
CO2

Keter
kaitan antara Anabolisme dan katabolisme
Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang kompleks. Komponen inilah yang
menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa yang
terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya terdapat dalam
jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai bahan makanan,
dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar sel, juga dibutuhkan
dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak berasal dari
tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk
ke dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian
diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul
glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi
sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses
metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO2 &
H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi
ketersediaan energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak
hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh,
namun glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem syaraf pusat termasuk
juga untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai
cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah
satu sumber energi tubuh saat sedang berolahraga sedangkan glikogen hati dapat berfungsi untuk
membantu menjaga ketersediaan glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat syaraf (Irawan
2007).
Molekul-molekul yang terkait dengan proses metabolisme
1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang mengikat tiga
gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya
pada saat mengalami hidrolisis.

2. Enzim
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma,
yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.


2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas,
diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif.
Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan
enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim.
Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
1. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak
kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

b. Hipothesis Koshland :

1. Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik lebih fleksibel daripada
hypothesis Fischer.
2. Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan substrat
3. Jika substrat berkombinasi dengan enzim, akan terjadi perubahan dalam struktur
(konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi enzim berlangsung efektif.
4. Struktur molekul substrat juga berubah selama diinduksi sehingga kompleks enzim-
substrat lebih berfungsi.
Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim. Bersifat reversible dan irreversible.
Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor kompetitif dan nonkompetitif (Gambar 3.4B )

a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi aktif enzim. Inhibitor ini besaing dengan
substrat untuk berikatan dengan sisi aktif enzim. Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali
seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan oksalosuksinat, yang bersaing dengan substrat untuk
berikatan dengan enzim suksinat dehidrogenase, yaitu enzim yang bekerja pada substrat oseli
suksinat.

b. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang tidak mirip dengan substrat dan berikatan pada
sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif
enzim tidak sesuai lagi dengan substratnya. Contohnya antibiotik penisilin menghambat kerja
enzim penyusun konsentrasi substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat reversible tetapi
tidak dapat dihilangkan dengan menambahkan

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim


1. Konsentrasi substrat
2. Konsentrasi enzim
3. Suhu
4. pH
5. Aktivator dan inhibitor
I. KATABOLISME
1. Respirasi merupakan contoh peristiwa Katabolisme.
Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk membebaskan energi
bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.

Produk antara pada respirasi sel dipakai sebagai bahan dasar untuk metabolisme.

Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya oksigen bebas, dibedakan :

a. Respirasi aerob : respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Oksigen merupakan penerima
hidrogen terakhir.
b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Sebagai penerima
hidrogen terakhir bukan oksigen,tetapi senyawa lain seperti asam pyruvat, dan asetaldehid.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap, yaitu :

1. Glikolisis
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
3. Daur Krebs, dan
4. Sistem Transfer Elektron
Glikolisis :
1. Berlangsung di sitoplasma
2. Berlangsung secara anaerob
3. Mengubah satu molekul glukosa ( 6C ) menjadi dua molekul asam piruvat ( 3C )
4. Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan energi 2 ATP dan 2 NADH
5. Dikenal sebagai Reaksi Embden dan Meyerhoff

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat :


1. Berlangsung pada matriks mitokondria
2. Mengubah asam piruvat (3C) menjadi Asetil Ko-A (2C)
3. Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa
Siklus Krebs :
1. Berlangsung pada matriks mitokondria
2. Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)
3. Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 2 NADH
Rantai Pengangkutan Elektron ;
1. NADH2 dan FADH2 merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen
2. Melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH2 dan FADH2 yang dihasilkan pada proses
glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan daur Krebs dilepaskan ke Oksigen (sebagai
penerima hidrogen terakhir) untuk membentuk H2O dengan melepas energi secara bertahap.
3. Satu molekul NADH2 akan menghasilkan 3 ATP, sedang satu molekul FADH2menghasilkan 2
ATP.

II. ANABOLISME
A. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari Anabolisme
Fotosintesis terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang berklorofil. Fotosintesis merupakan proses
penyusunan zat organik dari zat-zat anorganik dengan menggunakan energi dari cahaya. Zat
organik yang terbentuk dalam proses fotosintesis berupa karbohidrat, dimana karbohidrat
tersebut dapat digunakan untuk membentuk zat-zat lain seperti protein dan lemak.

Reaksi umum dari fotosintesis dapat dituliskan sebagai :

Cahaya

6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2


klorofil

1. Komponen-komponen Esensial Fotosintesis :


Komponen yang mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis adalah bahan baku (CO2dan H2O),
energi berupa cahaya, pigmen, molekul carrier enzim dan suhu yang tepat. Jika salah satu dari
komponen tersebut tidak ada, fotosintesis tidak dapat berlangsung, sehingga komponen tersebut
disebut komponen esensial.

a). Bahan Baku

CO2 dari udara masuk melalui stomata ke dalam jaringan spons daun dan segera
dipergunakan untuk proses fotosintesis. Air (H2O) merupakan bahan baku lain yang diperoleh
dari lingkungan. Pada tumbuhan tinggi, H2O diabsorbsi oleh akar dan diangkut ke daun melalui
berbagai sel dan jaringan.

b). Cahaya
Energi yang dipergunakan dalam fotosintesis adalah energi cahaya. Dari berbagai penelitian
diketahui bahwa energi dari cahaya matahari yang dipergunakan untuk fotosintesis hanya 2%
saja. Selebihnya dipantulkan, ditransmisikan atau diabsorbsi senagai panas.
Panjang gelombang dari berbagai spektrum sinar matahari tidak sama. Makin besar panjang
gelombang, makin kecil energi yang dikandungnya. Gelombang cahaya dari yang terpanjang
hingga terpendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dalam berbagai
percobaan yang menggunakan obyek Chlorella, ternyata spektrum cahaya yang palig banyak
diserap klorofil untuk proses fotosintesis adalah spektrum merah dan biru ungu (nila).

c). Pigmen

Dengan adanya sistem pigmen, tumbuhan hijau dapat mengabsorbsi energi cahaya dan
menggunakan cahaya ini untuk menghasilkan gula. Klorofil merupakan pigmen terpenting dari
tumbuhan yang melakukan fotosintesis

Ada bermacam-macam klorofil, yaitu klorofil a, b, c dan e. Klorofil a dan b terdapat pada
kloroplas tumbuhan tinggi, sedangkan klorofil yang lain terdapat pada jenis alga tertentu.

d). Suhu
Aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Fotosintesis umumnya berlangsung
pada suhu antara 5 40o C. Kecepatan fotosintesis bertambah sampai maksimal pada suhu 35o C
dan setelah itu kecepatannya turun tajam. Penurunan ini dimungkinkan karena enzim menjadi
kurang aktif.

e). Molekul Carrier dan Enzim


Pada kloroplas, selain dari pigmen terdapat pula berbagai molekul carrier yang berfungsi
dalam transfer atom hidrogen, elektron dan transfer energi. Selain itu, pada kloroplas pun
terdapat bermacam-macam enzim untuk reaksi kimia fotosintesis.

2. Penelitian tentang Fotosintesis


Beberapa percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari
fotosintesis, antara lain :
a). Percobaan Ingenhousz
Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla verticillata. Hasil dari percobaannya
disimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan gas, yang ternyata adalah oksigen.

b). Percobaan Engelmann


Obyek yang digunakan adalah ganggang Spirogyra dan bakteri thermo. Di bawah mikroskop
terlihat bakteri thermo berkumpul pada bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari (B) akibat
banyaknya oksigen di daerah ini. Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann, yaitu bahwa
fotosintesis membebaskan gas oksigen dan kloroplast yang bertanggung jawab terhadap produksi
oksigentersebut.
c). Percobaan Sacchs
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa fotosintesis memerlukan cahaya, berlangsung
pada bagian yang berklorofil, sedang hasil akhir dari fotosintesis adalah zat tepung (amylum).
Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa amylum, jika bereaksi dengan iodium akan
berwarna biru. Pada bagian daun yang ditutup dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak
berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak berlangsug fotosintesis.

3. Reaksi Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam
bentuk gula yang dihasilkan dari reduksi karbondioksida yang miskin energi. Fotosintesis dapat
dituliskan dengan persamaan reaksi sederhana :

6 CO2 + 12 H2O C6H12O6 + 6 H2O + 6 O2


Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (reaksi
tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya).

a). Reaksi Terang (Reaksi Tergantung Cahaya)


Reaksi pertama dalam fotosintesis memang tergantung adanya cahaya, sehingga disebut sebagai
reaksi terang. Sering reaksi ini disebut reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill, prosesnya
berlangsung di Grana.
Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi, yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II).
Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan karotenoid yang mampu menyerap energi
cahaya maksimum pada gelombang 700 nm (P 700), sedangkan untuk FS II dengan P 680
diserap oleh klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b.

Jika kloroplast mendapat cahaya, maka electron dari klorofil pada kedua fotosistem akan
tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian dipindahkan melalui akseptor-akseptor untuk
dimanfaatkan energinya.

1). Fotosistem I (FS I)


Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima oleh akseptor feredoksin sebagai akseptor
utama. Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat yang sama juga menerima ion H+sehingga
terbentuk nikotinamida adenin dinukleotid fosfat tereduksi (NADPH2).
NADP + 2 H+ + 2e NADPH2
2). Fotosistem II ( FS II )
Elektron dari FS II diterima oleh akseptor-akseptor elektron (plastoquinon, sitokrom dan
plastosianin) menuju FS I. Elektron ini digunakan untuk mengisi lubang pada FS I. Waktu
mengalir melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini melepaskan energinya. Energi ini digunakan
untuk mensintesis ATP dari ADP dan Pi (fotofosforilasi)

ADP + Pi ATP

FS II yang telah kehilangan elektron ini akan segera diganti dari pemecahan air (fotolisis) :

2 H2O 2 H+ + 2 OH
2 OH 2 e + H2O + O2
H2O 2 H+ + 2 e + O2
2 H2O 4 H+ + 4 e + O2
Pada fotolisis terlihat bahwa O2 yang dibebaskan berasal dari dua molekul air ( 2 H2O ), Jadi
pada reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH2 dan O2.

b). Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya)

Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya / Reaksi Blackman) adalah suatu proses fiksasi
CO2 untuk membentuk glukosa dengan menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi terang.
Reaksi ini terjadi di stroma pada kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi biokimiawinya
berlangsung melalui suatu siklus yang disebut siklus Calvin Benson.
PGAL yang terbentuk dalam reaksi gelap merupakan hasil berdih fotosintesis secara
keseluruhan. Untuk membentuk satu molekul glukosa diperlukan dua molekul PGAL dan ini
diperoleh dari mereduksi enam molekul CO2. Dengan mereduksi enam mulekul CO2, akan
dihasilkan 12 molekul PGAL. Dua molekul PGAL digunakan untuk membentuk glukosa,
sedangkan 10 molekul lainnya akan direduksi kembali melalui senyawa antara seperti fruktosa
1,6 difosfst (FDP) dan glukosa 5-fosfat (G 5-P) untuk menghasilkan RuDP.

Kotak dalam adalah reaksi terang (reaksi tergantung cahaya)


Kotak luar adalah reaksi tak tergantung cahaya (siklus Calvin Benson)
Senyawa pertama yang ditemukan setelah pengikatan CO2 oleh RuDP adalah PGA ( asam
fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom karbon. Oleh karenanya, tumbuhan yang melakukan
fotosintesis menggunakan cara ini disebut tumbuhan C3.

Fotosintesis melalui jalur C4 (Jalur metabolisme Hatch Slack)


Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu tumbuhan tebu, jagung, berbagai rerumputan
(crabgrass, shorghum dan Bermuda grass) dan beberapa tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini
digolongkan ke dalam tumbuhan C4 karena senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi
CO2 adalah asam oksaloasetat yang merupakan senyawa dengan 4 atom karbon.
Kelebihan Tumbuhan C4 dibanding dengan C3
1. Membutuhkan lebih banyak ATP;
2. Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per satuan luas daun;
3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan intensitas cahaya yang tinggi;
4. Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase terhadap CO2 lebih besar dibanding
dengan RuDP
5. Penambatan CO2 lebih efektif;
6. Proses fotosintesis berlangsung cukup baik dalam keadaan jumlah CO2 yang sangat
sedikit di udara.
7. Tumbuh lebih cepat.

KEMOSINTESIS

Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis bakteri yang menggunakan energi dari reaksi
kimia anorganik sederhana untuk sintesa karbohidrat, dan menggunakan energi kimia dari luar
tubuh.

1. Sumber karbon untuk kemosintesis berasal dari CO2.


2. Bahan baku anorganik adalah air dan karbon dioksida.
3. Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari cahaya).
4. Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap dari lingkungan;
Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur (belerang), besi, amonia dan nitrit.
Beberapa organisme yang melakukan kemosintesis :
1. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang mengoksidasi sulfida menjadi sulfat :
a. Menyerap (H2S) maupun S2 dari lingkungan
b. Kedua senyawa tsb bergabung dengan oksigen dan menghasilkan energi yang digunakan
untuk membuat Karbohidrat
c. Hasil samping berupa S2, bila bahan asalnya H2S dan ion sulfat (SO42-) bila asalnya S2

2. Bakteri besi yang mengoksidasi ferrohidroksida menjadi ferrihidroksida.


a. Hidup di air tawar atau air asin yang mengandung senyawa besi terlarut.
b. Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan menggabungkannya dengan oksigen
sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan mengeluarkan energi.

3. Bakteri Nitrifikasi
a. Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan melepaskan ion nitrit.
b. Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit dan melepaskan ion nitrat

PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN KEMOSINTESIS


Bahan yang
Organisme Type proses dipakai Sumber energi Hasil

Cahaya yang diabsorbsi


Tumbuhan hijau Fotosintesis klorofil Gula,
CO2 , H2O H2O, O2

Bakteri belerang Cahaya yang diabsorbsi


hijau Fotosintesis klorofil bakteri Gula,
CO2 , H2S H2O , S

Bakteri belerang Cahaya yang diserap


ungu Fotosintesis CO2 , H2S, bakteriopurpurin Gula,
H2O H2SO4

Oksidasi ammonia
Bakteri Nitrifikasi Kemosintesis menjadi nitrit Gula,
CO2 , H2O H2O, O2

Oksidasi nitrit menjadi


Bakteri Nitrifikasi Kemosintesis nitrat Gula,
CO2 , H2O H2O, O2

Bakteri belerang
tak berwarna Kemosintesis Oksidasi H2S menjadi Gula,
CO2 , H2O sulfat H2O, O2

Oksidasi ferro menjadi


Bakteri besi Kemosintesis ferri Gula,
CO2 , H2O H2O, O2

3. Sintesis Lemak
a. Terjadi di sitosol
b. Lemak atau lipida adalah senyawa yang terdiri atas satu molekul gliserol (ROH) dan tiga
molekul asam lemak ( R-COOH)
c. Lemak penting sebagai komponen structural sel, khususnya membrane sel dan sebagai
bahan baker biologis. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lemak dapat diperoleh dari makanan
dan dapat pula disintesis di dalam tubuh. Di dalam tubuh, lemak dapat disintesis dari produk
antara (intermediate product) pada proses respirasi, seperti PGAL dan asetil KoA.
d. Baik tumbuhan maupun hewan dapat mensintesis lemak dari karbohidrat, melalui tahap-
tahap :
1. Sintesis gliserol [ C3H5(OH)3 ]
2. Sintesis asam lemak

3. Penggabungan asam lemak dan gliserol.

(b) Asam lemak (asam stearat, C17H35COOH )

gliserol + asam lemak = lemak + air

4. Sintesis Protein
a. Terjadi di ribosom
b. Unit penyusunnya adalah asam amino
c. Protein merupakan polimer dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida
d. Ikatan peptida adalah ikatan yang meng-hubungkan antara gugus amine dari satu asam
amino dengan gugus karboksil dari asam amino yang lain.

