(kencing manis)?
Definisi
Apa itu diabetes melitus tipe 2?
Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang diakibatkan oleh tubuh yang tidak
memproduksi cukup insulin. Insulin sangat penting karena mengontrol jumlah gula (glukosa)
yang didapat sel-sel tubuh. Akibatnya, penderita diabetes memiliki kadar gula yang tinggi dalam
darah.
Orang-orang yang menderita diabetes memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi tidak cukup untuk
sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan komplikasi berat pada jantung, mata, ginjal, sistem saraf,
gusi dan gigi.
Pandangan buram
Lelah
Rasa lapar meningkat
Rasa haus meningkat
Buang air kecil yang sering, khususnya malam hari
Luka yang lambat pulih atau sering infeksi
Rasa sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan
Terdapat beberapa kemungkinan tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda
memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang suatu gejala, silakan hubungi dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala dari yang disebutkan di atas atau memiliki
pertanyaan, silakan hubungi dokter Anda. Tubuh setiap orang bereaksi berbeda-beda.
Berdiskusilah dengan dokter Anda untuk menentukan yang terbaik bagi keadaan Anda.
Penyebab
Apa penyebab diabetes melitus tipe 2?
Ketika Anda memiliki diabetes tipe 2, lemak Anda, hati, dan sel-sel otot tidak merespon insulin
dengan benar. Hal ini disebut resistensi insulin. Hasilnya, gula darah tidak bisa mencapai sel
untuk membantu mengolahnya menjadi energi. Saat gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar
gula dalam darah meningkat tinggi. Hal ini disebut hiperglisemik.
Kelebihan berat badan atau obesitas: Peningkatan lemak membuat tubuh kesulitan menggunakan
insulin dengan benar.
Keturunan: seperti diabetes tipe 1, sejarah medis keluarga dan gen juga merupakan faktor-faktor
yang menyebabkan diabetes tipe 2.
Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena diabetes melitus tipe 2?
Para ahli tidak sepenuhnya memahami mengapa sebagian orang berisiko terkena diabetes dan
sebagian lagi tidak. Namun, ada beberapa hal yang jelas meningkatkan risiko Anda terkena
diabetes tipe 2, seperti:
Berat badan. Memiliki kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe
2. Semakin tebal jaringan lemak, sel-sel semakin melawan insulin. Tetapi tidak hanya orang
yang kelebihan berat badan saja yang memiliki risiko diabetes tipe 2.
Tempat penyimpanan lemak dalam tubuh. Jika tubuh Anda menumpuk lemak pada bagian
perut, risiko Anda lebih besar mengalami diabetes tipe 2 dibanding jika tubuh Anda menyimpan
lemak di bagian lain, seperti pinggul dan paha.
Tidak aktif. Semakin Anda pasif, semakin besar risiko Anda mengalami diabetes tipe 2.
Aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi,
dan membuat sel-sel Anda semakin sensitif terhadap insulin.
Riwayat keluarga. Risiko mengalami diabetes tipe 2 semakin besar jika orangtua atau saudara
Anda memiliki diabetes tipe 2.
Ras. Walaupun masih belum jelas mengapa, kebanyakan orang dari suatu ras termasuk ras
hitam, hispanik, Indian, dan Asia, lebih cenderung memiliki risiko terhadap diabetes tipe 2
dibanding ras kulit putih.
Umur. Risiko dari diabetes tipe 2 meningkat seiring Anda bertambah umur, khususnya setelah
umur 45 tahun. Hal ini mungkin karena orang-orang di usia ini cenderung kurang bergerak,
kehilangan massa otot, dan menambah berat badan seiring bertambahnya umur. Namun, diabetes
tipe 2 juga meningkat secara dramatis pada anak-anak, remaja, dan masa awal dewasa.
Prediabetes. Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah Anda lebih tinggi dari kadar
normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak diatasi,
prediabetes dapat meningkat menjadi diabetes tipe 2.
Diabetes gestasional. Jika Anda mengalami diabetes gestasional atau diabetes saat hamil, risiko
Anda mengalami diabetes tipe 2 meningkat. Jika Anda melahirkan bayi yang beratnya lebih dari
4 kilogram, bayi Anda juga berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Sindrom ovarium polikistik. Untuk wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik
(PCOS) yang merupakan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan
obesitas risiko diabetes akan meningkat.
Kebutaan
Penyakit jantung
Penyakit ginjal
Amputasi kaki
Penderita diabetes dua kali lipat lebih mungkin untuk meninggal dibandingkan dengan orang di
usia yang sama yang tidak menderita diabetes.
Insulin: Insulin adalah yang terbaik untuk mengontrol gula darah Anda. Anda dapat
menyuntikkan insulin di rumah, biasanya 2-3 kali sehari.
Diet sehat: Diet sehat akan membantu mengontrol tingkat glukosa Anda. Ahli diet dapat
membantu Anda dalam menyusun diet.
Olahraga: Anda sebaiknya sering melakukan olahraga karena dengan bergerak dapat mengontrol
tingkat gula darah. Dengan tambahan, Anda juga harus menjaga kaki dan periksa mata Anda
secara teratur untuk mencegah komplikasi di masa mendatang.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis diabetes melitus
tipe 2?
Diabetes bisa didiagnosis dengan tes darah sebagai berikut:
Jika Anda didiagnosis dengan diabetes tipe 2, Anda sebaiknya pergi ke dokter setiap 3 bulan,
sehingga Anda dapat:
Tes-tes dan pemeriksaan ini akan membantu Anda dan dokter Anda memantau diabetes dan
mencegah masalah yang diakibatkan oleh diabetes. Selain itu, Anda sebaiknya melakukan
pemeriksaan berikut setahun sekali :
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup untuk mengatasi kencing manis
(diabetes mellitus tipe 2)?
Perubahan gaya hidup berikut ini dapat membantu Anda mengatasi diabetes:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.