Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir

PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

UJI PERSAMAAN LANGMUIR DAN FREUNDLICH PADA


PENYERAPAN LIMBAH CHROM (VI) OLEH ZEOLIT

Murni Handayani1 dan Eko Sulistiyono1


1
Pusat Penelitian Metalurgi LIPI,
Gedung 470, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, Banten 15310
Email: ekoloyo51@yahoo.com

ABSTRAK.

UJI PERSAMAAN LANGMUIR DAN FREUNDLICH PADA PENYERAPAN LIMBAH


CHROM (VI) OLEH ZEOLIT. Telah dilakukan penelitian penyerapan limbah chrom (VI) dengan
zeolit. Limbah yang dihasilkan oleh industri baik dalam bentuk limbah radioaktif maupun limbah logam
berat perlu dilakukan pegolahan lebih lanjut agar tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan
manusia. Zeolit memiliki bentuk kristal sangat teratur dengan rongga saling berhubungan ke segala
arah sehingga menyebabkan luas permukaan zeolit menjadi sangat besar dan sangat baik digunakan
sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan mengetahui metoda adsorpsi isoterm yang sesuai untuk
menentukan kapasitas maksimum adsorpsi zeolit terhadap limbah chrom (VI). Persamaan yang
digunakan dalam proses adsorpsi adalah persamaan adsorpsi Isoterm Langmuir dan Freundlich. Alat
yang digunakan dalam percobaan adalah Spektroskopi Serapan Atom (AAS). Hasil percobaan
menunjukkan bahwa massa ion logam chrom (VI) terbesar yang teradsorpsi oleh zeolit adalah pada
konsentrasi 20 ppm sebesar 7.71 mg / gram zeolit. Proses penyerapan limbah chrom (VI) oleh zeolit
mengikuti persamaan Langmuir dan Freundlich dengan R2>0,9. Persamaan yang cocok untuk
menentukan kapasitas adsorpsi maksimum zeolit pada proses penyerapan limbah chrom(VI) adalah
persamaan Langmuir. Kapasitas adsorpsi maksimum adalah 52.25 mg/gram.

Kata kunci: persamaan Langmuir, persamaan Freundlich, zeolit, adsorpsi limbah chrom(VI)

ABSTRACT.

LANGMUIR AND FREUNDLICH ISOTHERM ADSORPTION EQUATIONS FOR


CHROMIUM (VI) WASTE ADSORPTION BY ZEOLITE. The research of chromium (VI) waste
adsorption by zeolite has done. Wastes which are produced by Industries, both radioactive waste and
heavy metal waste need done more processing so that they are not endanger environment and human
health. Zeolite has very well-ordered crystal form with cavity each other to way entirely so that cause
surface wide of zeolite become very big and very good as adsorbents. This research intends to know
appropriate isotherm adsorption method to determine maximum capacity of zeolite to chromium (VI)
waste. The equations which used in adsorption process are Langmuir dan Freundlich isotherm
Adsorption equations. The instrument was used in adsorption process by using Atomic Adsorption
Spectroscopy (AAS). The experiment result showed that the biggest mass of chromium (VI) metal ion
which was absorb by zeolite in 20 ppm concentration was 7.71 mg/gram zeolite. Adsorption process of
Chromium (VI) waste by zeolite followed Langmuir and Freundlich isotherm equations with R2>0,9 .
Appropriate equation to determine maximum adsorption capacity of zeolite for chromium (VI) waste
adsorption is Langmuir equation. The maximum adsorption capacity of zeolite is 52.25 mg/gram.

Key words: Langmuir equation, Freundlich equation, zeolite, chromium (VI) metal ion adsorption

130
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir
PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

