Anda di halaman 1dari 34

DOKUMEN LAPORAN

PENDAHULUAN
KONSULTAN INDIVIDUAL AHLI IT
BALAI TEKNIK AIR MINUM DAN SANITASI
WILAYAH II
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Fajar Inggit Agus Khumaini

2014

J L . R AYA M E N G A N T I W I Y U N G S U R A B AYA
Daftar Isi

Daftar Isi...........................................................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

Latar Belakang..............................................................................................................................5

Maksud dan Tujuan......................................................................................................................5

Sasaran.........................................................................................................................................5

Sasaran.........................................................................................................................................6

BAB 2................................................................................................................................................7

Metodologi Kerja.............................................................................................................................7

Pengembangan software.............................................................................................................7

Tahap Perencanaan..................................................................................................................8

AnalisaSystem..........................................................................................................................8

Rancangan System...................................................................................................................9

Implementasi System.................................................................................................................10

Pemeliharaan System.................................................................................................................10

Metodologi Pengembangan Software berbasis LDLC................................................................11

Pengembangan dengan Waterfall.........................................................................................11

Masalah pada pengembangan sistem formal........................................................13

Pengembangan Ikremental....................................................................................................14

Pengembangan Spiral............................................................................................................15

2
RAD........................................................................................................................................17

Prototyping Model................................................................................................................18

Proses pada model Prototyping............................................................................................19

Perbandingan Metodologi.........................................................................................................21

Perbandingan Metodologi yang mendukung sistem informasi web.........................................22

Mengkonfigurasi website dan simbintek...................................................................................23

Menganalisa kebutuhan perawatan..........................................................................................24

Menentukan Ruang Lingkup Perawatan....................................................................................26

Melakukan Perawatan Peralatan Jaringan.................................................................................27

Mencegah Komputer dari serangan Virus.................................................................................28

Memperbaiki komputer yang terinfeksi virus............................................................................29

Pengembangan Jaringan LAN dan Internet...............................................................................30

Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)......................................................................................31

Membuat Desain Jaringan berbasis Luas (WAN).......................................................................34

3
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan ini berisikan rencana kegiatan yang dilakukan oleh konsultan
untuk dapat menyelesaikan kegiatan Konsultan Individual Ahli IT dalam Melakukan
Pemeliharaan website dan Simbintek Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II
serta memberikan advice dan masukan dalam rangka pengembangan website dan
simbintek secara software maupun hardware tahun Anggaran 2014.

Laporan Pendahuluan ini juga berisikan metodologi yang akan digunakan oleh konsultan
yang dalam hal ini Fajar Inggit Agus khumaini,S.Kom. selaku konsultan individu yang
ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Selain menggunakan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen laporan
pendahuluan ini, sebagian besar isi dari laporan juga didasarkan pada pengalaman
konsultan dalam melakukan pekerjaan sejenis.

Latar Belakang
Sistem informasi yang sudah menjadi sangat penting dalam kehidupan sekarang
membuat berbagai instansi berlomba memberikan informasi yang akurat, tepat, dan
memadai. Demikian juga pada Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II Surabaya
sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kegiatan bimbingan teknis dan
pemberdayaan dan pengelolaan system penyediaan air minum dan sanitasi di wilayah
bagian timur Indonesia yang telah melakukan pengembangan infomasi dengan
dibuatnya Website dan aplikasi bimbingan teknis berbasis web.

Balaitams2.com adalah website yang merupakan media informasi secara online yang
disajikan untuk lebih memudahkan dalam pengelolaan bimbingan disertai dengan
aplikasi online untuk pendataan dan pengelolaan bimbingan berupa simbintek. Namun

4
bergulirnya waktu website yang ada di lingkungan Balai Teknik Air minum dan Sanitasi
Wilayah II belum dioptimalkan semaksimal mungkin.

Untuk membantu mengatasi kendala tersebut dalam rangka pemeliharaan website dan
simbintek sehingga operasional website berjalan lancar dan memberikan advice dan
masukkan dalam rangka pengembangan website dan simbintek secara software maupun
hardware, maka pada tahun Anggaran 2014 ini Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi
Wilayah II Surabaya menetapkan kegiatan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II .

Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi
Wilayah II adalah sebagai berikut:

Melakukan Pemeliharaan sehingga website dan simbintek dapat


berjalan secara optimal.
Memberikan advice dan masukan dalam rangka pengembangan
website dan simbintek Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.
Tersusunnya dokumen laporan dalam rangka pemeliharaan
website dan simbintek Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.
Tersusunnya dokumen advice dan masukkan dalam rangka
pengembangan website dan simbintek Balai Teknik Air Minum dan
Sanitasi Wilayah II.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II adalah sebagai berikut:

Beroperasinya website dan simbintek secara optimal.


Tersusunnya dokumen laporan dalam rangka pemeliharaan
website dan simbintek Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.

5
Tersusunnya dokumen advice dan masukkan dalam rangka
pengembangan website dan simbintek Balai Teknik Air Minum dan
Sanitasi Wilayah II.

Sasaran
Ruang lingkup pekerjaan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi
Wilayah II adalah sebagai berikut:

Memelihara website sehingga dapat diakses pada waktu


kapanpun dan dimanapun.
Mengelola peralatan-peralatan pendukung website dapat berjalan
baik termasuk perawatan dan pengembangannya.
Mengelola berita berita di website terkait Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II.
Mengelola Pengupdate-an data-data yang ada di simbintek.