Keterkaitan Metabolisme, Karbohidrat, Lemak dan Protein


Di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu membentuk suatu
jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein,
dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya?
karbohidrat, protein, dan lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil
koenzim A. Tahukah Anda bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik
temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan bahan bakar di
dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk
menghasilkan senyawa-senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen
hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa
karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam
glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang
lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila
ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan
elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang
dihasilkan.

Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat
dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga
jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan
pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan
jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.

Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi yang lebih besar.

II. KLASIFIKASI HEWAN DAN TUMBUHAN

A. TUMBUHAN
1. Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan yang tergolong tumbuhan tinggi adalah tumbuhan berbiji, karena tumbuhan
tersebut memiliki akar, batang, dan daun sejati serta organ tambahan seperti bunga dan buah.

Didalam buah itu terdapat biji. Tumbuhan biji disebut juga tumbuhan berbunga. Bunga itu
sebagai alat reproduksi atau perkawinan atau perkembangbiakan tumbuhan biji. Tumbuhan
berbiji digolongkan menjadi dua, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae / Pinophyta) dan
tumbuhan biji tertutup (Angiospermae/Magnoliophyta).

A. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae/Pinophyta)


Gymnospermae berasal dari kata gymno berarti telanjang dan sperma berarti biji. Kelompok
tumbuhan ini disebut berbiji terbuka atau telanjang, karena bijinya tidak dilindungi oleh daun
buah.

1. Ciri umum tumbuhan berbiji terbuka


a. Tumbuhan biji terbuka pada umumnya berupa pohon besar dan berakar tunggang.
b. Daunnya umumnya berupa daun jarum atau sisik, seperti pada pohon pinus dan cemara, dan
ada beberapa yang berdaun lebar seperti pada melinjo (tangkil).
c. Beberapa jenis tumbuhan Gymnospermae mempunyai alat kelamin jantan dan betina pda satu
pohon, tetapi kedua alat tersebut letaknya terpisah. Pada jenis lain alat kelamin jantan dan betina
tidak berada dalam satu pohon, melainkan pada pohon yang berbeda bahkan ada yang berjauhan.
Jadi ada pohon jantan yang mempunyai alat kelamin jantan dan pohon betina yang hanya
mempunyai alat
kelamin betina.

Gambar 1. Tumbuhan biji terbuka serta alat perkembangbiaknnya, contoh pada Pinus

2. Klasifikasi tumbuhan biji terbuka

Tumbuhan biji terbuka terdiri dari empat kelas, yaitu Cycadopsida, Coniferopsida, Gnetopsida,
dan
Ginkgopsida. Adapun contoh dari suku terpilih adalah sbb:
1. Cycadaceae, contohnya pakis haji (Cycas rumphii)
2. Gnetaceae, contohnya alah melinjo (Gnetum gnemon)
3. Pinaceae, contohnya pinus (Pinus merkusii).
4. Araucariaceae, contohnya Damar putih (Agathis alba)
5. Cupressaceae, contohnya Cemara (Cupressus sp)
6. Podocarpaceae, contohnya Podocarpus imbricatus
7. Zamiaceae, contohnya Zamia sp

Diantara ketujuh tersebut, kelompok Pinaceae dan Cupressaceae merupakan kelompok tumbuhan
biji terbuka yang paling banyak jenisnya dan paling besar manfaatnya bagi manusia. Tumbuhan
tersebut tidak menghasilkan bunga seperti pada tumbuhan mawar atau tumbuhan kembang
sepatu. Alat perkembangbiakannya terdaapt dalam suatu bagian yang dsiebut rujung (strobilus).
Ada dua macam rujung yaitu rujung jantan dan rujung betina.

Keduanya mempunyai sisik yang memrupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan dan
betina. Ketika rujung jantan telah matang, serbuksarinya terlepas dan diterbangkan angin, hingga
jatuh pda rujung betina. Maka terjadilah proses pembuahan dan terbentuklah biji. Biji tersebut
melekat pada sisik rujung betina.

Banyak kayu dari tumbuhan biji terbuka ini dimanfaatkan sebagai bahan pembuat rumah serta
industri, seperti dalam pembuatan kertas, serta beberapa diambil getahnya untuk dibuatkan
minyak campuran cat. Ada pula yang dipakai sebagai bahan makanan dan sayuran (seperti buah
dan daun melinjo).

B. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae/Magnoliophyta)


1. Kelompok tumbuhan ini adalah yang paling banyak jumlahnya jenisnya dari semua tumbuhan
tinggi, meliputi lebih kurang 300.000 spesies.
2. Dikatakan tumbuhan biji tertutup, karena bakal biji berada dalam bakal buah yang dilindungi
oleh daun buah. Tumbuhan biji tertutup sangat penting bagi kehidupan mansuia maupun hewan,
karena tumbuhan inilah yang menyediakan hampir semua bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan.

1. Ciri umum tumbuhan berbiji tertutup


a. Tumbuhan berbiji tertutup menghasikan biji di dalam bakal buah,
b. akar serabut dan tunggang,
c. batang bercabang dan beruas,
d. alat perkembangbiakan berupa bunga,
e. daun bertulang dan berhelai dan organ-organ tubuh dapat dibedakan dengan jelas.
2. Klasifikasi tumbuhan biji tertutup
a. Ciri utama yang dipakai untuk mengelompokkan tumbuhan biji tertutup ialah sifat dan
keadaan bijinya. Biji pada kelompok tumbuhan ini memiliki cadangan makanan yang dsiebut
keeping biji (kotiledon). Keping biji ini sesungguhnya daun pemula sebagai pertumbuhan awal
jika biji tumbuh.
b. Berdasarkan jumlah keping biji. Ada tumbuhan yang memilki satu keeping biji
dikelompokkan sebagai tumbuhan monokotil, dan ada yang memilki dua keping biji yang
dikelompokkan menajdi tumbuhan dikotil (tumbuhan belah).

Perbedaan tumbuhan biji tertutup (Angisopermae) dengan tumbuhan biji terbuka


(Gymnospermae)

Angisopermae menghasikan biji di dalam bakal buah. Inilah perbedaan utama antara kedua
kelompok tumbuhan tersebut. Perbedaan lain tampak pada bentuk batang dan daunnya. Kalau
Gymnospermae umumnya pohon besar dan berdaun sisik atau jarum dengan batang lurus sedikit
percabangan atau berupa perdu dengan banyak percabangan. Sedangkan pada tumbuhan
Angiospermae batangnya bervariasi ada yang banyak mengandung zat kayu (lignin) berupa
pohon dan ada yang sedikit berupa herba atau rerumputan. Daun angisopermae umunya lebar-
lebar dengan bentuk yang beraneka ragam.
1. KELAPA
KELAPA

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili : Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.

MORFOLOGI
Tanaman kelapa merupakan suatu tanaman pohon berbiji tunggal (monocotyledonous) dengan
suatu kuncup terminal tunggal. Jadi tanaman ini mempunyai satu jalur (pathway) pertumbuhan
tunggal yang memungkinkan suatu penelitian (studi) terhadap fisiologi yang mengarah ke
produksi tanaman lebih mudah daripada pohon-pohon yang berkeping dua (dicotyledonous).
Pengetahuan mengenai biologi dan klasifikasi dapat digunakan sebagai dasar dalam penerapan
teknologi budidaya kelapa. Biologi kelapa membicarakan sistem perakaran, batang, daun dan
pembungaan dan pembuahan. Sedangkan klasifikasi kelapa untuk mengetahui jenis dan
keberagaman varietas kelapa. Kelapa sebagai tanaman yang menyerbuk silang mempunyai jenis
yang cukup beragam.

1. Akar
Tanaman kelapa termasuk tumbuhan berkeping tunggal (monocotyledonous), mempunyai suatu
sistem perakaran serabut (adventitious) dan sepanjang hidupnya menghasilkan banyak akar-akar
yang tebal dan seragam yang keluar dari pangkal batang. Akar-akar utama menghasilkan akar
sekunder dan tertier umumnya berumur panjang. Akar-akar ini secara fisiologis merupakan
adaptasi aerasi atau akar-akar nafas yang membantu dalam pertukaran gas.

Akar-akar utama diameternya mencapai 4 mm, dan mempengaruhi kemampuan akar menembus
tanah padat atau tanah berkandungan liat tinggi. Akar-akar ini diisi jaringan-jaringan aerenchyma
dengan baik. Penyerapan hara-hara mineral dan air terjadi dalam daerah akar persis diatas tudung
akar karena akar tanaman kelapa tidak mempunyai rambut-rambut akar. Pohon-pohon tua atau
yang tumbuh pada daerah tergenang akan mendiferensiasi akar-akar udara (nafas) yang muncul
diatas zone (daerah) perakaran normal pada pangkal batang.

2. Batang
Batang kelapa yang sebenarnya terbentuk kira-kira 5 tahun setelah ditanam, dimana hanya ada
satu titik tumbuh sehingga hanya satu pohon dapat berkembang. Selanjutnya karena tanaman ini
tidak berkambium maka tidak ada pembesaran sekunder dan garis tengah pohon. Variasi kecil
dalam lingkaran batang bisa ditemukan sebagai akibat faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan. Batang kelapa mencapai ketinggian 20 m - 25 m pada kelapa dalam, dan 10 m
sampai 15 m pada kelapa genjah. Dengan demikian tidak ada pertumbuhan batang melebar
(cross sectional). Pertumbuhan melebar hanya terjadi pada fase muda. Dalam keadaan optimal
kecepatan pertumbuhan pada waktu masih muda dapat mencapai 1.5 m/tahun. Sedangkan pada
tanaman berumur 25 tahun turun menjadi 50 cm atau kurang dan turun dengan drastis pada umur
lebih dari 40 tahun yakni hanya 10 15 cm/tahun.

Diameter batang tanaman dewasa pada ketinggian diatas 2 m dari permukaan tanah (mdpl) dan
selanjutnya keatas rata-rata 30-40 cm pada kelapa dalam. Bagian pangkal batang (bole) besarnya
dua kali lipat diameter batang rata-rata. Pada kelapa genjah diameter batangnya lebih kecil dari
kelapa dalam dan bentuknya hampir sama dari bagian bawah sampai bagian atas.
3. Daun
Kuncup terminal mendifferensiasikan satu daun tunggal satu persatu dan kira-kira selang 30
bulan sejak differensiasi satu daun hingga munculnya dari seludang (bongkol, sheat) daun. Rata-
rata satu daun baru membuka sekali sebulan dan suatu pohon yang dewasa mempunyai tajuk
dengan 30 40 daun. Pada keadaan-keadaan favorable tiap daun bertahan pada satu pohon
untuk 3 3.5 tahun. Daun pertama yang baru keluar dan berkecambah masih bersatu, daun-daun
tersebut baru membelah setelah bibit berumur 6 8 bulan. Ukuran daun pada fase pembibitan
belum mencapai ukuran maksimum. Ukuran daun dewasa 5 6 m panjang pelepah dengan berat
basah 10 15 kg, yang terdiri dari tangkai daun (petiole) terus memanjang menjadi tulang daun
utama (Rachis).

Pada Rachis terdapat helai daun (leaflets) yang jumlah seluruhnya 200 helai. Leaflets
terpanjang 130 cm sedangkan yang terpendek 25 cm. Daun yang terbuka terdiri atas: 5
daun muda yang membawa primordia bunga yang belum berdiferensiasi. 20 daun dewasa yang
membawa rangkaian bunga atau buah dari berbagai tingkat kematangan. 10 daun tua bagian
terbawah yang buah-buahnya sudah siap untuk dipungut.

Pertumbuhan daun dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu


a. Fase Juvenile (muda), kurang lebih 2 tahun, pada fase ini daun tersebut hanya merupakan
organ sederhana dengan ukuran 10 cm.
b. Fase Rapid Elongation (pertumbuhan cepat), kurang lebih 4 bulan, pada fase ini daun
tumbuh dari 10 cm menjadi beberapa meter.
c. Fase Adult Phase (dewasa), dalam fase ini pertumbuhan daun lengkap, fase ini sampai daun
mati berkisar antara 24 30 bulan.
Daun-daun kelapa berposisi sedemikian rupa sehingga bila dilihat dari pucuk berturut-turut
sampai ke daun tertua menempati sebuah spiral yang terdiri dari lima lingkaran. Arah spiral
tersebut dapat ke kiri atau ke kanan. Dari daun yang satu ke daun yang berikutnya berjarak
140o atau 2/5 lingkaran. Posisi daun kelapa tersebut disebut Phyllotaxy.

4. Bunga (Inflorescence)
Tanaman kelapa adalah tanaman berumah satu (monoecious) sehingga tiap inflorescence
membawa bunga jantan dan bunga betina. Pada kelapa dalam pembungaan mulai pada umur 5
7 tahun. Pada kelapa genjah pembungaan dimulai pada umur 3 tahun. Begitu pembungaan mulai,
satu inflorescence pun berkembang pada ketiak setiap daun. Inflorescence pertama bisa terdiri
dari hanya bunga-bunga jantan, bunga-bunga betina baru keluar dalam inflorescence berikutnya.
Pada kelapa dalam rata-rata waktu antara produksi daun berturut-turut adalah lebih kurang
sebulan, selang waktu antara pembukaan inflorescence pun juga sama. Pada kelapa genjah,
inflorescence bisa membuka setiap 3 minggu. Bunga jantan dalam satu inflorescence berjumlah
banyak, dari beberapa ratus sampai ribuan.

