PARAGRAF EFEKTIF
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah dan Buku
Ajar
Dosen Pengampu : Drs. Umar Samadhy, M. Pd.
Disusun Oleh :
Ahsinunnikmah 1401413108
Clara Hernika Setiasih 1401413112
Luluatus Sadiyah 1401413138
Sri Lestari Anggun PND 1401413514
Rombel 07
1
Paragraf yang mengawali dari mana seorang penulis akan
mengembangkan gagasannya akan menjadi tolak ukur pengembangan tulisan
berikutnya.
III. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari paragraf, dan memahami ciri serta
syarat suatu paragraf dikatakan sebagai paragraf yang baik dan benar.
2. Untuk memberitkan informasi mengenai jenis jenis paragraf beserta ciri
ciri dan fungsinya.
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan paragraf yang efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengulang kalimat topik. Akan tetapi jangan sampai mengurangi arti
yang ada pada kalimat topik. Dengan demikian, pembaca dapat
kembali fokus kepada pernyataan pada kalimat topik setelah membaca
kalimat-kalimat pendukung.
Paragraf yang efektif memiliki beberapa karakteristik. Yaitu :
1. Kalimat topik pada paragraf tersebut memberikan sebuah pernyataan
yang khusus.
2. Paragraf tersebut memiliki bukti-bukti yang mendukung penyataan
yang ada pada kalimat topik.
3. Pada paragraf trsebut terdapat penjelasan tentang bagaimana setiap
bukti pada kalimat pendukung mendukung pernyataan pada kalimat
topik secara logis.
4. Semua kalimat yang ada pada paragraf tersebut, selain pernyataan
khusus pada kalimat topik, menjadi pendukung bagi pernyataan
khusus itu.
5. Pada paragraf yang efektif kutipan-kutipan digabungkan ke dalam
kalimat penulis sendiri secara logis, halus dan sesuai kaidah.
4
dan gagasan pengembang dikemukakan dalam kalimat kalimat
lainnya : Tanpa digerakkan kepentingan apa pun, Haminah dan
beberapa warga memperjuangkan hak remaja korban kekerasan
yang saat itu masih berumur 15 tahun tersebut. Mereka
memeriksakan remaja tadi ke rumah sakit untuk meminta bukti visum.
Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat pelaku. (Kompas, Rabu 8
Mei 2013 ,hal.34)
2. Kepaduan Paragraf atau Koherensi
Adalah keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf yang
berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf.
Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus
saling berkaitan, tidak ada satu kalimatpun yang hubungannya tidak
logis.
Menghubungkan kalimat dapat dijalin dengan kata atau frasa
penghubung. Dalam peranannya sebagai penghubung, ada beberapa
macam kata atau frasa yang dapat dipakai untuk maksud yang
berbeda. Tabel berikut ini memuat contoh kata dan frasa penghubung
lengkap dengan fungsinya masing-masing :
Fungsi Contoh Kata dan Frasa
Menyatakan
Akibat/hasil Akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi
Pertambahan Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, lalu,
selanjutnya, tambahan lagi
Perbandingan Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu,
berbeda dengan itu
Pertentangan Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun, sebaliknya,
walaupun demikian
Tempat Berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana, tak jauh dari sana, di
bawah, persis, di depan di sepanjang
Tujuan Agar, untuk/guna, untuk maksud itu
5
Waktu Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai sebelum, segera, sesudah,
sejak, ketika
Singkatan Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata
3. Kelengkapan
Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah
kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-
kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik atau
gagasan utama.
6
4. Paragraf penuh kalimat topik adalah paragraph dimana setiap
kalimatnya adalah kalimat yang penting ( kalimat topik ). Jenis
paragraf ini disebut juga paragraf deskriptif. Contoh :
7
3. Paragraf Naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan
dalam bentuk cerita.
4. Pragraf Deskriptif, jika isi paragraf mlukiskan atau menggambarkan
suatu dengan bahasa.
5. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau
kejadian tertentu.
8
dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari
kanan ke kiri dan sebagainya.
b. Urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan.
Teknik ini biasanya disajikan dalam bentuk paragraf yang berbentuk
paragraf narasi, atau deskriptif.
2. Secara Logis
Jenis pengembangan ini didasarkan atas jalan pikiran penulis.
Pengembangan ini terbagi menjadi beberapa, yaitu sebagai berikut :
a. Klimaks dan Antiklimaks
Gagasan utama mula mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan
yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-
angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi
kedudukan atau kepentingannya..
Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan
antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang
paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan lahan menurun ke
gagasan lain yang lebih rendah.
b. Umum Khusus & Khusus Umum (deduktif & induktif)
Cara pengungkapan paragraf yang paling banyak digunakan adalah
cara deduktif dan induktif.
c. Perbandingan dan Pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang kadang penulis
berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini
penulis berusaha menunjukkan persamaan dan berbedaan antara dua
hal. Syarat perbandingan atau pertentangan adalah dua hal yang
tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan sekaligus
perbedaan.
d. Analogi
9
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang
sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini
dimaksudkan untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.
e. Contoh contoh
Sebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat
memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang kadang
memerlukan contoh contoh yang konkrit.
f. Sebab Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab
akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan
akibat sebagai pikiran penjelas; atau sebaliknya.
g. Definisi Luas
Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis
terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat atau bahkan beberapa
paragraf.
h. Klasifikasi
Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan
hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokan ini biasanya
dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok kelompok yang lebih kecil.
Untuk mengelompokkan entah benda atau non benda yang memiliki
persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah
melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat atau
mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan
perbedaannya.
i. Pengembangan dengan Fakta
Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan
paragraf yang dilakukan dengan cara menyertakan sejumlah fakta atau
bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan.
10
BAB III
PENUTUP
I. Simpulan
Dari uraian materi yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-
kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang
berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
2. Sebuah paragraf dikatakan sebagai paragrafyang efektif apabila paragraf
tersebut memiliki kesatuan paragraf, keterpaduan paragraf, dan
kelengkapan paragraph.
3. Paragraf sendiri memiliki banyak jenis. Dapat dikategorikan berdasarkan
isi, fungsi, dan letak kalimat utama.
4. Jenis paragraf inilah yang menjadi pedoman kita dalam mengembangkan
paragraf. Yaitu untuk menentukan metode apa yang akan kita gunakan
dalam mengembangkan paragraf. Disamping itu kita juga harus
memperhatikan hal hal lain yang sekiranya dapat mempengaruhi dalam
proses pengembangan paragraf.
II. Saran
Pembelajaran Bahasa Indonesia tentu akan terus berkaitan dengan
paragraf. Melalui makalah ini, diharapkan kita dapat lebih memahami tentang
paragraf itu sendiri. Sehingga sudah selayaknya pula kita dapat
mengembangkan kemampuan berbahasa kita, membenarkan apa yang selama
ini masih salah, hingga kita dapat mengajarkan apa yang benar kepada anak
didik kita kelak.
11
DAFTAR PUSTAKA
12