Sesuai dengan keluaran kerja di atas, maka keempat aktivitas di atas dapat dipecah
menjadi dua kegiatan utama, yaitu:

Kegiatan Persiapan, terdiri atas persiapan pengelolaan berita


berita dwebsite dan pengupdatean data-data simbintek serta persiapan
pengelolaan peralatan-peralatan pendukung website.
Kegiatan Pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan.

6
BAB 2
Metodologi Kerja
Untuk dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap kegiatan Konsultan
Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II, dimana sasaran akhir
dari kegiatan ini adalah Beroperasinya website dan simbintek secara optimal, maka perlu
diketahui terlebih dahulu beberapa pengertian yang berhubungan dengan kegiatan
Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.

Pengembangan Software (Software Development Life Cycle)


System Development Life Cycle (SDLC) merupakan siklus pengembangan sistem yang
terdiri dari systems planning (tahap perencanaan), systems Analysis (tahap analisa),
Systems Design (tahap perancangan), systems implementation (tahap implementasi),
systems operation and support (tahap penggunaan dan perawatan). Kelima tahap
tersebut secara diagram dapat dilihat seperti gambar 1 dibawah ini.

7
Penjelasan dari Tahapan-tahapan pada gambar ini adalah sebagai berikut:

Tahap Perencanaan (Systems Planing)


Tahap perencanaan sistem merupakan langkah pertama dalam proses pengembangan
sistem, yang terdiri dari identifikasi, seleksi dan perencanaan sistem.
1. Mengidentifikasi kebutuhan user
Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi dengan melihat kapasitas
teknologi dan efisiensi.
2. Merencanakan Kebutuhan Sistem
Terdiri dari Kebutuhan fungsional dan Non-Fungsional
Non-fungsional : Sistem bisa menjadi tidak digunakan jika tidak dipenuhi
- Menggunakan CASE (Computer Aided Software Engineering) tools,
bahasa pemrograman tertentu
- Menggunakan bahasa tertentu
- Kebutuhan User (customer)
- Kebutuhan Sistem (kontrak dengan klien)
- Kebutuhan dokumen dan perangkat lunak (developer)

Analisa Sistem (Systems Analysis)


Produk akhir dari analisa sistem adalah seluruh kebutuhan sistem untuk usulan sistem
informasi (ini juga disebut spesifikasi fungsional atau kebutuhan fungsional). Untuk
proyek perkembangan yang besar, produk ini mengambil bentuk dari laporan kebutuhan
sistem, dengan menetapkan kemampuan yang diperlukan untuk kebutuhan informasi
pengguna akhir. Perancangan suatu sistem dibutuhkan sebelum penyelesaian tahap
perancangan sistem.

1. Analisa Sistem yang Ada

Sebelum merancang sistem baru harus mempelajari bagaimana untuk


mengembangkan sistem yang lama, bagaimana menganalisa menggunakan

8
perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia untuk kebutuhan
pengguna.

2. Analisa Sistem Kebutuhan

Memerlukan informasi tertentu yang dapat dijadikan analisa sebagai kebutuhan


pengguna, mencoba menentukan kebutuhan proses informasi untuk masing-
masing aktivitas sistem ( masukan, proses, keluaran, penyimpanan, dan kendali).

Analisa sistem biasanya membutuhkan beberapa metode pemodelan data dan


proses, yaitu:
a. Jenis Perangkat Pemodelan data diantaranya
Entity Relationship Diagram (ERD)
Conceptual Data Model (CDM)
Physical Data Model (PDM)
b. Pemodelan proses
Unified Modeling Language (UML).

Rancangan Sistem (Systems Design)


Rancangan sistem menjelaskan sistem apa yang harus memenuhi informasi yang
dibutuhkan oleh para pengguna, rancangan ini terdiri dari rancangan logika dan
fisik yang dapat menghasilkan spesifik sistem yang memenuhi persyaratan sistem
yang dikembangkan pada tahap analisa, diantaranya:
- Mengembangkan spesifikasi yang lebih umum tentang bagaimana aktivitas
input, pengolah, output, penyimpanan, pengendalian memenuhi persyaratan
sistem yang dikembangkan pada tahap analisis system
- Mengembangkan spesifikasi yang lebih detil
- Menghasilkan dokumen dan komunikasi yang lebig detil dari sistem yang
diajukan kepada pengguna akhir
Design yang nantinya akan dihasilkan antara lain:
- Desain form dan laporan (report)

9
- Desain Antarmuka dan dialog (message)
- Desain basis data dan file (framework)
- Desain proses (struktur proses)

Implementasi Sistem (Systems Implementation)


Tahap ini adalah yang harus dilakukan sebelum sistem benar-benar dapat
diterapkan dengan melalui testing atau uji kehandalan dari sistem. Beberapa
tahapan yang harus dilalui antara lain:
- Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software)
- Developmental (error testing per modul oleh programmer)
- Alpha testing (error testing ketika sistem digabungkan dengan antarmuka
user , oleh (software tester)
- Beta testing (testing dengan lingkungan dan data sebenarnya)
- Konversi sistem
- Mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk
digunakan oleh organisasi
- Dokumentasi
- Pelatihan

Pemeliharaan Sistem (System Operasional Dan Supports)


Beberapa tahapan yang perlu dilakukan antara lain:
- Corrective memperbaiki desain dan error pada program
- Adaptive memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan
- Perfective Melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau
mengambil kesempatan (penambahan fitur)
- Preventive Menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang
akan datang.

