Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

DISKUSI

TEORI KASUS
Bahan yang ditransfusikan Yang ditransfusikan terhadap
a. Komponen darah seluler: pasien adalah
Whole blood cell PRC 4 bag
Preparat sel darah merah Trombosit 2 bag
o Sel darah merah yang dimampatkan
(packed red cell = PRC).
o Konsentrat trombosit (platelete
Concentrate)
o Konsentrat granulosit (granulocyte
concentrate)
b. Komponen plasma :
o Five percent albumin solution = plasma
protein fraction
o Fresh frozen plasma (plasma segar
dibekukan)
o Cryoprecipite
o Lyophilized (freeze-dried) factor VIII
concentrate
o Lyophilized (freeze-dried) factor IX
prothrombin complex concentrate
o Fibrinogen (freeze-fried)
o Immunoglobulin (gamma globulin)
Immune gamma globulin
Hyperimmune gamma globulin
Rh immunoglobuline
Indikasi pemberian PRC adalah Sel darah merah Os menderita anemia aplastik

Lapkas Interna R.XIV Page 79


Transfusi Darah
pekat ini digunakan untuk meningkatkan jumlah dengan
sel darah merah pada pasien yang menunjukkan Eritrosit : 1,92 106 /L
gejala anemia, yang hanya memerlukan massa Hb : 4,40 g/dL
sel darah merah pembawa oksigen saja misalnya Ht : 15,00%
pada pasien gagal ginjal atau anemia karena MCV : 78,10 fL
keganasan. MCH : 22,90 pg
MCHC : 29,30 g/dL

Dosis dan pemberian Pada orang dewasa, 1 unit Setelah pemberian PRC 1 bag
sel darah merah pekat akan meningkatkan Hb pada tanggal 26 juni 2015
sekitar 1 g/dL atau hematokrit 3-4%. Pemberian Hb : 4,40 g/dL
sel darah ini harus melalui filter darah standar Ht : 15,00%
(170 ). Pemeriksaan darah rutin pada
tanggal 27 juni 2015
Hb : 3,30 g/dL
Ht : 11,50%
Indikasi pemberian trombosit adalah Os mengalami trombositopenia
Trombositopenia (trombosit <50.000/uL) atau dengan kadar Trombosit :
trombositopati kongenital/ didapat. Juga 14.000 /L
diindikasikan pada mereka selama operasi atau
prosedur invasif dengan trombosit <5-10.000 uL
yang berhubungan dengan hipoplasi sumsum
tulang akibat kemoterapi, invasi tumor atau
aplasia primer sumsum tulang.
Kontraindikasi pemberian trombosit adalah Pada saat dilakukannya transfusi
biasanya tidak efektif pada pasien dengan os masih di diagnosa dengan
destruksi trombosit yang cepat seperti: ITP, Bisitopenia e.c. Evans Syndrom
TTP, dan KID dan transfusi biasanya dilakukan dd Idiopatic Trombositopenia
hanya pada adanya perdarahan yang aktif. Purpura sehingga trombosit os
tidak mengalami perubahan,

Lapkas Interna R.XIV Page 80


Transfusi Darah
malah turun pada pemeriksaan
darah rutin pada tanggal 27 Juni
2015 trombosit 13.000 /L,
setelah transfusi trombosit 2 bag
Trombosit os turun menjadi
5.000 /L (pemeriksaan darah
rutin pada tanggal 29 Juni 2015.
Teknik pengambilan darah Pada os dilakukan teknik
Hemaferesis pengambilan dan pencocokan
Plasmaferesis dengan tekhnik Uji Cocok
Sitaferesis Silang

Plateleferesis/trombaferesis.
Leukaferesis/granulositaferesis.
Transfusi autologus.
Uji Cocok Silang
Uji cocok silang secara umum terdiri dari Hasil Cross Matching 1
Mayor cross matching
serangkaian prosedur yang dilakukan sebelum
Incompatible Tidak
transfuse untuk memastikan seleksi darah yang serasi
tepat untuk seorang pasien atau untuk Minor Cross matching
Incompatible Tidak
mendeteksi antibody ireguler dalam serum cocok namun masih dapat
resipien yang akan mengurangi ketahanan hidup ditolerir pemberian PRC,
dan dianjurkan wash PRC.
dari sel darah merah donor setelah transfuse. Hasil Cross match 2
Terdapat 2 jenis uji cocok silang, mayor yaitu Mayor cross matching
Incompatible Mayor
menguji reaksi antara sel darah merah donor 1,2,3 (+)
dengan serum resipien. Uji cocok silang mayor Minor Cross matching
Incompatible Minor
dilakukan pada tes pertransfusi,menggunakan 1,2,3, (+)
metode yang akan menunjukkan antibody Direct Coombs test positif
Auto control (+)
aglutinasi, sensitisasi,dan hemolisis, juga tes
antiglobulin. Uji cocok silang minor tidak
dilakukan pratransfusi karena uji ini dilakukan

Lapkas Interna R.XIV Page 81


Transfusi Darah
sebagai tes rutin pada darah donor setelah
penggumpalan darah.

Komplikasi Imunologi Terjadi reaksi hemolitik pada os


Aloimunisasi : antigen eritrosit,antigen
HLA
- Antigen Trombosit
- Antigen netrofil
- Protein plasma
Reaksi transfuse hemolitik : segera,
tertunda (delayed)
Reaksi febris transfuse
Kerusakan paru akut karena transfuse
Reaksi transfuse alergi
Purpura pasca transfuse
Pengaruh imunosupresi
Penyakit graft versus host
Komplikasi Non Imunologi
Kelebihan (overload) volum
Transfuse massif :
metabolik,hipotermi,pengenceran,mikroe
mbolisasi paru
Lainnya: hemosiderosis transfuse
plasticizer
Infeksi : hepatitis A,B,C,delta dan
lainnya;Human Immunodeficiency Virus
-1/-2,Human T lymphotropic virus-I/-
II;Virus sitomegalo;Virus Epstein
Barr;Kontaminasi Bakteri;parasit
Malaria,tripanosoma dan lain lain

Lapkas Interna R.XIV Page 82


Transfusi Darah
DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Edisi V Jilid II 2009,Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta.1204
1185.

2. Bakta IM. Hematologin Klinik Ringkas 2012,Penerbit Buku Kedokteran,


Jakarta EGC. 279 271.
3. Price,Sylvia A.2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses
Penyakit.Jakarta:EGC.

Lapkas Interna R.XIV Page 83


Transfusi Darah

Anda mungkin juga menyukai