Disusun Oleh :
1. Dwi Putri Fitriyatul M. (14030194008)
2. Fitria Sugiarti (14030194060)
PKA 2014
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN KIMA
2016
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
Mengasosiasi(Associating)
Menghubungkan rumus struktur alkana, alkena
dan alkuna dengan sifat fisiknya
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Berlatih membuat isomer senyawa karbon
Berlatih menuliskan reaksi senyawa karbon
Mengkomunikasikan (Communicating)
Menyampaikan hasil diskusi atau ringkasan
pembelajaran dengan lisan atau tertulis, dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
Mengamati (Observing)
Menggaliinformasidengancaramembaca/
mendengar/menyimaktentang,proses pembentukan
minyak bumi dan gas alam,
komponen-komponen utama penyusun minyak
bumi,fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak
pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya untuk mengatasinya
Menanya (Questioning)
Mengasosiasi (Associating)
Menjelaskan proses penyulingan bertingkat dalam
bagan fraksi destilasi bertingkat untuk
menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi
Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
Mendiskusikan dampak pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
mengatasinya
Mendiskusikan bahan bakar alternatif selain dari
minyak bumi dan gas alam
Mengkomunikasikan (Communicating)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang
proses pembentukan minyak bumi dan gas alam,
komponen-komponen utama penyusun minyak
bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak
pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan,
kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta
mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak
bumi dan gas alam dengan menggunakan tata
bahasa yang benar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
1. Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang terdiriatas atom C dan atom H
dengan ikatan tunggal diantara atom C. Alkana disebut juga hidrokarbon jenuh karena
tidak dapat mengikat atom hidrogen lagi. Alkana memiliki rumus umum berupa
(CnH2n+2) dengan n = bilanganbulat. Alkana biasanya disebut sebagai hidrokarbon
parafin (berasal dari kata lain parum afimis) yang artinya daya gabung kecil.
Nama alkana penting, karena merupakan dasar nama dari senyawa karbon
lainnya. Alkana yang paling sederhana adalah metana (CH4) yang berupa gas tidak
berwarna. Sumber utama metana adalah gas alam. Semua alkana dapat diperoleh
dengan cara distilasi bertingkat minyak bumi.
2. Alkena
Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa
organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih
reaktif dari alkana karena terdapatnya ikatan rangkap karbon-karbon. Ikatan ini lebih
kuat dari ikatan tunggal alkana, akan tetapi sebagian besar reaksi alkena terjadi pada
ikatan rangkap yang menghasilkan 2 ikatan tunggal.
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki sekurang-kurangnya satu
ikatan rangkap 2. Setiap atom karbon yang memiliki ikatan rangkap 2 tersebut
memiliki 3 orbital hibrida sp2 yang terletak pada bidang datar dengan sudut 120o.
Ciri-ciri fisik alkena tidak berbeda jauh dengan alkana. Perbandingan utama di
antara keduanya adalah alkena mempunyai tingkat keasaman yang jauh lebih tinggi
dibandingkan alkana. Wujud zat dari alkena tergantung dari massa molekulnya. 3
alkena yang paling sederhana: etena, propena, dan butena berbentuk gas. Alkena
linear yang memiliki 5 sampai 16 atom karbon berwujud cair, dan alkena yang
memiliki atom karbon lebih dari 15 berwujud padat.
STRUKTUR
dst
Ikatan karbon-karbon yang berikatan rangkap memiliki sudut 1200 dengan panjang :
0,134 nm. Contoh :
Pada ikatan rangkap terjadi reaksi adisi, sedangkan diluar ikatan rangkap terjadi reaksi
substitusi.
Karena tersusun atas atom C dan H yang mempunyai ikatan rangkap, maka alkana
disebut dengan Hidrokarbon tidak jenuh.
3. Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka yang terdiri atas
atom C dan H dengan satu ikatan rangkap tiga diantara atom karbon. Alkuna
merupakan hidrogen tidak jenuh yang memiliki rumus umum CnH2n-2
Hidrokarbon
Hidrokarbon
j) Abstraksi 3
Guru menampilkan peta konsep materi yang
berkaitan dengan senyawa alkana, alkena dan alkuna
melalui power point pada slide 10 dengan judul file
Media Hidrokarbon
Hidrokarbon
3. Penutup 10 menit
Guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan poin
poin penting dari konsep alkana, alkena dan alkuna
berdasarkan contoh contoh yang telah
diberikan(mengasosiasi)
Guru mengulangi atau meluruskan kesimpulan peserta
didik untuk menghindari miskonsepsi
Guru memberikan tugas rumah
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa
Guru mengucapkan salam
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Silabus Mata Pelajaran Kimia (Peminatan Bidang
MIPA). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA. Jakarta: Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional
NIP. NIP.