Sap Penyuluhan CKD Merak Ii
Sap Penyuluhan CKD Merak Ii
A. Latar belakang
Ginjal adalah salah satu organ sistem kemih atau uriner (traetsu urinalius) yang
bertugas menyaring dan membuang cairan, sampah metabolisme dari dalam tubuh
seperti diketahui setelah sel-sel tubuh mengubah, makanan menjadi energi, maka akan
dihasilkan pula sampah sebagai hasil sampingan dari proses metabolisme tersebut yang
cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah).
Di negara maju, angka penderita gangguan ginjal cukup tinggi. Di Amerika Serikat
misalnya angka kejadian penyakit gagal ginjal meningkat tajam dalam 10 tahun. Tahun
1996 terjadi 166.000 kasus. GGT (gagal ginjal tahap akhir) dan pada tahun 2000 menjadi
372.000 kasus. angka ini diperkirakan, amsih akan terus naik. Pada tahun pada tahun
2010 jumlahnya diperkirakan lebih dari 650.000 kasus.Selain diatas, sekitar 6 juta hingga
20 juta individu di Amerika diperkirakan mengalami GGK (gagl ginjal kronis) tahap
awal. Hal yang sama juga terjadi di Jepang di negeri Sakura itu, pada akhir tahun 1996 di
dapatkan sebanyak 167.000 penderita yang menerima, terapi pengganti ginjal.
penderita gagal ginjal kronik diperkirakan sekitar 50 orang per satu juta
penduduk.berdasarkan data dari Indonesia Renal Registry, suatu kegiatan registrasi dari
perhimpunan nefrologi Indonesia, pada tahu 2008 jumlah pasien hemodialisa (cuci
darah) mencapai 2260 orang dari 2146 orang pada tahun 2007.
Bila seseorang mengalami penyakit ginjal kronik sampai pada stadium 5 atau telah
mengalami penyakit ginjal kronik (gagal ginjal) dimana laju filtrasi glomerulus (15
ml/menit) ginjal tidak mampu lagi menjalankan seluruh fungsinya dengan baik maka
dibutuhkan, Terapi untuk menggantikan fungsi ginjal. Hingga saat ini dialisis dan
transplantasi ginjal adalah tindakan yang efektif sebagai terapi untuk gagal ginjal
terminal.
Terapi hemodialisa adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti untuk
mengeluarkan sisa-sisah metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia
seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui
membran semi permeabel sebagai pemisah darah dan cairan dialisa pada ginjal buatan
dimana terjadi proses difusi, osmosis dan ultra filtrasi. Pasien gagal ginjal menjalani
proses hemodialisa 1-3 kali seinggu dan sitiap kali nya memerlukan waktu 2-5 jam,
menggantikan fungsi ginjalnya. HD dapat memperpanjang usia tanpa batas yang jelas,
namun tindakan ini tidak akan mengubah perjalanan alami penyakit ginjal yang
mendasari, juga tidak akan memperbaiki seluruh fungsi ginjal. Pasien tetap akan
terapi hemodialisa juga berarti menggangu pekerjaannya dan gairah bekerja menurun,
karna harus menjalankan peraturan pengobatan yang dirasakan. Begitu juga prilaku yang
dijalankan selama ini harus berubah, seperti perubahan diet yang tadinya bebas sekarang
dibatasi baik dalam asupan protein maupun jumlah cairan yang masuk, tidak boleh
merokok, tidak boleh minum yang beralkohol dan lain sebagainya. Perubahan prilaku ini
sangat sulit sehingga kecenderungan untuk mengikiti peraturan pengobatan yang telah
ditetapkan sangat rendah karna peraturan tersebut sangat mengikat dengan aktifitas
individu.
Menurut Benyamin Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2010) seseorang ahli
psikologi membagi perilaku manusia menjadi 3 (tiga) domain,ranah atau kawasan, yakni:
merupakan totalitas penghayatan atau aktivitas seseorang yang merupakan hasil bersama
atau resultante antara berbagai faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Dalam Perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk kepentingan
pengukuran hasil pendidikan , ketiga domain ini diukur dari pertama pengetahuan
pasien berarti bahwa pasien dan keluarga harus meluangkan waktu dalam menjalani
pengobatan yang dibutuhkan. Ketidakpatuhan sebagai masalah medis yang berat, dan
oleh karna itu sejak tahun 1960 an sudah mulai diteliti di negara-negara indusrti.
dianjurkan oleh dokter merupakan masalah yang sangat penting (Potter & Perry, 2006).
B. Tujuan
1) Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Gagal Ginjal Kronik (GGK) selama
35 menit, pasien seluruh anggota keluarga yang ada dapat memahami mengenai
o
1 Pendahuluan & Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
diri Memperhatikan
Apersepsi
Mengkomunikasika
n tujuan
2 Isi Menjelaskan dan Memperhatikan dan 15 menit
GGK.
a.Memberikan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya.
b.Menjawab
pertanyaan peserta
penyuluhan yang
berkaitan dengan
jelas.
3 Penutup a.Menyimpulkan a.Memperhatikan 5 menit
penyuluh.
c. Menjawab salam
I. Evaluasi
a. Klien dan keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian Gagal Ginjal
Kronik
b. Klien dan keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan
Ginjal Kronik
d. Klien dan keluarga dapat menyebutkan apa saja pencegahannya
e. Klien dapat memahami penatalaksanaan Gagal Ginjal kronik
J. Materi penyuluhan
a. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik (penyakit ginjal tahap akhir) adalah gangguan fungsi
ginjal yang menahun dan tidak bisa kembali ke semula. Gagal Ginjal
sejumlah tanda dan gejala bergantung pada bagian dari tingkat kerusakan
dermatologi yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah (Pruritus),
Kulit kering dan bersisik, Ekimosis, Kuku tipis dan rapuh, Rambut tipis
dan kasar. Butiran uremik, Suatu penumpukan Kristal urea di bawah kulit,
saat ini jarang terjadi akibat penanganan yang dini dan agresif pada
penyakit ginjal tahap akhir. Gejala Gastrointestinal juga sering terjadi yang
terjadi Edema paru, Efusi pleura, dan pleuritis. Gejala Neuromuskuler Juga