Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 201022024
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui terjadinya penguraian KMnO4 oleh asam oksalat dan asam
sulfat pada suhu tinggi
2. Mengetahui adanya air dalam alkohol
3. Menunjukkan adanya reaksi oksidasi pada ethanol
B. DASAR TEORI
1. Asam oksalat
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan
nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa
digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif
kuat, 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat. Anionnya, dikenal sebagai
oksalat, juga agen pereduktor. Banyak ion logam yang membentuk endapan tak
larut dengan asam oksalat, contoh terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-
COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang sering ditemukan. Asam oksalat
berupa kristal putih. Massa molar 90.03 g/mol (anhidrat) dan 126.07 g/mol
(dihidrat). Kepadatan dalam fase 1,90 g/cm (anhidrat) dan 1.653 g/cm (dihidrat).
Mempunyai kelarutan dalam air 9,5 g/100 mL (15C) 14,3 g /100 mL (25C ?) 120
g/100 mL (100C). Mempunyai titk didih 101-102C (dihidrat).
Reaksi asam oksalat dengan kalium permanganat agak kompleks meskipun
banyak penelitian yang telah dilakukan, namun mekanisme yang tepat tidak jelas.
Reaksinya tidak jelas. Reaksi berlangsung lambat pada suhu kamar dan karena itu
biasanya larutan dipanaskan sampai sekitar 60oC, kecepatan meningkat setelah ion
mangan (II) terbetuk. Mangan II bertindak sebagai katalis sehinggareaksinya
dinamakan reaksinya otokatalitik karena katalis dihasilkan oleh reaksinya sendiri.
Persamaan reaksi antara asam oksalat dan kalium permanganat adalah :
5C2O42- (L) + 2MnO4- (L) + 16H+ 10CO2 (L) +8H2O(L) + 2Mn2+
2. Alkohol
Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus
fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan
rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam
kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya.
Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa
menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga
menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H.
Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari),
adalah salah satu senyawa yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol.
Rumus kimianya CH3CH2OH.
Karena gugus hidroksil (-OH) dapat membentuk ikatan hidrogen, maka titik
didih alkohol jauh lebih tinggi dari pada titik didih eter dengan jumlah atom C
yang sama. Titik didih alkohol juga dipengaruhi oleh jumlah atom C pada rantai
dan jenis alkohol primer, sekunder atau tersier. Pada jumlah atom C yang sama
titik didih alkohol primer lebih tinggi dari pada alkohol sekunder dan tersier,
sedangkan titik didih alkohol tersier paling rendah.
3. Kalium Permanganat (KMnO4)
Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus
kimia KMnO4. Garam yang terdiri dari K+ dan MnO4- ion. Kalium permanganat
terurai saat terkena sinar:
2 KMnO4(s) K2MnO4(s) + MnO2(s) + O2(g)
Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI
77755, kristal condys dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu
menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah
menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi,
asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif.
Kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan berwarna ungu. Dalam suasana asam, kalium
permanganat akan tereduksi menjadi Mn2+ dengan persamaan reaksi :
Dalam reaksi redoks ini, suasana asam terjadi karena penambahan asam sulfat,
dan asam sulfat cukup baik karena tidak bereaksi dengan permanganat. Sedangkan
etanol sebagai reduktor.
4. Anilin
Anilin merupakan bahan kimia yang dapat dibuat dari beberapa macam cara
dan bahan, misalnya proses aminasi chlorobenzen Pada proses aminasi
chlorobenzen menggunakan zat pereaksi amoniak cair, dalam fasa cair dengan
katalis Tembaga Oxide dipanaskan akan menghasilkan 85 - 90 % anilin.
Sedangkan katalis yang aktif untuk reaksi ini adalah Tembaga Khlorid yang
terbentuk dari hasil reaksi samping ammonium khlorid dengan Tembaga Oxide.
