Anda di halaman 1dari 110

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

Dhika Pratiwi Putri


B 200 040 053

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2008
PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul:

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN


DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD
Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Yang ditulis oleh:

DHIKA PRATIWI PUTRI


NIM: B 200 040 053

Telah dipertahankan dihadapan dewan penguji pada:


Hari : ..
Tanggal : ..
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Februari 2008

Pembimbing

(Drs. Yuli Tri Cahyono, MM, Ak.)

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Drs. Syamsudin, MM)

ii
MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari saru urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S. Alam-Nasyroh: 6-8)

Barang siapa berjalan menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan ke surga.

(H.R. Muslim)

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

(Q.S. Mujadalah:11)

iii
PERSEMBAHAN

Teriri n g doa da n puji syuk u r kep a d a Alla h SW T ,

kup e r s e m b a h k a n sripsi ini un t u k :

Bap a k da n Ibu ter c i n t a ,

ya n g tel a h me m b e rik a n do a , dor o n g a n , se m a n g a t , pe n g o r b a n a n ,

n as e h a t da n kes a b a r a n d al a m me m b i m b i n g k u sel a m a ini .

Adik - ad i k k u ters a y a n g Risk a , Vick a , da n Erik a ,

ya n g tel a h me m b e rik a n dor o n g a n da n se m a n g a t .

Al m a m a t e r

Unive r s i t a s Muh a m m a d i y a h Sur ak a r t a .

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan

dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Drs. Bambang Setiaji, SE, M.Si., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

2. Drs. Syamsudin, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan izin penyusunan skripsi.

3. Banu Witono, SE, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan persetujuan dalam

skripsi ini.

4. Drs. Yuli Tri Cahyono, MM, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang arif dan

bijaksana telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan

memberikan masukkan dalam penyusunan skripsi.

v
5. Drs. Sri Retno Indrastanti, Ak., M.Si., selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis selama menempuh studi di Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak Dadung Handogo (Branch Manager) dan Bapak Heru Setiyanto (Assistant

Manager) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo yang telah

memberikan izin untuk penelitian.

8. Ibu Ninik (Retail Service Head), Ibu Rini (Accounting and Control Head), Ibu

Tutik (GBA staff), Bapak Farid (Collection and Work Out Head), Bapak Heri

(Accounting Staff), dan semua karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo yang telah membantu memberikan data-data yang diperlukan oleh

penulis.

9. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan doa, dorongan, semangat,

pengorbanan, nasehat dan kesabaran dalam membimbing penulis selama ini.

10. Adik-adiku Riska, Vicka, dan Erika yang telah memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.

11. BinBinku, who give me love, faithfully, and support my way, thanks for

beside me and for everything.

12. Teman-teman dekatku Iik, mbak Arum, Ita, Retno, dan Tama, thanks atas

kebersamaan dan keakrabannya, semoga menjadi saudara selamanya.

13. Teman-temanku kelas B Akuntansi 2004, Mahmudah, Anisa, Arie, dan semua

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan

dan bantuannya selama ini.

vi
14. Mas Ichsan kelas D Akuntansi 2003, thanks atas supportnya dan yang telah

membantu kelancaran dalam penyusunan tugas skipsi ini.

15. ADS, thanks for all.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan tugas skipsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis

miliki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun

demi perbaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan. Amin ya robbal alamin.

Wassalamu`alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Februari 2008

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

ABSTRAKSI ................................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 4

C. Batasan Masalah ...................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

A. Pandangan Umum tentang Obyek Penelitian .......................... 7

B. Pengukuran Kinerja ................................................................. 9

viii
C. Pengukuran Kinerja Tradisional .............................................. 11

D. Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard ................................ 12

E. Perspektif-perspektif dalam Balanced Scorecard .................... 15

F. Keunggulan Balanced Scorecard ............................................ 23

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 26

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26

B. Obyek Penelitian ...................................................................... 26

C. Data dan Sumber Data ............................................................. 26

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 27

E. Metode Analisis Data ............................................................... 28

F. Alat Analisis ............................................................................. 29

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA ............................................................................................ 37

A. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara (BTN) ...................... 37

B. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo ............................................................................ 39

C. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo ............................................................................ 40

D. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo ............................................................................ 41

E. Jenis Produk PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo ............................................................................ 54

ix
F. Analisis Data ............................................................................ 56

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................. 70

B. Saran ........................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV. 1 Tabel Target dari Masing-masing Perspektif dalam Konsep

Balanced Scorecard .............................................................. 57

Tabel IV. 2 Tabel Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan .................. 58

Tabel IV. 3 Tabel Pengukuran Kinerja Perspektif Konsumen ................. 60

Tabel IV. 4 Tabel Pengukuran Kinerja Perspektif Proses Internal

Bisnis ..................................................................................... 63

Tabel IV. 5 Tabel Pengukuran Kinerja Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan ......................................................................... 65

Tabel IV.6 Tabel Hasil Pengukuran Kinerja dan Targetnya

Berdasarkan Konsep Balanced Scorecard Pada PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo Tahun 2005,

2006, dan 2007 ...................................................................... 67

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Gambar Hubungan Keempat Perspektif dalam Konsep

Balanced Scorecard .............................................................. 14

Gambar II.2 Gambar Perspektif Pelanggan/Konsumen dalam

Konsep Balanced Scorecard ............................................... 19

Gambar II. 3 Gambar Perspektif Proses Internal Bisnis dalam Konsep

Balanced Scorecard .............................................................. 20

Gambar II. 4 Gambar Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

dalam Konsep Balanced Scorecard ...................................... 23

Gambar IV. 1 Gambar Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo .......................................................... 41

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Masing-masing Perspektif dalam Konsep Balanced

Scorecard

Lampiran 2 Neraca PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo Tahun

2005, 2006, dan 2007

Lampiran 3 Laporan Laba Rugi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Tahun 2005, 2006, dan 2007

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data Kepuasan Nasabah

Lampiran 5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data Kepuasan Karyawan

Lampiran 6 Kuisioner Tanggapan Kepuasan Nasabah

Lampiran 7 Kuisioner Tanggapan Kepuasan Karyawan

Lampiran 8 Surat Keterangan Mengadakan Penelitian

xiii
ABSTRAKSI

Dhika Pratiwi Putri, 2008. Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan


dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Cabang Solo. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Dewasa ini, disadari bahwa pengukuran kinerja yang hanya berfokus pada
aspek keuangan saja untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai.
Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada
keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup
perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu dikembangkan suatu konsep
pengukuran kinerja perusahaan yang cukup komprehensif yaitu Balanced Scorecard,
yang terdiri dari empat perspektif yang meliputi perspektif keuangan, konsumen,
proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengukuran kinerja PT
Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan konsep Balanced Scorecard.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode analisis yaitu mengetahui visi dan misi perusahaan, penetapan
target dari masing-masing perspektif, serta pengukuran kinerja dari masing-masing
perspektif.
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menyebarkan kuisioner kepada
nasabah dan karyawan. Polulasinya adalah seluruh nasabah dan karyawan PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, sedangkan sampel yang diambil masing-
masing adalah 100 responden untuk nasabah dan 20 responden untuk karyawan.
Kuisioner digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen dan karyawan.
Hasil kuisioner tersebut juga telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Dari hasil analisis pengukuran kinerja pada PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Solo dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard dapat
disimpulkan bahwa dari keempat perspektif yang dianalisis ada beberapa kinerja
yang belum baik atau belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya dengan
menyeimbangkan antara kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan guna
mewujudkan misi dan visinya.

Kata kunci: Pengukuran kinerja, Balanced Scorecard


Pembimbing

(Drs. Yuli Tri Cahyono, MM, Ak.)


Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Drs. Syamsudin, MM)

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya merumuskan dan

menyempurnakan strategi-strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan

persaingan.

Persaingan domestik dan global mengharuskan perusahaan menaruh

perhatian pada penciptaan dan pemeliharaan keunggulan bersaing melalui

penyampaian produk dan layanan yang lebih baik pada konsumen. Untuk dapat

menjamin suatu organisasi berlangsung dengan baik, maka organisasi perlu

mengadakan evaluasi terhadap kinerjanya. Dalam evaluasi tersebut diperlukan suatu

standar pengukuran kinerja yang tepat, dalam arti tidak hanya berorientasi pada

sektor keuangan saja, karena hal tersebut sangat kurang tepat dalam menghadapi

persaingan bisnis yang semakin ketat. Oleh karena itu perlu dilengkapi dengan

informasi dari sektor non keuangan, seperti kepuasan konsumen, kualitas produk

atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya, sehingga pihak manajemen perusahaan

dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kepentingan hidup perusahaan dalam

jangka panjang.

Selama ini yang umum dipergunakan dalam perusahaan adalah pengukuran

kinerja tradisional yang hanya menitikberatkan pada sektor keuangan saja.

Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada

1
keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup

perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada

sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak

(intangible assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan.

Selain itu pengukuran kinerja dengan cara ini juga kurang mampu bercerita banyak

mengenai masa lalu perusahaan, kurang memperhatikan sektor eksternal, serta tidak

mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik (Kaplan dan

Norton, 1996:7).

Dewasa ini, disadari bahwa pengukuran kinerja keuangan yang digunakan

oleh banyak perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai,

sehingga dikembangkan suatu konsep Balanced Scorecard. Balanced scorecard

adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang diperkenalkan oleh Robert S.

Kaplan (Guru Besar Akuntansi di Harvard Business School) dan David P. Norton

(Presiden dari Renaissance Solutions, Inc.). Konsep ini menyeimbangkan

pengukuran atas kinerja sebuah organisasi bisnis yang selama ini dianggap terlalu

condong pada kinerja keuangan.

Secara umum, terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam

balanced scorecard, yaitu:

1. Perspektif keuangan (financial perspective)

2. Perspektif pelanggan/konsumen (customer perspective)

3. Perspektif proses internal bisnis (intenal business process perspective)

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective)

Konsep pengukuran kinerja balanced scorecard memiliki keistimewaan dalam hal

cakupan pengukurannya yang komprehansif, karena selain mempertimbangkan

2
kinerja finansial, juga mempertimbangkan pula kinerja-kinerja non finansial. Selain

itu balanced scorecard tidak hanya mengukur aktivitas akhir (out come) tetapi juga

aktivitas-aktivitas penentu hasil akhir (driver).

Balanced scorecard dapat diterapkan pada organisasi bisnis yang

menghasilkan produk maupun jasa. Namun dalam penelitian ini yang dijadikan

sebagai objek adalah organisasi jasa yang bergerak dalam bidang keuangan, yaitu

bank. Sesuai dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bardasarkan undang-undang tersebut, lembaga keuangan bank dibedakan menjadi

dua yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Adapun kegiatan bank di

Indonesia terutama kegiatan Bank Umum adalah menghimpun dana dari masyarakat

(funding), menyalurkan dana ke masyarakat (lending), serta memberikan jasa-jasa

bank lainnya (services).

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo merupakan salah satu

bank milik pemerintah (BUMN) yang mempunyai visi menjadi bank yang

terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah.

Konsep balanced scorecard membantu memberikan rerangka komprehensif untuk

menerjemahkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Berdasarkan pada sistem

pengukuran kinerja balanced scorecard ini, Kaplan juga mengungkapkan pentingnya

melihat aspek-aspek di luar aspek keuangan dalam rangka mencapai keseimbangan

dalam pengukuran kinerja. Usaha ini berkaitan dengan pihak-pihak di dalam dan di

3
luar organisasi yang digunakan sebagai tolak ukur guna mengimbangi scorecard

yang berdimensi profitabilitas, contohnya aspek kepuasan pelanggan, kualitas produk

atau jasa, loyalitas karyawan dan sebagainya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan

dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo.

B. Perumusan Masalah

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo bila diukur

dengan konsep Balanced Scorecard?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan dibatasi oleh beberapa hal, yaitu:

1. Evaluasi pengukuran kinerja pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang

Solo, yang mengarah pada pengukuran kinerja dengan konsep Balanced

Scorecard.

2. Data yang digunakan adalah data dari PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo pada tahun 2005, 2006, dan 2007.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengukuran kinerja PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan konsep Balanced Scorecard.

4
E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil

bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Hasil-hasil analisis yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja

yang telah ada, sehingga akan dapat mendorong perusahaan ke arah tercapainya

keunggulan bersaing di masa kini dan akan datang, serta akan membawa

perusahaan ke arah yang lebih baik.

2. Bagi penulis

Dapat memberikan wawasan untuk memahami bagaimana penggunaan konsep

pengukuran kinerja balanced scorecard, terutama pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang Solo.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima bab

yang secara garis besarnya bab demi bab disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung masalah yang sedang

5
dikaji, antara lain pengertian bank, pengukuran kinerja, pengukuran

kinerja secara tradisioanal, pengukuran kinerja dengan konsep balanced

scorecard, perspektif-perspektif dalam balanced scorecard, dan

keunggulan balanced scorecard.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, obyek yang diteliti, data dan

sumber data, metode penelitian, serta teknik analisa data.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA

Bab ini berisi tentang gambaran umum PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo dan analisa data yang membahas tentang

penggunaan konsep balanced scorecard dalam pengukuran kinerja PT

Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi simpulan yang didapat dari masalah yang sedang diteliti,

serta saran-saran kepada pihak perusahaan untuk membantu

penyempurnaan penggunaan balanced scorecard berdasarkan

penerapan teori yang digunakan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pandangan Umum tentang Bank

1. Definisi Bank. Bank didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak (Kasmir, 2003:23).

2. Jenis Bank. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, jenis

bank yang diakui secara resmi terdiri atas (Kasmir, 2003:33):

a. Bank Umum

Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

3. Kegiatan Perbankan. Kegiatan bank di Indonesia terutama Bank Umum

adalah sebagai berikut (Kasmir, 2003:24-26):

a. Menghimpun dana dari masyarakat (funding)

Menghimpun dana berarti mengumpulkan atau mencari dana dengan cara

7
membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan

deposito.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat (lending)

Menyalurkan dana berarti melemparkan kembali dana yang telah disimpan

melalui simpanan giro, tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk

pinjaman (lanable fund) bagi bank konvensional atau pembiayaan bagi bank

syariah.

c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services)

Jasa-jasa bank lainnya merupakan jasa pendukung kegiatan bank. Jasa-jasa ini

diberikan terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan

menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung

terhadap penyimpanan dana dan penyaluran kredit.