Bunga-bunga ini mula-mula membuka dan kemudian serbuksarinya disebarkan oleh angin.
Jumlah bunga betina biasanya tidak melebihi 30 40 dan perbedaan-perbedaan musiman
sebagian besar disebabkan oleh variasi-variasi dalam hal hara dan ketersediaan air. Pada kelapa
dalam satu inflorescence bunga jantan masih menghasilkan serbuksari selama kira-kira dua
minggu. Bunga-bunga betina lebih belakangan baru siap menerima serbuksari sehingga
penyerbukan silang biasa terjadi. . Pada kelapa genjah, fase subur bagi bunga-bunga jantan dan
bunga-bunga betina terjadi bersamaan (overlap) sehingga penyerbukan sendiri (self-pollination)
lebih umum. Variasi musiman dapat terjadi dalam (a) jumlah bunga betina per inflorescence; (b)
jumlah bunga masak yang terbentuk, dan (c) jumlah buah sebagai suatu persentase dari bunga
betina ditunjukkan

5. Buah
Sebagian besar (sampai 70 %) dari buah-buah muda gugur dalam beberapa minggu setelah
munculnya inflorescence. Sebagian buah hilang karena gagalnya penyerbukan tetapi kehilangan
yang lebih besar adalah karena alasan-alasan fisiologis. Buah normalnya memerlukan waktu 12
bulan untuk mencapai masak penuh pada waktu itu kandungan kopranya mencapai maksimum
Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang berkerumun membentuk bonggol.
Bunganya merupakan bunga majemuk dan buahnya berukuran besar dengan diameter kira-kira
10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau, kuning, dan ada yang berwarna orange. Air Kelapa Muda
sangat baik untuk dikonsumsi, selain dapat menghilangkan dahaga di saat kehausan, air kelapa
muda memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Air buah nyiur ini ternyata punya khasiat
dan nilai gizi yang luar biasa. Bukan hanya unsur makro berupa nitrogen dan karbon, tetapi juga
unsur mikro yang sangat dibutuhkan tubuh ada di air kelapa. Unsur nitrogen di dalamnya berupa
protein yang tersusun dari asam amino, seperti alanin, sistin, arginin, alin, dan serin.

Dibandingkan asam amino yang terdapat di susu sapi, asam amino yang terkandung dalam air
kelapa ternyata lebih tinggi. Sementara unsur karbon dapat dijumpai dalam bentuk karbohidrat
sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan lainnya. Begitu pula dengan
unsur mikro dalam air kelapa berupa mineral yang dibutuhkan sebagai penganti ion tubuh. Oleh
karena itu wajar jika setelah minum kelapa muda tubuh kita terasa kembali segar. Jika diteliti
lebih jauh, air kelapa ternyata juga mengandung beragam vitamin. Di antaranya vitamin C yang
dominan, asam nikotinat, asam folat, asam pantotenat, biotin, serta riboflavin. Tak heran jika air
kelapa juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sekaligus kecantikan. Di
samping itu, secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain mineral, air kelapa
juga mengandung gula (bervariasi antara 1,7 sampai 2,6 persen) dan protein (0,07- 0,55 persen).
Karena komposisi gizi yang demikian ini, maka air kelapa berpotensi dijadikan bahan baku
produk pangan.

Air kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk proses pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran,
cuka, dan nata de coco. Pengembangan produk-produk kesehatan dan energi terbarukan dapat
menjadi salah satu sumber pertumbuhan utama dalam agribisnis berbasis kelapa untuk
menggerakkan perekonomian pedesaan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Produk
seperti minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) dan biodiesel dapat dikembangkan dalam
skala kecil di pedesaan, bahkan pada tingkat rumah tangga.

VCO merupakan minyak yang dihasilkan melalui proses tertentu sedemikian rupa sehingga
seasli mungkin seperti keadaan alaminya dalam daging kelapa (virgin). Ini juga dimaksudkan
untuk membedakannya dengan proses pengolahan minyak kelapa yang melalui tahapan
pemurnian (refining) sehingga melibatkan bahan kimia. Dengan demikian, VCO bebas bahan
kimia.

Ciri-ciri umum tanaman kelapa

Tanaman yang bisa beradaptasi dengan baik di area berpasir seperti pantai ini memiliki ciri-ciri
umum yang mudah dikenali, antara lain : Pohon terdiri dari batang tunggal , akar berbentuk
serabut, dengan struktur yang tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol. Batang
pohon beruas-dan bila pohon sudah tua, ruas-ruas tersebut akan berkurang,Batang kelapa
merupakan jenis kayu yg cukup kuat , tapi sayangnya kurang baik untuk bangunan. Daun kelapa
merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip. Bunga majemuk dan terletak pada
rangkaian yang dilindungi oleh bractea, bunga terdiri dari bunga jantan dan betina.bunga betina
terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah
kelapa umumnya besar, dengan diameter sekitar 10cm-20 cm bahkan bisa lebih. Warna buah
kelapa terngantung dari jenis pohonnya ( bisa berwarna kuning atau hijau), untuk buah yang
sudah tua akan berubah warna menjadi coklat

Manfaat Kelapa

Kelapa adalah salah satu jenis tanaman serba guna dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Seluruh
bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar hingga bagian
daun dan tentunya buahnya. Berikut beberapa pemanfaat pohon kelapa oleh manusia :

1. Bagian akar : Bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bir dan zat pewarna

2. Bagian Batang : Dimanfaatkan sebagai bahan baku perabotan rumah, mebel, sebagai
kayu, ataupun kayu bakar.
3. Bagian daun : Daun kelapa dapat digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun
dianyam untuk dijadikan atap rumah, sedangkan lidinya biasa digunakan untuk membuat sapu.

4. Bagian bunga : menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air nira yang memiliki
rasa manis, bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula nira ataupun sbg minuman.

5. Bagian buah : Bagian ini terdiri dari kulit ( sabut), batok, daging kelapa dan air kelapa.
Kulit buah ( sabut kelapa ) sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan keset, Batok kelapa
bisa dijadikan arang, buah kelapa untuk konsumsi atau diolah untuk dijadikan minyak kelapa,
terakhir air kelapa sebagai penghilang dahaga dan juga bermanfaat sebagai tanaman obat untuk
meningkatkan kesehatan tubuh.

2. MANGGA
Kingdom Plantae

Subkingdom Tracheobionta

Super Divisi Spermatophyta

Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida

Sub Kelas Rosidae

Ordo Sapindales

Family Anacardiaceae

Genus Mangifera

Spesies Mangifera indica L.

Tanaman mangga dapat kita temukan di sekitar rumah. Tanaman mangga dapat tumbuh dengan
baik di pekarangan sekitar rumah. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang
struktur batangnya berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa
mencapai tinggi 10-40 m. Nama buah ini berasal dari Malayalam manga, kata ini diserap
menjadi mangga. Perawatan tanaman mangga mudah sehingga tanaman ini banyak ditanam oleh
masyarakat, ,Selain diambil buahnya, pohon mangga juga baik dijadikan pokon peneduh.

Mangga merupakan satu dari empat jenis buah-buahan yang telah ditetapkan sebagai buah-
buahan unggulan nasional. Tiga buah lainnya adalah manggis, rambutan, dan durian. Tanaman
mangga biasanya berbunga pada saat menjelang musim penghujan, dan buahnya masak pada
waktu musim penghujan. Jika tanaman mangga berbunga pada musim hujan biasanya bunganya
banyak yang rontok sehingga buah yang tertinggal hanya sedikit saja, Pohon mangga merupakan
pohon buah yang termasuk susah-susah gampang dalam penanganannya.Terkadang berbuah
banyak, namun tidak jarang buahnya hanya sedikit sebagai akibat rontoknya bunga sebelum
bunga tersebut terjadi proses pembuahan

a Jenis-jenis Mangga

Ada banyak jenis mangga yang sering kita lihat. Jika dilihat dari unsur ekonomi, ada beberapa
jenis buah mangga yang paling populer dibudidayakan oleh sebab nilai ekonominya jauh lebih
tinggi. Berikut jenis-jenis buah mangga lokal yang paling banyak dibudidayakan, antara lain:

1 Mangga Golek. Jenis mangga yang satu ini mudah dikenali karena bentuknya yang khas. Ia
tidak bulat buah seperti mangga lainnya, mangga golek bentuknya memanjang. Buah mangga
golek tidak terlalu besar. Mangga jenis ini memiliki rasa yang sangat manis dan lebih dominan
ketimbang rasa asamnya.
2 Mangga Arumanis. Jenis buah mangga yang satu ini dinamai arum dan manis sebab rasanya
manis dan baunya juga harum. Buah ini memang memiliki bau yang khas dan juga manis
tentunya. Rasanya merupakan percampuran manis dan asam.

3 Mangga Manalagi. Mangga yang satu ini memiliki rasa yang manis. Buah ini saat muda
memiliki kulit hijau muda sedangkan pada saat matang, kulit tersebit hijau tua dan dilapisi lilin
sehingga terlihat kelabu.

4 Mangga Endog. Mangga yang satu ini dikenal oleh karena bentuk dan ukuran buahnya yang
kecil layakya telur. Jika diamati dengan teliti maka akan menemukan bintik-bintik putih dan
hijau pada kulitnya. Daging buahnya padat dan berserat dengan kandungan air yang sedikit.

5 Mangga Lalijiwa. Jenis mangga lokal yang satu ini cukup terkenal. Rasa dagingnya lezat dan
bisa bikin lupa diri kata sebagian orang. Buahnya bulat dengan warna daging kuning tua saat
matang sempurna.

6 Mangga Madu. Buah yang satu ini memang memiliki rasa seperti madu. Manis dan tidak
tertinggal di lidah. Kulit buahnya hijau muda dan semakin tua akan dilapisi lilin yang juga
semakin tebal.

7 Mangga Kemang. Jenis buah mangga yang satu ini dikenal juga dengan nama Binjai dan juga
Binlo putih. Buahnya yang telah matang sempurna akan berwarna kecoklatan dan sedikit kuning.
Rasanya perpaduan manis dan asam yang seimbang. Karena hal tersebut sehingga ia populer
dijadikan rujak.

b Daur Hidup Tanaman Mangga

Daur hidup mangga dimulai dari biji yang ada dalam buah mangga. Buah mangga yang
sering kita makan pasti memiliki biji. Biji tersebut jika ditanam, suatu saat akan tumbuh akar dan
tunas. Tunas tersebut terus berkembang menjadi pohon mangga yang masih kecil. Tanaman
mangga kecil tersebut akan terus tumbuh menjadi pohon mangga dewasa. Pohon manga dewasa
tersebut bisanya akan menghasilkan bunga. Bunga akan melakukan penyerbukan, setelah
penyerbukan akan terbentuk buah mangga kecil yang berbentuk bulat.
Buah mangga kecil ini merupakan cikal bakal buah mangga yang sering kita makan. Buah
mangga terus bertambah besar dan berubah warna dari hijau menjadi keputih-putihan. Setelah
buah mangga masak, dalam buah mangga tersebut terdapat biji mangga yang merupakan calon
tanaman mangga. Jika biji tersebut ditanam dalam tanah akan tumbuh tunas yang merupakan
calon tanaman mangga yang baru.
Gambar 17. Daur Hidup Mangga

c Perkembangbiakan Tanaman Mangga

Pertumbuhan pohon mangga dapat dipercepat dengan cara mencangkok, yaitu membuat cabang
(dahan) menjadi berakar. Kulitnya dikupas sedikit dan dibalut dengan sabut yang dibubuhi tanah.
Bagian tersebut nantinya akan tumbuh akar, kemudian dipotong untuk ditanam di pot. Hasil
cangkokan akan menghasilkan buah yang sama dengan waktu tanam yang singkat. Dengan cara
ini, kita tidak perlu menanam mangga dengan biji. Artinya, mencangkok akan memperpendek
daur hidup mangga.
Selain dengan cara mencangkok perkembangbiakan mangga juga dapat dilakukan dengan cara
okulasi. Okulasi adalah penempelan tunas dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang
bawah yang struktur akar & tanamannya kuat. Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di
persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, tanaman hasil okulasi
dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian
yang ditempel tidak busuk.

d Manfaat Buah Mangga

1 VITAMIN
Mangga memiliki 12 vitamin yang berbeda. Secara umum, vitamin dapat meningkatkan
pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif. Mangga kaya akan vitamin A, B-6 dan folat atau
vitamin B-9, dan vitamin C. Vitamin A dapat menjaga kesehatan kulit, gigi, tulang, serta jaringan
tubuh. Nutrisi ini juga penting untuk penglihatan. Pigmen yang terdapat dari buah mangga
berwarna oranye ini mengantund karotenoid, antioksidan dan prekursor vitamin A. Antioksidan
menetralkan molekul yang dikenal sebagai radikal bebas yang terbentuk selama proses
pencernaan. Molekul ini dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit, jika antioksidan tidak
dapat menghentikannya. Folat dan vitamin B-6 merupakan bagian dari vitamin B kompleks,
yang dapat mengontrol fungsi enzim selama proses pencernaan. Sehingga makanan dapat
dipecah menjadi sumber energi. Vitamin B-6 juga memperkuat kegiatan sistem saraf dan
kekebalan tubuh, juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda melalui sel darah merah
yang sehat. Mengkonsumsi vitamin C yang cukup, dapat membantu Anda mencegah tubuh dari
pilek dan flu. Vitamin C mendorong sel darah putih Anda untuk bekerja lebih efisien untuk
menghancurkan kuman dan bakteri. Satu porsi jus mangga mengandung dua pertiga dari
kebutuhan harian yang direkomendasikan vitamin C Anda.

Gambar 18. Buah Mangga

2 BETA-KAROTEN
Satu porsi jus mangga juga dapat memberikan seperempat asupan beta-karoten harian dari yang
direkomendasikan. Warna oranye mendalam mangga pasokan beta-karoten. Tubuh Anda
menggunakan beta-karoten untuk membuat vitamin A, yang dapat menjaga kesehatan mata.
Vitamin A dan beta-karoten juga bekerja bersama untuk menyehatkan kulit dan tulang.

3 POTASSIUM
Jus mangga mengandung kalium, mineral yang membantu hati, saraf dan otot tubuh untuk
berfungsi dengan baik. Kalium juga mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam
tubuh Anda. Satu cangkir buah mangga dapat memberikan sekitar 325 mg potasium. Satu porsi
jus mangga, tanpa air ditambahkan atau gula, mengandung sekitar 300 mg kalium.

4 MINERAL
Mangga dipercaya memiliki macromineral. Macromineral adalah zat yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah besar. Kalsium, misalnya, merupakan macromineral, tetapi hanya 2 persen saja
yang terdapat dari asupan jenis makanan, sedangkan yang dibutuhkan oleh tubuh adalah sekitar 9
persen dari porsi harian Anda. Tubuh membutuhkan mineral yang cukup dalam aliran darah. Zat
tembaga bekerjasama dengan zat besi dan mineral lain untuk memproduksi sel darah mera. Gizi
yang terkandung dalam mangga, juga dapa tmenyehatkan pembuluh darah dan menjaga sistem
kekebalan tubuh, serta berguna untuk fungsi saraf aktif. Kalium merupakan konsentrasi terbesar
pada macromineral mangga. Kalium sangat penting untuk kesehatan jantung, ginjal, saraf dan
juga pencernaan.

