Tugas Akhir Pengukuran Kinerja
Tugas Akhir Pengukuran Kinerja
SKRIPSI
Oleh:
2008
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul:
Pembimbing
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari saru urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,
Barang siapa berjalan menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan ke surga.
(H.R. Muslim)
(Q.S. Mujadalah:11)
iii
PERSEMBAHAN
Al m a m a t e r
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr.Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Solo. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna
Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
Muhammadiyah Surakarta.
3. Banu Witono, SE, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
skripsi ini.
4. Drs. Yuli Tri Cahyono, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang arif dan
bijaksana telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan
v
5. Drs. Sri Retno Indrastanti, Ak., M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah
Muhammadiyah Surakarta.
7. Bapak Dadung Handogo (Branch Manager) dan Bapak Heru Setiyanto (Assistant
Manager) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo yang telah
8. Ibu Ninik (Retail Service Head), Ibu Rini (Accounting and Control Head), Ibu
Tutik (GBA staff), Bapak Farid (Collection and Work Out Head), Bapak Heri
Cabang Solo yang telah membantu memberikan data-data yang diperlukan oleh
penulis.
9. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan doa, dorongan, semangat,
10. Adik-adiku Riska, Vicka, dan Erika yang telah memberikan dorongan dan
11. BinBinku, who give me love, faithfully, and support my way, thanks for
12. Teman-teman dekatku Iik, mbak Arum, Ita, Retno, dan Tama, thanks atas
13. Teman-temanku kelas B Akuntansi 2004, Mahmudah, Anisa, Arie, dan semua
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan
vi
14. Mas Ichsan kelas D Akuntansi 2003, thanks atas supportnya dan yang telah
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
miliki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
Wassalamu`alaikum Wr.Wb.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ................................................................................................ xv
viii
C. Pengukuran Kinerja Tradisional .............................................. 11
DATA ............................................................................................ 37
ix
F. Analisis Data ............................................................................ 56
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 70
B. Saran ........................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Bisnis ..................................................................................... 63
Pertumbuhan ......................................................................... 65
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Scorecard
Lampiran 3 Laporan Laba Rugi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo
xiii
ABSTRAKSI
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi
persaingan.
penyampaian produk dan layanan yang lebih baik pada konsumen. Untuk dapat
standar pengukuran kinerja yang tepat, dalam arti tidak hanya berorientasi pada
sektor keuangan saja, karena hal tersebut sangat kurang tepat dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin ketat. Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan
informasi dari sektor non keuangan, seperti kepuasan konsumen, kualitas produk
atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga pihak manajemen perusahaan
dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan hidup perusahaan dalam
jangka panjang.
Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada
1
keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup
sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak
Selain itu pengukuran kinerja dengan cara ini juga kurang mampu bercerita banyak
mengenai masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan sektor eksternal, serta tidak
mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Kaplan dan
Norton, 1996:7).
oleh banyak perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai,
adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang diperkenalkan oleh Robert S.
Kaplan (Guru Besar Akuntansi di Harvard Business School) dan David P. Norton
pengukuran atas kinerja sebuah organisasi bisnis yang selama ini dianggap terlalu
Secara umum, terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam
2
kinerja finansial, juga mempertimbangkan pula kinerja-kinerja non finansial. Selain
itu balanced scorecard tidak hanya mengukur aktivitas akhir (out come) tetapi juga
menghasilkan produk maupun jasa. Namun dalam penelitian ini yang dijadikan
sebagai objek adalah organisasi jasa yang bergerak dalam bidang keuangan, yaitu
bank. Sesuai dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Adapun kegiatan bank di
Indonesia terutama kegiatan Bank Umum adalah menghimpun dana dari masyarakat
bank milik pemerintah (BUMN) yang mempunyai visi menjadi bank yang
dalam pengukuran kinerja. Usaha ini berkaitan dengan pihak-pihak di dalam dan di
3
luar organisasi yang digunakan sebagai tolak ukur guna mengimbangi scorecard
dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT Bank Tabungan Negara
B. Perumusan Masalah
Bagaimana kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo bila diukur
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan dibatasi oleh beberapa hal, yaitu:
Scorecard.
2. Data yang digunakan adalah data dari PT Bank Tabungan Negara (Persero)
D. Tujuan Penelitian
4
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil
bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam
yang telah ada, sehingga akan dapat mendorong perusahaan ke arah tercapainya
keunggulan bersaing di masa kini dan akan datang, serta akan membawa
2. Bagi penulis
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima bab
yang secara garis besarnya bab demi bab disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung masalah yang sedang
5
dikaji, antara lain pengertian bank, pengukuran kinerja, pengukuran
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, obyek yang diteliti, data dan
DATA
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi simpulan yang didapat dari masalah yang sedang diteliti,
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
a. Bank Umum
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
7
membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan
deposito.
melalui simpanan giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman (lanable fund) bagi bank konvensional atau pembiayaan bagi bank
syariah.
Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank. Jasa-jasa ini
berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat
kepercayaan (trust).
8
B. Pengukuran Kinerja
organisasi perlu mengadakan evaluasi. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjamin
membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar
untuk menilai seberapa baik aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah
pengukuran kinerja menurut Hansen dan Mowen (1995) dalam Rosyati dan Hidayati
(2004) adalah:
d. Mudah dipublikasikan.
9
f. Biaya yang digunakan efektif.
