High - Performance Liquid Cromatography (HPLC) adalah tipe kromatografi cair yang digunakan untuk memisahkan dan mengukur senyawa yang telah dilarutkan dalam larutan. HPLC digunakan untuk menentukan jumlah senyawa tertentu dalam suatu larutan. Sebagai contoh, HPLC dapat digunakan untuk menentukan jumlah morfin dalam campuran larutan. Dalam HPLC atau kromatografi cair, di mana larutan sampel kontak dengan zat padat atau cair, solute yang berbeda dalam larutan sampel akan berinteraksi pada fase tetap. Perbedaan yang terjadi dalam interaksi antara kolom dan sampel dapat membantu memisahkan komponen komponen sampel antara satu dengan yang lain. Sistem yang digunakan dalam kromatografi berdasarkan mekanisme kerja dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu adsorpsi, partisi, pertukaran ion dan eksklusi ukuran. Adsorpsi kromatografi terjadi karena adanya kontak antara zat terlarut dan permukaan padat pada fase tetap. Kromatografi partisi melibatkan fase tetap dalam keadaan cair yang bercampur dengan eluen dan dilapisi inert. Pertukaran ion kromatografi terjadi pada fase tetap dengan ionically permukaan bermuatan yang berbeda dari muatan sampel. Teknik ini didasarkan pada ionisasi sampel. Eksklusi ukuran adalah cara yang sederhana seperti sampel screening oleh ukuran molekul.
Gambar 1. Diagram Skematik HPLC
Seperti yang ditunjukkan dalam diagram skematik pada Gambar 1, instrumentasi
HPLC meliputi pompa, injektor, kolom, detektor dan integrator atau akuisisi dan sistem display. Jantung sistem adalah kolom di mana pemisahan terjadi. Karena fase stasioner dapat terdiri dari partikel berpori berukuran mikron, sehingga diperlukan pompa bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan peredam getaran untuk memindahkan fase gerak, sehingga aliran fase gerak stabil dan tidak dipengaruhi oleh getaran pompa selama bekerja. Proses kromatografi dimulai dengan menyuntikkan zat terlarut ke dalam injektor, sehingga sampel akan memenuhi tempat penampungan sampel. Bila volume terlalu besar, maka kelebihan sampel akan terbuang secara otomatis ke saluran pembuangan (vent). Pemisahan komponen terjadi sebagai analit dan gerak dipompa melalui kolom. Akhirnya, masing-masing komponen terelusi dari kolom sebagai puncak pada data display. Deteksi komponen eluting sangat penting, dan metode yang digunakan untuk mendeteksi tergantung pada detektor. Detektor merupakan alat untuk melihat adanya sinyal dari analit atau solute yang sedang dianalisis. Tanggapan dari detektor untuk setiap komponen ditampilkan pada perekam grafik atau layar komputer dan dikenal sebagai kromatogram, kemudian memberikan sinyal elektronik ke perangkat akuisisi data. Untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa data kromatografi, digunakan integrator dan peralatan pengolah data lainnya.