5 ASAMAMINO
Asam amino merupakan sebuah nutrisi yang penting, yang terkandung dalam mangga. Tubuh
membutuhkan asam amino esensial sepanjang waktu, tetapi belum tentu tubuh Anda dapat
mencukupi hal ini. Anda perlu memakan makanan yang memenuhi nutrisi untuk asam amino.
Asam amino juga merupakan suatu bagian yang dapat membentuk protein. Sebuah protein yang
lengkap dapat mengandung semua asam amino yang ada, seperti yang terkandung dalam buah
mangga.

6 KARBOHIDRATDANSERAT
Karbohidrat merupakan senyawa gula yang dibutuhkan oleh tubuh. Mangga mengandung tiga
jenis gula, yaitu sukrosa, glukosa dan fruktosa. Buah ini juga menyediakan 11 persen dari asupan
serat makanan yang direkomendasikan. Enzim-enzim tubuh Anda akan dibantu untuk
memproduksi dan emmecah serat, serta membuang racun dari dalam tubuh.

3. COKLAT/KAKAO

Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Malvales
Famili:Malvaceae(Sterculiaceae)
Genus:Theobroma
Spesies:cacao
Nama Latin : Theobroma cacao L

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai
ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m
tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang
produktif.
Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang
(cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3 cm), tunggal, namun
nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.

Gambar 4. Bunga kakao tumbuh dari batang.

Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut
bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga siap
diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.

Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-
sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan
penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan
berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di
dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu.
Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.

Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi
oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji
mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp
difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.

a Penghasil kakao

Tidak banyak negara yang menghasilkan biji kakao kering, terfermentasi maupun tidak. Berikut
adalah negara-negara utama penghasil kakao (FAO, 2013).

Produksi %
Peringkat, Negara Area (ha)
(metrik ton) (produksi dunia)

1 Pantai Gading 2.499.986,20 1.448.992 31,6

2 Ghana 1.600.203,03 835.466 18,2


3 Indonesia 1.774.303,97 777.500 17,0

4 Nigeria 1.200.130,80 * 367.000 8,0

5 Kamerun 670.077,97 275.000 6,0

6 Brasil 689.227,87 213,774 5,6

7 Ekuador 402.399,75 128.446 2,8

8 Meksiko 116.992,44 F 82.000 1,8

9 Peru 97.660,54 28,500 1,6

10 Republik Dominika 150,956.50 68.021 1,5

11 Kolombia 107.718,37 46.739 1,0

12 Papua Nugini 134.993,45 * 41.200 0,9

*: Angka tidak resmi


F : perkiraan FAO

Negara-negara lain menyumbang 4,1% sisanya.

b Jenis-jenis komoditi
Gambar 5. Buah dari tiga hibrida kakao yang berbeda seri "Djatiroenggo" (DR).

Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua kelompok besar: kakao
mulia ("edel cacao") dan kakao curah/lindak ("bulk cacao").

Di Indonesia, kakao mulai dihasilkan oleh beberapa perkebunan tua di Jawa, seperti di
Kabupaten Jember yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Kultivar-kultivar
penghasil kakao mulia berasal dari pemuliaan yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, dan
dikenal dari namanya yang berawalan "DR" (misalnya DR-38). Singkatan ini diambil dari
singkatan nama perkebunan tempat dilakukannya seleksi (Djati Roenggo, di daerah Ungaran,
Jawa Tengah). Kakao mulai berpenyerbukan sendiri dan berasal dari tipe Criollo.

Gambar 6. Buah kakao Criollo.

Sebagian besar daerah produsen kakao di Indonesia menghasilkan kakao curah. Kakao curah
berasal dari kultivar-kultivar yang self-incompatible. Kualitas kakao curah biasanya rendah,
meskipun produksinya lebih tinggi. Bukan rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan
lemaknya.

Produksi kakao dunia telah meningkat dari 1,5 juta ton pada tahun 1983-1984 menjadi 3,5 juta
ton pada tahun 2003-2004, hampir seluruhnya karena perluasan area produksi. Kakao ditanam
baik oleh perkebunan besar dan agroindustri produsen kecil. Sebagian besar produksi berasal
dari jutaan petani yang memiliki beberapa pohon masing-masing.
Pohon kakao mulai berbuah dan dipanen ketika tanaman sudah berumur empat atau lima tahun.
Pohon dewasa mungkin memiliki 6.000 bunga dalam setahun, namun hanya sekitar 20 buah
yang dihasilkan. Sekitar 300-600 biji (kira-kira dari 10 buah) yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 1 kg pasta kakao.

Secara historis, pembuat cokelat telah mengakui tiga kelompok kultivar utama biji kakao
digunakan untuk membuat kakao dan coklat yang paling berharga, langka, dan mahal adalah
kelompok Criollo, biji kakao yang digunakan oleh Bangsa Maya. Hanya 10% dari coklat terbuat
dari Criollo, yang kurang pahit dan lebih aromatik daripada kacang lainnya. Biji kakao di 80%
dari coklat dibuat dengan menggunakan biji dari kelompok Forastero. Pohon Forastero secara
signifikan lebih keras daripada pohon Criollo, sehingga biji kakao lebih murah. Trinitario,
hibrida dari Criollo dan Forastero, digunakan pada sekitar 10% dari coklat. Ini, genetis baru
berbasis klasifikasi menjadi 10 kelompok juga dapat membantu pemulia tanaman untuk
menciptakan varietas baru yang tahan hama dan penyaki dan mengandung rasa yang lebih
disukai. Hasil penelitian Mursidi, di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, akhir tahun 2008, salah
satu hama yang menyerang buah kakao adalah lalat buah, Bactrocera carambolae dan
Bactrocera papayae.

c Manfaat

Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan
dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam bahasa keseharian
masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas
sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.

4. NANGKA
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub Kingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super Divisi : Spermatiphyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magniliopsida ( berkepin dua / dikotil )

Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Urticales

Famili : Moraceae

Genus : Artocarpus

Nangka ( Artocarpus heterophyllus Lamk ) merupakan tanaman buah yang beraasal dari India
dan menyebar luas keberbagai daerah tropis, terutamanya Indonesia. Tanaman ini memiliki nama
berbeda beda dan bervariasi tergantung wilayah maupun daerahnya. Tanaman nangka ini
merupakan tanaman yang tergolong kedalam jenis buah tahunan, dan masih berfamili dengan
Malvales dan juga termasuk kedalam ordo Urticales.

Morfologi Tanaman Nangka


a. Akar
Tanaman nangka memiliki perakarang tunggang dan juga memiliki percabangan yang sangat
banyak. Perakaran tanaman nangka ini menembus permukaan tanah hingga kedalam 10-15 meter
bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, akar
tanaman ini berguna untuk menyokong pertumbuhannya hingga kuat dan berdiri kokoh.

b. Daun
Tanaman nangkan memiliki daun tunggal, bertangkai 1-4 cm, memiliki bagian tepi rata dan
memiliki bentuk bulat telur memanjang, serta memiliki ujung pangkal pendek meruncing. Daun
pada nangka ini memiliki permukaan atas berwarna hijau tua mengkilap, kaku dan juga
permukaan bagian bawah memiliki warna hijau muda.

c. Bunga
Tanaman nangka memliki bunga dalam satu rumah hanya satu, yaitu dapat diartikan bahwa
tanaman nangka memiliki bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan ini memiliki ciri khas
berwarna hijau tua dan juga membengkok, sedangkan bunga betina memiliki bentuk yang
silinderis. Proses pembuahan ini sering terjadi di kelopak bunga dan benang sari, dalam
penyerbukaan ini biasanya di bantu dengan angin dan juga binatang sekitar.
d. Buah
Tanaman nangka memiliki buah berbentuk bulat memanjang berwarna hijau dan kekuningan jika
sudah mau matang. Buah ini tergolong kedalam buah yang majemuk, yang memiliki daging
didalamnya yang banyak. Buah ini memiliki permukaan kasar dan berduri lunak, serta buah ini
terdapat di batang dan percabangan.

E.BIJI
Biji pada tanaman nangka ini memiliki bentuk bulat memanjang dan ada juga bulat telur,
memiliki warna keabu-abuan, dan juga terdiri dari lapisan luar dan dalam. Selain itu, biji ini
diselimuti daging tebal berwarna kekuningan hingga kuning pekat. Biji ini memiliki lapisan luar
yang tipis, dan lapisan dalam yang tebal berwarn putih.

5. JAMBU BIJI
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
SubDivisi:Angiospermae
Kelas:Magnoliopsida
Ordo :Myrtales
Famili:Myrtaceae
Genus:Psidium
Species : Psidium guajaya L

Morfologi jambu biji


1. Akar
Perakaran jambu biji tunggang yang bercabang berbentuk kerucup atau meruncing panjang,
tumbuh lurus kedalam tanah, bercabang banyak, dan berwarna kecoklatan muda hingga tua. Akar
tanaman jambu biji ini bermanfaat untuk menyokong tanaman agar lebih kuat dan juga
membantu menyerap unsur air dan zat makanan didalam tanah.

2. Batang
Batang tanaman jambu biji keras, memanjang dan juga memiliki permukaan halus dan licin.
Perbatangan tanaman ini berbentuk bulat dengan diameter mencapai 10-20 cm bahkan lebih,
bukan hanya itu batang tanaman ini kuat dengan panjang mencapai 10-20 meter bahkan lebih
tergantung dengan jenis dan varietesnya. batang tanaman ini juga memiliki ruas pendek
dilengkapi dengan adanya perabangan banyak yang ada di batang tanaman jambu biji.

3. Daun
Daun tanaman jambu biji ini berbentuk bulat oval dengan warna kehijauan mudah hingga tua,
dengan bagian tepi merata yang berdiameter 2-3 cm. Daun ini dilengkapi dengan adanya
pertulangan daun berkisar 5-10 dalam satu daun. Daun tanaman ini bermanfaat untuk melakukan
proses fotosintesis yang terjadi diklorofil.

4. Bunga
Bunga jambu biji ini berwarna putih, kemerahan dan juha terdiri dari dua mahkota yang terdiri
dari 4-5 daun berkelopak dengan jumlah mahkota yang sama. Daun mahkota saling berhadapan
dilengkapi dengan tangkai sari dengan warna yang cerah. Bunga jambu ini dapat berbunga dan
menjadi bakal buah dengan penyerbukan yang dibantu dengan angin maupun dengan hewan atau
serangga sekitar.

5. Buah dan biji


Buah jambu biji ini berbentuk bulat memanjang dan sedikit oval dengan warna hijau hingga
kekuningan, buah ini termasuk buah tunggal dalam satu bunga menghasilkan hanya satu buah
saja. Buah ini berdaging tebal dengan warna putih, dan dilegkapi dengan biji berwarna putih
bersih, dalam satu buah terdapat biji yang sangat banyak sekitar 50 100 biji.

6. APEL
a Klasifikasi Tanaman Apel:

KINGDOM : Plantae (Tumbuhan)

SUB KINGDOM : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)

SUPER DIVISI : Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

DIVISI : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)

KELAS : Magnoliopsida (Tumbuhan Dikotil)

SUB KELAS : Rosidae

ORDO : Rosales

FAMILI : Rosaceae

GENUS : Malus Mill.

SPESIES : Malus sylvestris Mill.

b Ciri-ciri Tanaman Apel

Tanaman Apel memiliki akar tunggang yang berasal biji, akar tersebut tumbuh lurus atau vertical
menuju bawah tanah.

Akar ini berfungsi khusus sebagai penegak tanaman, pengonsumsi air serta unsur hara dalam
tanah. Akar ini menembus jauh ke dalam lapisan tanah yang keras agar tanaman dapat terus
hidup dan tumbuh. Tanaman ini juga memiliki akar serabut yang berasal dari stek dan rundukan
tunas akar.

Untuk batangnya, tanaman Apel berbatang kuat dan keras. Kulit kayu cukup tebal dan berwarna
kecoklatan sampai kuning keabu-abuan. Tanaman Apel batangnya bercabang-cabang dengan
pertumbuhan lurus dan tidak memiliki ranting. Tinggi batang tanaman ini dapat mencapai 7 10
meter di atas permukaan tanah.
Daun tanaman Apel berbentuk lonjong dengan lebar tidak menentu tergantung varietasnya.
Ujung daun berbentuk runcing dengan pangkal daun yang tumpul, tepi daun memiliki gerigi-
gerigi dari ujung hingga pangkal daun.

Permukaan daun bisa datar atau bergelombang, sedangkan sisi daun melipat ke bawah, namun
ada juga beberapa yang sisi daunnya melipat ke atas tergantung varietasnya. Bagian bawah daun
terdapat bulu-bulu halus yang menyelimutinya.

Bunga tanaman Apel memiliki tangkai yang pendek dan menghadap ke atas. Bunga Apel
memiliki tandan dengan tiap tandannya memiliki 7 9 bunga yang tumbuh pada ketiak daun.
Bunga tersebut memiliki mahkota yang terdiri dari 5 helai kelopak daun dengan warna merah
jambu atau putih.

Di tengah-tengah mahkota bunga, terdapat benang sari dan putik dengan jumlah yang bervariasi.
Buah Apel memiliki ciri-ciri berbentuk bulat sedikit lonjong dari bagian pucuk buah memiliki
sedikit lekukan. Kulit sangat tipis namun agak kasar berwarna hijau hingga merah yang cukup
mengkilat. Di dalam kulitnya, terdapat daging buah dengan warna krem melingkupi biji Apel di
dalamnya.

