Anda di halaman 1dari 8

BERAWAL DARI

mimpi
Rara adalah seorang gadis yang kini
duduk di kelas 9 SMP. Rara adalah murid
yang pandai di kelasnya dan mempunyai
banyak teman. Ia pandai dalam bergaul,
sehingga banyak yang suka dan
berteman padanya. Diantara sekian
banyak teman disekolahnya, Rara sangat
dekat dengan Ina dan Nurul. Mereka
selalu bersama dan berbagi cerita
besama.

Rafi uda dulu ya. (Aku mau tidur.


Lagipula udah malem.) Sambil menutup
telepon dari Rafi (cowok yang sedang
dekat dengan Rara)
Ok deh. Night Ra, moga kamu mimpi
indah.
Setelah mengakhiri teleponnya dengan
Rafi, Rara pun bergegas untuk tidur.
Ternyata disaat ia terlelap, didalam
tidurnya ia bermimpi. Ada seorang laki-
laki yang membuat hidupnya menjadi
bahagia. Bukan hanya pada saat itu,
tetapi setiap Rara berada di sisinya.
Mungkin itu adalah petunjuk dari Tuhan
bahwa kelak Rara akan mendapatkan
sesosok laki-laki yang ia inginkan.

*** dihari selanjutnya ***

Rara menceritakan mimpinya semalam


kepada dua orang sahabatnya, yaitu Ina
dan Nurul. Betapa lucunya bila melihat
reaksi Ina dan Nurul ketika Rara
menceritakan mimpinya itu.

Terus kamu sama Rafi gimana Ra?.


Tanya Ina
Gimana ya. Aku juga bingung.
Dia orangnya maksa banget. Kan kalian
tau aku ga suka sama orang yang kaya
gitu.
Kalo sama Rafqi gimana Ra?.
Sambung Nurul (Rafqi adalah sahabat
Rara yang suka padanya).
Ko kamu nanyanya gitu si Rul?.
Iya. Habis dia nanya terus sama
aku tentang perasaan kamu ke dia. Ya
sudah, aku tanya aja langsung sama
kamu.
Hahaha. Masa sih Rafqi nanya
gitu sama kamu?. Rul kamu bilang aja
sama dia. Kalo aku cuma anggap dia
sebagai teman aja. Ga lebih.
Ok deh kalo gitu.
Tak terasa bel pulang berdering. Seperti
biasa Rafi sudah ada di depan pintu
kelas Rara untuk mengajak Rara pulang
bersama. Namun Rara menolaknya. Ia
lebih memilih pulang bersama kedua
sahabatnya dan kemudian ngobrol
dikantin sejenak.

*** dikantin ***


Ra, Na, minggu depan kan kita udah
ujian. Gimana kalo minggu depan
sesudah ujian kita main bareng?. Ajak
Nurul
Boleh juga. Tapi kita mau kemana?
Tanya Ina
Gimana kalo kita ke taman kompleks
deket rumah Ina saja. Kompleks di sana
kan luas. Jadi kita bisa puas keliling
disana. Ajak Rara
Ok . Jawab Ina dan Nurul serentak.
Satu minggu berlalu. Ujian telah selesai
3 hari yang lalu. Rara, Nurul dan Ina pun
menepati janjinya untuk bersepeda
bersama. Pada saat bersepeda Rara
beristirahat di tepi jalan. Pada saat itu ia
sedang membeli minuman di sebuah
warung. Sewaktu Rara ingin kembali ke
tempat ia meletakkan sepedanya, ia
melihat sepedanya ditabrak mobil. Ina
dan Nurul pun langsung menghampiri
Rara ke tepi jalan. Ternyata sepeda Rara
rusak parah dan harus dibawa ke
bengkel.
Ya ampun. Maaf- maaf aku ga
sengaja nabrak sepeda kamu. Maaf ya!!.
Ga apa-apa ko mba. Aku juga
salah. Parkirin sepeda sembarangan.
Tapi aku bingung. Nanti aku pulang naik
apa. Gak mungkin kan aku nebeng ke
teman ku.
Tenang, kamu gak usah
khawatir. Aku akan membawa sepeda
kamu ke bengkel sepeda langganan

aku. Masalah pulang kamu gak usah


kamu pikirin, aku yang ngantar sampai
rumah kok. Oh iya kalian siapa?.
Aku Rara, yang ini Ina dan yang
itu Nurul.
Hai. Sapa Ina dan Nurul
Sambil menunggu mobil dari bengkel
untuk mengambil sepeda Rara, mereka
berbincang-bincang tentang sekolah.
Tak lupa Riana mengenalkan dua orang
adiknya kapada Rara, Ina dan Nurul
yaitu Randi dan Reno. Setelah mobil dari
bengkel telah membawa sepeda Rara,
Riana mengajak Rara dan teman-
temanya jalan-jalan sebagai permintaan
maaf.
Beberapa hari telah berlalu. Rara sudah
tidak sabar ingin melihat sepedanya.
Tenyata sepeda Rara diantar oleh Randi.
Diam-diam Randi menyimpan perasaan
suka kepada Rara.
Hai Ra. Apa kabar?. Oh iya, aku
disuruh sama mba Riana nganterin
sepeda kamu.
Oh. Thanks ya Ran. Yuk masuk,
ga enak kalo ngobrol diluar.
Eh ada tamu. Siapa Ra?. Tanya
bunda Rara
Ini Randi bun yang aku ceritain.
Dia kesini buat nganterin sepeda ku.
Oh ya sudah. Kalian ngobrol aja.
Biar bunda yang bikin minuman!.
Ga usah bun, baru aku mau
bikin. Udah bunda ngobrol aja sama
Randi biar aku aja yang bikin
minumannya.
Selagi Rara membuatkan minuman.
Randi bertanya kepada bundanya Rara.
Apakah dia diperbolehkan menjadi
pacarnya Rara. Ternyata Randi
diperbolehkan oleh bundanya Rara,
tetapi dengan satu syarat. Rara bisa
bahagia bila bersamanya.
Keesokan harinya Randi menjemput
Rara di gerbang sekolahnya setelah
pulang Sekolah (Randi adalah siwa kelas
11 SMA). Ia berencana untuk
menyatakan perasaannya kapada Rara
di taman kompleks dekat rumah Rara.
Ra. Boleh aku ngomong sesuatu
sama kamu?.
Emang kamu mau ngomonhg
apa Ran?.
Sebenarnya aku suka sama
kamu Ra. Bahkan dari awal kita
ketemu.
Aku juga Ran. Aku ngerasa
kamu adalah jawaban dari mimpi aku.
Mimpi?.
Iya, dulu aku pernah bermimpi
mendapatkan seorang pacar kaya
kamu.
Ra, kamu mau jadi pacar aku?.
Tapi Ran, gimana sama bunda
aku. Aku kan ga boleh pacaran sama
dia.
Kamu tenang aja Ra. Aku udah
ngomong ko sama bunda kamu. Jadi
jawaban kamu sekarang apa?.
Aku Aku mau Ran untuk jadi
pacar kamu.

Akhirnya Rara dan Randi berpacaran.


Dan Rara menemukan jawaban dari
mimpinya.

selesai

Anda mungkin juga menyukai