4. Fungsi Bank. Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun

dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk

berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat

berfungsi sebagai (Budisantoso dan Triandaru, 2006:9):

a. Agent of trust, artinya bank sebagai lembaga yang landasannya adalah

kepercayaan (trust).

b. Agent of development, artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi dana

untuk pembangunan ekonomi.

c. Agent of services, artinya bank sebagai lembaga yang juga memberikan

penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat, di samping melakukan

kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana.

8
B. Pengukuran Kinerja

Untuk dapat menjamin suatu organisasi berlangsung dengan baik, maka

organisasi perlu mengadakan evaluasi. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara

mengukur kinerjanya, sehingga aktivitas organisasi dapat dipantau secara periodik.

Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjamin

keberhasilan strategi organisasi.

1. Pengertian Pengukuran Kinerja. Penilaian kinerja menurut Siegel dan

Marconi (1998) dalam Mulyadi (2001:415-416) adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya

berdasar sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hansen dan Mowen (1995) membedakan pengukuran kinerja secara

tradisional dan kontemporer. Pengukuran kinerja tradisional dilakukan dengan

membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar

sesuai dengan karakteristik pertanggungjawabannya, sedangkan pengukuran kinerja

kontemporer menggunakan aktivitas sebagai pondasinya. Ukuran kinerja dirancang

untuk menilai seberapa baik aktivitas dilakukan dan dapat mengidentifikasi apakah

telah dilakukan perbaikan yang berkesinambungan. Prinsip-prinsip dalam

pengukuran kinerja menurut Hansen dan Mowen (1995) dalam Rosyati dan Hidayati

(2004) adalah:

a. Konsistensi dengan tujuan perusahaan.

b. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan.

c. Dapat mengukur aktivitas yang signifikan.

d. Mudah dipublikasikan.

e. Akseptabilitas dari atas ke bawah.

9
f. Biaya yang digunakan efektif.

g. Tersaji tepat waktu.

2. Tujuan Pengukuran Kinerja. Tujuan pokok penilaian kinerja adalah

untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi

standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan

hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang

tidak semestinya (disfunctional behaviour) dan untuk mendorong perilaku yang

semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta

imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Mulyadi, 2001:416).

3. Manfaat Pengukuran Kinerja. Manfaat pengukuran kinerja adalah

sebagai berikut (Mulyadi, 2001:416):

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

personel secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel,

seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.

c. Mengidentifikasi kebutuhan penelitian dan pengembangan personel dan untuk

menyediakan kriteria seleksi evaluasi program pelatihan personel.

d. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.

4. Tahap Penilaian Kinerja. Penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua

tahap utama yaitu tahap persiapan dan tahap penilaian (Mulyadi, 2001:420).

a. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:

1) Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab.

2) Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.

3) Pengukuran kinerja sesungguhnya.

10
b. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:

1) Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2) Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari

yang ditetapkan dalam standar.

3) Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk

mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

C. Pengukuran Kinerja Tradisional

Perusahaan-perusahaan selama ini banyak yang menggunakan pengukuran

kinerja yang lebih menekankan pada aspek keuangan, yaitu yang sering disebut

dengan pengukuran kinerja tradisioanal. Kinerja personal yang diukur hanyalah yang

berkaitan dengan keuangan. Kinerja lain seperti peningkatan kompetensi dan

komitmen personel, peningkatan produktivitas dan cost effectiveness proses bisnis

yang digunakan untuk melayani pelanggan diabaikan oleh manajemen karena sulit

pengukurannya. Oleh karena itu dalam manajemen tradisioanal telah terjadi

kesalahan berpikir (fallancy) sebagaimana dikemukakan oleh McNamara bahwa hal-

hal yang sulit diukur diabaikan atau diberi nilai kuantitatif secara sembarang. Jalan

pikiran seperti ini oleh McNamara disebut sebagai sesuatu yang bersifat semu

(artificial) dan menyesatkan (Mulyadi dan Setyawan, 2001:330).

Kaplan dan Norton (1996:7) menyatakan beberapa kelemahan pengukuran

kinerja tradisional yaitu:

1. Ketidakmampuannya mengukur kinerja harta-harta tak tampak (intangible assets)

dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan, karena itu kinerja

11
keuangan tidak mampu bercerita banyak mengenai masa lalu perusahaan dan

tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih baik.

2. Pengukuran lebih berorientasi kepada manajemen operasional dan kurang

mengarah pada manajemen strategis.

3. Tidak mampu mempresentasikan kinerja intangible assets yang merupakan

bagian struktur asset perusahaan.

D. Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem

tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang hanya berfokus pada

sektor keuangan saja, tanpa memperhatikan sektor non keuangan. Sistem pengukuran

kinerja yang hanya menekankan pada sektor keuangan membuat perusahaan sulit

untuk berkembang. Oleh karena itu pada tahun 1990, Nolan Norton Institute, bagian

riset kantor akuntan publik KPMG di USA yang dipimpin oleh David P. Norton,

mensponsori studi tentang Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Masa Depan.

Hasil studi tersebut diterbitkan dalam sebuah artikel berjudul Balanced Scorecard-

Measures That Drive Performance dalam Harvard Business Review (Januari-

Februari 1992). Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja

eksekutif di masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat

perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis,

serta pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Pengertian Balanced Scorecard . Balanced Scorecard terdiri dari dua

kata yaitu balanced dan scorecard. Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah

kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa

12
yang akan datang, sedangkan balanced artinya berimbang, maksunya adalah untuk

mengukur kinerja seseorang diukur secara berimbang dari dua perspektif yaitu

keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren

(Mulyadi, 2005:1).

Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan

strategi perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat

dari empat perspektif serta menerjemahkan visi unit bisnis dan strateginya ke dalam

tujuan dan pengukuran yang berwujud, dimana pengukuran tersebut mencerminkan

keseimbangan antara hal-hal sebagai berikut:

a. Pengukuran hasil (pada masa lalu) dan pemicu kinerja masa depan.

b. Pengukuran eksternal dengan pengukuran internal.

c. Pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan.

d. Proses top-down yang merupakan suatu penjabaran dari visi, misi dan strategi

dengan proses bottom-up dimana hasil pengukuran di tingkat operasioanal

didorong untuk memberikan umpan balik guna mengevaluasi strategi tersebut.

e. Pengukuran-pengukuran atas hasil yang dilihat secara objektif, data kuantitatif

dan unsur subjektif yang berwujud pertimbangan-pertimbangan manajerial.

f. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

2. Manfaat Balanced Scorecard. Kaplan dan Norton (2000:17)

mengemukakan beberapa manfaat dari konsep pengukuran kinerja Balanced

Scorecard yaitu:

a. Mengklarifikasi dan menghasilkan konsensus mengenai strategi.

b. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan.

13
c. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi

perusahaan.

d. Mengkaitkan berbagai tujuan stategis dengan sasaran jangka panjang dan

anggaran tahuanan.

e. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.

f. Melaksanakan peninjauan ulang strategis secara periodik dan sistematis.

g. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan memperbaiki

stretegi.

Untuk lebih jelasnya tentang hubungan keempat perspektif dalam konsep

balanced scorecard dapat dilihat pada gambar II.1.

Keuangan ROI

Pelanggan/konsumen Loyalitas Pelanggan

Penyertaan Tepat
Waktu

Proses Internal Bisnis Proses Proses Waktu


Mutu Siklus

Pembelajaran dan Pertumbuhan Keahlian Pekerja

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:28

Gambar II.1 Hubungan keempat perspektif dalam konsep Balanced Scorecard

14
E. Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard

Balanced Scorecard mengukur empat perspektif yang berbeda tetapi

mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai sasaran strategi yang sudah

direncanakan oleh perusahaan. Keempat perspektif tersebut saling berkaitan yang

nantinya akan berusaha meningkatkan kinerja perusahaan. Keempat perspektif

tersebut diuraikan berikut ini.

1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective). Dalam balanced

scorecard, perspektif keuangan tetap menjadi perhatian, karena ukuran keuangan

merupakan suatu ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan

oleh keputusan dan tindakan ekonomi yang diambil. Pengukuran kinerja keuangan

menunjukkan apakah perencanaan, implementasi dan pelaksanaan dari strategi

memberikan perbaikan yang mendasar. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dari

sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan keuntungan yang terukur,

baik berbentuk Gross Operating Income, Return On Invesment, atau bahkan

Economic Value Added.

Sasaran keuangan bisa sangat berbeda di tiap-tiap tahapan dari siklus

kehidupan bisnis. Kaplan dan Norton membagi daur hidup bisnisnya menjadi tiga

tahapan sebagai berikut:

a. Bertumbuh (Growth)

Tahap pertumbuhan merupakan tahap awal dalam siklus kehidupan bisnis. Di

dalam tahap ini perusahaan berusaha untuk menggunakan sumber daya yang

dimiliki untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Di dalam tahap ini

perusahaan akan menanamkan investasi sebanyak-banyaknya, meningkatkan

produk baru, membangun fasilitas produksi, meningkatkan kemampuan

15
beroperasi, merebut pangsa pasar, dan membuat jaringan distribusi. Di dalam

tahap ini kemungkinan besar perusahaan akan selalu dalam keadaan rugi, karena

tahap ini perusahaan menfokuskan untuk penanaman investasi yang dinikmati

dalam jangka panjang nanti.

b. Bertahan (Sustain)

Pada tahap ini perusahaan masih mempunyai daya tarik yang bagus bagi para

investor untuk menanamkan modalnya. Dalam tahap ini perusahaan harus

mampu mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki dan harus

memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik sehingga secara

bertahap akan mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Tujuan keuangan

pada tahap ini biasanya lebih berorientasi pada profitabilitas. Tujuan yang

berkaitan dengan profitabilitas dapat dinyatakan dengan menggunakan ukuran

yang berkaitan dengan laba operasional. Untuk mendapatkan profitabilitas yang

baik tentunya para manajer harus bekerja keras untuk memaksimalkan pendapat

yang dihasilkan dari investasi modal, sedangkan untuk unit bisnis yang telah

memiliki otonomi diminta tidak hanya mengelola arus pendapatan, tetapi juga

tingkat investasi modal yang telah ditanamkan dalam unit bisnis yang

bersangkutan.

c. Menuai (Harvest)

Tahap ini merupakan tahap pendewasaan bagi sebuah perusahaan, karena pada

tahap ini perusahaan tinggal menuai dari investasi yang dilakukan pada tahap-

tahap sebelumnya. Yang harus dilakukan pada tahap ini adalah perusahaan tidak

16
lagi melakukan investasi, tetapi hanya memelihara supaya perusahaan berjalan

dengan baik

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kaplan dan Norton bahwa untuk

setiap tahap dalam siklus kehidupan bisnis ada tiga macam pokok tema keuangan

yang dapat mendorong strategi bisnis. Ketiga pokok tema tersebut adalah bauran dan

pertumbuhan pendapatan, penghematan biaya produktivitas dan pemanfaatan aktiva

investasi.

2. Perspektif Pelanggan/Konsumen (Customer Perspective). Dalam

perspektif pelanggan, Balanced Scorecard melihat aspek pelanggan memainkan

peranan penting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah perusahaan yang tumbuh dan

tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila tidak didukung oleh

pelanggan. Loyalitas tolok ukur pelanggan dilakukan dengan terlebih dahulu

melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi target atau sasaran.

Apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan para pelanggan menjadi hal yang

penting dalam perspektif ini.

Ada dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan (customer

perspective) yaitu:

a. Core Measurement Group

Kelompok ini terdiri dari:

1) Pangsa pasar (market share), mengukur seberapa besar pasar yang telah

dicapai untuk dilayani perusahaan, dan berapa peluang pasar yang masih

dapat dicapai.

17
2) Pemerolehan pelanggan (customer acquisition), mengukur kemampuan

perusahaan meningkatkan pelanggan pertahunnya.

3) Kesetiaan pelanggan (customer retention), mengukur kemampuan perusahaan

mempertahankan atau memelihara customer yang telah ada, dilihat dari

pelanggan tutup pertahunnya.

4) Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction), mengukur kemampuan

perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan.

5) Profitabilitas pelanggan (customer profitability), mengukur kemampuan

layanan kepada customer atau segmen pasar tertentu dalam menghasilkan

laba.

b. Customer Value Proposition

Customer value proposition merupakan sebuah konsep yang penting dalam

memahami faktor pendorong pengukuran utama kepuasan customer, retensi

customer, akuisisi customer, pangsa pasar, dan profitabilitas customer. Menurut

Kaplan dan Norton ada beberapa atribut tentang customer value proposition, di

antaranya adalah:

1) Atribut produk/jasa, meliputi fungsi produk dan jasa, harga, dan mutu.

2) Atribut yang berhubungan dengan customer, yang meliputi dimensi waktu

tanggap dan penyerahan serta bagaiman perasaan customer setelah membeli

produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan.

3) Atribut citra dan reputasi, yang meliputi faktor-faktor yang tidak berwujud

yang membuat customer tertarik pada parusahaan.

Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pelanggan/konsumen dalam konsep

Balanced Scorecard dapat dilihat pada gambar II.2.

18
Pangsa Pasar

Akuisisi Profitabilitas Retensi


Pelanggan Pelanggan Pelanggan

Kepuasan
Pelanggan

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:60

Gambar II.2 Perspektif pelanggan/konsumen dalam konsep Balanced Scorecard

3. Perspektif Proses Internal Bisnis (Intenal Business Process

Perspective). Perspektif proses internal bisnis lebih menekankan pada penciptaan

produk baru yang lebih berkualitas sampai produk tersebut siap diedarkan kepada

customer. Tentunya proses internal bisnis tidak lepas dari perspektif keuangan dan

perspektif pelanggan. Untuk mengoperasikan perspektif proses internal bisnis ini

perusahaan harus lebih dahulu melihat keuangan perusahaan dan kemauan

pelanggan. Jadi seakan-akan ketiga perspektif ini membentuk rantai yang saling

berhubungan. Di dalam perspektif proses internal bisnis ini ada tiga tahap yang harus

dilakukan, yang mana ketiga tahap tersebut adalah:

a. Tahap inovasi atau penciptaan produk baru

Pada tahap ini perusahaan berusaha keras untuk mengadakan penelitian dan

pengembangan produk baru sehingga tercipta produk yang benar-benar sesuai

dengan keinginan customer. Untuk mengukur kinerja pada tahap ini dipusatkan

19
pada tiga indikator yaitu hasil secara teknis, keuntungan penjualan, dan penilaian

keberhasilan masing-masing individu proyek.

b. Tahap operasi

Tahap ini mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan mulai dari

penerimaan order dari customer, pembuatan produk/jasa sampai dengan

pengiriman produk/jasa tersebut kepada pelanggan. Pada tahap ini pengukuran

kinerjanya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu kualitas, biaya, dan waktu.

c. Tahap purna jual

Pada tahap ini perusahaan berusaha untuk memberikan manfaat tambahan

terhadap para pelanggan yang telah menggunakan produk/jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan. Hal ini dilakukan agar para customer mempunyai loyalitas

terhadap perusahaan. Tolak ukur yang biasa digunakan oleh perusahaan pada

tahap ini adalah tingkat efisiensi per pelayanan purna jual, jangka waktu

penyelesaian perselisihan, dan kadar limbah berbau yang dihasilkan perusahaan.