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan
hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang
semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta
tahap utama yaitu tahap persiapan dan tahap penilaian (Mulyadi, 2001:420).
10
b. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:
sebelumnya.
kinerja yang lebih menekankan pada aspek keuangan, yaitu yang sering disebut
dengan pengukuran kinerja tradisioanal. Kinerja personal yang diukur hanyalah yang
yang digunakan untuk melayani pelanggan diabaikan oleh manajemen karena sulit
hal yang sulit diukur diabaikan atau diberi nilai kuantitatif secara sembarang. Jalan
pikiran seperti ini oleh McNamara disebut sebagai sesuatu yang bersifat semu
dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan, karena itu kinerja
11
keuangan tidak mampu bercerita banyak mengenai masa lalu perusahaan dan
tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada
sektor keuangan saja, tanpa memperhatikan sektor non keuangan. Sistem pengukuran
kinerja yang hanya menekankan pada sektor keuangan membuat perusahaan sulit
untuk berkembang. Oleh karena itu pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian
riset kantor akuntan publik KPMG di USA yang dipimpin oleh David P. Norton,
Hasil studi tersebut diterbitkan dalam sebuah artikel berjudul Balanced Scorecard-
Februari 1992). Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja
kata yaitu balanced dan scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah
kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa
12
yang akan datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksunya adalah untuk
mengukur kinerja seseorang diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu
keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren
(Mulyadi, 2005:1).
dari empat perspektif serta menerjemahkan visi unit bisnis dan strateginya ke dalam
a. Pengukuran hasil (pada masa lalu) dan pemicu kinerja masa depan.
d. Proses top-down yang merupakan suatu penjabaran dari visi, misi dan strategi
Scorecard yaitu:
13
c. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi
perusahaan.
anggaran tahuanan.
stretegi.
Keuangan ROI
Penyertaan Tepat
Waktu
14
E. Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard
mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai sasaran strategi yang sudah
merupakan suatu ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan
oleh keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Pengukuran kinerja keuangan
kehidupan bisnis. Kaplan dan Norton membagi daur hidup bisnisnya menjadi tiga
a. Bertumbuh (Growth)
dalam tahap ini perusahaan berusaha untuk menggunakan sumber daya yang
15
beroperasi, merebut pangsa pasar, dan membuat jaringan distribusi. Di dalam
tahap ini kemungkinan besar perusahaan akan selalu dalam keadaan rugi, karena
b. Bertahan (Sustain)
Pada tahap ini perusahaan masih mempunyai daya tarik yang bagus bagi para
memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik sehingga secara
pada tahap ini biasanya lebih berorientasi pada profitabilitas. Tujuan yang
baik tentunya para manajer harus bekerja keras untuk memaksimalkan pendapat
yang dihasilkan dari investasi modal, sedangkan untuk unit bisnis yang telah
memiliki otonomi diminta tidak hanya mengelola arus pendapatan, tetapi juga
tingkat investasi modal yang telah ditanamkan dalam unit bisnis yang
bersangkutan.
c. Menuai (Harvest)
Tahap ini merupakan tahap pendewasaan bagi sebuah perusahaan, karena pada
tahap ini perusahaan tinggal menuai dari investasi yang dilakukan pada tahap-
tahap sebelumnya. Yang harus dilakukan pada tahap ini adalah perusahaan tidak
16
lagi melakukan investasi, tetapi hanya memelihara supaya perusahaan berjalan
dengan baik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kaplan dan Norton bahwa untuk
setiap tahap dalam siklus kehidupan bisnis ada tiga macam pokok tema keuangan
yang dapat mendorong strategi bisnis. Ketiga pokok tema tersebut adalah bauran dan
investasi.
peranan penting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah perusahaan yang tumbuh dan
tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila tidak didukung oleh
melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi target atau sasaran.
Apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan para pelanggan menjadi hal yang
perspective) yaitu:
1) Pangsa pasar (market share), mengukur seberapa besar pasar yang telah
dicapai untuk dilayani perusahaan, dan berapa peluang pasar yang masih
dapat dicapai.
17
2) Pemerolehan pelanggan (customer acquisition), mengukur kemampuan
laba.
Kaplan dan Norton ada beberapa atribut tentang customer value proposition, di
antaranya adalah:
1) Atribut produk/jasa, meliputi fungsi produk dan jasa, harga, dan mutu.
3) Atribut citra dan reputasi, yang meliputi faktor-faktor yang tidak berwujud
18
Pangsa Pasar
Kepuasan
Pelanggan
produk baru yang lebih berkualitas sampai produk tersebut siap diedarkan kepada
customer. Tentunya proses internal bisnis tidak lepas dari perspektif keuangan dan
pelanggan. Jadi seakan-akan ketiga perspektif ini membentuk rantai yang saling
berhubungan. Di dalam perspektif proses internal bisnis ini ada tiga tahap yang harus
Pada tahap ini perusahaan berusaha keras untuk mengadakan penelitian dan
dengan keinginan customer. Untuk mengukur kinerja pada tahap ini dipusatkan
19
pada tiga indikator yaitu hasil secara teknis, keuntungan penjualan, dan penilaian
b. Tahap operasi
Tahap ini mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan mulai dari
kinerjanya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu kualitas, biaya, dan waktu.