Rasa daging buah Apel manis dan cukup berair. Bijinya berbentuk panjang dengan ujung yang
runcing berwarna kecoklatan. Untuk bijinya harap diwaspadai untuk tidak termakan, karena
walaupun sedikit biji ini mengandung senyawa sianida yang dapat meracuni tubuh.

c Pertumbuhan dan Perkembangan Apel

a. Cara pertumbuhan
a) Pengolahan Media Tanam
1 Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai.
Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan
kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.
2 Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang
masih tertinggal.
3 Pembentukan Bedengan
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.
4 Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan
apabila ph tanah kurang dari 6.
5 Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang
tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkan selama 2 minggu.
b) Teknik Penanaman
1 Penentuan Pola Tanam
Tanaman apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping. Intercroping hanya dapat
dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun atau sebelum 2 tahun. Tapi pada saat ini,
setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada tanaman apel dapat dilakukan dengan
tanaman yang berhabitat rendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain. Tanaman apel tidak dapat
ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun yang akan
menyebabkan kelembaban tinggi, sirkulasi udara kurang, sinar matahari terhambat dan
meningkatkan pertumbuhan penyakit. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung
varietas. Untuk varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3-3.5 x 3.5 m, sedangkan untuk
varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2.5-3 m.
2 Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan tanah bawah
dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu
tanah dibiarkan selama 2 minggu, dan menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai
asalnya.
3 Cara Penanaman
Penanaman apel dilakukan baik pada musim penghujan atau kemarau (di sawah). Untuk lahan
tegal dianjurkan pada musim hujan. Cara penanaman bibit apel adalah sebagai berikut:
a Masukan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.
b Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.
c Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.
d Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan dengan tangan agar bibit
tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin, bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan
longgar.
b. Perkembangan
Bicara tentang sejarah perkembangan buah apel di Indonesia tentu saja sangat menarik. Apel
merupakan buah yang ekslusif. Karena banyak jenis buah apel impor yang kini membanjiri di
pasaran. Masing-masing buah mempunyai penggemarnya. Atau bahkan penggemar yang
sesungguhnya tidak mengerti mengenai buah apel. Yang diketahuinya hanyalah buah apel lokal
dan apel impor, kalau apel impor tahan lama sedangkan apel lokal tidak tahan lama. Nah,
disinilah letak perbedaan sesungguhnya dalam pemahaman terhadap buah apel.
Ada banyak jenis buah apel. Tetapi buah apel yang bisa dikembangkan dan yang kemudian
memiliki karakteristik sendiri hanya beberapa jenis saja. Seperti red apple, apel manalagi, apel
hijau atau green smith yang berasal dari Australia.
Di Batu dahulu merupakan pusat dari pertanian buah apel. Tetapi saat ini tidak banyak
wilayah yang membudidayakan. Banyak faktor yang membuat masyarakat enggan bertani apel.
Apalagi banyak lahan pertanian yang kemudian dikonversi menjadi areal pemukiman. Pasalnya
tidak hanya lantaran kebutuhan ekonomi, namun lebih sebagai akibat kepemilikan lahan yang
kemudian banyak dimiliki oleh orang-orang kota yang lebih cenderung mengalihfungsikannya
menjadi penginapan, hotel, estat, yang kemudian mengakibatkan lahan tersebut menjadi tidak
lagi produktif.
c. Reproduksinya
Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi, seperti kebanyakan
tanaman tahunan, apel biasanya dibiakkan secara aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah
apel merupakan sejenis "heterozigot ekstrem", yaitu tidak mewarisi DNA dari induk untuk
menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat induk, dan malah menjadi berbeda dengan induknya.
Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah yang terjadi secara
kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan.
Tumbuhan apel juga dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya. Beberapa
cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik daripada batang
induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan sebagai jenis pohon apel yang baru.
Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan. Misalnya, sejak
1930-an, Excelsior Experiment Station di Universitas Minnesota telah memperkenalkan kultivar
apel kuat penting yang ditanam secara luas di seluruh negeri Minnesota dan Wisconsin, baik
secara komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah Haralson, Wealthy,
Honeygold, dan Honeycrisp.
Apel telah diaklimatisasi di Ekuador pada ketinggian yang sangat tinggi. Di wilayah tersebut,
tanaman apel berbuah dua kali per tahun karena kondisi beriklim sedang sepanjang tahun.
Vegetatif buatan, dengan bantuan manusia; Merunduk, yaitu dengan merundukkan batang atau
cabang yang dibengkokkan ke bawah serta ditimbuni tanah untuk menimbulkan akar-akar baru.
Contoh: apel, alamanda, kaca piring dan sebagainya
2. Penyebaranya
Sekurang-kuranya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun 2005, dengan nilai
sekitar $10 miliar. Produsen apel terbesar di dunia, Republik Rakyat Cina, menghasilkan sekitar
2/5 dari jumlah tersebut. Amerika Serikat berada jauh di belakang sebagai produsen terbesar
kedua, dengan hanya memproduksi sebanyak 7.5% dari hasil panen dunia.
Di Amerika Serikat, lebih dari 60% apel yang dijual secara komersil ditanam di negara bagian
Washington. Apel yang diimpor dariSelandia Baru dan wilayah lain menjadi saingan bagi
produsen AS. Kebanyakan apel Australia diproduksi untuk konsumsi dalam negeri. Impor dari
Selandia Baru tidak diperbolehkan karena regulasi karantina penyakit fireblight sejak tahun
1921.
Eksportir apel terbesar pada tahun 2006 adalah Cina, Chile, Italia, Perancis, dan Amerika
Serikat, sementara importir terbesar pada tahun yang sama adalah Rusia, Jerman, Britania Raya,
dan Belanda.
10 Produsen Apel Terbesar 11 Juni 2008
No Negara Produksi (ton)
1 Republik Rakyat Cina 27.507.000
2 Amerika Serikat 4.237.730
3 Iran 2.660.000
4 Turki 2.266.437
5 Rusia 2.211.000
6 Italia 2.072.500
7 India 2.001.400
8 Perancis 1.800.000
9 Chili 1.390.000
10 Argentina 1.300.000
Dunia 64.255.520
Di Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi
apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah
ini apel telah diusahakan sejak tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat
ini. Selain itu daerah lain yang banyak dinanami apel adalah Jawa Timur (Kayumas-Situbondo,
Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di
Eropa, Amerika, dan Australia.
3. Hubungannya dengan iklim
Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun.
Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan
yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya,
terutama pada saat pembungaan. Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C. Kelembaban
udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.

d Khasiat dan Manfaat Tanaman Apel

Buah apel dengan rasa lezat dan renyah ini kaya akan phtyto-nutrisi yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh dan anti-oksidan. Studi menunjukkan bahwa apel termasuk dalam komponen
penting untuk pertumbuhan yang optimal, pengembangan, dan kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat tersebut adalah sebagian kecil dari sekian banyak manfaat lainnya yang dimiliki oleh
buah apel. Berikut ini manfaat buah apel bagi kesehatan tubuh manusia:
Gambar 8. Kandungan nutrisi buah apel
Apel rendah kalori; 100gr irisan buah segar hanya mengandung 50 kalori. Buah ini juga tidak
mengandung lemak jenuh atau kolesterol. Meskipun demikian, buah ini kaya serat makanan,
yang membantu mencegah penyerapan makanan-LDL atau kolesterol jahat dalam usus. Serat
sangat penting untuk usus yang akan menghasilkan selaput lendir yang akan melindungi usus
dari paparan zat beracun dengan mengikat bahan kimia penyebab kanker di dalam usus besar.

Apel kaya antioksidan phyto-nutrisi flavonoid dan polifenol. Total kekuatan anti-oksidan (nilai
ORAC) yang dimiliki oleh buah apel per-100 g adalah 5900 TE. Selain itu buah apel juga
memiliki kandungan flavonoid penting yaitu quercetin, epicatechin, dan procyanidin B2. Selain
itu, buah apel juga mengandung asam tartarat yang memberikan rasa asam pada buah ini. Secara
keseluruhan, senyawa ini membantu tubuh dalam melindungi efek merusak yang disebabkan
oleh radikal bebas.

Kandungan nutrisi buah apel lainnya adalah bahwa buah ini juga banyak mengandung vitamin-
C dan beta-karoten. Vitamin C adalah antioksidan alami yang kuat. Mengkonsumsi makanan
yang kaya vitamin C akan membantu tubuh mengembangkan resistensi terhadap agen infeksi
berbahaya dan radikal bebas pro-inflamasi dari tubuh.

Buah apel juga merupakan sumber vitamin B kompleks yang yang baik seperti riboflavin,
thiamin, dan piridoksin (vitamin B-6). Bersama dengan vitamin zat-zat ini akan membantu
sebagai co-faktor untuk enzim dalam metabolisme serta dalam berbagai fungsi sintetis dalam
tubuh manusia.

Apel juga mengandung sejumlah kecil mineral seperti kalium, fosfor, dan kalsium. Kalium
merupakan komponen penting sel dan cairan tubuh membantu mengendalikan detak jantung dan
tekanan darah, yang merupakan counter pengaruh buruk dari sodium.

Berdasarkan penelitian, kandungan nutrisi buah apel bisa mengurangi risiko kanker usus besar,
kanker prostat, dan kanker paru-paru. Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran, apel
mengandung vitamin C yang tidak seberapa, tetapi kaya dengan senyawa antioksidan lainnya.
Biarpun tidak sebanyak buah lain, namun konten serabut dalam apel membantu mengontrol
pergerakan usus, maka mengurangi risiko kanker usus besar. Serat apel juga membendung
penyakit jantung, serta mengontrol berat badan dan tingkat kolesterol,karena buah apel tidak
mengandung kolesterol dan mempunyai serat yang mengurangi kolesterol dengan mencegah
reabsorpsi.
Terbukti bahwa bahwa apel yang dibiakkan secara in vitro mengandung senyawa fenol yang
dapat mencegah kanker dan menunjuukan aktivitas antioksidan.Fitokimia fenol yang utama
dalam apel adalah kuersetin, epikatekin, dan prosianidin B2.

Buah Apel berkhasiat untuk mencegah kanker. Hal ini dikarenakan kulit dari buah Apel
mengandung senyawa triterpenoid yang melengkapi kinerja flavoanoid untuk mencegah
pertumbuhan sel kanker.

7. PEPAYA

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Dilleniidae


Ordo : Violales

Famili : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L.

Morfologi tanaman buah papaya

Berikut ini penjelasan lebih lanjut morfologi tanaman buah pepaya dari akar, batang, daun,
bunga, buah.

Akar

Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar serabut (radix advencita),
karena akar-akar ini bukan berasaldari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar,
dan bentuknyaseperti serabut. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalamperkembangan
selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akaryang kurang lebih sama besar dan
semuanya keluar dari pangkal batang.

Buah

Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu
buah sejati yang terdiri dari bunga denga satu bakalbuah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.
Dalam buahpapaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.Pepaya
juga termasuk buah buni(bacca). Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Pepaya
termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah papaya juga bentuknya bulat
sampai lonjong.

Daun

Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umunya tiaptumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan dauntunggal, berukuran besar, dan bercangap,
juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) atau upih daun (vagina),
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun
bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari
sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari
(palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
Bunga

Bunga merupakan bagian-bagian yang secara langsung berguna untuk mempertahankan


kehidupan (untuk penyerapan makanan, pengolahan, bahan-bahan yang diserap menjadi bahan-
bahan yang digunakan oleh tumbuhan untuk keperluan hidupnya : paernafasan, pertumbuhan,
dll). Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan
terdapat bunga jantan, bunga betina purna. Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat
tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan
berumah satu dan juga bukan berumah dua.

Kandungan Kimia

Kandungan buah pepaya masak (100 gr) - Kalori 46 kal - Vitamin A 365 SI - Vitamin B1 0,04
mg - Vitamin C 78 mg - Kalsium 23 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 12 mg - Besi 1,7 mg -
Protein 0,5 mg - Air 86,7 gram Kandungan buah Pepaya Muda (100 gr) - Kalori 26 kalori. -
Lemak 0,1 gram - Protein 2,1 gram - Hidrat Arang 4,9 gram - Kalsium 50 mg - Fosfor 16 mg -
Besi 0,4 mg - Vitamin A 50 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 19 mg - Air 92,4 gram.

8. KACANG TANAH

Kingdom/Kerajaan : Plantae/ Plants


Sub kingdom/Sub kerajaan : Tracheobionta/ Vascular Plants
Super division/Super divisi : Spermatophyta/ Seed Plants
Division/Divisi : Magnoliophyta/ Flowering Plants
Classis/Kelas : Magnoliopsida/ Dicotyledons
Sub classis/Sub Kelas : Rosidae
Ordo/Bangsa : Fabales
Familia/Suku : Fabaceae (Leguminosae)/ Pea Family
Genus/Marga : Arachis L./ Peanut
Species (Jenis/ spesies) : Arachis hypogaea L.

Binomial Name/Nama Latin/Nama Ilmiah : Arachis hypogaea L.

Morfologi Tanaman Kacang Tanah

Daun

Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai
daun agak panjang. Menurut Suprapto (2004) helaian anak daun ini bertugas mendapatkan
cahaya matahari sebanyak-banyaknya.

Batang

Pitojo (2005) melaporkan bahwa batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus,
ada yang tumbuh Menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, namun ada
yang mencapai 80 cm. Kacang tanah berakar tunggang yang tumbuh lurus ke dalam tanah hingga
kedalaman 40 cm. Pada akar tunggang tersebut tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar
serabut. Akar kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat penyerap air dan
zat-zat hara serta mineral dari dalam tanah

Bunga

Bunga kacang tanah tersusun dalam bentuk bulir yang muncul di ketiak daun, dan termasuk
bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu bunga. Mahkota bunga
kacang tanah berwarna kuning terdiri dari 5 helai yang bentukn ya berlainan satu dengan yang
lain (Trustinah, 1993).

Polong

Berdasarkan hasil laporan AAK (1989) kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk
setelah terjadi pembuahan, dimana bakal buah tumbuh memanjang dan disebut ginofor. Setelah
tumbuh memanjang, ginofor tadi mengarah ke bawah dan terus masuk ke dalam tanah. Apabila
polong telah terbentuk maka proses pertumbuhan ginofor yang memanjang terhenti. Menurut
Suprapto (2004) ginofor yang terbentuk di cabang bagian atas tidak masuk ke dalam tanah
sehingga tidak akan membentuk polong.

Biji

Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Contoh biji kacang tanah dapat dilihat pada. Kulit
luar (testa) bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji
berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena berhimpitan dengan
butir biji yang lain selagi di dalam polong (Pitojo, 2005). Warna biji kacang pun bermacam-
macam: putih, merah kesumba, dan ungu. Perbedaan-perbedaan itu tergantung pada varietas-
varietasnya (AAK, 1989).

