HARI Ke-1
SESI 1 Memahami Tujuan & Konsep Pelatihan ................................................................................. 1
a. Keuntungan foto udara vertikal dibandingkan dengan foto udara condong................................ 1
b. Keuntungan foto udara condong dibandingkan dengan foto udara vertikal ............................... 1
c. Imagery Overlap.......................................................................................................................... 2
d. Jenis Lensa Kamera & Distorsi ................................................................................................... 3
e. Distorsi Grafis ............................................................................................................................. 4
f. Kalibrasi Koordinat Kamera ........................................................................................................ 5
g. Ground Control Point (GCP) ...................................................................................................... 5
h. Desain Rencana Penerbangan ..................................................................................................... 5
SESI 2 Perbedaan Satellite & Foto Udara RC/Drone ......................................................................... 6
SESI 3 Jenis RC/Drone ....................................................................................................................... 7
a. Komponen Dasar RC/Drone ....................................................................................................... 8
SESI 4 Melihat Prediksi Cuaca untuk Penerbangan Jarak Jauh (Presentasi Trainer)
HARI Ke-2
SESI 1 Manual Penggunaan Aplikasi Mission Planer...................................................................... 11
SESI 2 Pengolahan Data Drone Secara Offline ................................................................................ 14
SESI 3 Export Data Hasil Foto Udara .............................................................................................. 18
SESI 4 Pengolahan Data Drone Secara Online (Cloud Software) .................................................... 20
SESI 5 Melihat Kesehatan Tanaman Dengan Satellite ..................................................................... 24
HARI Ke-4
SESI 1 Layout Peta ....................................................................................................................... 25
HARI Ke-5
SESI 1 UJIAN PRAKTEK ............................................................................................................... 27
HARI Ke-1
SESI 1 Memahami Tujuan & Konsep Pelatihan
Aerial Fotografi : Aerial berarti udara. Aerial fotografi adalah pengambilan gambar (shoot) dari udara,
baik menggunakan pesawat, helicopter maupun helicam atau pesawat tanpa awak (UAV).
1. Vertical photography : sampai kemiringan 3o
2. Tilted Photography : > 3o kurang dari 30 o
3. Oblique photography : antara 35o sampai 55o
c. Imagery Overlap
Foto udara yang digunakan untuk Fotogrametri diterbangkan dengan 2 tipe overlap, yaitu : Forward lap dan
Side lap. Forward lap adalah kemampuan kamera dalam melakukan potret yang owerlap pada saat satu kali
terbang di jalur track terbang yang sama, direkomendasikan adalah 70% area yang mengalami overlap dari
foto pertama.
Side lap merupakan overlap diantara 2 garis track penerbangan yang disebut dengan spasi. Nilai khas yang
diperlukan untuk proses fotogrametri adalah 30-60%, tetapi disarankan menggunakan sedikitnya 50% dari
sisi yg terambil.
Langkah pertama dalam desain sebuah rute penerbangan adalah untuk menentukan resolusi area cakupan
(Ground Resolutin / GSD) dan akurasi (optional). Rumus dari GSD = (ukuran pixel X tinggi terbang) / focal
length. Akurasi posisi tergantung pada resolusi area cakupan (GSD), Overlap, akurasi GPS / IMU Foto geo-
tagging dan / atau penggunaan kontrol area cakupan. Jika mendapatkan data area cakupan (Geodetic Surveys)
maka bisa didapatkan akurasi geo-spasial mutlak satu pixel (GSD) horizontal dan 1-3 piksel vertikal. Setelah
dua persyaratan diketahui, maka proses selanjutnya adalah :
1. Merencanakan foto udara (mengembangkan rencana penerbangan)
2. Perencanaan (Geodetic Surveys)
3. Memilih Software, instrumen & prosedur yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir
4. Untuk rencana penerbangan, perencana perlu mengetahui informasi berikut :
A. Nilai focal length pada kamera B. Ketinggian terbang
C. Ukuran pixel 1x potret D. Ukuran Array CCD (berapa banyak piksel)
E. Ukuran & bentuk daerah yang difoto F. Jumlah akhir lap dan sisi lap
G. Skala peta penerbangan H. Kecepatan gerak pesawat
Beberapa software yang digunakan untuk menghilangkan distorsi / memperkecil distorsi : Agisoft
Lens (Penjelasan Trainer)
Kiri : Data foto udara (DJI Phantom 3 Pro) ; Kanan : Citra Satellite WorldView-2
1. AILERON
a. Terletak pada wing (sayap).
b. Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll.
c. Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang dari nose hingga ke tail).
d. Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
e. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah lateral.
f. Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.
Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka yang dilakukan oleh pilot
adalah : menggerakan stick control atau tuas kemudi ke arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi
suatu pergerakan di mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak turun. Pada
wing kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal ini dikarenakan aileron yang
naik menyebabkan kecepatan aliran udara di permukaan atas wing berkurang (karena idealnya aliran udara
di atas airfoil lebih cepat daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan
kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan pada wing sebelah kiri,
aileron yang turun menyebabkan tekanan udara terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu
juga sebaliknya jika pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri.
2. ELEVATOR
a. Terletak pada horizontal stabilizer.
b. Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch (pitch up or down).
c. Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang sepanjang wing).
d. Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
e. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah longitudinal.
f. Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.
Rudder bekerja dengan perantara sistem mekanik yang bernama rudder pedal. Seperti halnya pedal rem
atau gas pada mobil. Terdapat dua pedal yaitu kiri dan kanan yang masing-masing untuk pergerakan yaw
kiri dan kanan.
Jika pilot menginginkan pesawatnya yaw ke kiri maka pilot akan menekan/menginjak rudder pedal sebelah
kiri, secara mekanik akan diartikan rudder akan berdefleksi ke kiri. Yang terjadi adalah timbul gaya
aerodinamik yang menekan permukaan rudder yang berdefleksi, sehingga tail akan bergerak ke kanan dan
nose akan bergerak ke kiri. Maka pesawat akan yaw ke kiri. Sebaliknya jika akan melakukan yaw ke kanan
maka yang diinjak adalah rudder pedal sebelah kanan.
2. Pilih untuk mengetahui lokasi saat ini ganti basemap menggunakan tipe satellite
buatlah grid kotak sesuai dengan daerah perekaman yang anda inginkan (DJI Phantom 3
Pro maksimal 1x perekaman 50 Hektar) Perhatikan Tanda Hijau, Kuning, Merah
(specification flight) Pastikan tanda itu berwarna Hijau
Teknis penggunaan :
Buka Aplikasi APS Menci versi 8.1.0
New Add (pilih foto hasil perekaman) Camera (secara otomatis tereteksi) Sensor Type (pilih
sesuai dengan sensor kamera : RGB untuk Natural Color, NGB (NIR+Green+Blue) untuk False Color
OK Secara Otomatis masuk ke Flight Plane Selection OK akan kembali ke layer New Project
DEM adalah jenis raster lapisan GIS. Dalam DEM, setiap sel dari lapisan raster GIS memiliki nilai sesuai
dengan elevasi (z-nilai pada interval jarak teratur). DEM file data berisi ketinggian medan di wilayah
tertentu, biasanya pada interval grid yang tetap selama Bare Earth.Interval antara masing-masing titik
grid akan selalu direferensikan ke beberapa sistem koordinat geografis (lintang dan bujur atau UTM
(Universal Transverse Mercator) sistem koordinat (Easting Northing dan). Untuk lebih detil informasi
dalam DEM data file, perlu bahwa titik-titik grid lebih dekat bersama-sama. Rincian puncak dan lembah
di medan akan lebih baik dimodelkan dengan jarak grid kecil daripada ketika interval grid yang sangat
besar.Singkatnya: DEM digunakan untuk merujuk secara khusus untuk raster atau kotak biasa ketinggian
tempat.
DTM adalah singkatan dari Digital Terrain Model atau bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak
termasuk objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM. DTM digambarkan
sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari X,Y, Z koordinat disimpan dalam
bentuk digital yang tidak hanya mencakup ketinggian dan elevasi unsur unsur geografis lainnya dan fitur
alami seperti sungai, jalur punggungan, dll DTM secara efektif DEM yang telah ditambah dengan unsur-
unsur seperti breaklines dan pengamatan selain data asli untuk mengoreksi artefak yang dihasilkan dengan
1. OrthoPhoto
Klik OrtoPhoto pilih Yes Klik Setup Tiles Gunakan fasilitas Pick dan Preview
untuk mengatur area yang akan di eksport (jika dirasa sudah di tengah) OK
upload hanya 3 foto saja OKAY (bawah) Tekan di pojok kanan bawah tunggu
Upload selesai
Contoh Layout