oleh perusahaan. Hal ini dilakukan agar para customer mempunyai loyalitas
terhadap perusahaan. Tolak ukur yang biasa digunakan oleh perusahaan pada
tahap ini adalah tingkat efisiensi per pelayanan purna jual, jangka waktu
Untuk lebih jelasnya tentang perspektif proses internal bisnis dalam konsep
Kebutuhan
Ketahui Ciptakan Bangun
Kenali Memasar- Layanan pelanggan
kebutuhan produk/ produk/
pasar kan pelanggan terpuaskan
pelanggan jasa jasa
Gambar II.3 Perspektif proses internal bisnis dalam konsep Balanced Scorecard
20
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth
yang memungkinkan tujuan yang berkaitan dengan ketiga perspektif lainnya dapat
terwujud, sehingga pada akhirnya akan dapat tercapai tujuan perusahaan. Tujuan
(customer), dan proses internal bisnis. Dalam perspektif ini ada tiga faktor penting
karena karyawan tidak lagi dipekerjakan secara fisik tetapi sudah diganti dengan
sistem yang lebih canggih. Untuk itu perusahaan harus memberikan pelatihan
kembali kepada para karyawan sehingga akan menciptakan kreativitasnya yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam menentukan tujuan dan ukuran
yang berkaitan dengan kemampuan karyawan ada tiga hal yang perlu
a. Kepuasan karyawan
dan customer service. Oleh karena itu pihak manajer harus mengamati sedini
21
karyawan, pihak manajer dapat melakukan survey yang dilaksanakan secara
rutin.
b. Retensi karyawan
asset) yang tak ternilai bagi perusahaan. Jadi jika ada karyawan yang berkualitas
keluar dari perusahaan atas kehendak sendiri, maka hal tersebut merupakan
c. Produktivitas karyawan
peningkatan modal dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal, dan kepuasan
(learning and growth perspective) dalam konsep Balanced Scorecard dapat dilihat
22
Ukuran Inti
Hasil
Retensi Produktivitas
Pekerja Pekerja
Kepuasan
Pekerja
1. Komprehensif
perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif
23
keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain seperti pelanggan, proses, serta
2. Koheren
3. Berimbang
4. Terukur
untuk diukur.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosyati dan Hidayati (2004) dengan judul
24
Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang). Penelitian ini mengukur kinerja
perusahaan selama periode lima tahun, yaitu tahun 1998 s/d 2002. Dari hasil
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja PDAM kota Magelang yang diukur
dengan konsep balanced scorecard yaitu dari aspek finansial dan non finansial, di
mana ada bebarapa perspektif yang belum baik, sehingga perusahaan perlu
meningkatkan kinerjanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Utami Puji Lestari dan Dwita Darmawati
periode lima tahun, yaitu tahun ajaran 1996/1997 s/d 2000/2001. Dari hasil penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa kinerja PSM FE Unsoed yang diukur dengan konsep
merupakan organisasi non profit. Kinerja yang diukur adalah internal business
dari ketiga perspektif tersebut masih ada kinerja yang dinilai kurang baik, sehingga
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
keadaan sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan mengawasi
dan mempelajari secara langsung PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.
B. Obyek Penelitian
pengelolaan jasa keuangan, yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,
yang meliputi pengukuran kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan. Aspek
non keuangan terdiri dari tiga perspektif pengukuran, yang meliputi perspektif
Dalam pengukuran kinerja tersebut juga digunakan kuisioner dengan dua responden
yaitu nasabah dan karyawan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pembagian
26
kuisioner kepada karyawan dan nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Cabang Solo.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui laporan tahunan perusahaan
selama periode tiga tahun yaitu tahun 2005, 2006, dan 2007, serta studi pustaka
mengadakan tanya jawab secara langsung pada pihak PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Solo, yaitu pada bagian GBA (General Branch Administration)
sehubungan dengan visi dan misi yang ditetapkan oleh bank, serta struktur organisasi
kualitas pelayaan yang diberikan oleh pihak bank. Kuisioner diambil dari Standar
27
3. Studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan
data dengan cara mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan penelitian guna
Scorecard.
1. Mengetahui visi dan misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo
mengetahui visi dan misi bank. Hal ini digunakan untuk mengetahui arah dan
proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Target ini digunakan
untuk memotivasi manajemen bank agar dapat mencapai apa yang sudah
ditetapkan.
28
F. Alat Analisis
investasi dalam jangka waktu tertentu. Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai
berikut:
Semakin tinggi nilai ROI berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam
b. Profit margin
Profit margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan laba
(rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan. Rumus untuk mencari profit margin
Laba Bersih
Profit Margin = 100%
Penjualan
Semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena dianggap
c. Rasio operasi
29
dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus
Penjualan Bersih
Rasio Operasi = 100%
Aktiva Lancar
a. Market share
pasar dibandingkan dengan bank yang sejenis. Semakin tinggi nilai market share,
ini adalah seluruh nasabah di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,
Umar (1997:74).
