Anda di halaman 1dari 1

Aku berlari sekuat tenaga, berusaha pergi sejah-jauhnya dari rumah itu.

Air mata ini


tak kunjung berhenti mengalir membasahi pipi. Bibir bergetar hebat, isak tangisku sudah tak
terbendung lagi dan hati ini rasanya bagaikan ditusuk timah panas. Aku sudah tak peduli
dengan pendapat orang mengenai diriku, dengan penampilan yang seperti ini pastilah banyak
berbagai pikiran yang muncul.

Langkah kaki berhenti ketika aku berada di sebuah lapangan hijau yang sangat luas.
Jantungku bekerja keras, aku bisa mendengar nafasku yang begitu lapar mencari udara bebas
dan kaki ini seolah sudah tak mampu lagi menopang tubuhku. Aku menjatuhkan diri ditanah,
angin dengan lembut menyapaku, rumput hijau begitu ny

Anda mungkin juga menyukai