Anda di halaman 1dari 8

Find us on Google+

Semoga
Bermanfaat
HomeAboutAskepPatwayContactAdvertise
02 Mei 2013

askep Amenore

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amenore adalah istilah medis untuk tidak adanya periode menstruasi, baik
secara permanen atau sementara. Amenorrhea dapat diklasifikasikan sebagai
primer atau sekunder. Dalam amenore primer, periode menstruasi tidak pernah
dimulai (berdasarkan umur 16), sedangkan amenore sekunder didefinisikan sebagai
tidak adanya menstruasi selama tiga siklus berturut-turut atau jangka waktu lebih
dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya menstruasi.
Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor internal seperti
perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit, serta faktor eksternal
atau lingkungan. Hilang satu periode menstruasi jarang tanda masalah serius atau
kondisi medis yang mendasari, tapi amenore dari durasi yang lebih lama mungkin
menandakan adanya suatu penyakit atau kondisi kronis.
Siklus menstruasi normal terjadi karena perubahan kadar hormon dibuat dan
dikeluarkan oleh indung telur. Ovarium merespon sinyal hormon dari kelenjar
pituitari yang terletak di dasar otak, yang, pada gilirannya, dikendalikan oleh hormon
yang diproduksi di hipotalamus otak. Gangguan yang mempengaruhi setiap
komponen siklus peraturan dapat menyebabkan amenore. Namun, penyebab umum
amenore pada wanita muda kadang-kadang diabaikan atau disalahpahami oleh
individu dan lain-lain, adalah kehamilan yang tidak terdiagnosa. Amenore pada
kehamilan merupakan fungsi fisiologis normal. Kadang-kadang, masalah mendasar
yang sama dapat menyebabkan atau memberikan kontribusi baik untuk amenore
primer atau sekunder. Sebagai contoh, masalah hipotalamus, anoreksia atau
olahraga ekstrim dapat memainkan peran utama dalam menyebabkan amenore
tergantung pada usia orang dan jika ia telah mengalami menarche.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan,
yaitu :
1. Bagaimana konsep dasar penyakit dari amenore ?
2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan amenore ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui konsep dasar penyakit amenore.
2. Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan amenore.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan paper ini ditempuh metode-metode tertentu untuk
mengumpulkan beberapa data dan mengolah data tersebut. Untuk pengumpulan
Data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu mengumpulkan berbagai sumber
yang memuat materi yang terkait dengan konsep dasar asuhan keperawatan
dengan gangguan amenore. Sumber tersebut seperti internet dan berbagai buku
referensi. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode dengan jalan menyusun data atau fakta-fakta
yang telah diperoleh secara sistematis dan menuangkannya dalam suatu simpulan
yang disusun atas kalimat-kalimat
BAB II
PEMBAHASAN
I. KONSEP DASAR PENYAKIT
A. DEFINISI
Amennorhea adalah tidak ada atau terhentinya haid secara abnormal. (kamus
istilah kedokteran ) Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada
seorang wanita.Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan
dan menyusui, dan setelah menopause.Siklus menstruasi normal meliputi interaksi
antara komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang
sehat (lihat artikel menstruasi.
Amenorea ialah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-
turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder.
Kita berbicara tentang amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke
atas tidak pernah mendapat haid, sedang pada amenorea sekunder penderita pernah
mendapat haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi (Wiknjosastro, 2008)

Amenorea adalah tidak ada atau berhentinya menstruasi secara abnormal yang
mengiring penurunan berat badan akibat diet penurunan berat badan dan nafsu makan
tidak sehebat pada anoreksia nervosa dan tidak disertai problem psikologik (Kumala,
2005).
Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih
sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan
genetik. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul
kemudian dalam kehiduapan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme,
tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain. Istilah kriptomenorea menunjuk kepada
keadaan di mana tidak tampak adanya haid karena darah tidak keluar berhubung ada
yang menghalangi misalnya pada ginatresia himenalis, penutupan kanalis servikalis
dan lain-lain. Selanjutnya, ada pula amenorea fisiologik, yakni yang terdapat dalam
masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi, dan sesudah menopause.
Klasifikasi amenora adalah sebagai berikut :
1. Amenora primer mengacu pada masalah ketika wanita muda yang berusia lebih dari 16
tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan maturasi seksual, atau
menstruasi mungkin tidak terjadi sampai usia 14 tahun tanpa disertai adanya
karakteristik seks sekunder.
2. Amenora sekunder tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah menarke
normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan emosional minor yang
berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk ke perguruan tinggi, ketegangan
akibat tugas-tugas. Penyebab kedua yang paling umum adalah kehamilan, sehingga
pemeriksaan kehamilan harus dilakukan.
B. ETIOLOGI
Penyebab Amenorrhea secara umum adalah:
1. Hymen Imperforata : Selaput darah tidak berlubang sehingga darah menstruasi
terhambat untuk keluar.
2. Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone hormone yang tidak mencukupi
untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya
sedikit.
3. Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan berat badan
Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor
Endometrium tidak bereaksi
Penyakit lain : penyakitmetabolik, penyakit kronik, kelainan gizi, kelainan hepar dan
ginjal.

