Anda di halaman 1dari 6

KUIS TAKE HOME

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Oleh :
Teguh Dwi Saputra (145060101111017)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Soal No 1. Apakah ada kaitannya antara sumur yang runtuh di Kediri dengan banjir?

Ada, menurut Hery Purnomo, ketua tim dari PVMBG yang dilansir oleh Tribun Kediri,
sumur yang runtuh atau amblas di Kediri disebabkan oleh kenaikan muka air tanah secara
drastis yang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi. Kondisi tersebut juga diimbangi
dengan sifat fisik tanah di daerah tersebut yang mayoritas merupakan tanah endapan
vulkanik dari gunung kelud yang sulit terkompakkan. Keterkaitan kondisi ini dengan banjir
adalah dengan kondisi muka air tanah yang semakin naik maka kemampuan tanah dalam
menyerap air hujan akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan pori-pori tanah sudah
banyak yang terisi oleh air. Apabila kondisi ini terus berlanjut, maka dapat berpotensi
menyebabkan banjir karena air hujan hanya dapat teralirkan melalui aliran sungai ataupun
drainase yang kapasitasnya juga terbatas.

Soal No 2. Apa saja peran masyarakat pada siklus penanggulangan banjir?

Secara umum, siklus penanggulangan banjir dibagi menjadi tiga, yaitu sebelum bencana,
saat bencana, dan pasca bencana. Berikut adalah peran yang bisa dilakukan masyarakat
dalam setiap siklus tersebut.
a) Sebelum bencana
Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat
Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat bertindak secara cepat, tepat,
dan efektif ketika banjir terjadi. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antaran
lain adalah sebagai berikut.
1. Membuat pertemuan untuk membahas pengalaman banjir terakhir dan
melakukan perencanaan untuk menghadapi banjir yang akan datang.
2. Meningkatkan kesadaran dan pengertian masyarakat tentang penyebab
banjir dan dampaknya.
3. Memperkenalkan dan mempersiapkan sistem peringatan dini.
Mitigasi banjir dengan bantuan masyarakat
Banjir tidak dapat sepenuhnya dihindari, namun masyarakat dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya banjir dengan cara:
1. Membersihkan selokan, got dan sungai dari sampah dan pasir, sehingga
dapat mengalirkan air keluar dari daerah perumahan dengan maksimal.
2. Membuat sistem dan tempat pembuangan sampah yang efektif untuk
mencegah dibuangnya sampah ke sungai atau selokan.
3. Membuat bidang resapan di halaman rumah yang terhubung dengan saluran
drainase.
4. Reboisasi.
b) Saat bencana
Penanganan dan Pengungsian
1. Upaya pencarian dan Penyelamatan korban
2. Pendataan tersedianya makanan, obat, maupun tempat pengungsian sesuai
dengan jumlah korban.
c) Pasca bencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
1. Analisis kerusakan dan kebutuhan
Peran serta masyarakat sangat penting dalam mendata kerusakan dan
kebutuhan untuk menghindari terlupakannya hal-hal penting, data kerusakan
dan kebutuhan tersebut harus lengkap dan jelas agar dapat disampaikan
kepada organisasi, lembaga, dan institusi pemerintah yang mau memberikan
bantuan.
2. Pembangunan infrastruktur
Soal No 3. Bagaimana cara menaikkan kembali/memulihkan perekonomian pasca banjir di
daerah bencana?

Dampak perekonomian akibat banjir sebenarnya lebih terasa pada kalangan menegah
kebawah yang tidak memiliki pondasi ekonomi yang kuat. Karena kalangan berekonomi
kuat paling tidak masih dapat membangun kembali rumah/took yang rusak akibat banjir.
Oleh karena itu, pada masa awal setelah bencana banjir selesai, peran pemerintah sangat
besar dalam upaya memulihkan perekonomian daerah yang terkena dampak banjir. Paling
tidak, pemerintah harus memberikan bantuan dana yang secara tidak langsung dapat
menghidupkan kembali kegiatan perekonomian. Sebagai contoh adalah pemberian modal
sementara untuk masyarakat yang memiliki usaha kecil. Dengan cara itu secara tidak
langsung dapat memicu gairah ekonomi masyarakat sekitar sehingga berangsur-angsur
dapat pulih.

Soal no 4. Bagaimana sistem pencegahan banjir yang cocok di perkotaan? Berikan


alasannya.

Kendala utama dalam pencegahan bencana banjir di perkotaan adalah kurangnya lahan
terbuka hijau maupun lahan kosong. Sehingga upaya pencegahan banjir yang cocok di
perkotaan adalah perbaikan ataupun pembangunan drainase yang baik, pengerukan dasar
sungai yang semakin dangkal, dan pembuatan tanggul di sekitar bantaran sungai. Selain itu,
terkadang banjir yang terjadi di perkotaan adalah banjir kiriman dari daerah lain yang
elevasinya lebih tinggi. oleh karena itu perlu adanya sistem peringatan dini untuk
mengurangi dampak banjir kiriman tersebut disamping juga adanya perlakuan untuk
mencegah banjir di daerah yang lebih tinggi itu. Dapat disimpulkan bahwa sistem yang
sesuai untuk pencegahan banjir di perkotaan adalah lebih bersifat struktural atau fisik yang
tidak memakan banyak ruang. Sedangkan untuk penyuluhan ataupun sosialisasi kepada
masyarakat, itu merupakan hal yang sama pentingnya baik di perkotaan maupun di
pedesaan/kota kecil.

Soal No. 5 Apakah Satlak PB dan BNPB sama?

Tidak, Satlak PB merupakan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana yang dibentuk


oleh gubernur/walikota yang juga menjabat sebagai kepalanya. Dimana menurut Perpres no
83 tahun 2005, Satlak PB mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penanganan bencana
dan kedaruratan yang terjadi di wilayah Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada
kebijakan yang ditetapkan oleh Bakornas PB. Berbeda dengan Satlak PB, BNPB
merupakan badan pemerintah yang dibawahi oleh kepala badan BNPB yang dibentuk oleh
pemerintah pusat. BNPB bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu serta melaksanakan
penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi
bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.
Saat ini, berdasarkan UU No. 24 thn 2007 dan Perpres No. 8 thn 2008, BNPB lah yang
menjadi badan penanggulangan bencana mengingat dibubarkannya bakornas PB yang
membawahi satlak PB.

Soal No. 6 Apa dampak psikologis paling parah akibat banjir dan bagaimana cara
mengatasinya?

Banjir menyebabkan korban kehilangan harta benda dan sanak keluarga. Di samping itu,
banjir juga menimbulkan perasaan tidak berdaya karena korban bingung harus melakukan
apa setelah banjir selesai. Dampak psikologis yang paling parah adalah depresi dan trauma.
Terutama apabila anak-anak yang terkena dampak ini. Hal ini akan memengaruhi
kehidupaan anak itu kedepannya. Cara menanggulanginya adalah dengan membuat suasana
di pengungsian senyaman mungkin. Selain itu bila diperlukan juga perlu adanya psikolog
dan psikiater yang dapat setidaknya meneguhkan ataupun menjaga semangat dari para
korban untuk bangkit.

Anda mungkin juga menyukai