Mula - mula amoniak cair dimasukkan ke dalam mixer dan pada saat bersamaan
chlorobenzen dimasukkan pula, tekanan di dalam mixer adalah 200 atm. Dari
mixer campuran chlorobenzen dengan amoniak dilewatkan ke preheater kemudian
masuk ke reaktor dengan suhu reaksi 235 C dan tekanan 200 atm. Pada reaksi ini
ammonia cair yang digunakan adalah berlebihan. Dengan menggunakan katalis
tertentu, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C6H5Cl + 2NH3 C6H5NH2 + NH4Cl
Pada proses aminasi chlorobenzen, hasil yang diperoleh berupa nitro anilin
dengan yield yang dihasilkan adalah 96 % ( Groggins, 1958 ).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet
c. Penjepit kayu
d. pemanas
2. Bahan
a. Asam oksalat pekat
b. Asam sulfat pekat 20%
c. KMnO4 encer 1%
d. Asam sulfat encer
e. Anilin
f. Ethanol
g. K2Cr2O7 0,1 M
1. Asam Oksalat
2. Amina Aromatis
3. Reaksi Oksidasi
2. Reaksi-reaksi
a. Reaksi antara asam oksalat pekat dengan H2SO4 yaitu :
(COOH)2.2H2O + H2SO4 CO2 + CO +H2O
b. Reaksi setelah penambahan kalium permanganat yaitu :
5H2C2O4 + 3H2SO4 + 2KMnO4 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2
+ 8H2O
c. Reaksi antara anilin dengan asam sulfat yaitu :
C6H5NH2 + H2SO4 C6H5NH3 + (HSO4)-
d. Reaksi setelah penambahan K2Cr2O7 yaitu :
6C6H5NH2 + 19H2SO4 + 4K2Cr2O7 6C6H4O2 + 4K2SO4 +
4Cr2(SO4)3 + 16H2O + 3(NH4)2SO4
e. Reaksi antara H2SO4 dengan KMnO4 yaitu :
12KMnO4 + 6H2SO4 + 5C2H5OH 6K2SO4 + 12MnO +
10CO2 + 21H2O
f. Reaksi setelah penambahan etanol yaitu :
12KMnO4 + 6H2SO4 + 5C2H5OH 6K2SO4 + 12MnO +
10CO2 + 21H2O
F. PEMBAHASAN
1. Asam-asam bermartabat dua
Pada percobaan ini menggunakan asam oksalat pekat. Asam sulfat 3 tetes
ditambahkan kedalam asam oksalat pekat 20 tetes, kenudian dipanaskan.
Penambahan asam sulfat dan pemanasan menghasilkan larutan bening tidak
berwarna, panas, dan gelembung udara kecil yang jumlahnya sedikit. Penambahan
asam sulfat berfungsi sebagai katalis untuk menguraikan asam oksalat,
mengkondisikan suasana asam, dan sebagai pendehidrasi. Reaksi penguraian
oksalat pada suasana asam yaitu :
(COOH)2.2H2O + H2SO4 CO2 + CO +H2O
Kemudian ditambahkan kalium permanganat 3 tetes. Larutan kemudian
dipanaskan kembali. Pemanasan menghasilkan larutan bening dan gelembung
udara kecil yang jumlahnya lebih banyak. Gelembung udara yang dihasilkan
merupakan karbon dioksida. Penambahan kalium permanganat menghasilkan
gelembung udara yang lebih banyak. Kalium permanganat berfungsi sebagai
autokatalis sehingga penguraian oksalat lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan
adanya gelembung udara yang lebih banyak.
Reaksi yang terjadi yaitu :
5H2C2O4 + 3H2SO4 + 2KMnO4 2MnSO4 + K2SO4 + 10CO2 + 8H2O
Koefisien reaksi penguraian oksalat untuk karbon dioksida pada penambahan
kalium permanganat lebih besar daripada koefisien karbon dioksida pada
penambahan asam sulfat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gelembung udara
yang lebih banyak saat penambahan KMnO4 dari pada saat penambahan asam
sulfat.
2. Amina aromatis
Pada percobaan ini anilin 3 tetes ditambahkan dalam 5 ml asam sulfat.
Pencampuran dua larutan tersebut menghasilkan endapan putih kemudian
ditambahkan K2Cr2O7 4 tetes menghasilkan larutan yang merupakan anilin
hidrogen sulfat.
Reaksi yang terjadi adalah :
C6H5NH2 + H2SO4 C6H5NH3 + (HSO4)-