PENDEKATAN AGROPOLITAN
BAB I. PENDAHULUAN
Istilah agropolitan telah mengemuka dalam tataran konsep atau teori serta implementasi
kebijakan. Perjalanan pembangunan agropolitan di stimulasi oleh otonomi daerah maupun
program-program pembangunan wilayah antara lain Kawasan Pengembangan Ekonomi
Terpadu, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan
perbatasan/tertinggal, Minapolitan, atau ekowisata.
Keberhasilan pelaksanaan program pengembangan agropolitan akan memberikan
dampak teknis dan ekonomis secara nyata terhadap pembangunan wilayah, dalam bentuk: (a)
Harmonisasi dan keterkaitan hubungan yang saling menguntungkan antara daerah pedesaan
dan perkotaan; (b) Peningkatan produksi, diversifikasi, dan nilai tambah pengembangan
agribisnis yang dinikmati secara bersama-sama oleh masyarakat dalam kawasan
pengembangan agropolitan; (c) Peningkatan pendapatan, pemerataan kesejahteraan, perbaikan
penanganan lingkungan, dan keberlanjutan pembangunan pertanian dan pedesaan; dan (d)
Dalam konteks regional dan nasional akan terjadi efisiensi pemanfaatan sumberdaya,
peningkatan keunggulan komparatif wilayah, perdagangan antar daerah, dan pemantapan
pelaksanaan desentralisasi pembangunan. (Nasution, 1998 dan Rusastra et al., 2002)
1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang
pengembangan wilayah dengan melakukan pendekatan agropolitan.
1.2 Manfaat
Manfaat penulisan ini di harapkan memberikan informasi tentang bagaimana
pengembangan wilyah dapat dilakukan dengan pendekatan agropolitan.
Daftar Pustaka
Iqbal, M. dan S. A. Iwan. 2009. Rancang Bangun Sinergi Kebijakan Agropolitan dan
pengembangan ekonomi Lokal Menunjang Percepatan Pembangunan Wilayah. Analisis
kebijakan pertanian.Vol. 7 (2) :160-188.
Nasution, L.I. 1998. Pendekatan Agropolitan Dalam Rangka Penerapan Pembangunan
Wilayah Pedesaan. PWD-FPS IPB, Bogor.
Rusastra, I W., P. Simatupang dan B. Rachman. 2002. Pembangunan Ekonomi Pedesaan
Berbasis Agribisnis. Analisis Kebijakan: Pembangunan Pgunaertanian Andalan Berwawasan
Agribisnis (Editor: T. Sudaryanto, et.al., 2002). Monograph Series No.23. Pusat Penelitian
Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.
Rustiadi E, Hadi S. 2006. Pengembangan Agropolitan Sebagai Strategi Pembangunan
Pedesaan dan Pembangunan Berimbang, dalam Kawasan Agropolitan Konsep Pembangunan
Desa Kota Berimbang, edisi Buku Kawasan Agropolitan : Konsep Pembangunan Desa Kota
Berimbang, Crestpent Press, P4W-LPPM IPB, Bogor.
Tarigan, R. (2005). Perencanaan PEmbangunan Wilayah. Jakarata: Penerbit Bumi Aksara
Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan : Tinjauan Kritis.
P4Wpress. Bogor
Syahrani, H.A.H. 2001. Penerapan Agropolitan dan Agribisnis Dalam Pembangunan Ekonomi
Daerah. Frontir (Universitas Mulawarman). Nomor 33, Maret 2001
Pranoto, S. 2005. Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan Melalui Model
Pengembangan Agropolitan. Disertasi Program Sekolah Pascasarjana IPB.
Bogor.
Saefulhakim, dkk. 2002. Studi Penyusunan Wilayah Pengembangan Strategis
(Strategic
Development Regions). IPB dan Bapenas. Bogor