Untuk lebih jelasnya tentang perspektif proses internal bisnis dalam konsep

Balanced Scorecard dapat dilihat pada gambar II.3.

Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan


Purna Jual

Kebutuhan
Ketahui Ciptakan Bangun
Kenali Memasar- Layanan pelanggan
kebutuhan produk/ produk/
pasar kan pelanggan terpuaskan
pelanggan jasa jasa

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:84

Gambar II.3 Perspektif proses internal bisnis dalam konsep Balanced Scorecard

20
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth

Perspective). Dalam perspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan dan

ukuran yang mendorong pembelajaran dan pertumbuhan suatu perusahaan. Tujuan

dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah menyediakan infrastruktur

yang memungkinkan tujuan yang berkaitan dengan ketiga perspektif lainnya dapat

terwujud, sehingga pada akhirnya akan dapat tercapai tujuan perusahaan. Tujuan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor pendorong

dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam perspektif keuangan, pelanggan

(customer), dan proses internal bisnis. Dalam perspektif ini ada tiga faktor penting

yang harus diperhatikan yaitu kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi,

serta motivasi, pemberdayaan dan keselarasan.

Dewasa ini peran karyawan terhadap perusahaan mengalami pergeseran,

karena karyawan tidak lagi dipekerjakan secara fisik tetapi sudah diganti dengan

sistem yang lebih canggih. Untuk itu perusahaan harus memberikan pelatihan

kembali kepada para karyawan sehingga akan menciptakan kreativitasnya yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam menentukan tujuan dan ukuran

yang berkaitan dengan kemampuan karyawan ada tiga hal yang perlu

dipertimbangkan oleh manajemen, yaitu:

a. Kepuasan karyawan

Kepuasan karyawan dipandang sangat penting karena karyawan yang puas

merupakan prakondisi meningkatnya produktivitas, tanggung jawab, kualitas,

dan customer service. Oleh karena itu pihak manajer harus mengamati sedini

mungkin terhadap kepuasan karyawan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan

21
karyawan, pihak manajer dapat melakukan survey yang dilaksanakan secara

rutin.

b. Retensi karyawan

Retensi karyawan merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan

karyawan potensial yang dimiliki perusahaan untuk tetap loyal terhadap

perusahaan. Tujuan dari retensi karyawan adalah untuk mempertahankan

karyawan yang dianggap berkualitas yang dimiliki perusahaan selama mungkin,

karena karyawan yang berkualitas merupakan harta tidak tampak (intangible

asset) yang tak ternilai bagi perusahaan. Jadi jika ada karyawan yang berkualitas

keluar dari perusahaan atas kehendak sendiri, maka hal tersebut merupakan

kerugian modal intelektual bagi perusahaan.

c. Produktivitas karyawan

Produktivitas karyawan adalah suatu ukuran hasil dampak keseluruhan usaha

peningkatan modal dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal, dan kepuasan

customer. Tujuannya adalah membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh

karyawan dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menghasilkan

produk/jasa tersebut. Ukuran yang sering digunakan untuk mengukur

produktivitas pekerja adalah pendapatan per pekerja.

Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

(learning and growth perspective) dalam konsep Balanced Scorecard dapat dilihat

pada gambar II.4.

22
Ukuran Inti
Hasil

Retensi Produktivitas
Pekerja Pekerja

Kepuasan
Pekerja

Faktor yang Mempengaruhi

Kompetensi Infrastruktur Iklim untuk


Staff Teknologi Bertindak

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:112

Gambar II.4 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

dalam konsep Balanced Scorecard

F. Keunggulan Balanced Scorecard

Keunggulan konsep Balanced Scorecard dalam system perencanaan strategik

adalah mampu menghasilakan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai

berikut (Mulyadi, 2005:11-15):

1. Komprehensif

Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam

perencanaan strategik, yaitu dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif

23
keuangan, meluas ketiga perspektif yang lain seperti pelanggan, proses, serta

pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif rencana strategik ke

perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat berikut ini:

a. Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipatganda dan berkesinambungan.

b. Mamampukan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks.

2. Koheren

Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan sebab-

akibat (causal relationship) di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan

dalam perencanaan strategik. Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam

perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran

keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Berimbang

Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan

strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan.

4. Terukur

Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik

memjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem

tersebut. Balanced Scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit

untuk diukur.

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Rosyati dan Hidayati (2004) dengan judul

24
Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang). Penelitian ini mengukur kinerja

perusahaan selama periode lima tahun, yaitu tahun 1998 s/d 2002. Dari hasil

penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja PDAM kota Magelang yang diukur

dengan konsep balanced scorecard yaitu dari aspek finansial dan non finansial, di

mana ada bebarapa perspektif yang belum baik, sehingga perusahaan perlu

meningkatkan kinerjanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Utami Puji Lestari dan Dwita Darmawati

(2003) dengan judul Penilaian Kinerja Organisasi melalui Pendekatan Balanced

Scorecard (Studi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Jenderal Soedirman Purwokerto). Penelitian ini mengukur kinerja organisasi selama

periode lima tahun, yaitu tahun ajaran 1996/1997 s/d 2000/2001. Dari hasil penelitian

tersebut menyimpulkan bahwa kinerja PSM FE Unsoed yang diukur dengan konsep

balanced scorecard dengan menggunakan tiga perspektif, karena PSM FE Unsoed

merupakan organisasi non profit. Kinerja yang diukur adalah internal business

perspective, customer perspective, serta earning and growth perspective, di mana

dari ketiga perspektif tersebut masih ada kinerja yang dinilai kurang baik, sehingga

PSM FE Unsoed perlu lebih meningkatkan kinerja organisasinya.

25
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan

keadaan sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan mengawasi

dan mempelajari secara langsung PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

Studi ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data perusahaan khususnya hal-hal

yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard.

B. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pengelolaan jasa keuangan, yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,

yang meliputi pengukuran kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan. Aspek

non keuangan terdiri dari tiga perspektif pengukuran, yang meliputi perspektif

konsumen/pelanggan, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Dalam pengukuran kinerja tersebut juga digunakan kuisioner dengan dua responden

yaitu nasabah dan karyawan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

C. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pembagian

26
kuisioner kepada karyawan dan nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui laporan tahunan perusahaan

selama periode tiga tahun yaitu tahun 2005, 2006, dan 2007, serta studi pustaka

literatur, majalah, dan dokumen yang berkaitan dengan analisis pengukuran

kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara,

kuisioner, dan studi kepustakaan.

1. Wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung pada pihak PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo, yaitu pada bagian GBA (General Branch Administration)

sehubungan dengan visi dan misi yang ditetapkan oleh bank, serta struktur organisasi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

2. Kuisioner. Kuisioner merupakan metode pengumpulan data secara

langsung yang dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan kepada responden.

Ada dua jenis kuisioner yang dibagikan oleh penulis yaitu:

a. Kuisioner untuk konsumen (nasabah) yang bertujuan untuk mengetahui derajat

kualitas pelayaan yang diberikan oleh pihak bank. Kuisioner diambil dari Standar

Layanan Bank BTN.

b. Kuisioner untuk karyawan yang bertujuan untuk mengetahui pandangan

karyawan tentang bank di mana mereka bekerja. Kuisioner diambil dari

penelitian Helindha Machmudah (2003).

27
3. Studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan

data dengan cara mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan penelitian guna

memperoleh gambaran teoritis mengenai konsep pengukuran kinerja Balanced

Scorecard.

E. Metode Analisis Data

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka penelitian ini dilakukan

dengan teknik analisis sebagai berikut:

1. Mengetahui visi dan misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

Langkah awal yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian adalah

mengetahui visi dan misi bank. Hal ini digunakan untuk mengetahui arah dan

tujuan bank yang sebenarnya.

2. Penetapan target dari masing-masing perspektif

Seperti halnya perusahaan-perusahaan lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo menetapkan target dari perspektif keuangan, pelanggan/konsumen,

proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Target ini digunakan

untuk memotivasi manajemen bank agar dapat mencapai apa yang sudah

ditetapkan.

3. Pengukuran kinerja dari masing-masing perspektif

Pengukuran kinerja ini dilakukan melalui empat perspektif yaitu:

a. Pengukuran kinerja perspektif keuangan

b. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan/konsumen

c. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis

d. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

28
F. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode

Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan,

pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Pengukuran kinerja perspektif keuangan. Pengukuran kinerja dari

perspektif keuangan diukur dengan menggunakan rasio keuangan yaitu:

a. Return on Investment (ROI)

ROI merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian

investasi dalam jangka waktu tertentu. Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai

berikut:

Laba Bersih Penjualan


ROI = 100%
Penjualan Operating Asset

Semakin tinggi nilai ROI berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam

memanfaatkan aktiva, begitu pula sebaliknya.

b. Profit margin

Profit margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan laba

(rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan. Rumus untuk mencari profit margin

adalah sebagai berikut:

Laba Bersih
Profit Margin = 100%
Penjualan

Semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena dianggap

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

c. Rasio operasi

Rasio operasi menggambarkan perputaran operating assets dalam hubungannya

29
dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus

untuk mencari rasio operasi adalah sebagai berikut:

Penjualan Bersih
Rasio Operasi = 100%
Aktiva Lancar

Semakin tinngi rasio operasi berarti menunjukkan bahwa perusahaan dapat

memanfaatkan aktiva lancar yang dimiliki dalam menghasilkan penjualan bersih.

2. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan/konsumen. Pengukuran

kinerja dari perspektif pelanggan/konsumen menggunakan perhitungan:

a. Market share

Market share digunakan untuk mengetahui seberapa besar penguasaan segmen

pasar dibandingkan dengan bank yang sejenis. Semakin tinggi nilai market share,

berarti semakin baik penguasaan segmen pasarnya.

b. Tingkat kepuasan konsumen

Tingkat kepuasan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana derajat

kualitas pelayanan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo kepada

nasabahnya, yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah Pernyataan Puas Skor


Kepuasan Konsumen = 100%
Total Bobot

Semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen, berarti menunjukkan semakin baik

kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan konsumen

(nasabah) dapat diukur dengan menyebarkan kuisioner. Populasi dari penelitian

ini adalah seluruh nasabah di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,

sedangkan sampel yang diinginkan menggunakan rumus Slovin dalam Husein

Umar (1997:74).

30
N
n =
1 + Ne 2

Di mana:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan

sample yang masih dapat ditolelir yaitu 10% (karena populasi

termasuk besar)

Dengan demikian diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

60.243
n =
1 + 60.243 ( 0,1)
2

n = 99,83 (dibulatkan 100 sampel)

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik pemilihan

sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak sederhana (simple

random sampling), yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak

terbatas pada setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Pengujian

instrumen penelitian dengan menggunakan:

1) Uji validitas dengan menghitung korelasi menggunakan teknik korelasi

product moment sebagai berikut (Sugiyono, 1999:183):

n ( xy ) ( xy )
r =
{n x 2
( x )
2
} {n y 2
( y )
2
}
Keterangan:

r = Koefisien korelasi

x = Variabel independen

31
y = Variabel dependen

n = Jumlah sampel

Tarif signifikan = 5%

2) Uji reliabilitas menggunakan Spearmen Brown (Sugiyono, 1999:126).

2 rb
r1 =
1 + rb

Keterangan:

r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Perhitungan bobot penilaian kuisioner kepuasan konsumen menggunakan skala

likert yang menjelaskan:

Tingkat Kepuasan Skor


Sangat puas 5
Puas 4
Netral/cukup puas 3
Tidak puas 2
Sangat tidak puas 1

Pengukuran skor yang digunakan yaitu skor sangat puas (5) dan puas (4).

c. Profitabilitas konsumen

Profitabilitas konsumen digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan

yang berhasil dicapai perusahaan dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada

konsumen. Rumus untuk mencari profitabilitas konsumen adalah sebagai berikut:

Pendapatan Jasa
Profitabilitas Konsumen = 100%
Total Keuntungan Jasa

Semakin tinggi nilai profitabilitas konsumen, berarti menunjukkan semakin

tinggi keuntungan yang berhasil dicapai oleh perusahaan.

32
3. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis. Pengukuran

kinerja dari perspektif proses internal bisnis menggunakan perhitungan:

a. Inovasi produk, yaitu dengan mengukur jumlah penjualan produk baru

dibandingkan dengan jumlah penjualan produk-produk sebelumnya. Semakin

besar nilai inovasi produk, berarti menunjukkan semakin baik penjualan produk

baru tersebut.

b. Proses operasi, yaitu dengan mengukur kecepatan transasksi yang dilakukan pada

pelayanan teller. Bank berusaha meningkatkan proses operasinya dengan cara

meningkatkan kecepatan transaksi, sehingga nasabah tidak perlu menunggu

terlalu lama di depan loket. Semakin tinggi proses operasi berarti semakin baik,

karena terjadi peningkatan kecepatan transaksi pada pelayanan teller.

c. Layanan purna jual ditunjukkan dengan penanganan keluhan nasabah, yaitu

dengan mengukur jumlah keluhan yang ditangani dibandingkan dengan jumlah

keseluruhan keluhan. Semakin tinggi nilai layanan purna jual berarti semakin

baik, artinya bank telah mampu menangani keluhan dari para nasabahnya.

4. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Pengukuran kinerja dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan

perhitungan:

a. Tingkat produktivitas karyawan

Digunakan untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam periode tertentu.