9. SALAK

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub devisi : Angiospermae

Class : Monocotyledonae

Ordo : Lilifrorae

Famili : Palmaceae

Genus : Salacca

Spesies : Salacca edulis reinw

SIFAT DAN CIRI-CIRI TANAMAN SALAK


Tanaman
Tanaman salak sefamili dengan kelapa (palmae), rendah, hampir tidak berbatang, tegak ,
berduri-duri, tingginya 1,5-5cm. Tanaman ini tumbuhbaik jika ada pohon penaungnya, cocok
dengan iklim yang basah, tidak tahan genangan air, serta memerlukan tanah gembur yang banyak
mengandung bahan organik.
Tanaman salak adalah tanaman asli Indonesia. Hampir disemua daerah di Indonesia ada
tanaman salak, baik yang telah dibudidayakan maupun yang masih tumbuh liar dihutan.
Tanaman salak termasuk tanaman yang berbuah dua. Pada satu tanaman hanya ada satu
jenis bunga saja, jantan atau betina. Jika kita menanam hanya salah satu jenis, misalnya jantan
saja atau betina saja, maka tidak akan didapat buahnya. Pada daerah tertentu, tanaman salak
perlu dibantu penyerbukannya oleh manusia, tetapi pada daerah laintanaman salak dapat
menyerbuk secara alami dengan bantuan angin. Dalam penyerbukan buatan, satu tanaman salak
jantan dapat melayani 5-10 tanaman salak betina.
Akar
Tanaman salak berakar serabut. Daerah penyebaran akar tidak luas, dangkal, dan mudah
rusak jika kekurangan air. Akar-akar baru dapat muncul dipermukaan tanah pada saat akar yang
lama sudah berkurang fungsinya.Akar yang baru bermunculan tersebut jika ditimbun tanah akan
memperbaiki vigor tanaman. Akar yang sudah tua dapat dipangkas setelah akar yang muda
tumbuh subur, dengan cara demikian salak akan tetap awet muda dan produksinya tidak akan
menurun.
Batang
Batang tanaman salak tertutup oleh pelepah daun yang tersusun rapat. Pada tanaman yang sudah
tua batangnya akan melata, dan dapat bertunas. Tunas yang tumbuh ini disebut anakan, dan dapat
digunakan sebagai bibit vegetatif.
Daun
Helaian daunnya panjang, pelepah dan tangkainya berdiri. Bentuk daun seperti pedang,
pangkal daun menyempit, cembung, bersegmen banyak dan tidak sama. Panjang 4-7m.
Bunga Betina
Bunga betina hanya didapatdari tanaman betina. Sekelompok bunga betina hany terdiri
dari 1-3 malai. Satu malai mengandung 10-20 bakal buah. Panjang bunga secara keseluruhan 20-
30cm, panjang malai 7-10cm. Warna bunga betina hijau kekuningan berbintik merah, dan
mempunya 3 petal. Bunga betina mekar selma 1-3 hari. Jika lebih dari tiga hari tidak ada
persarian bunga akan layu dan tidak dapat dipergunakan dalam proses penyerbukan atau
persarian.
Bunga Jantan
Bunga jantan hanya didapat dari tanaman jantan. Sekelompok bunga jantan hanya terdiri
dari 4-12 malai. Satu malai terdiri dari ribuan serbuk sari. Panjang bunga jantan secara
keseluruhan 15-35cm, panjang malai 7-15cm. Bunga jantan mekar selama 1-3 hari, setelah lebih
dari 3 hari bunga akan layu dan tidak dapat dipergunakan dalam proses penyerbukan atau
persarian.
Persarian
Persarian adalah proses bersatu bunga betina (bakal buah) dengan bunga jantan (tepung
sari). Prosestersebut dapat terjadi secara alami (dengan bantuan angin, percikan air hujan, dan
serangga), jika tanman betina dan jantan letaknya berdekatan. Jika tanaman betina dan jantan
letaknya berjauhan dan tanaman jantan khusus dibuat sebagai pagar, maka proses persarian harus
dibantu oleh manusia. proses persarian dilakukan dengan cara mengibaskan bunga jantan yang
sudah mekar pada hari kedua ke bagian tandan bunga betinayang sedang mekar pada hari kedua
juga. Atau dengan menancapkan malai bunga jantan diatas malai bunga betina, satu malai bunga
jantan dapat dipotong 4 bagian.
Buah
Bentuk buah bulat atau bulat telur yang terbalik denganbagian ujung runcing. Kulit buah
bersisik yang tersusun seperti genting. Daging buah berwarna putih kekuningan, kuning
kecoklatan atau merah, tergantung jenisnya. Rasa buah manis, manis agak masam, manis agak
sepet atau manis bercampur masam bercampur sepet. Bijinya bulat telur berisi 3, salah satu
sisinya bulat, dan sisi lainnya membentuk sudut.
Buah salak biasanya dimakan dalam bentuk segar, asinan atau manisan dan didalam
kaleng. Bagian buah yang dapat dimakan setelah dianalisis mengandung vitamin dan zat-zat
yang dibutuhkan tubuh manusia, seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kandungan zat gizi 100 gram buah salak dari bagian yang dapat dimakan.tiap
Jenis zat gizi Jumlah
Energi 77,0 kalori
Protein 4,0 gram
Hidrat Arang 20,9 gram
Kalsium 2,8 gram
Fosfor 1,8 gram
Besi 4,2 gram
Vitamin B 0,004 gram
Vitamin C 0,2 gram
Air 69,696 gram

Biji
Satu buah salak mengandung 1-3 biji. Biji salak berkeping satu. Lembaga ( calontunas
baru)-nya tidak tahan kekeringan. Benih salak yang akan dikecambahkan harus dijaga dengan
terik matahari atau angin kering. Untuk itu, biji salak yang akan dijadikan benih harus langsung
dibungkus plastik atau kertas lembap.
10. CABE RAWIT

Cabe rawit merupakan salah satu komoditi rempah-rempah yang paling banyak ditanam di
Indonesia.

Harganya yang cenderung tinggi membuat para petani banyak yang membudi-dayakannya. Cabe
rawit merupakan bumbu dapur yang paling banyak digunakan. Cabe rawit sebenarnya
mempunyai berbagai varietas, kurang lebih tiga varietas, namun kesemuanya masih termasuk
dalam kelompok genus capsicum.

Pada awalnya, cabe akan berwarna hija tua ketika masih kecil dan akan berubah merah ketika
sudah memasuki musim panen.

a. Klasifikasi Cabai Rawit

Kingdom Plantae (Plant)


Sub kingdom Tracheabionta (Vascular
Plants)
Division Spermatophyta (Seed
Plant)
Sub division Magnoliophyta
(Flowering Plant)
Classing Magnolipsida
(Dycotyledons)
Sub classis Asteredae
Ordo Solanales
Famili Solanaceae (Potato
family)
Genus Capsicum L. (pepper)
Species Capsicum frustescens L

b. Morfologi tanaman cabai rawit

1) Daun

Tiap tanaman cabe mempunyai karakteristik tersendiri yang terlihat dari daunnya. Pada cabai
rawit, daun bunga warnanya bisa sangat bervariasi tergantung iklim lingkungan tempat tanaman
ditanam. Kebanyakan warna daun cabai rawit berwarna hijau muda. Panjang daun sekitar 3-4 cm
dan lebar daun berkisar 1-2 cm. Ruas pada daun cabai merah berkisar dari 5-9 ruas.

2) Batang

Maksimal tinggi tanaman cabai rawit adalah 80 cm. Sedangkan panjang batang tanaman cabai
rawit hanya berkisar 20 cm, kemudian langsung membentuk suatu percabangan yang acak.
Warna pada batang tanaman biasanya berwarna hijau tua ketika masih dalam keadaan produktif
dan akan berubah menjadi coklat ketika ketika sudah tua.

3) Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar tanaman cabai terdapat
banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari sumbar makanan dengan menyerap unsur
hara dari tanah. Pada bagian ujung akar terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari
dalam tanah.

4) Bunga

Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang meskipun tidak semua. Bunga akan
keluar di dekat daun, dan bisa berbentuk tunggal atau komunal. Dalam satu tandan umumnya
terdapat 2-3 bunga. Mahkota bunga mempunyai warna putih dengan diameter antara 5-20 mm.
Terdapat bunga jantan dan betina dalam satu tangkai.

5) Buah

Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua kemudian akan berubah warna
menjadi merah ketika sudah tua.

c. Khasiat dan Manfaat Cabai Rawit

1) Mempercepat metabolisme tubuh

Cabai rawit bisa mempercepat metabolisme tubuh Anda. Oleh karena itu berbahagialah bagi
Anda yang tahan dengan rasa pedas cabe rawit. Karena mempercepat metabolisme tubuh, maka
cabe rawit termasuk makanan yang dapat membantu menurunkan berat badan.

2) Membantu jantung

Cabai rawit juga berguna bagi jantung Anda, karena dapat mencegah serangan jantung yang
mematikan dalam hitungan detik. Hal ini karena karakteristik cabe rawit yang dapat membuka
arteri di jantung.

3) Membantu Pertumbuhan Rambut

Cabai rawit juga dapat membantu pertumbuhan rambut Anda. Salah satu alasan utama dari
masalah kebotakan adalah karena penurunan sirkulasi darah(darah tak lancar). Cabai rawit bila
dioleskan pada kulit kepala akan meningkatkan sirkulasi darah, dan dengan demikian dapat
membantu pertumbuhan rambut. Memang hal ini akan menyebabkan iritasi pada kulit kepala,
akan tetapi ini akan memberikan manfaat yang baik.

4) Membantu Meringankan rasa nyeri

Cabai rawit dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Banyak orang yang menderita sakit
kepala, dan mengkonsumsi cabe rawit akan memberikan manfaat untuk mengurangi rasa sakit
kepala migren. Makan cabe juga akan membantu orang yang menderita gejala sinus. Cabe rawit
juga dapat membantu untuk mengurangi sakit gigi dan sakit gusi.
5) Membantu menurunkan Berat Badan

Cabe rawit juga memiliki kemampuan untuk membantu menurunkan berat badan. Hal ini karena
capsaicin yang pedas pada cabe rawit akan membakar lemak, dan mengeluarkannya bersama
keringat. Selain itu juga karena cabe rawit yang membantu meningkatkan metabolisme tubuh,
yang juga dapat menurunkan berat badan lebih cepat. Makan cabai rawit juga akan menurunkan
nafsu makan, sehingga cocok jika anda ingin membatasi makan saat diet.

6) Meredakan sakit tenggorokan :

Cabai rawit juga dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. Campur cabai rawit dengan air,
dan gunakan berkumur. Prosedur ini akan membantu memulihkan sakit tenggorokan dengan
cepat.

7) Mencegah Tekanan Darah Tinggi

Cabai rawit dapat membantu melancarkan peredaran darah, dengan cara mengurangi
pembentukan dan penggumpalan darah. Oleh karena itu, cabai rawit adalah obat yang alami yang
dapat membantu mengurangi dan mencegah tekanan darah tinggi.

8) Membantu menyembuhkan Infeksi

Cabai rawit juga membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit akibat infeksi ,karena
cabe memiliki sifat antijamur.

9) Membantu menyembuhkan Luka usus

Cabai rawit juga dapat membantu menyembuhkan luka usus, yang dikarenakan pergerakan
peristaltik saat menjalankan proses pencernaan. Sehingga cabe akan memberikan manfaat
kepada kesehatan pencernaan, dan membantu menyembuhkan berbagai masalah pada usus.

10) Mencegah Kanker

Manfaat yang paling penting dari mengkonsumsi cabai rawit adalah membantu mengurangi
resiko kanker, serta dapat menghambat perkembangan sel kanker paru-paru dan kanker pankreas.
Senyawa cabai rawit yang berkemampuan untuk ini tak lain adalah capsaicin yang memberikan
rasa pedas. Proses ini dikenal dengan sebutan apoptosis .
11. JAHE

a. Klasifikasi Tanaman Jahe

Kindom Plantae
Filum Spermatophyta
Kelas Monocotyledoneae
Ordo Zingiberales
Famili Zingibeaceae
Genus Zingiber
Spesies Zingiber officinale

a. Habitat Tanaman Jahe


Jahe (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar di ladang-ladang yang
mempunyai kadar tanah agak basah (lembab) dan banyak memperoleh sinar matahari. Jahe
termasuk jenis tumbuhan herba menahun. Jahe merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai
tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai dataran tinggi (1500 meter di atas
permukaan laut). Jahe dapat mencapai ketinggian berkisar 0,75-1 meter.

Ciri-ciri jahe antara lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi
dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan jahe sangat ditentukan oleh
varitasnya. Rimpang jahe berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan
mempunyai warna coklat dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak
begitu lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang
sari dan 3 putik bunga. Bunga jahe muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk

b. Jenis-Jenis Jahe

Jahe dapat dibedakan dalam 3 macam, berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya:
Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya lebih besar
dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias
dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe
olahan.
Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah
berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya
lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk
diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
Jahe Merah, Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti
jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri
yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

c. Manfaat Tanaman Jahe

Jahe mengandung zat yang berguna bagi tubuh manusia, sehingga jahe banyak digunakan untuk
obat maupun untuk bumbu masakan. Kegunaan jahe lainnya antara lain:
merangsang pelepasan hormone adrenalin, memperlebar pembuluh darah sehingga darah
mengalir lebih cepat dan lancer. Tubuhpun akan menjadi lebih hangat dan kerja jantung dalam
memompa darah akan semakin ringan sehingga tekanan darah akan turun.

Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi
memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu
tubuh mencerna dan menyerap makanan.

Jahe sekurangnya mengandung sembilan belas komponen bioaktif yang berguna bagi tubuh.
Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah
penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan
serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
Mengandung serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut
berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan.
Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian.
Caranya : pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas.
Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk,
atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.

Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan
kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak.
Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu
menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit
kepala,dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde,
mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.

d. Deskripsi Morfologi Tanaman Jahe


Gambar 16. Tanaman Jahe

Daun jahe berwarna hijau dan berbentuk lonjong lancip menyerupai daun rumput yang besar.
Daun itu sebelah menyebelah berselingan dengan tulang daun sejajar sebagaimana tanaman
monokotil yang lainnya. Daun jahe termasuk daun tunggal. Ujung daun jahe runcing, pangkal
daun tumpul, dan tepinya rata sedangkan permukaan daunnya halus dan licin. Daun jahe
termasuk daun lengkap karena memiliki bagian-bagian berupa helaian, tangkai, dan upih daun.
Batang tanaman jahe berwarna hijau, tidak berkayu dan berair. Merupakan batang semu
yang tumbuh tegak lurus. Batangnya terdiri dari seludang-seludang daun tanaman dan pelepah-
pelepah daun yang menutupi daun. Bentuk batangnya bulat dan mempunyai permukaan yang
dilapisi oleh bulu-bulu halus. Batang tumbuhan ini tidak memiliki percabangan. Dilihat dari
panjang umurnya, tanaman ini temasuk tanaman tahunan (parennis). Batang tanaman ini
mempunyai modifikasi batang berupa rimpang.
Akar pada jahe merupakan akar serabut. Akar-akarnya tumbuh pada rimpang, yang
merupakan modifikasi dari batang. Akar-akar tersebut juga memiliki bagian-bagian berupa leher
akar, batang akar dan tudung akar.

