Laporan hasil studi kelayakan (feasibility study report) sering dibutuhkan oleh
beberapa pihak yang berkepentingan (stakeholders). Pertama laporan
dibutuhkan oleh sponsor yaitu pemrakarsa proyek. Bagi mereka hasil laporan
akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan
yang bersangkutan dengan rencana investasi. Pihak kedua yang memerlukan
laporan studi adalah mereka yang diundang untuk ikut membiayai proyek, baik
sebagai pemegang saham ataupun sebagai kreditur, misalnya bank dan lembaga
keuangan nonbank. Di samping itu kerap kali laporan studi kelayakan juga
diperlukan oleh badan-badan pemerintah, misalnya Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM).
Oleh karena laporan studi kelayakan diperlukan oleh lebih dari satu pihak, maka
dalam menyusun laporan hendaknya diusahakan agar kebutuhan semua pihak
dapat dipenuhi. Susunan kerangka laporan studi kelayakan yang berikut secara
garis besar mencakup kebutuhan berbagai macam pihak yang berkepentingan
dalam rencana investasi proyek. Di dalam menyusun laporan studi kelayakan
hendaknya selalu diperhatikan kaitan antara satu bab dngan bab-bab yang lain,
demikian juga antara pembahasan satu aspek dengan aspek yang lainnya.
Selain itu hendaknya diperhatikan pula teknik penyajian laporan berikut ini :
Laporan studi kelayakan proyek yang disajikan secara profesional, akan banyak
membantu pihak-pihak yang bersangkutan dengan perencanaan dan pembiayaan
pembangunan proyek tersebut.
Bab:
1. Pendahulan..
Lampiran-lampiran
BAB 1: RINGKASAN
a) Jumlah kebutuhan dana modal tetap dan modal kerja awal yang
diperlukan.
b) Struktur permodalan, perbandingan antara modal sendiri dan
pinjaman; sumber pinjaman yang diharapkan dan persyaratannya.
c) Kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial, mendatangkan
laba dan manfaat social-ekonomi lainnya.
Keberhasilan operasi proyek tidak dapat terlepas dari kedudukan proyek dalam
struktur ekonomi dan industri nasional dan daerah sekitar lokasi proyek. Di
samping itu perkembangan pembangunan dan operasi proyek juga tidak akan
terlepas dari latar belakang pemrakarsanya. Oleh karena itu di dalam laporan
studi kelayakan proyek hendaknya diuraikan pula latar belakang proyek serta
pemrakarsanya, kedudukan proyek dalam struktur ekonomi nasional dan daerah
serta peranan proyek dalam perkembangan industri dimana proyek yang
bersangkutan tergolong. Bila jenis investasi yang direncanakan merupakan
perluasan dari proyek yang ada, perlu pula diuraikan pengaruh timbal balik
antara proyek lama dengan proyek yang akan dibangun,ditinjau dari berbagai
macam segi. Adapun garis besar uraian latar belakang proyek dan
pemrakarsanya adalah sebagai berikut:
Di dalam bab ini disajikan proyeksi permintaan produk sejenis di masa yang akan
datang, serta kemungkinan proyek dapat memperoleh bagian dari jumlah
permintaan keseluruhan tersebut. Tren permintaan produk pada masa yang
lampau disajikan pula dalam bab ini, berikut hasil pembahasannya. Di samping
itu dibahas pula suasana persaingan dewasa ini serta kemungkinannya di masa
yang akan datang,strategi pemasaran yang disarankan, rencana/anggaran
penjualan
a) Jumlah tahunan produksi dalam negeri, impor dan ekspor produk selama lima
tahun terakhir. Penilaian trend perkembangan permintaan produk selama masa
tersebut. Pembagian jumlah permintaan tersebut di atas menurut sektor
industri, golongan penduduk, daerah regional ataupun berdasarkan
pembagian/sektor pasar/pemakai yang lain.
