KALA I
A. Identitas Istri/Suami
Nama : Ny A / Tn B
Pendidikan : SMU/SMU
Data Biologis
1. Keluhan utama : Sakit perut tembus kebelakang disertai lendir dan darah
b. Usaha klien mengatasi keluhan dengan berbaring sambil mengurat urut punggung
a. Imunisasi yang didapat selama hamil TT1 dan TT2 di PKM Bara-Baraya
c. Tidak pernah mengalami pembedahan tumor, penyakit infeksi seksual, DM, hipertensi
5. Riwayat reproduksi
G II P I Ao
b. Riwayat Ginekologi
Tidak pernah menderita penyakit kanker, tumor dan penyakit kelamin lainnya
c. Riwayat KB
a. Kebutuhan Nutrisi
b. Kebutuhan eliminasi
Setelah partus
7. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran composmentis
3. ku ibu baik
4. Tanda-tanda vital
- N : 82 x/I -P : 22 x/i
5. Inspeksi
e. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, areola mammae hyperpigmentasi
f. Abdomen tampak linea nigra, striae albicans, dan tidak ada bekas oprasi
h. Ada pengeluaran lendir, darah dan mekonium pada jalan lahir, dan tampak bekas jahitan pada
perineum
6. Palpasi leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan vena jugolaris
7. Palpasi Albdomen
Leopold II : - pu-ki
Hodge IV
Penurunan O/S
b. DJJ : 140x/i
8. Askultasi
Dilatasi partio : 6 cm
Presentase : Bokong
Penurunan :-
G IV PIII Ao, Gestasi 42 mg 5 hr, pu-ka, presentase bokong, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan
jani baik, Inpartu kala I fase aktif.
1. GII P I Ao
Dasar
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan tidak pernah abortus
Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan tidak pernah mengalami abortus ditandai dengan
tonus otot yang kendor akibat pembuluh darah perifer yang pecah dan menyebabkan adanya striae
albicans yang merupakan tanda kehamilan yang berulang.
Dasar
- HPHT : 22-01-2011
- TP : 29-10-2011
Dari HPHT tanggal 22-01-2011 sampai tanggal pengkajian 03-11-2011 umur kehamilan ibu 42 minggu 4
hari
3. Pu ki
Dasar
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat terutama di sebelah kanan perut ibu
Auskultasi DJJ terdengar jelas Kuadran kiri bawah, abdomen yaitu punggung janin dan sebelah kanan
abdomen teraba bagian-bagian terkecil janin.
Dasar
DS : -
Palpasi Leopold IV ujung jari tidak bersentuhan lagi (divergen). Hal ini menunjukkan bahwa bagian
terendah janin telah masuk PAP (BDP).
5. Intra Uterin
Dasar
- Leopold II : pu ki
Dari amenorhoe sampai sekarang ibu tidak pernah merasa nyeri perut hebat yang merupakan tanda
hamil ekstra uterin
Pada palpasi teraba bagian-bagian janin dan pembesaran perut sesuai umur kehamilan menunjukkan
keadaan normal pada kehamilan ibu (intra uterin)
6. Tunggal
Dasar
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat terutama di sebelah kanan perut ibu sejak umur 5 bulan
- Palpasi Leopold II : pu ki
Auskultasi DJJ terdengar pada Kuadran kiri bawah, frekuensi 140 x/i. Pembesaran perut sesuai
umur kehamilan
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, teraba dua bagian besar yaitu kepada pada Kuadran atas
perut dan bokong bawah perut, serta punggung disisi kiri dan bagian terkecil janin disisi kanan
Auskultasi DJJ terdengar jelas pada Kuadran kiri bawah, hal ini menunjukkan bahwa janin tunggal.
7. Hidup
Dasar
DO : Auskultasi DJJ terdengar jelas pada Kuadran kiri bawah, frekuensi 140 x/i.
Salah satu tanda pasti janin hidup adalah pergerakan janin sudah dirasakan pada usia kehamilan 18
minggu untuk pringravida dan 16 minggu pada multipara.
Auskultasi DJJ dapat terdengar jelas dengan stetoskop lenec pada kehamilan 18 20 minggu dimana
DJJ teratur dengan frekuensi 120 160 x/i. hal ini menunjukkan bahwa janin dalam keadaan sehat
(hidup).