10
Metodologi Pengembangan Software berbasis SDLC
(Software development Life Cycle)

Model-model yang ada pada SDLC adalah:


1. Waterfall (air terjun)
2. Formal
3. Incremental (Iterasi Proses) (Incemental dan Spiral)
4. Rapid Application Development
5. Prototyping Model

Pengembangan dengan Waterfall (air terjun)


Dari beberapa model yang sudah dikenal ini metodologi dengan teknik waterfall
adalah yang paling mudah dan sering digunakan. Gambar 2a dibawah ini adalah
merupakan tahapan yang ada pada teknik waterfall.
Langkah langkah yang dilakukan pada teknik waterfall diantaranya:
a. Requirements Definition (definisi kebutuhan)
Mengumpulkan keperluan sistem yang dibutuhkan secara lengkap kemudian
dianalisa dan didefinisikan kebutuhan tersebut untuk dipenuhi oleh program
yang akan dibangun. Fase ini adalah untuk menghasilkan desain yang lengkap.
b. Design (rancangan)
Tahapan ini akan dikerjakan setelah define kebutuhan pada tahap awal selesai
c. Development
Setelah tahapan design selesai maka akan diterjemahkan ke dalam kode-kode
pada bahasa pemrograman yang diinginkan.
d. Integration & Test
Setelah program selesai dibuat maka akan diujikan sebelum di implementasikan
melalui tahapan testing (uji sistem) sehingga user(pengguna) dapat mengetahui
kehandalan dari sistem yang dibuat.

11
e. Installation & Acceptance
Langkah terakhir yang dilakukan agar sistem dapat digunakan oleh
user(pengguna).

Gambar 2.1: Teknik Waterfall

Gambar 2.2: Teknik Waterfall menurut Pressman

Masalah pada metode Waterfall

- Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena


komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.
- Hal ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna
(user).

12
- Model air terjun harus digunakan hanya ketika persyaratan dipahami dengan
baik.
Model Pengembangan Sistem Formal
Proses pengembangan Perangkat Lunak didasarkan pada transformasi matematis
dari spesifikasi sistem menjadi program yang dapat dijalankan.

Requirements Formal Formal Integrationand


definition specification transformation systemtesting

Gambar 2.3: Teknik Fomal

Masalah pada Pengembangan sistem formal

- Memerlukan keahlian khusus dan pelatihan untuk mengaplikasikannya


- Untuk sebagian besar sistem, metode ini tidak memberikan keuntungan biaya
atau kualitas yang signifikan dibandingkan dengan pendekatan yang lain.
Iterasi Proses

Digunakan untuk kebanyakan sistem besar

- Perlu digunakan berbagai pendekatan untuk berbagai bagian sistem, sehingga


harus digunakan model HIBRID bagian proses diulang, sementara persyaratan
sistem berubah.
- Terdapat 2 model iterasi :
a. Pengembangan Inkremental
b. Pengembangan Spiral
- Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model
pengembangannya secara increment/bertahap.
- Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi dimasukkan dalam
awal increment

13
Gambar 2.4: Pengembangan Inkremental

Pengembangan Inkremental

Penjelasan model Inkremen Pressman

- Kombinasikan element-element dari waterfall dengan sifat iterasi/perulangan.


- Element-element dalam waterfall dikerjakan dengan hasil berupa produk dengan
spesifikasi tertentu, kemudian proses dimulai dari fase pertama hingga akhir dan
menghasilkan produk dengan spesifikasi yang lebih lengkap dari yang
sebelumnya. Demikian seterusnya hingga semua spesifikasi memenuhi
kebutuhan yang ditetapkan oleh pengguna.
- Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu
produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh
pengguna atau menjalani review/pengecekan detil. Hasil review tersebut
menjadi bekal untuk pembangunan pada increment berikutnya. Hal ini terus
dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.
- Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.

14
- Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk
yang sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar.

Defineoutline Assignrequirements Designsystem


requirements toincrements architecture

Developsystem Valida te Integrate Valida te


increment increment increment system
Final
system
Systemincomplete
Gambar 2.5: Model Increment Sommerville

Pengembangan Spiral
- Proses digambarkan sebagai spiral.
- Setiap loop mewakili satu fase dari software process.
- Loop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya
tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem
dan seterusnya

Gambar 2.6: Model Spiral

15
Setiap Loop dibagi menjadi beberapa sektor :

- Objective settings (menentukan tujuan)


menentukan tujuan dari fase yang ditentukan. Batasan-batasan pada proses dan
produk sudah diketahui. Perencanaan sudah disiapkan. Resiko dari proyek sudah
diketahui. Alternatif strategi sudah disiapkan berdasarkan resiko-resiko yang
diketahui, dan sudah direncanakan.

