Anda di halaman 1dari 13

DIODA

A. Tujuan Perobaan
1. Mengetahui karakteristik diode penyearah dan Zener
2. Mengetahui beberapa aplikasi diode penyearah dan Zener

B. Dasar Teori
Kata dioda adalah singkatan dari kata-kata di (dua) dan oda (elektroda). Dioda
merupakan suatu piranti dua elektroda dengan arah arus yang tertentu.

Anoda Anoda
Gambar-1:

(a). Dioda Penyearah


(b). Dioda Zener
Katoda Katoda

(a) (b) Ketika dioda


disambungkan sebagaimana
pada Gambar A disamping,
dimana kaki anodanya disambungkan
ke kutub positif dan katodanya
disambungkan ke kutub negatif baterai,
kita mengatakan bahwa dioda diberikan
bias maju atau forward bias.
Ketika sebuah dioda disambungkan
dengan polaritas yang terbalik seperti pada
Gambar B, dimana kaki katodanya disambungkan ke kutub positif dan kaki anodanya
disambungkan ke kutub negatif, kita mengatakan bahwa dioda diberikan bias mundur atau
reverse bias.

Forward bias : pemberian tegangan luar kepada dioda dengan cara membuat potensial
anoda lebih positif dibandingkan dengan katoda.

Reverse bias : pemberian tegangan luar kepada dioda dengan cara membuat potensial
anoda lebih negatif dibandingkan dengan katoda.

Kurva karakteristik dioda pada kondisi forward bias dan pada kondisi reverse bias diperlihatkan
pada Gambar-2(a). Dalam hal ini V menyatakan beda potensial antara anoda dan katoda,
sedangkan I menyatakan arus yang mengalir dari anoda menuju katoda.
I I

Kemiringan
1/R f
Forward
bias

-V z
V V
0 0 V
Reverse
bias
Kemiringan
1/R z

Untuk mempermudah analisis terhadap rangkaian dioda dapat digunakan pendekatan secara
linier (Gambar-2(b)). Pada kondisi forward bias dioda memiliki tegangan potong masuk (cut-in)
sebesar V dengan kemiringan garis 1/Rf. Pada kondisi reverse bias dioda memiliki tegangan
breakdown sebesar Vz dengan kemiringan garis 1/ Rz.

(a) (b)

Gambar-2. Kurva karakteristik dioda : (a) real (b) pendekatan

Dioda Penyearah :
Dioda penyearah diharapkan bersifat sebagai konduktor apabila mendapatkan forward bias, dan
bersifat sebagai isolator apabila mendapatkan reverse bias. Oleh karena itu dioda penyearah tidak
pernah dengan sengaja dioperasikan dalam daerah breakdown.

Dioda Zener :
Berbeda halnya dengan dioda penyearah, dioda zener justru dioptimasikan untuk operasi
breakdown. Dengan kata lain, daerah operasi normal dari dioda zener memang terletak dalam
daerah breakdown. Tegangan breakdown pada dioda zener disebut juga tegangan zener (Vz).

C. Rangkaian Percobaan :

A. Pengujian dioda dengan menggunakan multimeter.


1. Amati & gambarkan bentuk dioda yang akan anda uji.
2. Operasikan multimeter sebagai ohmmeter.
3. Pasangkan kutub positif ohmmeter pada kaki dioda yang ada tanda pitanya, kutub negatif
ohmmeter pada kaki dioda lainnya. Amati penunjukan ohmmeter.
4. Pasangkan kutub negatif ohmmeter pada kaki dioda yang ada tanda pitanya, kutup positif
ohmmeter pada kaki dioda lainnya. Amati penunjukan ohmmeter.
5. Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah (3) dan (4), apakah kesimpulan anda ? Bagian
kaki dioda yang ada tanda pitanya menunjukkan anoda atau katoda ? Jelaskan alasan saudara.
B. Menentukan V dioda.
1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar-3. Catat 1k
nomor seri dioda.
2. Gunakan voltmeter dan ampermeter untuk mengukur VD dan ID
apabila Vs = 0V; 0,1V; 0,2V; 0,3V; 0,4V; 0,5V; 0,6V; 0,7V; Vs +
ID V_D
0,8V; 0,9V; 1V; 1,2V; 1,5V; 2V; 3V; 4V; 6V; 8V; 10V.
3. Gambarkan kurva hubungan antara ID terhadap VD. Berdasarkan
kurva tersebut tentukan V Gambar-3

C. Menentukan Vz dioda zener.


1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar-4. Catat 1k
nomor seri dioda zener.
2. Gunakan voltmeter dan ampermeter untuk mengukur VD dan ID
apabila Vs = 0V; 1V; 2V; 2,5V; 3V; 3,5V; 4V; 4,5V; 5V; 5,5V; +
Vs ID V_D
6V; 6,5V; 7V; 7,5V; 8V; 8,5V; 9V; 9,5V; 10V.
3. Gambarkan kurva hubungan antara ID terhadap VD. Berdasarkan
kurva tersebut tentukan Vz Gambar-4