Dasar
- Tanda-tanda vital
-N : 82 x/i -P : 22 x/i
Pergerakan janin kuat yang dirasakan ibu dan auskultasi terdengar pada Kuadran kiri bawah
abdomen, frekuensi 140 x/i menunjukkan keadaan janin baik (hidup)
KU baik dengan tanda-tanda vital adalah dalam batas normal. Hal ini menunjukkan keadaan ibu baik
(sehat)
Dasar
DO : Hasil VT :
- pembukaan 6 cm
- Ketuban (+)
- Presentase bokong
Mulainya persalinan ditandai dengan adanya HIS persalinan dipengaruhi oleh system endokrin janin
Mekonium berasal dari janin karena bagian terdepan dari janin adalah bokong
Karena pembukaan yang ditemukan saat VT adalah pembukaan 6 cm dalam fase aktif
Dasar
DS : -
DO : Pembukaan lambat
Teoritis bokong merupakan bagian terendah dengan resiko persalinan lebih lama karena bokong
membuka kanalis servikalis lebih jelek dibanding dengan kepala.
Tujuan : kala I berlangsung normal dan tidak terjadi infeksi jalan lahir
Rencana Tindakan
Rasional : Dengan memberitahukan hasil VT pada ibu maka ibu akan mengetahui bagaimana
keadaannya serta dapat menambah semangat pada ibu.
Rasional : Klien dapat mengerti dan memahami rasa nyeri yang dialaminya sehingga dapat
beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
3. Ajarkan pada ibu relaksasi dan pengaturan nafas terutama saat kontraksi
Rasional : Pada saat kontraksi terjadi ketegangan yang hebat, ketegangan ini berkurang dengan
adanya pengaturan nafas terutama pada saat pengeluaran nafas melalui mulut bukan melalui hidung
Rasional : Baring miring ke kiri dapat mencegah penekanan vena cava inferior yang dapat
mengakibatkan aliran darah terhambat, sehingga dengan baring miring ke kiri aliran darah lancar dan
oksigen ke janin lancar
Rasional : Dengan pemberian hidrasi oral untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh sehingga
tidak terjadi dehidrasi dan kelelahan serta pemakaian cadangan yang berlebihan
Rasional : Membersihkan vulva dengan kapas sebelum melakukan VT untuk mencegah kuman ikut
masuk ke jalan lahir sehingga infeksi dapat dihindari
Rasional : Dengan mengganti sarung yang kotor dapat mencegah invasi kuman ke jalan lahir yang
dapat menyebabkan infeksi
Pembukaan 6 cm
Ketuban (+)
Persentase bokong
2. Menjelaskan penyebab nyeri yang dirasakan oleh ibu yaitu karena tertekannya ujung-ujung saraf
sewaktu uterus (corpus) berkontraksi dan tegangnya SBR (Serviks)
3. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi dengan cara
menarik nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut
8. VT (Pemeriksaan dalam)
Hasil : Vulva dan vagina tidak ada kelainan
Pembukaan 6 cm
Ketuban (+)
Persentase bokong
KALA II
A. Data Subyektif
B. Data Objektif
3. Hodge IV
-N : 82 /i -P : 22 /i
7. Perineum menonjol
8. Portio melesap
9. Ketuban pecah
10. Pembukaan 10
Data Subjektif :
Data Objektif :
Hodge IV
-N : 82 /i -P : 22 /i
DJJ : 140x/i
Perineum menonjol
Portio melesap
Ketuban (-)
Pembukaan 10 cm
Pada saat bagian terendah jam sampai didasar panggul timbul refleks yang mengakibatkan otot
diafragma ke bawah dan timbul tenaga meneran
Adanya HIS yang menyebabkan SBR tegang dan SAR relaksasi mengakibatkan dilatasi serviks
menipis membentuk jalan lahir
- Presentase bokong
Karena ini kehamilan yang kedua perineum tampak dengan presentase bokong sehingga bagian-bagian
terbesar yang terakhir dimana menyebabkan rupture perineum tidak dihindari.
DS : -
DO : Presentase bokong
Karena bagian-bagian kecil janin, bagian-bagian yang lunak lebih dahulu lahir sehingga potensial bagian
besar yaitu kepala tidak dapat atau susah untuk dilahirkan
Intervensi
Perineum menonjol
Rasional : untuk mengetahui apakah ibu sudah bisa dipimpin untuk meneran
3. Pakai Celemek
Rasional : Untuk menjaga kebersihan pakaian dan mencegah terjadinya infeksi silang
Rasional : Menyiapkan peralatan atau obat dalam keadaan siap pakai memudahkan dalam
melakukan tindakan
6. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
Rasional : Agar ibu mempersiapkan diri untuk proses persalinan dan tidak mengkuatirkan keadaan
janinnya
7. Minta keluarga atau tenaga kesehatan untuk membantu ibu menyiapkan posisi yang baik untuk
meneran
Rasional : Agar ibu merasa nyaman dalam proses persalinan dengan memberikan posisi yang baik
untuk meneran
Rasional : Dimana dipersiapkan handuk untuk mengeringkan tubuh bayi setelah lahir
10. Pasang doek 1/3 bagian dan letakkan dibawah bokong ibu
Rasional : Agar alat siap dipakai dan memudahkan petugas untuk melakukan tindakan
Rasional : Dengan teknik persalinan bokong depan nampak terdahulu divulva dengan trohanter
depan sebagai hipomoklin laterofleksi dari badan maka belakang disusun dengan kelahir bokong depan
Rasional : Cara klasik adalah teknik untuk melahirkan tangan dan bahu janin (tangan kiri anak
dilahirkan oleh tangan kiri penolong, begitupun tangan kanan) dengan menelusuri punggung janin
menuju kelengan belakang fossa pubis
Rasional : Dengan melakukan teknik brach bokong dan panggul di pegang dengan dua tangan dan
kemudian dilakukan hiporlordosis tubuh janin ke arah perut ibu hingga badan bagian atas bahu, lengan
dan kepala janin dapat dilahirkan.