- Risk assessment and reduction (Penanganan dan pengurangan resiko)


setiap resiko dianalisis secara detil pada sektor ini. Langkah-langkah penanganan
dilakukan, misalnya membuat prototype untuk mengetahui ketidakcocokan
kebutuhan

- Development and Validation (Pembangunan dan pengujian)


Setelah evaluasi resiko, maka model pengembangan sistem dipilih.

a. Misalnya jika resiko user interface dominan, maka membuat prototype


User Interface.
b. Jika bagian keamanan yang bermasalah, maka menggunakan model
formal dengan perhitungan matematis,
c. Jika masalahnya adalah integrasi sistem model waterfall lebih cocok.
- Planning
Proyek dievaluasi atau ditinjau-ulang dan diputuskan untuk terus ke fase loop
selanjutnya atau tidak. Jika melanjutkan ke fase berikutnya rencana untuk loop
selanjutnya.

1. Pada model spiral, resiko sangat dipertimbangkan.


2. Resiko adalah sesuatu yang mungkin mengakibatkan kesalahan.
3. Model spiral merupakan pendekatan yang realistik untuk PL berskala besar.
4. Pengguna dan pembangun (Perekayasa) bisa memahami dengan baik
software yang dibangun karena setiap kemajuan yang dicapai selama proses
dapat diamati dengan baik.

16
5. Namun demikian, waktu yang cukup panjang mungkin bukan pilihan bagi
pengguna, karena waktu yang lama sama dengan biaya yang lebih besar.

Gambar 2.7: Planning

RAD (Rapid Application Development)

a. RAD adalah model proses pembangunan Perangkat Lunak yang incremental.


b. RAD menekankan pada siklus pembangunan yang pendek/singkat.
c. RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat dicapai
dengan menerapkan component based construction.
d. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini.
e. Jika kebutuhan lengkap dan jelas maka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan secara komplit software yang dibuat adalah misalnya 60 sampai
90 hari

17
Kelemahan dalam model ini

a. Tidak cocok untuk proyek skala besar


b. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
c. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini
d. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
e. Fase-fase di atas menggambarkan proses dalam model RAD.
f. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan dalam waktu yang
hampir bersamaan dalam batasan waktu yang sudah ditentukan.
Business modelling : menjawab pertanyaan-pertanyaan: informasi apa
yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dihasilkan? Siapa
yang menghasilkan informasi? Kemana informasi itu diberikan? Siapa
yang mengolah informasi? kebutuhan dari sistem
Data modelling: aliran informasi yang sudah didefinisikan, disusun
menjadi sekumpulan objek data. Ditentukan karakteristik/atribut dan
hubungan antar objek-objek tersebut analisis kebutuhan dan data
Process Modelling : objek data yang sudah didefinisikan diubah menjadi
aliran informasi yang diperlukan untukmenjalankan fungsi-fungsi bisnis.
Application Generation: RAD menggunakan component program yang
sudah ada atau membuat component yang bisa digunakan lagi, selama
diperlukan.
Testing and Turnover: karena menggunakan component yang sudah ada,
maka kebanyakan component sudah melalui uji atau testing. Namun
component baru dan interface harus tetap diuji.

Prototyping Model

a. Kadang-kadang klien hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software


tanpa detil input, proses atau detil output.

18
b. Di lain waktu mungkin dimana tim pembangun (developer) tidak yakin terhadap
efisiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat adaptasi terhadap sistem operasi
atau rancangan form user interface.
c. Ketika situasi seperti ini terjadi model prototyping sangat membantu proses
pembangunan software.

Proses pada model prototyping

a. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan


umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada
awal pengumpulan kebutuhan
b. Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua
aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan
prototype.
c. Evaluasi prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan
untuk memperjelas kebutuhan software.

Gambar 2.8 Processing prototype

19
a. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan
terpenuhi.
b. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk
memahami kebutuhan klien lebih baik.
c. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software
lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan.
d. Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antar developer dan klien,
membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype , membantu
mendapatkan kebutuhan detil lebih baik namun demikian prototype juga
menimbulkan masalah.

Masalah-masalah yg ada pada Prototype


1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi,
kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan
lingkungan yang sebenarnya. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang
disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja
keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas
yang seharusnya.
2. developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena
harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang
tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih
sederhana.
3. Agar model ini bisa berjalan dengan baik, perlu disepakati bersama oleh
klien dan developer bahwa prototype yang dibangun merupakan alat untuk
mendefinisikan kebutuhan software.

20
Perbandingan Metodologi

Perbandingan Metodologi untuk mengembangkan Sistem informasi Web

Tabel 1: Perbandingan Metodologi untuk Mengembangkan Sistem informasi Web

21
Perbandingan Metodologi yang mendukung Sistem informasi Web

Author Overview Evaluation

Metodologi Web pertama yang Karena teknologi Web terus


Lynch (1995) diajukan. Fokus kepada struktur berkembang maka metodologi ini
Web-site sesuai permintaan user tidak dapat digunakan lagi.

Mempunyai 7 tahap :
Information Architecture
- User Interface and Navigation
design Metodologi ini hanya mengarah
- Content Creation and kepada manajement document di
Authoring internet. Sehinnga yang
Balasubramanin (1998) - Workflow and document dihasilkan hanya sebagian kecil
management dari masalah pengembangan
- Publishing sistem Web .
- Document review and link
management
- Search and retrieval

Metodologi ini hanya melihat dari


Ikonic adalah sebuah perusahaan
sisi kreatifitas diskusi. Walaupun
Ikonics Five Box Web Site Design. Dalam
kreativitasi ini dilakukan saat
Development metodologinya terdapat 5
tahap design masih belum cukup.
Process tahapan. Dalam setiap tahapan
Kreativitas dilakukan di semua
(Siegel 1997) didiskusikan ke client dalam
elemen dari tujuan implementasi
bentuk dokument.
tidak hanya dari graphical design.

