Anda di halaman 1dari 6

AKUSTIKA

RUANG TEATER

Disusun / Kelas C :
Iwa Bhaskara 140115443
Meylisa Rustiyanti 140115452
Rika Surya Panji Prasetya 140115494
Andrew Dahli 140115526

Dosen Pengampu :
Ir. A. Djoko Istadji, MSc.Bld

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR
2017
LATAR BELAKANG
Globalisasi sudah menjadi hal yang sangat komplek, banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya globalisasi. Salah satunya adalah aktivitas manusia yang terkait
dengan lifestyle yaitu menonton pertunjukan musik, drama di teater karena alasan
memang suka, atau bisa jadi merupakan kegiatan alternatif untuk menghasbiskan waktu
dengan kerabat-kerabat dekat.

Apa yang dimaksud dengan teater?


Teater berasal dari bahasa Yunani kuno (thatron, a place for viewing) dan
(theomai, to see", "to watch", "to observe). Teater merupakan suatu bentuk kolaboratif
dari seni murni yang menggunakan penampilan seniman atau pemain secara langsung
untuk menyajikan pengalaman peristiwa nyata maupun fiksi kepada penonton pada
tempat tertentu. Para pemain dapat mengkomunikasikan pengalaman ini kepada
penonton melalui gerakan, ucapan, mimik, musik, lagu, atau tarian. Elemen-elemen
desain dan tata panggung digunakan untuk menghadirkan latar yang mendekati nyata
demi tercapainya pengalaman estetis saat menonton pertunjukan.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mendesain sebuah ruang teater yang baik.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaiamanmendesain sebuah
ruang teater yang baik.

RUANG LINGKUP
Dalam penulisan ini, ruang lingkup dibatasi pada penelusuran akan standar
akustikaserta penerapannya dalam kegiatan di ruang teater.

MANFAAT
Manfaat penulisan ini adalah untuk menambah wawasan dalam mendesain bangunan
yang memberikan optimalisasi fungsi ruang teater agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa metode
yaitu:
a. Metode Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, penulis melakukan studi literatur. Studi literatur adalah studi
yang dilakukan dengan mencari referensi teori yang relevan dengan kasus yang diteliti
dari berbagai sumber seperti buku, jurnal dan internet. Teori yang berkaitan dengan topik
yang diteliti adalah teori mengenai akustika ruang teater.
b. Metode pengolahan data
Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah agar menjadi suatu yang tersusun rapi,
baik dan mudah dibaca. Tahap pengolahan data meliputi proses penyuntungan, yaitu
mengelompokan dan memeriksa hasil pengumpulan data.

TEORI DASAR
a. Waktu Dengung Ruangan (Reverberation Time)
Reverberation time adalah sebuah frekuensi adalah waktu yang dibutuhkan untuk
sebuah rapat energi rata rata, dan umumnya pada steady state untuk berkurang setelah
sumber suara berhenti berbunyi sampai tingkat satu per sejuta dari nilai awalnya. Satuan
dari reverberation time adalah detik.
Ruangan yang live, biasanya berkaitan dengan waktu dengung yang panjang, dan
ruangan yang death berkaitan dengan waktu dengung yang pendek. Panjang pendeknya
waktu dengung yang diperlukan untuk sebuah ruangan, tentu saja akan bergantung pada
fungsi ruangan tersebut. Ruang untuk konser symphony misalnya, memerlukan waktu
dengung 1.7 2.2 detik, sedangkan untuk ruang percakapan antara 0.7 1 detik.
(Sarwono, Joko. "Kriteria akustik dalam desain akustika ruangan"
.http://jokosarwono.wordpress.com/2009/04/06/karakteristik-akustik-dalam-desain-
akustika-ruangan/)

b. Integlibility dan Clarity (D-50 dan C 80)


Penghitungan dari clarity dan intelligibility digunakan untuk mengukur kecocokan
ruangan untuk ruang seminar atau sebagai ruang pertunjukkan musik. Kedatangan suara
di antara 80 atau 50 milidetik memainkan posisi penting dalam menunjukkan clarity dari
musik dan intelligibility dari kata kata.
c. Distribusi Tekanan suara (SPL)
Sound pressure level (SPL) adalah pengukuran logaritmik dari tekanan suara yang relatif
terhadap nilai referensi, diukur dalam satuan decibels (dB).

dan Prms adalah rms dari tekanan suara yang sedang diukur. Pada umumnya, referensi
tekanan suara (Pref) yang dipakai dalah 20Pa (rms) yang merupakan batas dari
pendengaran manusia.
d. Direct Arrivals
Dirrect arrival adalah sebuah parameter akustik yang diukur melalui seberapa langsung
suara dapat diterima penonton dalam ruangan tersebut.
e. Reverberation Time
Pada umumnya sama dengan pengertian pada penilaian obyektif, hanya saja pada hal
ini dipakai telinga sebagai alat ukur reverberation time ini.
f. Warmth
Sebuah ruangan akan dikatakan terasa hangat (warm) apabila waktu dengung pada
frekuensi frekuensi rendah lebih besar daripada frekuensi mid-high. Waktu dengung
yang lebih tinggi di daerah frekuensi rendah biasanya lebih disarankan untuk ruangan
yang digunakan untuk kegiatan bermusik. Untuk ruangan yang digunakan untuk aktifitas
speech, lebih disarankan waktu dengung yang flat untuk frekuensi rendah-mid-tinggi.
(Sarwono, Joko. "Kriteria akustik dalam desain akustika ruangan").
g. Intimacy
Intimacy mengacu pada perasaan dari pendengar telah "dekat" secara fisik dengan grup
yang sedang melakukan performance. Dengan kata lain semakin baik intimacy ruangan
tersebut maka pendengar akan merasa semakin dekat dengan para performer.
PERSYARATAN