Rumus untuk mencari tingkat produktivitas karyawan adalah sebagai berikut:

Laba Operasi
Produktivitas Karyawan = 100 %
Jumlah Karyawan

33
Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan, berarti menunjukkan semakin

tinggi out put yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan.

b. Tingkat retensi karyawan

Retensi karyawan dihitung menggunakan perhitungan perputaran karyawan

kunci. Rumus untuk mencari tingkat retensi karyawan adalah sebagai berikut:

Jumlah Karyawan yang Keluar


Retensi Karyawan = 100 %
Total Jumlah Karyawan

Semakin tinggi tingkat retensi karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi

pula prosentase perputaran karyawan.

c. Tingkat kepuasan karyawan

Kepuasan karyawan sebagai penentu dari pengukuran tingkat produktivitas

karyawan dan tingkat retensi karyawan. Rumus untuk mencari tingkat kepuasan

karyawan adalah sebagai berikut:

Jumlah Pernyataan Puas Skor


Kepuasan Karyawan = 100 %
Total Bobot

Semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan berarti semakin baik, artinya

karyawan merasa puas bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja. Kepuasan

karyawan dapat diukur dengan menyebarkan kuisioner. Populasi dari penelitian

ini adalah seluruh karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,

sedangkan sampel yang diinginkan menggunakan rumus Slovin dalam Husein

Umar (1997:74).
N
n =
1 + Ne 2

Di mana:

34
n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Prosentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan

sample yang masih dapat ditolelir yaitu 20% (karena populasi

termasuk kecil)

Dengan demikian diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

63
n =
1 + 63 ( 0,2 )
2

n = 17,89 (dibulatkan 20 sampel)

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik pemilihan

sampel probabilitas, yaitu dengan pemilihan sampel acak sederhana (simple

random sampling), yang memberikan kesempatan yang sama dan bersifat tidak

terbatas pada setiap elemen polulasi untuk dipilih sebagai sampel. Pengujian

instrumen penelitian dengan menggunakan:

1) Uji validitas dengan menghitung korelasi menggunakan teknik korelasi

product moment sebagai berikut (Sugiyono, 1999:183):

n ( xy ) ( x y )
r =
{n x 2
( x )
2
} {n y 2
( y )
2
}

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

x = Variabel independen

y = Variabel dependen

n = Jumlah sampel

35
Tarif signifikan = 5%

2) Uji reliabilitas menggunakan Spearmen Brown (Sugiyono, 1999:126).

2 rb
r1 =
1 + rb

Keterangan:

r1 = Reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Perhitungan bobot penilaian kuisioner kepuasan konsumen menggunakan skala

likert yang menjelaskan:

Tingkat Kepuasan Skor


Sangat puas 5
Puas 4
Netral/cukup puas 3
Tidak puas 2
Sangat tidak puas 1

Pengukuran skor yang digunakan yaitu skor sangat puas (5) dan puas (4).

36
BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara (BTN)

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah

Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897

mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang

sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta,

Medan, Surabaya, dan Makassar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai

akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan

besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian keadaan

keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah

Jepang. Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan

TYOKIN KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat

melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan

dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang

Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi

kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN

KYOKU dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama

menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh

Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR

TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang Oeang Republik

37
Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur

panjang, karena Agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya

semua kantor, termasuk kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga

tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS dibuka kembali (1949), nama

KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN RI. Sejak

kelahirannya dan sampai berubah nama BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini

bernaung di bawah Kementerian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi

sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9 Februari

1950 yang mengubah nama POSTSPAARBANK IN INDONESIA berdasarkan

staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan

induk kementerian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian Keuangan di

bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih

bernama BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan

sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK

TABUNGAN POS menurut Undang-Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan

UU No. 36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953. Perubahan nama dari BANK

TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada

PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan

UU No.2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik negara

ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang

sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit

V. Jika tugas utama saat pendirian POSTSPAARBANK (1897) sampai dengan

38
BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah bergerak dalam lingkup

penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK

TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan layanan KPR dan

untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976,

karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu

dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah

menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT BANK

TABUNGAN NEGARA (PERSERO) dengan call name Bank BTN. Berdasarkan

kajian konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui

Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002

memutuskan Bank BTN sebagai Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan

perumahan tanpa subsidi.

B. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara


(Persero) Cabang Solo

Kantor Cabang Solo merupakan perpanjangan dari kantor pusat, di mana PT

Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo pertama kali berdiri pada tahun 1990

yang merupakan pecahan dari Kantor Cabang Yogyakarta. Pertimbangan pembukuan

Kantor Cabang Solo adalah karena dinilai mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi

yang baik. Sejak tahun 1990 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo telah

mengalami perpindahan sebanyak tiga kali.

Pada tahun 1990 pertama kali didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi

39
No. 228, pada waktu itu status lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993

megalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plaza blok a11-12 Jl. Kapten

Mulyadi yang pada waktu itu juga masih berstatus sewa. PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo bertahan di Ruko Beteng Plaza sampai dengan bulan

November 1997. Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo mempunyai gedung sendiri yang bertempat di Jl. Slamet Riyadi No.

282 Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember yang hingga saat

ini digunakan sebagai aktivitas PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

C. Visi dan Misi PT Bank Tabungan Negara


(Persero) Cabang Solo

Visi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo adalah menjadi bank

yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan mengutamakan kepuasan

nasabah.

Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo adalah:

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri

yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.

b. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

profesional serta memiliki integritas yang tinggi.

c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai

dengan kebutuhan nasabah.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip kehati-

hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan Shareholder Value.

e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

40
D. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Cabang Solo

Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dapat

dilihat pada gambar IV.1.

Branch Manager

Acc. & Conrol Operation Retail Service Spv.

Reporting GBA LS Legal


Interview
Analis
Internal Trans. Kolektif
Control Proccesing
CS
LAO
FAO
DEO Teller
Service
Loan Admin.
& Doc. SO

Outsourching
Pesuruh Cash Room
Driver
Satpam
Penjaga Malam

PT BKP
Teknisi
Operator

Sumber: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, 2007

Gambar IV.1. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara


(Persero) Cabang Solo

41
Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

disesuaikan dengan kebutuhan fungsional dalam menghadapi pelaksanaan kegiatan-

kegiatannya. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dipimpin oleh

seorang Branch Manager yang membawahi empat kepala bagian, yaitu kepala

bagian Accounting and Control, Operation, Retail Service, dan Collection and Work

Out. Di mana setiap kepala bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan otorisasi dan

berjalannya fungsi dari masing-masing bagian yang dibawahi.

Adapun pembagian tanggung jawab dan pekerjaan dari masing-masing

bagian dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Branch Manager (Kepala Cabang)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas yang menyangkut MTSI di

Kantor Cabang.

2) Bertanggung jawab atas penetapan dan pencapaian target dana, kredit,

feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

3) Bertanggung jawab atas terselenggaranya Good Corporate Governance.

4) Bertanggung jawab atas peningkatan peran bisnis yang berorientasi pada

profit yang optimal.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan kontrol terhadap seluruh pelaksanaan MTSI.

2) Melakukan pengawasan melekat.

3) Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan.

4) Melakukan service quality level terhadap nasabah prima.

42
2. Retail Service Head (Kepala Layanan Retail)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit

kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2) Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi Selling Service, Teller

Service, Customer Service, dan Loan Service di Kantor Cabang dengan

baik.

3) Bertanggung jawab atas strategi pencapaian target dana, kredit, feebased,

dan peningkatan penggunaan fitur produk.

4) Bertanggung jawab sebagai koordinasi layanan ATM dan hal-hal yang

terkait dengan operasional ATM di Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan fungsi supervisi sebagai Head Retail Service.

2) Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

3) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja yang

menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

4) Melakukan fungsi pelaporan kepada Branch Manager dan unit terkait.

3. Operation Head (Kepala Operasional)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pengelolaan operasional harian cabang

untuk menjamin efektivitas dan efisiensi.

2) Bertanggung jawab terhadap standar kualitas yang tinggi dalam bidang

pemrosesan transaksi, administrasi kredit, dan administrasi umum cabang.

43
3) Bertanggung jawab terhadap perlindungan bank dari tindakan

penyelewengan dan kesalahan proses transaksi.

4) Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang ada.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Transaction

Processing.

2) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi Loan Administration.

3) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi General Branch

Administration.

4. Accounting and Control Head (Kepala Akuntansi dan Pengendalian)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas keakuratan dan ketepatan laporan keuangan

Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.

2) Bertanggung jawab atas pengelolaan pengarsipan bukti dasar, bukti

transaksi, dan listing dilakukan dengan tertib dan benar.

3) Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi tindak lanjut hasil

pemerikasaan ekstern maupun intern.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi General Ledger.

2) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Internal Control.

3) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Reporting.

4) Melakukan supervisi atas terselenggaranya fungsi Filling.

44
5. Collection and Work Out Head (Kepala Penagihan dan Penyelamatan Kredit)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap strategi dan kebijakan pembinaan,

penyelamatan, dan penyelesaian kredit di Kantor Cabang.

2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembinaan, penyelamatan, dan

penyelesaiaan kredit, baik kredit retail maupun restrukturisasi kredit.

3) Bertanggung jawab terhadap tercapainya kualitas aktiva, penerimaan

angsuran sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

4) Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua langkah

penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan ketentuan bank serta bebas

dari permasalahan hukum yang merugikan Bank BTN.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan pencapaian sasaran dan rencana tindakan di unit kerja Loan

Collection and Work Out.

2) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi serta kebijakan

pembinaan, penyelamatan, dan penyelasaiaan kredit.

3) Memastikan bahwa semua langkah penyelesaian kredit bermasalah sesuai

dengan ketentuan bank serta bebas dari permasalahan hukum yang

merugikan Bank BTN.

6. Reporting Staff (Petugas Pelaporan)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk pihak

ektern.

45
2) Bertanggung jawab atas pemantauan laporan keuangan, baik pihak intern

dan ektern.

3) Bertanggung jawab atas berlangsungnya proses dan analisa laporan

kinerja Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan penyusunan URAP (Usulan Rencana Anggaran Perusahaan)

dan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).

2) Melakukan input laporan ke pihak ektern.

3) Melakukan perhitungan atas hasil kinerja.

7. Filling Staff (Petugas Pengefilean)

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab terhadap penatausahaan mapploeg (bukti dasar) di Kantor

Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan bahwa semua bukti, listing, dan jurnal transaksi telah

termapploeg dengan benar.

2) Melakukan pengarsipan semua mapploeg transaksi operasional bank

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. General Ledger Staff (Petugas Buku Besar)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas rekonsiliasi dari SL (Sort Ledger) ke GL

(General Ledger).

46
2) Bertanggung jawab terhadap penyelesaian suspense dan selisih akibat

sistem.

3) Bertanggung jawab atas akurasi entry nota jurnal dari GL ke GL.

4) Bertanggung jawab atas seluruh pencetakan laporan keuangan Kantor

Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

Tanggung jawab:

1) Menyelesaikan suspense dan rekening selisih akibat sistem.

2) Melakukan entry nota jurnal harian dari GL ke GL.

3) Pencetakan laporan keuangan Kantor Cabang.

9. General Branch Administration Head (Kepala Umum dan Administrasi)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap penatausahaan kepagawaian di Kantor

Cabang.

2) Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kelengkapan hasil entry data

kepegawaian.

3) Bertanggung jawab terhadap penetausahaan logistik di Kantor Cabang.

4) Bertanggung jawab terhadap akurasi dan kelengkapan data kartu

pengawasan anggaran.

5) Bertanggung jawab penatausahaan surat-menyurat di Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya fungsi personalia.

2) Memastikan terselenggaranya fungsi logistik.

47
3) Memastikan terselenggaranya fungsi kartu pengawas anggaran.

4) Memastikan terselenggaranya fungsi mailing.

5) Memastikan terselenggaranya fungsi sekretaris.

10. Transactioan Processing Head (Kepala Pemrosesan Transaksi)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas aktivitas proses transaksi sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang ada.

2) Bertanggung jawab terhadap berlangsungnya operasional infrastuktur

Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas.

3) Bertanggung jawab atas berlangsungnya transaksi kliring.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi processing.

2) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi fund administration.

3) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi clearing.

4) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi tax.

5) Memastikan terselenggaranya supervisi atas fungsi hard ware dan soft

ware.

11. Fund Administration Operator (FAO)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap proses master dan administrasi Tabungan

Batara Kantor Pos.

2) Bertanggung jawab terhadap proses penyelesaian dummy Tabungan

Batara Kantor Pos.

48
b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan proses master dan administrasi Tabungan Batara Kantor Pos.

2) Melakukan proses penyelesaian dummy Tabungan Batara Kantor Pos.

12. Data Entry Operator (DEO)

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab terhadap proses entry transaksi yang bersifat massal.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan proses entry transaksi kolektif KPR.

2) Melakukan proses maintenance data transaksi Host to Host Telkom.

3) Melakukan proses maintenance data transaksi Host to Host PLN.

4) Melakukan proses maintenance data transaksi Salary Crediting.

13. Loan Administration Head (Kepala Administrasi Kredit)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan OTS (On The Spot) atau

kelayakan usaha dan penghasilan calon debitur.

2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan

agunan atau LPA (Laporan Penilaian Akhir) melalui jasa appraisal.

3) Bertanggung jawab terhadap proses pengelolaan pencairan kredit.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Menindaklanjuti proses permohonan OTS atau kelayakan usaha dan

penghasilan bagi calon debitur.

2) Menindaklanjuti proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai dan

kehandalan agunan atau LPA melalui jasa appraisal.

3) Melakukan administrasi pencairan realisasi kredit.

49
14. Loan Document Staff (Petugas Dokumen Kredit)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap penyelasaian atas dokumen kredit yang

belum diterima bank.

2) Bertanggung jawab terhadap penatausahaan dokumen kredit ke sistem.

3) Bertanggung jawab terhadap pelayanan pengambilan, peminjaman, dan

pengembalian dokumen kredit.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Memantau dan menyelasaikan dokumen kredit yang belum selesai.

2) Melakukan proses update data dan status dokumen kredit ke sistem.

3) Memastikan serah terima dokumen kredit telah terlaksana dengan benar

dan akurat pada waktu pelunasan kredit.

15. Loan Service Head (Kepala Layanan Kredit)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit

kerja yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

2) Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya seluruh fungsi unit layanan

kredit dengan baik.

3) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya seluruh proses pemberian

kredit sesuai dengan ketentuan bank.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan perencanaan dan penetapan strategi bisnis di unit kerja

yang menjadi tanggung jawabnya sesuai kebijakan bank.

