Anda di halaman 1dari 8

ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1.

Februari 2015

HUBUNGAN TINDAKAN HEMODIALISA DENGAN TINGKAT


KECEMASAN KLIEN GAGAL GINJAL DI RUANGAN
DAHLIA RSUP Prof Dr.R. KANDOU MANADO

Wartilisna la.musa
Rinna Kundre
Abram Babakal

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email: wartilisna@ymail.com

Abstract: Fail kidney represent One of the to maintain the continuity of disease life Fail
Kidney of Kronik is by experiencing Hemodialisa. Hemodialisa that is to degrade rate of
ureum,kreatinin toxic Iihat vitamin and of the other in blood. In penatalaksanaannya, besides
needing diet therapy and of medikamentosa. Dread is ill defined care and disseminate related
to dicey feeling and over a barrel. Target of this Research is to know Relation Action of
Hemodialisa With Storey;Level Dread Of Client Fail Kidney [In]Room Dahlia of RSUP Prof
Dr.R.D.Kandou Manado by using Desain Research of method of cross sectional ( transversal
crosscut ). This research use 210 population and 189 sampel consist of Acute and kronik.
Research instrument use HARS kuisioner ( Hamilton Anxiety Rating scale) counted 14
problem use statistical test [of] chi-square with meaning storey;level of a = 0,5 hence
conclusion is action of hemodialisa with storey;level dread of client fail kidney in dahlia
room. Test a chi-square a = 0,00.

Keyword : Action of Hemodialisa, Storey;Level Dread.


Bibliography : 9 Book +10 Journal ( 2001 -2013)

Abstrak: Gagal ginjal merupakan Salah satu untuk mempertahankan kelangsungan hidup
penyakit Gagal Ginjal Kronik adalah dengan menjalani Hemodialisa. Hemodialisa yaitu untuk
menurunkan kadar ureum,kreatinin dan zat toksik yang lainnya di dalam darah. Dalam
penatalaksanaannya, selain memerlukan terapi diet dan medikamentosa. Kecemasan adalah
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Tindakan
Hemodialisa Dengan Tingkat Kecemasan Klien Gagal Ginjal Di Ruang Dahlia RSUP Prof
Dr.R.D.Kandou Manado dengan menggunakan Desain Penelitian metode cross sectional (
potong lintang ). Penelitian ini menggunakan 210 populasi dan 189 sampel terdiri dari Akut
dan kronik. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner HARS (Hamilton Anxiety Rating
scale) sebanyak 14 soal menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan a =
0,5 maka kesimpulan adalah hubungan antara tindakan hemodialisa dengan tingkat
kecemasan klien gagal ginjal di ruang dahlia .Uji chi-square a = 0,00.
Kata Kunci :Tindakan Hemodialisa, Tingkat Kecemasan.

Daftar Pustaka :9 buku + 10 jurnal (2001 -2013)

PENDAHULUAN
Ginjal merupakan salah satu terdapat keseimbangan optimal untuk
organ tubuh yang mempunyai fungsi kelangsungan hidup dan berlangsungnya
utama, yaitu mempertahankan fungsi sel. Ginjal mempertahankan
homeostatis dalam tubuh sehingga homeostasis dengan cara mengatur
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