30
N
n =
1 + Ne 2
Di mana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
termasuk besar)
60.243
n =
1 + 60.243 ( 0,1)
2
random sampling), yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak
terbatas pada setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Pengujian
n ( xy ) ( xy )
r =
{n x 2
( x )
2
} {n y 2
( y )
2
}
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
x = Variabel independen
31
y = Variabel dependen
n = Jumlah sampel
Tarif signifikan = 5%
2 rb
r1 =
1 + rb
Keterangan:
Pengukuran skor yang digunakan yaitu skor sangat puas (5) dan puas (4).
c. Profitabilitas konsumen
yang berhasil dicapai perusahaan dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada
Pendapatan Jasa
Profitabilitas Konsumen = 100%
Total Keuntungan Jasa
32
3. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis. Pengukuran
besar nilai inovasi produk, berarti menunjukkan semakin baik penjualan produk
baru tersebut.
b. Proses operasi, yaitu dengan mengukur kecepatan transasksi yang dilakukan pada
terlalu lama di depan loket. Semakin tinggi proses operasi berarti semakin baik,
keseluruhan keluhan. Semakin tinggi nilai layanan purna jual berarti semakin
baik, artinya bank telah mampu menangani keluhan dari para nasabahnya.
perhitungan:
Laba Operasi
Produktivitas Karyawan = 100 %
Jumlah Karyawan
33
Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan, berarti menunjukkan semakin
kunci. Rumus untuk mencari tingkat retensi karyawan adalah sebagai berikut:
karyawan dan tingkat retensi karyawan. Rumus untuk mencari tingkat kepuasan
ini adalah seluruh karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,
Umar (1997:74).
N
n =
1 + Ne 2
Di mana:
34
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
termasuk kecil)
63
n =
1 + 63 ( 0,2 )
2
random sampling), yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak
terbatas pada setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Pengujian
n ( xy ) ( x y )
r =
{n x 2
( x )
2
} {n y 2
( y )
2
}
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
x = Variabel independen
y = Variabel dependen
n = Jumlah sampel
35
Tarif signifikan = 5%
2 rb
r1 =
1 + rb
Keterangan:
Pengukuran skor yang digunakan yaitu skor sangat puas (5) dan puas (4).
36
BAB IV
sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta,
Medan, Surabaya, dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai
besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan
TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat
melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan
dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang
Yogyakarta.
37
Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur
semua kantor, termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga
tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama
kelahirannya dan sampai berubah nama BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi
sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9 Februari
staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan
bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih
sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK
UU No. 36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK
PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan
sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit
38
BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup
penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK
untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976,
karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu
merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah
memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan
Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo pertama kali berdiri pada tahun 1990
Kantor Cabang Solo adalah karena dinilai mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi
yang baik. Sejak tahun 1990 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo telah
Pada tahun 1990 pertama kali didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi
39
No. 228, pada waktu itu status lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993
megalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plaza blok a11-12 Jl. Kapten
Mulyadi yang pada waktu itu juga masih berstatus sewa. PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Solo bertahan di Ruko Beteng Plaza sampai dengan bulan
November 1997. Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Cabang Solo mempunyai gedung sendiri yang bertempat di Jl. Slamet Riyadi No.
282 Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember yang hingga saat
ini digunakan sebagai aktivitas PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.
Visi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo adalah menjadi bank
nasabah.
40
D. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Solo
Branch Manager
Outsourching
Pesuruh Cash Room
Driver
Satpam
Penjaga Malam
PT BKP
Teknisi
Operator
41
Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo
seorang Branch Manager yang membawahi empat kepala bagian, yaitu kepala
bagian Accounting and Control, Operation, Retail Service, dan Collection and Work
Out. Di mana setiap kepala bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi dan
a. Tanggung jawab:
Kantor Cabang.
b. Ikhtisar pekerjaan:
42
2. Retail Service Head (Kepala Layanan Retail)
a. Tanggung jawab:
baik.
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
43
3) Bertanggung jawab terhadap perlindungan bank dari tindakan
b. Ikhtisar pekerjaan:
Processing.
Administration.
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
44
5. Collection and Work Out Head (Kepala Penagihan dan Penyelamatan Kredit)
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
ektern.
45
2) Bertanggung jawab atas pemantauan laporan keuangan, baik pihak intern
dan ektern.
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
Cabang.
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
(General Ledger).
46
2) Bertanggung jawab terhadap penyelesaian suspense dan selisih akibat
sistem.
Cabang.
b. Ikhtisar pekerjaan:
Tanggung jawab:
a. Tanggung jawab:
Cabang.
kepegawaian.
pengawasan anggaran.
b. Ikhtisar pekerjaan:
47
3) Memastikan terselenggaranya fungsi kartu pengawas anggaran.
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
ware.
a. Tanggung jawab:
48
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
49
14. Loan Document Staff (Petugas Dokumen Kredit)
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
50
2) Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya seluruh fungsi
a. Tanggung jawab:
KPR/non KPR.
b. Ikhtisar pekerjaan:
ketentuan bank.
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
51
18. Teller Service Head (Kepala Layanan Teller)
a. Tanggung jawab:
3) Bertanggung jawab atas kesesuaian antara fisik uang, bukti dasar, dan
b. Ikhtisar pekerjaan:
19. Teller
a. Tanggung jawab:
Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket.
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
b. Ikhtisar pekerjaan:
a. Tanggung jawab:
52
peningkatan penggunaan fitur produk.
b. Ikhtisar pekerjaan:
22. Collection Supervisor atau LAS (Loan Accounting Supervisor) Penagihan Kredit
a. Tanggung jawab:
pembinaan kredit.
b. Ikhtisar pekerjaan:
23. Collection Staff atau LAO (Loan Accounting Officer) Penagihan Kredit
a. Tanggung jawab:
angsuran.
b. Ikhtisar pekerjaan:
53
24. Work Out Supervisor atau LAS Penyelamatan Kredit
a. Tanggung jawab:
comptable.
b. Ikhtisar pekerjaan:
penyelasaian kredit.
penyelasaian kredit.
a. Tanggung jawab:
umum.
b. Ikhtisar pekerjaan:
54
Cabang Solo terdiri dari produk dana, jasa dan layanan, serta produk kredit.