50
2) Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya seluruh fungsi

unit layanan kredit dengan baik.

3) Melakukan supervisi dan memastikan terlaksananya seluruh proses

pemberian kredit sesuai dengan ketentuan bank.

16. Loan Service Analyst (KPR dan non KPR)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas kualitas rekomendasi paket analisa kredit

KPR/non KPR.

2) Bertanggung jawab terhadap proses pemberian kredit KPR/non KPR yang

sesuai dengan ketentuan bank.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan analisa terhadap rekomendasi kredit KPR/non KPR.

2) Melakukan proses pemberian kredit KPR/non KPR yang sesuai dengan

ketentuan bank.

17. Customer Service Head (Kepala Layanan Nasabah)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terjaganya pelayanan yang optimal di unit customer

service bagi nasabah yang datang maupun melalui telepon/surat.

2) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan data master statis

seluruh aplikasi loket.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Malakukan fungsi supervisi sebagai Customer Service Head.

2) Malakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

51
18. Teller Service Head (Kepala Layanan Teller)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas pembukaan dan penutupan khasanah (vault).

2) Bertanggung jawab atas akurasi dan kelengkapan data transaksi hasil

entry tunai dan non tunai pada pelayanan nasabah.

3) Bertanggung jawab atas kesesuaian antara fisik uang, bukti dasar, dan

hasil entry transaksi.

4) Bertanggung jawab atas semua transaksi nasabah sesuai loket.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan fungsi supervisi sebagai Teller Service Head.

2) Melakukan fungsi otorisasi sesuai batas kewenangan.

19. Teller

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas transaksi tunai dan non tunai nasabah melalui loket.

b. Ikhtisar pekerjaan:

Melakukan fungsi pelayanan transaksi loket tunai dan non tunai.

20. Cash Room Staff (Petugas Kas Besar)

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas administrasi kas besar di Kantor Cabang.

b. Ikhtisar pekerjaan:

Melakukan fungsi pengelolaan kas cabang.

21. Selling Officer (Petugas Selling)

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab atas pencapaian target dana, kredit, feebased ,dan

52
peningkatan penggunaan fitur produk.

2) Bertanggung jawab atas pengunaan anggaran promosi dalam rangka

pencapaian target dana, kredit, serta feebased.

3) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan hasil pencapaian target dana,

kredit, feebased, dan peningkatan penggunaan fitur produk.

b. Ikhtisar pekerjaan:

Melakukan fungsi sebagai petugas selling.

22. Collection Supervisor atau LAS (Loan Accounting Supervisor) Penagihan Kredit

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap pembinaan kredit retail.

2) Bertanggung jawab melakukan pengembangan dan evaluasi strategi

pembinaan kredit.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Menetapan strategi pembinaan kredit atas debitur yang ditangani.

2) Melakukan dan memastikan evaluasi terhadap strategi pembinaan kredit.

23. Collection Staff atau LAO (Loan Accounting Officer) Penagihan Kredit

a. Tanggung jawab:

Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian kredit/pembayaran

angsuran.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.

2) Melakukan pembinaan kredit retail.

3) Memantau kelancaran pembayaran kredit.

53
24. Work Out Supervisor atau LAS Penyelamatan Kredit

a. Tanggung jawab:

1) Bartanggung jawab terhadap penyelamatan dan pengembalian kredit retail

maupun kredit umum, termasuk kredit hapus buku/WO (Write Out)/extra

comptable.

2) Bertanggung jawab melakukan pengembangan dan evaluasi strategi

penyelamatan dan penyelesaian kredit retail dan kredit umum.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan dan memastikan penetapan strategi penyelamatan dan

penyelasaian kredit.

2) Melakukan dan memastikan evaluasi terhadap strategi penyelamatan dan

penyelasaian kredit.

25. Work Out Staff atau LAO Penyelamatan Kredit

a. Tanggung jawab:

1) Bertanggung jawab terhadap efektivitas tindakan penyelesaian kredit.

2) Bertanggung jawab terhadap proses restrukturisasi kredit retail dan

umum.

b. Ikhtisar pekerjaan:

1) Melakukan dan memastikan pembayaran kembali yang bermasalah

dengan melakukan tindakan penyelesaian.

2) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit umum.

E. Jenis Produk PT Bank Tabungan Negara


(Persero) Cabang Solo

Jenis produk yang diberikan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero)

54
Cabang Solo terdiri dari produk dana, jasa dan layanan, serta produk kredit.

1. Produk dana, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan cara menghimpun dana atau

mengumpulkan dana dari masyarakat luas. Produk dana tersebut terdiri dari:

a. Tabungan Batara

b. Tabungan e-Batara Pos

c. Tabungan Haji Nawaitu

d. Tabungan Batara Prima

e. Sertifikat Deposito

f. Giro

g. Deposito Berjangka

2. Jasa dan layanan, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo yang berupa jasa-jasa perbankan

lainnya, yang mendukung kelancaran kegiatan penghimpunan dan penyaluran

dana. Jasa dan layanan tersebut terdiri dari:

a. ATM Batara

b. Kiriman uang

c. Inkaso

d. Inkaso luar negeri

e. Bank garansi

f. RTGS (Real Time Gross Settlement)

g. Penerimaan biaya perjalanan ibadah haji (BPTH)

3. Produk kredit, merupakan suatu jenis produk yang diberikan oleh PT Bank

55
Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dengan cara menyalurkan dana atau

melemparkan kembali dana yang telah disimpan melalui simpanan dari produk

dana yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Produk kredit

tersebut terdiri dari:

a. Kredit Griya Utama

b. Kredit Griya Multi

c. Kredit Swa Griya

d. Kredit Swadana

e. Kredit Pemilikan Ruko (KP Ruko)

f. Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)

g. Real Cash

h. Kredit Ringan Batara (KRB)

i. Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK)

j. Kredit Yasa Griya

k. Kredit Pendukung Perumahan

l. Kredit Modal Kerja Kontraktor

m. Kredit Investasi

F. Analisis Data

1. Menetapkan Target dari Masing-Masing Perspektif. PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo menetapkan target dari masing-masing

perspektif guna meningkatkan pelayanan dan kinerja bank. Untuk lebih jelasnya

tentang target dari masing-masing perspektif tersebut dapat dilihat pada tabel IV.1.

56
Tabel IV.1
TARGET DARI MASING-MASING PERSPEKTIF DALAM
KONSEP BALANCED SCORECARD
Perspektif Ukuran Target
Perspektif keuangan Return On Invesment (ROI) 4%

Profit margin 35%

Rasio operasi 4%
Perspektif Market share 45%

pelanggan/konsumen Kepuasan konsumen 75%

Profitabilitas konsumen 80%


Perspektif proses internal Inovasi produk 60%

bisnis Proses operasi 5 menit

Layanan purna jual 90%


Perspektif pembelajaran dan Produktivitas karyawan Rp 30.000.000,00

pertumbuhan Retensi karyawan 1%

Kepuasan karyawan 75%


Sumber: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, 2005 s/d 2007

2. Pengukuran Kinerja Masing-Masing Perspektif. Pengukuran kinerja

ini meliputi pengukuran kinerja perspektif keuangan, konsumen, proses internal

bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

a. Pengukuran kinerja perspektif keuangan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo dapat digolongkan ke

dalam tahap berkembang (growth) menuju tahap bertahan (sustain), sehingga

ukuran kinerja yang digunakan adalah ROI, profit margin, dan rasio operasi.

Hasil analisis dari perspektif ini dapat dilihat dalam tabel IV.2.

Tabel IV.2
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF KEUANGAN

57
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
ROI 4,30% 4,52% 4,41% 4,41%
Profit margin 28,65% 29,74% 34,69% 31,03%
Rasio operasi 4,54% 4,83% 4,72% 4,70%
Sumber: Lampiran 2 dan 3 diolah peneliti

1) ROI (Return on Investment)

ROI merupakan rasio rentabilitas yang digunakan untuk mengukur

kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk

menghasilkan keuntungan neto. Semakin tinggi nilai ROI berarti semakin

baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva. Dari tabel IV.2 dapat

dilihat bahwa nilai ROI pada tahun 2005 mencapai 4,30% dan pada tahun

2006 mengalami kenaikan menjadi 4,52%. Pada tahun 2007 tingkat

pengembalian investasi mengalami penurunan sebesar 0,11% menjadi

4,41%.

2) Profit margin

Profit margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan

laba/rugi bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai

profit margin berarti semakin baik, karena dianggap kemampuan perusahaan

dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Dari tabel IV.2 dapat dilihat bahwa

profit margin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo mengalami

peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2005 nilai profit margin

mencapai 28,65%, kemudian pada tahun 2006 mengalami kenaikan menjadi

29,74%, dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar 4,95%

menjadi 34,69%. Peningkatan profit margin tersebut mungkin disebabkan

karena laba bersih yang diperoleh perusahaan meningkat, sedangkan biaya

operasi perusahaan semakin menurun.

58
3) Rasio operasi

Rasio operasi menggambarkan perputaran operating assets dalam

hubungannya dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki oleh

perusahaan. Semakin tinggi rasio operasi berarti menunjukan bahwa

perusahaan dapat memanfaatkan aktiva lancar yang dimiliki dalam

meningkatkan penjualan bersih. Dalam tabel IV.2 dapat dilihat bahwa pada

tahun 2005 rasio operasi mencapai 4,54% dan pada tahun 2006 mengalami

kenaikan sebesar 0,29% menjadi 4,83%, sedangakan pada tahun 2007

rasio operasi mengalami penurunan menjadi 4,72%.

b. Pengukuran kinerja perspektif konsumen

Pengukuran kinerja perspektif konsumen pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo menggunakan tiga ukuran, yaitu market share, kepuasan

konsumen, dan profitabilitas konsumen. Hasil analisis dari perspektif ini dapat

dilihat dalam tabel IV.3.

Tabel IV.3
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF KONSUMEN
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
Market share 41,39% 43,89% 44,59% 43,29%
Kepuasan konsumen - - 79,12% 79,12%
Profitabilitas konsumen 80,88% 74,53% 78,68% 78,03%
Keterangan: (-) data tidak tersedia
Sumber: - Divisi pemasaran PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo,
2005 s/d 2007
- Lampiran 4 diolah peneliti
- Lampiran 3 diolah peneliti

59
1) Market share

Market share menggambarkan penguasaan segmen pasar suatu perusahaan

jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Dari tabel IV.3 dapat

diketahui bahwa pencapaian market share pada tahun 2005 mencapai

41,39%, kemudian pada tahun 2006 menagalami kenaikan menjadi 43,89%,

dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar 0,70% menjadi

44,59%. Kenaikan penguasaan segmen pasar tersebut terjadi karena PT Bank

Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo selalu berusaha meningkatkan

kualitas produk dana dan produk kredit, serta mutu pelayanan yang lebih baik

kedapa nasabahnya.

2) Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen menunjukkan sejauh mana derajat kualitas pelayanan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo kepada nasabahnya.

Hal ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 100 responden.

Hasil dari survey kepuasan konsumen adalah sebesar 79,12%, yang terdiri

dari 43,17% menyatakan puas dan 35,95% menyatakan sangat puas, dengan

atribut yang diukur adalah sebagai berikut:

a) Kondisi eksterior gedung

b) Kondisi banking hall

c) Kondisi ATM

d) Kondisi ruang dan meja kerja petugas bank

e) Kesiapan petugas bank dalam melayani

60
f) Pembukaan dan penutupan interaksi oleh petugas bank

g) Sikap petugas bank dalam melayani

h) Layanan informasi pada saat membuka/menutup rekening oleh petugas

CustomerService

i) Penyelesaian pengaduan nasabah

j) Layanan informasi kredit oleh petugas Loan Service

k) Penanganan transaksi oleh petugas Teller Service

l) Pelayanan petugas Teller pada saat menukar uang pecahan

m) Penanpilan petugas bank secara umum

n) Kelengkapan seragam dari petugas bank

o) Operator telepon bank

p) Sikap satpam banking hall

q) Sikap satpam area parkir

Untuk mengetahui kelayakan dan keandalan dari hasil survey tersebut, maka

dilakukan pengujian dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas

dengan menggunakan korelasi product moment, dihasilkan nilai r-hitung yang

merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation lebih besar

daripada r-tabel (rhitung > rtabel), sehingga masing-masing butir pertanyaan

dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid. Uji reliabilitas dengan

menggunakan Spearmen Brown, dihasilkan nilai Cronbachs Alpha sebesar

0,8426 sehingga nilai Cronbachs Alpha > 0,60, sehingga kuisioner

dinyatakan andal.

3) Profitabilitas konsumen

61
Profitabilitas konsumen menggambarkan seberapa besar keuntungan yang

berhasil dicapai perusahaan dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada

konsumen. Dari tabel IV.3 dapat diketahui bahwa pencapaian profitabilitas

konsumen pada tahun 2005 adalah sebesar 80,88%, sedangkan pada tahun

2006 mengalami penurunan menjadi 74,53%, dan pada tahun 2007

profitabilitas konsumen mengalami kenaikan menjadi 78,68%.

c. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis

Proses internal bisnis merupakan rangkaian akitivitas yang digunakan oleh bank

untuk menghasilakan produk dan jasa bagi nasabahnya. Proses internal bisnis

terdiri dari tiga ukuran yaitu inovasi produk, proses operasi, dan layanan purna

jual. Kinerja perspektif proses internal bisnis dari PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo dapat dilihat dalam tabel IV.4.

Tabel IV.4
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF PROSES INTERNAL BISNIS
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
Inovasi produk 76,53% 77,75% 79,78% 78,02%
Proses operasi 7 menit 5 menit 3 menit 5 menit
Layanan purnna jual 89,81% 88,37% 90,45% 89,54%
Sumber: Divisi Retail Service PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang
Solo, 2005 s/d 2007

1) Inovasi produk

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo selalu berusaha melakukan

inovasi terhadap produk-produknya. Pada produk dana yaitu dengan inovasi

produk Tabungan BATARA, dan pada produk kredit yaitu dengan inovasi

produk KPR BTN (Kredit Pemilikan Rumah-BTN), sedangkan pada layanan

62
dan jasa yaitu dengan kemudahan ATM Batara yang dapat digunakan di

seluruh jaringan ATM berlogo Link. Dari tabel IV.4 dapat diketahui bahwa

inovasi produk dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2005 nilai inovasi

produk mencapai 76,53%, kemudian pada tahun 2006 mengalami kenaikan

menjadi 77,75%, dan pada tahun 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar

2,03% menjadi 79,78%.