1. PENDAHULUAN 2. LANDASAN TEORI

Saat ini masih banyak industri yang Sorpsi adalah proses penyerapan ion oleh
membuang limbah baik limbah radioaktif partikel penyerap (sorban). Proses sorpsi
maupun limbah logam berat yang mempunyai dibedakan menjadi dua yaitu adsorpsi dan
dampak berbahaya bagi lingkungan dan absorpsi. Dinamakan proses adsorpsi jika ion
kesehatan manusia. Khusus limbah logam berat tersebut tertahan dipermukaan partikel penyerap
seperti chromium, cadmium, timbal dan air (sorban), sedangkan dinamakan absorpsi jika
raksa yang dibuang ke perairan oleh pelaku proses pengikatan ini berlangsung sampai di
industri disebabkan karena sulitnya proses dalam partikel penyerap. Karena keduanya
pemisahan ion logam tersebut dengan sering muncul bersamaan dalam suatu proses
menggunakan proses pengendapan / koagulasi. maka ada yang menyebut sorbsi, baik adsorbsi
Industri yang berpotensi membuang limbah sebagai sorbsi yang terjadi pada zeolit maupun
cromium dalam jumlah besar seperti industri padatan lainnya. Dalam proses ini yang berperan
electroplating, pemyamakan kulit dan industri sebagai zat penyerap adalah padatan zeolit
kimia yang lainnya. Limbah tersebut perlu sedangkan zat yang diserap adalah ion chrom
dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan dalam larutan [1].
menggunakan teknik-teknik lain seperti Peristiwa adsorpsi yang terjadi antara zeolit
pertukaran ion maupun menggunakan adsorben dengan ion chrom dipengaruhi oleh beberapa
(zat penyerap). faktor antara lain luas permukaan, sifat fisik dan
Mineral alam zeolit yang merupakan sifak kimia adsorben. Luas permukaan zat padat
senyawa alumino-silikat dengan struktur dapat diperkirakan dengan menggunakan
sangkar banyak terdapat di daerah Indonesia satandart tertentu tergantung sejauhmana proses
yang tersebar di berbagai lokasi. Mineral zeolit adsorbsi berlangsung. Makna angka standart
di Indonesia pada umumnya dalam bentuk tertentu adalah jumlah milligram ion chrom
mineral zeolit murni dengan bahan pengotor dalam larutan yang mampu diserap oleh
berupa kalsium karbonat, senyawa silikat sejumlah miligram zeolit. Dengan demikian
kompleks dan lain-lain. Hingga saat ini angka standar tertentu dapat dipandang sebagai
pemanfaatan zeolit hanya sebatas untuk kapasitas monolayer yang dapat digunakan
keperluan pertanian dan perikanan sebagai untuk memperkirakan luas permukaan spesifik
bahan penyerap ammonia dalam perairan dan zeolit. Luas permukaan spesifik zeolit dapat
pengikat zat hara dalam tanaman. Sehingga dihitung dengan persamaan [3]:
zeolit memiliki nilai jual yang sangat murah jika
hanya terbatas untuk dimanfaatkan sebagai S = ( Xm / M ) .N.Am . 10-20 (1)
bahan keperluan perikanan dan pertanian.
Sebagai contoh adalah zeolit warna hijau yang dimana:
banyak terdapat di daerah Cidadap, Kabupaten S = luas permukaan spesifik
Tasikmalaya yang telah dimanfaatkan untuk (m2/gram)
keperluan pertanian dan perikanan dengan nilai Xm = kapasitas monolayer per gram
jual yang rendah. Oleh karena itu untuk adsorben
meningkatkan nilai jual dari zeolit hijau M = massa molekul relatif adsorben
dilakukan serangkaian kegiatan penelitian (gram/mol)
adsorbsi zeolit hijau terhadap ion logam chrom. N = bilangan Avogadro
Melalui tulisan ini akan dipaparkan daya Am = luas yang tertutupi satu molekul
adsorpsi zeolit dengan menggunakan persamaan adsorben pada lapisan monolayer
Langmuir dan persamaan Freundlich. Ada tiga sempurna
pola isoterm adsorpsi, yaitu isoterm adsorpsi
Freundlich, Langmuir, dan BET (Brunauer, Dari persamaan tersebut diatas maka dapat
Emmet dan Teller). Akan tetapi, karena adsorpsi diketahui bahwa pada proses adsorbsi jumlah zat
molekul atau ion pada permukaan padatan yang dapat diserap oleh adsorben mempunyai
umumnya terbatas pada lapisan satu molekul perbandingan tertentu tergantung pada sifat zat
(monolayer) maka adsorpsi tersebut mengikuti yang diserap, jenis adsorben dan suhu adsorbsi.
persamaan adsorpsi Freundlich dan atau Semakin besar konsentrasi larutan, semakin
Langmuir. banyak jumlah zat terlarut yang dapat diadsorbsi
sehingga tercapai keseimbangan tertentu,
dimana laju zat yang diserap sama dengan zat
yang dilepas dari adsorben pada suhu tertentu.

131
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir
PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

Dari variabel tersebut maka dapat dirunkan 5. Molekul gas yang teradsorpsi terlokalisasi,
menjadi dua bentuk persamaan yang terkenal artinya mereka tidak bergerak pada
yaitu: permukaan.

