Anda di halaman 1dari 11

POKOK PERMASALAHAN EKONOMI

DAN POLA KEGIATAN PERMASALAHAN


PEREKONOMIAN

DISUSUN OLEH: KELOMPOK I

1. Hudi Prayogi : 2016-62-201-017 6. Sandi Irawan : 2016-62-201-019


2. Deslin n. P : 2016-62-201-067 7. Resky Dimara : 2016-62-201-051
3. Rini Sampe : 2016-62-201-010 8. Klaudia d. S : 2016-62-201-071
4. Nur Hasanah : 2016-62-201-085 9. Nindy C : 2016-62-201-
5. Maria Rosalina : 2016-62-201- 10. Maria d. Uanjai : 2016-62-201-025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MUSAMUS
MERAUKE
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena

terselesainya tugas makalah tentangPOKOK PERMASALAHAN EKONOMI DAN POLA

KEGIATAN PERMASALAHAN PEREKONOMIAN dalam bentuk yang sederhana ini


sebagai bahan sumber belajar yang di harapkan dapat mengantar pembaca
khususnya Mahasiswa dan masyarakat pada umumnya kearah pemahaman
tentang POKOK PERMASALAHAN EKONOMI DAN POLA KEGIATAN PERMASALAHAN
PEREKONOMIAN

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih


kepada

Marthen A. Nahumury,SE.M.Si selaku dosen Pembina mata kuliah


pengantar teori mikro ekonomi serta semua pihak yang telah membantu
menyusun makalah ini.Namun demikian kami menyadari bahwa, penulisan
makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan masukan dan penyempurnaan penulisan makalah
dimasa mendatang. Mohon maaf bila ada kekeliruan, Semoga bermanfaat
amin.....

Merauke, Oktober 2016

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH............................................ 1

1.3 TUJUAN..................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN............................................................... 3

3.1 POKOK PERMASALAHAN EKONOMI................. 3-5

3.2 POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN..................... 6

BAB IV PENUTUP........................................................................ 7

4.1 KESIMPULAN........................................................... 7

4.2 SARAN....................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara garis besarnya sistem ekonomi (sistem pengaturan kegiatan ekonomi)


dapat dibedakan kepada 3 bentuk, yaitu ekonomi pasar, ekonomi campuran dan ekonomi
perencanaan pusat. Ekonomi pasar merupakan perekonomian yang kegiatannya dikembalikan
sepenuhnya oleh interaksi antara pembeli dan penjual di pasar. Ekonomi campuran adalah
sistem ekonomi pasar yang disertai campur tangan pemerintah. Dan ekonomi perencanaan
pusat adalah sistem ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

Sebagian besar Negara yang ada di dunia ini menggunakan sistem ekonomi
campuran, yaitu sistem perekonomian pasaran yang disertai campur tangan pemerintah dalam
mengatur kegiatan ekonominya. Seperti kegiatan ekonomi yang berlangsung di Negara-
Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman dan Inggris, juga di Negara-Negara
berkembang seperti India, Malaysia, Filipina dan Negara kita sendiri Indonesia, pola kegiatan
ekonomi yang seperti itu dapat dengan jelas dilihat.

Oleh karena sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang di praktekkan di
banyak negara,termasuk negara kita,maka ciri-ciri dan corak kegiatan dari sistem ekonomi
tersebut perlu di kenal dengan sebaik-baiknya.Hal tersebut bermanfaat karna kita akan dapat
melihat bagaimana suatu perekonomian yang kita kenal sehari-hari berfungsi dan
menjalankan kegiatannya.Pelaku-pelaku utama dalam kegiatan ekonomi dalam suatu
masyarakat yaitu :

interaksi antara pelaku kegiatan ekonomi dalam sistem pasar


kebaikan dan keburukan sistem pasar
peranan pemerintah dalam memperbaiki efisiensi sistem pasar

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pokok permasalahan ekonomi itu?