Bunga pada jahe berupa malai tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur. Bunga termasuk
dalam bunga majemuk tunggal. Mahkota bunga berbentuk tabung, helaiannya agak sempit,
berwarna hijau kekuningan dan jumlah daun mahkotanya adalah tiga buah saling berlekatan pada
bagian bawahnya. Daun kelopak berjumlah tiga buah. Termasuk bunga sempurna karena
mempunyai 2 kelamin. Mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga yang saling berlepasan.
Bakal buahnya tenggelam .
B. TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

1.PAKU

Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Polypodiales
Filum : Polypodiaceae
Genus : Davallia
Spesies :Davallia trichomanoides.

Tumbuhan paku (Ptridophyta) diduga merupakan tumbuhan berkormus tertua yang menghuni
daratan bumi. Fosil tumbuhan paku dijumpai pada batu-batuan zaman Karbon, diperkirakan
berasal dari 345 juta tahun yang lalu. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit.
Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar
kawah-kawah (paku kawah).
Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar dan daun yang sebenarnya.
Artinya, batang, akar dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xylem dan floem.

Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia
sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab., yang juga dikenal sebagai masa
keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Tumbuhan paku tidak
menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh daun, biasanya pada
permukaan bawah daun. Daun yang masih muda menggulung. Mengapa disebut tumbuhan paku
disebut juga tumbuhan berkormus? Hal ini dikarenakan tumbuhan paku memiliki akar, batang
dan daun. Tumbuhan paku juga termasuk kedalam kelompok Tracheophyta yang memiliki
jaringan pengangkut khusus yang berbentuk pembuluh (pipa). Tumbuhan ini cenderung tidak
tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman
Karbon. Tumbuhan paku yang ada di bumi ini mempunyai masa kejayaan dalam zaman
Paileozoikum, terutama dalam zaman karbon atau disebut zaman paku. Sisa-sisanya sekarang
dapat digali sebagai batubara

2. LUMUT HATI

Klasifikasi
Regnum:Plantae
Division:Hepaticophyta
Kelas:Hepaticosida
Ordo:Hepaticoceales
Family:Hepaticoceae
Genus:Hepaticopsida
Spesies:Hepaticopsidasp

1.2Pengertian
Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam Bryophyta. Namun,
perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik,
sehingga diputuskan untuk memisah lumut hati ke dalam divisio baru.
Lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab.
Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki
struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang
menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta
menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan. Tidak memiliki
batang dan daun. Reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara
generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut
ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut
alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora.
Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut
gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati
adalah Marchantia polymorpha dan porella.

1.3Ciri-ciri

tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid

gametofitnya membentuk anteredium dan arkegonium yg berbentuk seperti payung.


sporofit perumbuhannnya terbatas krn tdk mempunyai jaringan meristematik

berkembang biak scr generatif dgn oogami, dan scr vegetatif dgn fragmentasi, tunas, dan kuncup
eram

habitatnya ditempat lembab.

1.4TempatHidup

pada tempat-tempat yang basah, untuk struktur tubuh yang himogrof. Pada tempat-
tempat yang kering, untuk struktur tubuh yang xeromorf (alat penyimpan air).
sebagai epifit umumnya menempel pada daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika.

1.3susunan tubuh
berdasarkan bentuk talusnya, lumut hati dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lumut hati bertalus dan
lumut hati berdaun.
menyerupai talus (dorsiventral), bagian atas dorsal berbeda dengan bagian bawah ventral. Daun
bila ada tampak rusak dan tersusun pada tiga deret pada batang sumbu. Alat kelamin terletak
pada bagian dorsal talus pada /pada jenis terletak pada bagian terminal, sporogonium sederhana
tersusun atas bagian kaki dan kapsul atau kaki tangkai dan kapsul. Mekanisme merakahnya
kapsul tidak menentu dantidakteratur.
seperti pita bercabang menggarpu dan menyerupai rusuk ditengah mempunyai rizoid. Pada rusuk
tengah, terdapat badan seperti piala dengan tepi yang bergigi, yang disebut piala eram atau
keranjang eram kepala atau mangkok. Kemudian puncup-puncup eram atau tunas yang disebut
gema mudah terlepas oleh air hujan
protonema lumut hati umumnya hanya berkembang menjadi suatu bulu yang pendek. Sebagian
besr lumut hati mempunyai sel-sel yang mengandung minyak, minyak itu terdapat dalam bentuk
yang spesifik kumpulan tetes-tetes minyak aksiri dalam bentuk demikian. Minyak tadi tidak
pernah ditemukan pada tumbuhan lain.

1.4Pekembangbiakan
a. secara aseksual menggunakan spora dan tunas.
b. secara seksual contohnya marchantia
c. anteredium terpancang pada permukaan atas, bentuknya seperti cakram. Dasar bunga betina
agak melebar dan berbentuk paying, dengan cuping berbentuk jari, umumnya berjumlah 9.
Arkegonium tumbuh pada alur-alur diantara cuping-cuping dengan leher menekuk kebawah.
Anteredium merekah, mengeluarkan sperma menuju ke arkegonium, generasi sporofit dari telur
yang sudah dibuahi (zigot). Zigot membelah membentuk embrio (bentuk bola), bagian pangkal
dari embrio membentuk kaki masuk ke jaringan reseptakel. Bagian terbesar dari janin
membentuk kapsul yang dipsahkan dari bagian kaki oleh zona yang terdiri dari sel-sel yang
disebut tangkai. Kapsul berisi sel-sel induk spora yang berkelompok yaitu benang-benang
memanjang dengan dinding bagian dalam terpilin. Setelah meiosis terbentuklah tetraspora,
tangkainya memanjang, arkegonium yang melebar jadi pecah dan kapsul jadi terdorong
kebawah. Kapsul lalu mongering dan terbuka memancarkan spora, lepasnya spora dari kapsul
dibantu oleh elater yang sifatnya higroskopik. Akibat mengeringnya kapsul, elater menggulung
menjadi kering dan menggandakan gerakan sentakan yang melebar spora keudara.
1.5Peranan

a).fungsi

Sebagai penyedia tanah bagi tumbuhan yang lebih besar yang tumbuh dipohon
Karena akar-akar lumut dapat menyimpan tanah.
Sebagai penyedia makanan bagi hean-hewan kecil dan tanaman lain yang semuanya tersimpan
diakar lumut.
Sebagai sarang hewan-hewan kecil Karen biasanya terdapat celah-celah pada tumbuhan tersebut
segingga hewan bias masuk kedalamnya.
Sebagai penyimpanan air dalam jumlah yang cukup besar.
lumut menjaga kelembaban udara dan porositas tanah

b).manfaat
Lumut dari marga Polythrichum adalah salah satu contoh yang dapat digunakan
sebagai penutup media tanam tanaman hias atau taman dan bahan kasur
Manfaat lainnya, ada lumut yang dipercaya bisa digunakan sebagai bahan obat, meski masih
diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis. Secara tradisional lumut dari marga
Marchantia (lumut hati) yang bentuknya mirip hati, digunakan untuk mengobati penyakit
hepatitis. Sementara, lumut spagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata.

3. TERATAI

Regnum: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Nymphaeales
Famili: Nymphaeaceae
Genus: Nymphaea
Spesies: Nymphaea nouchali Brum F

Teratai merupakan nama umum untuk genus Nymphaea yang merupakan tumbuhan air. Tanaman
teratai memiliki ciri khas dengan daun yang mengambang di permukaan air yang tenang.
Tanaman teratai pun menghasilkan bunga mempesona yang memiliki warna beraneka ragam.
Di beberapa daerah di Indonesia teratai dikenal dengan beberapa nama yang hampir mirip seperti
teratai, dan terate. Dalam bahasa Inggris, bunga dari genus Nymphaea ini dikenal sebagai water-
lily atau waterlily.
Terdapat lebih dari 50 jenis (spesies) teratai di dunia yang tersebar mulai dari daerah tropis
hingga subtropis. Konon spesies-spesies teratai tropis berasal dari Mesir.

Tanaman teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai memiliki daun yang
tumbuh mengambang di permukaan air. Bunga teratai juga terdapat di permukaan air, bunga dan
daun teratai keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada
dasar kolam, sungai atau rawa.

Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang
lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung
lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga
bergenus Nymphaea
ini antara 5-10 cm.
Manfaat. Tanaman teratai banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Namun selain sebagai
tanaman hias, teratai juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat-obatan tradisional yang antara
lain dapat mengobati penyakit, diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia;
Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri-beri, sakit kepala, berak dan
kencing darah, anemia, ejakulasi dini.
4. ECENG GONDOK

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Subkingdom : Trcahebionta ( Tumbuhan bepembuluh )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Liliopsida ( berkeping satu / monokotil )

Sub kelas : Alsmatidae

Ordo : Alsmatales

Famili : Butamaceae

Genus : Eichornia

Spesies : Eichornoa crassipes ( Mart.) Solms

Tanaman eceng gondok merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di perairan dan juga
tanaman ini mengapung. Tanaman ini memiliki nama dan sebutan yang berbeda beda
tergantung tempat atau daerah pertumbuhannya diantaranya Palembang disebut kelipuk,
lampung disebut ringgak, dan Manado disebut tumpe, tanaman ini di pertama kalinya ditemukan
dan dikembangkan oleh pakar botani yang berasal dari Jerman bernama Friedrich Phillipp von
Martius.
Morfologi tumbuhan eceng gondok
Tumbuhan air, mengapung, tumbuhan berumpun, dengan tinggi 4-8 cm. Bagian akar serabut,
batang tidak memiliki, daun tunggal, bertangkai, tersusun berjejal diatas akar, berwarna hijau
dengan panjang 7-25 cm, berbentuk bulat telur, bagian ujung meruncng, pangkal meruncing, tepi
merat, permukan mengkilat, tangkai menggelembung.

Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang mahkota 2-3 cm, daun mahkota berlekatan. Buah kotak
sejati, beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat berwarna kehitaman dan tumbuhan ini dapat
diperbanyak dengan mengunakan sistem generatif ( melalui biji )

B.HEWAN
1. ANJING

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Canidae
Genus : Canis
Spesies : Canis lupus
Dalam sejarah taksonominya, pada tahun 1753 bapak taksonomi modern Carl Linnaeus
mendaftarkannya dalam jenis hewan berkaki empat asing. Kata Latin untuk anjing adalah Canis.
Spesies yang ada dalam genus ini diantaranya adalah rubah (Canis vulpes), serigala (Canis
lupus) dan anjing domestik (Canis canis). Pada edisi selanjutnya pada 1758, Linnaeus
menghilangkan Canis canis dan memperluas daftarnya dari genus Canis. Lalu ada banyak istilah
untuk sinonim anjing domestic, termasuk aegyptius (anjing berbulu), aquaticus (anjing air) dan
mustelinus (harfiah anjing badger). Lalu ada dua istilah yang banyak digunakan oleh para ahli
untuk anjing domestik, yaitu Canis domesticus dan Canis familiaris.
Anjing domestic diterima dalam spesiesnya sendiri sampai ditemukan banyak bukti dari perilaku,
vokalisasi, morfologi dan biologi molekuler yang mengarah pada pemahaman kontemporer
bahwa serigala abu-abu adalah nenek moyang untuk semua spesies anjing domestik. Berdasarkan
fakta ini, anjing direklasifikasi sebagai Canis lupus familiaris subspesies dari serigala abu-abu
(Canis lupus) pada tahun 1993.

Ciri Ciri Khusus Hewan Anjing

1. Hewan ini adalah adalah merupakan hewan pemangsa

2. Anjing di Klasifikasi ke dalam ordo karnivora tidak berarti anjing harus makan daging
melulu

3. Ciri Khusus Anjing memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit,
dan mencabik-cabik musuh / makanan

4. mata anjing lebih sensitif terhadap cahaya dan gerakan dibandingkan mata manusia

5. Indera pendengaran sangat kuat, Anjing bisa mendengar suara frekuensi rendah 16Hz
hingga 70KHz, Manusia hanya mendengar frekuensi 20Hz-20 KHz

6. Anjing mampu menentukan sumber suara lebih cepat dari manusia, sekaligus bisa
mendengar suara yang sumbernya empat kali lebih jauh yang dapat didengar manusia

7. anjing bisa menggerak-gerakkan daun telinga agar cepat bisa menentukan lokasi sumber
suara yang sebenarnya

8. Lebih dari 18 otot pada daun telinga memungkinkan anjing memiringkan, memutar,
menidurkan, atau menegakkan daun telinga

9. Ciri Khusus Anjing yaitu Indera penciuman Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman
yang sensitif terhadap bau
2. KAMBING

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Sub famili : caprinae

Genus : Capra

Spesies : Capra aegagrus

Sub spesies : Capra aegagrus hircus

MORFOLOGI KAMBING

1. Kambing secara umumnya memiliki tanduk dua di bagian kiri dan kanan

2. Kambing berukuran sedang

3. Bobot jantan mencapai 120 kg dan betina 50 kg bahkan lebih tergantung dengan
varietesnya

4. Memiliki warna mulai dari hitam, hitam belang putih, putih hitam, dan juga berwarna
kecoklatan.

5. Memiliki ekor pendek rata rata berukuran 2-3 cm

6. Memiliki janggut dengan panjang mencapai 3-4 cm

7. Dahi cembung, dan hidung datar

KEUNTUNGAN KAMBING

1. Nilai ekonimis lumayan tinggi

2. Pertumbuhan dan perkembangan cepat

3. Mudah dibudidayakan dan diternakan

4. Daging kambing memiliki kandungan tinggi


5. Kulit dapat dijadikan olahan lain

6. Benang bisa dijadikan benang

3. SAPI
Klasifikasi Pada Hewan Sapi ( Holstein )
Kingdom (kerajaan) : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Family :Bovidae
Genus : Bos
Spesies : B.taurus
sapi atau lembu adalah hewan ternak anggota suku Bovidae dan anaksuku Bovinae. Sapi
dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan manusia. Hasil
sampingan, seperti kulit, jeroan, tanduk, dan kotorannya juga dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat transportasi,
pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat industri lain (seperti peremas tebu). Karena banyak
kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama.

Kebanyakan sapi ternak merupakan keturunan dari jenis liar yang dikenal sebagai Auerochse
atau Urochse (dibaca auerokse, bahasa Jerman berarti sapi kuno, nama ilmiah: Bos
primigenius), yang sudah punah di Eropa sejak 1627. Namun, terdapat beberapa spesies sapi liar
lain yang keturunannya didomestikasi, termasuk sapi bali yang juga diternakkan di Indonesia.