2.1. Persamaan Freundlich

Adsorpsi zat terlarut (dari suatu larutan)


pada padatan adsorben merupakan hal yang
penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara
lain penghilangan warna larutan (decolorizing)
dengan menggunakan batu apung (charcoal) dan
proses pemisahan dengan menggunakan teknik Gambar 1. Ilustrasi Adsorbsi dengan persamaan
kromatografi. Pendekatan isoterm adsorpsi yang Langmuir
cukup memuaskan dijelaskan oleh H.
Freundlich. Menurut Freundlich, jika y adalah
berat zat terlarut per gram adsorben dan c adalah Dimana persamaan Langmuir ditulis sebagai
konsentrasi zat terlarut dalam larutan. Dari berikut [3]:
konsep tersebut dapat diturunkan persamaan
sebagai berikut [3]: Xm / m = a . C (4)
1 + b.c
Xm / m = k.C1/n (2)
m.c /Xm = 1/a + ( b/a ) .C (5)
Log ( Xm / m ) = log k + 1 /n . log C (3)
Dengan membuat kurva m.c / Xm terhadap C
dimana: akan diperoleh persamaan linear dengan intersep
Xm = berat zat yang diadsorbsi 1/a dan kemiringan (b/a), sehingga nilai a dan b
m = berat adsorben (zeolit) dapat dihitung, dari besar kecilnya nilai a dan b
C = konsentrasi zat menunjukkan daya adsorbsi.

Kemudian k dan n adalah konstanta asdsorbsi


yang nilainya bergantung pada jenis adsorben 3. TATA KERJA
dan suhu adsorbsi. Bila dibuat kurva log (Xm /
m) terhadap log C akan diperoleh persamaan Pada kegiatan ini dilakukan proses
linear dengan intersep log k dan kemiringan 1/n, pengamatan adsorbsi zeolit dengan
sehingga nilai k dan n dapat dihitung. menggunakan persamaan Langmuir dan
Freundlich untuk mengetahui bahwa zeolit
2.2. Persamaan Langmuir mampu melakukan adsorbsi terhadap logam
chrom. Adapun tahapan penelitian yang
Pada tahun 1918, Langmuir menurunkan dilakukan adalah sebagai berikut :
teori isoterm adsorpsi dengan menggunakan
model sederhana berupa padatan yang 3.1. Penyiapan Zeolit
mengadsorpsi gas pada permukaannya. Model
ini mendefinisikan bahwa kapasitas adsorpsi Pada penelitian ini zeolit yang digunakan
maksimum terjadi akibat adanya lapisan tunggal untuk percobaan adalah zeolit yang diambil dari
(monolayer) adsorbat di permukaan adsorben daerah Cidadap, Kecamatan Karangnunggal,
[3]. Kabupaten Tasikmalaya. Zeolit yang dipilih
Pendekatan Langmuir meliputi lima asumsi adalah zeolit warna hijau yang diambil dari
mutlak, yaitu: beberapa titik penambangan. Pada penelitian ini
1. Gas yang teradsorpsi berkelakuan ideal dipilih zeolit hijau sebagai awal kegiatan
dalam fasa uap. penelitian karena zeolit tersebut terbukti
2. Gas yang teradsorpsi dibatasi sampai memiliki kualitas bagus.
lapisan monolayer.
3. Permukaan adsorbat homogen, artinya 3.2. Preparasi Zeolit
afinitas setiap kedudukan ikatan untuk
molekul gas sama. Zeolit alam tidak dapat langsung
4. Tidak ada antaraksi lateral antar molekul digunakan karena pori-pori zeolit rapat sekali
adsorbat. sehingga tidak dapat dimasuki ion yang lain,

132
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir
PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

oleh karena itu dilakukan proses preparasi. dengan menggunakan perhitungan grafiks
Preparasi zeolit alam dilakukan dengan Freundlich dan Langmuir untuk mengolah
pemanasan/aktivasi sehingga molekul air dapat puncak yang muncul dalam analisis AAS
keluar untuk menciptakan rongga antarmolekul. terhadap larutan uji yang telah diadsorpsi
Preparasi dilakukan pada penelitian ini adalah maupun sebelum diadsorpsi. Dengan
sekitar 150C dan ukuran butiran sampel zeolit menggunakan perhitungan berdasarkan
adalah #50 mesh. persamaan Freundlich dan Langmuir diperoleh
hasil maksimal adsorpsi.
3.3. Pengukuran dengan AAS