D. Penyearah setengah gelombang & penyearah gelombang penuh.


1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan
pada Gambar-5. Gunakan sumber tegangan
sinusoida 10 Vpeak 50 Hz dan resistor 10 k.
2. Amati bentuk gelombang tegangan output +
dengan menggunakan osiloskop. V +
Gambarkan bentuk gelombangnya dan catat o
_ V
amplitudonya. _o
Gambar-5 Gambar-6

3. Bandingkan amplitudo tegangan output


dengan amplitudo tegangan input. Samakah ? Jelaskan jawaban saudara !
4. Ulangi langkah 1, 2, & 3 untuk rangkaian Gambar-6.

E. Penyearah dengan filter kapasitor.


1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar-7.
Gunakan sumber tegangan sinusoida 10 Vpeak 50 Hz,
resistor 10 k, dan kapasitor 10 F.
2. Amati bentuk gelombang tegangan output dengan +
menggunakan osiloskop. Gambarkan bentuk
Vo
gelombangnya dan catat tegangan puncaknya. _
3. Ulangi langkah (1) & (2) untuk kapasitor 100 F.
4. Bandingkan hasil percobaan D4 dengan E2 dan E3. Apa
fungsi kapasitor dalam rangkaian Gambar-7 tersebut ? Gambar-7
Jelaskan jawaban saudara.
F. Regulasi tegangan.
1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan
pada Gambar-8. Gunakan sumber
tegangan sinusoida 10 Vpeak 50 Hz,
resistor 5 k, dan kapasitor 100 F.
(Gunakan dioda zener pada percobaan +
C) Vo
2. Amati bentuk gelombang tegangan _
output dengan menggunakan osiloskop.
Gambarkan bentuk gelombangnya dan Gambar-8
catat tegangan puncaknya.
3. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk sumber tegangan sinusoida 15 Vpeak 50 Hz.
4. Bandingkan hasil percobaan E3 dengan F2 dan F3. Apa fungsi dioda zener dalam rangkaian
tersebut? Jelaskan jawaban saudara.

G. Detektor puncak ke puncak (peak-to-peak detector)


1. Buat rangkaian seperti yang
ditunjukkan pada Gambar-9. Gunakan
sumber tegangan sinusoida 5 Vpeak 50
Hz, resistor 100 k, dan kapasitor 100 + +
F. V1 Vo
2. Amati bentuk gelombang V1 dengan _ _
menggunakan osiloskop. Gambarkan
bentuk gelombangnya dan catat
tegangan maksimum dan Gambar-9
minimumnya.
3. Amati bentuk gelombang V0 dengan menggunakan osiloskop. Gambarkan bentuk
gelombangnya dan catat tegangan puncaknya.
4. Ukur tegangan output dengan menggunakan voltmeter DC.
5. Apabila dioda yang digunakan dalam Gambar-9 berupa dioda ideal, berapakah tegangan
outputnya ?
6. Jelaskan prinsip kerja detektor puncak ke puncak.

H. Penggunting
1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar-10(a). Gunakan supply tegangan
sinusoida 5 Vpeak 50 Hz.
2. Amati bentuk gelombang V0 dengan menggunakan osiloskop. Gambarkan bentuk
gelombangnya dan catat batas tegangan maksimum dan minimumnya.
3. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk supply tegangan sinusoida 10 Vpeak 50 Hz.
4. Ulangi langkah (1) s/d (3) untuk Gambar-10(b) dan Gambar-10(c).
5. Jelaskan prinsip kerja penggunting dua tingkat. Gambar grafik hubungan antara tegangan
input dan tegangan output rangkaian Gambar-10(a), 10(b), dan 10(c) tersebut.

+ + +

Vo Vo Vo

_ _ _

(a) Penggunting positif (b) Penggunting negatif (c) Penggunting dua tingkat

Gambar-10

I. Penggunting nol
1. Buat rangkaian seperti yang +
ditunjukkan pada Gambar-11.
Gunakan supply tegangan sinusoida 5
Vpeak 50 Hz. V0
2. Amati bentuk gelombang V0 dengan
menggunakan osiloskop. Gambarkan
bentuk gelombangnya dan catat batas
tegangan maksimum dan
_
minimumnya.
3. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk Gambar-11
supply tegangan sinusoida 10 Vpeak 50
Hz.
4. Jelaskan prinsip kerja penggunting nol.