Karakteristik sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas dan sapi yang beriklim dingin
sangat berbeda, apa lagi di tinjau dari segi morfologinya yang secara otomatis juga menunjang
fungsi dari karakteristik sapi tersebut. Untuk membedakan karakteristik morfologi sapi yang
hidup di daerah tropis dan sapi yang hidup di daerah beriklim dingin dapat di bedakan sebagai
berikut:
1. Dari segi bentuk tubuhnya
Dari segi bentuk tubuhnya, sapi yang hidup di daerah panas atau sapi yang hidup di daerah tropis
pada umumnya memiliki tubuh yang kecil dari pada sapi yang hidup di daerah yang beriklim
panas. Hal ini di sebabkan karena tubuh yang kecil sangat di butuhkan oleh sapi yang hidup di
daerah tropis atau panas sebagai konservatif dari pengaruh kecaman panas. Beda halnya dengan
sapi yang hidup di daerah dingin pada umumnya besar atau gemuk karena pengaruh lemak yang
banyak.
Lemak ini sebagai alat isolator yang akan menyebabkan sapi tersebut tidak terpengaruh oleh
kecaman dingin. Semakin banyak lemak pada sapi yang hidup di daerah dingin makan akan
semakin bagus karena lemak ini akan mempertahaknkan suhu tubuh sapi tersebut, sedangkan
semakin sedikit lemak pada sapi yang hidup di daerah beriklim tropism aka akan semakin bagus
pula karena dia akan semakin mudah mengeluarkan panas dari tubuhnya sehingga kondisi
tubuhnya akan tetap seimbang dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Contoh sapi yang hidup
di daerah tropis atau panas yaitu sapi bali yang kecil yang hanya mampu mencapai berat badan
kira-kira 400 kg saja dan sapi yang hidup di daerah beriklim dingin yaitu sapi simental yang bisa
mencapai berat badan 1150 kg untuk jantannya.
2. Dari segi rambutnya
Pada umumnya, sapi yang hidup di daerah yang beriklim tropis atau panas memiliki rambut yang
agak tipis dengan sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin yang mempunyai rambut yang
tebal. Rambut yang tebal pada sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin berfungsi untuk
menahan kecaman dingin atau berfungsi sebagai isolator sehingga kondisi tubuh sapi yang hidup
di daerah beriklim dingin akan senantiasa hangat karena sapi tersebut silindungi oleh tubuh yang
sama fungsinya sebagai selimut. Sedangkan sapi yang hidup di daerah tropis atau panas memiliki
rambut yang tipis karena untuk mempermudah pengeluaran panas tubuh dari sapi tersebut.
3. Dari segi ketebalan kulitnya
Dari segi ketebalan kulitnya, sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas cenderung memiliki
kulit yang lebih tipis di bandingkan dengan sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin. Hal
ini di sebabkan karena sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas akan memerlukan
pengeluaran panas tubuh yang banyak sehingga kulit sapi tersebut harus tipis. Beda halnya
dengan sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin, sapi tersebut cenderung memiliki kulit
yang tebal agar sapi tersebut bisa melawan dingin yang ekstrim sehingga kulit yang tebal
tersebut juga berfungsi sebagai isolator agar panas tubuh sapi tersebut tidak langsung keluar
tubuh dan udara lingkungan yang dingin tidak langsung masuk ke dalam tubuh sapi tersebut.
4. Dari segi warnanya
Dari segi rambutnya, sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas pada umumnya memiliki
warna yang agak cerah di bandingkan dengan sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin
yang pada umumnya memiliki warna yang agak gelap. Hal ini juga berfungsi sebagai isolator
pada sapi karena warna bulu juga itu akan menghantarkan panas pada sapi yang hidup di daerah
yang beriklim panas dan akan mengikat panas pada sapi yang beriklim dingin.
5. Dari segi pola makanannya
Dari segi makanannya, sapi yang hidup di daerah yang beriklim tropis atau daerah yang beriklim
panas akan cenderung memakan makanan yang yang mengandung banyak karbohidrat seperti
rumput-rumputan karena karbohidrat pada makanan itu tidak terlalu memberikan efek panas
pada tubuh sapi. Sedangkan sapi yang hidup di daerah dingin akan memakan makanan yang
mengandung banyak protein seperti konsentrat, karena protein pada makanan akan menimbulkan
efek panas pada tubuh sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin tersebut sehingga sapi
tersebut akan terjaga kondisi tubuhnya dari cekaman dingin.
6. Dari segi panjang kakinya
Dari segi panjang kakinya, kebanyakan sapi dari daerah yang beriklim panas akan memiliki kaki
yang panjang dari pada sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin. Kaki yang panjang pada
sapi yang hidup di daerah tropis atau panas berfungsi untuk menghindari cekaman panas bumi
dari panas. Namun perlu di ketahui bahwa tidak semua sapi yang beriklim tropis memiliki kaki
yang panjang, hal ini tergantung struktur tempat tinggal sapi tersebut. Misalnya sapi bali yang
hidup di Indonesia, memiliki kaki yang cenderung agak pendek karena ini bertujuan untuk
menyesuaikan kondisi atau struktur bumi Indonesia yang pada umumnya berbukit bukit sehingga
di butuhkan kaki yang pendek.
7. Dari segi rumennya
Dari segi rumennya, sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin akan memiliki rumen yang
lebih besar daripada sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas. Hal ini di sebabkan karena
fungsi rumen adalah tempat tumbuhnya bakteri yang akan mengolah makanan yang di makan
oleh sapi sehingga makanan tersebut berubah menjadi sari-sari makanan yang kemudian masuk
kedalam usus sapi lalu di sebar keseluruh tubuh. Rumen yang besar pada sapi yang hidup di
daerah yang beriklim dingin membutuhkan rumen yang besar agar proses pengolahan makanan
oleh bakteri tersebut akan cepat terjadi karena di olah oleh banyak bakteri.
8. Dari segi tingkah lakunya
Dari segi tingkah lakunya, sapi yang hidup di daerah yang beriklim dingin akan lebih banyak
bergerak dari pada sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas karena sapi yang hidup di
daerah yang beriklim dingin membutuhkan gerak agar proses metabolism dalam tubuhnya lebih
cepat terjadi sehingga akan menghasilkan panas yang dapat melawan cekaman dingin di
lingkungannya. Sapi yang hidup di daerah yang beriklim panas cenderung diam atau berendam
daripada banyak bergerak karena dengan berdiam atau dengan berendam maka di dalam
tubuhnya akan melambatkan proses metabolism sehingga akan mempertahankan kondisi
tubuhnya.
Adapun beberapa contoh karakteristik sapi yang hidup di daerah yang memiliki iklim tropis atau
panas dan sapi yang hidup di daerah yang memiliki iklim yang dingin.
1. Karakteristik morfologi bangsa sapi beriklim panas seperti sapi Ongol yaitu :
Sapi ongol memiliki badan besar dan mempunyai punuk yang besar, memiliki gelambir yang
longgar dan berleher pendek. Kulit berwarna kuning dengan bulu putih atau kehitam-hitaman.
Kulit di sekeliling mata, bulu mata, moncong, kuku dan bulu cambuk pada ujung ekor berwarna
hitam. Kepala pendek dengan profil melengkung. Mata besar dengan sorot yang tenang. Tanduk
pendek dan tanduk pada sapi betina berukuran lebih panjang di bandingkan dengan sapi jantan.
Telinga panjang dan menggantung, sapi ongole akan dewasa kelamin pada umur 24-30 bulan
serta memiliki daya adaptasi yang baik.
2. Karakteristik bangsa sapi beriklim dingin
a. Sapi Simental
Sapi Simental adalah bangsa Bos Taurus (Talib dan Siregar, 1999) berasal dari daerah Simme di
negara Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika,
merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), di bagian
muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor berwarna putih, sapi jantan dewasanya mampu
mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg (Anonimus, 2002b).
b. Sapi Limousin
Sapi Limousin adalah bangsa Bos Taurus (Talib dan Siregar, 1999), di kembangkan pertama di
Prancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari simental, warna
bulu coklat tua kecuali di sekitar ambing berwarna putih serta lutut ke bawah dan sekitar mata
berwarna lebih terang. Sapi Limousin mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan
berwarna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran
besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik. Limousin merupakan keturunan sapi eropa
yang berkembang di Prancis dan sapi jenis ini merajai di pasar-pasar sapi Indonesia dan
merupakan sapi primadona untuk penggemukan, harganya mahal karena mempunyai tingkat
pertambahan berat badan yang cepat perharinya yaitu 1,1 kg.

4. HIU
Klasifikasi Ikan Hiu

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Chondrichthyes
Subkelas : Elasmobranchii
Superordo : Selachimorpha
Ordo : Carcharhiniformes
Famili : Sphyrnidae
Genus : Sphyrna
Spesies : Sphyrna sp.

Ikan Hiu adalah sekelompok (superordo Selachimorpha) ikan dengan kerangka tulang
rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Mereka bernapas dengan menggunakan lima liang
insang (kadang-kadang enam atau tujuh, tergantung pada spesiesnya) di samping, atau dimulai
sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk
melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air. Mereka
mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan.

Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan. Hiu pigmi, Euprotomicrus
bispinatus, sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm, hingga hiu
paus, Rhincodon typus, ikan terbesar yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter dan yang,
seperti ikan paus, hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu
banteng,Carcharhinus leucas, adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang
di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di
delta-delta.

5. ANJING LAUT
Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Carnivora

Family: Pinnipedia

Nama Ilmiah: Phoca Vitulina

Jenis: Mamlia

Diet: Karnivora

umumnya cenderung ditemukan di perairan dingin di banyak tempat di dunia. Banyak spesies
Anjing Laut menghuni perairan di belahan bumi bagian utara dan sering ditemukan di perairan
pantai dimana makanan berlimpah dan predator pemangsa sedikit.

Terdapat lebih dari 30 jenis Anjing Laut yang berbeda yang ditemukan di berbagain perairan
bersuhu dingin di dunia. Spesies Anjing Laut beragam dari yang paling kecil, Anjing Laut
Caspian (Caspian Seal), sampai ke spesies Anjing Laut paling besar, Gajah Laut (Elephant Seal).
Jenis Anjing Laut lainnya adalah Anjing Laut Abu-abu (Grey Seal) dan Anjing Laut Leopard
(Leopard Seal) yang terkenal sifat ganas dan agresifnya. Anjing Laut berkaitan erat dengan Singa
Laut dan juga Walrus.

Anjing Laut merupakan buruan umum dan mangsa dari berbagai predator yang hidup baik di
darat maupun di air. Dengan ukurannya yang sedang, banyak predator seperti Beruang Kutub,
Hiu, Paus Orca, dan bahkan Manusia memburu Anjing Laut untuk dijadikan makanan dan
diambil minyaknya.
Anjing Laut merupakan jenis binatang karnivora laut yang memburu berbagai jenis binatang
seperti ikan, cumi-cumi, dan crustacea (seperti udang dan kepiting). Anjing Laut Leopard besar
di ketahui memiliki jenis makanan yang berbeda. Spesies Anjing Laut tersebut tidak hanya
memangsa spesies ikan besar tetapi juga memangsa pinguin dan terkadang burung laut.

Anjing Laut menghabiskan setengah waktunya berada di air dan setengah lagi dihabiskan di atas
tanah. Setelah periode mengandung selama 11 bulan, bayi Anjing laut dilahirkan saat induknya
berada di darat. Bayi Anjing Laut berkembang dengan cepat dan beberapa bayi Anjing Laut
bahkan sudah mampu berenang dalam beberapa jam saja setelah melahirkan. Bayi Anjing Laut
dilahirkan saat musim semi dan musim panas dimana temperaturnya hangat dan terdapat banyak
makanan.

Anjing Laut umumnya dapat bertahan hidup di alam liar sampai usia 20 tahun tetapi beberapa
spesies Anjing Laut bisa hidup dalam kurun waktu yang pendek dan juga ada spesies Anjing
Laut yang bisa bertahan hidup sampai 40 tahun. Karena Anjing Laut merupakan hewan buruan
dari berbagai predator untuk sebagai sumber makanan, kebanyakan spesies Anjing Laut hanya
hidup dalam kurun waktu yang sangat singkat.

6. KURA KURA

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Reptilia
Ordo: Testudines
Upaordo: Cryptodira
Superfamili: Testudinoidea
Famili: Testudinidae
Genus: Aldabrachelys
Spesies: A. gigantean
Nama Latin: Dipsochelys dussumieri

Deskripsi :

Kura-kura darat terbesar ini mempunyai panjang karapas mencapai 90-140 cm, dengan berat
tubuh 160-250 kg. Memiliki karapas yang berbentuk kubah dan besar.Kura-kura jantan memiliki
tubuh dan karapas yang lebih besar dari kura-kura betina.Warna karapas abu-abu atau
hitam.Tubuhnya memiliki warna yang sesuai dengan warna karapasnya, dan memiliki leher yang
panjang, berfungsi untuk membantu saat memakan daun-daun dari pohon yang lebih tinggi dari
tubuhnya.Termasuk jenis hewan eksotermal yaitu hewan yang menyerap panas tubuh dari luar.

Perilaku :

D. dussumieri aktif pada pagi dan sore hari kurang dari 4 jam, waktu selebihnya digunakan untuk
beristirahat. Kura-kura aldabra beristirahat dengan cara plastron menempel di tanah, leher dan
tungkainya sedikit ditarik. Kura-kura jantan berjalan dengan plastron jauh dari tanah, sedangkan
betina plastronnya lebih rendah.Kura-kura sering bermigrasi untuk mencari tempat yang sesuai
dengan musim. Biasanya saat musim semi kura-kura berada di padang rumput, sedangkan saat
musim kering akan mencari hutan dengan kanopi tertutup.

Reproduksi :

Kematangan seksual terjadi setelah kura-kura berumur 25 tahun. Musim kawin dimulai dari
bulan Februari-Mei.Pada umumnya kura-kura ini menghasilkan telur 4-14 butir (di penangkaran
dapat menghasilkan 9-25 butir telur).Telur-telur di pendam dalam lubang tanah yang dangkal,
kering, dan datar.Masa inkubasi telur kura-kura aldabra sekitar 140-250 hari, tetapi pada
umumnya 243 hari.Terkadang kura-kura betina dalam satu tahun dapat bertelur 2 kali.

Pakan :

Hewan ini merupakan pemakan tumbuh-tumbuhan, bagian tumbuhan yang dimakan meliputi
batang, tangkai, daun, pucuk daun, buah, bunga dan biji-bijian. Pada saat musim semi, kura-kura
aldabra memakan berbagai jenis rumput-rumputan dan bunga-bunga. Saat musim kering, kura-
kura aldabra dapat memakan apa saja, termasuk serangga maupun arthropoda.

Habitat :

Termasuk jenis kura-kura darat terbesar. Kura-kura ini hidup di berbagai macam habitat, antara
lain hutan dataran rendah, rawa bakau, pantai dan padang rumput. Kura-kura aldabra lebih
banyak ditemukan di daerah padang rumput, karena terdapat sumber makanan yang banyak.
Hewan ini tersebar di Pulau Atol Aldabra, dan Pulau Changuu dekat Zanzibar.

Anda mungkin juga menyukai