2) Proses operasi

Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk dan

jasa kepada nasabahnya. Proses operasi ini ditunjukkan dengan pengukuran

kecepatan transaksi pada pelayanan teller. Dari tabel IV.4 dapat diketahui

bahwa proses operasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo telah

mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas transaksi dari 7 menit pada

tahun 2005, kemudian 5 menit pada tahun 2006, hingga menjadi 3 menit pada

tahun 2007. Peningkatan kecepatan transaksi tersebut mungkin disebabkan

karena didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan

teknologi yang semakin canggih.

3) Layanan purna jual

Penanganan keluhan maupun pengaduan nasabah merupakan proses purna

jual yang dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.

Dari tabel IV.4 dapat dilihat bahwa penanganan keluhan maupun pengaduan

nasabah yang dilakukan oleh bank pada tahun 2005 mencapai 89,81%,

63
sedangkan pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 88,87%, dan pada

tahun 2007 mengalami kenaikan menjadi 90,45%. Penanganan keluhan

maupun pengaduan nasabah yang dilakukan oleh PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo telah melampaui rata-rata 89,54% pada tahun 2005

dan 2007, hal tersebut berarti bahwa bank telah mampu menangani keluhan

maupun pengaduan dari nasabah yang masuk.

d. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Perspektif pengukuran kinerja yang terakhir adalah pembelajaran dan

pertumbuhan. Dalam perspektif ini yang diukur adalah produktivitas karyawan,

retensi karyawan, dan kepuasan karyawan. Hasil analisis dari perspektif ini dapat

dilihat pada tabel IV.5.

Tabel IV.5
PENGUKURAN KINERJA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN
DAN PERTUMBUHAN
Ukuran Th 2005 Th 2006 Th 2007 Rata-rata
Produktivitas karyawan 36.000.000 20.229.230 67.400.000 41.209.743
Retensi karyawan 0% 0% 3,17% 1,06%
Kepuasan karyawan - - 88,68% 88,68%
Keterangan: (-) data tidak tersedia
Sumber: - Lampiran 3 diolah peneliti
- Divisi GBA PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, 2005
s/d 2007
- Lampiran 5 diolah peneliti

1) Produktivitas karyawan

Produktivitas karyawan menggambarkan kemampuan karyawan dalam

menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat produktivitas

karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi pula out put yang dihasilkan

64
oleh karyawan. Produktivitas karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo pada tahun 2005 s/d 2007 mengalami kenaikan dan penurunan,

yaitu pada tahun 2005 sebesar Rp 36.000.000,00, dan pada tahun 2006

sebesar Rp 20.229.230,00, kemudian di tahun 2007 mengalami peningkatan

menjadi Rp 67.400.000,00.

2) Retensi karyawan

Tingkat retansi karyawan diukur melalui prosentase perputaran karyawan.

Pengukuran ini bertujuan untuk mempertahankan karyawan potensial yang

dimiliki oleh perusahaan untuk tetap loyal terhadap perusahaan tempat

mereka bekerja. Pada tahun 2005 dan 2006 PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo tidak mengalami perputaran karyawan, namun pada

tahun 2007 terjadi perputaran karyawan sebesar 3,17%.

3) Kepuasan karyawan

Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan maka digunakan kuisioner

yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kepuasan karyawan

terhadap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Kuisioner ini

disebarkan kepada 20 responden. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa

kepuasan karyawan terhadap perusahaan adalah sebesar 88,68%, yang terdiri

dari 58,51% menyatakan puas dan 30,17% menyatakan sangat puas. Untuk

mengetahui kelayakan dan keandalan dari hasil survey tersebut, maka

dilakukan pengujian dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas

dengan menggunakan korelasi product moment, dihasilkan nilai r-hitung

yang merupakan nilai dari Corrected Item Tota Correlation lebih besar

daripada r-tabel (rhitung > rtabel), sehingga masing-masing butir pertanyaan

65
dalam kuisioner tersebut dinyatakan valid. Uji reliabilitas dengan

menggunakan Spearmen Brown, dihasilkan nilai Cronbachs Alpha adalah

sebesar 0,9100 sehingga nilai Cronbachs Alpha > 0,60 dan kuisioner

dinyatakan andal.

Untuk mengetahui hasil analisis data tentang pengukuran kinerja dengan

menggunakan konsep Balanced Scorecard pada PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo secara menyeluruh dapat dilihat pada tabel IV.6.

66
Dari tabel IV.6 dapat diketahui bahwa pencapaian hasil pada perspektif

keuangan terdapat dua ukuran hasil yang sudah mampu melampaui dari target yang

telah ditetapkan, yaitu ROI dan rasio operasi. Nilai ROI sebesar 4,41% mampu

melampaui target 4% per-tahun dan rasio operasi mampu melampaui target 4% per-

tahun yaitu dengan pencapaian 4,70%, sedangkan profit margin adalah sebesar

31,03% kurang dari target 35% per-tahun.

Pada perspektif konsumen, market share PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Solo belum mampu mencapai target 45% per-tahun yang telah

ditetapkan, penguasaan segmen pasarnya hanya mencapai 43,29%. Profitabilitas

konsumen juga masih berada di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu 78,03%

yang semula ditargetkan dapat mencapai 80% per-tahun. Untuk tingkat kepuasan

konsumen telah mampu melampaui target 75% per-tahun yaitu dengan pencapaian

79,13%.

Pada perspektif proses internal bisnis terdapat dua ukuran hasil yang sudah

mampu mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu inovasi produk dan proses

operasi. Inovasi produk telah mampu melampaui target 60% per-tahun yaitu dengan

pencapaian 78,02%, dan proses operasinya juga telah dapat mencapai target 5 menit.

Untuk layanan purna jual masih berada di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu

89,54% yang semula ditargetkan dapat mencapai 90% per-tahun.

Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, ketiga ukuran hasilnya telah

mampu melampaui dari target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produktivitas

karyawan mencapai Rp 41.209.743,00 yang telah mampu melampaui target

Rp 30.000.000,00 per tahun. Untuk tingkat retensi karyawan mampu melampaui

67
target 1% per-tahun yaitu dengan pencapaian 1,06%, sedangkan tingkat kepuasan

konsumen juga sudah mencapai 88,68% di atas target 75% per-tahun yang telah

ditetapkan oleh perusahaan.

68
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang

pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang Solo, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Pada perspektif keuangan, pencapaian ROI dan rasio operasi telah mampu

melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan, namun nilai profit margin

masih berada di bawah target, yaitu 31,03% yang semula ditargetkan dapat

mencapai 35% per-tahun. Peningkatan pencapaian ROI dan rasio operasi

merupakan sinyal positif pada laporan keuangan yang dapat mempercepat

pertumbuhan bank.

2. Pada perspektif konsumen, pencapaian market share perusahaan dari tahun 2005

s/d 2007 masih belum mampu mecapai target yang telah ditetapkan. Untuk

pencapaian profitabilitas konsumen juga masih berada di bawah dari target per

tahunnya, namun tingkat kepuasan konsumen telah mampu melampaui target

75% per-tahun yaitu dengan pencapaian 79,12%. Hal tersebut berarti produk dan

pelayanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabahnya sudah cukup baik.

3. Pada perspektif proses internal bisnis terdapat dua ukuran hasil yang sudah

mampu mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu proses operasi dan inovasi

produk. Proses operasi bank menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas

transaksi dari 7 menit hingga menjadi 3 menit, sedangkan inovasi produk telah

melampaui target 60% per-tahun yaitu dengan pencapaian 78,02%. Hal tersebut

69
berarti menunjukkan bahwa penjualan produk dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Untuk layanan purna jual rata-rata selama tiga tahun yaitu tahun

2005 s/d 2007 adalah sebesar 89,54% kurang dari target 90% per-tahun.

4. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, ketiga ukuran hasilnya telah

mengalami peningkatan baik itu produktivitas karyawan, retansi karyawan,

maupun kepuasan karyawan sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan.

Hal tersebut membuktikan bahwa loyalitas karyawan pada bank cukup baik,

sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan bank, karena karyawan merupakan

salah satu intangible assets yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan

perkembangan sebuah perusahaan.

B. Saran

Dari simpulan yang telah diuraikan tersebut, ada beberapa hal yang dapat

dijadikan pertimbangan bagi pihak manajemen PT Bank Tabungan Negara (Persero)

Cabang Solo antara lain:

1. Dalam kinerja keuangan, pihak manajemen harus dapat menekan biaya

operasional sehingga dapat meningkatkan laba bersih. Salah satu strategi

penekanan biaya yaitu dengan menggunakan perencanaan yang tepat dan

pembatasan biaya yang dianggap kurang bermanfaat. Hal tersebut diharapkan

dapat meningkatkan profit margin yang selama tahun 2005, 2006, dan 2007

masih belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

2. Untuk market share, pihak manajemen harus lebih meningkatkan kualitas produk

dana dan produk kredit, serta mutu pelayanan yang lebih baik kepada

nasabahnya. Strategi untuk meningkatkan market share antara lain dapat

70
dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga yang diberikan kepada penabung,

yang diharapkan akan dapat menambah minat bagi calon nasabah untuk

menyimpan uangnya di bank. Cara yang lain adalah dengan menurunkan suku

bunga bagi peminjam, yang diharapkan akan dapat menarik calon debitur

(peminjam) dan untuk persaingan pasar. Peningkatan market share tersebut pada

akhirnya juga diharapkan akan dapat meningkatkan profitabilitas konsumen,

yang berarti keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dari pandapatan jasa yang

ditawarkan kepada konsumen juga akan meningkat.

3. Peningkatan mutu layanan purna jual juga harus diperhatikan oleh pihak

manajemen yaitu dengan penanganan keluhan maupun pengaduan nasabah yang

dapat terselesaikan dengan baik, sehingga pihak manajemen harus mempunyai

suatu konsep strategi penyelasaian keluhan maupun pengaduan nasabah yang

tepat, yang pada akhirnya nasabah juga akan merasa puas dengan hasil

penyelesaian tersebut.

4. Pihak manajemen juga harus memperhatikan survey kepuasan karyawan maupun

nasabah, karena kedua faktor tersebut merupakan faktor penting yang harus

dipelihara guna kelangsungan dan perkembangan bank. Kepuasan konsumen

mempengaruhi penjualan produk dana dan produk kredit, serta pelayanan

pendukung lainnya. Kepuasan karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan

dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, apabila kepuasaan karyawan

terjamin, maka rangkaian aktivitas yang digunakan oleh pihak bank untuk

menghasilkan produk dan pelayanan bagi nasabah juga menjadi semakin baik.

Oleh karena itu kedua komponen tersebut harus dijaga sebaik-baiknya.

71
DAFTAR PUSTAKA

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi
Dua, Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Kaplan Robert S. and David P. Norton, Balanced Scorecard Menerapkan Strategi


Menjadi Aksi, Terjemahan, Jakarta: Erlangga, 2000.

Kasmir, SE, MM, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Enam, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2003.

Lestari, Utami Puji dan Dwita Darmawati, Penilaian Kinerja Organisasi melalui
Pendekatan Balanced Scorecard (Studi pada Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto), JEBA, Vol.
5, No.2: 211-225, 2003.

Mirza, Teuku, Balanced Scorecard, Usahawan No. 06/XXVI, Juni, 1997.

Mulyadi, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi 3, Jakarta:


Salemba Empat, 2001.

_______, Alternatif Pemacuan Kinerja Personel dengan Pengelolaan Kinerja


Terpadu Berbasis Balanced Scorecard, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Vol.20, No.3: 270-286, 2005.

_______, Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard, Yogyakarta:


UPP AMP YKPN, 2005.

Mulyadi dan Johny Setyawan, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen:


Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat,
2001.

Purnomo, Didit dan Nursiam, Balanced Scorecard: Perspektif Teori dan


Implikasinya terhadap Manajemen Publik, Benefit, Vol. 7, No.1: 76-84,
2003.

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE,


1997.

Rosyati dan Luk Luk Atul Hidayati, Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Balanced Scorecard: Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Magelang, Jurnal Analisis Bisnis dan Ekonomi, Vol.2, No.1: 84-103, 2004.

Secakusuma, Thomas, Perspektif Proses Bisnis Internal dalam Balanced Scorecard,


Usahawan No. 06 Th XXVI, Juni 1997.
Sugiyanto, Eko dan Kasyful Anwar, Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen
Strategi, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.2, No.1: 15-24, 2003.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta, 1999.