Setelah diperoleh zeolit yang teraktivasi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


maka langkah berikutnya adalah pengukuran
dengan peralatan AAS untuk melakukan analisis Proses penyerapan atau adsorpsi oleh suatu
ion chrom VI dalam larutan. Dalam penyiapan adsorben dipengaruhi banyak faktor dan juga
AAS ini salah satunya adalah pembuatan memiliki pola isoterm adsorpsi tertentu yang
larutan ion logam chrom VI dalam berbagai spesifik. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsentrasi yaitu konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 dalam proses adsorpsi antara lain yaitu jenis
ppm, dan 20 ppm sebanyak 4 buah larutan. adsorben, jenis zat yang diserap, luas permukaan
Kemudian larutan tersebut masing-masing adsorben, konsentrasi zat yang diadsorpsi dan
dianalisis dengan AAS sehingga diperoleh suhu. Oleh karena faktor-faktor tersebut maka
puncak-puncak data. Masing-masing larutan setiap adsorben yang menyerap suatu zat satu
tersebut ditambahkan dengan zeolit sebanyak dengan zat lain tidak akan mempunyai pola
0,5 gram dan diaduk dengan stirer selama 30 isoterm adsorpsi yang sama. Diketahui bahwa
menit, kemudian disaring dan filtrat yang terdapat dua jenis persamaan pola isoterm
diperoleh diukur dengan alat AAS model adsorpsi yang sering digunakan pada proses
Analytik Jena novAA 300 pada panjang adsorpsi dalam larutan yaitu persamaan adsorpsi
gelombang 357,9 nm, EHT 345 V, arus listrik Langmuir dan Freundlich.
6,0 mA. Hasil pengukuran dalam satuan mg/L Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
(ppm). persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dan
Freundlich pada proses penyerapan ion logam
3.4. Pembuatan Grafik Chrom (VI) oleh Zeolit. Metode yang digunakan
untuk mengukur proses adsorpsi logam Chrom
Setelah dilakukan proses penyiapan bahan (VI) adalah metode Spektroskopi Serapan Atom
baku dengan mengukur larutan ion chrom hasil (AAS) tipe AnalytikaJena novAA 300. Hasil
adsorpsi oleh zeolit maka dilakukan perhitungan pengukuran dari AAS kemudian dianalisis lebih
dan memplotkan pada grafik dan akan diperoleh lanjut berdasarkan rumus empiris dari
puncak-puncak data. Dari gambar grafik persamaan Langmuir dan Freundlich. Hasil
tersebut selanjutnya diperoleh garis ekstrapolasi perhitungan seperti terlihat pada Tabel 1 dan 2.
berupa garis lurus dengan persamaan Freundlich
dan Langmuir. Persamaan garis dihitung dengan
menggunakan program Microsoft Excel Tabel 1. Jumlah Ion Chrom (VI) yang teradsorbsi
diperoleh persamaan dengan margin oleh zeolit pada beberapa konsentrasi variasi
penyimpangan pada angka tertentu yang
dihitung berdasarkan dua persamaan yaitu Cr6+ Cr6+ Cr6+
Xm/m
Freunlich dan Langmuir. Dari kedua persamaan No awal setimbang teradsorbsi
(mg/gr)
( ppm ) ( ppm ) ( ppm )
tersebut kemudian dilakukan pengkajian
1 5 4,11 0,89 1,78
sehingga dapat disimpulkan. 2 10 8,15 1,85 3,70
3 15 12,13 2,87 5,74
3.5. Pembahasan dan Kesimpulan 4 20 16,14 3,86 7,17

Setelah diperoleh grafik tersebut diatas Hubungan antara konsentrasi larutan


maka langkah percobaan berikutnya adalah terhadap massa ion logam chrom yang
pembahasan terhadap hasil kegiatan. Dalam teradsorpsi per 1 gram zeolit ditunjukkan pada
penelitian ini, dilakukan kegiatan analisa data Gambar 1 di bawah.