Metodologi ini untuk sebuah team


Pembentukan Web Site desain Web development. Dimana setiap
dengan para ahli . Metodologi ini phase memiliki team sendiri.
Iegel (1997) menjadi 4 tahap yaitu strategy, Excellent Web development
design, producton dan delivery. untuk pengembangan Web yang
besar.

Mengusulkan first draft dalam


design methodology:
Identification of Problem Dari paper aslinya, metoda ini
Analysis dikatakan paling dapat baik.
Design of the Application Karena mengidentifikasi semua
Russo and Resource Gathering proses development mulai dari
Graham(1998) Design Review Web Strategy, implementasi,
Coding Design Review yang digunakan
Testing untuk review design sebelum
Implementation coding.
- Post Implementation
Review & Maintenance

Tabel 2 : Perbandingan Metodologi yang mendukung Sistem informasi Web

22
Mengkonfigurasi website dan simbintek

Uraian Unit Unit ini berkaitan dengan pengaturan setting wwebsite dan
simbintek dalam kondisi normal sesuai dengan SOP Installation
Manual.
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Memeriksa website dan simbintek yang Website diperiksa dan dilaporkan bekerja
akan di konfigurasi dengan baik
simbintek diperiksa dan dilaporkan bekerja
dengan baik
website dan simbintek yang akan
dikonfigurasi dijalankan, diperiksa dan
dilaporkan bekerja dengan baik
Menyiapkan kegiatan konfigurasi website Buku petunjuk sebsite dan simbintek
dan simbintek disiapkan dan dibaca untuk lebih
mengetahui spesifikasinya
Diidentifikasi spesifikasi standard dari
aplikasi
Diidentifikasi kebutuhan setting konfigurasi
yang akan dilakukan dan dan langkah
konfigurasi yang harus dilakukan
berdasarkan buku manual
Melakukan setting konfigurasi Halaman atau menu setting konfigurasi dari
program aplikasi dibuka
Setting konfigurasi diubah sesuai dengan
yang telah direncanakan
Catatan perubahan konfigurasi dicatat dan
dilaporkan
Memeriksa hasil konfigurasi Website dan simbintek diperiksa spesifikasi
dan atau kinerjanya dan dibandingkan
dengan spesifikasi yang diinginkan
Dilakukan setting ulang jika didapatkan hasil
tidak sesuai dengan yang diinginkan
Dibuat catatan perbandingan spesifikasi dan
atau kinerja dari aplikasi setelah diakukan
perubahan setting konfigurasi

Rentang Variabel
Dalam melaksanakan unit ini harus didukung dengan tersedianya :

Book Manaual website tersebut

23
Book Manual simbintek tersebut
SOP yang berlaku di perusahaan
Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan
Peralatan dan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan unit ini

yang dipersyaratkan
Mencakup pembuktian berdasarkan pengetahuan dasar dan ketrampilan dalam bidang-
bidang berikut:

Hubungan komunikasi, meliputi koordinasi, layanan konsumen,


negosiasi , laporan tertulis .
Konsultasi, meliputi konsultasi dengan tenaga kerja manusia,
mendengarkan, menanyakan, meminta umpan balik, memberi informasi.
Pengamatan

Aspek Kritis
Dalam melaksanakan pada unit ini harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain
secara simulasi dengan

Kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal


Pengetahuan yang dibutuhkan:
Pengoperasian website dan simbintek

Menganalisa Kebutuhan Perawatan

Uraian Unit Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk melakukan analisa kebutuhan pelaksanaan
perawatan komputer dan perangkat penunjang
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Membuat daftar perangkat yang Sistem yang terpasang diidentifikasi
digunakan dalam suatu sistem berdasarkan penggunaannya
Perangkat yang terpasang didaftar
berdasarkan jenis-jenis atau fungsinya
Setiap perangkat diidentifikasi spesifikasi
dan kemampuan kerja (live time)
Menyiapkan kegiatan konfigurasi Buku petunjuk software aplikasi disiapkan
software aplikasi dan dibaca untuk lebih mengetahui
spesifikasinya
Diidentifikasi spesifikasi standard dari

24
aplikasi
Diidentifikasi setting konfigurasi saat itu dari
aplikasi
Diidentifikasi kebutuhan setting konfigurasi
yang akan dilakukan dan langkah konfigurasi
yang harus dilakukan berdasarkan buku
manual
Mencatat beban kerja tiap perangkat Dikoordinasikan dengan pengguna mengenai
penggunaan setiap perangkat
Beban kerja tiap perangkat ditentukan
berdasarkan penggunaan masingmasing
perangkat
Usia (live-time) tiap perangkat dianalisa
berdasarkan beban kerja
Menganalisa resiko yang muncul setiap Daftar peralatan, spefisikasi, beban kerja dan
terjadi kerusakan tiap perangkat live-time dibuat
Dibuat daftar kemungkinan tingkat atau
frekuensi kerusakan berdasarkan daftar yang
peralatan
Dikoordinasikan dengan pengguna
kemungkinan yang muncul jika tiap
perangkat gagal atau mengalami kerusakan
Membuat daftar kebutuhan perawatan Dilakukan perhitungan biaya perawatan
setiap perangkat
Dilakukan analisa kerugian atau biaya
sebagai akibat kerusakan peralatan terhadap
operasi sistem
Dibuat daftar rekomendasi peralatan
-peralatan yang harus dilakukan perawatan
berdasarkan biaya perawatan dan resiko
kerusakan.
Mengkomunikasikan kebutuhan Daftar Pengajuan kebutuhan perawatan
perawatan dikoordinasikan dengan user.
Dibuatkan Dokumentasi kebutuhan
perawatan.