Dengan tangan kiri penolong, jari tangan dimasukkan ke dalam janin sedangkan jari
telunjuk dan jari manis pada axial. Tangan kanan memegang bahu janin dari belakang dengan jari
telunjuk dan jari tengah berada disebelah kiri dan kanan leher janin ditarik kebawah dengan tangan
kanan sampau sub oksipot atau sampai batas ramur di bawah shympisis. Kemudian tubuh janin
digerakkan keatas hingga muka lahir melewati perineum. Disusun ke bawah kepala janin
Rasional : Untuk membersihkan jalan nafas dari leher dan air ketuban
19. Bersihkan bayi di atas perut ibu
Rasional : Dengan meletakkan bayi di atas perut ibu akan memberikan rangsangan pada bayi dan
mencegah hypotermi pada bayi
Rasional : Untuk mencegah hypotermi pada bayi dan menentukan tali pusat yang akan dipotong
Rasional : Memutuskan hubungan bayi dengan ibunya dalam hal system sirkulasi dan pernapasan
22. Ganti kain bayi dengan kain yang bersih dan kering
Rasional : Hisapan bayi akan merangsang hipofise posterior mengeluarkan hormon oxytosin
membantu uterus berkontraksi dan menjalin hubungan kasih sayang dengan ibunya
Dorongan meneran
Perineum menonjol
2. Menyiapkan alat dan diri yaitu peralatan dalam bak partus dan menyiapkan mental
2 buah koher
1 buah koher
3. Memakai celemek
6. Melakukan VT :
Hasil : - Pembukaan 10 cm
- Potrio melesap
- Hodge IV
- Presentase bokong
9. Meminta bantuan keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran
10. Pimpin ibu untuk meneran pada saat ada dorongan yang kuat untuk meneran
13. Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya dibawah bokong ibu
19. Membersihkan mulut, hidung dan muka bayi dengan kasa steril
2. Bayi lahir spontan tanggal 03-11-2011 Jam 12.40 wita dengan jenis kelamin , BB : 3800 gr, PB : 49
cm, A/5 : 8/10
- N : 82 x/I -P : 22 x/i
KALA III
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan nyeri perut
B. Data Objektif
Perdarahan + 100 CC
Dasar
- Perdarahan + 100 cc
Pada saat kala III uterus sudah berkurang dapat diraba yaitu setinggi pusat dan pada saat itu uterus
berkontraksi memperkecil permukaan kavum uteri sehingga akan terasa sakit, bulat dan keras.
- Perdarahan + 100 cc
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar karena dilakukan tindakan, selain itu lebih cepat
pecah dan partus lebih lama, jadi potensial terjadi infeksi.
Intervensi
3. Suntikan oxytocin
4. Lakukan PTT
Rasional : Agar dapat diketahui apakah plasenta sudah lepas atau belum
6. Letakkan tangan kiri di atas sympisis untuk menahan uterus dan tangan kanan memegang klem
talipusat
7. Regangkan talipusat saat uterus berkontraksi, tangan lain mendorong uterus secara darso cranial
Rasional : Dengan menari ke bawah dan ke atas memudahkan plasenta keluar sesuai kurva vagina
hingga tampak divulva
Rasional : Untuk mencegah robekan dari selaput plasenta dan tertinggalnya selaput yang dapat
menyebabkan perdarahan yang hebat.
Rasional : Dengan adanya plasenta dan selaput ketuban yang tertinggal akan menyebabkan
perdarahan
Rasional : Robekan pada jalan lahir mengakibatkan perdarahan aktif (lakukan hacting pada vulva
perineum)
Rasional : Dengan mengikat tali pusat mencegah perdarahan serta menghindari terjadinya trauma
pada daerah talipusat
4. Melakukan PTT
6. Meregangkan talipusat
7. Meletakkan satu tangan diatas symphisis, menahan bagian uterus dan tangan yang lain memegang
klem
9. Memutar plasenta searah jarum jam dan menjemput dengan kedua tangan
10. Messase uterus segera setelah bayi lahir dan plasenta lahir
12. Memeriksa plasenta dan selaput ketuban kemudian masukkan dalam kantong plastik
Perdarahan + 100 cc
KALA IV
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
Perdarahan + 100 cc
=N : 80x/I -P : 20 x/i
Masalah : Kelelahan
Dasar
- N : 80 x/I -P : 20x/i
Saat kala II diperlukan tenaga yang kuat untuk melahirkan bayi sehingga pada kala IV tekanan cardiac
mengakibatkan tekanan darah sedikit meningkat.