konsentrasi banyaknya konstituen terjadinya perdarahan lebih rendah jika


plasma, terutama elektrolit, air, dan dibandingkan dengan dialisis peritoneal
dengan mengestimasi zat-zat yang tidak (Markum, 2006:588).
diperlukan atau berlebihan di urin. Gagal Kecemasan adalah kekhawatiran
ginjal dinyatakan terjadi jika fungsi yang tidak jelas dan menyebar yang
kedua ginjal terganggu sampai pada titik berkaitan dengan perasaan tidak pasti
ketika keduanya tidak mampu menjalani dan tidak berdaya (Stuart, 2006:144).
fungsi regulatorik dan ekskretorik untuk Depresi merupakan masalah utama yang
mempertahankan keseimbangan sering di alami pasien maupun keluarga,
(Brunner & Suddart, 2001). (Amira 2011), masalah yang sering di
hadapi klien adalah ekonomi,sosial dan
Hemodialisa yaitu untuk maupun komunikasi yang kurang selama
menurunkan kadar ureum,kreatinin dan menjalani hemodialisa.
zat toksik yang lainnya di dalam darah. Tindakan Hemodialisa saat ini
Dalam penatalaksanaannya, selain mengalami perkembangan yang cukup
memerlukan terapi diet dan pesat, namun masih banyak penderita
medikamentosa, pasien GGK juga mengalami masalah medis saat
memerlukan terapi pengganti fungsi menjalani Hemodialisa. Komplikasi
ginjal yang terdiri atas dialisis dan yang sering terjadi pada penderita yang
transplantasi ginjal. Diantara kedua jenis menjalani Hemodialisa adalah gangguan
terapi pengganti fungsi ginjal tersebut, hemodinamik (Landry dan Oliver,
dialisis merupakan terapi yang umum 2006). Tekanan darah umumnya
digunakan karena terbatasnya jumlah menurun dengan dilakukannya
donor ginjal hidup di Indonesia. Menurut ultrafiltrasi (UF) atau penarikan cairan
jenisnya, dialisis dibedakan menjadi dua, saat Hemodialisa.kecemasan terjadi pada
yaitu Hemodiaisa dan peritoneal dialisis. 20-30% penderita klien gagal ginjal
Sampai saat ini, Hemodialisa masih kronik yang menjalani Hemodialisa
menjadi alternatif utama terapi pengganti reguler (Tatsuya et al., 2004). Penelitian
fungsi ginjal bagi pasien GGK karena terhadap pasien dengan Hemodialisa
dari segi biaya lebih murah dan risiko reguler yang dilakukan di Denpasar,
terjadinya perdarahan lebih rendah jika mendapatkan kejadian tingkat
dibandingkan dengan dialisis peritoneal kecemasan 19,6% (Agustriadi, 2009).
(Markum, 2006:588). Di sulawesi utara, khususnya di kota
Hemodialisa yaitu untuk manado, dari data di medikal record
menurunkan kadar ureum,kreatinin dan RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado
zat toksik yang lainnya di dalam darah. pasien yang mengalami penyakit ginjal
Dalam penatalaksanaannya, selain kronik yang melakukan tindakan
memerlukan terapi diet dan hemodialisa di unit hemodialisa Dahlia
medikamentosa, pasien GGK juga pada bulan Juni sejumlah 210 pasien di
memerlukan terapi pengganti fungsi mulai dari januari-juni 2014.pada
ginjal yang terdiri atas dialisis dan pengambilan data awal peneliti
transplantasi ginjal. Diantara kedua jenis melakukan wawancara dengan pasien
terapi pengganti fungsi ginjal tersebut, yang menjalani tindakan Hemodialisa
dialisis merupakan terapi yang umum dengan femoral di dapatkan data bahwa
digunakan karena terbatasnya jumlah pasien dengan tindakan hemodialisa
donor ginjal hidup di Indonesia. Menurut femoral merasa detak jantung berdetak
jenisnya, dialisis dibedakan menjadi dua, cepat, sering buang air kecil dan merasa
yaitu Hemodiaisa dan peritoneal dialisis. mual muntah. Berdasarkan uraian, maka
Sampai saat ini, Hemodialisa masih peneliti tertarik untuk meneliti
menjadi alternatif utama terapi pengganti hubungan tindakan hemodialisa dengan
fungsi ginjal bagi pasien GGK karena tingkatan depresi pada klien penyakit
dari segi biaya lebih murah dan risiko

2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

ginjal kronik di RSUP PENGOLAHAN DATA


Prof.Dr.R.D.Kandou manado. Pengolahan Data yang telah
terkumpul selanjutnya di lakukan pengolahan
TUJUAN PENELITIAN melalui tahap sebagai berikut :Editing
,Koding, Tabulasi Data
1. Diketahui yang menjalani tindakan Etika dalam penelitian ini adalah sebagai
hemodialisa akut dan kronik. berikut : Informed Consent (lembar
2. Diketahui tingkat kecemasan klien persetujuan), Anonimity (tanpa nama), dan
dengan gagal ginjal kronik yang Confidentialy(kerahasiaan).(Notoadmdjo,201
menjalani tindakan hemodialisa. 0).

HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Analisis Univariat
Desain pemelitian ini bersifat survei
analitik, dengan menggunakan pendekatan
Tabel 5.1. Karakteristik Responden
cross sectional, dimana variabel penelitian Penelitian Menurut umur
yaitu tingkat kecemasan klien yang
menjalani tindakan Hemodialisa di lakukan Umur N %
pada sesaat pada waktu melakukan tindakan
Hemodialisa. Penelitian ini di laksanakan di < 50 Tahun 61 32,3
ruangan dahlia. Penelitian di mulai dari
tanggal 14 -28 juli 2014 RSUP Prof Dr.R.D > 50 Tahun 125 66,1
KANDOU MANADO. Populasi adalah 50 Tahun 3 1,6
seluruh klien menjalani tindakan
hemodialisa, dengan jumlah populasi Total 189 100
sebanyak 210 orang yang menjalani
tindakan hemodialisa di ruangan dahlia. Sumber : Data Primer 2014
Sampel adalah klien yang datang pada saat
tindakan Hemodialisa yang di ambil secara
Cros Sectional (potong lintang ).Besar Tabel 5.2 Karakteristik Responden
sampel sebanyak 189 pasien. pada lembar Berdasarkan Tingkat Pendidikan
observasi kriteria tindakan hemodialisa akut
dan kronik adalah untuk akut 0-6 bulan, Pendidikan N %
sedangkan kronik > 6 bulan.
SD 34 18 %
PROSEDUR PENGAMBILAN DATA
Hamilton Anxiety Rating scale SLTP 52 27 %
(HARS).kuisioner di bagikan kepada
SMA 92 48 %
responden yang termaksud pada kriteria
inklusif,yang terdiri dari 14 gejala dan 70 S1 11 5,8%
butir dengan di berikan tanda Pada setiap
kotak ( ). Nilai dari setiap item yang di Total 189 100
jawab di berikan 1 nilai sedangkan yang
tidak di berikan tanda di kasih nilai 0.Pada Sumber : Data Primer 2014
tindakan hemodialisa di gunakan alat yaitu
observasi untuk nilai pada lembar observasi
kriteria tindakan hemodialisa akut dan
kronik adalah untuk akut 0-6 bulan,
sedangkan kronik > 6 bulan.

3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

Tabel 5.6 Dengan Tingkat Kecemasan


Hubungan Antara TindakanHemodialisa
Tabel 5.3 Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin
Tingkat kecemasan
Hemodialis
Jenis kelamin n a %
p
Bera Sedan Ringa
Laki-laki 95 50,3 t g n

Akut 79 0 0 0,00
Perempuan 94 49,7 0
Kronik 0 68 42

Total 189 Total100 79 68 42

Sumber : Data Primer 2014 Sumber : Data Primer 2014

Tabel 5.4 Karakteristik Responden PEMBAHASAN


Berdasarkan Kriteria Hemodialisa A. Karakteristik Responden
Pada penelitian dengan
Hemodialisa n (%) respon klien dengan distribusi
responden berdasarkan umur pada
Akut 110 58 % tabel 5.1 di dapat kan pasien dengan
umur > 50 tahun 125 orang (
Kronik 79 42 % 66,1%), pasien yang berumur < 50
tahun presentasenya mencapai 61
Total 189 100 orang( 32,3 %), dan 50 Tahun
sebanyak 3 orang (1,6%). Kelompok
Sumber : Data Primer 2014
umur > 50 tahun cenderung lebih
Tabel 5.5 Karakteristik Responden banyak, ini dikarenakan pada lansia
Berdasarkan Tingkat Kecemasan kadang ada kecenderungan
Kecemasan n % mengingkari bahwa ia punya
masalah terhadap beberapa
Berat 79 34,2 penyakit di akibatkan usia serta
merasa sudah tidak setegar dulu,
Sedang 68 29,4 seperti pada pasien dengan umur <
50 tahun (Sudoyo A ,2009).
Ringan 42 18,2
Tingkat presentase jumlah
Total 189 100 laki-laki dan perempuan dalam
menjalani tindakan hemodialisa
Sumber : Data Primer 2014 yaitu : laki-laki 95 orang (50,3%),
dan Perempuan 94 orang (49,7%).
Secara keseluruhan insiden gagal
ginjal (Leivy dkk,2007),
menunjukan laki laki dua kali lebih
besar dari pada perempuan, di
karenakan secara dominan laki-laki
sering mengalami penyakit sistemik
(diabetes militus,