1. Produk dana, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan cara menghimpun dana atau
mengumpulkan dana dari masyarakat luas. Produk dana tersebut terdiri dari:
a. Tabungan Batara
e. Sertifikat Deposito
f. Giro
g. Deposito Berjangka
2. Jasa dan layanan, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank
a. ATM Batara
b. Kiriman uang
c. Inkaso
e. Bank garansi
3. Produk kredit, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank
55
Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan cara menyalurkan dana atau
melemparkan kembali dana yang telah disimpan melalui simpanan dari produk
dana yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Produk kredit
d. Kredit Swadana
g. Real Cash
m. Kredit Investasi
F. Analisis Data
perspektif guna meningkatkan pelayanan dan kinerja bank. Untuk lebih jelasnya
tentang target dari masing-masing perspektif tersebut dapat dilihat pada tabel IV.1.
56
Tabel IV.1
TARGET DARI MASING-MASING PERSPEKTIF DALAM
KONSEP BALANCED SCORECARD
Perspektif Ukuran Target
Perspektif keuangan Return On Invesment (ROI) 4%
Rasio operasi 4%
Perspektif Market share 45%
ukuran kinerja yang digunakan adalah ROI, profit margin, dan rasio operasi.
Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel IV.2.
Tabel IV.2
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF KEUANGAN
57
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
ROI 4,30% 4,52% 4,41% 4,41%
Profit margin 28,65% 29,74% 34,69% 31,03%
Rasio operasi 4,54% 4,83% 4,72% 4,70%
Sumber: Lampiran 2 dan 3 diolah peneliti
baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva. Dari tabel IV.2 dapat
dilihat bahwa nilai ROI pada tahun 2005 mencapai 4,30% dan pada tahun
4,41%.
2) Profit margin
laba/rugi bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai
dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Dari tabel IV.2 dapat dilihat bahwa
29,74%, dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar 4,95%
58
3) Rasio operasi
hubungannya dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki oleh
meningkatkan penjualan bersih. Dalam tabel IV.2 dapat dilihat bahwa pada
tahun 2005 rasio operasi mencapai 4,54% dan pada tahun 2006 mengalami
(Persero) Cabang Solo menggunakan tiga ukuran, yaitu market share, kepuasan
konsumen, dan profitabilitas konsumen. Hasil analisis dari perspektif ini dapat
Tabel IV.3
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF KONSUMEN
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
Market share 41,39% 43,89% 44,59% 43,29%
Kepuasan konsumen - - 79,12% 79,12%
Profitabilitas konsumen 80,88% 74,53% 78,68% 78,03%
Keterangan: (-) data tidak tersedia
Sumber: - Divisi pemasaran PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,
2005 s/d 2007
- Lampiran 4 diolah peneliti
- Lampiran 3 diolah peneliti
59
1) Market share
jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Dari tabel IV.3 dapat
dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar 0,70% menjadi
kualitas produk dana dan produk kredit, serta mutu pelayanan yang lebih baik
kedapa nasabahnya.
2) Kepuasan konsumen
Hal ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 100 responden.
Hasil dari survey kepuasan konsumen adalah sebesar 79,12%, yang terdiri
dari 43,17% menyatakan puas dan 35,95% menyatakan sangat puas, dengan
c) Kondisi ATM
60
f) Pembukaan dan penutupan interaksi oleh petugas bank
CustomerService
Untuk mengetahui kelayakan dan keandalan dari hasil survey tersebut, maka
dilakukan pengujian dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
dinyatakan andal.
3) Profitabilitas konsumen
61
Profitabilitas konsumen menggambarkan seberapa besar keuntungan yang
konsumen pada tahun 2005 adalah sebesar 80,88%, sedangkan pada tahun
Proses internal bisnis merupakan rangkaian akitivitas yang digunakan oleh bank
untuk menghasilakan produk dan jasa bagi nasabahnya. Proses internal bisnis
terdiri dari tiga ukuran yaitu inovasi produk, proses operasi, dan layanan purna
jual. Kinerja perspektif proses internal bisnis dari PT Bank Tabungan Negara
Tabel IV.4
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF PROSES INTERNAL BISNIS
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
Inovasi produk 76,53% 77,75% 79,78% 78,02%
Proses operasi 7 menit 5 menit 3 menit 5 menit
Layanan purnna jual 89,81% 88,37% 90,45% 89,54%
Sumber: Divisi Retail Service PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang
Solo, 2005 s/d 2007
1) Inovasi produk
produk Tabungan BATARA, dan pada produk kredit yaitu dengan inovasi
62
dan jasa yaitu dengan kemudahan ATM Batara yang dapat digunakan di
seluruh jaringan ATM berlogo Link. Dari tabel IV.4 dapat diketahui bahwa
menjadi 77,75%, dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar
2) Proses operasi
Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk dan
kecepatan transaksi pada pelayanan teller. Dari tabel IV.4 dapat diketahui
bahwa proses operasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo telah
tahun 2005, kemudian 5 menit pada tahun 2006, hingga menjadi 3 menit pada
jual yang dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.