Supranto, J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: untuk Menaikkan Pangsa


Pasar, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Umar, Husein, Riset Akuntansi: Panduan Lengkap untuk Membuat Skripsi, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Tabel IV.6
HASIL PENGUKURAN KINERJA DAN TARGETNYA BERDASARKAN KONSEP BALANCED SSORECARD
PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO TAHUN 2005, 2006, DAN 2007
Perspektif Ukuran Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Rata-rata Target
Per-tahun Per-tahun
Perspektif Keuangan ROI 4,30% 4,52% 4,41% 4,41% 4%

Profit Margin 28,65% 29,74% 34,69% 31,03% 35%

Rasio Operasi 4,54% 4,83% 4,72% 4,70% 4%


Perspektif Konsumen Market Share 41,39% 43,89% 44,59% 43,29% 45%

Kepuasan Konsumen - - 79,12% 79,12% 75%

Profitabilitas Konsumen 80,88% 74,53% 78,68% 78,03% 80%


Perspektif Proses Inovasi Produk 76,53% 77,75% 79,78% 78,02% 60%

Internal Bisnis Proses Operasi 7 menit 5 menit 3 menit 5 menit 5 menit

Layanan Purna Jual 89,81% 88,37% 90,45% 89,54% 90%


Perspektif Produktivitas Karyawan Rp 36.000.000 Rp 20.229.230 Rp 67.400.000 Rp 41.209.743 Rp 30.000.000

Pembelajaran dan Retensi Karyawan 0% 0% 3,17% 1,06% 1%

Pertumbuhan Kepuasan Karyawan - - 88,68% 88,68% 75%


Lampiran 2
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2005

AKTIVA PASIVA
1. Kas Rp 1.031.500.000 1. Giro Rp 28.035.000.000
2. Giro Bank Indonesia Rp 6.672.200.000 2. Kewajiban segera lainnya Rp 275.300.000
3. Giro pada bank lain Rp 2.973.600.000 3. Tabungan Rp 68.922.400.000
4. Penempatan pada bank lain Rp 735.300.000 4. Deposito berjangka dan sertfikat deposito Rp 42.378.300.000
5. PPA Penempatan pada bank lain -/- (Rp 22.600.000) 5. Surat berharga yang diterbitkan Rp 5.875.000.000
6. Posisi kredit yang diberikan 6. Pinjaman yang diterima Rp 9.138.200.000
6.1. Perumahan Rp 115.189.200.000 7. Beban bungan yang masih harus dibayar Rp 176.200.000
6.2. KPP (Kredit Pendukung Perum.) Rp 5.956.200.000 8. Kewajiban lain-lain Rp 1.118.800.000
6.3. KRD lainnya Rp 10.512.900.000 9. Pinjaman subordinasi Rp 349.200.000
7. PPA Kredit yang diberikan -/- (Rp 1.306.000.000) 10. Ekuitas Rp 5.029.600.000
8. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 11.470.800.000
9. Biaya dibayar dimuka Rp 293.500.000
10. Aktiva tetap Rp 4.935.000.000
11. Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Rp 805.300.000)
12. Aktiva lain-lain Rp 3.661.700.000
TOTAL AKTIVA Rp 161.298.000.000 TOTAL PASIVA Rp 161.298.000.000
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2006

AKTIVA PASIVA
1. Kas Rp 1.893.200.000 1. Giro Rp 30.438.000.000
2. Giro Bank Indonesia Rp 10.250.800.000 2. Kewajiban segera lainnya Rp 329.100.000
3. Giro pada bank lain Rp 5.703.100.000 3. Tabungan Rp 89.547.200.000
4. Penempatan pada bank lain Rp 976.600.000 4. Deposito berjangka dan sertfikat deposito Rp 51.862.900.000
5. PPA Penempatan pada bank lain -/- (Rp 32.300.000) 5. Surat berharga yang diterbitkan Rp 6.251.300.000
6. Posisi kredit yang diberikan 6. Pinjaman yang diterima Rp 9.274.300.000
6.1. Perumahan Rp 133.294.500.000 7. Beban bungan yang masih harus dibayar Rp 256.700.000
6.2. KPP (Kredit Pendukung Perum.) Rp 6.453.000.000 8. Kewajiban lain-lain Rp 1.060.000.000
6.3. KRD lainnya Rp 6.576.300.000 9. Pinjaman subordinasi Rp 352.700.000
7. PPA Kredit yang diberikan -/- (Rp 1.378.100.000) 10. Ekuitas Rp 6.539.800.000
8. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 19.750.000.000
9. Biaya dibayar dimuka Rp 307.200.000
10. Aktiva tetap Rp 8.780.500.000
11. Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Rp 3.027.600.000)
12. Aktiva lain-lain Rp 6.364.800.000
TOTAL AKTIVA Rp 195.912.000.000 TOTAL PASIVA Rp 195.912.000.000
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO
NERACA
PER 31 DESEMBER 2007

AKTIVA PASIVA
1. Kas Rp 2.742.300.000 1. Giro Rp 35.673.300.000
2. Giro Bank Indonesia Rp 15.786.500.000 2. Kewajiban segera lainnya Rp 567.900.000
3. Giro pada bank lain Rp 8.764.300.000 3. Tabungan Rp 113.808.500.000
4. Penempatan pada bank lain Rp 1.302.000.000 4. Deposito berjangka dan sertfikat deposito Rp 69.030.700.000
5. PPA Penempatan pada bank lain -/- (Rp 52.700.000) 5. Surat berharga yang diterbitkan Rp 10.096.300.000
6. Posisi kredit yang diberikan 6. Pinjaman yang diterima Rp 9.298.400.000
6.1. Perumahan Rp 165.724.300.000 7. Beban bungan yang masih harus dibayar Rp 362.700.000
6.2. KPP (Kredit Pendukung Perum.) Rp 8.350.000.000 8. Kewajiban lain-lain Rp 1.456.900.000
6.3. KRD lainnya Rp 7.140.700.000 9. Pinjaman subordinasi Rp 367.100.000
7. PPA Kredit yang diberikan -/- (Rp 1.941.300.000) 10. Ekuitas Rp 7.421.400.000
8. Pendapatan yang masih akan diterima Rp 24.219.000.000
9. Biaya dibayar dimuka Rp 495.000.000
10. Aktiva tetap Rp 10.080.900.000
11. Akumulasi penyusutan aktiva tetap (Rp 4.730.400.000)
12. Aktiva lain-lain Rp 10.202.600.000
TOTAL AKTIVA Rp 248.083.200.000 TOTAL PASIVA Rp 248.083.200.000
Lampiran 1

PERHITUNGAN MASING-MASING PERSPEKTIF

DALAM KONSEP BALANCED SCORECARD

A. Perspektif Keuangan

1. Return On Invesment (ROI)

Laba Bersih Penjualan


ROI = 100%
Penjualan Operating Asset

a. ROI tahun 2005

Rp 6.935.900.000,00 Rp 24.205.500.000,00
= 100%
Rp 24.205.500.000,00 Rp 161.298.000.000,00

= 4,30%

b. ROI tahun 2006

Rp 8.848.100.000,00 Rp 29.748.600.000,00
= 100%
Rp 29.748.600.000,00 Rp 195.912.000.000,00

= 4,52%

c. ROI tahun 2007

Rp 10.935.800.000,00 Rp 31.527.000.000,00
= 100%
Rp 31.527.000.000,00 Rp 248.083.200.000,00

= 4,41%

2. Profit Margin

Laba Bersih
Profit Margin = 100%
Penjualan

Rp 6.935.900.000,00
a. Profit Margin tahun 2005 = 100%
Rp 24.205.500.000,00

= 28,65%
Rp 8.848.100.000,00
b. Profit Margin tahun 2006 = 100%
Rp 29.748.600.000,00

= 29,74%

Rp 10.935.800.000,00
c. Profit Margin tahun 2007 = 100%
Rp 31.527.000.000,00

= 34,69%

3. Rasio Operasi

Penjualan Bersih
Rasio Operasi = 100%
Aktiva Lancar

Rp 6.968.700.000,00
a. Rasio Operasi tahun 2005 = 100%
Rp 153.506.600.000,00

= 4,54%

Rp 8.880.300.000,00
b. Rasio Operasi tahun 2006 = 100%
Rp 183.794.300.000,00

= 4,83%

Rp 10.955.800.000,00
c. Rasio Operasi tahun 2007 = 100%
Rp 232.530.100.000,00

= 4,72%

B. Perspektif Konsumen

1. Kepuasan konsumen

725 4
a. Kriteria puas untuk kepuasan konsumen = 100%
6.717

= 43,17%

483 5
b. Kriteria sangat puas untuk kepuasan konsumen = 100%
6.717

= 35,95%
2. Profitabilitas konsumen

Pendapatan Jasa
Profitabilitas Konsumen = 100%
Total Keuntungan Jasa

Rp 19.576.800.000,00
a. Profitabilitas konsumen tahun 2005 = 100%
Rp 24.205.500.000,00

= 80,88%

Rp 22.171.500.000,00
b. Profitabilitas konsumen tahun 2006 = 100%
Rp 29.748.600.000,00

= 74,53%

Rp 24.805.800.000,00
c. Profitabilitas konsumen tahun 2007 = 100%
Rp 31.527.000.000,00

= 78,68%

C. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

1. Produktivitas karyawan

Laba Operasi
Produktivitas karyawan = 100%
Jumlah Karyawan

Rp 2.340.000.000,00
a. Produktivitas karyawan tahun 2005 = 100%
65 orang

= Rp 36.000.000,00

Rp 1.314.900.000,00
b. Produktivitas karyawan tahun 2006 = 100%
65 orang

= Rp 20.229.230,00

Rp 4.246.200.000,00
c. Produktivitas karyawan tahun 2007 = 100%
63 orang

= Rp 67.400.000,00
2. Retensi karyawan

Mengundurkan Jumlah
Tahun Mutasi Jabatan Masuk
Diri Karyawan
2005 - - 4 65
2006 - - - 65
2007 1 1 - 63

Jumlah Karyawan yang Keluar


Retensi karyawan = 100%
Total Jumlah Karyawan

0
a. Retensi karyawan tahun 2005 = 100%
65

= 0%

0
b. Retensi karyawan tahun 2006 = 100%
65

= 0%

2
c. Retensi karyawan tahun 2007 = 100%
63

= 3,17%

3. Kepuasan karyawan

177 4
a. Kriteria puas untuk kepuasan karyawan = 100%
1.210

= 58,51%

73 5
b. Kriteria sangat puas untuk kepuasan konsumen = 100%
1.210

= 30,17%
Lampiran 3

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2005
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
1. Hasil bunga Rp 16.707.300.000
2. Provisi dan komisi Rp 1.002.900.000
3. Lainnya Rp 609.000.000
Jumlah pendapatan bunga Rp 18.319.200.000
Beban bunga
1. Beban bunga Rp 6.310.000.000
2. Beban lainnya Rp 1.965.300.000
Jumlah beban bunga (Rp 8.275.300.000)
Pendapatan bunga bersih Rp 10.043.900.000
Pendapatan operasional lainnya
1. Pendapatan provisi komisi, dan fee Rp 116.800.000
2. Pendapatan transaksi valuta asing Rp 12.400.000
3. Pendapatan lainnya Rp 1.128.400.000
Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp 1.257.600.000
Beban operasional lainnya
1. Beban umun dan administrasi Rp 3.019.400.000
2. Beban personalia Rp 4.313.900.000
3. Penyisihan dan penurunan aktiva tetap Rp 875.000.000
4. Beban lainnya Rp 753.200.000
Jumlah beban operasional lainnya (Rp 8.961.500.000)
Pendapatan (beban) operasional lainnya (Rp 7.703.900.000)
LABA (RUGI) OPERASIONAL Rp 2.340.000.000
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
1. Pend. bunga antar Kancab (FTP) Rp 3.759.300.000
2. Lainnya Rp 869.400.000
Jumlah pendapatan non operasional Rp 4.628.700.000
Beban non operasional
1. Bunga antar Kancab (FTP) Rp -
2. Lainnya Rp -
Jumlah beban non operasional (Rp -)
Pendapatan (beban) non operasional Rp 4.628.700.000
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Rp 6.968.700.000
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Rp 32.800.000)
LABA/RUGI SETALAH PAJAK PENGAHASILAN Rp 6.935.900.000

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2006
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
1. Hasil bunga Rp 19.056.500.000
2. Provisi dan komisi Rp 996.300.000
3. Lainnya Rp 679.300.000
Jumlah pendapatan bunga Rp 20.732.100.000
Beban bunga
1. Beban bunga Rp 8.375.600.000
2. Beban lainnya Rp 1.571.500.000
Jumlah beban bunga (Rp 9.947.100.000)
Pendapatan bunga bersih Rp 10.785.000.000
Pendapatan operasional lainnya
1. Pendapatan provisi, komisi, dan fee Rp 83.500.000
2. Pendapatan transaksi valuta asing Rp 15.700.000
3. Pendapatan lainnya Rp 1.340.200.000
Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp 1.439.400.000
Beban operasional lainnya
1. Beban umun dan administrasi Rp 3.910.500.000
2. Beban personalia Rp 5.096.700.000
3. Penyisihan dan penurunan aktiva tetap Rp 975.000.000
4. Beban lainnya Rp 927.300.000
Jumlah beban operasional lainnya (Rp 10.909.500.000)
Pendapatan (beban) operasional lainnya (Rp 9.470.100.000)
LABA (RUGI) OPERASIONAL Rp 1.314.900.000
PENDAPATAN BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
1. Pend. bunga antar Kancab (FTP) Rp 6.566.100.000
2. Lainnya Rp 1.011.000.000
Jumlah pendapatan non operasional Rp 7.577.100.000
Beban non operasional
1. Bunga antar Kancab (FTP) Rp 11.700.000
2. Lainnya Rp -
Jumlah beban non operasional (Rp 11.700.000)
Pendapatan (beban) non operasional Rp 7.565.400.000
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Rp 8.880.300.000
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Rp 32.200.000)
LABA/RUGI SETALAH PAJAK PENGAHASILAN Rp 8.848.100.000
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2007
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
1. Hasil bunga Rp 22.606.200.000
2. Provisi dan komisi Rp 643.500.000
3. Lainnya Rp -
Jumlah pendapatan bunga Rp 23.249.700.000
Beban bunga
1. Beban bunga Rp 10.283.400.000
2. Beban lainnya Rp -
Jumlah beban bunga (Rp 10.283.400.000)
Pendapatan bunga bersih Rp 12.966.300.000
Pendapatan operasional lainnya
1. Pendapatan provisi, komisi, dan fee Rp 26.100.000
2. Pendapatan transaksi valuta asing Rp 14.200.000
3. Pendapatan lainnya Rp 1.515.800.000
Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp 1.556.100.000
Beban operasional lainnya
1. Beban umun dan administrasi Rp 3.992.200.000
2. Beban personalia Rp 4.241.100.000
3. Penyisihan dan penurunan aktiva tetap Rp 1.120.000.000
4. Beban lainnya Rp 922.900.000
Jumlah beban operasional lainnya (Rp 10.276.200.000)
Pendapatan (beban) operasional lainnya (Rp 8.720.100.000)
LABA (RUGI) OPERASIONAL Rp 4.246.200.000
PENDAPATAN BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan non operasional
1. Pend. bunga antar Kancab (FTP) Rp 5.731.200.000
2. Lainnya Rp 990.000.000
Jumlah pendapatan non operasional Rp 6.721.200.000
Beban non operasional
1. Bunga antar Kancab (FTP) Rp -
2. Lainnya Rp -
Jumlah beban non operasional (Rp -)
Pendapatan (beban) non operasional Rp 6.721.200.000
LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Rp 10.967.400.000
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN (Rp 31.600.000)
LABA/RUGI SETALAH PAJAK PENGAHASILAN Rp 10.935.800
Lampiran 4

