Anda di halaman 1dari 3

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Thu Jun 8 21:17:55 2017 / +0000 GMT

METODE JALUR (TRANSECT) LURUS


LINK DOWNLOAD [71.32 KB]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu metode dalam analisis vegetasi tumbuhan yaitu dengan menggunakan jalur transek. Untuk mempelajari suatu kelompok
hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya paling baik dilakukan dengan transek (Campbell, 2004).
Transek merupakan garis sampling yang ditarik menyilang pada sebuah bentukkan atau beberapa bentukan. Transek juga dapat
dipakai dalam studi altituide dan mengetahui perubahan komunitas yang ada (Oosting, 1956).
Keanekaragaman jenis seringkali disebut heterogenesis, yaitu karakteristk unik dari komunitas suatu organisasi biologi dan
merupakan gambaran struktur dari komunitas. Komunitas secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya (spesies
richiness) (Sitompul, 1996).
Oleh karena itu, yang melatarbelakangi diadakannya praktikum ini yaitu untuk menentukan struktur dan komposisi jenis pada suatu
komunitas, serta mengamati penyebaran suatu jenis dalam suatu komunitas dan megamati perubahan vegetasi secara gradual pada
suatu komunitas.
1.2 Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

- Untuk menentukan struktur dan komposisi jenis pada suatu komunitas.


- Mengamati penyebaran suatu jenis dalam suatu komunitas.
- Mengamati perubahan vegetasi secara gradual pada suatu komunitas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam
mendeskripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu
serta herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik.
Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang
ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem
lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alamiah pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan
pencerminan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastis karena pengaruh anthropogenic
(Anwar, 1995).
Analisis vegetasi adalah salah cara untuk mempelajari tentang susunan (komposisi) jenis dan bentuk struktur vegetasi (masyarakat
tumbuhan). Analisis vegetasi dibagi menjadi tiga metode yaitu : (1) minimal area, (2) metode kuadrat, (3) metode jalur atau transek
(Soerianegara, 1988).
Salah satu metode dalam menganalisis vegetasi tumbuhan yaitu dengan menggunakan metode transek. Untuk mempelajari suatu
kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya paling baik dilakukan dengan transek. Cara ini paling efektif
untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topografi dan elevasi (Campbell, 2004).
Kerapatan adalah nilai yang menunjukan jumlah individu dari jenis-jenis yang menjadi anggota suatu komunitas tuumbuhan dalam
luasan tertentu. Sementara itu kerapatan relative menunjukan persentase individu jenis yang bersangkutan di dalam
komunitasnya. Pernyataan relative ini diperlukan untuk menghindari kesalaan total dalam pemakaian terhadap suatu komunitas
sebab data yang diperoleh dari analisis itu hanya berdasarkan sejumlah pengukuran beberapa wilayah cotoh, bukan total sensus
seluruh populasi (Indriyanto, 2006).
Frekuensi adalah nilai besaran yang menyatakan derajat penyebaran jenis didalam komunitasnya. Angka ini diperoleh dengan
melihat perbandingan jumlah dari petak-petak yang diduduki suatu jenis terhadap keseluruhan petak yang diambil sebagai petak
contoh di dalam melakukan analisis vegetasi. Frekuensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti luas petak contoh, penyebaran
tumbuhan dan ukuran jenis tumbuhan (Novita, 2012).
Pada metode jalur, sistem analisis melalui variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi yang selanjutnya menentukan INP

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com | Page 1/3 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Thu Jun 8 21:17:56 2017 / +0000 GMT