Dari tabel IV.4 dapat dilihat bahwa penanganan keluhan maupun pengaduan
nasabah yang dilakukan oleh bank pada tahun 2005 mencapai 89,81%,
63
sedangkan pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 88,87%, dan pada
(Persero) Cabang Solo telah melampaui rata-rata 89,54% pada tahun 2005
dan 2007, hal tersebut berarti bahwa bank telah mampu menangani keluhan
retensi karyawan, dan kepuasan karyawan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat
Tabel IV.5
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN
DAN PERTUMBUHAN
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
Produktivitas karyawan 36.000.000 20.229.230 67.400.000 41.209.743
Retensi karyawan 0% 0% 3,17% 1,06%
Kepuasan karyawan - - 88,68% 88,68%
Keterangan: (-) data tidak tersedia
Sumber: - Lampiran 3 diolah peneliti
- Divisi GBA PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, 2005
s/d 2007
- Lampiran 5 diolah peneliti
1) Produktivitas karyawan
karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi pula out put yang dihasilkan
64
oleh karyawan. Produktivitas karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Cabang Solo pada tahun 2005 s/d 2007 mengalami kenaikan dan penurunan,
yaitu pada tahun 2005 sebesar Rp 36.000.000,00, dan pada tahun 2006
menjadi Rp 67.400.000,00.
2) Retensi karyawan
mereka bekerja. Pada tahun 2005 dan 2006 PT Bank Tabungan Negara
3) Kepuasan karyawan
dari 58,51% menyatakan puas dan 30,17% menyatakan sangat puas. Untuk
dilakukan pengujian dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas
yang merupakan nilai dari Corrected Item Tota Correlation lebih besar
65
dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid. Uji reliabilitas dengan
sebesar 0,9100 sehingga nilai Cronbachs Alpha > 0,60 dan kuisioner
dinyatakan andal.
(Persero) Cabang Solo secara menyeluruh dapat dilihat pada tabel IV.6.
66
Dari tabel IV.6 dapat diketahui bahwa pencapaian hasil pada perspektif
keuangan terdapat dua ukuran hasil yang sudah mampu melampaui dari target yang
telah ditetapkan, yaitu ROI dan rasio operasi. Nilai ROI sebesar 4,41% mampu
melampaui target 4% per-tahun dan rasio operasi mampu melampaui target 4% per-
tahun yaitu dengan pencapaian 4,70%, sedangkan profit margin adalah sebesar
(Persero) Cabang Solo belum mampu mencapai target 45% per-tahun yang telah
konsumen juga masih berada di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu 78,03%
yang semula ditargetkan dapat mencapai 80% per-tahun. Untuk tingkat kepuasan
konsumen telah mampu melampaui target 75% per-tahun yaitu dengan pencapaian
79,13%.
Pada perspektif proses internal bisnis terdapat dua ukuran hasil yang sudah
mampu mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu inovasi produk dan proses
operasi. Inovasi produk telah mampu melampaui target 60% per-tahun yaitu dengan
pencapaian 78,02%, dan proses operasinya juga telah dapat mencapai target 5 menit.
Untuk layanan purna jual masih berada di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu
mampu melampaui dari target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produktivitas
67
target 1% per-tahun yaitu dengan pencapaian 1,06%, sedangkan tingkat kepuasan
konsumen juga sudah mencapai 88,68% di atas target 75% per-tahun yang telah
68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Negara (Persero) Cabang Solo, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Pada perspektif keuangan, pencapaian ROI dan rasio operasi telah mampu
melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan, namun nilai profit margin
masih berada di bawah target, yaitu 31,03% yang semula ditargetkan dapat
pertumbuhan bank.
2. Pada perspektif konsumen, pencapaian market share perusahaan dari tahun 2005
s/d 2007 masih belum mampu mecapai target yang telah ditetapkan. Untuk
pencapaian profitabilitas konsumen juga masih berada di bawah dari target per
75% per-tahun yaitu dengan pencapaian 79,12%. Hal tersebut berarti produk dan
pelayanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabahnya sudah cukup baik.
3. Pada perspektif proses internal bisnis terdapat dua ukuran hasil yang sudah
mampu mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu proses operasi dan inovasi
transaksi dari 7 menit hingga menjadi 3 menit, sedangkan inovasi produk telah
melampaui target 60% per-tahun yaitu dengan pencapaian 78,02%. Hal tersebut
69
berarti menunjukkan bahwa penjualan produk dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Untuk layanan purna jual rata-rata selama tiga tahun yaitu tahun
2005 s/d 2007 adalah sebesar 89,54% kurang dari target 90% per-tahun.
maupun kepuasan karyawan sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan.
Hal tersebut membuktikan bahwa loyalitas karyawan pada bank cukup baik,
salah satu intangible assets yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan
B. Saran
Dari simpulan yang telah diuraikan tersebut, ada beberapa hal yang dapat
dapat meningkatkan profit margin yang selama tahun 2005, 2006, dan 2007
2. Untuk market share, pihak manajemen harus lebih meningkatkan kualitas produk
dana dan produk kredit, serta mutu pelayanan yang lebih baik kepada
70
dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga yang diberikan kepada penabung,
yang diharapkan akan dapat menambah minat bagi calon nasabah untuk
menyimpan uangnya di bank. Cara yang lain adalah dengan menurunkan suku
bunga bagi peminjam, yang diharapkan akan dapat menarik calon debitur
(peminjam) dan untuk persaingan pasar. Peningkatan market share tersebut pada
yang berarti keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dari pandapatan jasa yang
3. Peningkatan mutu layanan purna jual juga harus diperhatikan oleh pihak
tepat, yang pada akhirnya nasabah juga akan merasa puas dengan hasil
penyelesaian tersebut.
nasabah, karena kedua faktor tersebut merupakan faktor penting yang harus
terjamin, maka rangkaian aktivitas yang digunakan oleh pihak bank untuk
menghasilkan produk dan pelayanan bagi nasabah juga menjadi semakin baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi
Dua, Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Kasmir, SE, MM, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Enam, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2003.
Lestari, Utami Puji dan Dwita Darmawati, Penilaian Kinerja Organisasi melalui
Pendekatan Balanced Scorecard (Studi pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto), JEBA, Vol.
5, No.2: 211-225, 2003.
Rosyati dan Luk Luk Atul Hidayati, Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Magelang, Jurnal Analisis Bisnis dan Ekonomi, Vol.2, No.1: 84-103, 2004.
Umar, Husein, Riset Akuntansi: Panduan Lengkap untuk Membuat Skripsi, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Tabel IV.6
HASIL PENGUKURAN KINERJA DAN TARGETNYA BERDASARKAN KONSEP BALANCED SSORECARD
PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO TAHUN 2005, 2006, DAN 2007
Perspektif Ukuran Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Rata-rata Target
Per-tahun Per-tahun
Perspektif Keuangan ROI 4,30% 4,52% 4,41% 4,41% 4%
AKTIVA PASIVA
1. Kas Rp 1.031.500.000 1. Giro Rp 28.035.000.000
2. Giro Bank Indonesia Rp 6.672.200.000 2. Kewajiban segera lainnya Rp 275.300.000
3. Giro pada bank lain Rp 2.973.600.000 3. Tabungan Rp 68.922.400.000
4. Penempatan pada bank lain Rp 735.300.000 4. Deposito berjangka dan sertfikat deposito Rp 42.378.300.000
5. PPA Penempatan pada bank lain -/- (Rp 22.600.000) 5. Surat berharga yang diterbitkan Rp 5.875.000.000
6. Posisi kredit yang diberikan 6. Pinjaman yang diterima Rp 9.138.200.000
6.1. Perumahan Rp 115.189.200.000 7. Beban bungan yang masih harus dibayar Rp 176.200.000
6.2. KPP (Kredit Pendukung Perum.) Rp 5.956.200.000 8. Kewajiban lain-lain Rp 1.118.800.000
6.3. KRD lainnya Rp 10.512.900.000 9. Pinjaman subordinasi Rp 349.200.000
7. PPA Kredit yang diberikan -/- (Rp 1.306.000.000) 10. Ekuitas Rp 5.029.600.000
8. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 11.470.800.000
9. Biaya dibayar dimuka Rp 293.500.000
10. Aktiva tetap Rp 4.935.000.000
11. Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Rp 805.300.000)
12. Aktiva lain-lain Rp 3.661.700.000
TOTAL AKTIVA Rp 161.298.000.000 TOTAL PASIVA Rp 161.298.000.000
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2006
AKTIVA PASIVA
1. Kas Rp 1.893.200.000 1. Giro Rp 30.438.000.000
2. Giro Bank Indonesia Rp 10.250.800.000 2. Kewajiban segera lainnya Rp 329.100.000
3. Giro pada bank lain Rp 5.703.100.000 3. Tabungan Rp 89.547.200.000
4. Penempatan pada bank lain Rp 976.600.000 4. Deposito berjangka dan sertfikat deposito Rp 51.862.900.000
5. PPA Penempatan pada bank lain -/- (Rp 32.300.000) 5. Surat berharga yang diterbitkan Rp 6.251.300.000
6. Posisi kredit yang diberikan 6. Pinjaman yang diterima Rp 9.274.300.000
6.1. Perumahan Rp 133.294.500.000 7. Beban bungan yang masih harus dibayar Rp 256.700.000
6.2. KPP (Kredit Pendukung Perum.) Rp 6.453.000.000 8. Kewajiban lain-lain Rp 1.060.000.000
6.3. KRD lainnya Rp 6.576.300.000 9. Pinjaman subordinasi Rp 352.700.000
7. PPA Kredit yang diberikan -/- (Rp 1.378.100.000) 10. Ekuitas Rp 6.539.800.000
8. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 19.750.000.000
9. Biaya dibayar dimuka Rp 307.200.000
10. Aktiva tetap Rp 8.780.500.000
11. Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Rp 3.027.600.000)
12. Aktiva lain-lain Rp 6.364.800.000
TOTAL AKTIVA Rp 195.912.000.000 TOTAL PASIVA Rp 195.912.000.000
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2007
AKTIVA PASIVA
1. Kas Rp 2.742.300.000 1. Giro Rp 35.673.300.000
2. Giro Bank Indonesia Rp 15.786.500.000 2. Kewajiban segera lainnya Rp 567.900.000
3. Giro pada bank lain Rp 8.764.300.000 3. Tabungan Rp 113.808.500.000
4. Penempatan pada bank lain Rp 1.302.000.000 4. Deposito berjangka dan sertfikat deposito Rp 69.030.700.000
5. PPA Penempatan pada bank lain -/- (Rp 52.700.000) 5. Surat berharga yang diterbitkan Rp 10.096.300.000
6. Posisi kredit yang diberikan 6. Pinjaman yang diterima Rp 9.298.400.000
6.1. Perumahan Rp 165.724.300.000 7. Beban bungan yang masih harus dibayar Rp 362.700.000