133
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir
PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

Hubungan konsentrasi dengan massa ion chrom


yang diadsorpsi zeolit

25

20
konsentrasi

konsentrasi
15 Chrom(VI)
10 massa teradsorpsi

0
1 2 3 4
massa (mg/gram)

Gambar 1. Hubungan konsentrasi larutan dengan massa ion logam chrom yang diadsorpsi zeolit

Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin Log (x/m) = log k + 1/n log Ce (7)
besar konsentrasi dari ion logam chrom (VI)
maka semakin besar pula massa ion logam dimana:
chrom yang teradsorpsi oleh zeolit. Untuk Ce = konsentrasi ion Cr (VI) dalam
konsentrasi 5 ppm dari larutan ion logam Cr, larutan setelah diadsorpsi
massa ion logam chrom (VI) yang teradsorpsi x/m = massa ion Cr (VI) yang
adalah 1,78 mg oleh 1 gram zeolit, untuk diserap per gram zeolit
konsentrasi 10 ppm sebesar 3,70 mg/gram dan b = parameter afinitas atau
konsentrasi 15 ppm sebesar 5,74 mg/gram konstanta Langmuir
zeolit. Massa terbesar dari ion logam chrom a dan k = kapasitas / daya adsorpsi
teradsorpsi oleh zeolit adalah pada konsentrasi maksimum (mg/gram)
20 ppm yaitu sebesar 7,71 mg ion logam chrom
yang terserap oleh setiap 1 gram zeolit. Hal ini Nilai a dan k menunjukkan kapasitas dari
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa adsorpsi ion logam chrom (VI) oleh zeolit,
semakin besar konsentrasi larutan, semakin makin besar nilai a pada persamaan Langmuir
banyak jumlah zat terlarut yang dapat diadsorbsi Isoterm dan k pada persamaan Freundlich
sehingga tercapai keseimbangan tertentu, Isoterm menunjukkan kapasitas adsorpsi makin
dimana laju zat yang diserap sama dengan zat besar pula. Nilai 1/ab dan log k tentunya sangat
yang dilepas dari adsorbent pada suhu tertentu dipengaruhi oleh temperatur sehingga
[1]. mempengaruhi laju adsorpsi.
Pengujian pola isoterm adsorpsi yang sesuai Untuk menentukan persamaan isoterm
untuk proses penyerapan ion logam chrom (VI) Langmuir dan Fruendlich maka dihitung harga
oleh zeolit dilakukan dengan perhitungan x/m , Ce/(x/m), log Ce/(x/m) dan log Ce seperti
menggunakan persamaan Langmuir dan yang terlihat pada Tabel 2.
Freundlich. Uji persamaan Langmuir dilakukan Dari Tabel 2 maka dilakukan pemetaan
dengan menggunakan persamaan 6 [3]. grafik menggunakan Excel dengan memplotkan
harga Ce/(x/m) versus Ce untuk mendapatkan
Ce/(x/m) = 1/ab + 1/a Ce (6) persamaan Langmuir dan memplotkan log (x/m)
versus log Ce untuk mendapatkan persamaan
Sedangkan untuk uji persamaan Freundlich Freundlich. Hasil pemetaan dengan grafik
dilakukan pengujian menggunakan persamaan 7 seperti terlihat pada Gambar 2 dan 3 di bawah
[3]. ini.

134
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir
PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

Tabel 2. Perhitungan harga x/m, Ce/(x/m), log (x/m) dan log Ce

X/m
No C Cr (VI) awal (ppm) Ce (ppm) Ce/(X/m) Log (x/m) Log Ce
(mg/gr)
1 5 4.11 1.78 2.3058 0.2509 0.2509
2 10 8.15 3.70 2.2027 0.5682 0.5682
3 15 12.13 5.74 2.1132 0.7589 0.7589
4 20 16.14 7.71 2.0934 0.8872 0.8872

Ce/(X/m) versus Ce y = -0.0181x + 2.3626


R2 = 0.9336
2.35

2.3

2.25
Ce/(x/m )

Ce/(X/m)
2.2
Linear (Ce/(X/m))
2.15

2.1

2.05
0 5 10 15 20
Ce

Gambar 2. Persamaan adsorpsi isoterm Langmuir dari Ce/(x/m) versus Ce

kurva log (x/m) versus log Ce

1.0000 y = 1.0739x - 0.4084


0.9000
R2 = 0.9999
0.8000
0.7000
log (x/m )

0.6000 Series1
0.5000
0.4000 Linear (Series1)
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
0.0000 0.5000 1.0000 1.5000
Log Ce

Gambar 3. Persamaan adsorpsi isoterm Freundlich dari log (x/m) versus log Ce

135
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir Tema : Peningkatan Peran Iptek Nuklir
PTNBR BATAN Bandung, 3 Juni 2009 untuk Kesejahteraan Masyarakat