2. Pelaku dari Pola Kegiatan Perekonomian.?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui ada berapa sistem ekonomi
2. Untuk mengetahui siapa saja pelaku Pola Kegiatan perekonomiaan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

L. James Havery
Menurut dia sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu
tujuan yang telah ditentukan.

C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan
untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

2
BAB III

PEMBAHASAN

POKOK PERMASALAHAN EKONOMI


A.Pokok Masalah Ekonomi Klasik
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut
pandang sederhana. Pada dasarnya pemikiran ini bertujuan pada satu hal yaitu kemakmuran.
Pemecahan masalah ini adalah dengan melakukan apapun yang dianggap perlu agar
kemakmuran tersebut dapat dicapai. Yang disebut kemakmuran adalah situasi dimana semua
barang dan jasa yang dibutuhkan manusia telah tersedia. Apabila
dirinci permasalahan ekonomi klasik dapat digolongkan menjadi tiga macam:

1.Masalah Produksi
Adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua benda ( barang atau jasa )
yang dibutuhkan oleh orang banyak. Dasar pemikirannya disini adalah melakukan produksi
untuk memenuhi kebbutuhan masyarakat umum. Perbedaan kebutuhan dan selera individual
atau kelompok tidak terlalu dipikirkan di sini.
Misalnya, apabila disuatu Negara atau daerah sebagian besar penduduknya makanan
pokok berupa roti, maka produksi roti akan dilakukan sebanyak-banyaknya untuk menjamin
kebutuhan tersebut selalu terpenuhi. Kemudian pada waktu tertentu di Negara atau daerah
tersebut muncul kebutuhan dan permintaan yang besar terhadap suatu benda misalnya,
sepeda makan produsen akan berusaha untuk memproduksi sepeda sebanyak-banyaknya.

2.Masalah Distribusi
Setelah benda pemuas kebutuhan selesai diproduksi, masalah yang harus dipikirkan
adalah bagaimana supaya benda-benda tersebut bisa sampai ketempat konsumen yang
membutuhkan. Seperti yang telah kita ketahui, barang dan jasa yang tidak sampai ke
konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya dan tidak dapat memuaskan kebutuhan.
Sistem distribusi klasik adalah melalui transaksi secara langsung antara produsen dan
konsumen, atau melaui transaksi yang dilakukan di pasar. Pasar yang dimaksud disini adalah
pasar nyata, yaitu tempat bertemuanya penjual dan pembeli. Dipasar, konsumen yang
membutuhkan barang membelinya dari penjual. Pada tingkat perekonomian modern,
permasalahan system distribusi ini lebih kompleks lagi, sehingga terbentuk berbagai macam
system distribusi.

3.Masalah Konsumsi
Masalah konsumsi menyangkut permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang
diproduksi memang benda yang dapat dimiliki konsumen.Barang yang diproduksi haruslah
merupakan barang yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan dan
mampu dibeli oleh konsumen. Misalnya tidak ada gunanya membuat kapal atau perahu di
daerah yang tidak memiliki pantai. Selain itu tidak ada gunanya menjual barang ke konsumen
yang tidak mampu membeli. Dengan kata lain masalah konsumsi adalah masalah persoalan
kebutuha hidup, selera, serta daya beli konsumen.

3
B.Pokok Masalah Ekonomi Modern

Semakin meningkatnya peradaban manusia, yang ditandai dengan meningkatnya


jumlah penduduk, perekonomian, ilmu pengetahuan dan teknologi maka makin luas dan
rumit juga persoalan perekonomian yang dihadapi manusia.

Permasalahn yang dihadapi ini tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan
manusia saja tetapi juga temtang bagaimana mengatur dan melayani jutaan orang yang
memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan berubah-ubah.

Meskipun pada dasarnya permasalahan ekonomi itu tetap saja pada lingkup yang
sama, yaitu masalah produksi , konsumsi dan distribusi namun situasinya sedemikian
rumitdan bervasiasi. Banyak sekali yang harus di pertimbangkan seperti investasi dan nilai
sukuk bunga. Oleh karena itu permasalah ekonomi modern perlu di definisikan lebih
terperinci dan oengambilan keputusan harus dilaksanakan secara cermat.