6.2. KPP (Kredit Pendukung Perum.) Rp 8.350.000.000 8. Kewajiban lain-lain Rp 1.456.900.000
6.3. KRD lainnya Rp 7.140.700.000 9. Pinjaman subordinasi Rp 367.100.000
7. PPA Kredit yang diberikan -/- (Rp 1.941.300.000) 10. Ekuitas Rp 7.421.400.000
8. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 24.219.000.000
9. Biaya dibayar dimuka Rp 495.000.000
10. Aktiva tetap Rp 10.080.900.000
11. Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Rp 4.730.400.000)
12. Aktiva lain-lain Rp 10.202.600.000
TOTAL AKTIVA Rp 248.083.200.000 TOTAL PASIVA Rp 248.083.200.000
Lampiran 1
A. Perspektif Keuangan
Rp 6.935.900.000,00 Rp 24.205.500.000,00
= 100%
Rp 24.205.500.000,00 Rp 161.298.000.000,00
= 4,30%
Rp 8.848.100.000,00 Rp 29.748.600.000,00
= 100%
Rp 29.748.600.000,00 Rp 195.912.000.000,00
= 4,52%
Rp 10.935.800.000,00 Rp 31.527.000.000,00
= 100%
Rp 31.527.000.000,00 Rp 248.083.200.000,00
= 4,41%
2. Profit Margin
Laba Bersih
Profit Margin = 100%
Penjualan
Rp 6.935.900.000,00
a. Profit Margin tahun 2005 = 100%
Rp 24.205.500.000,00
= 28,65%
Rp 8.848.100.000,00
b. Profit Margin tahun 2006 = 100%
Rp 29.748.600.000,00
= 29,74%
Rp 10.935.800.000,00
c. Profit Margin tahun 2007 = 100%
Rp 31.527.000.000,00
= 34,69%
3. Rasio Operasi
Penjualan Bersih
Rasio Operasi = 100%
Aktiva Lancar
Rp 6.968.700.000,00
a. Rasio Operasi tahun 2005 = 100%
Rp 153.506.600.000,00
= 4,54%
Rp 8.880.300.000,00
b. Rasio Operasi tahun 2006 = 100%
Rp 183.794.300.000,00
= 4,83%
Rp 10.955.800.000,00
c. Rasio Operasi tahun 2007 = 100%
Rp 232.530.100.000,00
= 4,72%
B. Perspektif Konsumen
1. Kepuasan konsumen
725 4
a. Kriteria puas untuk kepuasan konsumen = 100%
6.717
= 43,17%
483 5
b. Kriteria sangat puas untuk kepuasan konsumen = 100%
6.717
= 35,95%
2. Profitabilitas konsumen
Pendapatan Jasa
Profitabilitas Konsumen = 100%
Total Keuntungan Jasa
Rp 19.576.800.000,00
a. Profitabilitas konsumen tahun 2005 = 100%
Rp 24.205.500.000,00
= 80,88%
Rp 22.171.500.000,00
b. Profitabilitas konsumen tahun 2006 = 100%
Rp 29.748.600.000,00
= 74,53%
Rp 24.805.800.000,00
c. Profitabilitas konsumen tahun 2007 = 100%
Rp 31.527.000.000,00
= 78,68%
1. Produktivitas karyawan
Laba Operasi
Produktivitas karyawan = 100%
Jumlah Karyawan
Rp 2.340.000.000,00
a. Produktivitas karyawan tahun 2005 = 100%
65 orang
= Rp 36.000.000,00
Rp 1.314.900.000,00
b. Produktivitas karyawan tahun 2006 = 100%
65 orang
= Rp 20.229.230,00
Rp 4.246.200.000,00
c. Produktivitas karyawan tahun 2007 = 100%
63 orang
= Rp 67.400.000,00
2. Retensi karyawan
Mengundurkan Jumlah
Tahun Mutasi Jabatan Masuk
Diri Karyawan
2005 - - 4 65
2006 - - - 65
2007 1 1 - 63
0
a. Retensi karyawan tahun 2005 = 100%
65
= 0%
0
b. Retensi karyawan tahun 2006 = 100%
65
= 0%
2
c. Retensi karyawan tahun 2007 = 100%
63
= 3,17%
3. Kepuasan karyawan
177 4
a. Kriteria puas untuk kepuasan karyawan = 100%
1.210
= 58,51%
73 5
b. Kriteria sangat puas untuk kepuasan konsumen = 100%
1.210
= 30,17%
Lampiran 3
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 67,1700 58,1627 7,6264 17
Item-total Statistics
Alpha = ,8426
Lampiran 5
Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
Reliability Coefficients
(KUISIONER)
untuk mengisi kuisioner ini. Tujuan kuisioner ini saya buat adalah untuk mendukung penelitian
saya yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced
Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, dalam rangka
untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
PETUNJUK PENGISIAN:
Identitas Responden
(KUISIONER)
untuk mengisi kuisioner ini. Tujuan kuisioner ini saya buat adalah untuk mendukung penelitian
saya yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced
Scorecard Studi Kasus pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, dalam rangka
untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
PETUNJUK PENGISIAN:
Identitas Responden