Budidaya Tanaman Anggrek
Budidaya Tanaman Anggrek
Simpodial Monopodial
Pada Anggrek Cattleya Pada Anggrek Phalaenopsis
Sepala dorsal
Petala lateralis
Gynostenium
Sepala lateralis
Labellum
Putik
Operculum
Stipe
Discus viscidis
Perbanyakan
Tanaman
Anggrek
2. Secara Vegetatif
PERBANYAKAN GENERATIF
1. Secara Generatif
Perbanyakan
Tanaman
Anggrek
2. Secara Vegetatif
Penyilangan Anggrek
Syarat : - Bunga jantan yang digunakan adalah bunga yang sudah mekar
4 hari sampai yang sudah layu
- Bunga betina yang digunakan adalah yang sudah mekar 4 hari
Cara penyilangan pada anggrek yang :
1. Mempunyai lempeng perekat (discus visidis) atau pollinaria
* Ujung tusuk gigi diselipkan di bawah ujung operculum, kemudian ditarik
ke atas sehingga operculum lepas
* Pollinaria menempel pada ujung tusuk gigi
* Pollinaria diletakkan pada ujung stigma
* Dilakukan pada anggrek Vanda, Arachnis dan Phalaenopsis
2. Tidak mempunyai lempeng perekat atau yang mempunyai pollinia
* Opercullum diangkat oleh ujung tusuk gigi hingga lepas
* Sehelai kertas diletakkan di bawah ujung kolumna untuk menahan pillinia
yang jatuh
* Ujung tusuk gigi dimasukkan ke dalam perekat/lendir pada lubang stigma
* Ujung tusuk gigi yang telah berperekat disentuhkan pada pillinia
* Pollinia dimasukkan ke dalam lubang stigma
* Dilakukan pada anggrek Dendrobium, Cattleya dan Spathoglotis blicata
B. PENGECAMBAHAN BIJI ANGGREK
1. Secara Alami
Biji anggrek disebarkan di sekitar akar induknya
Hasilnya Kurang Memuaskan, persentase yang tumbuh kecil dan
pertumbuhannya lama.
a. Anggrek monopodial, bila tanaman sudah cukup besar, yaitu ujung daun
sudah menyentuh bagian atas botol akarnya sudah cukup panjang (tinggi
bibit 3-4 cm)
b. Anggrek simpodial, bila semua bibit dalam botol sudah mempunyai ubi semu
(pseudokulb) dan minimal 20% dari bibit sudah mempunyai tunas baru
- Kait (kawat yang ujungnya telah dibengkokkan membentuk huruf u)
- Bak plastik/ember berisi air
- Kotak plastik peniris yang dilapisi koran
- Fungisida dithane M-45
- 1/3 bagian bawah pot diisi dengan pecahan genteng atau bata merah yang
berfungsi untuk membuang kelebihan air (drainase)
- Media tanam dimasukkan di atas pecahan genting atau bata merah hingga
mencapai 2 cm di bawah permukaan pot.
- Bibit anggrek yang sudah dikelompokkan menurut ukurannya diletakkan
akarnya di atas media tanam dari pinggir pot hingga ke tengah.
- Akar sampai pangkal batang ditutup dengan media tanam, usahakan agar
batang tidak terkubur, sebab akan menjadi busuk.
- Jarak tanam + 2 cm
- Populasi bibit untuk setiap kompot berdiameter 15 cm sekitar 25-30
- Kompot diletakkan di rumah kaca atau rumah plastik dengan intensitas
cahaya 35-40%
- Pemupukan pada tanaman remaja dan dewasa pada pagi hari atau sore hari,
sedangkan pada pembibitan dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari.
- Setelah bibit berumur 8-10 bulan dalam kompot (tinggi 10-15 cm), bibit
dapat dipindahkan ke pot no.8 atau no. 10 tergantung ukuran bibit.
- Media yang digunakan pakis dan kayu kaliandra
- Setelah 4-6 bulan dalam pot no.8 atau no.10, tanaman telah mencapai
tinggi 20-25 cm dan siap untuk dipindahkan ke pot no. 15 atau no. 18.
- Dasar pot diisi pecahan pot/genting 1/3 bagian
- Tanaman diletakkan dengan posisi mata tunas mengarah ke tengah pot
- Media ditambahkan sampai 1-2 cm dibawah bibir pot
- Kawat penunjang dimasukkan untuk memperkokoh tanaman
- Penyiraman pada tanaman dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 9.00
dan 15.00 Untuk tanaman dalam kompot dan anggrek muda dipupuk
dengan liquinox start vit. B-1, minyak ikan, greenzit, atau growmore
32:10:10 secara bergantian pemupukan dilakukan seminggu 2 x
- Untuk tanaman dewasa dipupuk dengan gaviota 67, minyak ikan, atau
liquinox start secara bergantian, pemupukan dilakukan seminggu 2 x
- Pupuk Dekastar (bersifat Slow release) sebanyak 15-20 butir ditaburkan
di atas media pada pot anggrek berdiameter 25 cm untuk menjamin
ketersediaan hara bagi tanaman, jika pemupukan rutin tidak dilakukan
karena berhalangan
- Acuan lain dari pemupukan
N P K
I 20 20 20 1- 4 bulan
II 6 30 30 4 - 10 bulan
III 10 55 10 10 bulan - berbunga