Menentukan Ruang Lingkup Perawatan

Uraian Unit Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk melakukan analisa kebutuhan pelaksanaan
perawatan komputer dan perangkat penunjang
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Membuat daftar peralatan yang perlu Peralatan yang terpasang dalam suatu sistem

25
dilakukan perawatan diidentifikasi dan didaftar berdasarkan
spesifikasi, kemampuan kerja
Dikoordinasikan beban kerja tiap peralatan
berdasarkan penggunaan dan kemungkinan
resiko yang muncul tiap terjadi kerusakan
peralatan
Didaftar peralatan yang memerlukan
perawatan untuk memperkecil resiko
Membagi daftar peralatan berdasarkan Tiap peralatan dibagi dalam berdasarkan
software atau hardware perangkat hardware atau software
Dibuat daftar kebutuhan perawatan
peralatan berdasarkan hardware atau
software
Membuat daftar prioritas peralatan yang Dibuat daftar prioritas peralatan yang
harus dilakukan perawatan memerlukan perawatan segera
Dikoordinasikan dengan user untuk
menentukan prioritas perawatan.
Membuat rencana kegiatan perawatan Diidentifikasikan kebutuhan perawatan
setiap perangkat
Jadwal dibuat berdasarkan peralatan dan
SDM
Dokumentasi jadwal kegiatan dibuat.

Melakukan Perawatan Peralatan Jaringan

Uraian Unit Unit ini berkaitan dengan melakukan perawatan perangkat jaringan
yang terdiri dari komponen, menyiapkan peralatan merawat
perangkat jaringan, merawat perangkat jaringan computer dan
membuat laporan perawatan perangkat jaringan.
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Menyiapkan peralatan merawat Peralatan yang dibutuhkan untuk perawatan
perangkat jaringan jaringan computer seperti tester dan
avometer.
Tang creamper kabel jaringan di siapkan.
Alat-alat pendukung seperti clamp kabel,
pipa pelindung dan lain-lain disiapkan.
Merawat perangkat jaringan computer Kabel dilindungi pipa/penutup lainnya agar
kabel tidak cepat rusak.
Konektor kabel diperiksa agar tidak terjadi

26
korosi/berkarat.
Hub/Switch diperiksa dan identifikasi
suhunya tidak terlalu panas.
Hub/Switch diletakkan dalam rak yang
permanent dan dilindungi keamanannya.
Card Ethernet dipasang pada saat computer
mati.
Card Ethernet diperiksa posisinya sehingga
tidak goyang/kuat.
Penangkal petir diidentifikasi dengan baik.
Membuat laporan perawatan perangkat Hasil perawatan secara berkala di catat
jaringan computer. Kehandalan komponen secara keseluruhan,
di dokumentasi.
Membuat rencana kegiatan perawatan Diidentifikasikan kebutuhan perawatan
setiap perangkat
Jadwal dibuat berdasarkan peralatan dan
SDM
Dokumentasi jadwal kegiatan dibuat.

Mencegah Komputer dari Serangan Virus

Uraian Unit Unit ini berkaitan dengan Cara-cara mencegah Komputer dari
serangan berbagai jenis Virus pada perangkat komputer.
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan pekerjaan pencegahan Software Anti Virus yang terbaru dicari
dari serangan berbagai jenis virus informasinya, hal ini bisa dilakukan melalui
Internet.
Karakteristik dan cara penyebarannya
dipelajari, Penggunaan perlengkapan K3
serta langkah pengamanan dilakukan sesuai
dengan prosedur yang diberlakukan.
Melaksanakan pencegahan komputer Live Update Software Anti Virus dijalankan
dari serangan berbagai jenis virus secara teratur untuk mendapatkan program
terbaru yang up to date,
Software Anti Virus dijalankan secara Auto-
Protect, Script Blocking dan Worm Blocking
untuk menghindari serangan virus,
File Attachment email anda dan file yang
ditransfer melalui instant messenger
discaning.

27
Sistem yang terpenting diisolasi dari sumber
serangan virus yang potensial, misalnya dari
jaringan internet.
Memeriksa komputer dari serangan Komputer yang terinfeksi diperiksa dengan
berbagai jenis virus Software Anti Virus sesuai manual.
Setelah Software Anti Virus dijalankan, bila
ditemukan virus dan Software Anti Virus
akan memperbaiki file yang terinfeksi secara
otomatis. Jika file tersebut tidak dapat
diperbaiki, file akan dikarantina atau
dihapus.
Membuat laporan akhir pencegahan dari Laporan dibuat sesuai dengan format dan
serangan berbagai jenis virus prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
(pada log-sheet/ reportsheet)