J. Penjepit DC
1. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada +
Gambar-12(a). Gunakan supply tegangan sinusoida 5
Vpeak 50 Hz.
Vo
2. Amati bentuk gelombang V0 dengan menggunakan
osiloskop. Gambarkan bentuk gelombangnya dan _
catat batas tegangan maksimum dan minimumnya.
3. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk supply tegangan Gambar-12
sinusoida 10 Vpeak 50 Hz.
4. Jelaskan prinsip kerja penjepit DC.
D. Data Pengamatan

b. Menentukan V dioda

Vs Vd (V) Id (mA)
0 0 0
0.1 0.024 0
0.2 0.2 0
0.3 0.25 0
0.4 0.37 0
0.5 0.42 0
0.6 0.45 0.1
0.7 0.47 0.1
0.8 0.5 0.2
0.9 0.5 0.2
1 0.5 0.3
1.2 0.5 0.4
1.5 0.52 0.7
2 0.55 1.1
3 0.57 1.8
4 0.6 2.6
6 0.6 4.2
8 0.625 5.8
10 0.65 7.4

c. Menentukan Vz dioda zener

Vs (V) Vd (V) Id (mA)


0 0 0
1 1 0
2 2 0
2.5 2.5 0
3 3 0
3.5 3.5 0
4 4 0
4.5 4.5 0
5 5 0
5.5 5.5 0
6 6 0
6.5 6.5 0
7 7 0
7.5 7.4 0
8 7.8 0
8.5 8.2 0
9 8.6 0
9.5 9 0
10 9.6 0
10.5 10 0
11 10.5 0
12 12 0
13 13 0
14 14 0
14.5 14 0.1
15 14 0.4
16 14 1.1
17 14 2.1
18 14 2.6
19 14 3.4
20 14 4.3
21 14 5.2
22 14 5.8
23 14 6.7
24 14 7.5
25 14 8.4
26 14 9.2
27 14 10
28 14 10.6

D. Pembahasan
a. Hasil penunjukan multimeter bahwa apabila terminal positif multimeter bertemu dengan
katoda diode dan terminal negatif bertemu dengan anoda diode maka multimeter dapat membaca
tegangan yang ada pada diode (forward bias). Namun sebaliknya, apabila terminal negatif
multimeter bertemu dengan anoda dan terminal negatif dengan katoda maka multimeter tidak
dapat membaca tegangan yang ada (reverse bias).

b. Dari data yang didapatkan, ketika tengan sumber (Vs) 0.5V, belum ada arus yang mengalir
melalui dioda. Arus baru muncul ketika tegangan sumber 0.5V. Tegangan dioda hampir sama
seperti tegangan sumber ketika tengangan mencapai 0.5V dan setelah itu dioda mempertahankan
tegangannya dan pada saat dioda mempertahankan tegangannya arus mulai naik cukup drastis.
Ini sesuai dengan teori dioda penyearah.

Grafik Id terhadap Vd
8

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

c. Dari data yang didapat, dioda Zener yang diujikan dapat bekerja ketika tegangan sumber (Vs)
mencapai 14V. Ketika tegangan sumber belum mencapai belum ada arus yang melewati dioda.
Dapat kita ketahui, bahwa tegangan breakdown dioda jatuh pada angka 14V. Sehingga pada
teganngan 14V, dioda tidak dapat menahan lagi.
Grafik Dioda Zener Id Terhadap Vd
12

10

Y-Values
6

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16

d. 1. Penyearah setengah gelombang

Amplitudo tegangan input dan output yang muncul pada osiloskop berbeda, amplitudo
tegangan output diubah menjadi setengah gelombang saja. Prinsip kerja penyearah setengah
gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat
bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan sebaliknya bila sinyal input berupa
siklus negatip maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir arus.

2. Penyearah gelombang penuh

Amplitudo tegangan input dan output berbeda, amplitudo tegangan output menjadi
gelombang penuh atau bukit ganda. Penyearah gelombang penuh adalah penyearah yang
mengeluarkan semua siklus gelombang sinus dari sinyal AC. Peinsip kerja dari rangkaian
penyearah gelombang penuh adalah membuat penyearah ganda dengan lebih dahulu
membalik siklus negatif dari masukan. Artinya penyearah gelombang penuh membutuhkan
dua fasa input, satu fasa mengikuti masukan sinyal sinus dan satu fasa yang lain berbalikan
dengan sinyal input.
e. Dari hasil percobaan, terjadi perbedaan tegangan ripple antara penyerah setengah
gelombang tanpa filter kapasitor dan menggunakan kapasitor. Jadi, Filter kapasitor dalam
rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga dapat
diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah
maupun gelombang penuh.