Kita dapat mendefinisikan empat masalah fundamental perekonomian yang harus


dihadapi masyarakat di era modern. Keempat masalah tersebut salah mempengaruhi satu
sama lain adalah:

1.Apa ( What )
Barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi dan dalam jumalah berapa, harus
ditentukan. Diantara sekian banyak barang dan jasa , manakah yang harus dipilih untuk
diproduksi? Kepuasan produksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, namun
juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.

Sebagai contoh, dengan modal sebesar X, apakah yang sebaiknya dilakukan?


Apakah akan mendapatkan keuntungan yang besar? Apakah terdapat barang modal berupa
sebuah bangunan, apakah sebaiknya yang dilakukan dengan bangunan tersebut?Pertanyaan
tersebut harus dijawab dengan bijaksana. Salah melakukan produksi akan mengakibatkan
kerugian. Kelebihan atau kekurangan produksi juga akan menimbulkan kerugian, karena
aktivitas produksi juaga memerlukan biaya.

2.Bagaimana ( How )
Dengan cara bagiamana ( How ) proses produksi akan dilakukan? Maksudnya adalah
siapa yang akan melaksanakan, menggunakan sumber daya apa saja dan denga teknologi apa
benda tersebuat akan dihasilkan? Sebelum kegiatan produksi dilakukan, tindakan terbaik
adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu dan kemudian melakukan perencanaan
( Planning ).

Ini adalah permasalahan yang penting dalam permasalah modern, karena dalam zaman
modern banyak sekali kemungkinan cara dan proses produksi barang. Beberapa factor yang
terlibat dalam pengambilan keputusan dalam hal ini yaitu:

a. Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu penggunaan sumber daya alam ,
manusia dan modal.

4
b. Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan biaya yang
minimal.

c. Penentuan teknologi yang digunakan. Kemungkinan pilihan lain adalah dengan


intensifikasi tenaga kerja atau intensifikasi modal. Dalam proses produksi padat karya,
jumlah tenaga kerja yang digunakan sangat banyak. Keuntunga produksi seperti ini adalah
tersedianya lapangan kerja yang sangat besar sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Proses produksi padat modal tidak begitu membutuhkan tenaga manusia, tetapi menggunakan
peralatan, mesin dan teknologi yang canggih. Keuntungannya, produksi dapat dilakukan
dengan cepat, murah dan efisien. Kekurangannya, tenaga kerja manusia dapat tersingkir
sehingga menimbulkan pangangguran.

d. Pertimbangan faktor-faktor eksternal seperti harga, perekonomian nasional dan


internasional, tingkat suku bunga, biaya produksi, inflasi, kurs valuta asing dan lainnya.

3.Siapa Pelaku Produksi ( Who )


Dizaman modern, banyak pihak yang bias melakukan produksi. Piihak itu bias
pemerintah, swasta atau koperasi. Inilah salah saut ciri modernisasi yaitu spesialisasi. Artinya
setiap pihak memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang tidak dimiliki pihak lain.
Misalnya pemerintah bias mengeluarkan peraturan pengelolahan sumber daya. Swasta tidak
bisa melakukan hal ini, namun swasta bisa menyelenggarakan peoduksi dengan lebih efisien
dibanding pemerintah.

Pertimbangan mengenai pelaku produksi adalah hal yang penting karena setiap pihak
memiliki kelebihan tertentu yang mampu melakukan produksi lebih baik.

4.Untuk Siapa ( For Whom )


Untuk siapakan ( For Whom ) barang dan jasa yang dihasilkan tersebut? Siapa yang
harus menikmati dan memperoleh manfaat dari barang dan jasa tersebut? Atau dengan
perkataan lain, bagaimanakah seluruh proses didistribusikan kepada naggota masyarakat?
Apakah suatu produksi ditujukan untuk masyarakat secara umum atau untuk segmen pasar
tertentu?