Memperbaiki Komputer yang Terinveksi Virus

Uraian Unit Unit ini berkaitan dengan Perbaikan komputer akibat


terinfeksi Virus baik dalam kondisi komputer yang normal atau
terkena virus.
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan instalasi Software Anti Jenis virus dipelajari dan Software Anti Virus
Virus dipersiapkan.
SOP Installation Manual Software Anti Virus
sudah disediakan dan dilakukan.
Perangkat komputer sudah dinyalakan,
dengan sistem operasi dan persyaratan nya
sesuai dengan SOP Installation Manual
Log-sheet/report-sheet telah disiapkan
Melaksanakan pencegahan komputer Live Update Software Anti Virus dijalankan
dari serangan berbagai jenis virus secara teratur untuk mendapatkan program
terbaru yang up to date,
Software Anti Virus dijalankan secara Auto-
Protect, Script Blocking dan Worm Blocking
untuk menghindari serangan virus,
File Attachment email anda dan file yang
ditransfer melalui instant messenger
discaning.
Sistem yang terpenting diisolasi dari sumber
serangan virus yang potensial, misalnya dari
jaringan internet.

28
Mengecek hasil instalasi dengan Software Anti Virus dijalankan tanpa
menjalankan Software Anti Virus disertai Kesalahan
dengan melakukan troubleshooting Software Anti Virus ditutup tanpa kesalahan
secara sederhana Troubleshooting dilakukan sesuai SOP
Installation Manual
Membuat laporan akhir hasil Laporan dibuat sesuai dengan format dan
membersihkan virus prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
(pada log-sheet/ reportsheet)

Pengembangan Jaringan LAN dan Internet


Unit ini dikembangkan untuk untuk menjalankan, merawat, memperbaiki (pada skala
tertentu) jaringan Local Area Network (LAN) dan internet yang ada sehingga tidak
mengalami ketergantungan terhadap vendor atau pihak lainnya.

Kompetensi Bidang keahlian Jaringan ini dapat dibagi menjadi :

Analisis Jaringan, merupakan pekerjaan untuk menentukan atau


membuat spesifikasi dari sistem jaringan yang akan dibuat. Spesifikasi
sistem jaraingan akan didapatkan berdasarkan kebutuhan calon pengguna
jaringan.
Desain Jaringan, merupakan pekerjaan untuk melakukan
perancangan konfigurasi jaringan dan menentukan komponen jaringan
yang akan dilibatkan. Perancangan dilakuakn berdasarkan spesifikasi
kebutuhan jaraingan yang telah ditentukan.
Fabrikasi (Perakitan) Jaringan, merupakan pekerjaan untuk
memilih dan membeli komponen jaringan yang dibutuhkan, dan
melakukan perakitan / instalasi sederhana untuk mensimulasikan
konfigurasi yang telah dirancang.
Pengujian (Testing) Jaringan, merupakan pekerjaan untuk
memeriksa instalasi yang disimulasikan tersebut, apakah dapat bekerja
dengan baik sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan, termasuk melakukan
menguji jaringan dan simulasi setup jaringan.

29
Unit-unit yang dikembangkan dalam jaringan komputer (baik LAN dan Internet) adalah
sebagai berikut:

Membuat desain jaringan lokal (LAN)


Membuat desain jaringan berbasis luas (WAN)
Mendesain kebutuhan server
Mendesain sistem keamanan jaringan
Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan
Memasang jaringan nirkabel
Menginstall non manageable switch pada jaringan
Menginstall dan mengkonfigurasikan manageable switch pada
jaringan
Menginstall dan mengkonfigurasikan static routing pada routing
Mengkonfigurasi dynamic routing pada router
Menginstall sumber daya berbagi pakai pada jaringan komputer
Mengkonfigurasikan TCP/IP statis pada pada workstation yang
terhubung ke jaringan
Mengkonfigurasikan TCP/IP dinamis pada pada workstation yang
terhubung ke jaringan
Mendesain dan Membangun Server
Menginstalasi dan mengkonfigurasi server
Menginstalasi dan mengkonfigurasi gateway internet
Melakukan pengujian pada sistem
Mengadministrasi perangkat jaringan
Melakukan backup dan restore basis data pengguna
Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan
Memberikan layanan administrasi sistem jaringan
Mendukung perangkat lunak sistem

Detail dari masing-masing adalah sebagai berikut:

Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)

Uraian Unit Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan untuk membuat
diain jaringan lokal (Local Area network LAN). Disain LAN yang
dibangun minimal melibatkan beberapa komponen jaringan yang
terpasang untuk keperluan organisasi.
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Menentukan persyaratan pengguna Segmen-segmen sistem yang diusulkan
diidentifikasi berdasarkan kebutuhan bisnis.