Hasil Kuisioner Tanggapan Kepuasan Nasabah

No. Etika Bisnis Skor


Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total
1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64
2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 3 3 3 3 59
3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 45
4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 5 3 52
5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 48
6 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 3 3 65
7 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 65
8 5 3 3 5 4 4 3 3 5 3 4 3 4 5 2 3 4 63
9 5 5 4 2 4 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 2 65
10 5 5 4 5 3 5 4 5 2 5 5 5 5 2 5 5 3 73
11 5 4 5 4 2 3 4 3 5 4 5 3 5 5 5 3 5 70
12 3 4 3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 5 4 2 3 57
13 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 5 5 4 4 4 3 62
14 4 5 4 4 5 5 3 4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 69
15 3 4 4 5 5 4 3 3 5 3 5 4 4 3 5 5 5 70
16 5 5 4 4 5 3 3 2 3 2 4 4 5 5 4 5 4 67
17 3 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 2 2 4 70
18 2 2 5 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 4 69
19 3 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 2 2 2 4 69
20 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 4 5 5 77
21 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 67
22 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 76
23 4 4 4 3 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5 5 72
24 4 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 75
25 3 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 70
26 5 5 4 4 3 3 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 70
27 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3 5 3 4 4 70
28 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 5 70
29 5 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 72
30 4 3 4 5 3 4 4 5 5 4 5 3 4 3 4 3 5 68
31 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 76
32 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 68
33 3 4 4 3 5 5 5 4 2 4 5 5 3 5 4 5 5 71
34 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 4 3 4 5 75
35 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 3 66
36 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 69
37 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 76
38 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 5 4 4 5 69
39 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 3 63
40 3 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 71
41 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 4 4 64
42 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 72
43 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 5 3 4 5 4 4 63
44 3 4 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 61
45 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 4 73
46 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 65
47 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 60
48 4 4 5 3 3 4 5 4 4 2 4 3 5 5 5 5 4 69
49 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 60
50 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 70
51 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 68
52 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 3 3 67
53 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 61
54 4 3 4 5 4 3 3 4 5 4 5 5 3 3 3 5 3 66
55 3 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 59
56 4 5 5 3 5 4 4 3 5 3 5 2 5 3 4 5 4 69
57 5 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 72
58 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62
59 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 72
60 5 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 71
61 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 5 3 4 4 4 5 66
62 3 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 72
63 3 5 4 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 70
64 5 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 67
65 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 3 2 4 4 64
66 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 3 5 62
67 5 5 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 72
68 3 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 3 5 4 5 3 64
69 3 3 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 5 64
70 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 68
71 4 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 3 5 5 70
72 5 5 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 5 5 4 69
73 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 3 3 71
74 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 65
75 5 3 4 5 5 3 4 4 4 4 3 2 4 5 5 4 5 69
76 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 4 4 4 3 3 5 72
77 3 5 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 64
78 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 4 4 3 3 3 3 60
79 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 75
80 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 78
81 3 4 4 4 3 1 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 54
82 3 4 3 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 4 3 4 4 68
83 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 5 4 72
84 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 78
85 5 4 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 3 3 72
86 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 45
87 4 4 5 3 5 5 3 5 4 3 3 5 5 5 5 4 4 72
88 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 46
89 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 80
90 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 78
91 3 3 3 2 3 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 46
92 3 3 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 63
93 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 70
94 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 74
95 4 4 5 4 3 3 2 4 3 3 5 5 5 4 5 4 3 66
96 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 47
97 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 79
98 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 71
99 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 79
100 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 78

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Tanggapan Kepuasan


Nasabah

Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. ITEM01 3,9800 ,8285 100,0


2. ITEM02 4,0500 ,7703 100,0
3. ITEM03 3,9100 ,7261 100,0
4. ITEM04 3,9400 ,8969 100,0
5. ITEM05 3,9900 ,8226 100,0
6. ITEM06 3,8500 ,8087 100,0
7. ITEM07 3,9000 ,8933 100,0
8. ITEM08 3,9100 ,8773 100,0
9. ITEM09 3,8800 ,8908 100,0
10. ITEM10 3,9200 ,8725 100,0
11. ITEM11 3,9900 ,8102 100,0
12. ITEM12 3,9500 ,8087 100,0
13. ITEM13 4,0700 ,8558 100,0
14. ITEM14 4,0000 ,8762 100,0
15. ITEM15 3,9700 ,8814 100,0
16. ITEM16 3,9400 ,8507 100,0
17. ITEM17 3,9200 ,8125 100,0

N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 67,1700 58,1627 7,6264 17

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected


Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

ITEM01 63,1900 52,4989 ,4146 ,8361


ITEM02 63,1200 52,1875 ,4835 ,8328
ITEM03 63,2600 53,1640 ,4223 ,8358
ITEM04 63,2300 51,9567 ,4178 ,8361
ITEM05 63,1800 51,9269 ,4689 ,8333
ITEM06 63,3200 52,7248 ,4073 ,8364
ITEM07 63,2700 50,6233 ,5303 ,8299
ITEM08 63,2600 50,8812 ,5203 ,8305
ITEM09 63,2900 52,1070 ,4092 ,8365
ITEM10 63,2500 50,9975 ,5139 ,8308
ITEM11 63,1800 52,3309 ,4415 ,8347
ITEM12 63,2200 52,6178 ,4169 ,8359
ITEM13 63,1000 50,8586 ,5384 ,8296
ITEM14 63,1700 52,3647 ,3967 ,8371
ITEM15 63,2000 52,1616 ,4103 ,8364
ITEM16 63,2300 52,4011 ,4091 ,8364
ITEM17 63,2500 52,6742 ,4094 ,8363
Reliability Coefficients

N of Cases = 100,0 N of Items = 17

Alpha = ,8426
Lampiran 5

Hasil Kuisioner Tanggapan Kepuasan Karyawan

No. Etika Bisnis Skor


Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total
1 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 5 5 5 56
2 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 67
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 56
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 58
6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 68
7 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 66
8 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 69
9 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 60
10 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 61
12 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 65
13 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 59
14 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 68
15 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 53
16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 60
17 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 65
18 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 51
19 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 67
20 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 66

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Tanggapan Kepuasan


Karyawan

Reliability
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. ITEM01 4,2500 ,7864 20,0


2. ITEM02 3,9000 ,7182 20,0
3. ITEM03 4,1000 ,6407 20,0
4. ITEM04 4,0500 ,8256 20,0
5. ITEM05 3,8500 ,4894 20,0
6. ITEM06 3,9500 ,6863 20,0
7. ITEM07 4,1500 ,6708 20,0
8. ITEM08 4,0000 ,5620 20,0
9. ITEM09 4,0000 ,5620 20,0
10. ITEM10 4,1500 ,7452 20,0
11. ITEM11 3,9000 ,5525 20,0
12. ITEM12 4,1000 ,7182 20,0
13. ITEM13 4,1000 ,8522 20,0
14. ITEM14 4,0500 ,6863 20,0
15. ITEM15 3,9500 ,8256 20,0
N of
Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 60,5000 48,2632 6,9472 15

Item-total Statistics
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted

ITEM01 56,2500 40,8289 ,6782 ,9014


ITEM02 56,6000 41,7263 ,6489 ,9025
ITEM03 56,4000 43,6211 ,5000 ,9075
ITEM04 56,4500 40,5763 ,6660 ,9020
ITEM05 56,6500 43,8184 ,6491 ,9040
ITEM06 56,5500 42,8921 ,5451 ,9061
ITEM07 56,3500 40,9763 ,7961 ,8976
ITEM08 56,5000 43,4211 ,6112 ,9044
ITEM09 56,5000 43,1053 ,6562 ,9031
ITEM10 56,3500 41,8184 ,6111 ,9039
ITEM11 56,6000 44,4632 ,4743 ,9081
ITEM12 56,4000 40,9895 ,7349 ,8994
ITEM13 56,4000 40,4632 ,6524 ,9027
ITEM14 56,4500 43,7342 ,4470 ,9094
ITEM15 56,5500 42,2605 ,4957 ,9089

Reliability Coefficients

N of Cases = 20,0 N of Items = 15


Alpha = ,9100
Lampiran 6

TANGGAPAN KEPUASAN NASABAH

TERHADAP ATRIBUT PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO

(KUISIONER)

Penulis mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu

untuk mengisi kuisioner ini. Tujuan kuisioner ini saya buat adalah untuk mendukung penelitian

saya yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced

Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, dalam rangka

untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan tanda ( ) pada salah satu

jawaban yang tersedia.

2. Jawaban yang tersedia berupa skala 1-5 dengan persamaan skoring:

Sangat Puas (SP) 5


Puas (P) 4
Cukup Puas/Netral (CP) 3
Tidak Puas (TP) 2
Sangat Tidak Puas (STP) 1

No. Responden : ____________________________________________

Tanggal Pengisian : ____________________________________________

Identitas Responden

1. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

2. Status Martial : Kawin / Tidak Kawin

3. Umur : ________ tahun


NO PERTANYAAN KINERJA
1. Bagaimana tanggapan Anda mengenai kondisi
eksterior gedung Bank BTN, yang meliputi: SP P CP TP STP
kebersihan luar gedung dan fasilitas parkir
2. Bagaimana tanggapan Anda mengenai kondisi
banking hall Bank BTN SP P CP TP STP
3. Bagaiman tanggapan Anda mengenai kondisi ATM
Bank BTN, yang meliputi: mesin ATM, kesediaan SP P CP TP STP
uang pada mesin ATM, ruang ATM, dll
4. Bagaimana tanggapan Anda mengenai kondisi SP P CP TP STP
ruang dan meja kerja petugas Bank BTN
5. Bagaimana tanggapan Anda mengenai kesiapan SP P CP TP STP
petugas Bank BTN dalam melayani Anda
6. Bagaimana tanggapan Anda kepada petugas Bank SP P CP TP STP
BTN pada saat membuka dan menutup interaksi
7. Bagaimana tanggapan Anda mengenai sikap SP P CP TP STP
petugas Bank BTN dalam melayani Anda
8. Bagaimana tanggapan Anda mengenai layanan
informasi yang diberikan oleh petugas (Customer SP P CP TP STP
Service) Bank BTN pada saat membuka/menutup
rekening
9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai
penyelesaian Bank BTN dalam menangani SP P CP TP STP
pengaduan nasabah
10. Bagaimana tanggapan Anda mengenai layanan
informasi kredit yang diberikan oleh petugas (Loan SP P CP TP STP
Service) Bank BTN
11. Bagaimana tanggapan Anda mengenai penanganan SP P CP TP STP
transaksi oleh petugas (Teller Service) Bank BTN
12. Bagaimana tanggapan Anda mengenai pelayanan
petugas Teller pada saat Anda menukar uang SP P CP TP STP
pecahan

13. Bagaimana tanggapan Anda mengenai penampilan SP P CP TP STP


petugas Bank BTN secara umum
14. Bagaimana tanggapan Anda mengenai kelengkapan SP P CP TP STP
seragam dari petugas Bank BTN
15. Bagaimana tanggapan Anda mengenai operator
telepon Bank BTN, yang meliputi: kecepatan SP P CP TP STP
respon saluran telepon, standar greeting,
keramahtamahan, kemampuan berkomunikasi, dll
16. Bagaimana tanggapan Anda kepada satpam
banking hall bank BTN, mengenai sikap ketika SP P CP TP STP
Anda masuk dan keluar, ketika bertugas,
penampilan, dll
17. Bagaimana tanggapan Anda kepada satpam area
parkir Bank BTN, mengenai sikap ketika Anda SP P CP TP STP
masuk dan keluar, serta penampilannya
Lampiran 7

TANGGAPAN KEPUASAN KARYAWAN

TERHADAP ATRIBUT PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SOLO

(KUISIONER)

Penulis mengucapkan terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara melungkan waktu

untuk mengisi kuisioner ini. Tujuan kuisioner ini saya buat adalah untuk mendukung penelitian

saya yang berjudul Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced

Scorecard Studi Kasus pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo, dalam rangka

untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PETUNJUK PENGISIAN:

1. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan memberikan tanda ( ) pada salah satu

jawaban yang tersedia.

2. Jawaban yang tersedai berupa angka skala 1 5 dengan persamaan skoring:

Sangat Puas (SP) 5


Puas (P) 4
Cukup Puas / Netral (CP) 3
Tidak Puas (TP) 2
Sangat Tidak Puas (STP) 1

No. Responden : ____________________________________________

Tanggal Pengisian : ____________________________________________

Identitas Responden

1. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

2. Status Martial : Kawin / Tidak Kawin

3. Umur : ________ tahun


NO PERTANYAAN KINERJA
1. Bagaimana tanggapan Anda mengenai manajemen SP P CP TP STP
yang diterapkan Bank BTN selama ini
2. Bagaimana tanggapan Anda mengenai Pimpinan SP P CP TP STP
Bank BTN dalam memperhatikan karyawannya
3. Bagaimana tanggapan Anda mengenai
kewenangan yang diberikan Bank BTN kepada SP P CP TP STP
Anda dalam mengerjakan tugas
4. Bagaimana tanggapan Anda mengenai hubungan SP P CP TP STP
kerja antarkaryawan selama ini
5. Bagaimana tanggapan Anda mengenai komunikasi
kerja dengan atasan Anda (misal: pendelegasian SP P CP TP STP
tugas, keterlibatan dalam pengambilan keputusan,
dll)
6. Bagaimana tanggapan Anda mengenai presensi
tentang kedisiplinan kerja yang diterapkan Bank SP P CP TP STP
BTN selama ini
7. Bagaimana tanggapan Anda mengenai hari dan SP P CP TP STP
jam kerja yang diterapkan Bank BTN selama ini
8. Bagaimana tanggapan Anda mengenai program
pelatihan karyawan yang diselenggarakan oleh SP P CP TP STP
Bank BTN selama ini
9. Bagaimana tanggapan Anda mengenai ruang kerja SP P CP TP STP
yang Anda gunakan selama ini
10. Bagaimana tanggapan Anda mengenai fasilitas SP P CP TP STP
kerja yang diberikan Bank BTN kepada anda
11. Bagaimana tanggapan Anda mengenai fasilitas
penunjang seperti: masjid/mushola, kantin, atau SP P CP TP STP
tempat parkir, dan fasilitas lainnya
12 Bagaimana tanggapan Anda mengenai
honorarium/gaji yang diberikan kepada karyawan SP P CP TP STP
selama ini
13. Bagaimana tanggapan Anda mengenai ketepatan SP P CP TP STP
waktu pemberian honorarium/gaji setiap bulannya
14. Bagaimana tanggapan anda mengenai Insentif SP P CP TP STP
yang diberikan Bank BTN selama ini
15. Bagaimana tanggapan Anda mengenai pemberian SP P CP TP STP
ijin/cuti kepada karyawan selama ini

Anda mungkin juga menyukai