Intervensi
1. Periksa perdarahan
Rasional : Adanya perdarahan yang berlebihan sebagai tanda bahwa keadaan ibu kurang baik
2. Lakukan evaluasi
Observasi TTV
Rasional : Memberikan rasa nyaman pada ibu dan mencegah terjadinya infeksi
Lengkapi partograf
Masalah : Kelelahan
2. Melakukan evaluasi
Evaluasi kontraksi uterus tiap 15 menit pada jam pertama dan tiap 30 menit pada jam kedua
Observasi TTV
-N : 80 x/I -P : 20x/i
Membersihkan ibu dari sisa-sia darah, lendir dan air ketuban dan mengganti pakaian ibu dengan
yang bersih
Memastikan ibu merasa nyaman dan memberi intake makanan dan minuman
Melengkapi partograf
Bayi BB : 3800 gr ; PB : 49 cm
(SOAP)
KALA I
Identitas Istri/Suami
Nama : Ny A / Tn B
Pendidikan : SMU/SMU
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua tidak pernah mengalami keguguran
3. Ibu mengatakan tidak penah mengalami salah satu dari 9 tanda bahaya kehamilan
4. Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit serius (DM, Paru-paru, jantung, ISK, hipertensi)
8. Selama hamil nafsu makan ibu baik dan tidak ada makanan pantangan
9. Ibu mengeluh sakit perut bagian bawah tembus kebelakang pukul 03.00 wita
10. Ibu mengatakan merasa pergerakan janin terutama disebelah perut ibu sejak 5 bulan
12. Ibu mengatakan tidak pernah jatuh dan mengalami trauma lainnya
Data Objektif ( O )
Kesadaran composmentis
Ku ibu baik
TTV :
Buah dada simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, areola mammae hyperpigmentasi
Pada abdomen tampak linea nigra, striae albicans dan tidak luka bekas operasi
Palpasi abdomen :
- Leopold II : pu ki
Hasil VT
- Dilatasi portio 10 cm
- Ketuban (+)
- Presentase bokong
- Penurunan hodge IV
Assesment (A)
Diagnosa : G II P I, Ao, Gestasi 42 mg 4 H, puki, presentase bokong (BDP), intra uterin, hidup, tunggal,
ku ibu dan janin baik, Inpartu kala I fase aktif
Planning (P)
2. Menjelaskan penyebab nyeri yang dirasakan oleh ibu yaitu karena tertekannya ujung-ujung saraf
sewaktu uterus (corpus) terkontraksi dan tegangnya (serviks)
3. Mengajarkan pada ibu cara relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi dengan cara menarik
nafas melalui hidung dan dikeluarkan melalui mulut
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
Hasil VT
Dilatasi portio : 6 cm
Ketuban : (+)
Presentase : Bokong
Penurunan : Hodge IV
KALA II
TTV :
-N : 84 x/I -P : 20x/i
- Portio menonjol
- Ketuban (-)
- Pembukaan 10 cm
Assesment (A)
Planning
Perineum menonjol
Vulva membuka
2. Siapkan alat
3. Pakai celemek
7. Cuci sarung tangan celupkan dalam larutan klorin dan buka dalam keadaan terbalik
10. Minta bantuan keluarga/petugas kesehatan menyiapkan posisi ibu untuk meneran
13. Ambil kain bersih lipat 1/3 bagian dan letakkan dibawah bokong ibu
20. Bersihkan hidung, mulut dan muka bayi dengan kasa steril
21. Letakkan bayi diatas perut ibu
24. Ganti kain bayi dengan kain kering dan bersih serta ikat tali pusat
KALA III
Perdarahan + 100 cc
Assesment (A)
Planning (P)
Regangkan tali pusat saat berkontraksi tangan kiri mendorong uterus ke arah dorso cranial
Letakkan satu tangan diatas sympisis, tahan bagian bawah uterus dan tangan yang lain memegang
klem
KALA IV
Ibu melahirkan bayi jam 12.40 wita dengan jenis kelamin : ; BBL : 3800gr ; PB : 49 cm
Perdarahan + 100 cc
=N : 80x/I -P : 20 x/i
Assesment (A)
Perlangsungan kala IV
Planning ( P)
Periksa perdarahan
Bersihkan ibu dan pastikan ibu merasa nyaman dan beri intake makanan dan minuman
Melengkapi partograf