Pengujian persamaan adsorpsi Langmuir teradsorpsi oleh zeolit adalah pada


dan juga persamaan adsorpsi Freundlich konsentrasi 20 ppm yaitu sebesar 7,71 mg
dibuktikan dengan grafik linierisasi yang baik ion logam chrom yang terserap oleh 1 gram
dan mempunyai harga koefisien determinasi R2 zeolit.
0.9 (mendekati angka 1). Dari Gambar 1 dan 2 2. Proses adsorpsi ion logam chrom (VI) oleh
terlihat bahwa persamaan adsorpsi ion Cr (VI) zeolit memenuhi persamaan isoterm
oleh zeolit hijau memenuhi persamaan adsorpsi adsorpsi Langmuir dan Freundlich.
Langmuir dengan R2 = 0,93 dan juga persamaan 3. Penentuan kapasitas adsorpsi zeolit
adsorpsi Freundlich dengan R2 = 0,99. terhadap limbah chrom (VI) yang paling
Hal ini menunjukkan bahwa persamaan sesuai adalah dengan menggunakan
Langmuir dan Freundlich dapat diterapkan pada persamaan adsorpsi Langmuir dibandingkan
proses adsorpsi ion logam chrom (VI) oleh dengan persamaan adsorpsi Freundlich.
zeolit. Diperoleh persamaan Langmuir Ce/(x/m) Daya adsorpsi maksimum zeolit terhadap
= -0,0181Ce + 2,3626 dan persamaan penyerapan limbah chrom (VI) adalah
Freundlich log (x/m) = 1,0739log Ce 0,4084 52,25 mg/gram.
serta harga konstanta dari kedua persamaan
tersebut seperti terlihat pada Tabel 3 di bawah
ini. 6. DAFTAR PUSTAKA

1. MATTEL, C.L., Adsorption, 2nd Edition,


Tabel 3. Harga konstanta Langmuir dan McGraw-Hill Company Inc., New York
Freundlich (1991).
2. MINCEVA, M., MARKOVSKA, L. and
Isoterm Konstanta Harga MESHKO, V., Removal of Zn2+, Cd2+ and
Langmuir a 52,25 Pb2+ from binary aqueous solution by
b 0,0081 natural zeolite and granulated activated
Freundlich k 2,561
carbon, Macedonian Journal of Chemistry
n 0,9312
and Chemical Engineering 26:2 (2007) 125-
134.
3. MULYANA, L., PRADIKO, H. dan
Model persamaan Freundlich
NASUTION, K., Pemilihan persamaan
mengasumsikan bahwa terdapat lebih dari satu
adsorpsi isotherm pada penentuan kapasitas
lapisan permukaan (multilayer) dan sisi bersifat
adsorpsi kulit kacang tanah terhadap zat
heterogen, yaitu adanya perbedaan energi
warna remazol golden yellow 6, Infomatek
pengikat pada tiap-tiap sisi dimana proses
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
adsorpsi di tiap-tiap sisi adsorpsi mengikuti
Universitas Pasundan (2003) 131-143.
isoterm Langmuir. Oleh karena itu penentuan
4. SUARDANA, I.N., Optimalisasi daya
daya adsorpsi maksimum zeolit pada proses
adsorpsi zeolit terhadap ion chrom (III),
penyerapan logam chrom (VI) dihitung dengan
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains
menggunakan persamaan adsorpsi Langmuir
dan Humaniora 2:1 (2003) 17-33.
karena dilakukan terhadap lapisan tunggal zat
5. AMRI, M., SUPRANTO dan
yang teradsorpsi dari ion logam chrom (VI)
FAHRUROZI, M., Kesetimbangan
pada setiap permukaan zeolit dalam satuan mg
adsorpsi optional campuran biner Cd(II)
ion logam chrom yang teradsorp/gram zeolit.
dan Cr (III) dengan zeolit alam
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa daya
terimpregnasi 2-merkaptobenzotiazol,
adsorpsi maksimum adalah 52,25 mg /gram.
Jurnal Natur Indonesia, 6:2 (2004) 111-117.
6. AZIZAH, N., ASTUTI, E.D. dan HENY
PUSPITA. Uji kemampuan karbon aktif
5. KESIMPULAN dari limbah kayu industri mebel kota
semarang sebagai absorben untuk
1. Semakin besar konsentrasi dari ion logam
penyisihan fenol, PKMP Universitas Negeri
chrom (VI) maka semakin besar pula massa
Semarang (2008).
ion logam chrom yang teradsorpsi oleh
zeolit. Massa terbesar dari ion logam chrom

136

Anda mungkin juga menyukai