4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

hipertensi,glomerulunefritis, pengobatan jangka panjangnya.


polikistik ginjal dan lupus), serta Pasien yang telah lama menjalani
riwayat keluarga yang di turunkan hemodialisis cenderung memiliki
secara herediter. tingkat kecemasan lebih ringan
Penelitian yang di lakukan di dibandingkan dengan pasien yang
ruang dahlia RSUP Prof Dr.R.D baru menjalani hemodialisis, hal ini
Kandou Manado menunjukan disebabkan karena dengan lamanya
presentase yang di dapat kan dari seseorang menjalani Hemodialisa,
189 pasien tingkat pendidikan SD maka sesorang akan lebih adaptif
34 orang (18%), SLTP 52 orang dengan alat/unit HD (Wijaya, 2005).
(27,5 %), SMA 92 orang (48,7%) Penelitian yang di lakukan
dan S1 11 orang (5,8%). oleh Rahmi (2008) Pasien yang
Menunjukan bahwa pasien yang pertama kali menjalani Hemodialisa
menjalani tindakan hemodialisa akan mengalami kecemasan. Pasien
paling banyak adalah tingkat yang mengalami gagal ginjal akut
pendidikan SMA 92 orang. Bila maupun kronis memerlukan
tingkat pendidikan pasien tinggi pengobatan khusus dengan terapi.
maka tingkat kecemasan akan Dari hasil penelitian di peroleh
semakin berkurang di karenakan respon fisiologik dengan tingkat
pasien dapat memahami apa yang di kecemasan responden mengalami
sampaikan oleh petugas dan dapat kecemasan sedang45%, dan 55%
mengatasi kecemasan yang timbul yang mengalami kecemasan berat.
pada saat menjalani tindakan Sedangkan dari respon kognitif 40%
hemodialisa. responden yang mengalami
kecemasan sedang, 60% yang
B. Analisis Univariat mengalami kecemasan berat, serta
Jumlah dari presentase dilihat dari respon perilaku dan
pasien yang menjalani tindakan emosi 25% responden nengalami
hemodialisa akut 79 orang yang kecemasan sedang dan 75%
Kronik 110 orang, dari jumlah mengalami kecemasan berat pada
seluruh responden sebanyak 189 pertama kali menjalani Hemodialisa.
orang. Di karenakan pasien yang
menjalani tindakan hemodialisa C. Hubungan Tindakan Hemodialisa
akut. Dengan Tingkat Kecemasan.
Pada psien yang menjalani Kecemasan adalah suatu
tindakan hemodialisa dengan keadaan patologik yang ditandai
kriteria akut pada umumnya adalah oleh perasaan ketakutan diikuti dan
pasien yang baru menjalani disertai tanda somatik, Kecemasan
tindakan hemodialisa 0 6 bulan juga respon terhadap suatu ancaman
pertama dan pasien dengan kategori yang sumbernya tidak diketahui,
tindakan hemodialisa yang telah internal, atau konfliktual, salah satu
menjalani proses hemodialis 7 12 penyebab kecemasan pasien adalah
bulan (price,2002). tindakan hemodialisis.
Berdasarkan hasil penelitian
Dari 189 pasien terdapat 79 yang di lakukan di ruang dahlia
orang mengalami tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani
berat (53%) ,sedang 68 (46%), dan tindakan hemodialisa di RSUP Prof
yang mengalami tingkat kecemasan Dr.R.D Kandou Manado sebanyak
ringan 42 orang (1%). Pertama kali 187 pasien dengan menggunakan
pasien dengan penyakit ginjal uji chi-square pada tingkat
kronik harus menjalani dialysis kebenaran 95%. Uji chi-square yang
jangka panjang, pasien akan merasa di lakukan dengan tingkat
khawatir atas kondisi sakit serta
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