Waktu reverberasi yang direkomendasikan adalah 1,0-1,3 detik (mungkin lebih


tinggi untuk beberapa bioskop, terutama untuk pertunjukan musik).
Meskipun area tempat duduk akan memberikan penyerapan, sehingga
mengurangi waktu dengung, kemungkinan besar Anda perlu menambahkan
bahan penyerap ke permukaan lainnya di dalam ruang.
Kontrol waktu gema di atas panggung. Idealnya, waktu dengungan di area
panggung harus sama seperti di rumah. Karena luas panggung mungkin memiliki
langit-langit yang lebih tinggi daripada bagian teater lainnya, dibutuhkan lebih
banyak bahan penyerap di daerah ini. Seringkali, dinding belakang panggung, dan
mungkin satu atau kedua dinding samping, diperlakukan dengan bahan penyerap
akustik, biasanya berwarna hitam.
Sangat penting untuk mengendalikan pantulan dari dinding belakang. Jika Anda
tidak mengendalikannya, presentasi bisa mencerminkan dinding belakang dan
"menampar kembali" ke presenter. Ini tidak akan mempengaruhi penonton, tapi
bisa menjadi bencana dan mengganggu orang-orang di atas panggung. Karena
itu, biasanya perlu merawat dinding belakang dengan bahan penyerap. Dinding
belakang yang cekung bisa menambah masalah ini. Jika Anda tidak bisa
menghindari dinding belakang cekung, sangat penting untuk diperlakukan dengan
bahan penyerap.
Jika ada balkon, pertimbangkan untuk menambahkan perawatan akustik ke
wajahnya agar tidak tergelincir kembali.
Putar atau gunakan permukaan yang tidak beraturan di dinding untuk menghindari
gema yang mengibas. Permukaan reflektif paralel dapat memungkinkan suara
untuk "memantul" bolak-balik antara permukaan. Kondisi yang berpotensi
mengganggu ini disebut dengan standing wave atau flutter echo. Hal ini dihindari
dengan membangun permukaan non-paralel atau dengan menambahkan bahan
penyerap ke permukaan (s).
Pertimbangkan faset langit-langit untuk membantu penyebaran suara.
Ingat ruangnya akan kurang serap bila hanya setengah penuh, karena penonton
itu sendiri adalah penyerap. Dengan menggunakan area tempat duduk serap,
waktu dengungan akan tetap lebih konsisten tanpa memperhatikan ukuran
penonton.
Kebisingan dari area lobi bisa disr Uptive Pastikan bukaan seperti pintu disegel
dengan benar. Perhatikan sistem pintu depan.
Orang yang duduk di bawah balkon mungkin mengalami distorsi pendengaran.
Untuk menghindari hal ini, balkon seharusnya tidak lebih dari dua kali tingginya.
Idealnya, balkon seharusnya tidak lebih dalam dari ketinggiannya.
Bahkan jika segala sesuatu dikontrol dengan sempurna, ruang mungkin tidak
dapat digunakan jika kebisingan latar belakang (misalnya sistem HVAC) terlalu
keras. Untuk membantu melindungi desain Anda, tingkat NC tidak boleh melebihi
20 sampai 35. Saat menentukan NC, tentukan peringkat sebenarnya, seperti NC
20, dan bukan kisarannya, seperti NC 20-30. Meskipun menentukan jumlah yang
lebih rendah akan memastikan kebisingan latar belakang minimal, mungkin ada
biaya yang harus dicapai. Jadilah realistis tentang jumlah kebisingan yang dapat
diterima dan anggaran proyek saat menentukan tingkat NC.
Waspadalah terhadap potensi kebisingan luar yang mempengaruhi ruang Anda.
Misalnya, apakah lokasi Anda dekat dengan jalur penerbangan, kereta api atau
jalan bebas hambatan? Jika demikian, Anda mungkin perlu memperhatikan keras
untuk memblokir kebisingan ini. Untuk melakukannya dengan efektif, Anda harus
tidak hanya memperhatikan kualitas STC atau isolasi dinding eksterior, tetapi juga
elemen bangunan yang mungkin lebih lemah, seperti jendela, pintu dan sistem
HVAC.

KESIMPULAN

Untuk mendesain ruang teater yang baik secara akustik, maka diperlukan :

1. Waktu dengungyan baik untuk teater 1.7 2.2 detik.


2. Integlibility dan Clarity, Kedatangan suara di antara 80 atau 50 milidetik.
3. Referensi tekanan suara (Pref) yang dipakai dalah 20Pa (rms).
4. Suara harus dapat diterima langsung oleh penonton.
5. Waktu dengung pada frekuensi frekuensi rendah lebih besar daripada
frekuensi mid-high.
6. Intimacy, penonton dapat merasakan seolah sumber suara berada didekat
penonton.

Anda mungkin juga menyukai