C.MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
Tidak terjadi haid
Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun.
Nyeri kepala
Badan lemah
Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :
Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan
tanda tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan
dan rambut ketiak serta perubahan bentuk tubuh.
Jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan
pembesaran perut.
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah
denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit, dan lengan
serta tungkai yang lurus.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :
Sakit kepala
Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang
menyusui )
Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
Vagina yang kering
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria ),
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara
D. PATOFISIOLOGI
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan dapat
berupa tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang
membuat menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan
pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung
menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti serotonin yang dapat
menghambat pelepasan gonadrotropin.Kelainan ovarium dapat menyebabkan
amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ). Kegagalan ovarium premature dapat
disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga
merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang
berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang
banyaksehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan
hormone steroid seksual ( estrogen dan progesterone ) tidak tercukupi. Pada
keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi
kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesterone yang
memicu terjadinya amenorrhea.Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan
endorphin yang merupakan derifat morfin.Endorphin menyebabkan penurunan
GnRH sehingga estrogen dan progesterone menurun.Pada keadaan tress berlebih
cortikotropin realizinghormone dilepaskan.Pada peningkatan CRH terjadi opoid yang
dapat menekan pembentukan GnRH.

E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi lainnya
adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu kompartemen
IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea.Komplikasi lainnya muncul
gejala-gejala lain akibat hormone seperti osteoporosis.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan adanya perkembangan seksual
sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur,
rahim, perekatan dalam rahim). Melalui pemeriksaan USG, histerosal Pingografi,
histeroskopi dan Magnetic Resonance Imaging (MRI), apabila tidak didapatkan
tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan
kadar hormone FSH dan LH setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada
amenorrhea sekunder maka dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating
Hormon (TSH) karena kadar hormone thyroid dapat mempengaruhi kadar hprmone
prolaktin dalam tubuh.
G. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan pada pasien ini tergantung dari penyebab. Bila penyebab adalah
kemungkinan genetic, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian
dapat dilakukan terapi sulih hormone, namun fertilitas belum tentu dapat
dipertahankan.
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang
dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah
terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang
berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang
mengalami Amenorrhea Primer.
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
1. Anamnesis
Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan sejakkanak-kanak, termasuk tinggi badan dan usia saat pertama kali
mengalami pertumbuhan payudara dan pertumbuhan rambut emaluan. Dapatkan
pula informasi anggota keluarga yang lain (ibu dan saudara wanita) mengenai usia
mereka pada saat menstruasi pertama, informasi tentang banyaknya perdarahan,
lama menstruasi dan periode menstruasi terakhir, juga perlu untuk ditanyakan.
Riwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga
penting untuk ditanyakan.Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual,
penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi dirumah dan sekolah dan kelainan
psikisnya juga penting untuk dianyakan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik yang pertama kali diperiksa adalah tanda-tanda vital
dan juga termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual.
Pemeriksaan yang lain adalah :
Keadaan payudara
Keadaan rambut kemaluan dan genetalia eksternal
Keadaan vagina
Uterus : bila uterus membesar kehamilan bisa diperhitungkan
Servik : periksa lubang vagina
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Cemas berhubungan dengan krisis situasi
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang
penyakitnya (amenorrhea)
3. Gangguan konsep diri : HDR yang dihubungkan dengan ketidaknormalan
(amenorrhea primer)
4. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan penyakitnya, perubahan proses
keluarga.

E-pos hierdieBlogDit!Deel op TwitterDeel op FacebookDeel op Pinterest

Geen opmerkings nie:


Plaas 'n opmerking
Nuwer plasingTuis

Teken in op: Plaas opmerkings (Atom)


Search

Soek

Google+ Followers

Translate

Diberdayakan oleh Terjemahan

Translate

JellyPudding

erna jump
Bekyk my hele profiel
About

2013 (2)
o May (2)
May 08 (1)
May 02 (1)
askep Amenore
Simple-tema. Temaprente deur RBFried. Aangedryf deur Blogger.

Anda mungkin juga menyukai