kemaknaan a = 0,05. p < tingkat kecemasan pasien di ruangan


0,05.dengan hasil uji chi-square hemodialisa RSUD. Labuang Baji
dengan nilai 0,000 lebih kecil, dari Pemprov Sulawesi Selatan.
di lihat dari tingkat kemaknaan 95
%, di dapatkan kesimpulan terdapat
hubungan antara tindakan A. Kesimpulan
hemodialisa dengan tingkat Berdasarkan hasil penelitian yang di
kecemasan klien gagal ginjal di lakukan mengenai hubungan tindakan
ruang dahlia RSUP Prof Dr.R.D hemodialisa dengan tingkat kecemasan
Kandou Manado. klien gagal ginjal maka dapat di tarik
Untuk mempertahankan kesimpulan sebagai berikut :
hemostasis pada kelangsungan 1. Jumlah
tubuh di perlukan filtrasi yang baik respon yang paling banyak
salah satunya adalah ginjal, pada menjalani tindakan hemodialisa
pnelitian yang di lakukan terdapat kronik 110 orang.
pasien yang menjalani tindakan 2. Jumlah pasien dengan tingkat
hemodialisa akut dan kronik dengan kecemasan adalah tingkat
tingkat kecemasan yang bervariasi. kecemasan berat sebanyak 79 orang.
Tingkat kecemasan di pengaruhi 3. Terdapat hubungan tindakan
oleh bagaimana pasien menjalani hemodialisa dengan tingkat
indakan hemodialisa. Pada pasien kecemasan klien gagal ginjal kronik
yang baru menjalani tindakan di RSUP Prof Dr.R.D Kandou
hemodialisa rata-rata yang di manado, dengan nilai a = 0,05 dan p
dapatkan adalah tingkat kecemasan = 0,000
berat karena pada priode awal
pasien merasa berputus asa dan B. Saran
tidak dapat sembuh sedia kala. Berdasarkan hasil penelitian, maka
Setalah terapi berkelanjutan pasien saran yang dapat di berikan peneliti
mulai dapat beradaptasi dengan baik adalah :
serta tingkat kecemasan mulai 1. Bagi institusi dalam dunia
sedang dan ringan. keperawatan

Penelitian yang mendukung Untuk dunia keperawatan tidak


dari hasil yang di dapatkan adalah lepas dengan komunikasi
penelitian yang dilakukan teraupetik kepada pasien, agar
Abd.Rahman (2013) Labuang Baji nantinya pasien dapat menjalani
Pemprov Sulawesi Selatan Selama tindakan hemodialisa dengan
penelitian ini berlangsung. pengetahuan yang baik. Serta
Pengambilan sampel menggunakan untuk mahasiswa keperawatan
teknik Insidental sampling, perlu meneliti lebih jauh tentang
didapatkan 22 responden yang tingkat kecemasan dan tindakan
sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan hemodialisa.
data dilakukan dengan
2. Bagi pemerintah dan masyarakat
menggunakan kuesioner. Uji chi -
Untuk pemerintahan hendaknya
square dengan tingkat kemaknaan
lebih memperhatikan fasilitas
0,05. Hasil analisis bivariat uji chi-
rumah sakit, agar masyarakat
square didapatkan ada hubungan
yang menjalani tindakan
anatara tindakan hemodialisis
hemodialisa nantinya dapat
dengan tingkat kecemasan dengan
merasakan kenyaman dalam
nilai p = 0,027 lebih kecil dari =
menjalani tindakan hemodialisa,
0,05 (p < 0,05). Kesimpulan dalam
serta masyarakat dapat
penelitian ini ada hubungan antara
tindakan hemodialisis dengan
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

