A. Resusitasi jantung paru (airway, breathing, circulation=ABC) Pasien dengan cedera
kepala berat ini sering terjadi hipoksia, hipotensi dan hiperkapnia akibat gangguan kardiopulmoner. Oleh karena itu tindakan pertama adalah: Jalan nafas (Air way) Jalan nafas dibebaskan dari lidah yang turun ke belakang dengan posisi kepala ekstensi,Nasal pharyngeal tidak boleh dipasang karena adadnya hematomakedua matadan perdarahan dari telinga kanan,sehingga kita perlu curiga ada fraktur pada basis cranii, bersihkan sisa muntahan, darah, lendir atau gigi palsu. Isi lambung dikosongkan melalui pipa nasograstrik untuk menghindarkan aspirasi muntahan B. Pernafasan (Breathing) Tindakan dengan pemberian oksigen via masker minimal 5lpm sambil di lihat SpO2 apakah ada meningkat atau tidak kemudian cari dan atasi faktor penyebab dan kalau perlu memakai ventilator. Persiapan untuk intubasi karena GCS<8 dan bila spO2 tidak naik (minimal spO2 >95%) intubasi harus dilakukaan pada orang yang ahli atau dengan obat anastesi sedasi, karena pasien ini ada tanda peningkatan intrakranial Pasang akses infuse / akses vena untuk pemeberian cairan dan obat-obatan Konsul spesialis anastesi , konsul bedah saraf karena curigaperdarahan otak, konsul bedah umum karena ada curiga perdarahan intraabdomen