Anda di halaman 1dari 2

Rangkaian Transistor sebagai switching

Sebenarnya pada awal ditemukannya komponen transistor, fungsi yang diaplikasikan adalah
sebagai penguat amplifier suatu sinyal. Namun karena sifat dan karakteristiknya, ternyata
transistor juga bisa diaplikasikan sebagai sebuah saklar dalam sebuah rangkaian listrik.

Untuk itu, sebelum kita membahas hal tersebut, saya akan mengajak teman-teman untuk
merefresh dulu tentang susunan dan cara kerja transistor. Perhatikan gambar dibawah ini.
Kali ini saya memberikan contoh jenis transistor NPN.

Simbol dan gambar transistor NPN

Pada transistor NPN, arus yang berada pada kaki Collector hanya akan mengalir ke kaki
Emitor apabila ada sedikit saja arus atau tegangan yang menyuplai ke kaki Basis.
Secara sederhana, transistor bisa dianalogikan sebagai sebuah kran air. Lihat gambar berikut .

Saat ruangan B diberi tekanan air, maka akan mendorong katup kran sehingga air dari
ruangan C akan mengalir ke ruangan E. Dari ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa
besarnya nilai arus/tegangan yang diberikan ke kaki basis juga dapat mengontrol nilai arus
yang keluar ke Emitor.
Kembali pada pembahasan transistor sebagai saklar. Seperti yang kita ketahui bahwa saklar
adalah suatu komponen yang memiliki dua keadaan yaitu on dan off. Pada kondisi off arus
tidak bisa mengalir karena terputus aliran arusnya. Sedangkan pada kondisi on bisa
mengalirkan arus listrik.
Dari perumpamaan transistor sebagai saklar pada gambar keran air diatas, diketahui bahwa
komponen transistor memiliki sifat / karakteristik saklar. Ketika kaki Basis transistor tidak
diberikan arus, tidak ada arus emitor, berarti transistor dalam kondisi terbuka (saklar off).
Kalau arus basis yang diberikan cukup, maka arus Colector akan mengalir ke kaki
Emitor . Namun bagaimana bila arus Basis yang diberikan lebih besar ? Inilah yang
disebut dengan kondisi saturasi. Jika arus pada basis transistor diberikan lebih besar dari yang
diperlukan oleh transistor untuk mencapai saturasi, maka transistor berada dalam keadaan
over saturation, tegangan kolektor-emitor kecil (sekitar 0,2-0,3 Volt) dan itu berarti transistor
berada dalam keadaan saklar tertutup.
Lalu apa kelebihan penggunaan transistor sebagai saklar ini bila dibandingkan saklar mekanis
? berikut adalah kelebihannya :
a. Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat terjadi on-off
b. Bentuk fisik yang jauh lebih kecil
c. Lebih ekonomis.
Jadi apabila teman-teman merangkai sebuah rangkaian lisrik namun tidak memiliki relay
untuk saklar jarak jauh, maka transistor bisa dijadikan sebuah alternatif pilihan untuk
subtitusi relay. Namun tetap perlu diperhatikan berapa maksimal arus yang mampu
dilewatkan dari Collector ke Emitor. Hal tersebut terkait dengan berapa nilai perbesaran
dari transistor (sering dinamakan hFE / penguatan / gain).
Contoh: Bila karakteristik transistor tersebut memiliki hFE 50, maka penguatan arus yang
terjadi adalah sebesar 50 kali.

Anda mungkin juga menyukai