Filter diperlukan karena rangkaian rangkaian elektronik memerlukan sumber tegangan


DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan pembiasan yang sesuai operasi
rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C), induktor (L) atau keduanya.

f. Bentuk gelombang pada regulasi tegangan lebih baik daripada bentuk gelombang pada
rangkaian E. Itu disebabkan karena adanya regulasi tegangan yang dilalakukan oleh dioda
Zener. Jadi, fungsi dioda Zener adalah sebagai regulasi tegangan. Penggunaan regulasi
tegangan karena output tegangan DC dari penyearah tanpa regulator mempunyai
kecenderungan berubah saat dioperasikan, sehingga diperlukan regulasi tegangan.

g. Prinsip kerja peak to peak detector yaitu, mendeteksi arus AC dan menangkap gelombang
sinyal output AC yang maksimum (peak) sehingga dapat mengetahui berapa besar tegangan
maksimum

h. Pada dasarnya prinsip kerja penggunting dua tingkat merupakan gabungan dari prinsip
kerja penggunting positif dan penggunting negatif.

Memperhatikan pada gambar di atas. Ketika fase positif, dioda D1 pada posisi forward
bias dan D2 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di bawah 3V, dioda D1 dalam keadaan
reverse bias sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan 3V atau lebih
maka dioda D1 dalam keadaan forward bias, maka tegangan Vi akan melewati dioda D2 dan
Vo hanya mengukur tegangan batere V1 saja. Ketika fase negatif, dioda D2 pada posisi
forward bias dan D1 pada posisi panjar balik. Untuk nilai Vi di atas -3V, dioda D2 dalam
keadaan reverse bias sehingga nilai Vo mengikuti Vi. Ketika Vi berada pada tegangan -3V
atau kurang maka dioda D2 dalam keadaan forward bias, maka tegangan Vi akan melewati
dioda D2 dan Vo hanya mengukur tegangan batere V2 saja. Sinyal yang dihasilkan sesuai
dengan pembatas yang diberikan yaitu 3V ~ -3V

i. Pada prinsipnya, penggunting nol hampir sama seperti penggunting positif, negatif
ataupun dua tingkat. Namun, pada penggunting nol tegangan yg digunting tepat pada offset
(0V).

j. Pada dasarnya, rangkaian penjepit DC digunakan untuk menambahkan tegangan DC tertentu


pada sinyal tegangan AC. Seperti kita ketahui bahwa suatu tegangan AC berosilasi dari tegangan
puncak positif (+Vp) ke tegangan puncak negatif (-Vp). Idealnya, apabila sinyal AC tersebut
dijepit menggunakan penjepit DC positif maka sinyalnya hanya berosilasi pada bagian positifnya
saja. Demikian pula sebaliknya, apabila sinyal AC tersebut dijepit menggunakan penjepit DC
negatif maka sinyalnya hanya berosilasi pada bagian negatifnya saja. Namun karena adanya
tegangan buka pada dioda sebesar 0,7V maka sinyal outputnya tidak benar-benar dijepit pada
titik offset 0V
Ket:

: output tegangan AC

: output tegangan
AC setelah dilakukan
penjepit DC

E. Kesimpulan
1. Bahwa dioda terbagi
menjadi dua sifat
yaitu forward bias dan reverse bias. Forward bias bias disebut sebagai konduktor dan
reverse bias bias disebut sebagai isolator. Forward dan reverse bias ditentukan
berdasarkan terminal sumber dengan katoda dan anoda pada dioda.
2. Dioda merupakan komponen aktif yang dapat mengubah frekuensi tinggi menjadi
frekuensi rendah. Dioda ini tidak dapat mengalirkan arus yang besar, oleh karena itu
biasanya dioda digunakan dalam produk elektronika seperti radio, televise, dan lain-lain.
3. Dioda memiliki tegangan buka sekitar 0.5-0.7V (dalam teori 0.7V), sehingga pada
tegangan dibawah itu tidak ada arus yang mengalir.
4. Dioda Zener bekerja optimal pada saat tegangan sumber melebihi tegangan buka dioda
Zener (tegangan breakdown) dan bekerja pada reverse bias.
5. Dioda memiliki beberapa aplikasi, antara lain:
a. Sebagai penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
b. Sebagai regulasi tegangan
c. Sebagai penggunting tegangan AC
d. Sebagai penjepit DC
e. Sebagai indikator pada peak-to-peak detector

F. Daftar Pustaka
www.elektronika-dasar.web.id
www.yosmedia.blogspot.co.id
www.nulis-ilmu.com
www.aryutomo.wordpress.com
www.indrie7.blogspot.co.id
www.exsandc.blogspot.co.id

Grafik Hasil Percobaan B dan C


Grafik Id terhadap Vd
8

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

Grafik Dioda Zener Id Terhadap Vd


12

10

Y-Values
6

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16

Anda mungkin juga menyukai