Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rencana Keperawatan
Tgl Dx NOC/Tujuan NIC/Rencana Tindakan Rasional
18/2/17 Nyeri akut b/d Agens cedera Pain Control Paint Management
fisik: prosedur bedah d/d Setelah dilakukan tindakan - Amati reaksi non-verbal dan - Mengetahui keadaan terbaru pasien
HR: 96x/menit, pasien keperawatan selama 2x8 jam, ketidaknyamanan dan membantu menentukan
terlihat meringis kesakitan pasien dapat mengontrol nyeri - Lakukan pengkajian nyeri secara tindakan/latihan yang akan
sambil menyusui bayinya, dengan kriteria hasil: komperhensif (skala, dilakukan.
nyeri muncul saat beberapa Klien mengatakan nyeri karakteristik, durasi, frekuensi,
jam setelah operasi SC, berkurang dari skala 74 dan kualitas nyeri)
penyebab nyeri karena luka Klien mengatkan merasa lebih - Ciptakan lingkungan nyaman - Mengurangi stressor lingkungan
operasi, rasa nyeri seperti nyaman (kurangi kebisingan, kurangi
ditusuk-tusuk, nyeri terasa Pasien atau keluarga mampu pencahayaan yang terlalu terang)
di seluruh bagian perut, melakukan teknik non- - Atur posisi yang nyaman untuk - Menambah rasa nyaman pada
skala nyeri 7, treatment farmakologi dengan benar ibu pasien
yang pasien lakukan adalah - Ajarkan pasien tentang teknik - Massage punggung terbukti dapat
berdzikir, pasien memahami non farmakologi untuk nyeri: mengurangi nyeri post op dengan
nyeri karena luka operasi, massage punggung dan teknik membuat ibu lebih rileks dan santai
dan berharap nyeri napas dalam, dan teknik sehingga mengurangi ketegangan
berkurang dan bisa cepat relaksasi genggam jari karena dilepaskannya hormon
pulang ke rumah endorphine.
- Teknik napas dalam memunculkan
rasa nyaman dan rileks,
meningkatkan ventilasi paru, dan
meningkatkan oksigen dalam
darah.
- Teknik relaksasi genggam jari
adalah cara yang mudah untuk
mengelola emosi dan
mengembangkan kecerdasan
emosional. Di sepanjang jari-jari
tangan kita terdapat saluran atau
meridian energi yang terhubung
dengan berbagai organ dan emosi.
Menggenggam jari sambil menarik
nafas dalam-dalam (relaksasi)
dapat mengurangi dan
menyembuhkan ketegangan fisik
dan emosi, karena genggaman jari
akan menghangatkan titik-titik
keluar dan masuknya energi pada
meridian (energi channel) yang
terletak pada jari tangan kita
- Kolaborasi pemberian terapi - Memaksimalkan intervensi yang
farmakologi diberikan pada pasien
18/2/17 Risiko infeksi d/d Leukosit: Kontrol Risiko: Proses Infeksi Kontrol Infeksi & Perawatan
11.6 (normal: 4-11), luka Setelah dilakukan tindakan Luka
post SC: masih basah, keperawatan selama 2x8 jam, - Monitor TTV - Mengetahui keadaan terbaru pasien
terdapat sedikit darah yang pasien tidak mengalami infeksi dan membantu menentukan
keluar dari jahitan, terdapat dengan kriteria hasil: tindakan/latihan yang akan
tanda-tanda infeksi luka post dilakukan.
SC: Dolor (nyeri): ya, kalor - Suhu tubuh normal (36,5- - Observasi luka post op terhadap - Mengetahui tanda-tanda infeksi
(panas): ya, rubor 37,50C) adanya tanda-tanda infeksi: pus, lebih dini sehingga mencegah
(kemerahan): sedikit merah. - Luka post op kering, tidak dolor, kalor, rubor, tumor, keadaan yang semakin buruk
terdapat pus fungsio laesa - Mengetahui perkembangan luka
- Tidak terdapat tanda-tanda - Inspeksi kondisi insisi dan post op: semakin baik atau buruk
infeksi pada luka: dolor, balutan luka operasi - Merawat luka agar meminimalkan
kalor, rubor, tumor, fungsio - Perawatan luka: risiko infeksi
laesa Angkat balutan dan plester
perekat
Cukur rambut di sekitar
daerah yang terkena, sesuai
kebutuhan
Bersihkan dengan normal
saline
Berikan rawatan insisi pada
luka, yang diperlukan
Berikan balutan yang sesuai
dengan jenis luka
Pertahankan teknik balutan
steril ketika melakukan
perawatan luka, dengan tepat
Ganti balutan sesuai dengan
jumlah eksudat dan drainase.
Bandingkan dan catat
perkembangan luka setiap
mengganti balutan
- Ajarkan pasien dan keluarga - Mengetahui tanda-tanda infeksi
untuk mengenali tanda dan lebih dini sehingga mencegah
gejala infeksi keadaan yang semakin buruk
- Jaga pasien tetap bersih dan - Memaksimalkan intervensi yang
kering diberikan pada pasien
- Kolaborasi pemberian antibiotik
18/2/17 Hambatan mobilitas fisik Mobility Exercise Therapy: Ambulation
b/d nyeri d/d terdapat luka Setelah dilakukan tindakan - Monitor lokasi dan - Mengetahui keadaan terbaru pasien
operasi SC sepanjang 8 cm, keperawatan selama 3x8 jam, kecenderungan adanya nyeri dan dan membantu menentukan
mobilisasi: bedrest, pasien hambatan mobilitas fisik teratasi ketidaknyamanan selama tindakan/latihan yang akan
terlihat kesulitan miring dengan kriteria hasil: pergerakan dilakukan.
kanan dan kiri untuk - Rentang gerak bertambah: - Tentukan level motivasi pasien - Motivasi membantu pasien
menyusui karena merasa Pasien dapat miring kanan meningkatkan pergerakan sendi melakukan latihan gerak dengan
nyeri, makan kiri, pasien dapat duduk di maksimal sehingga mempercepat
minum=dibantu orang lain, tempat tidur, di samping penyembuhan.
mandi = dibantu orang lain, tempat tidur dengan atau - Mendorong pasien untuk segera
toileting=tergantung total, tanpa bantuan menggerakkan anggota tubuhnya - Agar kerja organ pencernaan segera
berpakaian= dibantu alat, - Level ketergantungan pasien setelah 6 jam pertama: kembali normal
berpindah= tergantung total, terhadap ADLs berkurang: menggerakkan lengan, tangan,
pasien mengeluh nyeri skala pasien dapat makan minum kaki, dan jari-jari.
7 di luka post SC, dan mandiri, toileting dibantu - Latih pasien dalam pemenuhan - Mendorong pasien untuk
pasien mengatakan nyeri orang lain, berpakaian kebutuhan ADLs secara mandiri melakukan pergerakan dan
bertambah bila digerakkan mandiri, berpindah dibantu sesuai kemampuan membantu dalam mengurangi
orang lain. ketergantungan pasien