Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam hal ini masyarakat atau komunitas merupakan partner kerja perawat dalam
mencegah, mengatasi dan mengevaluasi masalah kesehatan dalam masyarakat. Tujuan
dari model pengembangan masyarakat adalah agar individu dan kelompok- kelompok di
masyarakat dapat berperan secara aktif dalam setiap tahapan proses keperawatan dan
terjadi perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) serta timbulnya kemandirian
masyarakat yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status
kesehatan di masa mendatang.
Menurut Mapanga dan Mapanga (2004) tujuan dari keperawatan komunitas adalah
meningkatkan kemampuan dan kemandirian fungsional klien ( komunitas) melalui
pengembangan kognisi dan kemampuan merawat dirinya sendiri. Pengembangan kognisi
dan kemampuan masyarakat di fokuskan pada daya guna aktivitas kehidupan, pencapaian
tujuan, perawatan mandiri dan adaptasi masyarakat terhadap permasalahan kesehatan
sehingga akan berdampak pada peningkatan partisipasi aktif masyarakat. Perawat
komunitas perlu membangun dukungan, kolaborasi, dan koalisi sebagai suatu mekanisme
meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan evaluasi implementasi upaya kesehatan masyarakat. Anderson and McFarlane (2000)
dalam hal ini mengembangkan model keperawatan komunitas yang memandang
masyarakat sebagai mitra (community as partner)
Terdapat dua komponen utama dalam model keperawatan sebagai mitra yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti
komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the community subsystems).
Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan praktek,
keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam
meningkatkan kesehatannya.
Data Inti
1. Demografi Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah penduduk baik laki-laki maupun
perempuan. Data diperoleh melalui. Puskesmas atau kelurahan berupa laporan
tahunan atau rekapitulasi jumlah kunjungan pasien yang berobat.
2. Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan dan angka
kematian. Angka kesakitan dan kematian tersebut diperoleh dari penelusuran data
sekunder baik dari Puskesmas atau Kelurahan.
3. Karakteristik penduduk
Variabel karakteristik penduduk meliputi :
- Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga. Perawat mengobservasi ketika ada
program posyandu.
- Psikologis : efek psikologis terhadap anak maupun orang tua yaitu berupa
kesedihan karena anaknya berisiko tidak bisa bermain dengan anak-anak sebaya
lainnya dan pertumbuhan anak pun akan terhambat atau sulit untuk berkembang.
-Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih acuh dan tidak
memberikan tanggapan berupa bantuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,
namun orang tua membawa anak ke posyandu rutin untuk ditimbang.
- Perilaku : seperti pola makan yang kurang baik mungkin mempengaruhi penyebab
anak mengalami gizi kurang, diare dan penyakit lainnya, terlebih banyak orang tua
yang kurang mampu dalam hal ekonomi.
Sub sistem
a) Lingkungan fisik Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk
terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena penyakit, selain faktor
untuk menjamin mendapatkan makanan yang sehat akan sulit didapat, selain itu kerentanan
terhadap vektor penyakit menjadi salah satu tingginya risiko peningkatan kejadian sakit
diwilayah tersebut.
b)Sistem kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas jauh yaitu >2 km, desa tersebut memiliki 1 posyandu
dalam 1 dusun dan aktif melaksanakan program kerja yang dilaksanakan 1 bulan sekali,.
c)Ekonomi Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu petani, Wiraswasta dan lainnya
yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap keluarga.
d)Keamanan dan transportasi Wilayah tersebut tidak memiliki mobil yang disediakan untuk
dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal memfasilitasi masyarakat untuk mempermudah
akses mendapatkan layanan kesehatan. Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe
pelayanan keamanan yang ada, tingkat kenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis
dan tipe gangguan keamanan yang ada.
e)Kebijakan dan pemerintahan Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi
kesehatan yang sudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan
kesehatan, serta adanya partisipasi masyarakat dalam
f)Komunikasi Komunikasi meliputi jenis dan tipe komunikasi yang digunakan penduduk,
khususnya komunikasi formal dan informal yang digunakan dalam keluarga. Jenis bahasa
yang digunakan terutama dalam penyampaian informasi kesehatan gizi, PHBS.
g)Pendidikan Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan penduduk
tentang pengertian tentang penyakit balita yang dihadapi, bahaya dan dampaknya, cara
mengatasi, bagaimana cara perawatan ,serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk
berpendidikan rendah yaitu SD bahkan tidak sekolah.
h)Rekreasi Yang perlu dikaji adalah jenis dan tipe sarana rekreasi yang ada, tingkat
partisipasi atau kemanfaatan dari sarana rekreasi serta jaminan keamanan dari sarana
rekreasi yang ada.