TEKNOLOGI LIMBAH
Dosen Pengampu
Dr. Ir. Nur Hidayat, MP
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas individu pada Mata Kuliah
Teknologi Limbah Semester Genap 2015-2016
Oleh :
A. PENDAHULUAN
Kehidupan sangat bergantung terhadap ketersediaan sumber daya seperti air.
Sumber-sumber air yang dapat diperoleh oleh manusia seperti sumur, sungai, danau,
waduk, dan laut. Karakteristik air yang dapat digunakan yaitu air yang bersih. Pada zaman
modern ini banyak industri yang menggunakan air dalam proses produksinya dan juga
menghasilkan limbah cair yang akan dibuang pada sumber-sumber air.
Limbah cair dapat didefinisikan sebagai sisa bahan berbentuk cair yang terbuang dari
aktivitas manusia maupun alam yang memiliki nilai negatif dan tidak ekonomis. Serta dapat
menimbulkan dampak-dampak yang buruk bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Sehingga perlu adanya penanganan khusus untuk mengolah limbah cair agar aman
dibuang ke lingkungan. Limbah cair yang akan dibuang harus memenuhi standar atau
peraturan-peraturan negara yang berlaku.
Ada beberapa pengolahan yang dapat mengurangi karakteristik limbah secara
biologis baik bersifat aerob maupun anaerob yaitu dengan sistem pertumbuhan lekat
(attached growth) dan pertumbuhan tersuspensi (suspended growth) menggunakan
pengolahan NRBC, UASFF, dan proses lumpur aktif (activated sludge).
B. PEMBAHASAN
B.1. Karakteristik Limbah Cair
Limbah cair setelah pengolahan primer (primary treatment) baik proses fisik maupun
proses kimia akan berlanjut ke proses pengolahan sekunder. Senyawa organik yang terlarut
dan bersifat biodegradable akan terdegradasi melalui proses biologis aerobik atau
anaerobik. Seringkali, proses lumpur aktif (activated sludge) dikenal di antara pengolahan
biologis. Mikroorganisme yang menguntungkan yaitu bakteri dan protozoa yang memakan
kontaminan sehingga populasi mereka akan meningkat (menghasilkan biomassa). Dalam
proses oksidasi aerobik akan terjadi pembuatan makanan sementara dan penyediaan
oksigen. Dalam anaerobik, bahan organik didegredasi tanpa adanya oksigen. Bahkan
lumpur didegredasi dan senyawa organik yang dihidrolisis dan asam lemak yang mudah
menguap membentuk asam mengambil, serta baktei metanogenik yang mensintesis metana
dan karbon dioksida. Karena sifat dari senyawa organik dalam limbah cair tidak dapat
diperkirakan, maka Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biochemical Oxygen Demand
(BOD) digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran. Mixed Liqour Suspended Solid
(MLSS) dan Mixed Liqour Volatile Suspended Solid (MLVSS) juga digunakan dalam
pengolahan air limbah. Sebagai proses menghasilkan lumpur yang menunjukkan tingkat
tinggi aktivitas mikroba dan digunakan sebagai pengukuran kekuatan limbah cair yang
menghapus kontaminan. Setelah itu senyawa organik dimanfaatkan dan dikonversi ke
sludge dan sifat limbah diperlakukan stabil. Limbah masuk ke proses klarifikasi, yaitu proses
desinfeksi atau pemberian disenfektan dan kemudian proses penjaminan kondisi sehat dan
dikatakan limbah tersebut aman yang diartikan tidak memiliki polusi organik signifikan dan
dapat disalurkan ke permukaan waduk air untuk irigasi atau penggunaan kembali lainnya
(Ebrahimi dan Ghasem, 2016).
C. DAFTAR PUSTAKA
Ebrahimi, Atieh dan Ghasem D. N. 2016. Biological Treatment Processes: Suspended
Growth vs Attached Growth. Iranica Journal of Energy and Environment ISSN :
2079-20115, Vol 7 (2) hal 114-123