Sumber :
Dalam bab ini disajikan hasil evaluasi berbagai macam hal yang bersangkutan
dengan kapasitas produksi ekonomis, teknologi yang dipilih, kebutuhan bahan
baku, bahan pembantu dan bahan pendukung lainnya, serta tenaga kerja
langsung. Dalam bab ini juga diuraikan jenis dan jumlah mesin, peralatan serta
harta tetap lainnya yang diperlukan proyek. Disamping itu disajikan pula hasil
peralatan serta harta tetap lainnya yang diperlukan proyek. Disamping itu
disajikan pula hasil penelitian lokasi proyek dan letak pabrik yang direncanakan,
serta program pembangunan proyek
a) Uraian tentang hasil penelitian atas faktor-faktor utama yang menentukan besar
kapasitas produksi ekonomis proyek yang direncanakan.
b) Penentuan rencana produksi tahunan, meliputi jenis dan jumlah produk utama
yang akan dihasilkan tiap tahun, serta produk sampingan (bilamana ada).
a) Uraian tentang berbagai macam jenis bahan baku, pembantu dan pendukung
lain yang dapat dipergunakan oleh proyek yang direncanakan. Pertimbangan
atas segi-segi keuntungan dan kerugian masing-masing jenis bahan bagi
proyek yang direncanakan.
b) Keputusan terhadap jenis bahan yang dipilih serta dasar keputusan tersebut.
Uraian deskriptif masing-masing bahan, termasuk standar mutu yang
diperlukan.
Tabel 4.2. Kebutuhan bahan baku, pembantu dan pendukung pada kapasitas
produksi penuh
Proyek : .
*) anggaran pembelian bahan baku, pembantu dan pendukung dalam valuta asing dapat
dijabarkan dalam rupiah dengan mempergunakan kurs mata uang yang berlaku
4.5 Mesin,Peralatan dan Harta Tetap Lainnya
a) Uraian deskriptif tentang jenis, jumlah, spesifikasi mesin, peralatan dan harta
tetap lain yang diusulkan untuk proyek. Penjelasan perihal alasan yang dipakai
untuk menentukan harta tetap proyek tersebut.
b) Uraian perihal beberapa sumber harta tetap (terutama untuk mesin dan
peralatan) dapat diperoleh. Sebutkan keuntungan dan kerugian masing-masing
bagi proyek yang direncanakan.
c) Saran atas sumber pengadaan harta tetap (terutama untuk mesin dan
peralatan) yang terbaik untuk proyek, sebutkan pula alasannya.
Dalam proyek-proyek besar, jenis dan jumlah harta tetap yang dibutuhkan
acapkali banyak. Untuk menghindari adanya tabel yang terlalu panjang, disarankan
agar untuk tiap kelompok harta tetap pokok disusun satu tabel tersendiri.
a) Uraian tentang jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan
proyek.
c) Anggaran tahunan gaji, upah dan jaminan sosial tenaga kerja yang dibutuhkan.
Tabel 4.4: Anggaran tahunan gaji, upah dan jaminan sosial tenaga kerja
4.7 Lokasi Proyek dan Tempat Pabrik
b) Catatan: Hendaknya diusahakan agar peta tiap lokasi dapat dilampirkan dalam
laporan.
c) Usulan tentang lokasi yang terbaik untuk proyek yang direncanakan, sebutkan
pula alasan pilihan lokasi terutama dalam hubungannya dengan syarat-syarat
teknis lokasi yang diperlukan oleh proyek.
e) Usulan tentang tempat pabrik yang terbaik untuk proyek yang direncanakan,
sebutkan pula alasan pilihan tempat tersebut terutama dalam hubungannya
dengan syarat-syarat teknis tempat pabrik yang diperlukan oleh proyek.
Dalam bab ini disajikan hasil evaluasi berbagai macam hal yang bersangkutan
dengan kebutuhan tenaga manajemen, ahli dan inti yang diperlukan untuk
mengelola proyek. Intisari laporan hasil evaluasi aspek manajemen operasional
dan tenaga kerja inti adalah sebagai berikut:
b) Penjelasan perihal jumlah dan kualifikasi tenaga manajemen dan inti yang
diperlukan untuk mengisi organisasi tersebut.
a) Uraian perihal sumber tenaga yang diharapkan, jenis dan lamanya pendidikan
tambahan maupun lembaga pendidikan yang dapat diharapkan bantuannya
kelak.