(indeks nilai penting) yang akan digunakan untuk memberi nama sebuah vegetasi. Kerapatan dinyatakan sebagai jumlah individu
sejenis yang terlewati oleh garis. Kerimbunan ditentukan berdasarkan panjang garis yang tertutup oleh individu tumbuhan, dan dapat
merupakan presentase perbandingan panjang penutupan garis yang terlewat oleh individu tumbuhan terhadap garis yang dibuat
(Syafei, 1990).
Analisis transek merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan
sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah tempat mereka tinggal pada suatu lintasan tertentu yang sudah disepakati.
Dengan teknik analisis transek diperoleh gambaran keadaan potensi sumberdaya alam masyarakat beserta masalah-masalah,
perubahan-perubahan keadaan potensi-potensi yang ada (Haddy, 1986).
Transek adalah jalur sempit melintang lahan yang akan dipelajari dan diselidiki. Tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan
perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan, atau untuk mengetahui jenis vegetasi yang ada di suatu lahan secara cepat. Dalam hal
ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan semakin pendek. Untuk hutan, biasanya panjang garis yang digunakan
sekitar 50 m - 100 m. Sedangkan untuk vegetasi semak belukar garis yang digunakan cukup 5 m - 10 m. Apabila metode ini
digunakan pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup 1 m (Ramazas, 2012).
Menurut Anwar (1995), metode transek dibagi menjadi 3 macam yaitu :

Metode Line Intercept (line transect)

Metode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi untuk mempelajari komunitas padang rumput. Dalam cara ini terlebih
dahulu ditentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis transek dapat 10 m, 25 m, 50 m, 100 m. Tebal garis transek
biasanya 1 cm. Pada garis transek itu kemudian dibuat segmen-segmen yang panjangnya bisa 1 m, 5 m, 10 m. Dalam metode ini
garis-garis. Metode transek kuadrat dilakukan dengan cara menarik garis tegak lurus, kemudian di atas garis tersebut ditempatkan
kuadrat ukuran 10 X 10 m, jarak antar kuadrat ditetapkan secara sistematis terutama berdasarkan perbedaan struktur vegetasi.
Selanjutnya mencatat, menghitung dan mengukur panjang penutupan semua spesies tumbuhan pada segmen-segmen tersebut. Cara
mengukur panjang penutupan adalah memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau arial coverage yang terpotong garis transek ke
tanah.

Metode Belt Transect

Metode ini biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan sebelumnya. Cara ini
juga paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topograpi dan elevasi. Transek dibuat
memotong garis-garis topograpi, dari tepi laut kepedalaman, memotong sungai atau menaiki dan menuruni lereng pegunungan.
Lebar transek yang umum digunakan adalah 10-20 meter, dengan jarak antar transek 200-1000 meter tergantung pada intensitas
yang dikehendaki. Untuk kelompok hutan yang luasnya 10.000 ha, intensitas yang dikendaki 2% dan hutan yang luasnya 1.000 ha
intensitasnya 10%. Lebar jalur untuk hutan antara 1-10 m. Transek 1 m digunakan jika semak dan tunas di bawah diikutkan, tetapi
bila hanya pohon-pohonnya yang dewasa yang dipetakan, transek 10 m yang baik.

- Metode Strip Sensus

Metode ini sebenarnya sama dengan metode line transect, hanya saja penerapannya untuk mempelajari ekologi vertebrata teresterial
(daratan). Metode strip sensus meliputi, berjalan di sepanjang garis transek dan mencatat spesies-spesies yang diamati di sepanjang
garis transek tersebut. Data yang dicatat berupa indeks populasi (indeks kepadatan).
Keunggulan analisis vegetasi dengan menggunakan metode transek antara lain : akurasi data diperoleh dengan baik kita terjun
langsung, serta pencatatan data jumlah lebih teliti. Selain itu metode ini mempunyai kekurangan, yaitu antara lain : membutuhkan
keahlian untuk mengidentifikasi vegetasi secara langsung dan dibutuhkan analisis yang baik, waktu yang dibutuhkan cukup lama,
membutuhkan tenaga peniliti yang banyak ( Guritno, 1995).
Manfaat transek yaitu untuk melihat dengan jelas mengenai kondisi alam dan rumitnya sistem pertanian dan pemeliharaan
sumberdaya alam yang terbatas yang dijalankan masyarakat (Haddy, 1986).

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com | Page 2/3 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Thu Jun 8 21:17:56 2017 / +0000 GMT

Komunitas yang mempunyai keanekaragaman tinggi lebih stabil dibandingkan dengan komunitas yang memiliki keanekaragaman
jenis rendah. Analisis vegetasi adalah salah satu cara untuk mempelajari tentang susunan (komposisi) jenis dan bentuk struktur
vegetasi (masyarakat tumbuhan) (Sorianegara, 1998).

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com | Page 3/3 |

Anda mungkin juga menyukai