30
Persyaratan segmen ditentukan
menggunakan analisis fungsiona LAN.
Kandungan dan volume lalu lintas
diperkirakan sesuai kebutuhan organisasi.
Kebutuhan sumber daya ditentukan pada
masing-masing segmen LAN.
Fitur-fitur lingkungan fisik dipertimbangkan
sebagai efek dari disain LAN
Pilihan topologi dipertimbangkan dengan
mengacu pada sumber daya yang tersedia
dan matriks fungsional LAN.
Pilihan topologi dihitung harganya
Topologi LAN yang cocok dipilih berdasarkan
pada kebutuhan bisnis dan analisis
fungsional
Membuat disain awal jaringan Persyaratan klien pengguna ditinjau ulang
dan persyaratan jaringan LAN diidentifikasi.
Diagram jaringan fisik LAN dikembangkan
sesuai persyaratan pengguna
Tipe-tipe terminal dan penempatannya
prosesor-prosesor, protokol yang diperlukan
dan arsitektur jaringan LAN ditentukan
berdasarkan spesifikasi teknik dan
persyaratan pengguna
Mengevaluasi lalulintas jaringan Jalur lalulintas serta pengaruhnya terhadap
piranti masukan dan keluaran serta
pengaruhnya pada prosesor diprediksi untuk
kebutuhan saat ini dan masa yang akan
datang
Disain diukur berdasarkan volume lalu lintas
yang diharapkan.
Profil kinerja (baik/buruk) diidentifikasi dan
pengaruh pada sistem lain ditinjau ulang
Menyelesaikan disain jaringan Ukuran dan persyaratan ditinjau ulang dan
disain akhir diusulkan.
Dukungan dan persyaratan-persyaratan
pelatihan ditentukan dan ditambahkan ke
persyaratan.
Spesifikasi teknis dan harga terbaru
diperoleh dengan menghubungi vendor.
Disain akhir jaringan LAN dilaporan
Dalam melaksanakan unit ini didukung dengan tersedianya:

31
Informasi kebutuhan LAN, jumlah pengguna, ukuran / rata rata
transaksi, aplikasi dan transfer datanya
Fitur fitur jaringan yang diinginkan, perkabelan, protokol, server,
dan tingkat keamanan yang akan digunakan
Sistem komputer

Panduan
Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan kompetensi,
memerlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang berikut ini :

Pengetahuan dasar
Pengetahuan konsep jaringan komputer : protokol jaringan,
arsitektur jaringan, dsb.
Pengetahuan dasar mengenai organisasi dan bisnis organisasi
Pengetahui mengenai produk perangkat keras dan perangkat
lunak dari vendor

Keterampilan dasar

Mengoperasikan sistem operasi jaringan


Kemampuan untuk menganalisis, merancang, mengevaluasi
pengembangan system berdasarkan fungsi organisasi dan bisnis
organisasi.

Aspek kemampuan

Kemampuan untuk menganalisis kebutuhan bisnis organisasi


Kemampuan untuk menganalisis kebutuhan sistem jaringan LAN
Kemampuan untuk menetapkan arsitektur jaringan LAN yang
tepat
Kemampuan untuk mengembangkan jaringan komputer LAN
berdasarkan Komponen Jaringan.

Membuat Disain Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Uraian Unit Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan untuk Disain
jaringan luas (Wide Area network WAN). Disain WAN yang

32
dibangun minimal melibatkan beberapa komponen jaringan yang
terpasang untuk keperluan organisasi.
Sub Kriteria Unjuk Kerja
Mengidentifikasi persyaratan WAN Segmen-segmen dari WAN yang diusulkan
diidentifikasi
Kebutuhan Segmen WAN ditentukan
menggunakan analisis fungsional.
Kandungan dan volume lalu lintas
diperkirakan sesuai harapan penggunaan
organisasi.
Mengidentifikasi spesifikasi WAN Kebutuhan sumber daya diidentifikasi untuk
masing-masing segmen WAN.
Fitur-fitur lingkungan fisik WAN
dipertimbangkan sebagai efek dari disain
WAN
Pilihan topologi WAN dihitung harganya
berdasarkan pertimbangan batasan biaya.
Pilihan-pilihan topologi dipertimbang-kan
dengan mengacu pada sumber daya yang
tersedia dan fungsional WAN.
Topologi WAN yang sesuai dipilih
berdasarkan kebutuhan organisasi dan
batasan biaya.
Membuat disain awal jaringan WAN Persyaratan pengguna ditinjau ulang dan
persyaratan jaringan WAN diidentifikasi.
Diagram jaringan fisik WAN dikembangkan
sesuai persyaratan pengguna
Mengevaluasi lalulintas jaringan Ukuran dan persyaratan ditinjau ulang dan
disain akhir diusulkan.
Dukungan dan persyaratan-persyaratan
pelatihan ditentukan dan ditambahkan ke
persyaratan.
Spesifikasi teknis dan harga terbaru
diperoleh dengan menghubungi vendor.
Disain akhir jaringan LAN dilaporan

33
Fajaringgit lahir dari pasangan Machfud Zainal Arifin dan Arifah. Ia merupakan anak pertama dari 3
bersaudara.

Sejak 2001 sudah menyukai komputer dan bergelut di dunia IT, Di luar blog Fajaringgit adalah seorang
Guru Multimedia lulusan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, Sidoarjo. Mendapatkan gelar
sarjana Komputer di tahun 2009 dengan membuat karya tulis berjudul Menangani virus lokal tanpa
antivirus yang diinspirasi dari maraknya virus lokal yang beredar di dunia maya

Fajaringgit selain menjadi Guru Multimedia di SMK KRIAN 2 (http://smkkrian2.sch.id) juga menjadi
Konsultan Individu IT di Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II Surabaya
(http://www.balaitams2.com ).

Sekarang fajar inggit sedang menggeluti dunia web master (http://fajaringgit.in) lagi tertarik dengan
dunia karaoke dan skill pada Networking

Email : fajaringgit83@gmail.com

34

Anda mungkin juga menyukai