Tabel 5.1: anggaran tahunan balas jasa tenaga manajemen dan inti
) Bilamana sebagian dari balas jasa tenaga asing dibayarkan dalam bentuk
valuta asing, jumlah pembayaran tersebut dapat dijabarkan dalam rupiah dengan
mempergunakan kurs mata uang yang berlaku di pasar.
BAB 6: ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN
Di dalam bab ini disajikan perhitungan jumlah dana harta tetap dan modal kerja
awal yang diperlukan. Jumlah modal kerja awal hendaklah dihitung secara netto
yaitu jumlah kebutuhan harta lancar dikurangi hutang lancar yang dapat
diharapkan diperoleh dari pihak ketiga. Disajikan juga struktur pembiayaan
proyek, kemampuan proyek memperoleh laba, memenuhi keuangan dan
mendatangkan manfaat sosial-ekonomi yang lain.
a) Taksasi jumlah kebutuhan dana modal tetap keseluruhan beserta perincian tiap
jenis harta tetap satu demi satu. Kebutuhan dana modal tetap secara
keseluruhan meliputi biaya pra-investasi, pengadaan tanah, gedung pabrik dan
bangunan lain, mesin dan peralatan, kendaraan, pengadaan teknologi, bunga
pinjaman selama masa pembangunan proyek serta biaya produksi percobaan.
Pada akhir penyajian taksasi kebutuhan tiap pos biaya harta tetap, hendaknya
disusun ringkasan anggaran biaya modal tetap seperti nampak dalam Tabel 6-1.
Catatan: sebagian besar angka-angka biaya tiap pos biaya modal tetap, pada
dasarnya diambil atau dihitung berdasarkan perhitungan biaya pos-pos
tersebut pada bab-bab terdahulu.
b) Taksasi jumlah kebutuhan dana modal kerja awal (netto). Kebutuhan dana
modal kerja bruto terdiri dari persediaan, piutang dagang dan kas. Kebutuhan
dana modal kerja netto adalah modal kerja bruto dikurangi dengan hutang
jangka pendek tanpa bunga.
Anggaran dana modal kerja awal (netto) hendaknya disusun dalam tabel
seperti contoh Tabel 6.2.
*) Penjabaran ke dalam rupiah hendaknya dilakukan dengan kurs mata uang yang berlaku
dipasar bebas.
Catatan: untuk menghitung NPV dan IRR ke dalam aliran kas juga dimasukkan nilai sisa
harta tetap pada akhir tahun kehidupan.
Daftar keuangan yang kedua adalah daftar laba/rugi. Daftar tersebut juga
disusun secara tahunan untuk seluruh masa kehidupan proyek. Dalam tabel yang
berikut disajikan contoh penyusunan daftar laba/rugi.
Sudah barang tentu hasil evaluasi dan saran tidak hanya semata-mata
dibatasi oleh angka-angka rasio. Hasil pengamatan faktor-faktor kualitatif yang
dapat mempengaruhi jalannya operasi proyek harus juga dipikirkan.
Dalam bab ini disajikan kesimpulan hasil evaluasi terhadap pemrakarsa, aspek
demi aspek studi dan kesimpulan hasil evaluasi proyek secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut kemudian diajukan saran.
7.1 Kesimpulan
c) Bagaimana prospek masa depan kehidupan proyek ditinjau dari semua aspek
secara keseluruhan.
d) Mafaat keuangan dan nonkeuangan, apa yang dapat diperoleh dari proyek,
berapa pula jumlahnya bilamana dapat diukur secara kuantitatif.
7.2 Saran-saran
a) Proyek yang direncanakan cukup sehat ditinjau dari berbagai macam segi;
prospek masa depannya cukup cerah. Oleh karena itu disarankan agar
rencana investasi proyek diteruskan.
b) Proyek yang direncanakan tidak cukup sehat ditinjau dari bebagai macam segi;
prospek masa depannya meragukan. Oleh karena itu disarankan agar rencana
investasi proyek dihentikan.