mendapatkan penyuluhan tentang Karya akhir) Manado. Universitas


tindakan hemodialisa. Sam Ratulangi
3. Bagi peneliti
Untuk peneliti selanjutnya yang Levey,dkk.,2007 Gagal Ginjal Kronik.
tertarik meniliti hendaknya dalam Diagnosis dan Terapi Kedokteran Penyakit
melakukan penelitian hendaknya Dalam Buku 1. Jakarta: Salemba
menambahkan variabel, Medika.
sebaiknya melakukan penyuluhan
langsung pada pasien dan Markum, 2006:588 Prevalence ofsymptoms
hubungkan antara yang di beri of depression among patient with
penyuluhan dan yang tidak di chronic kidney disease.Diambil dari
beri penyuluhan pada tingkat http://njcponline.com
kecemasan.
Notoatmodjo,S.(2010)Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA Pedoman,Skripsi,
Tesis, Dan Instrumen Penelitian
Agustriadi, O. 2009. __Hubungan antara
Keperawtan Salembah Medika.Jakarta
Perubahan Volume Darah Relatif dan
Episode
Psychiatric Association, 345-356. Amira O,
Hipotensi Intradialitik Selama
2011. Prevalence of symptoms of
Hemodialisis pada Gagal Ginjal
Depression among patient with
Kronik__ (karya akhir). Denpasar:
chronic kidney disease. Diambil dari
Universitas Udayana.
http://njcponline.com
Ahmed, dkk, 2012 eurologi Klinis Dasar.
Price. S, 2002 Konsep Klinis Proses-Proses
Jakarta : Dian Rakyat. Hal : 289-290
Penyakit volume 2 Edisi 6, penerbit
Snively & Gutierres, 2004.
Buku Kedokteran,EGC. Jakarta.
paryanto,(2009).Skripsi PerbedaanTingkat
American Physciatric Association , 2009.
Kecemasan pasien Hemodialisa
Mood Disorder. Diagnostic and
Universitas Muhamadiyah
Statistical manual of mental
Surakarta.
disorder. Arlington, VA: American.
Ratih P. P (2010) Psikologi Pengertian
Kecemasan BAB I di
Hawari, D ( 2001 ).Manajemen Strees,
undu:http://Psikologi.or.id/myconte
Cemas dan Depresi.Jakarta : PKUL
nts/uploads/2010/05//Pengertian-
kecemasan anxiety .pdf
Himmelfarb & Ikizler, 2010 Core
Curriculum In Nephrology
Rahardjo, Pudji; Suhardjono; Susalit,
Hemodialysis
Endang; 2006. Hemodialisis. Buku
Complications.National Kidney
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I,
Foundation. N Eng J M. Doi :
Edisi IV, Jakarta. Pusat Penerbitan
10.1053 http :
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
//www.nejm.org/content/full
Fakultas Kedokteran Universitas
article.htm(30 April 2008)
Indonesia. Hal : 590-591.
Lukman N,2013 Hubungan Tindakan
Rahman, A 2013 Hubungan Tindakan
Hemodialisa Terhadap Tingkat
Hemodialisais Dengan Tingkat
Depresi Klien Gagal Ginjal Kronik
Kecemasan Pasien Di Ruangan
di Ruangan Dahlia Rsup PROF
Hemodialisa Rsud. Labuang Baji
Dr.R.D KANDOU MANADO (

7
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

Pemprov Sulawesi Selatan"PDF Di


Publikasikan
Rustina, 2012. Gambaran Tingkat Depresi
pada pasien Gagal ginjal kronik
yang menjalani hemodialisa.Skripsi
Tidak dipublikasikan.

Smeltzer. S.C.Bare BG. Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah Brunner and
Suddarth. Edisi 8.Alih Bahasa
Agung Waluyo dkk.EGC.Jakarta 2001.

Sudoyo A,2009 Ilmu Penyakit Dalam Jilid


IV edisi I. Pusat penerbitan
departemen ilmu penyakit dalam
FKUI : Jakarta

Rahmi,2008 Gambaran Tentang Tingkat


Kecemasan Pasien Yang Pertama
Kali Menjalani Hemodialisa Di
Ruang Hemodialisa Rs Dr. M.
Djamil Padang. PDF Di
publikasikan 2010.

Anda mungkin juga menyukai