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak serta mencapai tingkat kesejahteraan


ekonomi yang lebih baik,sumber daya yang bersifat langka haruslah dialokasikan atau
digunakan secara efisien. Hal ini membutuhkan adanya pengambilan keputusan ( decision-
making ), yang merupakan element penting dalam ekonomi atau system perekonomian suatu
Negara. Pengambilan kepustusan ini berkaitan dengan pengalokasian sumber daya,
pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi.

Sepanjang sejarah manusia, berbagai masyarakat dan Negara telah melakukan


berbagai tindakan pengambilan keputusan yang dituangkan dalam bentuk hokum, system dan
lain sebagainya. Karena adanya lingkungan politik, social dan hokum yang berbeda, maka
tidak ada dua Negara yang memiliki system ekonomi yang persis sama.

5
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

1. Pelaku Kegiatan Perekonomian


Dalam analisis ekonomi tidak mungkin untuk menyebutkan kegiatan mereka secara
satu persatu, untuk mencapai tujuan ini cukuplah apabila pelaku-pelaku kegiatan ekonomi di
bedakan menjadi tiga golongan yaitu:

a. Rumah tangga
Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan usahawan, selain itu sektor ini
memiliki faktor-faktor produksi yang lain yaitu barang-barang modal, kekayaan alam, dan
harta tetap seperti tanah dan bangunan. Sebagai balas jasa tehadap penggunaan berbagai jenis
faktor produksi ini maka sektor perusahaan akan memberikan berbagai jenis pendapatan
kepada sektor rumah tangga.

b. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang
dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat, seorang atau sekumpulan orang tersebut dikanal sebagai pengusaha. Mereka
adalah orang yang memiliki keahlian keusahawanan dan kegiatan mereka dalam
perekonomian ialah mengorganisasi faktor-faktor produksi secara demikian rupa sehingga
berbagai jenis barang dan jasa yang diperlukan rumah tangga dapat diproduksi dengan cara
yang sebaik-baiknya. Tujuan mereka yang utama adalah memperoleh keuntungan dari usaha
mereka. Jumlah barang yang perlu diproduksi dan bagaimana cara memproduksinya selalu
dipertimbangkan berdasarkan keinginan untuk mencapai untung yang maksimum.

c. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang diberi tugas untuk mengatur kegiatan
ekonomi. Badan-badan seperti itu termasuk berbagai departemen pemerintahan, badan yang
mengatur penanaman modal, Bank Central, Parlemen, Pemerintah Daerah, angkatan
bersenjata dan sebagainya. Badan-badan tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan
perusahaan supaya mereka melakukan kegiatan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan
masyarakat secara keseluruhan. Disamping mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan
ekonomi rumah tangga dan perusahaan, pemerintah juga malakukan sendiri beberapa
kegiatan ekonomi. Ekonomi yang dilakukan pemerintan adalah kegiatan yang kurang
menguntungkan kepada pihak swasta, salah satu kegiatan yang demikian adalah kegiatan
mengembangkan prasarana ekonomi seperti jalan-jalan, jembatan, pelabuhan, dan lapangan
terbang. Prasarana tersebut penting sekali artinya dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang lain tetapi biayanya sangat mahal dan ada kalanya modal yang ditanamkan
tidak dapat diperoleh kembali.

6
BAB VI

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pokok
permasalahan ekonomi dibagi menjadi :
1. pokok masalah klasik
2. pokok masalah modern

Pelaku kegiatan perekonomian adalah :

1. Rumah tangga
2. Perusahaan
3. Pemerintah
Kemudian dalam menjalankan pola kegiatan perekonomian, peran pemerintah,
perusahaan dan rumah tangga sangat diperlukan dalam proses pemasaran, agar kegiatan
perekonomian berjalan dengan baik dan lancar, dengan demikian akan menguntungkan bagi
semua pihak-pihak terkait.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://oc.its.ac.id/detilmateri.php?idp=1805
http://ruangbaca-annisa.blogspot.com/2011/09/pola-kegiatan-perekonomian-
konvensional.html
http://id.scribd.com/doc/52469050/POLA-KEGIATAN-PEREKONOMIAN

https://www.scribd.com/doc/17209451/PERMASALAHAN-POKOK-EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai