Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Q loss
C+2 C+2
Sistem
Sistem
C+2 -WS
Nf =Nv-Nc
= { 3 x (c+2)+ 2+ 1 + 1 } {1+C+C}
= C+9
Kondisi puncak menara yang dilengkapi dengan kondesor total , ditandai oleh
kondisi embunan yang keiuar dari kondensor total ->pada suhu didihnya ( jenuh)
kondisi puncak +++ -> suhu didih embunan keiuar
suhu didih sangat tergantung pada komposisi embunan yg keluar , tekanan
uap keluar dari menara
designer yang sudah pengalaman akan menetapkaa komposisi embuanan
sebagai " variabel fixed by designer" , sehingga kondisi atas tinggal dua free
variabel saja ( dimana satu yang haras ditetapkan oleh designer -> karena
terjadi kesetimabangan phasa)
Mana yang dipilih tergantung pada cooling medium yang tersedia , ataupun
parameter harga menara ( tekanan yg tinggi -> tebal plat besar -> harga mahal)
Pada system ini hasil atas/ kondisi atas menara ditandai oleh kondisi hasil atas /
kondisi atas menara ditandai oleh kondisi hasil atas yang berupa uap jenuh,
sehingga kondisi nys ditandai pada suhu embun campuran uap hasil atas menara
( uap ini setimbang dengan embunan refluk -> suhu refluk = suhu uap hasil atas
menara
Seperti pada kondensor total suhu embun sangat tergantung pada cooling
medium yg available untuk pabrik / menara, jika suhu ditetapkan, maka tekanan
menyesuaikan ( dihitung deagan kesetimbangan termodinamika). Atau sebaliknya
tekanan diteiapkan, suhu mengikuti.
Kondisi bagian bawah menara ditandai oleh kondisi operasi cairan hasil bawah
menara
-> pada suhu didihnya
-> KONDISI BAWAH = SUHU DIDffl CAMPURAN HASIL BAWAH MENARA
= ( SUHU, TEKANAN, KOMPOSISI HASIL BAWAH)
Sebagai seorang designer, komposisi hasil bawah tidak perlu ditetapkan, karena
merupakan computed variabel ( dari neraca massa), tekanan bagian bawah
menara diambil sama dengan tekanan bagian atas menara -> sehingga kondisi
bagian bawah sudah fixed by top condition
Tekanan = tekanan puncak menara
Komposisi hasil bawah -> dihitung dng neraca massa
Suhu bagian bwah = suhu didih pada tekanan bawah dan
komposisi terhitung.
Yang perta dicermati oleh designer adalah memilih heating medium yang dipakai
Heating medium yg paling murah adalah steam yang dihasilkan oleh steam boiler.
Penggunaan steam jenuh dibastasi oleh kemampuan pembangki steam yang
dipakai oleh industri -> boiler rating ???
Secara umum, boiler yang banyak dipakai di industri pada tekanan berkisar 400
psi ( menghasilkan uapjenuh berkisar = 200 oC. Jika keberadaan steam jenuh
tidak bisa dicukupi oleh boiler, maka heating medium pada umunya dipakai bahan